Anda di halaman 1dari 9

HANNY ZSAFITHREE

210110130438
MANKOM D

RANGKUMAN MATERI MANAJEMEN KAMPANYE
BAB 1
APA ITU KAMPANYE?

7 Perbedaan kampanye dan propaganda antara lain :
Aspek Kampanye Propaganda
Sumber Selalu jelas Cenderung samar-samar
Waktu Terikat dan dibatasi Tidak terikat waktu
Sifat gagasan Terbuka dan boleh
diperdebatkan
Tertutup dan dianggap
sudah mutlak benar
Tujuan Tegas, spesifik, dan variatif Umum dan ditujukan
mengubah sistem
kepercayaan
Modus penerimaan pesan Sukarela atau persuasi Tidak menekankan
kesukarelaan dan melibatkan
koersi
Modus tindakan Diatur kode atau sesuai etika Tanpa aturan etis
Sifat kepentingan Mempertimbangkan
kepentingan kedua belah
pihak
Kepentingan sepihak

Menurut Rogers and Storey, kampanye adalah serangkaian tindakan komunikasi
yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak
yang dilakukan secara berkelanjutan dalam kurun waktu tertentu.
Tujuan kampanye antara lain :
HANNY ZSAFITHREE
210110130438
MANKOM D
a. Mengubah pola pikir (kognisi)
b. Menggugah kesadaran dan pendapat masyarakat pada isu tertentu (afeksi)
c. Mengubah kecenderungan berperilaku (konasi)
Jenis-jenis kampanye :
a. Kampanye produk
b. Kampanye kandidat
c. Kampanye ideologi
Model-model kampanye
Model adalah representasi dari suatu fenomena, baik nyata maupun abstrak, dengan
menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut.
a. Model Komponensial Kampanye
Unsur-unsurnya adalah sumber kampanye, pesan, saluran, penerima kampanye,
efek, dan umpan balik.
b. Model Kampanye Ostergaard
Unsur-unsurnya adalah problem, campaign, attitudes, knowledge, skill,
behaviour, dan reduced problems.
c. Five Functional Stage Development
Unsur-unsurnya adalah identifikasi, legitimasi, partisipasi, penetrasi, dan
distribusi.
d. Communicative Function Model
Unsur-unsurnya adalah surfacing, primary, nomination, dan election
e. Model Nowak dan Warneryd
Unsur-unsurnya adalah efek yang diharapkan, persaingan komunikasi, objek
kampanye, target populasi, kelompok penerima, pesan, saluran/media,
komunikator dan efek
f. Difusi Inovasi
Unsur-unsurnya adalah informasi, persuasi, keputusan untuk mencoba, dan
reevaluasi konfirmasi

HANNY ZSAFITHREE
210110130438
MANKOM D


BAB 2
PERSUASI : LANDASAN KAMPANYE

Ada 4 aspek dalam kegiatan kampanye persuasif yang tidak terdapat dalam tindakan
persuasif perorangan, yaitu :
a. Kampanye secara sistematis berupaya menciptakan tempat tertentu dalam
pikiran khalayak tentang produk, kandidat, atau gagasan yang diajukan
b. Kampanye berlangsung dalam berbagai tahapan mulai dari menarik perhatian
kahalayak, menyiapkan kahalayak untuk bertindak, hingga akhirnya mengajak
mereka melakukan tindakan nyata
c. Kampanye mendramatisasi gagasan-gagasan yang disampaikan pada khalayak
dan mengundang mereka untuk terlibat secara simbolis maupun praktis guna
mencapai tujuan kampanye
d. Kamapanye menggunakan kekuatan media massa dalam upaya menggugah
kesadaran
Teori-teori persuasi yang digunakan dalam praktik kampanye antara lain :
a. Model keyakinan kesehatan (Health Belief Model)
b. Teori Difusi Inovasi (Diffusion of Innovations)
c. Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behaviour)
d. Teori Disonansi Kognitif
e. Teori Tahapan Perubahan (Stages of Change Theory)
f. Teori Pembelajaran Kognitif Sosial (Social Cognitive Learning)
g. Teori Pertimbangan Sosial (Social Judgement Theory)
Jenis resistansi terhadap upaya persuasi ada 2, yaitu :
a. Resistansi destruktif
b. Resistasi konstruktif

HANNY ZSAFITHREE
210110130438
MANKOM D



BAB 8
PERENCANAAN KAMPANYE

Alasan mengapa perencanaan harus dilakukan dalam sebuah kampanye, antara lain :
a. Memfokuskan usaha
b. Mengembangkan sudut pandang berjangka waktu panjang
c. Meminimalisasi kegagalan
d. Mengurangi konflik
e. Memperlancar kerja sama dengan pihak lain
Fungsi utama perencanaan dalam sebuah kampanye adalah untuk menciptakan
keteraturan dan kejelasan arah tindakan. Perencanaan memiliki arti penting dimana tahap
ini harus dilakukan agar kampanye dapat mencapai tujuannya.
Aspek-aspek perencanaan kampanye, antara lain :
a. Analisis masalah
b. Penyususnan tujuan
c. Identifikasi dan segmentasi sasaran
d. Menentukan pesan
e. Strategi dan taktik
f. Alokasi waktu dan sumber daya
g. Evaluasi dan tinjauan
h. Menyajikan rencana kampanye





HANNY ZSAFITHREE
210110130438
MANKOM D
BAB 9
RISET FORMATIF UNTUK KAMPANYE

Menurut Snyder (Gudykunst, 2002), riset formatif dapat diartikan sebagai riset yang
dilakukan dalam masa perencanaan kampanye yang ditujukan untuk mengonstruksi
program kampanye yang lebih baik yang biasanya ditandai oleh lima tepat; tepat fokus
kampanye, tepat khalayak sasaran, tepat pesan, tepat saluran, dan tepat agen perubahan.
Segala upaya identifikatif dalam istilah Putz (Klingeman dkk, 2002) disebut sebagai
analisis situasi yang ditujukan untuk :
1. Membuktikan secara empiris adanya suatu masalah yang perlu ditangani lewat
aktifitas kampanye.
2. Menganalisis tingkat atau kondisi kesadaran, sikap dan perilaku khalayak pada objek
kampanye.
3. Menentukan patokan-patokan untuk evaluasi kampanye
Metode-Metode Riset Formatif
Menurut Simon (1992) dalam tradisi kampanye umumnya dikenal tiga metode riset
formatif yakni : metode survei (survey method), metode diskusi kelompok terarah (focus
group discussion method), dan metode wawancara mendalam (depth interview method).
Pemilihan terhadap metode yang akan digunakan umumnya ditentukan oleh kadar
pengetahuan penyelenggara kampanye terhadap khalayak sasaran dan masalah yang
dihadapi, ketersediaan sumber daya, atau ketersediaan data sekunder yang relevan dengan
program kampanye yang akan dilakukan.
a. Metode Survei (Survey Method)
1. Tahap-tahap dalam metode survei
Menentukan tujuan
Menentukan populasi dan sampel
2. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas sampel
HANNY ZSAFITHREE
210110130438
MANKOM D
Hal yang dapat mempengaruhi kualitas sampel, antara lain :
Sampling bias yaitu sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama
kepada semua unsur populasi untuk dipilih.
Metode penarikan sampel atau sampling method, yaitu prosedur yang
digunakan untuk memilih sampel dari suatu populasi
Ukuran sampel yaitu banyaknya jumlah unsur dari suatu populasi yang
diambil menjadi sampel
Sampling error yaitu adanya penyimpangan dari karakteristik populasi, atau
perbedaan antara hasil yang diperoleh dari sampel dengan hasil yang didapat
dari sensus.
3. Metode penarikan sampel
Menurut Simmon (1990) ada dua kategori dalam metode penarikan sampel yaitu
kategori sampling probabilitas; sampling yang memberikan kesempatan yang
sama kepada setiap unsur populasi untuk diberikan dan sampling
nonprobabilitas; sampling yang tidak semua unsur populasi memiliki peluang
yang sama untuk dipilih.
Ada empat rancangan sampel dari kategori probabilitas, yaitu :
Sampling random sederhana.
Sampling sistematis.
Sampling berstrata.
Sampling klaster (cluster sampling).
Sampling nonprobabilitas antara lain : (1) sampling kebetulan atau accidental
sampling yaitu dengan mengambil sampling siapa saja yang ada atau kebetulan
ditemui (2) sampling kuota (quota sampling) yaitu menetapkan jumlah tertentu
untuk setiap strata lalu meneliti siapa saja yang ada sampai jumlah itu terpenuhi
(3) sampling purposif yaitu memilih orang-orang tertentu karena dianggap
mewakili karakteristik khalayak secara umum.
4. Merancang kuesioner
HANNY ZSAFITHREE
210110130438
MANKOM D
Kuesioner atau angket adalah suatu daftar pertanyaan yang didistribusikan
kepada responden untuk diisi dan dikembalikan kepada peneliti. Hal yang harus
diperhatikan ketika akan merancang sebuah kuesioner :
Jenis-jenis angket
Ada tiga jenis angket atau kuesioner berdasarkan pada sifat jawaban yang
diinginkan, yaitu :
(1) Angket tertutup.
(2) Angket terbuka.
(3) Kuesioner kombinasi.
Format pertanyaan dan pernyataan
Struktur kuesioner
Uji coba kuesioner
b. Metode Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion Method)
Metode diskusi terarah adalah metode yang menggunakan wawancara kelompok
kecil dengan orang-orang yang diperkirakan menggambarkan karakteristik dari
khalayak yang ditargetkan.
c. Metode Wawancara Mendalam (Depth Interview Method)
Metode ini berhadapan dengan sekelompok kecill orang tetapi melibatkan
wawancara yang lebih lama dan mendalam tentang pandangan orang tersebut
secara individu.
1. Cara-cara wawancara
Ada dua cara :
Wawancara terstruktur. Semua pertanyaan telah dirumuskan sebelumnya
secara cermat menggunakan daftar pertanyaan.
Wawancara tidak terstruktur. Pewawancara tidak menggunakan daftar
pertanyaan namun memiliki catatan pokok penting mengenai apa yang akan
ditanyakan pada responden.



HANNY ZSAFITHREE
210110130438
MANKOM D

BAB 10
MEMPERSIAPKAN ANGGARAN KAMPANYE

Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan unuk membuat keputusan alokasi
dana, yaitu :
a. Arbitrary Methods
b. Rule of thumb Methods
c. Market Experience Methods
d. Theoretical Methods
Berikut ini adalah kategori pos-pos pendanaan yang dapat digunakan pada hampir
semua jenis kampanye yang sudah menjadi standar :
a. Personel inti
b. Temporary employees
c. Tenaga kerja kontrak
d. Tunjangan tambahan
e. Jasa produksi
f. Jasa pemeliharaan
g. Materi daur ulang
h. Benda-benda modal
i. Biaya media
j. Biaya distribusi
k. Biaya transportasi
l. Biaya komunikasi
m. Sewa tempat
n. Entertainment
o. Biaya tak terduga
HANNY ZSAFITHREE
210110130438
MANKOM D

Strategi mengumpulkan dana dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
a. Personal solicitation
b. Group solicitation
c. Direct mail
d. Event
e. Telemarketing
f. Door to door
g. Friends of friends
h. Penjualan suvenir kampanye
Memperlancar proses pengumpulan dana dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut :
a. Melakukan staffing atau pembagian tugas
b. Menyebutkan jumlah yang dibutuhkan secara jelas dari kontributor
c. Melakukan pengumpulan dana secara terkoordinasi
d. Mengenali kontributor yang akan dimintai partisipasinya
e. Menjelaskan penggunaan alokasi dana yang akan diberikan oleh kontributor
f. Bekerja dengan deadline
g. selalu mengucapkan terimakasih kepada kontributor

Anda mungkin juga menyukai