Anda di halaman 1dari 27

 

Undang-undang
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja

Bagus Sugiarto (150511605587)


Boby Kurnia Ditama (150511607108)
Dwi Cahyo Putro (150511607028)
 

Materi UU K3
•  Pengertian Undang-undang K3
• Sejarah Undang-undang Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Tujuan dari pembuatan Undang-undang Kesehatan dan Keselamatan
Kerja
• Undang-undang Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Struktur Undang-undang Kesehatan dan Keselamatan Kerja


• Perhatian Pemerintah Dalam Mengatasi Permasalahan Serikat Pekerja
 

Pengertan K3

a.  Secara Filosofis


Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
 jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya terhadap hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adl dan
makmur.

b. Secara Keilmuan
Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
 

Pengertan UU K3

Perundang-undangan K3 ialah salah satu alat kerja yang


sangat penting bagi para Ahli K3 (Keselamatan dan Kesehatan

Kerja) guna
Kerja) di menerapkan
Tempat Kerja. K3 (Keselamatan dan Kesehatan
 

Sejarah Undang-undang Kesehaan


dan Keselamaan Kerja
Sejarah Perkembangan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
tidak diketahui kapan tepatnya. Namun pengerahan tenaga
kerja sesungguhnya sudah setua usia manusia di bumi ini dan
 bersamaan dengan itu juga adanya proses pengupahan kepada
tenaga kerja.Yang
kerja.Yang dikenal sebagai Bapak K3 yaitu Bernardin
Ramazzini, dengan bukunya De Morbis Artrificum Diatriba
yang menguraikan tentang berbagai jenis penyakit yang
timbul berkaitan dengan pekerjaan.
 

Tujuan dari pembuatan Undang-undang Kesehatan


dan Keselamatan Kerja

• Melindungi enaga kerja


• Menjamin keselamaan enaga kerja di empa kerja
• Melindungi sumber produksi agar dapa digunakan secara aman dan
efsien
 

Undang-undang
Undang-undang Kesehatan dan Keselamatan
Kerja
 Undang-undang No. 1 Tahun 1970 enang Keselamaan Kerja

  Undang-undang nomor 23
23 ahun 1992
1992 enang
enang Kesehaan
Kesehaan

Undang-undang No. 13 Tahun 2003 enang Keenagakerjaan


 

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR


 NOMOR 1 TAHUN 1970
1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA

BAB II BAB III


SYARAT-SYARAT
 RUANG KESELAMATAN
LINGKUP KERJA
Pasal 2 Pasal 3 dan 4
 

BAB II
Ruang Lingkup(pasal 2)

1) Yang diatur oleh Undang-undang ini ialah keselamatan


kesela matan kerja dalam segala
tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun
di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.

2) Ketentuan-ketentuan dalam ayat (1) tersebut berlaku dalam tempat kerja di


mana:Slide 10

3) Dengan peraturan perundangan dapat ditunjuk sebagai tempat kerja, ruangan-


ruangan atau lapangan-lapangan lainnya yang dapat membahayakan keselamatan
atau kesehatan yang bekerja atau yang berada di ruangan atau lapangan itu dan
dapat dirubah perincian tersebut dalam ayat (2).
 

2) Ketentuan-ketentuan dalam ayat (1) tersebut berlaku dalam tempat kerja di mana:

• Dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat, perkakas, peralatan atau instalasi
yang berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan atau peledakan;

Dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut, atau disimpan atau bahan yang
dapat meledak, mudah terbakar, menggigit, beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi;
• Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran rumah,
gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan perairan, saluran atau terowongan di bawah
tanah dan sebagainya atau dimana dilakukan pekerjaan persiapan.

Dilakukan usaha: pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan hutan, pengolahan kayu
atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan dan lapangan kesehatan.
 

Lanjutan

• Dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan : emas, perak, logam atau bijih
logam lainnya, batu-batuan, gas, minyak atau minieral lainnya, baik di
 permukaan atau di dalam bumi, maupun di dasar perairan;
• Dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di darat, melalui


terowongan, dipermukaan
Dikerjakan bongkar air, dalam
muat barang air maupun
muatan di perahu,
di kapal, udara; dermaga, dok, stasiun
atau gudang;
• Dilakukan penyelamatan, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam air;
• Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian diatas permukaan tanah atau perairan;

Dan Masih
Banyak Lagi
 

BAB III
SYARAT
SYARAT-SYARA
-SYARAT
T KES
KESELA
ELAMAMAT
TAN KER
KERJA
JA
Pasal 3 dan 4

1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan


kerja. (Pasal 3)

2) Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti


tersebut dalam ayat (1) sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknik dan teknologi serta pendapatan-pendapatan baru di kemudian
hari.(Pasal 4)
 

(Pasal 3)


Mencegah dan mengurangi kecelakaan;
• Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
• Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
• Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
• Memberi pertolongan pada kecelakaan;
• Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
• Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban,
debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan
getaran;
• Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik
maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan. Dan Masih

Banyak Lagi
Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
 

(Pasal 4)

1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja dalam


 perencanaan, pembuatan, pengangkutan,
pengangkutan, peredaran, perdagangan
perdagangan,, pemasangan,
 pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang,
barang, produk
teknis dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan
m enimbulkan bahaya
kecelakaan.
 

(Pasal 4)

2) Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknis ilmiah menjadi suatu kumpulan ketentuan
yang disusun secara teratur, jelas dan praktis yang mencakup bidang konstruksi, bahan,
 pengolahan dan pembuatan, perlengkapan alat-alat perlindungan, pengujian dan pengesyahan,
 pengepakan atau pembungkusan, pemberian tanda-tanda pengenal atas bahan, barang, produk
teknis dan aparat produk guna menjamin kesela
keselamatan
matan barang- barang itu sendiri, keselamatan
tenaga kerja yang melakukannya dan keselamatan umum.
 

Perhatian Pemerintah Dalam Mengatasi Permasalahan


Serikat Pekerja

Serikat Pekerja adalah hak yang melekat bagi pekerja (Worker Rights is
Human Rights) seperti yang tercantum dalam Deklarasi Universal Hak
Asazi Manusia Pasal 23:

Ayat 1 Ayat 2 Ayat 3 Ayat 4


 

Aya 1
Setiap orang berhak atas pekerjaan, berhak bebas memilih pekerjaan, berhak atas
syarat-syarat pekerjaan yang adil dan menguntungkan serta berhak atas
 perlindungan akan pengganguran;
pengganguran;

Aya 2
Setap orang anpa diskriminasi, berhak aas pengupahan yang sama unuk
pekerjaan yang sama;
 

Aya 3
Setap orang yang bekerja berhak aas pengupahan yang adil dan mengunungkan,
yang memberikan jaminan kehidupan yang bermaraba baik dirinya sendiri
maupun keluarganya, dan jika perlu diambah dengan perlindungan social lainnya;

Aya 4
Setap orang berhak mendirikan dan memasuki serika-serika pekerja unuk
melindungi kepentngannya.
 

Undang-undang nomor 23 tahun 1992


tentang Kesehatan
Menimbang

Bahwa kesehaan
keseha
diwujudkan an sebagai
sesuai dengansalah saubangsa
cia-cia unsur kesejaheraan
Indonesia. umum harus
• Bahwa pembangunan kesehaan diarahkan
diarahkan unuk mempertnggi
deraja kesehaan, yang besar.
• Diperlukan upaya yang lebih memadai bagi peningkaan deraja
kesehaan dan pembinaan penyelenggaraan upaya kesehaan unuk
kesehaan secara menyeluruh dan erpadu.
 

Undang-undang nomor 23 tahun 1992


tentang Kesehatan
BAB I BAB III BAB II
Ketentuan Umum Hak dan Kewajiban Asas dan Tujuan
Pasal 1 Pasal 4dan 5 Pasal 2 dan 3

BAB IV,V
IV,V,VI
,VI,da
,danVI
nVIII
 

BAB I
Ketentuan Umum

Pasal 1
• Kesehaan adalah keadaan sejahera
Kesehaan sejahera dari badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setap orang hidup produkt
secara sosial dan ekonomis;
• Upaya kesehaan adalah setap kegiaan unuk

memelihara dan meningkakan


oleh pemerinah kesehaan yang dilakukan
dan aau masyaraka;

BAB II
Asas dan
d an Tujuan
Tujuan
Pasal 2dan 3

• Pembangunan kesehaan diselenggarakan berasaskan perikemanusiaan yang


berdasarkan Keuhanan Yang Maha Esa, manaa, usaha bersama dan kekeluargaan,
adil dan meraa, perikehidupan dalam keseimbangan, sera kepercayaan akan
kemampuan dan kekuaan sendiri.
• Pembangunan kesehaan berujuan unuk meningkakan kesadaran, kemampuan,
dan kemampuan hidup
 

BAB III

Hak dan Kewajiban


Pasal 4dan 5

Pasal 4
• Setap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh
deraja kesehaan yang optmal
Pasal 5

Setap orang berkewajiban unuk iku sera dalam memelihara
dan meningkakan deraja kesehaan perseorangan, keluarga,
dan lingkungannya.
 

Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan
Menimbang

• Bahwa pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka


pembangunan manusia Indonesia seuuhnya.
• Bahwa dalam pelaksanaan pembangunan nasional, enaga kerja
mempunyai
mempuny ai peranan dan keduduk
kedudukan
an yang sanga
sa nga pentng sebagai
sebagai
pelaku dan ujuan pembangunan.
• Bahwa sesuai dengan
de ngan peranan dan kedudukan enaga kerja,
diperlukan pembangunan keenagakerjaan unuk meningkakan
kualias enaga kerja.
 

Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan
BAB I BAB II BAB III Kesempaan
Keenuan Umum Landasan, asas, dan perlakuan yang

Pasal 1 dan ujuan sama


Pasal 5 dan 6
Pasal 2, 3, dan 4

BAB IV sampai BAB XVII


 

BAB I
Keenuan Umum
Pasal 1

•  Keenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan


 Keenagakerjaan
dengan enaga kerja pada waku sebelum, selama, dan
sesudah masa kerja.
• Tenaga kerja adalah setap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
dan/aau jasa baik unuk memenuhi kebuuhan sendiri
maupun unuk masyaraka.

Pasal 2
BAB IIasas,
Landasan,
Pembangunan ketenagakerjaan berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
dan ujuan Pasal 3
Pembangunan
Pembangu nan ketenagakerjaan diselenggarakan atas asas
Pasal 2, 3, dan 4 keterpaduan dengan melalui koordinasi fungsional lintas sektoral
 pusat dan daerah.
daerah.
Pasal 4
 Pembangunan ketenagakerjaan
 

Struktur Undang-undang Kesehatan


Keselamatan Kerja

Anda mungkin juga menyukai