Anda di halaman 1dari 3

SUNGAI ASAHAN SANG SUMBER MATA PENCAHARIAN BAGI

PENGGIAT ARUNG JERAM

Awal Pada Tahun 2011, Saya pulang kampung dengan mengawali kerja di Proyek
Asahan PLTA Asahan III,Bersama PT.Wika – Arta JO,Untuk Accesroad.

Pelebaran jalan mulai dari pos 8 sampai Batumamak,Dalam perjalanan selama


bekerja,saya selalu melihat hal yang tidak ada di kampung saya sendiri, Dari saya melihat
banyak tamu dan Wisatawan datang ke kampung saya untuk bermain arung jeram,tapi hanya
dijadikan tukang pikul (Tukang Angkat Perahu)dan tidak ada satu orang pun yang jadi
Pemandu Arung Jeram ,Sangat miris saya melihatnya,Bagaimana tidak,Penduduk Lokal
banyak pemuda,tapi tidak bisa bermain atau jadi pemandu Arung Jeram padahal Sungai
Asahan ini tempat meraka bermain dan tempat menghabiskan waktu dan jadi salah satu
pencaharian mereka.

Dengan pendekatan kepada Masyarakat,Orang Tua dan Panitia saya Turut


membentuk Komunitas berharap bisa untuk Mendidik Pemuda di Desa ini, untuk dapat
menjadikan sumber pendapatan untuk mereka. Maka dari itu saya Membentuk Komunitas
TOPAR (Toba Parhitean Rafting) dan Berdiri pada tahun 2015/05/05 yang dimana
Komunitas ini bertujuan untuk Membentuk Pemuda menjadi Pemandu Arung Jeram yang
Handal. Dan Komunitas TOPAR (Toba Paritean Rafting) ini Pemuda/Guide banyak Event
yang akan diikuti, Baik Perlombaan Nasional Dan juga Perlombaan Internasional.

Dan Pada Tahun 2000 Sampai 2017 Sungai Asahan ini sudah banyak mengadakan event-
event besar maupun kecil yang bertaraf Internasional dan Nasional dan Menjadi Salah Satu
Sumber Kehidupan Pendapatan Masyarakat Lokal. Walaupun Even yang telah terjadi di
Sungai Asahan ini tapi masih tetap Miris,tidak ada yang ikut serta menjadi pemain arung
jeram atau atlet arung jeram.

Pada Event tahun 2005,saya berisiniatif mengajak teman teman untuk menjadi peserta
event arung jeram dengan bermodalkan Nekad saja,dan Mental untuk Bermain di Event
masih belum ada pada Pemuda yang ada pada Komunitas TOPAR ( Toba Parhitean Rafting )
dan pada akhirnya pada Event pada tahun 2015 tersebut Komunitas TOPAR mengalami
Kegagalan pada Event tersebut, Dan benar saja kami sudah merasakan Bangga bisa Ikut
dalam Event Arung Jeram tersebut untuk pertama kali dalam terbentuknya Komunitas
TOPAR ( Toba Parhitean Rafting ).

Sungai Asahan yang Berhulu dari Danau Toba dan Ber Muara di Tanjung Balai, Mempunyai
3 Jalur yang sering Dijadikan Tempat Bermain Arung Jeram, Yaitu :

1.)Jalur Ekstreme Plus

Jalur Ekstreme Plus Mulai dari Padang Bolak sampai dengan Batumamak yang
mempunyai 2 Rute Arung Jeram diminati dan disukai oleh Tamu Internasional dikarenakan
Jalur yang sangat Gila,
Dan pada Rute ini hanya direkomendasikan untuk Tamu yang Professional dan Mempunyai
Fisik yang Sehat. Dan untuk Jalur ini tidak dibuka Untuk Umum.

2.) Jalur Ekstreme.

Jalur Ekstreme Mulai dari Start ( Sabatali ) dan Finish ( Hula-Huli ), Dan Jalur ini
mempunyai panjang 4 Km, Dan Dalam Jalur Ekstreme ini sudah sangat Dikenal dibarbagai
Mancanegara dan sudah menjadi Lokasi Berbagai Event Nasional dan Event Internasional
untuk Perlombaan Arung Jeram. Dan di Dalam Pengarungan kita akan dimanjakan oleh
Hempasan Air yang Berombak dengan Grade 1* samapai 7*)dan akan sangat menguji
Andrenaline para Tamu.

3.) Jalur Fun Rafting

Jalur Fun Rafting ini Mempunyai jarak 10 Km yang dimulai dari Start ( Batumamak )
sampai Finish ( Bedeng ) dan banyak mempunyai banyak pemandangan yang sangat luar
biasa yang akan dilalui, yaitu : Air Terjun, Tetesan Air Abadi,Batu Tengkorak,Batu
Lompat,Dan Goa. Dan Jalur ini sangat Cocok untuk Keluarga dan Bersantai menikmati Air
dan Pemandangan yang sangat Indah.

Dan Dengan ini Sungai Asahan sudah sangat membantu Perekonomian pada
Masyarakat, Mulai dari Memancing,Persawahan dan Arung Jeram. Dengan adanya Proyek
Raksasa yang memanfaatkan Air sudah berdiri 3 Proyek dan Saat ini sudah Mulai berdiri 1
Proyek Raksasa akankah Mata Pencaharian Masyarakat akan Hilang dengan berdirinya
Proyek Raksasa ini,

Pendapatan Masyarakat yang Memancing akan berkurang,Dampak Air untuk Masyarakat


yang Bertani akan Berkurang dan akan mengakibatkan Gagal Panen, Dan Dampak untuk
Masyarakat dibagian Wisata yaitu Arung Jeram akan menurun drastis yang diakibatkan
pengalihan Air yang diproduksi oleh Proyek tersebut dan Pengalihan Air untuk Produksi
Proyek tersebut Debit Air untuk Jalur Ekstreme akan berkurang dan seiring berjalannya
Waktu akan Hilang selamanya.

Dan pada Pendapatan Khusus dibagian Wisata Arung Jeram bisa


mendapatkan/mendatangkan per Bulan nya 10-50 Orang Khusu pada Jalur
Ekstreme,Kebanyakan Tamu Arung Jeram dari Mancanegara dengan Pendapatan yang
didapatkan 450,000/Orang. Jika dirata ratakan Tamu yang datang 20 Orang dalam per Bulan
untuk Waktu dalam 1 Tahunn yaitu 240 Orang x 450.000 = 108.000.000 Pendapatan dalam
per Tahunnya.

Dan dengan adanya Proyek PLTA Asahan III Kami Masyarakat di Desa ini dapat
bekerja,akan tetapi Pekerjaan yang didapatkan dari Proyek ini hanya sementara saja
dikarenakan Bersistem Kontrak,dan Sementara Proyek tersebut akan tetep berjalan
selamanya, dan setelah Proyek ini selesai pendapatan Masyarakat di Desa ini akan merasakan
Efek yang sangat Merugikan,
Dimana Debit Air akan berkurang dan sangat berdampak pada jalur ekstreme dimana Jalur
Ekstreme ini sangat banyak diminati Oleh Kalangan Tamu Mancanegara dan Arung Jeram
Sungai Asahan No,3 Di Dunia akan menjadi Tinggal Kenangan saja.

Demikian Singkat Cerita ini kami Sampaikan.

‘‘( Frengky Tampubolon,Founder TOPAR ( Toba Parhitean Rafting ))’’

Anda mungkin juga menyukai