Anda di halaman 1dari 16

KASUS AUDIT

PT. GARUDA INDONESIA

Disusun Oleh :

Olivia NIM 37179042

Stephanny NIM

Dewi Retnosari NIM

Michelle NIM

Kezia NIM
FAKULTAS EKONOMI REGULER SORE JURUSAN AKUNTANSI

KWIK KIAN GIE SCHOOL OF BUSINESS


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Jakarta, 15 Desember 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kronologi Polemik Laporan Keuangan Garuda Indonesia

2.2 Pelanggaran yang dilakukan PT Garuda Indonesia

2.3 Sanksi Untuk PT Garuda Indonesia

2.4 Sanksi yang diberikan kepada Auditor

2.5 Dasar Hukum

2.6 Denda yang Diberikan ke PT Garuda Indonesia

2.7 Respon BUMN dan Garuda Indonesia

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan dan Saran

DAFTAR PUSTAKA

1.1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk (call sign sebagai Garuda Indonesia)
adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia. Garuda adalah nama
wahana tunggangan Dewa Wisnu dalam mitologi India kuno. Pada tahun 2007,
maskapai ini bersama dengan maskapai Indonesia lainnya (termasuk anak
perusahaan Garuda Indonesia, Citilink), dilarang terbang menuju Eropa karena
kejadian yang menimpa pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan 200.
Setahun kemudian, maskapai ini menerima sertifikasi IATA Operational Safety
Audit (IOSA) dari IATA yang menunjukkan Garuda Indonesia telah memenuhi
standar keselamatan penerbangan Internasional. Perbaikan layanan dan
meningkatnya kualitas layanan maskapai membuat Garuda menjadi pemenang
kategori "World's Most Improved Airline" dari Skytrax. 1 Juni 2010 menjadi
hari bersejarah bagi Garuda Indonesia, di mana pembukaan kembali rute
Amsterdam dilaksanakan menggunakan Pesawat Airbus A330-200 dengan
perhentian di Dubai. Pada bulan Juni 2012, Garuda Indonesia dengan klub
sepak bola Liverpool FC, Inggris mengadakan perjanjian kerja sama dan kini
merupakan sponsor global untuk Liverpool FC. Tahun 2013, Garuda Indonesia
mendapat dua penghargaan dari Skytrax yaitu "World Best Economy Class"
dan "World Best Economy Class Seat". Pada pertengahan tahun 2014, Garuda
Indonesia mendapat penghargaan "World's Best Cabin Crew".

1.2Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah kronologi skandal keuangan PT Garuda Indonesia?

2. Apa Pelanggaran yang dilakukan PT Garuda Indonesia?

3. Bagaimanakah sanksi yang diberikan kepada PT Garuda Indonesia?


4. Apa sanksi yang diberikan kepada auditor yang mengaudit PT Garuda
Indonesia?

5. Hukum apa saja yang mendasari kasus PT Garuda Indonesia?

6. Berapakah denda yang harus ditanggung PT Garuda Indonesia?

7. Bagaimana Respon BUMN dan Garuda Indonesia?


BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Kronologi Polemik Laporan Keuangan Garuda Indonesia

1 April 2019Sebagai perusahaan publik, Garuda Indonesia melaporkan


kinerja keuangan tahunbuku 2018 kepada Bursa Efek Indonesia.Kinerja
keuangan PT Garuda Indonesia(Persero) yang berhasil membukukan laba
bersihUS$809 ribu pada 2018,berbanding terbalik dari 2017 yang merugi
US$216,58 juta. Kinerja ini terbilangcukup mengejutkan lantaran pada kuartal
III 2018 perusahaan masih merugisebesar US$114,08 juta.

24 April 2019Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham


Tahunan (RUPST) diJakarta. Salah satu mata agenda rapat adalah menyetujui
laporan keuangan tahunbuku 2018.Dalam rapat itu, dua komisaris Garuda
Indonesia, Chairul Tanjung dan DonyOskaria selaku perwakilan dari PT Trans
Airways menyampaikan keberatan merekamelalui surat keberatan dalam
RUPST. Chairal sempat meminta agar keberatan itudibacakan dalam RUPST,
tapi atas keputusan pimpinan rapat permintaan itu takdikabulkan. Hasil rapat
pemegang saham pun akhirnya menyetujui laporankeuangan Garuda
Indonesia tahun 2018.Trans Airways berpendapat angka transaksi dengan
Mahata sebesar US$239,94 juta terlalu signifikan, sehingga mempengaruhi
neraca keuangan Garuda Indonesia.Jika nominal dari kerja sama tersebut tidak
dicantumkan sebagai pendapatan, makaperusahaan sebenarnya masih merugi
US$244,96 juta.Catatan tersebut membuat beban yang ditanggung Garuda
Indonesia menjadi lebihbesar untuk membayar Pajak Penghasilan (PPh) dan
Pajak Pertambahan Nilai(PPN). Padahal, beban itu seharusnya belum menjadi
kewajiban karenapembayaran dari kerja sama dengan Mahata belum masuk
ke kantong perusahaan.

25 April 2019Pasar merespons kisruh laporan keuangan Garuda


Indonesia. Sehari usai kabarpenolakan laporan keuangan oleh dua komisaris
beredar, saham perusahaandengan kode GIAA itu merosot tajam 4,4 persen
pada penutupan perdagangan sesipertama, Kamis (25/4).Bursa Efek Indonesia
(BEI) menyatakan akan memanggil manajemen GarudaIndonesia terkait
timbulnya perbedaan opini antara pihak komisaris denganmanajemen
terhadap laporan keuangan tahun buku 2018.Selain manajemen perseroan,
otoritas bursa juga akan memanggil kantor akuntanpublik (KAP) Tanubrata
Sutanto Fahmi Bambang dan Rekan selaku auditor laporankeuangan
perusahaan. Pemanggilan itu dijadwalkan pada Selasa (30/4).

26 April 2019Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyatakan


bakal memanggil manajemen perseroan. Sebelum memanggil pihak
manajemen, DPR akanmembahas kasus tersebut dalam rapat internal. Wakil
Ketua Komisi VI DPR RI Inas Nasrullah Zubir mengatakan perseturuan antara
komisaris Garuda Indonesiadengan manajemen akan dibahas dalam rapat
internal usai reses. Dalam rapat ituakan dipastikan terkait pemanggilan
sejumlah pihak yang berkaitan denganpembuatan laporan keuangan maskapai
pelat merah tersebut. Jika sesuai jadwal,DPR kembali bekerja pada 6 Mei
2019.Selain itu pada hari yang sama, beredar surat dari Sekretariat Bersama
SerikatKaryawan Garuda Indonesia (Sekarga) perihal rencana aksi mogok
karyawanGaruda Indonesia. Aksi ini berkaitan dengan penolakan laporan
keuangan tahun2018 oleh dua komisarisDalam surat tersebut disebutkan
pernyataan pemegang saham telah merusakkepercayaan publik terhadap
harga saham Garuda Indonesia dan pelanggan setiamaskapai tersebut.Namun,
Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Sekarang justru membantah akanmelakukan
aksi mogok kerja. Presiden APG Bintang Hardiono menegaskankaryawan
belum mengambil sikap atas perseteruan salah satu pemegang sahamdengan
manajemen saat ini.

30 April 2019 BEI telah bertemu dengan manajemen Garuda Indonesia


dan kantor akuntan publik(KAP) Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang dan Rekan
selaku auditor laporankeuangan perusahaan. Pertemuan berlangsung pada
pukul 08.30-09.30 WIB.Sayangnya, pertemuan dua belah pihak berlangsung
tertutup. Otoritas bursamenyatakan akan mengirimkan penjelasan usai
pertemuan tersebut."Bursa meminta semua pihak untuk mengacu pada
tanggapan perseroan yangdisampaikan melalui IDXnet dan penjelasan dapat
dibaca di website bursa," kataDirektur Penilaian Perusahaan BEI I Gede
Nyoman Yetna.Sementara Menteri Keuangan mengaku telah meminta
Sekretaris JenderalKementerian Keuangan Hadiyanto untuk mempelajari
kisruh terkait laporankeuangan BUMN tersebut.

2.2 Pelanggaran yang dilakukan PT Garuda Indonesia

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memutuskan bahwa PT Garuda


Indonesia(Persero) Tbk melakukan kesalahan terkait kasus penyajian Laporan
KeuanganTahunan per 31 Desember 2018.Pihak OJK yang diwakili oleh Deputi
KomisionerHubungan Masyarakat dan Manajemen Strategis, Anto Prabowo,
mengungkapkanbahwa Garuda Indonesia telah terbukti melanggar

1. Pasal 69 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar


Modal (UU PM)

(1) Laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam


wajib disusunberdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum. (2)
Tanpa mengurangi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), Bapepam dapatmenentukan ketentuan akuntansi di bidang
Pasar Modal.

2. Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G.7 tentang Penyajian dan


Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik.
3. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 tentang
Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Sewa.

4. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 30 tentang Sewa

2.3 Sanksi Untuk PT Garuda Indonesia

Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II, Fakhri Hilmi, mengatakan


setelahberkoordinasi dengan Kementerian Keuangan Republik Indonesia
,Pusat PembinaanProfesi Keuangan, PT Bursa Efek Indonesia, dan pihak terkait
lainnya, OJKmemutuskan memberikan sejumlah sanksi.

1. Memberikan Perintah Tertulis kepada PT Garuda Indonesia (Persero)


Tbk untuk memperbaiki dan menyajikan kembali LKT PT Garuda
Indonesia(Persero) Tbk per 31 Desember 2018 serta melakukan
paparan publik (publicexpose) atas perbaikan dan penyajian kembali
LKT per 31 Desember 2018dimaksud paling lambat 14 hari setelah
ditetapkannya surat sanksi, ataspelanggaran Pasal 69 Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang PasarModal (UU PM)
,Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G.7 tentangPenyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan PerusahaanPublik,
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 tentang
Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Sewa, dan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 30 tentang Sewa.

2. Selain itu juga Perintah Tertulis kepada KAP Tanubrata, Sutanto,


Fahmi,Bambang & Rekan (Member of BDO International Limited)
untuk melakukanperbaikan kebijakan dan prosedur pengendalian
mutu atas pelanggaranPeraturan OJK Nomor 13/POJK.03/2017 jo.
SPAP Standar PengendalianMutu (SPM 1) paling lambat 3 (tiga)
bulan setelah ditetapkannya surat perintahdari OJK.

3. Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Manajemen Strategis,


AntoPrabowo mengatakan, OJK juga mengenakan Sanksi
Administratif berupadenda sebesar Rp 100 juta kepada PT Garuda
Indonesia (Persero) Tbk ataspelanggaran Peraturan OJK Nomor
29/POJK.04/2016 tentang LaporanTahunan Emiten atau Perusahaan
Publik.

4. Sanksi denda kepada masing-masing anggota Direksi PT Garuda


Indonesia(Persero) Tbk sebesar Rp 100 juta atas pelanggaran
Peraturan BapepamNomor VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab
Direksi atas Laporan Keuangan.

5. Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menjatuhkan sanksi kepada PT


GarudaIndonesia Tbk (GIAA) atas kasus klaim laporan keuangan
perseroan yangmenuai polemik. Beberapa sanksi yang dijatuhkan
antara lain denda senilaiRp 250 juta dan restatement atau perbaikan
laporan keuangan perusahaandengan paling lambat 26 Juli 2019 ini.

2.4 Sanksi yang diberikan kepada Auditor

Kementerian Keuangan menjatuhkan dua sanksi kepada Kantor Akuntan


Publik (KAP) Kasner Sirumapea dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata,
Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan terkait dengan polemik laporan keuangan
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk untuk tahun buku 2018.

Sekretaris Jenderal Kemenkeu Hadiyanto mengatakan sanksi-sanksi


tersebut terdiri dari, pembekuan izin selama 12 bulan terhadap AP Kasner
Sirumapea. Alasannya, melakukan pelanggaran berat yang berpotensi
berpengaruh signifikan terhadap opini Laporan Auditor Independen (LAI).

Tak hanya itu, akuntan Garuda juga dikenakan peringatan tertulis


disertai kewajiban untuk melakukan perbaikan terhadap Sistem Pengendalian
Mutu KAP. Selanjutnya, dilakukan peninjauan ulang oleh BDO International
Limited kepada KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan.
Untuk sanksi pembekuan izin, hal tersebut dimuat di dalam Keputusan
Menteri Keuangan No.312/KM.1/2019 tanggal 27 Juni 2019. Kemudian,
peringatan tertulis diatur sesuai Pasal 25 Ayat (2) dan Pasal 27 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2011 dan Pasal 55 Ayat (4) Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 154/PMK.01/2017.

Lebih lanjut keputusan ini diambil setelah Kemenkeu melakukan


pemanggilan terhadap manajemen Garuda, KAP, dan AP terkait. Saat itu,
pemerintah sudah meyakini ada pelanggaran yang dilakukan oleh auditor,
yang berpengaruh terhadap opini laporan independen.

2.5 Dasar Hukum

1. Pasal 69 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU


PM)

2. Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G.7 tentang Penyajian dan


PengungkapanLaporan Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik

3. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 tentang Penentuan


ApakahSuatu Perjanjian Mengandung Sewa

4. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 30 tentang Sewa

2.6 Denda yang Diberikan ke PT Garuda Indonesia

Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Manajemen Strategis,


Anto Prabowo mengatakan, OJK juga mengenakan Sanksi Administratif berupa
denda sebesar Rp 100 juta kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk atas
pelanggaran Peraturan OJK Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan
Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.
Tak hanya perseroan, sanksi denda juga dijatuhkan masing-masing
anggota Direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp 100 juta atas
pelanggaran Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab
Direksi atas Laporan Keuangan.

Selai itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menjatuhkan sanksi kepada PT
Garuda Indonesia Tbk (GIAA) atas kasus klaim laporan keuangan perseroan
yang menuai polemik. Beberapa sanksi yang dijatuhkan antara lain denda
senilai Rp 250 juta dan restatement atau perbaikan laporan keuangan
perusahaan dengan paling lambat 26 Juli 2019 ini.

2.7 Respon BUMN dan Garuda Indonesia

Deputi Jasa Keuangan, Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot


Trihargo mengatakan, sebelum keputusan hasil pemeriksaan laporan
keuangan dilayangkan, pihaknya selaku pemegang saham Seri-A sudah
meminta kepada Dewan Komisaris untuk melakukan audit interim per 30 Juni
2019.

Gatot juga meminta agar Dewan Direksi dan Dewan Komisaris PT Garuda
Indonesia (Persero) Tbk untuk dapat menindaklanjuti keputusan OJK sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sementara itu, VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, M Ikhsan


Rosan, mengatakan menghormati hasil pemeriksaan Kementerian Keuangan
dan OJK yang menyatakan laporan keuangan Garuda Indonesia - khususnya
pencatatan kerjasama inflight connectivity dengan Mahata.

Garuda Indonesia, dia menambahkan, akan terus melaksanakan dan


menyempurnakan kerjasama ini karena akan menguntungkan Garuda
Indonesia. Mengingat potensi ancilary revenue yang akan terus berkembang
seiring dengan meningkatnya jumlah penumpang Garuda Indonesia group
yangs saat ini berjumlah lebih kurang 50 juta per tahunnya.
BAB III

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

https://katadata.co.id/berita/2019/06/28/sri-mulyani-jatuhkan-sanksi-kepada-
auditor-laporan-keuangan-garuda

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190628111556-92-407268/isu-
laporan-keuangan-izin-auditor-garuda-dibekukan-1-tahun

https://www.merdeka.com/uang/fakta-fakta-kesalahan-laporan-keuangan-
garuda-indonesia-hingga-dikenakan-sanksi.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Garuda_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai