Anda di halaman 1dari 74

MANAJEMEN PELAKSANAAN

EKSTRAKURIKULER DALAM PEMBENTUKAN


KARAKTER SISWA DI SD NEGERI 12 BENGKALIS

TESIS
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Magister Pendidikan
pada Program Pascasarjana Univeritas Riau

OLEH:
MANJA YUNITA
1910247798

PROGRAM PASCASARJANA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar..Belakang..Masalah

Pengajaran..nasional..berdasarkan..Pancasila..dan..Undang..Undang..Dasar..

Negara..Republik..Indonesia..Tahun..1945..mampu..menciptakan..kemampuan..dan

..membentuk watak..serta..peradaban..negara yang..megah dalam..tatanan mental

kehidupan..negara. Dalam..UU..no..20..Tahun..2003, tentang..Kerangka

Instruksi..Nasional,..pengajaran..dicirikan..sebagai..upaya..sadar..dan..terencana..u

ntuk menciptakan iklim belajar dan pegangan belajar..agar..siswa menciptakan

potensinya untuk memiliki kualitas dunia lain yang saleh,

serta..kemampuan..yang..diperlukan oleh diri sendiri, bangsa..dan..negara.

masyarakat dan negara (Sugiyono, 2009: 42).

Pengajaran adalah bagian..yang…tak…terpisahkan..dalam semua

zona..kehidupan…manusia. Setiap kali di mana dan di titik mana pun orang

dinamis, mereka akan menemukan informasi modern bahkan jika itu dilakukan

dengan sengaja atau tidaksadar.Dalam..perkembangannya, pengajaran

telah..mampu..menjadi landasan..untuk..membuat langkah-langkah standar

kehidupan manusia baik secara nyata maupun potensi individu.

Pendidikan..merupakan..masalah..penting..bagi..semua makhluk manusia..

Instruksi terus menjadi pembentukan kepercayaan untuk menciptakan orang dan


masyarakat. Tidak diragukan lagi, pengajaran bisa menjadi instrumen untuk

membangun peradaban, menciptakan masyarakat, dan memberdayakan era untuk

berbuat banyak untuk kepentingan mereka. Menurut Hery..Noer..Aly..&..Munzier..

(2000:..1-3) alasan pengajaran sesuai dengan..tujuan..hidup bernegara, khususnya

melahirkan..insan,

keluarga..dan..masyarakat..yang..bertaqwa..serta..menumbuhkan..konsep..kemanus

iaan..yang..agung di kalangan masyarakat. Umat..manusia..dalam..mencapaiiklim

pemahaman umum yang universal.., khususnya konsep-

konsep..yang..sesuai..dengan..budaya..,peradabandan..warisan bangsa ini.

Orang membutuhkan instruksi dalam hidup mereka, karena melalui instruksi

kebanyakan individu berusaha untuk memajukan tingkat kehidupan mereka. Sutrisno

(2006:51) mengatakan bahwa kehidupan..suatu..negara juga ditentukan oleh tingkat

pendidikannya, negara yang pengajarannya maju..tentu hidupnya maju, dan kebiasaan

buruk..sebaliknya..Hal..ini..tampak..bahwa..sekolah..sebagai..lembaga..pendidikan..for

mal..memiliki beban…yang..cukup..berat..dalam menjalankan misi..pendidikannya.

Selain itu, dalam hal dikatakan berdampak pada siswa dalam mempertimbangkan,

bertindak dan menjalankan,..terutama..bagi..mereka..yang...masih..dalam..tatanan

transisi..kemajuan..yang..masih..mencari..jati..diri..(Pengendalian

Mutu..Kemenag..RI,..2001:..10)..Kesadaran..akan..pentingnya..pengajaran

yang..dapat..memberikan kepercayaan dan..hasil yang luar biasa untuk jangka panjang

telah mendorong berbagai upaya dan pertimbangan dari semua


lapisan..masyarakat..terhadap..setiap..langkah..dan kemajuan dunia..pengajaran. .

Instruksi sebagai..upaya..untuk membuat langkah kualitas..hidup..manusia,

pada..intinya.., menunjuk untuk..memanusiakan..orang


Peraturan..Perundang..undangan....Nomor..81..Tahun..

(2013)..tentang..Penyelenggaraan Program Pendidikan..Tata Tertib Latihan

kegiatan Ekstrakurikuler.., sehubungan dengan III..disebutkan…bahwa…dalam

program Pendidikan (2013)

latihan..ekstrakurikuler..dipartisi..menjadi..latihan..ekstrakurikuler..wajib..dan..lati

han..ekstrakurikuler..diskresioner..Latihan..ekstrakurikuler..wajib adalah latihan

ekstrakurikuler. . yang. . wajib. . diikuti. . oleh semua siswa.., tetapi

siswa. . berkebutuhan. . khusus. . yang tidak mengizinkan mereka untuk..mengambil

minat latihan ekstrakurikuler..(Referensi bagian III Pengawasan

Pelayanan..Pendidikan..dan..Kebudayaan..Republik..Indonesia..Nomor..1A..Tahun

..2013)..Program..pendidikan..

(2013)..menyatakan..bahwa..Pramuka..telah..ditetapkan..sebagai gerakan

ekstrakurikuler..wajib..dari..Sekolah..Dasar..(SD)..dan

sebanding..dengan..Sekolah..Menengah..Atas..(SMA)…

Selain..itu,..ekstrakurikuler..yang dipilih juga menggabungkan Organisasi Intra

Sekolah (OSIS), Usaha Kesejahteraan Sekolah (UKS), dan R Pemuda.

Pembina..ekstrakurikuler..dituntut..memiliki efisiensi..kerja..dan daya cipta

yang..tinggi..dalam..mengolah latihan-latihan..tersebut..Untuk..mendesak eksekusi

terbesar terjadi. Adapun latihan ekstrakurikuler yang ada:.. a) Olahraga..b)

Ekspresi militer..c) Agama..d) Ekspresi..e) Pramuka. Kegiatan

ekstrakurikuler..sekolah..bertujuan..untuk..menciptakan..potensi..peserta..didik..ag
ar..menjadi..manusia..yang..bertakwa..dan..bertakwa..kepada..Tuhan..Yang..Maha..

Esa,..berakhlak..mulia,..kokoh, terpelajar, cakap,..berdaya cipta, bebas,

dan..berakhir demokratis..serta..berwawasan. warga. Setiap tindakan juga didukung

oleh kantor dan pembiayaan yang memuaskan, termasuk tutor kreatif dan kreatif.

Siswa..juga..memiliki..semangat..yang..tinggi..untuk..mengikuti..setiap..gerakan..e

kstrakurikuler..di..sekolah..Para..vital..dan..instruktur..juga..memberikan..dukungan

..yang tidak biasa..untuk setiap..tindakan.

SD Negeri 12 Bengkalis adalah salah satu Sekolah Dasar bertempat di

Bengkalis..Kabupaten..Bengkalis..kecamatan..Bengkalis...Berdasarkan..hasil..obse

rvasi..pendahuluan..yang..dilakukan..oleh..penulis..pada..tanggal..28..mei..2021,..S

DN 12 Bengkalis memang menerapkan manajemen ekstrakurikuler. Bapak

Ruspandi. S.Pd selaku Wakil kepala sekolah bagian Kesiswaan SD Negeri 12

Bengkalis, mengungkapkan..bahwa..manajemen..kegiatan..ekstrakurikuler di SD

Negeri 12 Bengkalis memang sudah ada..dan..telah ..dilaksanakan.

Berdasarkan..paparan...di..atas,..maka..peneliti..tertarik..untuk..meneliti..dan.

.mengkaji..bagaimana “Manajemen..pelaksanaan Ekstrakurikuler..dalam

Pembentukan Karakter Siswa di SDN 12 Bengkalis Kabupaten Bengkalis”.

1.1 Perumusan Masalah

..Fokus..penelitian..ini..ialah..wujudnya..manajemen..dalam..pelaksanaan..ek

strakurikuler untuk membentuk karakter sekolah..di SD Negeri 12 Bengkalis.

Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:


1. Bagaimana.. manajemen. . perencanaan.. ekstrakurikuler.. dalam

pelaksanaan. . di SD Negeri 12 Bengkalis Tahun Pelajaran 2020/2021?

2. Bagaimana..manajemen..pelaksanaan..ekstrakurikuler..di SD Negeri 12

Bengkalis Tahun Pelajaran 2020/2021?

3. Bagaimana manajemen pengorganisasian ekstrakurikuler dalam

pelaksanaan di SD Negeri 12 Bengkalis Tahun Pelajaran 2020/2021?

4. Bagaimana manajemen pengawasan/evaluasi ekstrakurikuler dalam

pelaksanaan di SD Negeri 12 Bengkalis Tahun ajarann 2020/2021?

1.2 Tujuan..Penelitian

Tujuan..dari..penelitian..ini..untuk..mendeskripsikan..secara..mendalam..

tentang:

1. Manajemen.. perencanaan. . ekstrakurikuler di SD Negeri 12 Bengkalis

Tahun Pelajaran 2020/2021.

2. Manajemen pelaksanaan ekstrakurikuler dalam di SD Negeri 12

Bengkalis Tahun Pelajaran 2020/2021.

3. Manajemen pengorganisasian ekstrakurikuler dalam pelaksanaan di SD

Negeri 12 Bengkalis Tahun Pelajaran 2020/2021.

4. Manajemen pengawasan/evaluasi ekstrakurikuler dalam pelaksanaan di

SD Negeri 12 Bengkalis..Tahun..Pelajaran 2020/2021.


1.4 Manfaat..Penelitian

1. Manfaat..Teoritis

..Pengelolaan..Ekstrakurikuler ..di..Sekolah terbagi menjadi 2

2. Guna..Praktisi

1. Hasil..penelusuran..ini..diharapkan..agar..digunakan..oleh..Kepala..Sekolah..seb

agai..bahan.. pertimbangan.. dalam Manajemen Pelaksanaan Ekstrakurikuler..

2. Sebagai..sumbangan..pemikiran..dan..menambah..wawasan..serta..pengetahuan..

penelitian..tentang pembentukan karakter dan prestasi non akademik siswa.


BAB II

TINJAUAN..PUSTAKA

3.1 Latar..Belakang..Masalah

3.1.1 Pengertian Manajemen

Kata “manajemen” kini banyak digunakan pada Indonesia..baik..disektor

swasta,..bisnis ataupun..pendidikan.,.seminar..manajemen juga seperti jamur diadakan

di mana-mana selama musim hujan. Berdasarkan fakta tersebut, menunjukkan bahwa

pengelolaan dapat diterima dan perlu berada di masyarakat.

Manajemen..dalam..konteks..dunia..pendidikan..sebagaimana..dipahami..dengan..pen

didikan..atau..manajemen..sekolah..adalah..proses..perencanaan,..pelaksanaan,..penye

lenggaraan,..dan..penilaian..pendidikan..yang..bertujuan..untuk..menghasilkan..lulusa

n..yang..sesuai..dengan..visi,..misi,..dan..tujuan..pendidikan..itu..sendiri

(Kemendiknas,..2010:..19).Menurut..Hasibuan..

(Sudarwan..Danim,..2009:5),..manajemen..adalah..ilmu..dan..seni..mengatur..proses..

secara..efektif....dengan..menggunakan..manusia..dan..sumber..daya....untuk..mencap

ai..tujuan..tertentu. Menurut Arifin Abudrrahman (Ngalim Purwanto, 2012:6),

manajemen kini merupakan proses untuk mengatur dan memantau tujuan tertentu.

Manajemen dapat dengan mudah mengartikannya sebagai bisnis yang merencanakan,

mengatur, mengkoordinasikan,..dan..memantau..kegiatan..dalam..suatu..organisasi
..untuk..mencapai..tujuan..perusahaan..secara..efektif..dan..efisien. Konsisten dengan

pendapat tersebut, Arikunto (2008:3) menyatakan bahwa..manajemen..adalah

serangkaian kegiatan yang menunjukkan kerjasama..beberapa orang agar mencapai

suatu tujuan..tertentu. Dari beberapa definisi..di atas, manajemen..adalah..suatu

proses..yang..terdiri..dari..perencanaan,..pengorganisasian, mobilisasi, serta

monitoring..dan..evaluasi..yang..dilakukan..oleh..pimpinan..organisasi..untuk..menca

pai..tujuan..bersama..melalui..pemberdayaan..sumber..daya..manusia..dan..sumber..da

ya..lainnya.nk

4.1.1 Fungsi Manajemen

Menurut Onisimus Amtu (2013:6), fungsi-fungsi manajemen selalu hadir dan

merupakan elemen fundamental dari proses manajemen yang digunakan

administrator sebagai acuan ketika melakukan aktivitas untuk mencapai tujuannya.

Manajemen..adalah..proses..yang berkelanjutan yang mencakup..fungsi-fungsi

manajemen seperti perencanaan, pelaksanaan, dan..evaluasi...Manajemen bertindak

sebagai seperangkat kegiatan dalam suatu organisasi yang dilakukan oleh manajer

untuk menjalankan organisasi. Sementara itu, manajemen atau manajemen memiliki

fungsi kegiatan seperti perencanaan, pengorganisasian, perilaku, dan pengendalian

(salam, 2004: 14). Berikut ini adalah uraian dari masing-masing fungsi manajemen

dan manajemen.Perencanaann
Menurut Sondang P. Siagian (Kompri, 2015:24), mobilisasi atau implementasi adalah

keseluruhan upaya, cara, untuk mendorong anggota suatu organisasi agar bekerja

dengan siap dan sejujur-jujurnya untuk mencapai tujuannya. sebuah metode.

Terorganisir secara efisien, efektif dan ekonomis. Sedangkan menurut Terry (Syaiful

Sagala, 2004:25), motivasi berarti, dengan itikad baik, mendorong anggota kelompok

untuk bekerja dengan semangat dan energi. Berdasarkan penjelasan tersebut penulis

berpendapat bahwa mobilisasi berarti pemimpin memotivasi seluruh anggota untuk

melaksanakan tugas, meningkatkan hubungan kerja antar anggota, meningkatkan

kerjasama, menggerakkan sumber daya organisasi, dan memotivasi kerja. Menurut

Russel (Syaiful Sagala, 2004:26), pemimpin suatu organisasi harus melakukan

beberapa hal dalam menggerakkan organisasinya.

1. Berperan aktif dalam kegiatan pelatihan staf.

2. Peningkatan kinerja pendidikan.

3. Mengajarkan kepemimpinan secara langsung kepada anggota.

4. Pastikan kinerja anggota dievaluasi.

5. Menjadi model karakter yang efektif. Rencana tersebut digunakan sebagai

pedoman kerja dan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Rencana harus dijelaskan dari tujuan yang jelas dan terdefinisi dengan baik.
2. Rencana tidak harus besar, tetapi harus sederhana, realistis dan praktis agar dapat

dilaksanakan.

3. Dijelaskan secara rinci dengan deskripsi aktivitas dan proses, atau serangkaian

tindakan

4. Mengejar fleksibilitas sehingga Anda dapat mengubahnya.

5. Terdapat catatan tentang tingkat urgensi dan/atau kepentingan kawasan.

4.1.1.1 Pelaksanaan

Menurut Sondang P. Siagian (Kompri, 2015:24), mobilisasi atau pelaksanaan

adalah keseluruhan upaya, cara atau teknik untuk mendorong anggota suatu

organisasi bekerja sepositif dan sejujur mungkin menuju tujuannya. metode.

Terorganisir secara efisien, efektif dan ekonomis. Sedangkan menurut Terry (Syaiful

Sagala, 2004:25), motivasi berarti, dengan itikad baik, mendorong anggota kelompok

untuk bekerja dengan semangat dan energi. Berdasarkan penjelasan tersebut penulis

berpendapat bahwa mobilisasi berarti pemimpin memotivasi seluruh anggota untuk

melaksanakan tugas, meningkatkan hubungan kerja antar anggota, meningkatkan

kerjasama, menggerakkan sumber daya organisasi, dan memotivasi kerja. Menurut

Russel (Syaiful Sagala, 2004:26), pemimpin suatu organisasi harus melakukan

beberapa hal dalam menggerakkan organisasinya. 1. Aktif bekerja pada

pengembangan sumber daya manusia 2.2. Meningkatkan kinerja pendidikan 3.


Memberikan bimbingan kepemimpinan langsung kepada anggota 4. Pastikan kinerja

anggota dievaluasi 5. Menjadi model karakter yang efektif.

4.1.1.2 Pengorganisasian

Pengorganisasian berarti penataan. Assemblies, Resources; Menurut Rue dan

Byars (2006:6) (organisasi adalah aktivitas pengelompokan, pemberian aktivitas, dan

pemberian izin yang diperlukan untuk melakukan aktivitas). dia. Kegiatan bersama

dengan tujuan yang jelas. Uraian kegiatan harus dicantumkan dalam rencana agar

tujuan dapat tercapai. Dan itu akan muncul di bidang dalam organisasi. Fungsi

organisasi meliputi keputusan fungsional, relasional, dan struktural. Ia bekerja dalam

bentuk tugas yang dibagi menjadi garis, staf, dan fungsi fungsional. Direktur /

Evaluasi Menurut Sutarno NS (2004: 128), pengawasan..adalah..suatu

aktivitasnyang .mengukur..apa..yang.. sedang dilaksanakan..dalam suatu standar. …

peninjawanan Pengawasan..diartikan sebagai upaya manajemen untuk mencari

kelancaran pekerjaan bagi karyawan dalam segala hal yang berkaitan dengan kinerja

pekerjaannya, terutama dalam pelaksanaan tugasnya untuk mencapai tujuan. Kegiatan

pemantauan disebut juga dengan pengendalian, evaluasi, pemantauan, pemantauan,

pemantauan, dan sebagainya. Tujuan dari pengawasan adalah untuk mengetahui

sejauh mana tujuan tercapai dan mencegah terjadinya kecurangan.

Oleh..karena..itu,..pemantauan dapat..diartikan..sebagai..pengendalian.

(Arikunto,..2008:..1314). Pengawasan..adalah tugas administrasi untuk menemukan


segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan..suatu..tugas

Kegiatan..pemantauan selalau..didefinisikan sebagai manajemen.

5.1 Konsep Kegiatan Ekstrakurikuler

5.1.1 Pengertian Ekstrakurikuler

Menurut..Peraturan..Menteri..Pendidikan,..Kebudayaan,..Olahraga,..Ilmu..Pen

getahuan..dan..Teknologi, Pasal 1, Pasal 62, “Kegiatan ekstrakurikuler oleh

siswa..di..luar..jam..pelajaran untuk kegiatan..ekstrakurikuler..dilaksanakan di

bawah..bimbingan..dan..pengawasan departemen pendidikan..” Selanjutnya dalam

Permendikbud..Pasal 2 Nomor..62..Tahun 2014, kami

bertujuan..untuk..mengembangkan..secara..optimal..potensi,..bakat,..minat,..keteramp

ilan,..kepribadian,..kerjasama,..dan..kemandirian..peserta..didik..untuk..membantu

mencapai..tujuan..nasional..Rusman..

(2011:20)..Kegiatan..ekstrakurikuler..mendukung..tumbuh..kembang..sesuai..dengan..

kebutuhan,..dan skill. dengan kegiatan yang adakan

secara..spesial..oleh..tenaga..kependidikan sekolah berkompeten dan terakreditasi.

,pendidikan selain mata pelajaran dan lembaga konseling. Pembentukan program

sepulang sekolah adalah kegiatan yang dirancang untuk memilih kegiatan yang

ditetapkan menurut prosedur dalam kebijakan. Tidak semua aktivitas dapat dilakukan,

sehingga Anda perlu membuat pilihan ini. Menjadi tipe kelompok, kegiatan ini
didasarkan pada pilihan siswa. Dalam pengelolaan luar sekolah, memperhatikan

aspek-aspek berikut: pengetahuan, sikap, pengembangan keterampilan, Berkenaan

dengan pengertian di atas, kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan yang

diprogramkan di sekolah dan dapat ditujukan kepada siswa untuk memperluas

wawasan dan keterampilan serta mengembangkan bakat, minat, dan hobinya di luar

pelajaran yang diprogramkan. untuk mengembangkan keterampilan mereka.

Kegiatan ekstrakurikuler..yang dipilih dengan cermat adalah kegiatan

ekstrakurikuler yang..dapat..diikuti..oleh siswa sesuai..dengan..bakat..dan..minatnya.

Dalam..masalah ini, satuan pendidikan (kepala sekolah,..guru,..tenaga..kependidikan)

perlu secara aktif mengidentifikasi..kebutuhan..dan..minat siswa, yang berkembang

menjadi kegiatan..ekstrakurikuler..yang..membawa manfaat positif..bagi..siswa. Ide

mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler juga bisa datang dari siswa atau kelompok

siswa.

6.1.1 Manajemen Ekstrakurikuler

Administrasi luar sekolah terdapat dua kata yaitu administrasi dan administrasi

luar sekolah. Dalam bahasa Indonesia, manajemen bermakna pengelolaan, tadbir,

pengelolaan, pengelolaan, Gunakan sumber daya secara efektif untuk mencapai

tujuan Anda. Berikutnya adalah kata ekstrakurikuler. Ini adalah kombinasi dari dua

kata, ekstrakurikuler dan kurikulum. Extra artinya bonus, suplemen, sprei, suplemen,

suplemen, dan kamus bahasa Indonesia kurikulum artinya sesuatu yang berhubungan
pada kurikulum. kurikulum (tambahan dan pelengkap) dan harus dirangkum dalam

rencana kerja/kalender tahunan satuan pendidikan (dijelaskan dalam Pemerintah

Pasal 53 (2)). Peraturan). Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan direvisi dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 32 Tahun 2013, dan pelaksanaannya akan dievaluasi semester oleh

Departemen Pendidikan. Semester dasar adalah (seperti dalam Bagian 79, paragraf 2).

Huruf b). pendidikan terlebih dahulu dibagikan kepada siswa di setiap kelas.

Pedoman ekstrakurikuler yang berlaku pada pendidikan sekurang-kurangnya adalah :

1. Pedoman untuk program setelah sekolah.

2. Pembenaran dan tujuan politik program sepulang sekolah.

3. Uraian program sepulang sekolah adalah sebagai berikut.

A. Berbagai kegiatan setelah sekolah ditawarkan.

B. ujuan dan penggunaan kegiatan setelah sekolah.

C. partisipasi.

D. Kapan

e. Memerlukan pengawasan oleh wali hukum siswa

4. Pengelolaan program setelah sekolah terdiri:


A. Struktur organisasi Pengelola Program After School di Dinas Pendidikan.

B. Tingkat supervisi yang diberikan. Kapan

C. Besarnya jaminan diberikan/diberikan

5. Mekanisme pembiayaan atau pembiayaan untuk program setelah sekolah.

Manajemen mencakup beberapa fitur manajemen ekstrakurikuler:

1. Sejauh mana tujuan tersebut dapat dicapai. George R mengutip Rasman.

Menurut Terry, tujuannya adalah untuk menentukan apa yang harus dilakukan

kelompok untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Perencanaan mencakup

kegiatan pengambilan keputusan karena melibatkan pemilihan opsi pengambilan

keputusan. Berdasarkan pendapat ini, kita dapat menyimpulkan bahwa

perencanaan adalah kegiatan yang menetapkan serangkaian tindakan yang perlu

dilakukan untuk mencapai tujuan sambil memaksimalkan sumber daya yang

tersedia. Lampiran III Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga,

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nomor 81A Tahun 2013 Rencana Kegiatan

Setelah Sekolah meliputi sebagai berikut:

A. Tujuan;

B. Isi;

C. Melaksanakan.

D. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler


E. Sarana

3. pelaksanaan..Kegiatan..Ekstrakurikuler

Tindakan hanyalah upaya untuk mewujudkan rencana melalui berbagai arah dan

motif. Berdasarkan komentar tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa implementasi

adalah pelaksanaan serangkaian kegiatan, Lampiran III Permendikbud..Nomor 81A

Tahun..2013 menyebutkan bahwa siswa wajib mengikuti program wajib setelah

sekolah (tidak termasuk program terbatas) dan dapat mengikuti program setelah

sekolah. .. Subyek satuan pendidikan tempat mereka berada. untuk mempelajari.

Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler sebaiknya dilakukan pada awal tahun.

Kegiatan-kegiatan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler berlangsung setiap hari di luar

jadwal pelajaran kurikulum. Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan setiap hari atau

pada waktu-waktu tertentu (jam blok). Kegiatan ekstrakurikuler seperti perkumpulan

mahasiswa, klub olahraga dan seni dapat dilakukan setiap hari setelah kelas. Di sisi

lain, kegiatan yang memakan waktu seperti Klub Pecinta Alam dan pendakian

gunung dapat dijadwalkan Sebagai kegiatan pada titik waktu tertentu (waktu blok).

3. Penilaian Kegiatan Ekstrakurikuler

Satuan pendidikan mampu dan harus memberi penghormatan kepada siswa dengan

prestasi yang sangat memuaskan atau sangat baik dalam kegiatan ekstrakurikuler wajib atau

pilihan. Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang telah melakukan kegiatan dalam

kurun waktu penelitian tertentu. Misalnya, pada setiap akhir semester, pada akhir tahun,
atau ketika seorang mahasiswa menyelesaikan seluruh mata kuliah. Penghargaan ini

memiliki arti sebagai penghargaan atas prestasi seseorang. Kebiasaan unit

pendidikan yang menonjol menjadi bagian dari diri Anda ketika

3. Evaluasi Program Ekstrakurikuler

Informasi evaluasi dan implementasi dibandingkan dengan tujuan yang ditetapkan

dalam program. Satuan pendidikan mampu memperluas atau mengontrak ruang lingkup

Berdasarkan hasil evaluasi, Kemendiknas akan merevisi “Pedoman Kegiatan Ekstrakurikuler”

yang akan dilaksanakan Kemendiknas tahun depan dan mendistribusikannya kepada siswa.

Peserta kegiatan ekstrakurikuler yang terkait dengan pengembangan,

a. Mengikuti tugas mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dan

melakukan evaluasi program sepulang sekolah.

b. kami mengusulkan pengembangan berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan mendukung

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.

c. Orang tua

6.1.2 Fungsi..dan..Tujuan..Pelaksanaan..Kegiatan..Ekstrakurikuler

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2013 Nomor 81A

menyatakan bahwa beberapa fungsi kegiatan ekstrakurikuler di bidang pendidikan

dapat bermanfaat bagi pengembangan, sosial, rekreasi, dan persiapan profesional. A.

Fungsi pengembangan atau kegiatan ekstrakurikuler dapat membantu mendukung

pengembangan diri siswa dengan memperluas minat dan mengembangkan peluang


dan peluang untuk pengembangan diri dan pelatihan kepemimpinan. B. Fungsi sosial

atau kegiatan ekstrakurikuler berkontribusi pada pengembangan keterampilan siswa

dan tanggung jawab sosial. Keterampilan sosial dikembangkan dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk memperluas pengalaman sosial mereka, melatih

keterampilan sosial mereka, dan menginternalisasi nilai-nilai moral dan sosial

mereka. C. Acara rekreasi dan kegiatan ekstrakurikuler harus dilakukan dalam

suasana santai, mendorong dan menyenangkan untuk mendukung proses

pertumbuhan siswa. Kegiatan ekstrakurikuler harus mampu menjadikan kehidupan

dan suasana sekolah lebih menantang dan menarik bagi siswa. D. Fungsi persiapan

kejuruan atau kegiatan ekstrakurikuler membantu mempromosikan persiapan

kejuruan siswa dengan membangun kemampuan. tujuan kegiatan sepulang sekolah

adalah

1) Meningkatkan intelektual anak didik.

2) Membimbing dan membina siswa supaya menjadi sangat kreatif dan sibuk.

3) Melatih disiplin, integritas, kepercayaan dan tanggung jawab dalam

melaksanakan tugas.

4) Mengembangkan etika dan moral yang mengintegrasikan hubungan dengan

Tuhan, manusia, alam semesta, bahkan diri sendiri.

5) Meningkatkan kepekaan siswa dalam menangani masalah sosial dan keagamaan

sehingga menjadi orang yang aktif menangani masalah sosial dan keagamaan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2013 Nomor 81A

menyatakan bahwa beberapa fungsi kegiatan ekstrakurikuler di bidang pendidikan

dapat bermanfaat bagi pengembangan, sosial, rekreasi, dan persiapan profesional. A.

Fungsi pengembangan atau kegiatan ekstrakurikuler dapat membantu mendukung

pengembangan diri siswa dengan memperluas minat dan mengembangkan peluang

dan peluang untuk pengembangan diri dan pelatihan kepemimpinan. B. Fungsi sosial

atau kegiatan ekstrakurikuler berkontribusi pada pengembangan keterampilan siswa

dan tanggung jawab sosial. Keterampilan sosial dikembangkan dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk memperluas pengalaman sosial mereka, melatih

keterampilan sosial mereka, dan menginternalisasi nilai-nilai moral dan sosial

mereka. C. Fungsi Waktu Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan,

Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nomor 81A Tahun 2013, tujuan

diadakannya kegiatan ekstrakurikuler di bidang pendidikan. Dari penjelasan di atas,

dapat disimpulkan bahwa tujuan kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk membentuk

kepribadian siswa serta untuk memperbaharui dan mengembangkan potensi siswa

agar dapat bermain sesuai dengan bakat dan minatnya.

6.1.3. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi Nomor 81A Tahun 2013, jenis kegiatan

ekstrakurikuler:
1. Kurida, meliputi Pramuka, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang

Merah Remaja (PMR), Tentara Bendera Warisan (Paskibraka) dan lainnya.

2. Penelitian ilmiah, meliputi kegiatan ilmiah pemuda (KIR), perolehan ilmiah dan

prestasi akademik, penelitian dan lainnya.

3. Diklat/Pelatihan Bakat/Pertunjukan tentang pengembangan bakat olahraga, seni

budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, religi dan lainnya. Atau tipe lainnya.

4. Jenis lainnya Kegiatan ekstrakurikuler dapat diselenggarakan dengan berbagai

cara:

A. Individu Dengan kata lain, kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam

format yang diikuti siswa secara individu.

B. Kelompok, yaitu kegiatan sepulang sekolah dapat dilakukan dalam format yang

diikuti oleh kelompok siswa.

C. Klasik Artinya, kegiatan sepulang sekolah dapat dilakukan dalam format yang

diikuti siswa di kelas.

D. Kombinasi Dengan kata lain, kegiatan sepulang sekolah dapat dilakukan

dengan cara yang diikuti siswa antar kelas.

E. Area; Artinya, kegiatan setelah sekolah dapat dilakukan dalam format yang

dapat diikuti oleh satu atau lebih siswa, baik melalui kegiatan di luar sekolah

atau di luar sekolah.


6.1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang bisa didukung oleh kegiatan

ekstrakurikuler. Artinya, pengembangan pengetahuan dan keterampilan, keterampilan

siswa melalui bakat dan minat, dan sikap yang ada di dalam dan di dalam kurikulum

dan dalam program kurikulum umum. Dari uraian di atas bisa di pereroleh simpulan

bahwa kegiatan ekstrakurikuler ini meliputi kegiatan untuk memajukan

keterampilan, menambah pengetahuan, dan mendukung kegiatan dan kegiatan

ekstrakurikuler melalui hobi dan

6.1.5.Prinsip-Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler di satuan pendidikan dikembangkan menurut prinsip-prinsip

berikut:

1. Kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai dengan individu, yaitu potensi,

bakat, dan minat setiap siswa.

2. Kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai minat dan bersifat sukarela bagi

siswa.

3.Partisipasi aktif, atau kegiatan ekstrakurikuler, menuntut partisipasi siswa secara

penuh, tergantung minat dan keputusannya.

4. Menyenangkan, yaitu kegiatan sepulang sekolah dilakukan dalam suasana yang

mendorong siswa.
5. Membangun etos kerja. Singkatnya, kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan

dilaksanakan dengan prinsip mendorong siswa untuk bekerja dengan baik dan

aktif.

6. Kepentingan sosial yaitu kegiatan sepulang sekolah dikembangkan dan

dilaksanakan tanpa melupakan kepentingan masyarakat.

6.2 Pembentukan Karakter Siswa

6.2.1 Pengertian Karakter

Dalam tindakan. Kepribadian secara tegas terpancar dari akibat berpikir,

pikiran, rasa..dan..karsa,..serta..olah..raga..seseorang atau sekelompok orang. Peneliti

dapat menyimpulkan bahwa kepribadian berkaitan dengan pikiran, gaya hidup, dan

perilaku seseorang. Hamzah. B. Uno (2007) menyatakan bahwa kepribadian siswa

meliputi aspek individu dan kualitas siswa: minat, sikap, kemauan belajar, gaya

belajar, keterampilan berpikir, dan keterampilan awal. Dari uraian karakter di atas,

Kepribadian ini dapat dicapai dengan berbagai cara, termasuk pendidikan. Karena

salah satu tujuan pelatihan adalah pengembangan karakter siswa. Memiliki

kepribadian yang sesuai dengan aturan yang berlaku di masyarakat. Menurut Jamal

Ma'ruf Asmani (2011:32), berdasarkan grand design yang dikembangkan oleh

Kemendikbud (2010), pembentukan kepribadian seorang individu secara psikologis

dan sosial budaya dari potensi semua individu.Fungsi meliputi ( gerakan kognitif,

emosional dan psikologis) dan keadaan interaksi sosial budaya (keluarga, sekolah dan
masyarakat). Komposisi kepribadian dalam arti keseluruhan metode psikologis dan

sosial budaya meliputi pikiran (perkembangan mental dan emosional), berpikir

(perkembangan intelektual), olahraga dan sensasi kinestetik (perkembangan fisik dan

kinestetik), dan Perkembangan sensasi kinestetik dapat dibagi menjadi rasa. dan niat

(pengembangan aktif dan disengaja). pengembangan kreatif). Pendidikan karakter

dalam Charlie (2002) adalah upaya untuk membantu siswa memahami, belajar,

mengembangkan dan bertindak secara tepat berdasarkan kualitas etika masyarakat. Ia

juga menjelaskan bahwa pembinaan karakter dapat dilakukan oleh guru untuk

mempengaruhi karakter siswa (Edy, 2002). 2001). Pendidikan pribadi dalam Ramli

(2001) memiliki esensi yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan moral.

Tujuannya untuk membentuk dan membimbing kepribadian anak agar menjadi

pribadi yang baik. Menurut Kirsch Henbaum, ciri-cirinya adalah rasa hormat,

tanggung jawab, pertimbangan, kepatuhan, keberanian, dan pengampunan. Seseorang

yang berkepribadian luhur Artinya, pengembangan pengetahuan dan keterampilan,

keterampilan siswa melalui hobi dan minat, percaya diri, rasional, logis, kritis,

analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, sehat, bertanggung jawab, sabar dan cermat. .. ,

Kejujuran, menepati janji, keadilan, kerendahan hati, ramah, estetis, sporty dan solid

(Edy) , 2011).

(Thomas Lickton, 2012: 8182) Di sisi lain, pendidikan karakter dapat

diartikan sebagai pendidikan yang membentuk karakter seseorang atau siswa. Ciri

khasnya adalah kebijakan hidup yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa setelah
lulus. Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat kita simpulkan bahwa konsep

kepribadian adalah sifat yang dimiliki seseorang dan dapat berubah sesuai dengan

kebutuhan individu tersebut. Karakter yang terbentuk bisa baik atau buruk.

6.2.2 Tahap Pembentukan Karakter

Menurut Winton (Hariyanto, 2012: 43), pendidikan kepribadian bersifat

positif terlepas dari apa yang dilakukan guru dan mempengaruhi kepribadian siswa

yang mengajar. Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti menemukan bahwa

pendidikan karakter memungkinkan siswa memiliki kepribadian yang luhur dan

menerapkan serta mengamalkannya dalam kehidupan mereka, dalam keluarga

mereka, sebagai anggota masyarakat. akhlak mulia dalam dan sebagai warga negara.

Pembentukan kepribadian di sekolah harus mencakup seluruh komponen pelaku atau

pelaku, termasuk isi pendidikan itu sendiri yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran,

pelaksanaan kegiatan atau kegiatan ekstrakurikuler. Oleh karena itu, pembentukan

kepribadian juga dapat dikatakan sebagai tindakan a. Seorang pegawai sekolah yang

sedang mengikuti pelatihan kepribadian adalah seorang penerjemah

6.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Karakter

Ada 2 penyebab yang mempengaruhi pembentukan kepribadian individu: internal

dan eksternal:

1. Faktor internal
A. Insting ialah kualitas yang mendorong suatu tindakan yang pertama-tama

mempertimbangkan tujuan dan menyampaikannya, daripada mendahului

pelaksanaan tindakan itu. Naluri adalah kepribadian alami, tetapi itu adalah fitur

nyata.

B. Habits adalah perbuatan yang dilakukan berulang-ulang agar lebih mudah untuk

dilaksanakan.

C. Kemauan adalah gagasan untuk bergerak dan kekuatan yang mendorong orang

untuk mengambil tindakan serius.

D. Suara Batin atau Inner Voice Inner Voice adalah kekuatan yang terkadang

memperingatkan (memberi isyarat) ketika perilaku manusia dipertaruhkan dari

bahaya dan kejahatan.

E. Warisan keturunan merupakan salah satu faktor yang secara fisik dan mental dapat

mempengaruhi perilaku manusia.

2. Faktor eksternal

A. Pendidikan memiliki pengaruh yang pesat terhadap perkembangan kepribadian

setiap seseorang,

B. wilayah interaksi manusia yang mempengaruhi perilaku orang lain.

1.3.4 Strategi Pembentukan Karakter Siswa di Sekolah


Proses pembentukan karakter di sekolah dapat dilakukan dengan kegiatan di

sekolah dan ekstrakurikuler yang didukung oleh kebiasaan-kebiasaan yang baik di

lingkungan sekolah. Menurut Aqib..dan..Sujak (2012: 3), buku mereka menjelaskan

strategi pembentukan karakter siswa dalam kegiatan dalam kurikulum dengan

mendistribusikan nilai-nilai karakter di berbagai mata pelajaran, termasuk pendidikan

agama.

1.3.5 Penelitian yang Relevan

Berdasarkan eksplorasi peneliti terdapat beberapa karya ilmiah dan beberapa

hasil penelitian yang memiliki relevansi dengan penelitian ini diantaranya:

1. Penelitian M. Syakir, Hasmin, dan Amar Sani (2017) dalam jurnal “Analisis

Kegiatan Ekstrakurikuler Untuk Pembentukan Kepribadian Disiplin Siswa di

SMA Negeri 1 Sinjai Borong”. Dari hasil survei, (1) terutama digunakan sebagai

tempat yang menarik bagi siswa untuk memanfaatkan waktu luang mereka secara

efektif. (2) peserta yang banyak. (3) Peran seni budaya dalam pembelajaran

manusia dalam membentuk karakter disiplin siswa, karena setiap orang sudah

mengetahui yang namanya seni dan menggunakannya dalam kehidupan

Penelitian yang dilakukan oleh Sus Ria Viningsih dalam Jurnal bahana

Manajemen Pendidikan (2013) dengan judul “Pelaksanaan Program

Pengembangan Diri Siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Timpeh

Kecamatan Timpeh Kabupaten Dharmasraya”. Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa program kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 1 Timpeh berjalan cukup baik


walaupun masih ada beberapa Guru pembimbing ekstrakurikuler yang

ditempatkan tidak sesuai dengan bidangnya.

Dari kesimpulan penelitian-penelitian sebelumnya di atas, peneliti bisa

menemukan persamaan dan perbedaan antara penelitian-penelitian sebelumnya

dengan makalah-makalah yang diteliti. Dalam judul persamaan di atas untuk aplikasi

disertasi, mereka melakukan penelitian tentang kegiatan ekstrakurikuler. Dari kedua

perspektif manajemen, manajemen dan kegiatan ekstrakurikuler itu sendiri, namun

dalam penelitian ini, peneliti tidak hanya mengeksplorasi proses manajemen

ekstrakurikuler, tetapi juga fokus pada bagaimana manajemen ekstrakurikuler

membentuk karakter siswa SD Negeri 12 Benkgalis.

1.3.6 Kerangka Pemikiran

Kerangka berpikir dalam penelitian kualitatif bertujuan untuk memberikan

pemahaman yang lebih mendalam tentang konteks tertentu dari sumber data

penelitian. Kerangka penelitian ini diambil dari buku Onisimus Amtu “Manajemen

Pendidikan” (2013), Haryanto “Pendidikan Pribadi” (2012), Harman Waryo “Teori

Drama dan Pendidikannya”, dan RI Merujuk pada No.81A. Lampiran III 2013

tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum untuk Kegiatan Ekstrakurikuler. Kerangka

kerja ini juga menemukan kemungkinan berikut dan menunjukkan pentingnya

mengelola kegiatan di luar sekolah untuk membentuk kepribadian siswa: Dan tertarik.

Mengelola praktik di luar sekolah di sekolah ini merupakan masalah penting yang

dihadapi. Manajemen yang tepat juga mempengaruhi kegiatan ekstrakurikuler yang


baik. Bahkan pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler dapat dijadikan sebagai barometer

untuk mengukur kualitas pendidikan di sekolah itu sendiri. Kemudian menguraikan

prosedur atau data, status data yang terkumpul, serta pengumpulan dan

pengolahannya, berdasarkan uraian singkat pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler

dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dibuat dalam desain penelitian.

Manajemen
Ekstrakurikuler di SDN
12 Bengkalis

Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen


Perencanaan Pelaksanaan Pengorganisasian Evaluasi

Pembentukan Karakter Siswa

Gambar. 2.1 Kerangka Pemikiran


BAB..IV

HASIL..PENELITIAN..DAN..PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan mengenai data hasil dan pembahasan

temuan penelitian mengenai manajemen pelaksanaan ektrakurikuler. Dalam

pemaparan data penelitian ini terdapat 4 komponen utama fokus pembahasan

penelitian diantaranya sebagai berikut:

1. Bagaimana. . manajemen. . perencanaan. . ekstrakurikuler dalam pelaksanaan

di SD Negeri 12 Bengkalis Tahun Pelajaran 2020/2021?

2. Bagaimana manajemen pelaksanaan ekstrakurikuler di SD Negeri 12

Bengkalis Tahun Pelajaran 2020/2021?

3. Bagaimana manajemen pengorganisasian ekstrakurikuler dalam pelaksanaan

di SD Negeri 12 Bengkalis Tahun Pelajaran 2020/2021?

4. Bagaimana manajemen pengawasan/evaluasi ekstrakurikuler dalam

pelaksanaan di SD Negeri 12 Bengkalis Tahun Pelajaran 2020/2021?

4.1 Gambaran SDN 12 Bengkalis

4.1.1 Sejarah Berdiri

SD Negeri 12Bengkalis berdiri tanggal 01Januari 1952berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan,


No :1106/BKS/593.3/87.10

Tgl : 02Januari 1987

Selama kurun waktu tersebut yang menjabat menjadi Kepala Sekolah

adalah sebagai

berikut:
Tabel 4.1 Kepala Sekolah SDN 12 Bengkalis

No Nama Tahun
1 Yusuf 01 Agustus 1952 – 31 Desember 1974

Yunus
2 01 Januari 1974 – 30 Sepetember 1980
Zahari N
3 01 Oktober 1980 – 31 Juli 1987
Ahmad

4 Rozali Ahmad 01 Agustus 1989 – 30 September 2000

Aminah
5 01 Oktober 2000 – 30 April 2010
Ramlah
6 Manaf Al 01 Mei 2010 – 7 Januari 2014

7 Azmi AMa 08 Januari 2014 – 01 April 2014


Ruspandi Spd,Sd
8 01 April 2014 – 16 Juli 2017
Syafri
9 17 Juli 2017 – sampai sekarang
Sumber Data: Arsip SDN 12 Bengkalis Tahun 2021

SDN 12 Bengkalis merupakan sekolah tertua yang dibagun di Kecamatan Bengkalis.

Adapun SDN 12 Bengkalis yang dulunya dikenal dengan SDN 14 kelapapati merupakan

peninggalan jaman belanda terdahulu, hal ini terbukti dengan adanya peninggalan belanda tepat

letaknya di belakang bangunan SD 12 Bengkalis (Rumah Listrik).

Peninggalan tersebut yang sampai saat ini masih menjadi sejarah penting untuk kec

Bengkalis, sehingga di lindungi oleh Pemda Kecamatan Bengkalis. Dengan adanya perubahan

kurikulum pada tahun 1994, nama jenjang pendidikan pun berubah. SDN 14 kelapapati menjadi

SDN 12 Bengkalis berdasarkan Kepmendikbud No.1106/BKS/593.3/87.10.SDN 12 Negeri

Bengkalis berlokasi di Jl. Kelapapti laut Bengkalis sebagai berikut:


Tabel 4.2 Inventarisasi Aset

No. Uraian Luas

1. Luas tanah 294 m2

2. Bangunan 420 m2

3. Luas Tanah Terbangun 2205 m2

4. Halaman 84 m2

5. Lapangan Upacara 84 m2
Sumber Data: Arsip SDN 12 Bengkalis Tahun 2021

4.1.2 Profil Sekolah

Tabel 4.3 Profil SDN 12 Bengkalis

Nama Sekolah SDN 12 Bengkalis


NSS 1010902014
NPSN 10495096
ID Data Pokok 11PM34064B
Status Akreditasi B
No SK Akreditasi 193/BAP-SM/KP-09/XI/2017
TGL SK Akreditasi 17 November 2017
Jl. Kelapapti laut kec.Bengkalis
Alamat Sekolah
Email : sdn12bengkalis@yahoo.com
SK Pendirian Nomor 1106/BKS/593.3/87.10
Tanggal 02 Januari 1987
Kepala Sekolah

Nama Syafri, S.Pd.SD

NIP 19630310 198606 1001


Nomor SK Pengangkatan 823.3/BKD2008/483

Tanggal 26 September 2008

TMT 01 Oktober 2008


Komite Sekolah

Nama ANDIKA
Sumber Data: Arsip SDN 12 Bengkalis Tahun 2021
4.1.3 Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

VISI SDN 12 BENGKALS

“MENCIPTAKAN WARGA SEKOLAH BERILMU, BERAKHLAK MULIA, DAN

BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA”

MISI SDN 12 BENGKALIS

1. Meningkatkan kedisiplinan sekolah

2. Meningkatkan kecerdasan siswa dalam belajar

3. Meningkatkan hidup bersih dan sehat

4. Meningkatkan lingkungan sekolah yang asri

TUJUAN SDN 12 BENGKALIS

1. Menghasilkan peserta didik yang memiliki jiwa dan semangat enterpreneur.

2. Meningkatkan pelayanan prima kepada pelanggan sekolah.

3. Membudayakan literasi kepada warga sekolah.


4.1.4 Struktur Organisasi Sekolah

Untuk mengatur dan mendistribusikan wewenang dan tanggungjawab dalam melakukan

aktifitas di SDN 12 Bengkalis agar berjalan baik maka disusun pembagian tugas dan tanggung

jawab tersebut sebagai sebuah organisasi. Dengan demikian segala kegiatan aktivitas sekolah

dapat berjalan dengan lancar sehingga tercapai prestasi yang diharapkan.


Gambar 4.1 Struktur Organisasi SDN 12 Bengkalis

KepalaSekolah

SYAFRI, S.Pd.SD

KomiteSekolah

ANDIKA

Bendaharawan BOS Bendaharawan

RAHMAWILIS, S.Pd.SD SELAMAT, A.Ma

Wali Kela WaliKelas IV WaliKelas V


Wali Kelas I Wali Kelas IRUSPANDI,
NURAINUN, S.Pd.I S.Pd.SD MANITIN, S.Pd.SD RAHMAWILIS, S.Pd MANJA YUNITA, S.Pd

WaliKelasVI Guru Agama Guru Agama Guru Penjaskes Guru Penjaskes

SANTI LIMRA, S.Pd AL AZMI, A.Ma MASLIZA, S.Pd.I HERMAN, A.Ma AFIZAH, A.Ma

Guru BidangSTudi Guru Bidang Studi WakaurKurikul Wakaur Operator Sekolah

SELAMAT, AMa CITRA MERDEKA spd.Sd RUSPANDI, S.PD.SD SANTI LIMRA NURASYIKIN, SE.Sy
Sumber Data: Arsip SDN 12 Bengkalis Tahun 2021
4.1.5 Keadaan Pendidik dan Tenaga Pendidik

Guna kelancaran operasional pendidikan di SDN 12 meliputi:

Tabel 4.4 Keadaan PTK SDN 12 Bengkalis

Status Kepegawaian
Ban GTT GTT
No Jabatan ASN
Tu Honda Komite
1 Kepala
1
Sekolah
2 Guru 9 1 3
3 Tata Usaha 1 1
4 Perpustakaan 1
5 Kebersihan 1
Jumlah 10 1 5 2

Sumber Data: Arsip SDN 12 Bengkalis Tahun 2021 berdasarkan status kepegawaian pada

tahun pelajaran 2020/2021

Tabel tersebut mengambarkan jumlah PTK di SDN 12 Bengkalis yang jumlah seluruh

PTK 18 orang yang terdiri dari unsur kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan. Keadaan

PTK di SDN 12 Bengkalis terdiri dari 1 orang kepala sekolah berstatus ASN. Guru mata

pelajaran berjumlah 6 orang (3 ASN, 1 guru bantu, 2 honor daerah). Untuk tenaga kependidikan

SDN 12 Bengkalis memiliki 18 orang PTK dengan status kepegawaianya 10 orang ASN, 5 orang

honor daerah, dan 2 orang honor komite.

4.1.6 Keadaan Siswa

Adapun jumlah siswa SDN 12 Bengkalis pada tahun pelajaran 2020/2021 adalah

sebanyak 78 orang siswa, dengan rincian kelas 1 (satu) 12 orang siswa, kelas II9 orang siswa,

dan kelas III 15 orang siswa kelas IV 14, kelas V 15 dan Kelas VI 13. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5 Jumlah Siswa


No Kls I Kls II Kls III Kls IV Kls V Kls VI

1 12 9 15 14 15 15
Sumber Data: Arsip SDN 12 Bengkalis Tahun 2021 berdasarkan tingkat pendidikan dan

rombongan belajar pada tahun pelajaran 2020/2021

4.2 Manajemen Ekstrakurikuler di SDN 12 Bengkalis

4.2.1 Perencanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Mengatur biasanya berkaitan dengan menciptakan visi, misi, target, metodologi dan

alokasi umum aset, lebih sering dinyatakan dalam struktur program dasar. Pada dasarnya yang

perlu diwujudkan oleh setiap organisasi atau lembaga adalah bagaimana membuat rencana-

rencana untuk mencapai tujuan dan latihan yang benar-benar sesuai dengan arah visi, misi dan

tujuan serta prosedur yang telah ditetapkan oleh organisasi atau lembaga yang bersangkutan. Hal

tersebut dapat berupa penyusunan ekstrakurikuler dalam pembentukan karakter siswa di SDN 12

Bengkalis terhadap ekstrakurikuler pramuka, olahraga, dan ekspresi. Untuk menyelenggarakan

kegiatan ekstrakurikuler yang sinergis dalam pencapaian visi dan misi sekolah, pusat memiliki

peran penting dalam melaksanakan penyelenggaraan ekstrakurikuler dalam penataan karakter

peserta didik. Penataan latihan ekstrakurikuler di SDN 12 Bengkalis dilakukan melalui kumpul

bersama dan terbuka yang diadakan di awal

Berdasarkan keterangan tersebut, mengandung pengertian bahwa penyelenggaraan latihan

ekstrakurikuler dilakukan dengan perencanaan antara untuk mengatur dengan penggunaan

latihan ekstrakurikuler selama 1 tahun pelajaran. Penentuan anggota dalam pelaksanaan

kegiatan ekstrakurikuler latihan dilaksanakan dengan mensosialisasikan survey kepada siswa,

survei tersebut berisi tentang pilihan latihan ekstrakurikuler yang dapat dipilih oleh siswa.

Seperti yang diungkapkan oleh fasilitator ekstrakurikuler, Choice dilakukan melalui survei yang

diberikan kepada siswa setiap tahun ajaran yang tidak terpakai. Dalam survei tersebut, ada

beberapa pilihan latihan ekstrakurikuler yang bisa dipilih siswa. Setelah survai dikumpulkan,
mereka berkumpul untuk menyepakati untuk menentukan seberapa banyak siswa. Berdasarkan

paparan di atas, terlihat tidak adanya prasyarat yang tidak biasa dalam penetapan anggota. Semua

siswa berhak memilih kegiatan ekstrakurikuler

Pada dasarnya sekolah membagi pembina berdasarkan kapasitas dan bakat atau susunan

yang telah dibuat oleh beberapa lembar pengajaran, sehingga mereka yang tertarik untuk

mempersiapkan dan ahli di bidangnya disebut pembina ekstrakurikuler. Pengajar ekstrakurikuler

di SDN 12 Bengkalis tidak seperti pengajar yang berasal dari lingkungan sekolah SDN 12

Bengkalis, melainkan juga menggabungkan pengajar dari luar SDN 12 Bengkalis. Seperti yang

diungkapkan oleh kecenderungan buruk yang paling penting untuk usaha siswa, Pak Ruspandi

Latif: "Kita mulai dengan membentuk pelatih ekstrakurikuler". “Kami memberikan tugas atau
SK pendidik yang berpengalaman di bidang tertentu kepada pembina pramuka, pembina

ekstrakurikuler olahraga, dan pembina ekstrakurikuler ekspresi dengan keyakinan bahwa

sarasehan yang mereka miliki akan diberikan kepada siswa-siswi yang ikut ambil bagian dalam

latihan tersebut.” Hal ini diutarakan oleh fasilitator ekstrakurikuler ekstrakurikuler bahwa:

“Tindakan pendidik disesuaikan dengan bidang refleksi masing-masing guru.

Berdasarkan informasi tersebut, tersirat bahwa pemilihan instruktur latihan

ekstrakurikuler di SDN 12 Bengkalis dilakukan dengan menunjuk instruktur mata pelajaran dan

membuat pengumuman ekstrakurikuler yang dianggap cocok dan mampu menangani latihan

ekstrakurikuler di sekolah. Selain mengikutsertakan instruktur di SDN 12 Bengkalis, fasilitator

ekstrakurikuler juga mendatangkan instruktur dari luar sekolah yang memiliki kemampuan

dalam latihan ekstrakurikuler di SDN 12 Bengkalis. Perencanaan latihan ekstrakurikuler dimulai

dengan membuat perencanaan agar latihan ekstrakurikuler berjalan dengan terencana dan lancar.

Latihan ekstrakurikuler merupakan kewajiban koordinator latihan ekstrakurikuler. Rencana

tersebut ditata dengan pertimbangan dari instruktur ekstrakurikuler supaya jangan berbenturan

pada jadwal guru atau latihan lainnya. Hal ini ditegaskan oleh fasilitator ekstrakurikuler bahwa:

“Penjadwal adalah tugas yang lain’.

4.2.2 Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Penggunaan dalam latihan ekstrakurikuler dalam penataan karakter siswa adalah

persiapan penuh untuk mempengaruhi, memberdayakan, menyambut, menggerakkan, dan

mengarahkan orang lain dalam menangani pekerjaan untuk berpikir, melanjutkan dan bertindak

sesuai dengan aturan yang berlaku dalam mengatur untuk mewujudkan tujuan yang telah telah

ditetapkan. Eksekusi adalah cara menempatkan atau menempatkan, memberlakukan staf atau

aset yang ada dan mengkoordinasikan semua pihak untuk bekerja dengan sengaja dan bersama-

sama dalam mencapai tujuan latihan ekstrakurikuler dalam pengaturan karakter siswa. Setiap

tindakan seimbang dengan program kerja, rencana latihan, dan tujuan sehingga pelaksanaan
semua latihan ekstrakurikuler dapat dilaksanakan secara ideal. Yang vital memiliki peran penting

dalam memberikan manfaat, inspirasi, menuju dan mengubah baik secara khusus atau dengan

menunjuk tugas pusat kebiasaan buruk dalam bidang pengembangan diri. Pada setiap

perencanaan penggunaan latihan akan diadakan pertemuan.

Jumlah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler di SDN 12 Bengkalis untuk latihan

ekstrakurikuler Pramuka harus diikuti oleh seluruh siswa kelas III-VI dengan jumlah peserta

didiks sebanyak 59 anak. Kemudian kegiatan ekstrakurikuler pilihan adalah latihan tambahan

yang di tunjuk oleh siswa sesuai dengan bakat dan antarmuka mereka, mereka terdiri dari yang

mengikuti latihan ekstrakurikuler pilihan pada normal adalah sekitar 10-30 siswa ekstrakurikuler.

Pelaksanaan latihan ekstrakurikuler di SDN 12 Bengkalis berjalan setiap minggunya, khususnya

pada hari Sabtu sore untuk latihan ekstrakurikuler yang diwajibkan, khusus kepramukaan dan

Sabtu pagi setelah selesai pembelajaran dan latihan latihan untuk ekstrakurikuler pilihan.

Biasanya sependapat dengan apa yang diungkapkan oleh siswa waka SDN 12 Bengkalis.
4.2.3 Pengorganisasian Kegiatan Ekstrakurikuler

Pengorganisasian adalah cara membagi pekerjaan dalam tugas-tugas tertentu kepada

individu- individu yang dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas yang diberikan. Seperti

yang diungkapkan oleh Hambali (2008:16) pengorganisasian adalah persiapan penuh

pengelompokan semua tugas, tugas, spesialis dan komponen dalam partisipasi sehingga menjadi

kerangka kerja yang besar dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam penyelenggaraan

latihan ekstrakurikuler dalam membangun karakter siswa di SDN 12 Bengkalis dalam

ekstrakurikuler pramuka, olahraga, dan ekspresi, pembagian dan peruntukan tugas, kewajiban,

spesialis vital, pusat kebiasaan buruk dalam bidang pengembangan diri, gerak pelatih, ketua, dan

pelatih latihan ekstrakurikuler dilakukan. . Pembagian tugas dan susunan struktur organisasi

kegiatan ekstrakurikuler diputuskan oleh yang vital melalui keputusan. SDN 12 Bengkalis dalam

menyelenggarakan latihan kepramukaan menunjuk seorang instruktur master dalam bidang

kepramukaan sebagai pembina, sedangkan kepala sekolah.

Setelah analis melihat dokumentasi di SDN 12 Bnegkalis, sekolah telah

menyelenggarakan latihan pramuka dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan pendokumentasian

organisasi kepramukaan yang benar di sekolah ini sesuai dengan aturan yang benar dalam

kepramukaan. (Gambar-gambar latihan ekstrakurikuler olahraga dapat dilihat pada referensi

bagian 4.1) Dalam hal organisasi keahlian, pihak sekolah memberikan wewenang kepada

instruktur keahlian untuk mengangkat pelatih-pelatih ekspresi ekstrakurikuler yang ahli di

bidangnya, kemudian pelatih-pelatih tersebut mengajar membentuk administrasi kursus tindakan

atau organisasi dalam ekspresi ekstrakurikuler ini dengan memasukkan instruktur dan siswa lain.

(Gambar latihan ekstrakurikuler keterampilan dapat dilihat pada referensi bagian 4.2).
4.2.4 Evaluasi Kegiatan Ekstrakurikuler

Penataan berikut dalam proses administrasi adalah penilaian, Evaluasi dapat diartikan

sebagai kerangka realisasi pelaksanaan di sekolah, baik tingkat pencapaiannya maupun di Setiap

kegiatan ekstrakurikuler yang telah dilaksanakan, Pembina ekstrakurikuler wajib membuat

laporan gerakan. Pengamatan dan evaluasi latihan ekstrakurikuler dalam penataan karakter

peserta didik di SDN 12 Bengkalis dilakukan secara rutin dan terencana, melalui gathering setiap

tiga bulan sekali yang dihadiri oleh pusat pengembangan diri, pembina ekstrakurikuler dan

direktur yang ditunjuk. Hasil pengamatan dan penilaian akan diteliti dalam pertemuan-

pertemuan, dan ditindaklanjuti oleh pimpinan khusus atau dilakukan oleh yang ditunjuk penting

untuk pengembangan diri dan tindakan atasan. Selain itu, tindak lanjut hasil
pengecekan dan penilaian dilakukan selama dua minggu. Tindak lanjut adalah hasil wawancara

analis dengan pembina pramuka sehubungan dengan pegangan penilaian ekstrakurikuler pada

Unggulan 3 tahun 2021, khususnya: “Pada akhir setiap tahun latihan ekstrakurikuler di SDN 12

Bengkalis menyusun laporan pertanggungjawaban sebagai berikut:

1. Tes Tertulis

Yang dimaksud dengan penilaian dalam renungan ini adalah sejauh mana ketercapaian

pelaksanaan latihan ekstrakurikuler tersebut dapat diwujudkan. Prosedur penilaian pembelajaran

ekstrakurikuler yang terkait berubah. Ini mengubah jenis hal yang akan dinilai. Biasanya

penilaian yang sering dikuras sekolah ini adalah penilaian yang sifatnya layak. Jarang

menggunakan prosedur untuk mengukur ruang kognitif (tes komposisi) karena pada dasarnya

pembelajaran ekstrakurikuler ini adalah jam sekolah luar dan poin untuk mengembangkan bakat

dan antarmuka masing-masing siswa. Namun, dimungkinkan juga untuk menggunakan tes yang

disusun untuk menentukan tingkat kemenangan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Penilaian

pembelajaran dilakukan pada akhir periode, aturan penilaiannya adalah partisipasi, tindakan

murid pada pembelajaran dan pelaksanaan praktikum murid. Hal ini dikatakan oleh instruktur

ekstrakurikuler pramuka, “Kami menilai latihan ekstrakurikuler di setiap akhir

4.3 Temuan Penelitian

Penggunaan program atau latihan setelah sekolah merupakan bagian integral dari pelatihan

setelah sekolah. Tujuan dari program sepulang sekolah ini adalah untuk menciptakan antarmuka

dan keterampilan antar siswa dan untuk mendukung latihan ekstrakurikuler di dalam unit

pembelajaran. Pelaksanaan program luar sekolah yang tepat pasti akan memberikan hasil yang baik

pula. Karena administrasi dimulai dengan sebuah rencana, maka rencana yang dibuat pada saat ini

harus diorganisir dan pelaksanaannya harus dipersiapkan sesuai dengan tujuan awalnya. Untuk itu

pada saat Anda membuatnya perlu adanya pengawasan yang cukup untuk dapat melaksanakan apa
yang telah Anda persiapkan, namun jika tidak Anda dapat menggunakannya sebagai bahan

penilaian kegagalan operasional. Di luar kurikulum. Dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler

di sekolah, kerjasama yang baik dengan pihak terkait sangat diperlukan untuk memperlancar

kegiatan ekstrakurikuler.

6.1.1 Observasi

Program pramuka sepulang sekolah, observasi peneliti terkait pelaksanaan kegiatan olahraga dan kesenian

di SDN 12 Benkaris. Meliputi durasi kegiatan, kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan wisuda,

partisipasi mahasiswa dan sarana prasarana. Berdasarkan pengamatan umum, peneliti memperoleh data

sebagai berikut: Kurang dari: 1. Hasil pemantauan kegiatan pramuka di luar sekolah a. Kegiatan

ekstrakurikuler diselenggarakan dari awal sampai akhir. Pramuka dan Pramuka memiliki rencana pelatihan

rutin setiap hari Sabtu dari pukul 14:00 hingga 18:00. Ini dilakukan di taman bermain sekolah dan ruang

kelas. Setiap kali latihan dilakukan, ada kehadiran siswa, termasuk kehadiran di kelas dan tim. B. Dari segi

partisipasi siswa, siswa sangat antusias mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ini. Banyak siswa yang datang

sebelum kegiatan dimulai, dan hampir semua siswa kelas III sampai VI mengikuti kegiatan tersebut. C.

Lingkungan sekolah SDN 12 Benkaris sangat bersih, taman bermain sekolah sangat luas dan lingkungan asri

menjadikan kegiatan outdoor lebih efektif dan menyenangkan bagi siswa. D. Ruang kelas sebagai tempat

kegiatan pendidikan dan pembelajaran Pramuka sangat bersih karena diterapkannya rencana mogok kerja

bagi anggota Pramuka. Jumlah siswa di kelas itu sekitar 59 orang. Selain ketersediaan meja dan kursi, juga

tersedia berbagai media pembelajaran lain yang dapat mendukung pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

pramuka. 2. Hasil observasi kegiatan ekstrakurikuler olahraga A. Kegiatan ekstrakurikuler olahraga

berdasarkan waktu yang telah ditentukan, yaitu setiap hari Kamis mulai pukul 15.30 sampai dengan pukul

16.00 WIB. B. Kegiatan ekstrakurikuler olahraga dilakukan di luar ruangan (outdoor) seperti biasa,

tergantung jenis olahraga yang ditekuni siswa. Pelaksanaan dimulai dengan pencatatan kehadiran dan

terus diberikan setiap minggunya oleh pelatih atau pembicara lainnya. C. Tentang partisipasi siswa, siswa

sangat antusias mengikuti program sepulang sekolah ini, khususnya bola voli, sepak bola, tacro, dan jalan
aktif. D. Sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan program sepulang sekolah ini sudah memadai

baik dari segi sarana maupun prasaran.

1. Hasil Observasi Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian

a. Kegiatan ekstrakurikuler kesenian yang lebih diminiati oleh siswa saat ini adalah tari dan

pencak silat namun tidak semua siswa yang bisa ikut kegiatan ini karena memerlukan

skill, kedisiplinan dan sportifitas yang tinggi.


b. Waktu pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler ini sesuai dengan waktu yang telah

ditentukanya itu setiap hari sabtu pagi pukul 10.30.30-12.30 WIB.

c. Proses pembelajaran kegiatan ekstrakurikuler kesenian tari dan pencak silat dilaksanakan

dalam kelas dan di luar kelas (lapangan dan halaman sekolah). Kegiatan berlangsung

dengan tertib, siswa begitu bersemangat untuk melakukan pembelajaran, kegiatan

pembelajaran dimulai dengan pemberian materi olehpelatihnya.

d. Terkait dengan partisipasi siswa, siswa begitu antusias dalam mengikuti program

ekstrakurikuler ini.

e. Adapun sarana dan prasarana yang mendukung terlaksananya ekstrakurikuler ini sudah

memadai baik dari segi sarana mapun sarananya.

6.1.2 Wawancara

melakukan wawancara dengan berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam

melakukan kegiatan sepulang sekolah di SDN12 Bencaris. Dalam memilih informan, peneliti

terlebih dahulu mencatat bahwa informan adalah seseorang yang mengetahui status dan status

SDN 12 Benchari serta kegiatan ekstrakurikuler terkait, dan informan tersebut terlibat dalam

program sepulang sekolah. Tujuannya agar peneliti mendapatkan informasi yang detail, akurat

dan relevan. Adapun informan yang diwawancarai oleh peneliti adalah:Bapak Syafri, yang

merupakan kepala SDN 12 Bengkalis. Informasi yang peneliti dapatkan dari beliau berkaitan

dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaandan evaluasi manajemen kegiatan

ekstraurikuler. Juga tentang landasan, tujuan serta cara pengelolaan masing-masing kegiatan

ekstrakurikuler (Pramuka, Olahraga dan Kesenian).

1. Bapak Ruspandi Latif, yang merupakan wakil kepala Sekolah bidang kesiswaan SDN 12

Bengkalis. Informasi yang peneliti dapat kandari beliau berkaitan bagaimana dan apa

tindakan kepala sekolah dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaandan evaluasi


manajemen kegiatan ekstraurikuler.

2. Ibu Rahmawilis, merupakan koordinator ekstrakurikuler pramuka di SDN 12 Bengkalis,

dari beliau peneliti mendapatkan informasi terkait bagaimana perencanaan kegiatan


dalam ekstrakurikuler pramuka disekolah ini mulai dari pembagian tugas, perekrutan

anggota dan lain sebagainya.

3. Bapak Herman, merupakan koordinator ekstrakurikuler Olahraga di SDN 12 Bengkalis,

dari beliau peneliti mendapatkan informasi terkait bagaimana perencanaan kegiatan

dalam ekstrakurikuler Olahraga di sekolah ini mulai dari pembagian tugas, perekrutan

anggota dan lain sebagainya.

4. Ibu Nurainun, merupakan koordinator ekstrakurikuler Kesenian di SDN 12 Bengkalis

dari beliau peneliti mendapatkan informasi terkait bagaimana perencanaan kegiatan

dalam ekstrakurikuler Kesenian di sekolah ini mulai dari pembagian tugas, perekrutan

anggota dan lain sebagainya.

5. Ibuk Rahmawilis, merupakan Bendahara Sekolah di SDN 12 Bengkalis dari beliau

peneliti mendapatkan informasi terkait bagaimana sekolah mengkondisikan dana untuk

kegiatan ekstrakurikuler mulai dari biaya perlengkapan, biaya transportasi pembina,

biaya motivasi bagi peserta dan pembina ketika siswa mendapatkan prestasi dalam

lomba. Kesemuanya itu sudah dianggarkan dalam RKAS, karena dalam RKAS itu

dibenarkan untuk penghargaan bagi siswa dan guru yang berprestasi.

6. Siswa-siswi SDN 12 Bengkalis yang mengikuti masing masing kegiatan ekstrakurikuler

(Pramuka, Olahraga, Kesenian). Dari siswa-siswa tersebut peneliti mendapat informasi

terkait pelaksanaan masing masing kegiatan ekstrakurikuler (Pramuka, Olahraga,

Kesenian), tanggapan mereka tentang adanya program ekstrakurikuler tersebut serta

motivasi mereka dalam menguikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.

4.4. Studi Dokumen

Dalam melengkapi data dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan dokumen-

dokumen yang terkait program kegiatan ekstrakurikuler (Pramuka Olahraga, dan Kesenian
sebagai tambahan dari data-data utama yaitu wawancara dan observasi di SDN 12 Bengkalis.

4.4.1 Karakter Siswa dalam Manajemen Pelaksanaan Ekstrakurikuler SDN 12 Bengkalis

Penataan karakter dalam pemahaman budaya bangsa yang dilakukan di sekolah dalam

penataan latihan mendidik dan pembelajaran baik melalui mata pelajaran maupun penataan

latihan pengembangan diri yang dilakukan di dalam kelas dan di luar sekolah tentu sangat

berpengaruh terhadap karakter siswa. Kecenderungan-kecenderungan dalam hidup, seperti

kesungguhan, mengajar, percaya diri, ketangguhan, kerjasama dan sebagainya, harus dimulai
dari lingkup yang kecil seperti keluarga hingga lingkup yang lebih luas di masyarakat. Salah satu

upaya yang dilakukan adalah melalui ekstrakurikuler Pramuka, olahraga dan ekspresi. Nilai-nilai

tersebut tentunya pada akhirnya dapat membingkai sebuah identitas yang berkarakter dan

mencerminkan kehidupan bangsa yang luar biasa. Penggunaan ekstrakurikuler sangat menarik

dalam pembentukan karakter siswa, siswa juga memiliki bakat ekstra yang tidak diajarkan dalam

mata pelajaran di dalam kelas, dalam rangka menyalurkan potensinya, tentu saja mereka dapat

melebihi harapan dalam latihan ini jika siswa benar-benar terkoordinasi dengan baik.

Begitupula dengan wawancara peneliti pada salah satu pembina ektrakurikuler Pramuka

03 Agustus 2021 yaitu : ”Pembentukan karakter terlihat sekali dalam kegiatan pramuka ini, tidak

hanya berdampak pada kegiatan pramuka saja, juga berdampak pada kegiatan ektrakurikuler

pilihan lainya, dan pada kegiatan belajar mengajar dikelas dengan mata pelajaran lainnya, ada

siswa saya yang kurang bersosialiasi, dan tidak percaya diri, anaknya penyendiri sekali, tapi

setelah ikut kegiatan ekstrakurikuler wajib dan pilihan dalam 1 tahun saja anaknya sudah berani

untuk tampil didepan umum, sudah bersosialisasi dengan teman-temannya, tidak penyendiri lagi,

bahkan sekarang sering aktif dalam belajar dan jadi pembawa acara ketika ada kegiatan

disekolah.”

4.4.2 Upaya Pembina Pramuka dalam Membentuk Karakter Siswa di SDN 12 Bengkalis

Latihan pramuka di SDN 12 Bengkalis mendapatkan perhatian yang luar biasa dari pihak

sekolah, sebagaimana dijelaskan oleh Bapak Syafri selaku Pusat SDN 12 Bengkalis: “Untuk

latihan pramuka, pihak sekolah memberikan rencana yang tidak biasa, yaitu setiap sabtu sore,

sedangkan latihan ekstrakurikuler lainnya dilaksanakan keluar pada hari Sabtu pagi". Hal senada

ditegaskan oleh Ibu Rahmawilis selaku Perintis Pramuka 1, kepramukaan dapat menjadi kegiatan

ekstrakurikuler wajib di tingkat satuan pendidikan, kepramukaan bisa menjadi gerakan

ekstrakurikuler yang dibutuhkan di sekolah Namun ternyata tidak semua siswa mengambil
bagian dalam latihan ini, karena beberapa komponen, seperti jalinan, waktu dan hapus, jumlah

langkah.
Gambar 4.2. Kegiatan Perkemahan dan Perlombaan Pramuka di Lokasi Bumi Perkemahan

Bengkalis

Dalam perjalanannya, latihan kepramukaan di SDN 12 Bengkalis telah meraih prestasi

yang berbeda, sebagaimana dijelaskan oleh Ibu Rahmawilis: “Pencapaian kritis yang paling

utama adalah karakter hebat yang dimiliki oleh siswa itu sendiri, sedangkan pencapaian kerangka

kompetisi yang pernah dicapai Juara 2 Barisan Barisan Pasukan (PBB) Lokal Bengkalis, Juara 3

Campground Kabupaten Bengkalis, Juara 3 Lomba Front Gather Level (GUDEP) Lokal

Bengkalis.
Gambar 4.3. Foto bersama anak-anak Pramuka dari SDN 12 Bengkalis dengan

Kakak Penitia Pelaksana Kegiatan Perlombaan di Lokasi Bumi

Perkemahan Bengkalis.

Untuk mewujudkan hal yang paling ekstrem, latihan kepramukaan di SDN

12 Bengkalis memiliki visi, secara spesifik “melahirkan siswa-siswi yang

berakhlak mulia berdasarkan keyakinan, ilmu, dan amal

bagi siswa. memiliki metodologi dalam membentuk karakter siswa,

sebagaimana digambarkan oleh Ibu Rahmawilis, sebagai berikut:

a. Membuat latihan-latihan yang menarik dan membahgiakan serta mempunyai

nilai instruktif dengan memakai kaidah belajar diselingi melakukan


(learning by doing). Dan
b. mendorong peserta didik untuk menyetujui kebutuhannya kehadiran

c. disiplin yang mengajarkan peserta didik yang melanggar aturan. Dan nilai

karakter

4.4.3 Upaya Pembina olahraga dalam Membentuk Karakter Siswa di SDN 12

Bengkalis
Informasi kebaikan tidak pada tingkat yang sangat dasar mampu bertindak

sesuai dengan data yang didapat, jika dia tidak diatur (menjadi kecenderungan)

untuk melakukan kebaikan itu. Karakter juga mencakup ruang perasaan dan

kecenderungan diri. Oleh karena itu, diperlukan tiga komponen karakter luar biasa,

yaitu pengetahuan moral tertentu (data moral), perasaan atau pendapat moral

(penopang sentimen) secara kasar etika, dan tindakan moral atau latihan moral.

Dengan cara ini, karakter tidak cukup masuk akal untuk diketahui, tetapi harus

dikenakan garis besar kegiatan moral. Usaha-usaha untuk membentuk atau

membentuk karakter kurang menuntut dan akan dilaksanakan dengan baik melalui

pembiasaan hidup, dalam bentuk latihan sehari-hari yang dapat diperoleh berupa

afinitas (kegemaran) dan tidak ditunjukkan secara teoritis. Mendalam mendidik,

ketergantungan, tanggung jawab


Gambar 4.4. Foto anak SDN 12 Bengkalis sedang mengikuti lomba Lari pada

kegiatan O2SN, yang berlokasi di Stadiun Muhammad Ali

Bengkalis.

4.4.4 Upaya Pembina kesenian dalam Membentuk Karakter Siswa di SDN 12

Bengkalis

membuat karakter, komponen yang sangat dekat dan mudah diproses

adalah keahlian dan budaya. Ekspresi sosial merupakan komponen penting dalam

membangun karakter. Karena dalam menumbuhkan kecintaan terhadap ekspresi

dan budaya yang dimilikinya, kecintaan terhadap kerajinan juga akan

mengembangkan individu yang memiliki kepekaan yang halus, mudah

terpengaruh, rasa simpati yang tinggi terhadap orang lain dan lingkungan. Kamaril

Wardani dalam Kusumastuti, pengajaran dapat mengembangkan wawasan antusias

anak, karena dalam pengajaran keahlian, itu membentuk segala bentuk latihan

yang berkenaan dengan tindakan fisik dan rasa keunggulan yang terkandung dalam

latihan ekspresi, penyelidikan, kreasi dan apresiasi melalui dialek, penampilan,

suara, gerakan dan peran. Pendidikan dengan dan melalui keahlian untuk berbagai

bidang ilmu telah ditunjukkan untuk memperluas persiapan


belajar yang menyenangkan sehingga hasil yang didapat menjadi lebih ideal.

Bagian dari pengajaran keterampilan sebagai media atau wahana pada semua

tingkat dan berbagai bidang ilmu dapat berperan tidak seperti dalam

pembentukannya.

Gambar 4.5. Foto anak SDN 12 Bengkalis sedang mengikuti lomba menyayi Lagu

Daerah, yang berlokasi di SDN 8 Bengkalis.


Gambar 4.6. Foto anak SDN 12 Bengkalis sedang mengikuti lomba Pencak Silat,

yang berlokasi di SDN 8 Bengkalis.

4.5 Prestasi Pendidikan Ekstrakurikuler di SDN 12 Bengkalis

Komponen yang sangat dekat dan sederhana untuk membuat karakter. Kualitas

pendidikan berkaitan dengan pendekatan dan hasil pendidikan. Penetapan Hasil Mutu

pendidikan berkaitan dengan kinerja yang diperoleh sekolah pada saat tertentu.

Outcome atau hasil belajar (prestasi siswa) dapat terjadi dalam konteks tes prestasi

sekolah dan ekstrakurikuler. Prestasi sekolah juga dapat terjadi dalam konteks kondisi

yang tidak terawat (tidak kritis) seperti z. Kegiatan ekstrakurikuler membantu

menyelaraskan semua komponen dari berbagai input atau interaksi (pegangan)

pendidikan-belajar yang memiliki efek sinergis antara guru, peserta didik, dan
layanan di luar kelas.Anda dapat mendukung dan mempromosikan kegiatan Anda.

Regulasi ekstrakurikuler. , Baik entitas ilmiah

Selain itu, sependapat dengan Delegate Foremost dalam pertemuan analis

pada Admirable 3, 2021, lebih spesifiknya: “Alhamdulillah, Alhamdulillah, anak-

anak semakin yakin dalam meningkatkan kemampuan dan kemampuan mereka

sehingga berdampak pada pencapaian karakter. gedung yang awalnya tidak banyak

latihan, baik lomba maupun eksibisi, ternyata produktif dari tahun ke tahun ada

seperti lomba-lomba yang diikuti, yang muncul juga Alhamdulillah bagus.” Hal ini

juga ditegaskan oleh pelatih olahraga SDN 12 Bengkalis 03 Agustus 2021 lebih

spesifik: “Prestasi utama yang kami dapatkan dalam mengikuti kompetisi adalah

kesempatan FLS2N dan O2SN di Bengkalis dan Alhamdulillah kami menang di

awal put, khususnya l lomba menyanyi untuk lagu wajib dan daerah serta lomba

lari, Setelah itu, ia mulai membutuhkan porsi dalam berbagai lomba yang diikuti

para pelajar, seperti pencak silat. Berbagai macam latihan kompetisi diikuti oleh ini

Selain itu, artikulasi Kepala Sekolah dalam pertemuan dengan para pengamat pada

Admirable 3, 2021 lebih spesifik: "Eksekusi bela diri ini bukan sebagai ajang

untuk memajukan nama sekolah dan mempromosikan ekstrakurikuler itu sendiri,

tentu saja. , bisa menjadi prestasi yang membanggakan, bahkan biasanya menjadi

ajang untuk meningkatkan kapasitas dan kepercayaan diri siswa, karena banyak

individu, dari semua kategori, dan Alhamdulillah, banyak pengamat memuji


kemenangan para siswa” Berbagai prestasi diperoleh di SDN 12 Bengkalis baik

dari perlombaan maupun pertunjukan ekspresi dan latihan olahraga tentunya tidak

luput dari perhatian pihak sekolah, apalagi pihak sekolah terus meningkatkan nilai

semua siswa yang melebihi harapan di bidangnya, baik prestasi akademik maupun

non akademik. Pelopor terkemuka di SDN 12 Bengkalis terus meningkatkan nilai

prestasi yang dicapai oleh masing-masing bidang ekstrakurikuler ekstrakurikuler

yang melebihi harapan, yang penting memberikan hadiah bagi siswa serta para

pelatih dengan nilai ini.

Begitupula pernyataan kepala sekolah 23 November 2020 yaitu :

“Biasanya setiap senin pagi setelah upacara setiap siswa yang baru saja

memenangkan perlombaan akan diumumkan, jadi siswa menyerahkan tropi dan

sertifikat kepada pihak sekolah, lalu didokumentasikan, disaksikan semua teman-

teman dan gurunya, tentunya ini menjadi kebanggan tersendiri untuk siswa tersebut

dan juga menjadi motivasi untuk yang lain, terkadang juga siswa tersebut diberikan

kesempatan untuk menyampaikan kesan dan pesan kepada teman-teman lainnya”


Gambar 4.7. Penyerahan Hadiah Kepada siswa SDN 12 Bengkalis
Berdasarkan wawancara dan dokumentasi dapat diketahui bahwa pemberian

penggunaan latihan ekstrakurikuler di SDN 12 Bengkalis selain itu berpengaruh

terhadap peningkatan prestasi ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler di SDN12

Bengkalis, terbukti dengan banyaknya tanda-tanda keberhasilan dalam kerangka

piala kejuaraan, hibah, serta asosiasi dengan komunitas yang lebih luas baik di

internet, sosial maupun di dunia nyata. Administrasi pelaksanaan latihan

ekstrakurikuler ini telah menunjukkan bentuk latihan di SDN 12 Bengkalis lebih

tertata dan jelas, memajukan kapasitas siswa dengan berbagai jadwal kegiatan yang

dilakukan baik dari segi persiapan pokok, pameran dan lain sebagainya untuk

membuat latihan ekstrakurikuler tersebut dinamis secara keseluruhan muncul

dalam pencapaian besar. Biasanya di pahami dengan tujuan latihan ekstrakurikuler

seperti pada Permendiknas No. 39 Tahun 2008 yaitu untuk mengaktualisasikan

kemampuan siswa dalam mencapai prestasi unggul.

4.6 Pembahasan

Hasil penelitian secara umum menunjukan bahwa manajemen kegiatan

ekstrakurikuler dalam pembentukan karakter siswa di SDN 12 Bengakalis.

4.6.1 Perencanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Menyusun adalah suatu gerakan untuk menetapkan tujuan yang ingin

dicapai disamping cara-cara untuk mewujudkan tujuan tersebut. Pusat adalah


komponen edukatif yang bertugas memajukan mutu pengajaran, yang meliputi

penyusunan, pengorganisasian, pengaktualisasian,


pengecekan dan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler. Berdasarkan hasil penelitian

bahwa penyusunan latihan ekstrakurikuler dalam penataan karakter siswa di SDN

12 Bengkalis telah teraktualisasi dan terorganisir dengan baik. Pusat memegang

peranan penting dalam mengatur kegiatan ekstrakurikuler dalam pembentukan

karakter siswa di SDN 12 Bengkalis. Pendefinisian dan persiapan dilakukan

secara bersama-sama dengan mengadakan pertemuan terbuka yang meliputi

pusat kebiasaan buruk, pengajar, agen panitia, dan mahasiswa. Hal ini dapat dilihat

dari visi SDN 12 Bengkalis, yaitu “Menjadikan Warga Sekolah yang Berilmu,

Beretika Terhormat, dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”. Merencanakan

latihan ekstrakurikuler melalui pertemuan bersama untuk membicarakan

4.6.2 Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Pelaksanaan latihan ekstrakurikuler dalam penataan karakter siswa di SDN

12 Bengkalis sehingga pelaksanaan latihan ekstrakurikuler (pramuka, olah raga,

dan ekspresi) dilakukan dengan tepat, dapat meningkatkan mutu pembelajaran

dalam mewujudkan visi dan misi sekolah. . Berdasarkan hasil penelitian dan

pemikiran bahwa pelaksanaan latihan ekstrakurikuler dalam penataan karakter

siswa di SDN 12 Bengkalis dalam hal pelaksanaan latihan ekstrakurikuler

dilakukan sesuai dengan tugas dan kewajibannya. Penggunaan latihan disesuaikan

dengan rencana latihan yang telah ditetapkan. Setiap pengurus dan pengarah

tindakan berkoordinasi dengan sekolah pusat atau delegasi vital dalam bidang
pengembangan diri untuk mempertegas pelaksanaan rencana gerak ekstrakurikuler,

sehingga pelaksanaan
latihan dapat terlaksana secara ideal. Pusat secara khusus atau mendelegasikan

tugas kepada kepala sekolah.

4.6.3 Pengorganisasian Kegiatan Ekstrakurikuler

Sebagaimana dikemukakan Hambali (2008:16), pengorganisasian adalah

pengelompokan semua tugas, tanggung jawab, wewenang, dan komponen untuk

menciptakan suatu sistem kerja yang baik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. SDN

12 Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler pengembangan kepribadian siswa Benkaris

didasarkan pada temuan sebagai berikut. Kegiatan ekstrakurikuler SDN12 Benkaris akan

dilaksanakan sesuai program kerja dan jadwal yang telah ditetapkan apabila terjadi

perubahan. Dalam rencana kegiatan, hal ini dilakukan dengan berkoordinasi dengan kepala

sekolah dan wakil kepala sekolah. Pengembangan diri, semua kegiatan ekstrakurikuler

dikoordinasikan langsung oleh pelatih ekstrakurikuler. Semua pimpinan kegiatan

ekstrakurikuler perlu secara rutin berkoordinasi dengan kepala sekolah dan wakil direktur di

bidang pengembangan diri untuk memberikan informasi perkembangan kegiatan

ekstrakurikuler sehingga dapat dipahami kondisi objektif kegiatan ekstrakurikuler yang ada.

Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler SDN 12 Bencaris berkoordinasi

dengan kepala sekolah sebagai berikut: B. Pelatih, narasumber, donatur atau sponsor, agen,

orang tua dan organisasi swasta lainnya. Bentuk kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai

dengan program kerja yang dibuat dan disetujui oleh kepala sekolah, dan peserta dalam

kegiatan ekstrakurikuler ditentukan oleh

4.6.4 Evaluasi Kegiatan Ekstrakurikuler


Latihan pengecekan dan penilaian dilakukan untuk mengawasi, menyaring

dan mengetahui hasil yang diharapkan dari setiap gerakanurikuler dalam

penataan karakter di SDN

12 Bengkalis. Berdasarkan hasil investigasi dan pemikiran bahwa observasi dan

latihan ekstrakurikuler dalam penataan karakter siswa di SDN 12 Bengkalis,

penanganan pemeriksaan dan penilaian dilakukan oleh pusat secara langsung dan

evaluasi pada kebiasaan buruk yang penting di lingkungan sekolah. pengembangan

bidang diri. Penilaian latihan ekstrakurikuler dilakukan beberapa waktu belakangan

ini, di tengah dan setelah pelaksanaan. Setiap ekstrakurikuler yang telah

dilaksanakan, Pembina ekstrakurikuler harus membuat laporan yang disusun,

kemudian menyerahkan kegiatannya kepada pimpinan dan agen vital yang

diturunkan oleh pusat. kegiatan, tidak semua penunjukan dalam melaksanakan

kegiatan ekstrakurikuler dapat dilaksanakan secara sah, dimana masih ada

kegiatan ekstrakurikuler.

Anda mungkin juga menyukai