29632-Article Text-94490-2-10-20200617
29632-Article Text-94490-2-10-20200617
ABSTRACT
Korespondensi Author
Muhammad Luthfi Alif Putera, Indian mackerel is an important economic value. The high level of demand leads to an
Departemen Manajemen Sumberdaya increase in excessive fishing activities without regard to the biological aspects of the
Perairan, Fakultas Perikanan Dan species. The purpose of this research is analyze the reproductive aspects of indian
Ilmu Kelautan, Institut Pertanian mackerel (Rastrelliger kanagurta) which are influenced by sea surface temperatures in
Bogor the fishing areas of the Sunda Strait waters. The research was conducted from May to
Email: luthfialifputera@gmail.com September 2018. Primary data were obtained using the Stratified Random Sampling.
The total fish taken during the research were 546. The sex ratio of indian mackerel is
worth 1: 0.65 with the dominance of male. The fecundity of indian mackerel ranges
from 2314-96924 eggs with an average of 24075 eggs. Peak spawning of indian
mackerel in July and August with a partial spawner spawning type. male indian
mackerel reaches the first size of mature gonads (Lm) at 193.8 mm and females 177.9
mm. Trend of gonad maturity indian mackerel fish for 6 months is influenced by the
value of sea surface temperature.
karena memiliki tekstur daging yang padat dan terhadap fisiologi dan tingkah laku individu,
mengandung nilai gizi yang tinggi dan memiliki populasi maupun komunitas. Kondisi ekstrim
nilai jual yang menguntungkan dibandingkan ikan dengan naiknya suhu permukaan air laut,
pelagis lainya (Permatachani et al. 2016). Ikan rendahnya konsentrasi oksigen terlarut dan pH air
kembung lelaki merupakan ikan ekonomis dapat mengakibatkan kematian pada ikan.
penting dan dengan tingkat permintaan yang Lingkungan dengan kondisi yang ekstrem akan
tinggi cenderung terjadinya peningkatkan mengambat pertumbuhan dan pola reproduksi
aktivitas penangkapan yang berlebih tanpa ikan. Semua perubahan ini secara langsung
memperhatikan aspek biologis spesies. Tingginya berpengaruh pada populasi dan struktur
tingkat pemanfaatan dan kemungkinan tingkat komunitas ikan, yang pada akhirnya berpengaruh
eksploitasi yang tinggi terhadap sumberdaya ikan pada stok perikanan (Syahailatua 2008).
ini, menuntut upaya pengelolaan yang baik agar Ekosistem laut tidak dalam keadaan stabil akan
pemanfaatan ikan secara lestari (Ibrahim et al. tetapi dipengaruhi oleh lingkungan yang memiliki
2018). tingkat variasi pada skala spasial dan temporal.
Upaya pengeloaan perlu dilakukan untuk Pemahaman tentang biologi reproduksi suatu
menjamin kelestarian sumberdaya ikan kembung spesies merupakan prasyarat penting untuk
lelaki oleh karena itu melalui pendekatan aspek memberikan saran ilmiah bagi pengelolaan
biologi reproduksi karena hal ini menjadi bagian perikanan agar tetap lestari dan berkelanjutan.
komponen yang mendasar dan penting terkait Sehingga stok ikan tidak mengalami kepunahan
karateristik biologis sumberdaya ikan bagi dan mencegah terjadinya tekanan penangkapan
pengelolaan untuk mendukung penyusunan opsi yang mempengaruhi daur hidup ikan.
perlindungan ikan yang sedang dan akan
memijah. Penangkapan ikan secara eksploitasi BAHAN DAN METODE
dapat menekan sumberdaya stok ikan dan kondisi
habitat. Variabilitas suhu permukaan air laut dan Waktu dan Lokasi
sebaran klrofil-a menurut Wang (2014) efek dari Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei
suhu dapat mempengaruhi biologis ikan yang hingga September 2018. Pengambilan contoh
rentan terhadap usaha penangkapan. Keterkaitan dilakukan setiap satu bulan sekali. Sampel ikan
suhu dan klorofil-a di perairan merupakan faktor yang diambil merupakan hasil tangkapan nelayan
fisik yang utama dalam kehidupan ikan dan dapat di perairan Selat Sunda yang didaratkan di PPP
memberikan efek dan mempengaruhi semua Labuan, Banten dan PPP Lempasing, Lampung
proses reproduksi dari pematangan gonad, (Gambar 1). Analisis dilakukan di Laboratorium
perkembangan larva dan juvenil serta Biologi Perikanan Departemen Manajemen
kelangsungan hidup spesies ikan (Pankhurst dan Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan
Munday 2011). Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Perubahan iklim akan sangat berpengaruh
Analisis Data
Fekunditas Keterangan:
Metode gravimetri saat ini merupakan metode BG = Berat gonad (g)
yang paling umum digunakan untuk BT = Berat total (g)
memperkirakan fekunditas, ditentukan dengan
berat gonad dan berat gonad contoh, dengan Ukuran pertama kali matang gonad
membagi 3 sub sampel gonad dan diketahui Metode yang digunakan untuk mengetahui
beratnya. Setiap sub sampel ditimbang dengan ukuran pertama kali matang gonad adalah Metode
ketelitian hingga 0,001 g. dari masing masing sub Spearman-Karber. Ukuran ikan pertama kali
sample dihitung jumlah telurnya (oocyte) dan matang gonad dapat dihitung menggunakan
analisis perhitungan fekunditas berdasarkan rumus sebagai berikut (Udupa 1986):
(Murua et al. 2003) adalah sebagai berikut.
dengan,
Keterangan:
F = fekunditas (butir)
G = berat gonad (g) dan selang kepercayaan 95% untuk log m sebagai
Q = berat gonad contoh (g) berikut:
N = jumlah telur tiap gonad contoh (butir)
III Gonad berwarna oranye gelap, besar, mengisi Gonad putih, besar, mengisi rongga tubuh
rongga tubuh, telur transparan dan terlihat
IV Gonad lembek, berwarna coklat kemerahan Gonad lembek, berwarna putih kecoklatan
32
Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis, Juni 2019, Volume 3 Nomor 1
ikan telah matang gonad; x= log pertambahan sebanyak 96.924 butir dan nilai terendah
panjang pada nilai tengah; pi=proporsi ikan sebanyak 2314 butir dengan rata-rata 24075 butir
matang gonad pada kelas panjang ke-i dengan telur. Tinggi rendahnya jumlah telur dapat
jumlah ikan pada selang panjang ke-i; ni= jumlah disebabkan karena perbedaan ukuran gonad.
ikan pada kelas panjang ke-i; qi= 1-pi; Lm= Tingkat kematangan gonad merupakan
panjang ikan pertama kali matang gonad pengelompokkan kematangan gonad ikan
berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi
Keterkaitan suhu permukaan laut dengan pada gonad. Pada Gambar 2 dan 3 menunjukan
reproduksi tingkat kematangan gonad ikan kembung lelaki
Kaitanya suhu permukaan air laut dengan jantan dan betina berdasarkan waktu pengamatan.
reproduksi ikan dilihat dengan pendekatan Indeks kematangan gonad (IKG) dianlisis
korelasi sederhana. Metode ini menurut Suparto berdasarka perbandingan dari bobot gonad
(2014), dapat mengetahui hubungan di antara dua terhadap bobot tubuh ikan. Nilai IKG rata-rata
variabel, dan jika ada hubungan,bagaimana arah ikan kembung lelaki jantan dan betina bervariasi
hubungan tersebut. Keeratan hubungan antara pada setiap bulan pengamatan. Berdasarkan
satu variable dengan variable yang lain biasa Gambar 4 nilai IKG rata-rata ikan kembung lelaki
disebut dengan Koefisien Korelasi yangditandai jantan berkisar 0,30-1,35 nilai tertinggi pada
dengan “r“. Adapun rumus “r” adalah: bulan September sedangkan pada betina nilai
IKG berkisar 0,21-2,59 dan nilai tertinggi pada
bulan Juli.
Ukuran pertama matang gonad menunjukan
periode panjang yang dicapai matang gonad baik
Keterangan pada jenis kelamin jantan maupun betina. Nilai
r = nilai koefisien korelasi; x = nilai variabel ukuran pertama kali matang gonad ikan kembung
pertama; y = nilai variabel kedua; N = jumlah lelaki jantan 193,8 mm dan betina 177,9 mm.
data.
Pembahasan
HASIL DAN PEMBAHASAN Fekunditas diasumsikan sebagai jumlah telur
dalam ovari ikan betina yang mencapai tingkat
Hasil kematangan gonad III-V (Harianti 2013). Pada
Fekunditas adalah jumlah telur yang masak setiap individu ikan kembung lelaki betina
sebelum dikeluarkan pada waktu ikan memijah. menghasilkan jumlah telur berkisar pada 2314-
Jumlah telur yang terdapat pada ovari ikan 96924 butir dan rata-rata sebanyak 24075 butir.
kembung lelaki betina (Rastrelliger kanagurta) Nilai fekunditas ada hubunganya dengan ukuran
didapatkan pada TKG 3 dan 4. Hasil pengamatan ikan, semakin besar atau bobot ukuran ikan maka
fekunditas tertinggi pada ikan kembung lelaki bobot gonad pun memiliki nilai yang besar
Gambar 4 Indeks kematangan gonad ikan kembung lelaki jantan dan betina
sehingga memiliki jumlah telur yang banyak tinggi. Berdasarkan penelitian Saputri (2017) nilai
(Makmur dan Prasetyo 2006). Fekunditas dapat matang gonad (TKG III dan IV) banyak pada
dipengaruhi faktor lingkungan, genetis, bulan Agustus dan September, akan tetapi
ketersediaan makanan, dan juga berkaitan dengan menurut penelitian Kasmi et al. (2017)
umur ikan. Potensi reproduksi ikan dapat menunjukan matang gonad terbanyak pada bulan
digambarkan oleh kisaran nilai fekunditas Juli sampai dengan September. Ukuran pertama
(Effendie 2002). kali matang gonad pada ikan kembung lelaki
Hasil analisis ukuran pertama kali ikan jantan memiliki nilai yang berbeda di setiap
matang gonad (Lm) pada ikan kembung lelaki bulannya.
jantan lebih besar dengan nilai 193,8 mm Parameter reproduksi ikan kembung lelaki
dibandingkan ikan kembung lelaki betina dengan betina terhadap suhu permukaan air laut di
nilai 177,9 mm. Menurut Abubakar et al. (2019) perairan Selat Sunda pada Tabel 3 menunjukan
perbedaan ukuran pertama kali matang gonad adanya pengaruh proses pematangan gonad pada
pada ikan dapat dipengaruhi oleh kondisi ovarium. Pengaruh suhu terhadap parameter
lingkungan yang mengalami perubahan, faktor reproduksi pada ikan kembung lelaki betina
abiotik, genetik di suatu populasi, kualitas berdasarkan korelasi nilai matang gonad dan
perairan, dan tekanan penangkapan. Apabila ikan belum matang gonad dengan suhu permukaan laut
tertangkap diatas ukuran pertama kali matang memiliki nilai 0,9058 dan 0,8790. Menurut
gonad maka dapat memberikan peluang suatu penelitian Saputri (2017) dan Kasmi et al. (2017)
spesies dari kepunahan (Kantun et al. 2015 dalam ikan kembung lelaki betina memiliki matang
Kasmi et al 2017). gonad tertinggi pada bulan Juli sampai dengan
Sebaran suhu permukaan air laut berdasarkan September. Nilai ukuran pertama kali matang
Gambar 5 menunjukan perbedaan di setiap gonad ikan kembung lelaki betina memiliki nilai
bulanya hal ini dapat disebabkan oleh faktor yang lebih rendah dari jantan pada bulan Juni,
kecepatan angin, suhu udara dan fluks panas yang Juli, dan Agustus.
berubah-ubah dan monsun. Variasi nilai suhu Suhu dapat mempengaruhi ikan selama
permukaan air laut dapat dipengaruhi faktor pemijahan, dan pada perkembangan dan
oseanografi seperti arus dan pasang surut (Tangke kelangsungan hidup telur dan larva, serta
et al. 2015). Perubahan suhu permukaan air laut mempengaruhi distribusi, agregasi, migrasi dan
terhadap reproduksi memiliki pengaruh terhadap perilaku juvenil dan dewasa (Zainuddin et al.
pengembangan reproduksi ikan, suhu yang 2004). Meningkatnya suhu permukaan air dapat
rendah dapat merangsang aktivitas reproduksi mempengaruhi IKG yang nilainya akan
ikan. Sedangkan kenaikan suhu akan meningkat hal ini diperkuat dengan penelitian
mempengaruhi reproduksi akan tetapi efeknya (Zaki et al. 2016). Hubungan panjang bobot ikan
tergantung pada periode fase pemijahan kembung lelaki yang memiliki pola pertumbuhan
(Pankhurst dan Munday 2011). yang berbeda dapat dipengaruhi musim dan
Keterkaitan suhu permukaan air laut dengan kondisi lingkungan perairan yang berbeda pada
parameter reproduksi pada Tabel 2 menunjukan spesies yang sama (Okgermen 2005).
adanya pengaruh terhadap pematangan gonad Kemampuan ikan dalam beradaptasi di
pada ikan kembung lelaki jantan reproduksi lingkungan perairan dapat dilihat dari nilai faktor
dengan melihat korelasi antara persentase matang kondisi. Menurut penelitian Okgermen (2005),
gonad dan belum matang gonad menunjukan nilai faktor kondisi ikan kembung lelaki di musim
angka senilai 0,8582 dan 0,7994. Nilai persentase semi berbeda dengan di musim gugur. Eksploitasi
dari matang gonad semakin tinggi seiring dengan spesies yang berlebihan karena tekanan
suhu yang semakin turun sedangkan semakin penangkapan yang tinggi dapat menghasilkan
tinggi suhu maka nilai persentase kematangan stok biomassa yang rendah dan dapat
gonand menunjukan nilai belum matang yang menurunkan nilai ukuran pertama kali matang
34
Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis, Juni 2019, Volume 3 Nomor 1
Gambar 5 Suhu permukaan air laut Selat Sunda bulan Mei-September 2018
Tabel 2 Keterkaitan suhu permukaan air laut bulan Mei-September 2018 dengan parameter reproduksi
ikan kembung lelaki jantan
Waktu Sampling
Parameter jantan Korelasi
Mei Juni Juli Agustus September
Belum matang (%) 73,02 71,43 67,24 51,61 42,59 0,7994
Matang gonad (%) 26,98 28,57 32,76 48,39 57,41 0,8582
Rata-rata suhu (°) 30,09 29,78 28,55 28,39 28,27
Lm (mm) 195,3 230,2 199,0 186,1 183,2
Tabel 3 Keterkaitan suhu permukaan air laut bulan Mei-September 2018 dengan parameter reproduksi
ikan kembung lelaki betina
Waktu Sampling
Parameter betina Korelasi
Mei Juni Juli Agustus September
Belum matang (%) 73,08 51,22 29,82 38,10 17,86 0,8790
Matang gonad (%) 26,92 48,78 70,18 61,90 82,14 0,9058
Rata-rata suhu (°) 30,09 29,78 28,55 28,39 28,27
Lm (mm) 201,7 173,5 194,3 176,0 187,9
gonad dan hal ini dapat dikaitkan dengan kecil dari ukuran pertama kali matang gonad dan
persediaan makanan (Quaatey dan Marvelias mengatur waktu penangkapan ikan. Ikan yang
1999). ukuran nya lebih kecilnya dari nilai ukuran
Upaya pengelolaan ikan kembung lelaki dari pertama kali matang gonad apabila tertangkap
tingginya upaya penangkapan dan permintaan dapat mengurangi potensi ikan untuk reproduksi.
perlu seimbang agar stok ikan tidak terancam Selain itu, pengurangan intensitas penangkapan
menurun. Pengelolaan sumberdaya ikan kembung ikan kembung lelaki di di periode puncak musim
lelaki di perairan Selat Sunda berdasarkan hasil pemijahan yang diduga pada bulan Juli dan
penelitian ini dengan mengurangi intensitas Agustus.
penangkapan ikan kembung lelaki yang lebih
35
Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis, Juni 2019, Volume 3 Nomor 1
37