Anda di halaman 1dari 4

Latar Belakang

Perkembangan permukiman di suatu wilayah terjadi karena permukiman baru

dibangun sebagai wadah untuk menampung pertambahan penduduk yang berdampak

pada peningkatan kebutuhan perumahan, industri dan aktivitas komersial. Pada

pembangunan perumahan pada dasarnya dimulai dari perpindahan penduduk ke pusat

kota, kemudian secara alami menyebar ke pinggiran kota (Ahmadi 2005). Wilayah yang

letaknya berbatasan langsung dengan kota metropolitan, perkembangan permukiman

dapat dipengaruhi oleh pemekaran kota (urban sprawl). Akibat pembangunan yang pesat

serta harga lahan yang mahal, lahan permukiman di pusat kota metropolitan menjadi

sangat terbatas. Hal tersebut menyebabkan kota tidak mampu lagi untuk menampung

kegiatan penduduknya. Kemudian akibat wilayah administratif yang terbatas, maka

terjadilah perkembangan wilayah yang menjalar ke daerah pinggiran kota atau yang

disebut juga dengan urban fringe.

Perkembangan penduduk DKI Jakarta sudah sangat terbatas dalam ketersediaan

lahan kota yang jumlah penduduk nya saat ini mencapai 10,56 Juta penduduk, hal ini

menimbulkan semakin sulitnya memperoleh lahan karna kepadatan penduduk,

selanjutnya membuat harga lahan terus meningkat, oleh karna harga lahan meningkat

sementara penduduk kota tetap memerlukan hunian yang mengakibatkan lokasi hunian

bergeser ke arah pinggiran kota, sehingga harus dilakukan pengembangan wilayah

perkotaan yaitu kawasan permukiman di wilayah pinggiran. Pinggiran kota adalah

alternatif masyarakat DKI Jakarta mencari lahan yang luas untuk lokasi bermukim dengan

mempertimbangkan jangkauan akses menuju ke lokasi dan fasilitas yang memadai

seperti kawasan stategis Bintaro Jaya yang akses menuju Jakarta kurang lebih 12 Km

dan untuk akses menuju jalan tol lingkar luar kurang lebih 3 Km.
Bintaro Jaya merupakan salah satu kota mandiri yang terletak di Kota Tangerang

Selatan yang di kelola PT Jaya Real Property Tbk sebagai pengembang. Pada Kota

Tangerang Selatan sendiri merupakan sebuah kota baru yang resmi dibentuk pada tahun

2008 yang digolongkan sebagai urban fringe karena menurut salah satu ciri dari kawasan

urban fringe adalah kawasan tersebut menjadi sasaran para pengembang untuk

dikembangkan, dan kawasan tersebut merupakan daerah yang diinvasi oleh penduduk

perkotaan yang juga berkarakter sosial perkotaan. Bintaro Jaya yang terletak di kawasan

Kota Tangerang Selatan tumbuh menjadi salah satu kota penyangga DKI Jakarta karena

letaknya yang berbatasan langsung dengan Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan Rencana

Tata Ruang Wilayah Kota Tangerang Selatan tahun 2011-2031, tekanan sosial ekonomi

dan urbanisasi yang terjadi di Kota Tangerang Selatan menciptakan kawasan hunian

baru yang parsial.

Bintaro Jaya yang letaknya berdekatan di selatan kota Jakarta ini juga merupakan

kota satelit pertama yang dibangun dengan komitmen awal untuk membangun suatu

komunitas pemukiman yang didukung dengan fasititas penunjang seperti area bisnis,

pendidikan, kesehatan, rekreasi dan transportasi yang baik. Saat ini Bintaro Jaya

berkembang begitu pesat yang di akibatkan dari urban sprawl yang terjadi di DKI Jakarta.

Bintaro Jaya yang mengawali dengan konsep “Kota Taman” seiring berjalannya waktu

mengubah konsep awal yaitu Kota Taman menjadi “The Professional City”. Perubahan

konsep kawasan secara keseluruhan tersebut kemudian berdampak pada perubahan

bentuk-bentuk klaster perumahan sebelum dan sesudah adanya pergantian konsep

tersebut. Bentuk klaster perumahan yang saat masih mengusung konsep “Kota Taman”

yang lebih sederhana, kini dengan konsep baru maka bentuk klaster perumahan juga
dibuat lebih modern.

Banyak faktor-faktor yang mendukung Bintaro Jaya itu menjadi kota yang penuh

kemewahan. Kota baru Bintaro Jaya saat ini mampu menjadi daerah yang penuh dengan

fasilitas mewah, elite, bangun, megah, mandiri dan sebagainya. Seperti berdirinya

sekolah elite :

• Global Jaya International School

• Sekolah Pembangunan Jaya

• Universitas Pembangunan Jaya

• British International School

• Mentari International School Bintaro

• Sekolah Al-Azhar Bintaro

• Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

• Sekolah Tunas Indonesia

• BPK Penabur

• Sekolah Dahlia

• Yayasan Perguruan Al-Muhajiddin

• Homeschooling Kak Seto (HSKS)

Selain itu Bintaro Jaya memiliki beberapa rumah sakit elite : RS Premier Bintaro

(Ramsay Health Care), RS Ichsan Medical Center (IMC) dan yang terbaru RS Pondok

Indah. Beberapa pusat pembelanjaan megah dan mewah diantaranya : Plaza Bintaro

Jaya, Lotte Mall, Carrefour, Pasar Modern Bintaro Jaya, Electronic City, Ace Hardware,

Hero Emerald Bintaro, Bintaro Trade Center, Bintaro Entertainment Center, Bintaro Jaya

Xchange, Bintaro Baby Shop, Pasar Modern sektor 2, Heritage factory outlet, Hari Hari
pasar swalayan, Giant Hypermarket CBD Bintaro Jl. Boulevard Sektor 7, Giant

Hypermarket Bintaro, Superindo dan Bintaro 9 Walk pusat aneka kuliner di Bintaro Jaya

Sektor IX. Kini Bintaro Jaya terbagi pada beberapa sektor. Dan beberapa wilayah yang

juga termasuk kedalam kawasan Bintaro : Boulevard Bintaro Jaya, Jendral Sudirman,

MH. Thamrin, Dr.Sam Ratulangi, Wahid Hasyim, Cut Mutia, Cut Nyak Dien, Menteng

Utama, Senayan Utama, Kasuari, Rajawali, Elang, Maleo, Taman Makam Bahagia, dan

Titihan. Seiring berjalannya konsep baru, maka wilayah terbaru tidak menggunakan

sistem sektor, tetapi dengan distrik, yaitu: Menteng, Permata, Puri, Emerald, Kebayoran,

Discovery. Kawasan yang tidak masuk kedalam daerah Bintaro Jaya : Tegal Rotan,

Jombang Raya, Pondok Betung, dan Taman Makam Bahagia.

Alasan utama perpindahan penduduk dari DKI Jakarta ke daerah pinggiran kota

seperti Bintaro Jaya adalah karena masalah perumahan dan kenyamanan lingkungan

(Haning and Noveria 2006). Selain itu, hal tersebut didukung pula oleh berkembangnya

sarana dan prasarana permukiman, transportasi serta memadainya jaringan jalan yang

menghubungkan antara DKI Jakarta dengan Bintaro Jaya.

Anda mungkin juga menyukai