Sap Neonatus Fix
Sap Neonatus Fix
Dosen Pembimbing
Nuzul Qur’aniati S.Kep.Ns., M.Ng., Ph.D.
Disusun Oleh :
Kelompok 1 Angkatan 2017
Mengetahui
1. Tujuan
1.1 Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan edukasi tentang “Perawatan Bayi Baru Lahir” diharapkan Orang Tua
terutama ibu dapat mengetahui, memahami, dan mampu melakukan perawatan bayi baru lahir
dengan benar.
1.2 Tujuan Intruksional Khusus
Ibu mampu menjelaskan, menguraikan, dan mempraktikkan mengenai perawatan bayi baru
lahir, diantaranya:
1) Menjelaskan perawatan bayi baru lahir
2) Menjelaskan tujuan perawatan bayi baru lahir
3) Menjelaskan manfaat perawatan bayi baru lahir
4) Menjelaskan dan mempraktikkan macam-macam perawatan bayi baru lahir,
diantaranya:
a. Cara memandikan bayi
b. Cara perawatan tali pusat
c. Cara perawatan mata
d. Cara perawatan mulut
e. Cara perawatan telinga dan hidung bayi
f. Cara merawat kuku bayi
g. Cara memakai popok bayi
h. Cara menidurkan bayi
i. Dan mengetahui hal-hal yang harus dihindari dalam perawatan bayi
2. Metode
1) Ceramah
2) Demonstrasi
3) Diskusi (tanya-jawab)
3. Media
1) LCD / Power Point
2) Leaflet
4. Organisasi kegiatan
a. Pembimbing Klinik : Peni Indrarini, S.Kep.Ns
b. Pembimbing Akademik : Nuzul Qur’aniati S.Kep.Ns., M.Ng., Ph.D.
c. Penyuluh (Anggota Kelompok):
1) Veny Widi Andara A, S.Kep
2) Novita Setyawati, S.Kep
3) Ananda Hanna Pratiwi A,S.Kep
4) Arik Setyani, S.Kep
5) Esa Nur Ramadhani, S.Kep
6) Shella Panca Oktavia, S.Kep
7) Sesi Putri Arisandi, S.Kep
5. Kegiatan Penyuluh
a. Setting Waktu
No Waktu Acara
1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam
(5menit) 2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan topik yang akan diberikan
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan
Keterangan :
: Peserta : Penyuluh
Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan air
dengan cara menyiram/ merendam diri dalam air berdasarkan urut-urutan yang
sesuai. Dalam minggu- minggu pertama bayi cukup mandi satu kali sehari dipagi
hari, jika perlu sore hari cukup dibersihkan dari kulit yang basah atau keringat,
Usahakan tidak langsung memandikan bayi setelah menyusui, sedang lapar atau
mengantuk untuk menghindarkan bayi muntah, kedinginan, atau kaget. Tujuan
dari memandikan bayi untuk membersihkan tubuh bayi.
Bayi dapat dimandikan kapanun sesuai dengan rutinitas ibu, tetapi lebih baik
diwaktu yang sama pada setiap harinya.
a. Saat memandikan bayi sebaiknya tidak terganggu dan menyenangkan, anda
harus tenang dan percaya diri. Jadi jika anda sibuk dan hari terasa tidak
tenang, duduklah sejenak dan santai.
b. Mandikan bayi sebelum memberi makan, selama ia tidak begitu lapar.
Terlalu cepat memandikan setelah memberi makan mungkin membuatnya
tidak nyaman dan ia bisa muntah.
c. Bayi sangat cepat kehilangan kehangatan tubuhnya, jadi jaga ruangan agar
tetap hangat dan bebas hembusan angin.
a. Tuang air dingin ke dalam bak mandi, baru kemudian air panas.
Dengan begitu, dasar bak mandi tidak panas. Idealnya, suhu air mandi
bayi sampai usia 2 bulan adalah 40oC. Setelah usia itu, boleh
diturunkan sampai 27oC, Ukur suhu air dengan termometer khusus
atau siku anda. Setelah itu, barulah acara mandi bisa dimulai.
c. Memandikan bayi
a) Siram tubuh bayi dengan air, lalu cucilah rambutnya. Sabuni
seluruh tubuh si kecil dengan sabun bayi, termasuk lipatan- lipatan
di kaki, tangan, paha, dan leher. Seluruh kegiatan ini dilakukan di
atas baby tafel.
b) Angkat bayi dengan cara selipkan tangan kiri di bawah tengkuknya,
lalu pegang erat- erat ketiaknya. Kemudian tangan kanan anda bisa
memegang tubuhnya.
c) Masukkan bayi ke bak mandinya, Sangga kepala dan ketiaknya
dengan tangan kiri anda, sementara tangan kanan membersihkan
sabun di seluruh tubuhnya.
d) Bersihkan mata dari arah dalam ke luar dengan bola kapas yang
sudah dicelup dalam air hangat. Ganti kapas setiap kali
membersihkan mata, agar tidak terjadi perpindahan kuman.
Gunakan tisu untuk mengeringkan mata.
e) Untuk membersihkan cuping hidung, gunakan cutton bath yang
juga sudah dicelup dalam air hangat. Jangan dalam-dalam, cuping
hidung bayi bisa terluka nantinya,.Ganti cutton bath untuk cuping
hidung lainnya.
f) Bersihkan daun telinga saja. Lubang telinga sebaiknya tidak diutak
atik karena ditakutkan malah melukainya. Daun telinga (bagian
depan dan belakangnya) dibersihkan dengan cutton bath yang
diolesi baby oil. Ganti cutton bath baru untuk daun telinga lainnya.
g) Untuk membersihkan punggungnya, balikkan tubuh bayi dengan
cara sangga tubuhnya dan pegang erat ketiaknya dengan tangan
kiri, kemudian tangan kanan bisa mulai bersih-bersih
h) Bersihkan kemaluan bayi, untuk bayi perempuan bersihkan daerah
kemaluan basuh dari arah depan ke belakang, jika bayi laki-laki
yang sudah disunat cucilah dengan lembut penis dan daerah
kemaluan dan keringkan secara seksama, Jangan menarik kulup ke
belakang.
i) Angkat bayi dari air, lalu hangatkan dengan handuk.
j) Keringkan tubuhnya dengan cara menekan- nekan handuk.
k) Rawat tali pusat, dikeringkan dengan kasa steril
l) Bayi diberi pakaian lengkap
m) Bersihkan alat dan lingkungan
n) Cuci tangan
Ganti popok bayi setiap kali basah oleh air kencing dan tinja.
Bersihkan bagian bokong bayi dengan air bersih dan keringkan.
Perawatan ini dilakukan untuk mencegah infeksi kulit atau kulit lecet.
f. Menidurkan Bayi
d) Jika bayi telah tidur selama 2-3 jam bangunkan bayi untuk
disusui
Referensi
Nursalam, N. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika.
LEMBAR OBSERVASI
Tempat ……………………………………………………………………………….
Tempat ………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Tempat ………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Absensi 2.
Novita Setyawati, S.Kep.
Tempat ……………………………………………………………………………….
Lampiran 7
HASIL DISKUSI PENYULUHAN
Tempat ……………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………