Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

TEORI HILDEGARD PEPLAU

Disusun Oleh

1. FITRIANI BELAJAYA NEGARA P1337420621057


2. ADI ISWORO P1337420621152
3.
4.
5.
6.

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2021

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan merupakan kebutuhan pokok manusia sebagaimana halnya dengan semua
usaha untuk memajukan kesejahteraan. Uraian tentang keperawatan yang baik harus
dilakukan oleh seseorang perawat dengan sendirinya harus dimulai perawat itu sendiri.
Model keperawatan yang dijelaskan oleh Hildegard peplau mencakup segala sesuatu tentang
diri individu itu sendiri yang tepatnya didalam dirinya, yaitu interpersonal, dan ini mengarah
pada kejiwaan seseorang.ini lah model konsep teori yang dijadikan acuan perawat untuk
melakukan tindakan keperawatan.
Kesehatan Jiwa adalah Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu mengatasi tantangan
hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai sikap positif
terhadap diri sendiri dan orang lain. Mampu menghadapi kecemasan didalam diri individu.
Jika seseorang tidak sanggup untuk mengatasi permasalahn didalam hidup mereka, terutama
pada dalam diri mereka sendiri, akan timbul permasalahan permasalahan yang akan berakibat
fatal yang tentunya akan mengganggu kehidupan orang yang mengalami permasalahan
interpersonal ini. untuk itu diperlukan peran perawat dalam mengatasi masalah ini, untuk
membantu pasien mengatasi masalah yang mungkin tidak bisa diselesaikan sendiri oleh
seseorang. Perawat juga harus tau apa saja yang harus dilakukan, untuk inilah penulis
mengangkat model konseputual jiwa interpersonal yang dimana model konsep ini erat sekali
dengan teori Hildegard E. Peplau. sehingga perawat memiliki gambaran untuk melakukan
tindakan keperawatan yang tepat. Untuk menjalankan tugas keperawatan, banyak teori
keperawatan yang digunakan, salah satunya adalah Hildegard E. Peplau. Model konsep dan
teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam
memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia
yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi
akibat sakit sumberkesulitan dan proses interpersonal.
1.2 Rumusan masalah
Adapun problem yang perlu dibahas dalam makalah ini adalah mengenai bagaimanakah
model keperawatan menurut Hildegard E. Peplau, yaitu :
1. Bagaimanakah sejarah Hildegard E Peplau?
2. Bagaimanakah teori keperawatan Hildegard E Peplau?
3. Bagaimanakah tahapan interpersonal menurut Hildegard E Peplau dalam
keperawatan?
4. Bagaimanakah hubungan antara fase-fase Hildegard E Peplau dan proses
keperawatan?
5. Bagaimanakah teori peplau dan konsep empat besar?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimanakah sejarah Hildegard E Peplau
2. Mengetahui bagaimanakah teori keperawatan Hildegard E Peplau
3. Mengetahui bagaimanakah tahapan interpersonal keperawatan Hildegard E Peplau
4. Mengetahui bagaimanakah hubungan antara fase-fase Hildegard E Peplau dan proses
keperawatan
5. Mengetahui bagaimanakah teori Hildegard E Peplau dan konsep empat besar
BAB II

PEMBAHASAN

1. Biografi dan Sejarah Hildergard E Paplu


Hildegard E. Peplau (1909) lahir di Reading, Pennsylvania. Dr Peplau lulus dari
program diploma keperawatan di Pottstown, Pennsylvania, pada tahun 1931. Dia lulus dari
Bennington College dengan gelar BA dalam bidang Psikologi interpersonal pada tahun 1943,
dan dari Columbia University di New York dengan MA dalam Keperawatan Psikiatri tahun
1947, dan Edd dalam Pengembangan Kurikulum pada tahun 1953. Pengalaman keperawatan
Dr Peplau termasuk di rumah sakit swasta dan tugas umum dalam keperawatan jiwa. Dia
telah mengajar pascasarjana keperawatan psikiatri selama bertahun-tahun dan merupakan
Profesor Emeritus dari Rutgers University. Program keperawatan postbaccalaureate pertama
di Eropa difasilitasi oleh Dr Peplau di Belgia. Hildegard E. Peplau, yang dikenal sebagai jiwa
ibu menyusui menerbitkan bukunya hubungan interpersonal dalam keperawatan pada tahun
1952 . Ia juga menerbitkan banyak artikel dalam majalah-majalah professional dengan topik
mulai konsep interpersonal sampai issue terkini dalam bidang keperawatan. Pamfletnya
prinsip dasar bagi konseling keperawatan yang berasal dari hasil penelitianya dan lokakaria
pengalaman kerja.
Dr.Peplau telah bekerja pada berbagai organisasi, termasuk WHO, lembaga nasional
kesehatan jiwa, dan kesatuan keperawatan. Ia juga mantan direktur eksekutif dan presiden
persatuan Perawat Amerika dan anggota akademi keperawatan Amerika. Dia telah
bekerja/melayani sebagai konsultan keperawatan bagi berbagai Negara-negara asing dan
bagian bedah umum angkatan udara US. Pensiun pada tahun 1974 dan masih aktif dalam
keperawatan. Bukunya yang pernah di terbitkan pada tahun 1952 telah diterbitkan kembali
pada tahun 1988.
Kontribusinya yang banyak bagi keperawatan adalah hasil kualitas rintisanya dalam
komunikasi dan persepsinya mengenai keperawatan. Hildegrad Peplau menerbitkan bukunya
hubungan antar-pribadi dalam keperawatan, sehubungan dengan bukunya teori parsial untuk
praktek keperawatan Peplau membahas mengenai tahap-tahap proses hubungan antar-
pribadi, peran dalam kerja keperawatan, dan metode-metode dalam mempelajari keperawatan
sebagai satu proses interpersonal.

2. Latar belakang teori Hildegard E Peplau


Menurut Peplau, keperawatan adalah terapeutik yaitu satu seni menyembuhkan,
menolong individu yang sakit atau membutuhkan pelayanan kesehatan. Keperawatan dapat
dipandang sebagai satu proses interpersonal karena melibatkan interaksi antara dua atau lebih
individu dengan tujuan yang sama. Dalam keperawatan tujuan bersama ini akan mendorong
kearah proses terapeutik dimana perawat dan pasien saling menghormati satu dengan yang
lain sebagai individu, kedua-duanya mereka belajar dan berkembang sebagai hasil dari
interaksi. Untuk mencapai tujuan ini atau tujuan-tujuan yang lain di capai melalui
penggunaan serangkaian langkah-langkah dan pola yang pikiran yang pasti. Saat hubungan
perawat dan pasien berkembang pada pola terapeutik ini, ada cara yang fleksibel dimana
fungsi perawat dalam berpraktik dengan membuat penilaian dengan keahlian yang
didapatkan melalui ilmu pengetahuan, dengan menggunakan kemampuan teknis dan peran
asumsi.
Ketika perawat dan pasien mengidentifikasi satu masalah pertama kalinya dan mulai
fokus pada tindakan yang tepat, pendekatan yang dilakukan melalui perbedaan latar belakang
dan keunikan individu. Setiap individu dapat pandang sebagai satu struktur yang unik bio-
psyko-spri-sos yang satu dengan yang lain tidak bertentangan. Setiap individu telah belajar
dari lingkungan, adat-istiadat, kebiasaan, dan kepercayaan yang berbeda yang membentuk
budaya individu tersebut. Setiap orang datang dari pemikiran sudut pandang yang berbeda
sehingga mempengaruhi persepsi dan perbedaan persepsi ini sangat penting dalam proses
interpersonal. Sebagai tambahan bagi perawat dari latar belakang pendidikan, yang mengerti
tentang teori perkembangan, konsep adaptasi kehidupan, respon konflik, juga wawasan yang
luas tentang peran keperawatan professional dalam proses hubungan interpersonal. Sebagai
perawatdanpasien yang berhubungan terus harus mengerti peran masing-masing dan faktor
sekitar yang meningkatkan masalah hingga keduanya saling berbagi atau berkolaborasi
dalam mencapai tujuan bersama.
Perawat dan klien bekerja sama dan hasilnya akan saling mengenal dan akan matang
secara proses. Peplau memandang keperawatan sebagai kekuatan yang matang dan
instrument yang mendidik. Dia percaya bahwa keperawatan adalah hasil pengalaman belajar
mengenai diri sendiri dan orang lain yang terlibat dalam hubungan interpersonal. Konsep ini
didukung oleh Genevieve Burton penulis lain tentang keperawatan mengatakan tingkah laku
orang lain harus dimengerti agar dapat mengerti diri sendiri secara jelas. Orang-orang yang
tersentuh dengan diri sendiri akan lebih sadar terhadap berbagai ragam jenis reaksi bujukan
individu yang lain.
Sebagai perawat adalah mengarahkan pasien untuk penyelesaian masalah yang dihadapi
setiap hari, sehingga metode dan prinsip-prinsip yang digunakan dalam berpraktik secara
professional akan meningkat secara efektif. Setiap permasalahan akan mempengaruhi
kepribadian perawat dan meningkatkan professionalisme. Inilah ciri diri perawat yang
memiliki perubahan langsung dala m terapeutik, hubungan interpersonal.
3. Definisi dan Konsep Utama
Peplau (1952/1988) mendefinisikan manusia sebagai organisme yang "berusaha dengan
caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang dihasilkan oleh kebutuhan." Klien adalah
seorang individu dengan kebutuhan yang dirasakan. Kesehatan didefinisikan sebagai "simbol
kata yang menyiratkan gerakan maju kepribadian dan proses manusia lainnya yang sedang
berlangsung ke arah kreatif, konstruktif, produktif, personal, dan masyarakat hidup."
Meskipun Peplau tidak secara langsung menangani masyarakat / lingkungan, dia tidak
mendorong perawat untuk mempertimbangkan budaya dan adat istiadat pasien ketika pasien
menyesuaikan dengan rutinitas rumah sakit. Dia mendefinisikan sebagai "hubungan manusia
antara individu yang sakit atau membutuhkan pelayanan kesehatan, dan perawat
berpendidikan khusus untuk mengenali dan merespon perlu bantuan. "
4. Teori Keperawatan Hildegard E Peplau
Teori yang dikembangkan Hildegard E Peplau adalah keperawatan spikodinamik. Teori
ini dipengaruhi oleh model hubungan interpesonal yang bersifat terapeutik. Hildegard E.
Peplau mendefenisikan teori keperawatan psikodinamikanya sebagai berikut: “Perawatan
psikodinamik adalah kemampuan untuk memahami perilaku seseorang untuk membantu
mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang dirasakan dan untuk mengaplikasikan prinsip-
prinsip kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah-masalah yang muncul dari semua
hal atau kejadian yang telah dialami.”
Teori Hildegard Peplau tahun 1952 berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif
yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan teori ini klien adalah
individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses interpersonal dan
terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk
membantu klien mencapai kematangan perkembangan kepribadian. Oleh sebab itu perawat
berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien, dimana perawat bertugas
sebagai narasumber, konselor, dan wali.
Pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan
menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara
perawat dan klien, perawat dan klien bersama-sama mendefinisikan masalah dan
kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan
dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat
membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah
kesehatannya. Teori Peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi perawat
dengan klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubungan interpersonal
yang efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien. Ketika kebutuhan dasar telah
diatasi, kebutuhan yang baru mungkin muncul. Hubungan interpersonal perawat-klien
digambarkan sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini adalah
orientasi, identifikasi, penjelasan, dan resolusi
Peplau menerbitkan Buku Interpersonal Relation in Nursing pada tahun 1952 di majalah-
majalah profesional dan topik konsep-konsep interpersonal sampai pada isu-isu keperawatan
yang terbaru. Dan selanjutnya Peplau mengembangkan teori keperawatan yang dikenal
dengan Psychodynamic Nursing. Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh
Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang
menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral :
1. Pasien
2. Perawat
3. Masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit
4. Proses interpersonal
Penjelasannya sebagai berikut:
1) Pasien
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis,
interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan
mengintegrasikan belajar pengalaman. Pasien adalah subjek yang langsung
dipengaruhi. .Oleh adanya proses interpersonal.
2) Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan
pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi
tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai
mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor
sesuai dengan fase proses interpersonal.
3) Masalah Kecemasan yang terjadi akibat sakit
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi
dengan orang lain mengancam keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam
model peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan
langsung dengan kondisi sakit.
4) Proses Interpersonal
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini
menggambarkan metode transpormasi energi atau ansietas pasien oleh perawat yang
terdiri dari 4 fase. Peplau mengidentifikasi empat tahapan hubungan interpersonal
yang saling berkaitan yaitu: orientasi, identifikasi, eksploitasi, resolusi. Setiap tahap
saling melengkapi dan berhubungan sebagai satu proses untuk penyelesaian masalah.
5. Tahapan Inter Personal Menurut Hildegard E Peplau dalam Keperawatan
Untuk mencapai tujuan dari hubungan interpersonal tersebut maka harus melalui
penggunaan step- step atau fase-fase sebagai berikut:
a) Fase Orientasi
Pada fase ini perawat dan klien masih sebagai orang yang asing. Pertemuan
diawali oleh pasien yang mengekspresikan perasaan butuh, perawat dan klien
malakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi proses
pengumpulan data. Pada fase ini yang paling penting adalah perawat bekerja sama
secara kolaborasi dengan pasien dan keluarganya dalam menganalisis situasi yang
kemudian bersama-sama mengenali, memperjelas dan menentukan masalah untuk ada
setelah masalah diketahui, diambil keputusan bersama untuk menentukan tipe
bantuan apa yang diperlukan. Perawat sebagai fasilitator dapat merujuk klien ke ahli
yang lain sesuai dengan kebutuhan.
b) Fase Identifikasi
Fase ini fokusnya memilih bantuan profesional yang tepat, pada fase ini pasien
merespons secara selektif ke orang-orang yang dapat memenuhi kebutuhannya. Setiap
pasien mempunyai respons berbeda- beda pada fase ini.
Respons pasien terhadap perawat:
a. Berpartisipasi dan interpendent dengan perawat
b. Anatomy dan independent
c. Pasif dan dependent
c) Fase Eksploitasi
Fase ini fokusnya adalah menggunakan bantuan profesional untuk alternatif
pemecahan masalah. Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan kebutuhan dari
pasien. Pasien mulai merasa sebagai bagian integral dari lingkungan pelayanan. Pada
fase ini pasien mulai menerima informasi-informasi yang diberikan padanya tentang
penyembuhannya, mungkin berdiskusi atau mengajukan pertanyaan- pertanyaan pada
perawat, mendengarkan penjelasan-penjelasan dari perawat dan sebagainya.
d) Fase Resolusi
Terjadi setelah fase-fase sebelumnya telah berjalan dengan sukses. Fokus pada
fase ini mengakhiri hubungan profesional pasien dan perawat dalam fase ini perlu
untuk mengakhiri hubungan teraupetik meraka. Dimana pasien berusaha untuk
melepaskan rasa ketergantungan kepada tim medis dan menggunakan kemampuan
yang dimilikinya agar mampu menjalankan secara sendiri.
6. Hubungan Antara fase-fase Hildegard E Peplau dan Proses Keperawatan
Kontinum Peplau pada empat fase orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi dapat
dibandingkan dengan proses keperawatan seperti yang dibahas dalam tabel. Proses
keperawatan didefinisikan sebagai aktivitas intelektual yang disengaja dimana praktik
keperawatan didekati secara tertib, sistematis. Ada banyak kesamaan antara proses
keperawatan dan fase interpersonal Peplau. Fase Peplau dan proses keperawatan berurutan
dan fokus pada interaksi terapeutik. Keduanya bila menemui “stress” harus menggunakan
tehnik problem solving secara kolaboratif, dengan tujuan akhir adalah menemukan
kebutuhan pasien.. Keduanya menggunakan observasi, komunikasi, dan recording sebagai
alat dasar untuk praktek perawat.
Ada perbedaan juga antara fase Hildegard E Peplau dan proses keperawatan.
Keperawatan profesional saat ini memiliki pengertian tujuan yang lebih jelas dan memiliki
area praktek yang spesifik.

PROSES KEPERAWATAN FASE-FASE PEPLAU


Pengkajian Orientasi
Pengumpulan data dan analisis tidak perlu Perawat dan pasien sebagai orang yang
selalu berarti “kebutuhan yang dirasakan” asing pertemuan diawali oleh pasien yang
mungkin perawat dimulai. mengekspresikan perasaan butuh, bekerja
Diagnosa keperawatan sama mengenali dan menentukan masalah.
Ringkasan pernyataan berdasarkan analisis. Pasien menjelaskan “kebutuhan yang
dirasakan”
Perencanaan Identifikasi
Saling menetapkan tujuan. Meletakkan tujuan yang sama, pasien
mempunyai perasaan memiliki dan
merespon secara selektif untuk memenuhi
kebutuhannya.
Pelaksanaan Eksploitasi
Rencana memulai ke arah pencapaian Pelayanan yang diberikan berdasarkan
tujuan yang saling ditetapkan. Dapat minat dan kebutuhan dari pasien. Pada fase
dicapai dengan perawatan pasien, ini pasien mulai menerima informasi-
kesehatan profesional, atau keluarga informasi yang diberikan padanya tentang
pasien. penyembuhannya.
Evaluasi Resolusi
Berdasarkan perilaku akhir yang Terjadi setelah fase-fase yang lain sukses
diharapkan. Dapat menyebabkan secara lengkap kemudian dilakukan
penghentian atau inisiasi rencana baru. pengakhiran hubungan pasien dengan
perawat.
7. Aplikasi teori peplau dalam pendidikan, penelitian, layanan praktek.
 Dalam bidang pendidikan

perawat sebagai pendidik yaitu perawat merupakan kombinasi dari semua peran yang
lain. Perawat harus memberikan bimbingan, pelatihan pada klien/keluarga terutama dalam
mengatasi masalah kesehatan. Contoh : perawat memberikan bimbingan pada klien agar tetap
menjaga kesehatannya.

 dalam bidang penelitian

perawat harus sering melakukan penelitian atau penyuluhan-penyuluhan kepada klien


yang berada di bawah tanggung jawabnya. Contohnya : penelitian dalam lingkungan tempat
tinggal.

 Dalam bidang layanan praktik

perawat harus melayani klien yang datang berobat ke rumah sakit dengan baik. Dengan
proses interpersonal dan komunikasi terapeutik ( sesuai dengan apa yang di inginkan klien )
contoh : perawat memberikan asuhan keperawatan sebaik-baiknya.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif. Hildegard
E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan teori ini klien
adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses interpersonal dan
terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu
klien mencapai kemantapan pengembangan kepribadian. Teori dan gagasan Peplau
dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu perawat
berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana perawat bertugas sebagai
narasumber, konselor dan wali.

Saran
DAFTAR PUSTAKA

Buku Ajar FUNDAMENTAL KEPERAWATAN, POTTER and PERRY

(http://www.currentnursing.com/nursing.../interpersonal_theory.html.) (Peplau, H.E.


Interpersonal Relation in Nursing, 1952.) diakses 10 Oktober 2021 (20.45)

Potter, Patricia Ann et al. 2011. Basic Nursing. Missouri. Mosby Elsevier

Patricia A.Potter, Anne G.Perry (2009). Fundamental Keperawatan. Buku 1, ed.7. Jakarta :
Salemba Medika

Patricia A.Potter, Anne G.Perry (2009). Fundamental Keperawatan. Buku 2, ed 7. Jakarta :


Salemba Medika

https://id.scribd.com/doc/315447873/Teori-keperawatan-Peplau diakses 10 Oktober 2021 (21.32)

Anda mungkin juga menyukai