PROBLEMATIKA AL-TA’RIB
Disusun oleh
Kelompok 3 :
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
DAFTAR ISI
BAB I.......................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN...................................................................................................................iii
1.1. Latar Belakang dan Urgensi Masalah......................................................................iii
BAB II......................................................................................................................................1
PEMBAHASAN.......................................................................................................................1
2.1. Problematika Al-ta’rib....................................................................................................1
BAB III...................................................................................................................................17
PENUTUP..............................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................17
Daftar Pustaka........................................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang dan Urgensi Masalah
Sejarah mencatat bahwa Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa utama
dunia. Bahasa Arab diakui sebagai bahasa internasional dan sebagai salah
demikian pula yang terjadi dengan bahasa Arab. Bahasa ini dipergunakan
ragam sesuai dengan taraf masyarakat di mana bahasa itu lahir. [ CITATION
pengguna bahasa itu sendiri. Sebagaimana dinyatakan oleh Ali Abdul Wahid
iii
Bahasa Arab sebagai ekspasi budaya sangat memungkinkan untuk
pengikuti perkembangan budaya dan peradaban. Oleh karena itu, bahasa Arab
ekonomi dan sosial-politik yang terjadi terbias pada eksistensi suatu bahasa.
[CITATION Ahm20 \l 1033 ].Bahasa Arab sebagai bahasa yang menjadi simbol
bahasa dunia Arab, maka tentu saja bahasa Arab tetap dijaga agar senantiasa
Agar bahasa Arab mampu bertahan di era persaingan bahasa, dan agar
pengetahuan dan teknologi, maka lahirlah istilah yang dikenal dengan ta’rib
atau arabisasi. Istilah ta‘rib (arabisasi) dalam bahasa Arab dapat dikatakan
sebagai bagian dari bahasan kata serapan (dakhil), di mana katakata yang
Sejatinya, bahasa arab yang melalui proses ta’rib tidak langsung dengan
mudah diterima oleh masyarakat. Artinya, pasti akan ada pro dan kontra
menerima disisi lain ada juga yang menolak. Karena problematika al-ta’rib ini
merupakan masalah yang cukup serius, yang mana jika ada masalah pasti
iv
Sesuai dengan apa yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa
untuk menerima bahasa asing menjadi bahasa arab atau yang dikenal dengan
bahasa. Oleh karena itu, penulis merasa materi mengenai problematika al-
ta’rib ini perlu dibahas secara rinci sehingga ketika dihadapkan mengenai
v
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Problematika Al-ta’rib
kalangan ahli bahasa Arab. Di antara mereka ada yang menerima dan yang
bagaikan senjata yang memiliki dua sisi tajam, yaitu dapat memberikan
manfaat dan memperkaya khazanah bahasa (Arab) itu sendiri dengan syarat
sisi lain dapat menghilangkan identitas, karakteristik dan sifat asli bahasa
berdasarkan akar kata Arab (isytiqāq), karena dengan jalan ini bahasa Arab
pula dengan penggunaan kata ه??اتفsebagai ganti dari kata تلف??ونdari kata
telephon dan lain-lain (Chejne, 1996: 186 dan Ya'qub, tt: 221).
bahasa Arab (ajam). Ada tiga kelompok ulama klasik yang mengemukakan
1
pendapatnya berkaitan dengan masalah ini [ CITATION Zuh161 \l 1033 ]
yaitu :
sebagian dari golongan ahli fiqh. Bentuk-bentuk ta’rib yang lain dalam
a. Huruf hamzah
menuangkan air.
Hindi.
4) Kata أخلدyang terdapat dalam ayat ولكن??ه أخل??د إلى األرض, yang
5) Kata األرائكdalam ayat على األرائك نعم الثواب. Ibnu al-Jauziy dalam
2
menyatakan itu adalah bahasa Habsi yang berarti dipan atau
ranjang.
dalam ayat di atas berasal dari bahasa Persi yang berarti Syaikh
‘ahdiy (perjanjian)
10) Kata اكواب, berasal dari bahasa Nabti yang berarti gelas atau
cangkir 1
12) Kata إالberasal dari bahasa nabti yang merupakan Nama Allah
13) Kata إناه. Menurut Abu Qasim dalam bukunya lughat al-Qur’an,
3
15) Kata انيةdalam firman Allah من عين انيةberasal dari bahasa
19) Kata األولى و األخرة dalam firman allah الجاهلية األولى dan فى الملة
akhirah.
b. Huruf Ba
bahasa Qibti
c. Huruf Ta
1) Kata تتبيرا dalam firman Allah وليتبروا ما علوا تتب??يرا berasal dari
bahasa Nabti
Nabti
d. Huruf Jim
4
e. Huruf Ha
4) Kata حوبdalam firman Allah انه كان حوبا كبيراberasal dari bahasa
f. Huruf Dal
g. Huruf Ra
7) Kata رهوdalam firman Allah واترك البحر رهوا. Abu Qasim dalam
bermakna ساكنا
5
8) Kata الرومberasal dari bahasa a’jamiy (asing) merupakan salah
h. Huruf Za
i. Huruf Sin
3) Kata سجيلada berbagai pendapat tentang asal usul kata ِس? ِج ّل
غير عربية
6
11) Kata سيدهاdalam firman allah و الفيا سيدها ل??دى الب??اب berasal dari
bahasa qibti
j. Huruf Syin
bahasa Habsyi
k. Huruf shod
l. Huruf Tha
m. Huruf Ain
1) Kata عبدتdalam firman Allah ان عبدت ب??نى اس??رائيل berasal dari
Habsyi
n. Huruf Ghain
7
1) Kata غساقberasal dari bahasa Turki
o. Huruf Fa
p. Huruf Qaf
bahwa kata ini bukan bahasa Arab asli dan berasal dari kata
tersebut.
8
Ibnu Qutaibah menyatakan berasal dari Afrika, sementara yang
q. Huruf Kaf
Indonesia, yaitu dari kata kapur barus yang diserap oleh bahasa-
9
4) Kata كترberasal dari bahasa Persi
r. Huruf Mim
Ibri
Persi
s. Huruf Nun
1) Kata ناشئةdalam firman Allah إن ناشئة الليل berasal dari bahasa
Habsyi
t. Huruf Ha
2) Kata ه??ونdalam ayat وعب??اد ال??رحمن ال??ذين يمش??ون على األرض هونا
10
u. Huruf Wawu
2) Kata وردةdalam firman Allah فاءذا انشقت السماء فك?انت وردة, tidak
ليس بعربي
v. Huruf Ya
kata mu‘arrab dalam al-Quran dengan dalil firman Allah swt. Mereka
(41:44) ولوْ جعلنه قرءانا أعجميا لقالوا لوال فصلت ءايته ءاعجمي وعربي
11
kemudian orang Arab meng-arab-kannya sesuai dengan bahasanya,
tersebut adalah bahasa Arab dan orang yang berpendapat bahwa kata-
pendapat yang paling dapat diterima, baik di lihat dari sudut pandang
Arab kepada penutur asli bahasaArab yang telah lama hidup sebelum al-
Arab seperti bangsa Persia, Romawi, Yunani, India, Cina, dan bangsa-
dan penjajahan oleh bangsa lain. Bahasa Arab bukan bahasa yang baru
bentuknya yang lama itu lebih baik atau bagus daripada bahasa yang ada
hari ini. Oleh karena itu mereka menolak ta’rîb. Mereka yang termasuk
(isytiqâq) bahasa Arab yang memiliki kesamaan ciri dan arti dengan
12
istilah baru atau menerjemahkannya. Misalnya, kata الس???يارةuntuk
pada beberapa fakta peristiwa di masa lalu, bangsa Arab menyerap kata (
) درهمyaitu mata uang dirham menjadi ( ُم َدرْ هم ) yang mempunyai arti
melakukan cara seperti ini selama istilah asing tersebut masih bisa
karena kedua istilah ini merupakan benda yang sama. Kata( )تلفونterdiri
atas huruf-huruf Arab dan sesuai dengan pola( فعلون/ fi‘lûn) sehingga
dapat dibentuk menjadi akar kata, yaitu (تلفن talfana) yang inflektif dan
kelompok pertama dan kedua. Jika sudah mencari nama untuk istilah
13
setelah menyesuaikan dengan metode bahasa Arab. Langkah pertama
baru adalah berusaha menelusuri kata-kata bahasa Arab asli yang pantas.
Namun jika tidak ditemukan padanan kata yang layak, langkah ke dua
hari demi hari tidak akan luput dari bahasa asing yang masuk
(dakhil), karena itu merupakan hal yang lumrah (biasa) bagi setiap
bahasa latin dengan padanannya yang ada dalam bahasa Arab, bisa
asing mana yang tidak ada dalam bahasa Arab setelah itu? Dalam
14
artian kata asing manapun bisa menjadi bahasa Arab tanpa ada yang
mencegah (menyaringnya).
(ketiga) paling baik dan lebih dapat diterima karena bersifat objektif
15
األ????نزيم,(enzim), ( اإللك????ترونelectron), karena sulit mencari
Arab.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
16
Dari paparan diatas dapat diperoleh bahwa adanya al-ta’rib tidak
memungkinkan langsung diterima saja oleh kalangan ahli bahasa. Tentu ada
yang menerima hal tersebut, tetapi disisi lan ada golongan yang menolak
juga. Para ulama baik klasik maupun kontemporer berbeda pendapat dalam
bahasa Arab (ajam). Ada tiga kelompok ulama klasik yang mengemukakan
berpendapat bahwa tidak ada kata mu‘arrab dalam al-Quran dengan dalil
firman Allah swt. Dan kelompok ketiga berpendapat bahwa kedua golongan
tersebut baik yang menerima ataupun yang menolak keduanya benar, karena
kata-kata tersebut pada awalnya atau asalnya memang adalah bahasa ajam
17
Daftar Pustaka
Ahmad, z. (2020). ta'rib bahasa arab dan Muarrab dalam Al-quran. Jurnal Waraqat, Volume
V No 1.
Ibid. (2020). Ta'rib Bahasa Arab Dan Muarrab Dalam Al-Quran. Jurnal Waraqat, 223 Volume
V no 1.
Ibid. (2020). Tarib Bshssa Arab Dan Mu'arrab dalam Al-Quran. Jurnal Waraqat, 222 Volume V
No 1.
Zuhriah. (2016). Eksistensi kata serapan dalam Al-quran. Jurnal Ilmu Budaya, 69-70.
http://ejournal.uin-suka.ac.id/adab/Adabiyyat/article/view/08204
https://www.assunnah.ac.id/journal/index.php/WRQ/article/download/93/80
18