Pertemuan 13 - Model Markowitz
Pertemuan 13 - Model Markowitz
PERTEMUAN KE-13
MODEL MARKOWITZ
1. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut :
Mahasiswa mampu memahami model Markowitz
2. URAIAN MATERI
Teori Portofolio Dan Diversifikasi Portofolio Teori portofolio diperkenalkan oleh Harry M.
Markowitz pada tahun 1952. Teori ini dilatarbelakangi oleh keinginan investor yang ingin
meminimalkan risiko investasinya. Teori portofolio menghendaki agar menanam saham
dibeberapa tempat dengan komposisi yang berbeda untuk menghindari kerugian
(diversifikasi portofolio). Teori portofolio membahas bagaimana cara membentuk portofolio
yang dapat memberikan keuntungan optimal dari sekian banyak aset yang harus dipilih
padatingkat risiko yang berfsedia ditanggung.
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
indeferent dari sumbu horisontal, semakin tinggi utilitasnya. Semakin tinggi utilitas
kurvaindeferen berarti semakin tinggi tingkat return yang diharapkan pada setiap tingkat
risiko”. (Tandelilin, 2001:75)
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
yang mengikutinya. Atau investor akan memilih return ekspektasi tertentu dengan sebesar
risiko yang bersedia ditanggung.
Keterangan :
Rit : Return pada waktu yang diharapkan
Pt-1 : Harga saham pada awal periode
Pt : Harga saham pada akhir periode
D1 : Dividen yang dibagikan
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
c. Menghitung Resiko (varians dan standar deviasi) investasi setiap saham. Ukuran
risiko ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan nilai yang kita
peroleh menyimpang dari nilai yang kita harapkan. Perhitungan itu dapat kita cari
dengan rumus :
d. Menghitung Kovarian antara dua buah saham dalam portofolio. Rumus yang
digunakan untuk menghitung kovarian adalah sebagai berikut :
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
h. Menghitung Resiko (varians dan standar deviasi) dari portofolio. Varians dan standar
deviasi dari portofolio dapat dihitung dari persamaan sebagai berikut :
Menurut Jogiyanto (2008), menentukan portofolio yang optimal akan lebih mudah jika
didasarkan pada sebuah angka yang dapat menentukan apakah suatu sekuritas dapat
dimasukan ke dalam portofolio optimal tersebut. Angka yang dimaksud adalah rasio
antara ekses return dengan Beta (excess return to beta ratio) dengan perhitungan rasio
sebagai berikut :
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
Portofolio yang optimal akan berisikan dengan aktiva-aktiva yang mempunyai nilai rasio
ERB yang tinggi. Aktiva-aktiva dengan rasio ERB rendah tidak akan dimasukan kedalam
sebuah titik pembatas (cut-off point) yang menentukan batas nilai ERB berapa yang
dikatakan tinggi.
Menurut Jogiyanto (2008), Ada beberapa cara untuk menentukan titik pembatas ini yaitu:
a. Mengurutkan saham-saham berdasarkan nilai ERB terbesar ke nilai ERB terkecil yang
merupakan kandidat untuk dimasukan ke portofolio optimal.
b. Menghitung nilai Ai dan Bi untuk masing-masing saham ke-I sebagai berikut :
E(Ri) : return ekspektasian berdasarkan Single Index Model untuk sekuritas ke-i
RBR : return aktiva bebas resiko
βi : Beta sekuritas ke-i
σ2ei : Varian dari kesalahan residu sekuritas ke-i yang juga merupakan resiko unik
atau resiko tidak sistematis
Ci : Cut-off rate
σ2 m : Varian dari return indeks pasar
βj : Beta saham ke-i
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
d. Besarnya cut-offpoint (C*) adalah nilai C1 dimana nilai ERB terakhir kali masih lebih
besar dari nilai C.
e. Saham-saham yang membentuk portofolio optimal yaitu saham-saham yang i mempunyai
nilai ERB lebih besar atau sama dengan nilai ERB di titik C*. Saham-saham yang
mempunyai ERB lebih kecil dengan ERB titik C* tidak diikutsertakan dalam pembentukan
portofolio optimal.
f. Setelah saham-saham yang membentuk portofolio optimal telah dapat ditentukan, maka
selanjutnya adalah menentukan proporsi dana untuk masing-masing saham yang membentuk
portofolio. Investor dapat menentukan proporsi masing-masing saham tersebut dalam
portofolio optimal. Adapun proporsi untuk saham ke-I adalah :
Keterangan :
Wi : proporsi sekuritas ke-i
K : jumlah sekuritas di portofolio optimal
βi : beta sekuritas ke-i
σ2ei : varian dari kesalahan residu sekuritas ke-i
ERBi : Excess return to beta sekuritas ke-i
C* : nilai cut-off point yang merupakan Ci terbesar.
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
TUGAS
1. Apa yang anda ketahui mengenai kovarians pada model Markowitz ?
2. Apa yang anda ketahui mengenai koefisien korelasi pada model Markowitz ?
3. Berikan penjelasan mengenai beta sekuritas !
4. Berikan penjelasan mengenai beta akuntasi dan beta fundamental
DAFTAR PUSTAKA
1. Jogiyanto Hartono, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedelapan,
BPFE-Yogyakarta, September 2013
2. 3. Suad Husnan, Dasar-Dasar Teori Portofolio & Analisis Sekuritas, Edisi
Keempat, UPP STIM YKPN, Agustus 2005
4. Tandelilin, Eduardus. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. BPFE
Yogyakarta. Yogyakarta 2001
5. William F. Sharpe, Gordon J. Alexander, Jeffrey V. Bailey, Investasi, Jilid I, PT.
INDEKS Kelompok Gramedia, 2005
6. Zvi Bodie, Alex Kane, Alan J. Marcus, Manajemen Portofolio dan Investasi, Edisi
9 Buku 1, Mc Graw Hill Education/Penerbit Salemba Empat, 2014
7. Zvi Bodie, Alex Kane, Alan J. Marcus, Manajemen Portofolio dan Investasi, Edisi
9 Buku 2, Mc Graw Hill Education/Penerbit Salemba Empat, 2014
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM