Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan di lahan pertanaman cabai milik

petani di Desa Barambang , Kecamatan Borong, KabupatenSinjai, Provinsi

Sulawesi Selatan, pada bulan April tahun 2021 sampai selesai.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain:

No. Nama Alat Fungsi


1 Pisau Membuat ajir
2 Kaca pembesar Mengamati dampak
serangan lalat buah
3 Double tip Melekatkan pemerian
label perlakuan
4 Plastik Wadah / tempat
perlakuan
5 Gunting Memotong
tali,kertas,dll.
6 Pinset Menjepit kapis yang
telah ditetesi
perlakuan
7 Tali Mengikat dan penanda
area penelitian
8 Ajir Penyangga
9 Alat Tulis Menulis data
Menulis
10. Pipet ukur/tetes Mengukur dan
meneteskan larutan
11. Handphone Dokumentasi
penelitian
12. Sulingan Menyuling nilam
13. Mortar Menghaluskan kapur
barus
Sedangkan bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain :

No. Nama Alat Fungsi


1 Cabai Bahan
percobaan/penelitian
2 Air Pelarut
3 Kapur Barus Perlakuan
4 Minyak Nilam Perlakuan
5 Kapas Menyerap/menyimpan
bau larutan
(Perlakuan)
6 Kayu Bahan Bakar

3.3 Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak

Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 1 perlakuan sebagai

pembanding (kontrol). Setiap perlakuan dalam satu ulangan terdapat 3

sampel. Faktor pertama yaitu jenis repellent terdiri dari : P1= kapur barus

dan P2=Minyak Nilam. Faktor kedua yaitu konsentrasi terdiri dari K1= 0,5

ml, K2= 1 ml, dan K=1,5 ml.

Adapun kombinasi perlakuan disajikan pada tabel berikut.

P K1 K2 K3
P0K0
P1 P1K1 P1K2 P1K3
P2 P2K1 P2K2 P2K3

Keterangan :

P1K1 = Kapur barus, konsentrasi 0,5 ml

P1K2 = Kapur barus, konsentrasi 1 ml

P1K3 = Kapur barus, konsentrasi 1,5 ml

P2K1 = Minyak nilam, konsentrasi 0,5 ml

P2K2 = Minyak nilam, konsentrasi 1 ml

P3K3 = Minyak nilam, konsentrasi 1,5 ml


P0K0 = Kontrol

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Pembuatan minyak nilam

Untuk mendapatkan minyak atsiri dari tanaman nilam mengunakan 2

ketel. Ketel pertama digunakan untuk memanaskan air supaya menghasilkan

uap dan ketel kedua digunakan sebagai tempat untuk meletakkan nilam

yang sudah di keringkan. Ketel 1 diisi dengan air dan ketel 2 di isi dengan

nilam yang sudah dikeringkan (dalam mengeringkan nilam ini, panas yang

digunakan yaitu suhu ruangan bukan dengan panas matahari), uap yang

dihasilkan dari proses perebusan di ketel 1 mengalir menuju ketel 2 melalui

pipa penghubung. Sehingga akan menghasilkan Butiran air atau embun

yang dihasilkan dari penguapan daun nilam akan mengalir menuju wadah

penampungan melewati proses pendinginan, sehingga menghasilkan

minyak. Minyak inilah yang digunakan sebagai pengusir serangga/ hama

lalat buah.

3.4.2 Pelarutan Kapur Barus

Kapur barus dilarutkan dengan cara menimbang kapur barus dan

mengukur air dengan perbandingan 100 gram/1000.

3.4.3 Penempatan Perangkap

Memilih tempat lokasi lahan tanaman milik petani cabai yang

sedang berbuah dan adanya peluang besar untuk memperoleh lalat buah.

Repellent digantung disekitar tanaman dan selalu di kontrol apabila ada

air hujan segera dibuang. Setiap satu minggu sekali repellent

ditambahkan sampai akhir penelitian.


3.4.4 Parameter Penelitian

3.4.4.1 Jumlah buah

Pengamatan jumlah buah dilakukan dengan menghitung buah

yang terserang dan buah yang tidak terserang pada pohon yang

dijadikan sampel dan dimulai tujuh hari setelah aplikasi. Pengamatan

dilakukan dengan interval waktu tujuh hari (tiga kali pengamatan).

3.4.4.2 Gejala serangan lalat buah

Pengamatan gejala serangan hama lalat buah pada buah cabai

dengan cara mengamati buah yang terserang buah yang terserang

hama lalat buah secara langsung dan mendokumentasikan atau

mencatat gejala serangan lalat buah yang ada.

3.4.4.3 Intensitas serangan lalat buah

Pengamatan intensitas serangan lalat buah sama dengan

melakukan pengamatan kepadatan populasi. Besarnya tingkat

serangan lalat buah pada tanaman buah cabai ditentukan dengan

rumus (Untung, 2006 dalam Shababuddin, 2012) yaitu :

I = a/(b) x 100 %

Keterangan :

I = Tingkat serangan lalat buah

a = Jumlah buah yang terserang

b = Jumlah buah yang diamati

Anda mungkin juga menyukai