Anda di halaman 1dari 13

MODUL PERKULIAHAN - 04

KOGNISI SOSIAL

Representation
In Memory

FAKULTAS PSIKOLOGI
Universitas Mercu Buana
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

04
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen 31046 Agung Sigit Santoso

Abstract
Matakuliah ini mengajarkan tentang konsep-konsep dasar kognisi sosial, konsep hubungan antara
individu dengan orang lain dan lingkungannya, bagaimana individu memahami konteks sosial dan
lingkungannya, hubungan antara kognisi sosial dan afeksi, dan hubungan antara kognisi sosial
dengan perilaku
Representation In Memory
I. Representation in Memory
Representation in Memory adalah hubungan-hubungan fungsional antara konsep-
konsep, dan pendekatan kognitif berfokus pada struktur-struktur mental yang
mendiskripsikan hubungan antara makna dan memori.
Model-model kognitif mengorganisasikan data yang dihasilkan dari eksperimen-
eksperimen semantik menjadi teori-teori memori yang komprehensif dan mencakup
model-model set-teoretik, model bembanding fitur , model-model jaringan, dan jaringan
proposisional.

A. Associative Network : Organizing Memory


The Basic Cognitive Model of Associative Networks
Prinsip umum yang paling penting dari pendekatan ini adalah bahwa semakin
banyakan tautan atau asosiasi dari konsep apapun dalam memori, semakin mudah
untuk mengingat konsep tersebut karena banyak rute alternatif untuk menemukan nya
di dalam memori.
Model-model jaringan proporsi berisi gagasan bahwa memori diorganisasikan
oleh sebuah jaringan asosiatif rumit yang berisi konstruksi-konstruksi proposional,
yang merupakan unit-unit terkecil yang masih memiliki informasi yang bermakna.
Sebuah proporsi didefinisikan sebagai unit pengetahuan terkecil yang dapat berdiri
sendiri sebagai suatu pernyataan terpisah.

Long-Term vs Short-Term Memory


Memori jangka panjang terdiri dari gudang informasi yang sangat luas yang
dapat berpotensi diingat. Memori jangka pendek mengacu pada informasi yg sedang
dipertimbangkan pada saat tertentu, yg mengapa itu juga disebut “memori kerja”.
Memori sebenarnya antara ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang
memiliki keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan. Mereka saling berkaitan. Ingatan
jangka pendek memiliki dua kemungkinan yakni ingatan itu akan hilang atau akan
diteruskan untuk ditindak lanjuti , kemungkinan yang kedua inilah yang disebut
sebagai pengulangan sebagai bentuk usaha menjadi ingatan jangka panjang.

2020 Kognisi Sosial


2 Agung Sigit Santoso
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Prosesnya yaitu dengan informasi yang diterima melalui proses sensori mula-
mula diendapkan ke dalam memori jangka pendek yang memiliki kapasitas
penyimpanan yang pendek dan terbatas, karena adanya batasan ini ingatan akan
mudah dilupakan atau dikirim ke ingatan jangka panjang yang lebih permanen
melalui pengulangan.

Associative Network Models of Social Memory


1. Hastie’s Person Memory Model
Model ini dikenal sebagai model yang berlandaskan pada jaringan asosiatif.
Aspek-aspsek yang terdapat dalam model simbolik :
• Struktur
• Representasi
• Representasi & Proses
• Belajar
• Retrieval & Accessibility
2. Srull-Wyer Person Memory Model

Model ingatan dan penilian seseorang menurut Srull dan Wayer terdapat empat
proses dasar dalam menciptakan kesan dari perilaku orang lain :

1. Seseorang menafsirkan setiap perilaku dalam hal sifat kepribadian yang dapat
diaplikasikan dan dapat diakses. Artinya sikap adalah pandangan atau
perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap obyek
tertentu. Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatu/ objek. Seperti sikap kita
terhadap norma terhadap binatang dll.
2. Sikap akan bertahan selama obyek sikap masih menyenangkan seseorang,
tetapi kapan obyek sikap dinilainya negatif maka sikap akan berubah (evaluasi
perilaku)
3. Suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan seseorang terhadap satu objek
perasaan mendukung serta tidak mendukung (menafsirkan perilaku)
4. Memberikan penilaian

Dalam model srull evaluasi awal terbentuk segera setelah informasinya


jelas dan konsisten positif atau negatif, dan perilaku berikutnya diinterpreasikan
berdasarkan informasi awal ini.

2020 Kognisi Sosial


3 Agung Sigit Santoso
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Marques-Hamilton Person Memory Model

Sebuah model yg lebih baru menunjukkan bahwa orang menggunakan proses


recall yang berbeda, tergantung pada tugas mereka, ketika mereka mencoba untuk
mengingat informasi, mereka menggunakan strategi yg lengkap, tapi ketika mereka
ingin ingat contoh untuk membuat frekuensi penilaian.

4. Carlston’s Associative Systems Theory

Representasi untuk orang lain berkembang melalui penggunaan 4 mental sistem


yg utama, yaitu : (a) sistem visual, (b) sistem verbal/semantik, (c) sistem afektif, (d)
sistem action.

Procedural Models of Social Memory

Model jaringan asosiatif yang lebih baru mengandaikan bahwa memori


deklaratif diaktifkan sebagai fungsi bersama dari kegunaan umumnya di masa lalu
dan relevansinya saat ini; bersama-sama mereka mengendalikan probabilitas dan
kecepatan pengambilan (Anderson, 2004).

Pengetahuan prosedural menyangkut keterampilan yaitu, bagaimana


melakukan sesuatu dan hipotesisnya diwakili secara berbeda. Pengetahuan prosedural
direpresentasikan sebagai pasangan aksi-tindakan, atau pernyataan if-then, yang
disebut produksi. ketika suatu pola cocok dengan “if" atau kondisi, bagian “then" atau
aksi, kemudian segera beroperasi.

Pengetahuan konten pada awalnya diwakili dalam jaringan asosiatif deklaratif


yang sudah akrab bagi penelitian kognisi sosial. keuntungan dari representasi
deklaratif termasuk pembelajaran mudah, karena hanya mengaitkan ide; penerapan
luas penggunaan, yaitu, dalam situasi apa pun yang menandai bagian dari struktur;
dan fleksibilitas, yaitu memungkinkan seseorang untuk bekerja dalam berbagai arah
di antara berbagai negosiasi, tergantung pada kebutuhan (E. R. Smith, 1998).

Jadi pengetahuan deklaratif adalah domain umum dan independen, mungkin


dapat diakses oleh kesungguhan dan ekspresi verbal. Oleh karena itu sudah sesuai
dengan metode yang paling umum digunakan oleh penelitian kognisi sosial.

2020 Kognisi Sosial


4 Agung Sigit Santoso
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kerugian dari pengetahuan deklaratif adalah bahwa ia cenderung lebih lambat
dan menggunakan kapasitas kerja terbatas seseorang (jangka pendek). Oleh karena
itu, karena proses-proses tertentu berulang-ulang, mereka akhirnya dapat diproduksi
untuk menjadi lebih efisien.

Memori prosedural memperkenalkan ide jika prosedur otomatis yang


dibangun melalui latihan menjadi proses otomatis. Aplikasi kognisi sosial dari
memori prosedural fokus terutama pada operasi khusus priming (Smith’s
Proceduralization) serta memori implisit (Lewicki’s Implicit Memory)

Proseduralisasi

Memori prosedural memberikan penjelasan alternatif untuk efek priming,


yang menunjukkan bagaimana kategori yang baru saja diaktifkan atau sering
diaktifkan mempengaruhi pemrosesan informasi kategori baru yang relevan, biasanya
diartikan sebagai aksesibilitas kategori: menggunakan memori deklaratif, penyebaran
aktivasi dari konsep utama ke konsep yang relevan sepanjang jalur jaringan asosiatif.

Konsep terkait apa pun dapat mengungguli yang lain, apakah priming
didasarkan pada kata, wajah, atau simbol, karena proses itu sendiri bersifat umum.

Contoh Priming ( Smith’s Proceduralization)

Priming adalah suatu keadaan dimana stimulus atau kejadian menambah


informasi tertentu yang telah diingat sebelumnya. Seperti seseorang baru menonton
TV tentang kejahatan preman nah saat seseorang itu biasanya melihat preman biasa
saja cuek dan lainnya maka seseorang yang tadi akan takut, dan tidak menyukainya
karna proses priming tersebut.

Memori Implisit

Aplikasi lain dari memori prosedural dapat menjelaskan aksesibilitas sikap


tertentu, pemilihan satu kesimpulan atau kategori dari antara banyak kemungkinan,
dan pembelajaran pola kompleks yang tidak dapat diartikulasikan (Lewicki,
Czyzewska, & Hoffman, 1987; Musen & Squire, 1993; for a review, see Seger, 1994).

2020 Kognisi Sosial


5 Agung Sigit Santoso
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Semakin banyak prosedur tertentu yang dipraktikkan, semakin besar
kemungkinannya untuk digunakan kembali daripada prosedur lain yang sama berlaku.
dalam pandangan ini, efek prosedural seperti itu adalah bentuk memori implisit, yang
merupakan istilah untuk pengaruh proses penilaian masa lalu pada penilaian dan
reaksi saat ini (E. R Smith & Branscombe, 1988; see Jacoby & Kelley, 1987, for
another discussion of unconscious memory).

Gagasan memori prosedural belum melampaui kognisi sosial, tetapi pengaruh


besar mereka muncul dalam pekerjaan pada asosiasi implisit.

Contoh memori implisit (Lewicki’s Implicit Memory) :

Semakin banyak prosedur tertentu yang dipraktekkan, semakin besar


kemungkinannya untuk digunakan kembali daripada prosedur lain yang sama berlaku.
Dalam pandangan ini, efek prosedural seperti itu adalah bentuk "memori implisit"
yang merupakan istilah untuk pengaruh proses penilaian masa lalu pada penilaian dan
reaksi saat ini. Seperti plagiarisme yang tidak disengaja. Artinya, seseorang dapat
menyalin ide-ide orang lain tanpa menyadari mereka melakukannya. Seseorang
penulis pasti memiliki role modelnya andrea hinata. Nah konsep penulisan mereka
sama, alurnya dll dapat disimpulkan bahwa penulisan tersebut secara tidak sadar
dipengaruhi oleh ingatannya.

B. Parallel vs Serial Processing : Coordinating Memory Processes

The Basic Cognitive Model Of Parallel Processing System

• PDP

Parallel Distributed Processing (PDP) merupakan suatu pendekatan dalam


psikologi kognitif yang menyatakan bahwa proses-proses kognitif dapat dipahami
sebagai jaringan-jaringan yang menghubungkan unit-unit berupa neuron (Marlin,
1998). Model PDP memakai metafora otak dalam menggambarkan pikiran manusia.
Otak manusia terdiri dari sejumlah besar unit-unit syaraf yang saling berhubungan
satu sama lain. Dimana masing-masing unit syaraf akan mengirim pesan ke unit
syaraf lainnya. Otak manusia kemungkinan besar bekerja secara parallel yaitu mampu
mengerjakan dua hal saat bersamaan. Seperti seseorang mampu mengendarai mobil
sambil melakukan percakapan telfon lewat HP.

2020 Kognisi Sosial


6 Agung Sigit Santoso
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Salah satu kemungkinan penerapan PDP dalam kognisi sosial adalah langkah dan
khususnya bagaimana mereka berinteraksi secara bersamaan satu sama lain. Selain itu
seseorang dapat membayangkan orang tersebut suka masalah baru. Model PDP
memungkinkan munculnya sifat pengetahuan sebelumnya terjadi.

Selebihnya, PDP punya kegunaan yang berpotensi untuk analisis tingkat sosial.
Dalam model asosiatif yang lebih tradisional, pengetahuan digambarkan secara statis.
Jadi, pengetahuan tidak berubah bentuk dari jangka panjang dan memori yang bekerja
karena itu hanya sering atau jarang di aktivasi. Dalam model PDP, bagaimanapun
juga, pola itu sendiri tidak disimpan, tapi kekuatan dari koneksi antar unit dasar yang
disimpan, yang dapat kita buat kembali pola nya. Dari pandangan praktik, hal ini
memberikan pengetahuan menjadi lebih terbuka dalam sistem ketimbang menjadi set
terbuka dalam peraturan yang tersimpan.

PDP juga memberikan pola stimulus yang tidak sempurna untuk dikenali karena
perkiraan kita dapat mengaktifkan bagian dari pola dalam koneksi, yang kemudian
menggenerasikan sisa aspek dalam pola tersebut. Model PDP bagus untuk dijadikan
beberapa sumber informasi secara serentak. Mereka adalah prosesor paralel secara
kontras dalam model pemrosesan serial yang tradisional.

Contoh : A itu seorang mahasiswa yang pandai. Menurut model non-PDP kita
harus menelusuri kembali ke memori jangka panjang dan menemukan kopian tentang
sosok A yang disimpan dalam memori kita. Sedangkan dalam model PDP pertama
kali melihat sosok A mahasiswa yang pandai maka sejumlah unit akan saling
berhubungan, saliing berkoneksi satu sama lain. Kekuatan koneksi inilah yang
menjadikan pengetahuan kita mengenai sosok A.

Parallel Constraint Satisfication In Social Cognition

1. Kunda Thagard Parallel Constraint Satisfaction Model

Contoh yang bersangkutan dalam kognisi sosial adalah teori kepuasan kendala
paralel. Telah dijelaskan di bab 2 sebagai alternatif single-mode ke model dual-mode,
hal itu melihat kesan formasi sama seperti pemahaman teks. Pengamat butuh
menafsirkan dan mengintegrasi informasi yang masuk secara serentak dengan
mengakses pengetahuan yang relevan, yang termasuk dalam representasi dari
stereotype dan sifat.

2020 Kognisi Sosial


7 Agung Sigit Santoso
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Model menekankan keserentakan dari prosesnya, mengimbangi input pengaruh
mutual dan segera mulai dari yang lebih konkrit (contohnya interpretasi dari perilaku
spesifik) ke yang lebih abstrak (contohnya aplikasi dari ekspektasi atau stereotype).
Semua informasi yang dipertimbangkan memaksa yang lain mengakses informasi.
contohnya, tabrakan dari teman mungkin dikira sebagai main-main, tetapi tabrakan
dari orang asing dapat dikira kekerasan.

2. Van Overwalles Connectionist Models

Kesan formasi model koneksionis menerapkan prinsip PDP untuk kognisi sosial.
Model ini melewati model kepuasan kendala paralel Kunda-Thagard karena meliputi
komponen pembelajaran juga komponen persepsi.2 prinsip bersatu dalam model
simulasi komputer. Pertama, akuisisi merefleksikan efek dari informasi yang
memastikan yang disebut sebagai set size effect. kedua adalah kompetisi antar
hubungan, dimana yang berhasil diperekuat oleh yang tidak begitu kuat.

3. Kashima Tensor Product Model

Model terkait adalah produk tensor yang menggunakan pendekatan pembelajaran


Hebbian daripada pendekatan kompetisi pada model Van Overalle. Pendekatan
Hebbian mendeskripsikan beberapa pembelajaran asosiatif dalam perubahan di
kekuatan hubungan antara sel syaraf; serentetan aktifasi menguatkan hubungan, tetapi
tidak ada "provision" dari hubungan yang tidak aktif.

2020 Kognisi Sosial


8 Agung Sigit Santoso
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
C. Embodied Memory : Including Physical Representation
A Basic Model Cognitive of Perceptual Symbol System (PSS)
• BOTTOM – UP : pengenalan bentuk yang diawali dengan stimulus.
• TOP – DOWN : pengenalan bentuk yang berasal dari pengalaman masa
lalu.

Pengalaman simbol perseptual, baik eksternal maupun internal. Bentuk


representasi memori ini menggabungkan proses persepsi dari bawah ke atas,
yaitu proses yang bekerja dari pengalaman perseptual langsung dan asosiasi
yang dihasilkan di otak yang mengaktifkan area sensorik motorik. Sisi
perseptualnya menangkap informasi yang berguna tentang tepi, warna,
gerakan, suhu, dan sejenisnya.

Simbol perseptual menyandi pengalaman, baik eksternal maupun internal.


Ini pengalaman dan asosiasi yang dihasilkan di otak yang mengaktifkan area
motor sensorik.

Pengalaman peceptual dapat mencakup semua indera, ditambah instrospeksi


dan proprioception (rasa posisi tubuh seseorang dari umpan baik internal). Sisi
perceptual menangkap informasi yang berguna tentang tepi, warna, gerakan,
suhu dan sejenisnya. Ini diwujudkan dalam arti bahwa informasi mencakup
rangsangan eksternal (misalnya panas) dan pengalaman tubuh (nyeri).

Social Cognitive Models of Embodiment


Tampilan PSS menarik untuk pengaturan kognosi sosia karena fokusnya
tidak hanay pada pengarsipan informasi tetapi pada persiapan untuk tindakan
yang terletak (Barsalou, 1999).
Interaksi sosial bukanlah apa-apa jika tindakan tidak terletak pada
bagiannya. Bahwa situasi sosial sangat mempengaruhi pikiran, perasaan dan
perilaku. Mendeskripsikan harapan kita tentang, misalnya, orang, entitas, atau
kelompok sosial. Suka atau tidak kita semua membuat asumsi tentang orang
lain, mencari tahu apa yang kita hadapi.

2020 Kognisi Sosial


9 Agung Sigit Santoso
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Social Memory Structures : Why Social Memory Matters
• Kategori Sosial
Pada penelitian saat ini memandang kategori sosial dan diterapkan. kategori
sosial diaktifkan secara kondisional seolah olah kebohongan sehari hari serinng
memenuhi kondisi yg mengaktifkan kategori, kategori dapat diaktifkan,
diterapkan dan bahkan dihambat tergantung pada kondisi sosial. Aktivasi
kategori tergantung pada sumber daya perhatian (Gilbert & Hixon 1991).
Yaitu, dibawah beberapa keadaan yg jarang terjadi, orang mungkin tidak
memperhatikan ras, gender atau usia orang lain, pengamat dapat
mengidentifikasi kategori orang tersebut, tetapi mungkin tidak mengaktifkan
streo yang terkait. Tetapi pada intinya disini adalah bahwa aktivasi kategori dan
aplikasi bergantung pada berbagai kondisi

• Kategori Driven vs Data-Driven Processes


Proses yang digerakkan oleh data menunjukkan kepekaan orang biasa
terhadap kualitas tertentu dari individu atau situasi lain. Teori-teori yang benar-
benar kategoris telaah, dalam kasus yang ekstrem, menggambarkan orang-
orang yang dengan riang memoles rincian yang penting, karena dengan keras
kepala menolak untuk melihat informasi di depan mereka, dan dengan
mempertahankan skema mereka dengan cara apa pun. Kategori mewakili
pengetahuan tentang konsep: kadang-kadang di sebut skema, seperti
representasi abstrak termasuk atribut konsep dan hubungan di antara mereka
(ST Fiske & Linville, 1980, Marcrae & Bodenhausen, 2001, Rumelhart &
Ortony, 1977, SE Taylor & Crockrer, 1981). Sebaliknya, pendekatan data-
driven menunjukkan pada diri saya memang peduli tentang informasi yang
diberikan (Higgins & Bargh, 1987).

• Kategori Persepsi Orang


Dalam persepsi stimulus bisa datang dari luar, tetapi juga dapat dari dalam
individu itu sendiri. Namun demikian sebagian besar stimulus datang dari
individu yang bersangkutan. Karena persepsi merupakan aktivitas yang

2020 Kognisi Sosial


10 Agung Sigit Santoso
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
integrasi dalam diri individu, maka apa yag ada dalam diri individu akan ikut
aktif dalam persepsi. Pandangan yang masuk akal dan pandangan klasik adalah
bahwa seseorang dapat secara tepat mendefinisikan batas-batas kategori sehari-
hari (EE Smith & Medin, 1981), seperti yang dibayangkan dapat dilakukan
dalam sains atau matematika (meskipun ada asumsi klasik yang
dipertanyakan).

Kritik Atas Kategori dan Pandangan Prototipe


Kritik yang lebih drastis dari prototipe menolak sama sekali gagasan
representasi ringkasan (ideal atau khas), dengan alasan bahwa kategori
direpresentasikan sebagai kumpulan eksemplar yang sebelumnya ditemui.

Model-model Kognitif Eksemplar


Sama seperti pandangan prototype, kategori di kembangkan sebagai
reaksi terhadap kedatangan singkat dari pandangan klasik,eksemplar dalam
kategori hal ini orang mengkategorikan sesuatu dengan melihat apakah itu
menyerupai banyak contoh yang diingat dari satu kategori.
Contoh untuk mengilustrasikan jika ditanya apakah restoran biasanya
berisi meja dengan jumlah yang sama untuk dua atau lebih meja ,dan seseorang
mungkin akan berkonsultasi dengan beberapa oranng untuk menjawab
pertanyaan itu.
Contoh lain adalah kemampuan untuk memperhitungkan koralasi atribut
dalam suatu kategori misalnya orang tau dalam kategori restoran maka dia akan
pergi ke kasir secara langsung

2020 Kognisi Sosial


11 Agung Sigit Santoso
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Model Kognitif Sosial dari Ekslempar
Bukti sosial untuk eksemplar terus berkembang. Misal nya bahwa
penilaian orang dipengaruhi oleh kesamaan yang tidak relefan dengan contoh
contoh spesifik dimasa lalu ,mis. Seorang pemain sepak bola baru dari
kampung halaman yang sama sebagai pemain sepak bola terkenal dapat
dianggap sebagai taruhan yang baik meskipun kampung halaman nya tidak
secara khusus mendiagnosis kemampuan atletik,dan penilaian politik orang
orang juga dibentuk oleh para pendukung yang mengambil pelajaran dari
sejarah.

a) Problem
Bukti untuk eksemplar tidak jelas. Artinya, orang mengerti bahwa
beberapa kelompok lebih bervariasi daripada yg lain, dan mereka
menggunakan informasi ini, pertama dalam memutuskan apakah akan
menyamaratakan dari individu ke kelompokdan kedua dalam
mengklasifikasikan individu baru. Ini mungkin tampaknya memperdebatkan
eksemplar, tetapi pengetahuan tentang variabelitas tampaknya tidak didasarkan
pada memori untuk eksemplar.
Orang orang kemungkinan besar akan menggunakan eksemplar ketika
mereka mencoba untuk memperhitungkan sesuatu yang luarbiasa, misal nya
ketika terlibat dalam kecelakaan, orang orang memikirkan kecelakaan serupa
dimasa lalu mereka dan menilai seberapa mengejutkan atau dapat dihindari.

b) Prototipe atau Eksemplar : Sebuah Resolusi


Model eksemplar tidak cukup sendiri tidak seperti prototype yang cukup
sendiri, orang mengandalkan campuran representasi. Orang dapat
mengandalkan pengalaman langsung dengan eksemplar atau pada tugas dan
informasi yg tersedia, eksemplar mungkin lebih mendasar (otomatis) karena
mereka digunakan ketika kapasitas kognitif orang tegang , untuk konsep yang
lebih kompleks dan terutama oleh anak anak yang lebih muda. Eksemplar
mungkin menjadi blok dasar untuk generalisasi abstrak seperti kategori.

2020 Kognisi Sosial


12 Agung Sigit Santoso
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Utama:

Fiske, S. T., & Taylor, S. E. (2013). Social Cognition: From Brains to Culture. Sage.

Moskowitz, G. B. (2005). Social Cognition: Understanding Self and Others. Guilford Press.

Pendukung:

Fiske, S. T. (2018). Social Beings: Core Motives in Social Psychology. John Wiley & Sons.

Aronson, E., Wilson, T. D., Akert, R. M., & Sommers, S. R. (2016). Social Psychology
(Ninth Edition).

Heinzen, T., & Goodfriend, W. (2017). Social Psychology. SAGE Publications.

2020 Kognisi Sosial


13 Agung Sigit Santoso
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai