Perkembangan Embrio
Perkembangan Embrio
A. Pembuahan
Pada saat kopulasi antara pria dan wanita (coitus) dengan ejakulasi, sperma dari saluran
reproduksi pria didalam vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani berisi sel sperma ke
dalam saluran reproduksi wanita. Jika senggama terjadi pada masa ovulasi (masa subur
wanita), maka kemungkinan sperma akan bertemu dengan ovum yang disebut sebagai
pembuahan atau fertilisasi. Proses pembuahan ini terjadi didalam tuba fallopi, umumnya
didaerah ampula/infundibulum.
Ovum yang dilepaskan saat ovulasi dikelilingi oleh zona pelusida yang diluarnya ada sel
yang membentuk corona radiata. Setelah terjadi pembuahan, zona pelusida mengalami
perubahan sehingga tidak dapat ditembus oleh sperma yang lain.
Setelah sampai di stadium Morula, terjadi akumulasi cairan sehingga terjadi blastula yang
akhirnya terbentuk blastokista.
Sekumpulan sel yang ada didalam blastokista disebut massa sel dalam (Inter cell mass).
Blastokista diluarnya dikelilingi oleh sel-sel yang lebih kecil yang disebut trofoblas
(Trophoblast) yang mempunyai kemampuan menerobos kedalam endometrium.
C. Implantasi / Nidasi
Kontak antara zigot stadium Blastokista dengan dinding rahim akan menimbulkan
berbagai reasi seluler sehingga sel trofoblas tersebut dapat menempel dan mengadakan
infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus. Tahap ini disebut sebagai implantasi /
nidasi yang terjadi kurang lebih enam hari setelah konsepsi. Apabila sudah terjadi
implantasi / nidasi maka baru dikatakan terjadi kehamilan (Gravid).
Pada hari ke empat, inti blastokista telah sampai pada permukaan stoma endometrium.
Pada hari ke enam, blastokista mulai masuk kedalam stoma endometrium dan pada hari
ke sepuluh, blastokista telah terbenam seluruhnya ke dalam stroma endometrium,
sehingga tahap implantasi / nidasi berakhir.
Selaput janin terdiri atas korion, amnion, kantung kuning telur, alantois. Bagian korion
fili tetap berkembang yang kelak akan menjadi plasenta. Plasenta, selain terdiri dari
komponen janin juga tyerdiri dari komponen maternal yang disebut desidua (desidua
basalis). Desidua dibagi menjadi dua daerah, yaitu:
1. desidua basalis, terletak diantara hasil konsepsi dengan dinding uterus
2. desidua capsularis, terletak diantara hasil konsepsi dengan cavum uteri
3. desidua parietalis/Vera, terletak meliputi/mengelilingi dinding uterus yang lain.
D. Plasentasi
Pada ± minggu ke 16 seluruh kantong rahim telah ditutupi oleh vili korialis. Setelah
kantung membesar, vili diseberang janin (daerah desidua capsularis) terjepit, mengalami
degenerasi, sehingga menjadi halus (korion halus). Vili di desidua basalis berkembang
dengan cepat membentuk plasenta (Plasenta Pars Fetalis).
Fungsi plasenta:
1. nutritive, alat yang menyalurkan makanan dari ibu ke janin
2. ekskresi, alat yang menyalurkan hasil metabolisme dari janin ke ibu.
3. respirasi, menyalurkan O2 dari ibu ke janin dan sebaliknya, menyalurkan CO2 dari
janin ke ibu.
4. alat pembentuk hormone (Endokrin)
5. alat penyalur antibody dari ibu ke janin (Imunologi)
6. Farmakologi, menyalurkan obat yang dibutuhkan janin, dari sang ibu.
Plasenta dihubungkan dengan umbilikulus janin melalui tali pusar (Umbilical Cord) yang
mengandung dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis. Mesoblast antara ruang
amnion danm embrio menjadi padat disebut body stalk, menghubungkan embrio dengan
dinding trofoblast yang kelak menjadi tali pusat.
E. Cairan Amnion
Rongga yang diliputi selaput janin disebut sebagai rongga amnion. Didalam ruang ini
terdapat cairan amnion (Liquor Amnii). Volume cairan amnion (air ketuban) pada
kehamilan berkisar antara 1000 – 1500 ml. Cairan amnion berasal dari sekresi oleh
dindinmg selaput amnion/plasenta, kemudian setelah system urinorius janin terbentuk,
urine janin yang diproduksi, juga dikeluarkan kedalam rongga amnion.
F. Perkembangan Embrio tingkat lanjut
F.1. perkembangan bulan pertama sampai ke 2
Ada tonjolan di jantung dan bengkak dikepala, karena otak sedang berkembang. Jantung
mulai berdetak, dan dapat dilihat detakannya pada suatu alat ultra sonic scan. Lesung
pipit pada sisi kepala akan menjadi telinga. Dan terjadi pengentalan yang nantinya akan
membentuk mata. Pada bagian atas badan akan terjadi pembengkakan yang akan
membentuk tulang dan otot. Dan bengkak kecil menunjukan lengan dan kaki mulai
tumbuh.
http://www.opis22.co.cc/2009/01/perkembangan-embrio.html