Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN ANTENATAL CARE

No. Dokumen No. Revisi Hal


050/SPO/RSMB/VI/2020 01 1/10

Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR 25 Juni 2020 Dr. Herman Susilo, Sp.B.,M.Kes
Direkteur RSMB
Pengertian Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan
obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui
serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan..

Tujuan Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah asuhan antenatal care


agar Memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal
yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat,
bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat

1. Menyediakan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif, dan


berkualitas, termasuk konseling kesehatan dan gizi ibu hamil,
konseling KB, dan pemberian ASI
2. Menghilangkan missedopportunity pada ibu hamil dalam mendapatkan
pelayanan antenatal terpadu, komprehensif, dan berkualitas
3. Mendeteksi dini kelainan/penyakit/gangguan yang diderita ibu hamil
dan melakukan intervensi secepat mungkin. Anjuran kunjungan
antenatal komprehensif berkualitas minimal 4x (termasuk minimal 1
kali kunjungan diantar suami/pasangan atau anggota keluarga) dengan
waktu kunjungan sebagai berikut: trimester pertama (<16 minggu) 1x,
trimester kedua (24-28 minggu) 1x, dan trimester ketiga 2x (antara
minggu 30-32 dan antara minggu 36-38)
4. Melakukan persalinan yang bersih dan aman
Kebijakan SK Direktur No. 027/SK/RSMB/TB/III/2015 tentang Pelayanan Klinis
Rumah Sakit Mutiara Bunda.
Prosedur 1. Persiapan
a. Mempersiapkan alat dan bahan medis yang diperlukan
b. Mempersiapkan bumil untuk mengosongkan kandung kemih
c. Petugas mencuci tangan sesuai SPO
2. Pelaksanaan
a. Anamnesis
 Pada kunjungan pertama, lengkapi riwayat medis ibu meliputi
identitas, riwayat kehamilan sekarang, riwayat obstetri lalu,
riwayat kontrasepsi, riwayat medis lainnya, riwayat sosial
ASUHAN ANTENATAL CARE

No. Dokumen No. Revisi Hal


050/SPO/RSMB/VI/2020 01 2/10

ekonomi (lihat pada tabel di bawah) serta keluhan yang


dirasakan oleh ibu hamil
 Pada kunjungan berikutnya, selain memperhatikan catatan pada
kunjungan sebelumnya, tanyakan keluhan yang dialami ibu
selama kehamilan berlangsung
 Untuk memantau kehamilan ibu, gunakan buku KIA. Buku diisi
setiap kali ibu melakukan kunjungan antenatal, lalu berikan
kepada ibu untuk disimpan dan dibawa kembali pada kunjungan
berikutnya
 Berikan informasi mengenai perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K) kepada ibu
 Anjurkan ibu mengikuti kelas ibu/ kelas antenatal

Identitas Riwayat Kehamilan


Sekarang
 Nama  HPHT, siklus haid
 Usia  Taksiran waktu
 Nama suami (jika ada) persalinan
 Alamat  Perdarahan
 No. Telepon pervaginam
 Tahun menikah (jika sudah  Keputihan
menikah)  Mual dan muntah
 Agama  Masalah/kelainan pada
 Suku hamil ini
 Pemakaian obat dan
jamu-jamuan
 Keluhan lainnya
ASUHAN ANTENATAL CARE

No. Dokumen No. Revisi Hal


050/SPO/RSMB/VI/2020 01 3/10

Riwayat Kontrasepsi Riwayat Medis Lainnya


 Riwayat kontrasepsi  Penyakit jantung
terdahulu  Hipertensi
 Riwayat kontrasepsi terakhir  DM
sebelum kehamilan ini  Penyakit hati seperti hepatitis
 HIV
Riwayat Obstetri Lalu  Infeksi menular seksual
 Jumlah kehamilan (IMS)
 Jumlah persalinan  Tuberkulosis (TB)
 Jumlah persalinan cukup  Alergi obat/makanan
bulan  Penyakit ginjal kronik
 Jumlah persalinan prematur  Thalassemia dan gangguan
 Jumlah anak hidup, berat hematologi lainnya
lahir, serta jenis kelamin  Malaria
 Cara persalinan  Asma
 Jumlah keguguran  Epilepsi
 Jumlah aborsi  Alergi (obat, makanan)
 Perdarahan pada kehamilan,  Riwayat penyakit kejiwaan
persalinan, dan nifas  Riwayat operasi
terdahulu  Obat yang rutin dikonsumsi
 Adanya hipertensi dalam  Status imunisasi tetanus
kehamilan pada kehamilan  Riwayat transfusi darah
terdahulu  Golongan darah
 Riwayat berat bayi <2,5 kg  Riwayat penyakit di
atau >4 kg keluarga: DM, HT,
 Riwayat kehamilan sungsang kehamilan ganda, dan
 Riwayat kehamilan ganda kelainan kongenital
 Riwayat pertumbuhan janin  Riwayat kecelakaan (trauma)
terhambat
 Riwayat penyakit dan
kematian perinatal, neonatal,
dan kematian janin
 Adanya masalah lain selama
kehamilan, persalinan dan
nifas terdahulu
ASUHAN ANTENATAL CARE

No. Dokumen No. Revisi Hal


050/SPO/RSMB/VI/2020 01 4/10

Riwayat Sosial Ekonomi


 Usia ibu saat pertama kali  Kebiasaan merokok,
menikah menggunakan obat-obatan,
 Status perkawinan, berapa dan alkohol
kali menikah dan lama  Pekerjaan dan aktivitas
pernikahan sehari-hari
 Respon ibu dan keluarga  Pekerjaan pasangan
terhadap kehamilan dan  Pendidikan
kesiapan persalinan  Penghasilan
 Jumlah keluarga di rumah  Kehidupan seksual dan
yang membantu riwayat seksual pasangan
 Siapa pembuat keputusan  Kekerasan dalam rumah
dalam keluarga tangga
 Kebiasaan atau pola makan  Pilihan tempat untuk
minum melahirkan
 Kondisi rumah, sanitasi,  Pilihan pemberian makaan
listrik, dan alat masak bayi

b. Pemeriksaan
 Pemeriksaan fisik umum
− Kunjungan pertama meliputi: tanda vital (tekanan darah, nadi,
pernafasan, suhu tubuh), bera tbadan, tinggi badan, lingkar
lengan atas, muka (edema, anemis, ikterik) dan status
generalis umum lengkap meliputi kepala, mata, hygiene
mulut dan gigi, karies, tiroid, jantung, paru, payudara (apakah
terdapat benjolan, bekas operasi di daerah areola, kondisi
puting), abdomen (terutama bekas operasi terkait uterus),
tulang belakang, ekstremitas (edema, varises, refleks patella),
serta kebersihan kulit
− Kunjungan berikutnya meliputi: tanda vital (tekanandarah,
nadi, pernafasan, suhutubuh), beratbadan, edema, dan
pemeriksaan terkait masalah yang telah teridentifikasi pada
kunjungan sebelumnya

 Pemeriksaan fisik obstetri


− Kunjungan pertama meliputi: tinggi fundus uteri
(menggunakan pita ukur bila usia kehamilan >20 minggu),
vulva /perineum (periksa adanya varises, kondiloma, edema,
hemoroid, atau kelainan lainnya, pemeriksaan dalam (menilai
ASUHAN ANTENATAL CARE

No. Dokumen No. Revisi Hal


050/SPO/RSMB/VI/2020 01 5/10

serviks, uterus, adneksa, kelenjar bartholin, kelenjar skene,


dan uretra bila usia kehamilan <12minggu), pemeriksaan
inspekulo (menilai serviks, tanda-tanda infeksi, dan cairan
dari ostium uteri)
− Kunjungan berikutnya meliputi pemantauan tumbuh kembang
janin dengan mengukur tinggi fundus uteri (lihat panduan
gravidogram atau menggunakan rumus usia kehamilan (mg) +
2cm jika usia kehamilan 20-36 minggu), palpasi abdomen
dengan menggunakan manuver Leopold I-IV, dan auskultasi
denyut jantung janin menggunakan fetoskop atau doppler
(jika usia kehamilan >16 minggu)

 Tata cara melakukan pemeriksaan Leopold


− Leopold 1
 Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri
untuk menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari
tersebut tidak mendorong uterus kebawah (jika diperlukan,
fiksasi uterus basah dengan meletakkan ibu jari dan
telunjuk tangan kanan dibagian lateral depan kanan dan
kiri, setinggi tepi atas simfisis)
 Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi
uterus bawah) kemudian atur posisi pemeriksa sehingga
menghadap kebagian kepala ibu
 Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus
uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian
tersebut dengan jalan menekan secara lembut dan
menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian
− Leopold 2
 Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral
kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral
kiri ibu sejajar dan pada ketinggian yang sama
 Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau
bersamaan telapak tangan kiri dan kanan kemudian geser
kearah bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan
memenjang (punggung) atau bagaian yang kecil
(ekstremitas)
− Leopold 3
 Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap
kebagian kaki ibu
 Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral
ASUHAN ANTENATAL CARE

No. Dokumen No. Revisi Hal


050/SPO/RSMB/VI/2020 01 6/10

kiri bawah, telapak tangan kanan pada dinding lateral


kanan bawah perut ibu, tekan secara lembut bersamaan
atau bergantian untuk menentukan bagian bawah bayi
(bagian keras, bulat dan hampir homogen adalah kepala,
sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah
bokong)
− Leopold 4
 Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada dinding
lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari
tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simpisis
 Temukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan
semua jari-jari tangan kanan yang meraba dinding bawah
uterus
 Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari kiri dan
kanan (konvergen/divergen)
 Pindahkan ibujari dan telunjuk tangan kiri pada bagian
terbawah bayi (bila presentasi kepala, upayakan
memegang bagian kepala didekat leher dan bila presentasi
bokong, upayakan untuk memegang pinggang bayi)
 Fiksasi bagian tersebut kearah pintu atas panggul,
kemudian letakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan
kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian
terbawah telah memasuki pintu atas panggul

c. PemeriksaanPenunjang
 Laboratorium rutin untuk semua ibu hamil pada kunjungan
pertama, meliputi: kadar hemoglobin, golongan darah ABO dan
rhesus, tes HIV, dan Hepatitis B
 Laboratorium sesuai indikasi meliputi urinalisis (terutama
protein urin pada trimester kedua dan ketiga jika terdapat
hipertensi), kadar hemoglobin pada trimester ketiga terutama
jika dicurigai anemia, pemeriksaan sputum bakteri tahan
asam/BTA (untuk ibu dengan riwayat defisiensi imun, batuk
>2minggu atau LILA <23,5 cm), tes sifilis, gula darah puasa
 Pemeriksaan USG direkomendasikan pada trimester pertama 8-
12 minggu (menentukan usia gestasi, viabilitas janin, letak dan
jumlah janin, serta deteksi abnormalitas janin berat), trimester
kedua 18-22 minggu (memastikan jumlah kehamilan, viabilitas
janin, parameter pertumbuhan, deteksi anomali janin, menilai
ASUHAN ANTENATAL CARE

No. Dokumen No. Revisi Hal


050/SPO/RSMB/VI/2020 01 7/10

struktur dan letak plasenta, dan menilai cairan ketuban), serta


trimester ketiga 28-32 minggu (perencanaan persalinan, yang
lainnya sama seperti trimester kedua). Pemeriksaan USG lainnya
dilakukan hanya jika ada indikasi medis
Pemeriksaan dan Tindakan I I II
I I
Anamnesis
 Riwayat medis lengkap (lihat tabel di atas) √
 Catatan pada kunjungan sebelumnya √ √
 Keluhan yang mungkin dialami selama hamil √ √
Pemeriksaan fisik umum
 Pemeriksaan fisik umum lengkap √
 Keadaaan umum √ √ √
 Tekanan darah √ √ √
 Suhu tubuh √ √ √
 Tinggi badan √
 Berat badan √ √ √
 LILA √
 Gejala anemia (pucat, nadi cepat) √ √ √
 Edema √ √ √
 Tanda bahaya lainnya (sesak, perdarahan, dll) √ √ √
 Pemeriksaan terkait masalah yang ditemukan √ √
pada kunjungan sebelumnya
Pemeriksaan fisik obstetric
 Vulva/perineum √
 Pemeriksaan inspekulo √
 Tinggi fundus √ √
 Pemeriksaan obstetri dengan manuve Leopold √ √
 Denyut jantung janin √ √
Pemeriksaan penunjang
 Golongan darah ABO dan rhesus √
 Kadar glukosa darah * * *
 Kadar Hb √ * √
 Kadar protein urin * * *
 Tes BTA * * *
 Tes HIV √ * *
 Tes malaria * * *
 Tes sifilis √ * *
 USG * * *
*
ASUHAN ANTENATAL CARE

No. Dokumen No. Revisi Hal


050/SPO/RSMB/VI/2020 01 8/10

Imunisasi
 Skrining status TT dan vaksinasi sesuai status √
 Zat besi dan asam folat √ √ √
 Aspirin * * *
 Kalsium * * *
 KIE √ √ √
d. Penatalaksanaan
 Beri ibu 60 mg zat besi elemental (~320 mg sulfas ferosus)
segera setelah mual/muntah berkurang dan 400 µg asam folat
1x/hari sesegera mungkin selama kehamilan atau 2 bulan
sebelum hamil
 Di area dengan asupan kalsium rendah, suplementasi kalsium
1,5-2 g/hari dianjurkan untuk pencegahan preeclampsia bagi
semua ibu hamil, terutama yang memiliki risiko tinggi (riwayat
preeklampsia di kehamilan sebelumnya, diabetes, hipertensi
kronik, penyakit ginjal, penyakit auto imun, atau kehamilan
ganda)
 Pemberian 75 mg aspirin tiap hari dianjurkan untuk pencegahan
preeclampsia bagi ibu dengan risiko tinggi, dimulai dari usia
kehamilan 20 minggu
 Beri ibu vaksin tetanus toksoid (TT) sesuai status imunisasinya.
Pemberian imunisasi TT tidak mempunyai interval (selang
waktu) maksimal, hanya terdapat interval minimal antar dosis
TT
 Jika ibu belum pernah imunisasi atau status imunisasinya tidak
diketahui, berikan dosis vaksin (0,5 ml IM di lengan atas) sesuai
table berikut:

Pemberi Selang Waktu Minimal


an
TT1 Saat kunjungan pertama (sedini mungkin selama
kehamilan)
TT2 4 minggu setelah TT1 (pada kehamilan)
TT3 6 bulan setelah TT2 (pada kehamilan jika selang waktu
minimal terpenuhi)
TT4 1 tahun setelah TT3
TT5 1 tahun setelah TT4
ASUHAN ANTENATAL CARE

No. Dokumen No. Revisi Hal


050/SPO/RSMB/VI/2020 01 9/10

e. Konseling, Informasi, danEdukasi


 Semua ibu hamil wajib memiliki Buku Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA), hasil pemeriksaan dicantumkan pada buku tersebut oleh
petugas kesehatan
 Pastikan bahwa ibu memahami hal-hal berikut:
− Persiapan persalinan, termasuk siapa yang akan menolong
persalinan, dimana akan melahirkan, siapa yang akan
membantu dan menemani dalam persalinan, kemungkinan
kesiapan donor darah bila timbul permasalahan, metode
transportasi bila diperlukan rujukan, dan dukungan biaya
− Pentingnya peran suami atau pasangan dan keluarga selama
kehamilan dan persalinan
− Tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai meliputi sakit
kepala lebih dari biasa, perdarahan per vaginam, gangguan
penglihatan, pembengkakan pada wajah/tangan, nyeri
abdomen (epigastrium), mual dan muntah berlebihan,
demam, janin tidak bergerak sebanyak biasanya
− Pemberian makanan bayi, air susu ibu (ASI) eksklusif, dan
inisiasi menyusu dini (IMD). Konseling pemberian makanan
bayi sebaiknya dimulai sejak usia kehamilan 12 minggu dan
dimantapkan sebelum kehamilan 34 minggu
− Penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin,
misalnya hipertensi, TBC, HIV, serta infeksi menular seksual
lainnya
− Hentikan kebiasaan yang berisiko bagi kesehatan, seperti
merokok dan minum alkohol
− Program KB terutama penggunaan kontrasepsi pascasalin
− Informasi terkait kekerasan terhadap perempuan
− Kesehatan ibu termasuk kebersihan, aktivitas, dan nutrisi,
menjaga kebersihan tubuh dengan mandi teratur dua kali
sehari, mengganti pakaian dalam yang bersih dan kering, dan
membasuh vagina, minum cukup cairan peningkatan
tambahan konsumsi makanan hingga 300 kalori/hari dari
menu seimbang, latihan fisik normal tidak berlebihan,
istirahat jika lelah, hubungan suami-istri boleh dilanjutkan
selama kehamilan (dianjurkan memakai kondom)
f. Akhir pemeriksaan
 Buat kesimpulan hasil pemeriksaan
 Buat prognosis dan rencana penatalaksanaan
 Catat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan status pasien
ASUHAN ANTENATAL CARE

No. Dokumen No. Revisi Hal


050/SPO/RSMB/VI/2020 01 10/10

 Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu hamil


 Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang
 Jelaskan rencana asuhan antenatal yang berkaitan dengan
hasil pemeriksaan
 Jelaskan pentingnya imunisasi
 Jelaskan menjadi akseptor KB setelah melahirkan
Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Jalan
2. Poliklinik Kandungan dan Kebidanan

Anda mungkin juga menyukai