Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI Jenis Ujian : UTS/UAS/UPM *)

(UNINDRA) Nama : Badru Tamam


FAKULTAS PASCASARJANA NPM : 20207170057
SEMESTER GASAL T.A.2021/2022 Program Studi : S2 Pendidikan B. Indonesia
Mata Kuliah : Psikolinguistik
Jl. Nangka No.58C Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan
Kelas/
Tlp.: (021) 78835283 – 7818718 ex .: 104 : 1a/Semester 3
Semester
Dosen : Dr. Restoeningroem, M.Pd

1. Alwasilah (1985:131) mengetengahkan pengertian interferensi berdasarkan rumusan Hartman dan Stonk
bahwa interferensi merupakan kekeliruan yang disebabkan oleh adanya kecenderungan membiasakan
pengucapan (ujaran) suatu bahasa terhadap bahasa lain mencakup pengucapan satuan bunyi, tata bahasa,
dan kosakata. Sementara itu, Jendra (1991:109) mengemukakan bahwa interferensi meliputi berbagai aspek
kebahasaan, bisa menyerap dalam bidang tata bunyi (fonologi), tata bentukan kata (morfologi), tata kalimat
(sintaksis), kosakata (leksikon), dan tata makna (semantik) (Suwito,1985:55).
Adanya kedwibahasaan juga menimbulkan adanya interferensi bahasa. Interferensi bahasa yaitu
penyimpangan norma kebahasaan yang terjadi dalam ujaran dwibahasawan karena keakrabannya terhadap
lebih dari satu bahasa, yang disebabkan karena adanya kontak bahasa.
Bertolak dari pendapat ahli mengenai pengertian interferensi di atas, dapat disimpulkan bahwa, kontak
bahasa menimbulkan  gejala interferensi dalam tuturan dwibahasawan.
Interferensi merupakan gejala penyusupan sistem suatu bahasa ke dalam bahasa lain unsur bahasa yang
menyusup ke dalam struktur bahasa yang lain dapat menimbulkan dampak negatif, dan interferensi
merupakan gejala ujaran yang bersifat perseorangan, dan ruang geraknya dianggap sempit yang terjadi
sebagai gejala parole (speech).
Adapun contoh dari interferensi pada proses pembelajaran saya ambil dari interferensi buku teks Bahasa
Indonesia kelas IX.
“Buka penutup layar monitor, CPU, keyboard danprinter”
Analisis tuturan: Tuturan diatas terdapat empat interferensi yang ada dibuku bahasa Indonesia kelas Xl
SMA/MA/SMK/MAK halaman 10. Interferensi pertama yaitu monitor, inerferensi kedua yaitu CPU,
interferensi ketiga yaitu keyboard, interferensi keempat yaitu printer. Keempat kata tersebut berasal dari
bahasa Inggris. Pertama, kata monitor dalam EYD artinya alat untuk memantau. Sedangkan dalam bahasa
komputer di sebut dengan alat yang dirancang untuk mengobveservasi. Kedua, kata keyboard yang artinya
papan ketik atau papan tombol, ketiga, kata CPU yang artinya unit pemrosesan utama. Keempat, kata
printer yang artinya pencetak.
2. Chomsky dan Miller mengatakan adanya alat khusus yang dimiliki anak sejak lahir untuk berbahasa, yaitu
Language Acquisition Device (LAD) yang berfungsi untuk memungkinkan anak-anak memeperoleh bahasa
ibunya.
Hal ini tentu sedikit bertentangan dengan hipotesis tabula rasa, karena dari pendapat Chomsky tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa sejak lahir, sesorang sudah memiliki bekal berupa alat khusus (Language
Aquistion Device) Oleh karena itu, banyak ciri-ciri tata bahasa ibu yang tidak perlu dipelajari seseorang
dengan sadar atau secara khusus. Diasumsikan bahwa struktur-struktur dan pola-pola bahasa yang dibawa
sejak lahir itu sama dalam semua bahasa. Hal inilah yang disebut struktur harfiah (deep structure) dalam
tata bahasa semesta (gramatika universal).
3. Teori tersebut merupakan teori dari pakar teori generative yaitu Chomsky. Pada teori tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa keuniversalan linguistik dimiliki manusia sejak lahir karena merupakan unsur atau
struktur-struktur yang tidak terpisahkan dari manusia. Sernuanya bisa diterangkan berdasarkan peranan
organisasi intelek nurani.
Masalah organisasi intelek nurani di dalam proses kognitif umumnya, dan di dalam pemerolehan bahasa
khususnya, merupakan perkembangan baru yang sangat penting terutama dalam psikolinguistik. Prinsip-
prinsip dasar organisasi linguistik adalah keuniversalan linguistik yang oleh Chomsky kemudian disebut
tata bahasa universal. Tata bahasa merupakan satu sistem yang merupakan bagian dari organisasi intelek
nurani yang bersifat universal. Tata bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam pemerolehan
bahasa; dan peranan ini sama dengan peranan yang dimainkan tata bahasa generatif transformasi.
4. Menurut teori ini, belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon. Hakikat belajar
menurut teori belajar ini adalah suatu aktifitas belajar yang berkaian dengan penataan informasi,
reorganisasi perseptual, dan proses internal, sehingga melahirkan perubahan persepsi dan pemahaman, yang
tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur.
Adapun kelebihan dari teori ini adalah engan menerapkan teori kognitif ini maka pendidik dapat
memaksimalkan ingatan yang dimiliki oleh peserta didik untuk mengingat semua materi-materi yang
diberikan karena pada pembelajaran kognitif salah satunya menekankan pada daya ingat peserta didik untuk
selalu mengingat akan materi-materi yang telah diberikan. Sedangkan kekurangannya; adakalanya juga
dalam metode ini tidak memperhatikan cara peserta didik dalam mengeksplorasi atau mengembangkan
pengetahuan dan cara-cara peserta didiknya dalam mencarinya, karena pada dasarnya masing-masing
peserta didik memiliki cara yang berbeda-beda.
5. Teori behaviorisme menyatakan bahwa semua perilaku, termasuk tindak balas (respons) ditimbulkan oleh
adanya rangsangan (stimulus). Jika rangsangan telah diamati dan diketahui maka gerak balas pun dapat
diprediksikan.  Chomsky mengatakan bahwa toeri yang berlandaskan conditioning dan reinforcement tidak
bisa menjelaskan kalimat-kalimat baru yang diucapkan untuk pertama kali dan inilah yang kita kerjakan
tiap hari. Bower dan Hilgard juga menentang aliran ini dengan mengatakan bahwa penelitian mutakhir
tidak mendukung aliran ini. Secara sederhana dapat ditarik kesimpulan mengapa banyak yang menolak
teori behaviorisme adalah karena bahasa adalah sesuatu yang kompleks dan rumit sehingga mustahil dapat
dikuasai dalam waktu yang singkat melalui peniruan.
6. Karena pada masa ini (2 tahun), kosakata dan gramatika anak berkembang dengan cepat. Anak-anak mulai
menggunakan 2 kata dalam berbicara. Tuturannya mulai bersifat telegrafik. Artinya, apa yang dituturkan
anak hanyalah kata-kata yang penting saja, seperti kata benda, kata sifat, dan kata kerja. Kata-kata yang
tidak penting, seperti halnya kalau kita menulis telegram, dihilangkan.
Contoh: Versi Dua Kata Versi Lengkap “Mamah, makan!” – (Mama, saya mau makan)
Jika kita perhatikan tuturan anak tersebut, hanya kata-kata yang benar-benar penting yang muncul. Tidak
ada dalam tuturan itu kata tugas (kata depan, kata sambung, kata penghubung0 dan imbuhan. Sementara itu,
untuk mengacu kepada diri dan orang lain biasanya menggunakan nama diri dan gelaran (Bapak, ibu, dan
Dede). Anak belum dapat menggunakan pronomina saya, aku, kamu, dia dan mereka.
7.
Input LAD Output

Data Prinsip atau


struktur

Lingu belajar
Bahasa secara
Kompetensi
gramatika
Ujaran anak

istik umum

Pola ujaran dalam lingkungan anak merupakan data linguistik primer yang memberi input (masukan)
kepada anak. Data itu diolah oleh LAD dengan menggunakan hipotesis yang diturunkan mengenai
gramatika bahasa – kalimat apa ujaran itu, siapa dan dimana orang yang menyampaikan ujaran itu, dan
seterusnya. Salah satu hasil pengolahan itu ialah tercapainya kesimpulan bahwa subyek mendahului verba.
Dengan cara seperti itu anak mengumpulkan informasi-informasi spesifik mengenai struktur gramatika
bahasnya sendiri dengan menggunakan prinsip umum atau universal itu. Pemerolehan kompetensi
gramatika itu muncul dalam produksi kalimatnya yang sesuai dengan ujaran orang dewasa. Dengan kata
lain, akhir ujaran yang dihasilkan akan menyamai input yang dia terima.
8. Disleksia merupakan kondisi yang umum terjadi pada anak. Disleksia sendiri bisa disebabkan karena
perbedaan cara kerja otak dalam mengolah informasi.
Beberapa cara yang dipandang efektif dalam mengajari anak yang mengalami disleksia antara lain.
a. Latihan secara rutin.
Megajari anak disleksia bisa dilakukan dengan mengajak anak untuk melakukan Latihan membaca dan
menulis secara rutin. Karena, hal yang sering dilakukan biasanya akan berubah menjadi kebiasaan.
b. Buat pelajaran lebih menarik.
Dengan cara mengajak anak untuk membaca buku favoritnya atau cerita bergambar agar membuatnya
tertarik untuk membaca. Selanjutnya orang tua bisa memintnya untuk menceritakan ulang atau menulis
kata yang ada dalam buku tersebut.
c. Memberi anak waktu untuk beristirahat.
Akan lebih baik jika setelah belajar membaca dan menulis, kita memberi anak waktu untuk beristirahat.
Jangan sampai anak merasa jenuh dengan kepadatan waktu untuk belajar.

Anda mungkin juga menyukai