LAPORAN PROGRAM INKUBASI

“IKM SUKATERI”
Dosen Pengampu: Dr.Ir. Meilita Tryana Sembiring, ST., MT., IPM
Dosen Pembibing: Andri Nasution ST., MT
Mentor Pembimbing: Tommy Syahputra & Andreansen P.C

OLEH:
Nama NIM
1. Chintya P. Febrina 180403020
2. Sayidina Panjaitan 180403026
3. Akhiraini Asrida 180403073

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
 BAB I
LATAR BELAKANG IKM

1.1. Latar Belakang

Pemilik IKM Sukateri ialah pak Fajran dan istri. IKM Sukateri merupakan
suatu bisnis yang awalnya berasal dari ide istri sang pemilik. Istri pak Fajran
memiliki ide untuk berbisnis oleh-oleh khas medan. Banyak pertimbangan yang
dilakukan pak Fajran dan istri untuk memulai bisnis ini.
Nama Sukateri sendiri juga berasal dari istri pak Fajran dengan alasan
nama IKM haruslah simple dan menarik. Hingga lahirnya nama IKM Sukateri
setelah melalui beberapa pertimbangan. Nama ini juga sangat mudah diingat dan
disebutkan.

1.2. Profil IKM

Adapun profil dai IKM Sukateri ialah sebagai berikut:
Nama IKM : IKM Sukateri
Nama Pemilik : Bapak Fajran Rachman
Tahun Berdiri : awal tahun 2020
Alamat : Jl. Sekata Gg Alfalah
Jenis Produk : Ikan Teri Nasi Halus, Ikan Teri Nasi Super, Ikan Teri Kasar,
Baby
Cumi, dan beberapa jenis ikan lainnya.

1.3. Merek IKM Sukateri

Dibawah ini merupakan simbol atau merek yang digunakan pada produk
IKM Sukateri.
 Gambar 1.1. Merek IKM Sukateri
BAB II
KONDISI IKM SEBELUM PENDAMPINGAN

2.1. Jenis Produk

Adapun jenis produk yang dijual oleh IKM Sukateri sebelum adanya
pendampingan ialah sebagai berikut.
1. Ikan Teri Nasi Halus
Produk ini dijual dengan harga Rp 175.000,-/kg.
2. Ikan Teri Nasi Super
Produk ini dijual dengan harga Rp 195.000,-/kg
3. Ikan Teri Kasar
Produk ini dijual dengan harga Rp 180.000,-/kg
4. Baby Cumi
Produk ini terbagi lagi menjadi Baby Cumi Telur (dengan harga Rp
235.000,-/kg), Baby Cumi (dengan harga Rp 230.000,-/kg), dan Balita
(dengan harga Rp 180.000,-/kg).
Adapun tampilan untuk produk dari IKM Sukateri dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.

Gambar 2.1. Jenis Produk IKM Sukateri

2.2. Teknologi yang Digunakan

Untuk teknologi yang digunakan pada IKM Sukateri adalah mesin freezer
dan mesin vacuum healer, yang menjadi faktor penting dalam repacking semua
produk IKM Sukateri. Adapun tampilan dari kedua mesin tersebut da;ah dilihat
pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.2. Teknologi yang Digunakan

2.3. Supply
Supplier pada IKM Sukateri ini adalah agen pengumpulan ikan teri atau
nelayan yang berasal dari daerah belawan, tanjung balai, dan sibolga. Dalam
penentuan supplier ini juga belum ada yang pasti dikarenakan masih meraba-
rabanya pemilik IKM untuk menemukan supplier yang lebih murah dengan
kualitas yang baik atau sama dengan yang menjual mahal.

2.4. Kemasan/Packing
Produk IKM Sukateri biasanya dikemas dalam plastik berukuran ½ kg
atau sama dengan 500 gram dan pada kemasan juga diberi label yang berisi
merek. Untuk kemasan yang digunakan terbagi menjadi 2 yaitu kemasan biasa
dan kemasan kedap udara. Adapun tampilan dari kemasan/packing produk IKM
Sukateri ialah sebagai berikut.

Gambar 2.3. Kemasan/Packing

2.5. Omset
IKM Sukateri memiliki cara dalam mengatisipasi ketersediaan produk
yaitu dengan melakukan pemesanan ke nelayan minimal 10kg (jika ini termasuk
agen besar), dimana produk akan bertahan selama 2-3 hari. Adapun satu cara lagi
yang digunakan ialah melakukan pemesanan bahkan sebelum barang Nampak
dengan minimal pesanan setangah ton (dengan sistem dapat di dp).
Karena harga produk di IKM Sukateri masih bersifat fluktutif (berubah-
ubah), maka pemilik IKM menentukan pengambilan margin Rp 50.000,-/kg setiap
produknya. Untuk biaya kemasan sendiri masih belum dihitung oleh pemilik,
namun untuk pembelian dalam partai besar maka produk akan dikemas dengan
plastik vakum berukuran 250gr dengan tambahan biaya Rp 5.000,-/kemasan.
Catatan mengenai keuangan dari IKM Sukateri dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 2.4. Omset IKM Sukateri
2.6. Identifikasi Permasalah pada IKM Sukateri
Permasalahan yang ditemukan pada IKM Sukateri ialah diuraikan sebagai
berikut.
1. Pencatatan Keuangan
a. Terdapat kesulitan menghitung keuntungan (bahkan untuk modal awal,
pemilik IKM sudah lupa)
b. Terdapat kesulitan dalam penentuan harga produk dengan variasi berat
yang berbeda-beda (dikarenakan ukuran kemasan yang biasa digunakan
ialah 500 gram)
c. Tidak adanya pencatatan pengeluaran (komponen biaya kemasan dan
biaya ikan teri)
d. Pemilik IKM mengakui bahwa belum ada kunci harga (masih fluktuatif)
2. Pemasaran
a. Terdapat beberapa media marketing pada IKM Sukateri ialah: google
bisnis dan sosil media (Instagram, facebook, dan whatsapp).
b. Permasalahan yang timbul perihal pemasaran ialah masih kurangnya
informasi mengenai sistem-sistem yang digunakan di beberapa media
marketing.
3. Produk (Kemasan)
a. Belum adanya BPOM, PIRT, dan NIB
b. Terdapat pula kendala di pencatatan stok
c. Penetapan agen/supplier belum tetap (yang menjadi pertimbangan ialah
harga dan kulitas barang)
 BAB III
PERUBAHAN YANG DILAKUKAN PADA IKM

Adapun untuk beberapa perubahan atau kemajuan yang telah

diterapkan oleh IKM Sukateri setelah dilakukannya kunjungan dan
pendampingan ialah sebagai berikut.
1. Pemilik IKM sudah mulai melakukan pencatatan modal dan biaya
pengeluaran (menggunakan software yang telah dilakukan
pelatihan). Adapun hasil dari perubahan ini dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

Gambar 3.1. Output Pencatatan Kas

2. Pemilik IKM mulai menerapkan ‘pemakaian label nama stok

untuk mengetahui jenis ikan teri’ agar lebih sistematis. Adapun
hasil dari poin ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
 Gambar 3.2. Penerapan Label Nama Stok

3. Pemilik IKM mulai memikirkan plan kedepan yaitu

mengembangkan/memperkenalkan brand bukan hanya menjual
ikan teri mentah
4. Pemilik IKM sudah menerapkan saran untuk penambahan variasi
prroduk yang dijual. Adapun dari pengubahan variasi produk
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.3. Variasi Produk

 BAB IV
RANCANGAN USAHA IKM KEDEPAN

Untuk rancangan IKM Sukateri kedepannya, kami buat dalam

bentuk bagan seperti dibawah ini.

Memastikan
bahwa produk
sudah
memperoleh label
PIRT, NIB, dan
BPOM

Mengembangkan Memfokuskan
variasi-variasi pada pemilihan
produk yang
dapat dijangkau
'supplier tetap'
oleh semua untuk setiap jenis
kalangan usia produknya

Brand
Dikenal
(Sukateri)

Meningkatkan Menentukan
penggunaan serta
aplikasi-aplikasi menargetkan
jualan online lebih jelas pasar
untuk memperluas yang ingin
pasar diraih
Mengembangkan
design dari label
kemasan
(mencakup: label
keabsahan produk,
jenis-jeni produk,
berat, simbol merek,
serta expired time
produk)

Gambar 4.1. Rancangan Usaha IKM

 BAB V
MASUKKAN DAN SARAN

Adaoun masukkan dan saran yang diberikan oleh dosen. Coach, maupun
mahasiswa lain diuraikan seperti dibawah ini.

4.1. Masukkan dan Saran yang Diberikan oleh Dosen

Masukkan dan saran yang diberikan oleh Bapak Andri setelah melakukan
pendampingan yang pertama ialah sebagai berikut.
1. Untuk kedepannya lebih fokus ke penjualan ikan teri mentah
2. Untuk pemilihan supplier ikan teri, pemilik IKM disarankan membandingkan
dengan supplier daerah percut. Untuk supplier kemasan (plastik), pemilik
IKM disarankan kedaerah palangkarya.
3. Memperluas space untuk produk IKM Sukateri
4. Menerapkan sistem endorse (iklan) dengan beberapa influencer dan
memperluas media partner ke gojek atau grab atau media lainnya
5. Melakukan pembaharuan pada label (seperti penambahan variasi produk agar
mempermudah konsumen membedakan jika membeli lebih dari satu jenis
produk)
6. Segera mengurus PIRT, NIB, dan BPOM

4.2. Masukkan dan Saran yang Diberikan oleh Mahasiswa Lain

Masukkan dan saran yang diberikan oleh mahasiswa lain setelah
melakukan pendampingan yang pertama ialah sebagai berikut.
1. Pilih supplier yang benar agar harga produk bisa tetap stabil
2. Sarankan ke Bapak Fajran untuk melihatjenis ikan kecil laut lainnya sebagai
variasi produk yang dijual
3. Gunakan tools agar bisa melihat masalah mana yang bisa diselesaikan
4. Jika mau memperbaiki masalah keuangan mulai dari penentuan harga pokok /
HPP.
DOKUMENTASI KUNJUNGAN DAN PENDAMPINGAN