Kti Nining Selva. M (Nim. p00320015038)
Kti Nining Selva. M (Nim. p00320015038)
OLEH :
ii
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P00320015038
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini
adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
iv
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas
2. Nim : P00320015038
5. Suku/Bangsa : Muna/Indonesia
6. Agama : Islam
B. Pendidikan
v
MOTTO
Manusia tak selamanya benar dan tak selamanya salah, kecuali ia yang
Kupersembahkan Karya Tulis Ilmiah ini kepada Ayah dan Ibu tercinta,
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian studi kasus ini yang
Dalam penyelesaian studi kasus ini penulis sadari bahwa amat banyak hambatan
yang melintang, namun berkat rahmat Allah SWT yang senantiasa memberi
Terimakasih yang tak ternilai penulis ucapkan kepada kedua orang tua yang amat
kucintai ayahanda La Ati dan Ibunda Wd. Lisoni atas segala doa dan kasih sayangnya
yang tak henti tercurahkan demi keberhasilanku. Penulis juga menyadari bahwa,
tanpa bantuan dan bimbingan Ibu Lena Atoy,SST.,MPH selaku pembimbing I dan
Bapak Akhmad SST., M.Kes selaku pembimbing II yang telah menyediakan waktu,
tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan studi kasus ini.
2. Kepala kantor Badan Riset Sulawesi Tenggara yang telah memberikan izin
penelitian.
viii
4. Bapak Indriono Hadi, S.Kep,Ns.,M.kes selaku ketua jurusan keperawatan
6. Bapak, Ibu Dosen dan Staf yang telah membantu dan memberikan ilmu
7. Keluarga orang – orang tersayang yang selalu meberi dukungan dan kasih
sayangnya.
Isra, dan Adel, serta teman – teman angkatan 2015 khususnya kelas III A
keperawatan.
Penulis menyadari Studi kasus ini masih terdapat kekurangan. Akhir kata,
penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga nantinya dapat membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.
ix
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................5
C. Tujuan Studi Kasus .........................................................................5
D. Manfaat Studi Kasus .......................................................................6
x
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................81
B. Saran .............................................................................................82
Daftar pustaka.
Lampiran.
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.3. Tahap III berkembang lebih luas, tetapi masih dalam panggul
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Masalah kesehatan reproduksi yang banyak dialami oleh wanita saat ini yaitu
kematian wanita diseluruh dunia setelah kanker payudara. Kanker serviks adalah
tumor ganas yang terjadi pada serviks atau leher rahim suatu daerah pada organ
reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim dan ling
Kanker serviks atau kanker mulut rahim adalah penyakit keganasan dari
serviks yang disebabkan oleh Human papiloma virus (HPV).Faktor lain yang
Terjadinya kanker serviks diawali pada inveksi lapisan sel–sel serviks. Sel ini
tidak tiba–tiba berubah menjadi sel kanker, tetapi berkembang secara bertahap
karena pangaruh zat–zat yang bersifat karsinogen (zat pemicu kanker). Awalnya
sel yang normal berubah menjadi sel prakanker, kemudian menjadi sel
masalah klinik yang paling umum terjadi terutama pada pasien stadium lanjut
yang memberi dampak negatif pada prognosis. Malnutrisi pada pasien kanker
1
serviks bukan hanya disebabkan oleh penurunan asupan makanan saja tetapi juga
tidak adanya respons adaptasi terhadap starvasi seperti pada orang normal,
Gejala awal kanker serviks sering kali tidak begitu disadari oleh wanita
karena tidak ada tanda dan gejala khusus, sehingga 70% dari kasus serviks yang
terjadi ditemukan dalam kondisi stadium lanjut atau stadium kanker diatas IIIb
ketakutan, kecemasan, dan stress yang berlebih. Dengan kondisi tersebut dapat
yang meningkat. Gangguan gizi yang dapat timbul pada penderita kanker serviks
disebabkan kurang asupan nutrisi, tindakan medis, efek psikologik, dan pengaruh
penurunan berat badan, lemas, anemia, kurang energy protein, dan keadaan
. Masalah gizi yang sering terjadi pada pasien kanker servika adalah asupan
protein dan kalori yang kurang, hal inilah yang bisa menjadi resiko penderita
diperlukannya terapi gizi yang tepat pada penderita kanker serviks (Eryn
2
Setiap tahun, sekitar 470.000 orang diseluruh dunia didiagnosis menderita
berbahaya ini, dan lebih dari 190.000 orang diantaranya berasal dari negara
berkembang. Dari kasus yang berkembang dalam tiga dekade terakhir, diketahui
bahwa terdapat peningkatan kasus kanker serviks pada wanita yang berusia lebih
mudah, yaitu dibawah 30 tahun. Angka kematian yang disebabkan oleh kanker
serviks, dilaporkan bahwa setiap dua menit, seorang wanita didunia meninggal
dunia, sementara di Asia pasifik, setiap empat menit 1 wanita meninggal dunia
dan di Indonesia setiap satu jam 1 wanita meninggal dunia. (Ria Riksani &
Reimediaservis, 2016)
Indonesia berada pada posisi keenam dari 50 negara di dunia degan angka
kematian akibat kanker serviks yaitu 7.493 orang, sedangkan untuk Asia
Indonesia berada pada urutan keempat dengan jumlah penderita sebanyak 17,3
kanker serviks wanita (ICO onformation cencer on HPV and center 2014 dalam
profinsi dengan jumlah kasus 353 wanita didiagnosa penderita penyakit kanker
Survei awal yang penulis lakukan di RSUD Bahteramas Kota Kendari pada
tanggal 20 maret 2018 jumlah penderita kanker serviks rawat inap tahun 2015
jumlah pasien sebanyak 22 orang , dengan usia 25-44 sebanyak 8 orang, usia 45-
64 sebanyak 12 orang, usia >65 tahun sebanayak 2 orang, jumlah pasien keluar
sebanyak 22 orang. Pada tahun 2016 jumlah pasien sebanyak 36 orang, denga
3
usia 25-44 tahun sebanyak 24 orang, usia 45-64 sebanyak 7 orang, usia >65 tahun
2 orang, dan jumlah pasien meninggal sebanyak 4 orang, jumlah pasien keluar
sebanyak 32 orang dan yang meninggal 4 orang. Pada tahun 2017 jumlah pasien
sebanyak 55 orang, usia 15-24 sebanyak 2 orang, usia 25-44 sebanyak 23 orang,
usia 45-64 sebanyak 30 orang, jumlah pasien keluar 55 orang. Berdasarkan data
rawat jalan 2015 sampai dengan tahun 2017 kunjungan di poli berjumlah 1
yang berada dibawah garis kemiskinan, yang menyebabkan mereka tidak bisa
kematian penderita. Asupan nutrisi yang adekuat pada pasien kanker serviks sulit
dicapai, oleh karena itu terapi nutrisi yang adekuat baik jumlah, komposisi
maupun cara pemberian yang tepat harus dimulai sejak dini (sejak awal
terdiagnosis).
4
gejala akibat efek samping mengobatan sehingga pengobatan dapat berlangsung
sampai tuntas. Tatalaksana nutrisi yang adekuat meliputi pemberian nutrisi berupa
peneliti tertarik untuk malakukan studi kasus tentang Asuhan Keperawatan Pada
B. Rumusan masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
5
d. Teridentifikasinya implementasi keperawatan pada pasien kanker serviks
1. Bagi keluarga/masyarakat
3. Bagi peneliti
kanker serviks
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Kanker serviks adalah tumor ganas primer yang berasal dari sel epitel
skuomosa. kanker serviks merupakan kanker yang terjadi pada serviks atau
leher rahim, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu
bagian yaitu: alat reproduksi wanita bagian dalam dan alat reproduksi wanita
bagian luar
simfisis terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat setelah
a) Bagian luar
7
b) Bagian dalam
sebasea (lemak)
besar tanparambut.
8
3) Tuba Fallopi, terletak ditepi atas ligamentum latum berjalan kearah
lateral mulai dari osteum tuba internum pada dinding rahim dengan
mesovarium.
Virus ini bersifat eksklusif dan spesifik karena hanya bisa tumbuh dan
menyerang sel – sel manusia, terutama pada sel epitel mulut rahim.
Pada serviks terdapat bagian dalam serviks atau disebut endoserviks dan
antara kedunya disebut dengan zona transformasi. Pada zona inilah sebagian
dysplasia, yaitu sel-sel yang sudah mulai berubah atau mulai mengarah
mutlaknya adalah virus HPV . secara garis besar, terdapat tiga factor
9
a. The seed, yang dimaksud adalah HPV. Infeksi HPV merupakan penyakit
b. The soil, yaitu perubahan yang terjadi pada sel-sel epitel mulut rahim
sebelumnya.
c. The nutrients, yaitu pengaruh nutrisi dan gaya hidup yang bisa
memengaruhi secara langsung imunitas tubuh seseorang secara spesifik,
seperti kebiasaan merokok, penggunaan alat kontrasepsi terutama pil,
termasuk apakah tubuh terinfeksi penyakit yang menurunkan daya tahan
seperti terserang HIV, HSV, atau chalamyda.
Selaian dari infeksi yang disebabkan oleh human papiloma virus (
ketidakseimbangan hormonal.
serviks.
10
3) Jumlah Perkawinan
kanker serviks
4) Sosial ekonomi
luar.
wanita yang pasangannya belum disirkumsisi hal ini karena pada pria
kumpulan smegma.
Zat kimia beracun yang terdapat dalam rokok ikut bersama dalam
serviks.
11
Tabel. 2.1 Tahap I kanker terbatas pada daerah serviks
Stadium Penyebaran
I Terbatas diuterus
Sumber
Stadium Penyebaran
Sumber
12
Tabel 2.3 Tahap III berkembang lebih luas, tetapi masih dalam panggul
Stadium Penyebaran
rendah.
Sumber
Stadium Penyebaran
Sumber
a. Gejala awal
yaitu :
13
2) keputihan berulang. keputihan yang menjadi gejala kanker serviks
b. Gejala Lanjutan
stdium kanker adalah keluarnya cairan dari vagina yang berbau tidak
sedap, terasa nyeri pada bagian panggul, pinggang, dan tungkai, gangguan
saat berkemih, atau kesulitan buang air kecilkarena adanya sumbatan pada
organ sekitarnya.
14
6. Patofisiologi
Sumber
15
7. Penatalaksanaan
2) Operasi
cara ini pada penderita tingkat klinik seperti ini. Resiko kambuh dan
operasi
1) Terapi herbal
16
2) Terapi jus
3) Terapi diet
1. Pengertian nutrisi
Nutrisi adalah zat – zat gizi atau zat – zat lain yang berhubungan dengan
oleh tubuh dalam bentuk energy sebelum melaui proses pencernaan , absorbsi,
17
2. Jenis-jenis nutrisi
Nutrisi terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
a. Karbohidrat
kelebiha glukosa akan disimpan dihati dan jaringan otot dalam bentuk
b. Protein
Protein adalah zat kimia organik yang berisi asam amino, yang
c. Lemak
dapat diserap oleh usus, dan penyusun hormon seperti biosintesis hormone
steroid.
18
d. Vitamin
e. Mineral
f. Air
a. Kebutuhan energi
Untuk mempertahankan status gizi, diet energi tinggi yaitu 25-35
19
b. kebutuhan protein
Kebutuhan protein untuk pasien kanker dengan adanya peningkatan
c. Kebutuhan lemak
energi total.
d. Karbohidrat
Terapi nutrisi tergantung dari kondisi pasien, status nutrisi, serta insikasi
terapi untuk pasien. Strategi dukungan nutrisi tergantung dari maslah nutrisi
makanan dengan porsi kecil dan sering. Untuk dapat meningkatkan asupan
20
makanan pasien dianjurkan mengonsumsi makanan atau minuman
diberikan dalam bentuk lunak atau cair dengan suhu kamar dingin.
digunakan atau jika terapi nutrisi enteral tidak dapat mencapai nutrisi yang
adekuat. Nutrisi parenteral juga diperlukan untuk pasien yang tidak dapat
malabsorbsi.
yaitu :
a. Kurang nafsu makan yang disebabkan oleh faktor psikologik dan lost
pengecap (lidah).
21
b. Gangguan asupan makanan dan gangguan gizi karena masalah pada
saluran cerna, gangguan absorbs zat gizi, dan kehilangan cairan dan
a. Anoreksia
salah satu gejala paling sering pada penderita kanker. Penyebab dan
b. Perubahan metabolisme
22
kanker. Tetapi peningkatan metabolisme tersebut tidak terjadi pada semua
ini berhubungan dengan penurunan status gizi dan jenis serta besar tumor.
yang lain yaitu terdapat peningkatan asam laktat. Sel kanker sangat
melalui siklus kori dan asam laktat sebagai produk akhir. Siklus kori
dihasilkan.
23
skelet merupakan perubahan yang paling penting pada kakesia
kehilangan berat badan sebesar 30% dan keadaan tersebut sangat dekat
dengan kematian.
membelah diri.
oksidasi lemak.
24
6. Pedoman untuk mengatasi masalah nutrisi
tidak lapar
pengobatan
25
6) Batasi cairan pada saat makan
1. Pengkajian
Pengkajian status gizi pasien dengan gangguan nutrisi dapat dikaji dengan
tubuh (body massa index) dan berat tubuh ideal (ideal body weight).
26
(a) Untuk perempuan :
Sumber
27
b) Biochemical data(B)
1) Tes laboratorium
retinol yang mengikat protein, total kapasitas ikatan zat besi, dan
2) Tes lain
keseimbangan nitrogen.
28
Tabel 2.6 Tanda klinis status nutrisi
tubuh
29
normal, tidak ada atau limfe
yang teraba
sehat
kehilangan lemak
subkutan
30
dan mulut kasar
kemerahan
tertarik kebelakang
terdapat papilla
dipermukaan, tidak
ada lesi
disklorosi
31
Mata Konjungtiva tidak Konjungtiva pucat, kering
lingkaran kelelahan
dibawa mata
pembesaran kelenjar
warna baik
Sumber
memperoleh makanan.
32
b) Kultur dan agama: jenis makanan dan diet, jumlah, kebiasaan
makanan etnik.
harga makanan.
(susu/kelemahan, daging/kekuatan).
gula).
33
2. Diagnosa Kebutuhan Nutrisi
dari individu atau kelompok tempat anda secara legal mengidentifikasi dan
meliputi:
metabolik.
Batasan karakteristik:
1) Berat badan 20% atau lebih dibawah rentang berat badan ideal
1) Faktor biologis
2) Ketidakmampuan makan
34
3. Intervensi tindakan keperawatan Kebutuhan Nutrisi
NOC.
35
nutrisi vitamin
pasien
tapi sering
hari
sesudah makan
k. Kolaborasi pemberian
obat
Sumber
36
4. Pelaksanaan Kebutuhan Nutrisi
dan sesudah pelaksanaan tindakan, serta menilai data yang baru. Tahap
telah direncanakan.
perubahan keadan pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil
yang dibuat pada tahap perencanaan. Tahap evaluasi merupakan tahap akhir
proses keperawatan dengan cara menilai sejauh mana tujuan dari rencana
kriteria hasil. Tahap evaluasi terdiri atas dua kegiatan, yaitu evaluasi proses
dan evaluasi hasil. Evaluasi proses adalah evaluasi yang dilakukan selama
Evaluasi hasil adalah evaluasi yang dilakukan atas target tujuan yang
diharapkan.
37
Evaluasi terhadap masalah kebutuhan nutrisi secara umum dapat dinilai
38
BAB III
Rancangan studi kasus yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
dilakukan orang lain dan atau peneliti yang dilaporkan secara lengkap tentang
keadaan atau kondisi yang menjadi fokus studi yaitu pada pasien kanker
Kendari.
Subyek studi kasus dalam penelitian ini sebanyak satu pasien yang sesuai
subyek studi kasus dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan
diteliti.
1. Kriteria Inklusi :
Kota Kendari.
peneliti.
(informed consent).
39
C. Fokus studi kasus
D. Definisi operasional
virus ( HPV ) yang terjadi pada serviks atau leher rahim suatu daerah pada
dan jaringan tubuh, serta mengatur beberapa proses kimia dalam tubuh
kebutuhan gizi
40
F. Tempat dan waktu studi
Penelitian ini akan dilakukan di ruangan rawat inap obstetri dan ginekologi
Sumber data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah data primer dan
penelitian ini diperoleh dari status pasien dan rekam medik di RSUD
Bahteramas Kendari.
1. Data primer
Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari subjek
a) Wawancara
b) Observasi
41
c) Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
42
b) Studi kepustakaan adalah tehnik pengumpulan data yang diperoleh
teori-teori yang sudah ada di buku atau hasil penelitian lain untuk
1) Persiapan
kasus ini.
subyek penelitian
2) Pelaksanaan
peneliti
43
d) Pelaksanaan studi kasus ini dilakukan setiap hari dalam jangka
3) Evaluasi
H. Penyajian data
Data yang akan disajikan pada penelitian ini yakni secara dekskriptif atau
dan respon dari subyek studi kasus yang merupakan data pendukung dari
penelitian.
I. Etika penelitian
izin kepada instansi tempat penelitian dalam hal ini RSUD Bahteramas Kota
44
3. Confidentiality (kerahasiaan informasi)
4. Beneficience
nyamanan fisik .
5. Full disclosure
secara suka rela tentang partisipasinya dalam penelitian ini dan keputusan
lengkapnya.
45
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Studi Kasus
a. Letak geografis
lokasi yang baruh ini mudah dijangkau dengan kendaraan umum, dengan
b. Lingkungan fisik
46
1) Pelayanan kesehatan rawat jalan
(2) Akupuntur
Ambulance 118
47
d. Sumber Daya Manusia
1) Visi
2) Misi
profesi
penelitian
sakit pendidikan
kesejahteraan karyawan
48
2. Pengkajian studi kasus
a. Biodata
1) Identitas Pasien
a) Nama : Ny. H
b) Umur : 37 Tahun
c) Pendidikan : SMA
d) Agama : Islam
h) No RM : 53 – 19 – 88
2) Penanggung jawab
a) Nama : Tn. S
b) Usia : 41 tahun
c) Pekerjaan : Wiraswasta
b. Riwayat kesehatan
49
mual dan ingin muntah, tidak nafsu makan , kurang minum, tubuh
Kg.
Kendari pada hari Sabtu Sabtu 30 Juni 2018 pukul 19.45 melalui
IGD dengan keluahan keluar darah dari jalan lahir yang dialami
sejak tiga minggu yang lalu. Sebelum masuk rumah sakit pasien
mengatakan keluar darah dari jalan lahir yang terjadi secara terus
sakit, dan tidak ada alergi terhadap obat – oatan dan makanan
tertentu
5) Riwayat obstetric
a) Riwayat menstruasi
50
(5) Keluhan : Nyeri panggul
b) Bagan genogram
? 41 ? ? ? 37 ?
7
12
51
Keterangan
: perempuan : pasien
c. Aspek psikososial
b) Suhu : 36,5℃
c) Nadi : 80x/menit
d) Pernapasan : 20 x/ menit
b) Berat badan : 42 Kg
52
e. Pemeriksaan fisik
1) Kepala
mudah rontok, kulit kepala kotor, dan tidak ada nyeri tekan
2) Mata
gangguan penglihatan.
3) Telinga
6) Leher
7) Payudara
53
8) Dada dan paru – paru
9) Abdomen
10) Ekstremitas
hari
1 Cairan
2 Eliminasi
a. BAB
b. BAK
54
a. Tidur siang Jam 14.00 s/d jam 16.30 Tidak menentu
1) Sebelum sakit
18.00 - -
23.00 - -
55
c) Jenis makanan yang paling disukai
sayura – sayuran.
e) Intake cairan
2) Selama sakit
sakit 47 Kg.
56
18.00 Biscuit Secukupnya
23.00 - -
sayur - sayuran
e) Intake cairan
57
i. Tes diagnostic
HEMATOTOLI
KIMIA KLINIK
Ureum 11 mg/dL 15 – 39
Klasifiksi data
1) Data subjektif :
a) Pasien mengatakan sering merasa mual dan ingin muntah
b) Pasien mengatakan tidak nafsu makan dan kurang minum
c) Pasien mengatakan tubuh terasa lemah dan mudah lelah.
d) Keluarga mengatakan setiap makan pasien tidak menghabiskan
setengah porsi dari satu porsi makanan yang diberikan
e) Pasien mengatakan berat badan sebelum sakit 47 Kg
f) Pasien mengatakan khawatir dengan penyakitnya
58
2) Data Objektif :
d) Konjungtiva anemis
h) Berat badan 42 Kg
Analisa data
59
b) Nampak turgor kulit kering
d) Konjungtiva anemis
diregiokedelapan(Hypogastriu)
g) Berat badan 42 Kg
3. Diagnosa keperawatan
a. Data subjektif :
4) Konjungtiva anemis
7) Berat badan 42 Kg
60
4. Intervensi keperawatan
61
d. Keluarga dibutuhkan
mengatakan
f. Tentukan status gizi
setiap makan
pasien
pasien tidak
menghabiskan g. Atur diet pasien
setengah porsi
h. Anjurkan makan
dari satu porsi
sedikit tapi sering
makanan yang
diberikan i.Ukur berat badan dan
e. Pasien
tinggi badan pasien
mengatakan
setiap hari
berat badan
sebelum sakit j. Sarankan kebiasaan
47 Kg
oral hygine sebelum
Data objektif :
dan sesudah makan
a. keadan umum
k. kolaborasi pemberian
pasien lemah
obat
b. Nampak turgor
kulit kering
c. Mukosa bibir
kering
d. Konjungtiva
anemis
e. distribusi
rambut mudah
rontok
f. nyeri tekan
pada abdomen
62
diregio
kedelapan(
Hypogastrium)
g. Berat badan 42
Kg
5. Implementasi keperawatan
kurang (kurus)
yang dibutuhkan
63
10.00 5. Menimbang berat badan
Hasil : BB 42 Kg
12.10
6. Mengkolaborasi pemberian
obat
jam/intravena, Levofloxacin
amp/IV/ 8 jam
12.20
7. Memberikan informasi
diberikan
meningkatkan mengonsumsi
64
anjuran perawat
makan
Hasil : BB 42 Kg
obat
jam/intravena
diberikan
meningkatkan mengonsumsi
65
Hasil : pasien mengatakan
buah - buahan
makan
6. Mengkolaborasi pemberian
12.10
obat
jam/intravena, Levofloxacin 1
tablet/12 jam/oral
66
Hasil : Nampak pasien
diberikan
meningkatkan mengonsumsi
meningkatkan konsumsi
buah - buahan
makan
6. mengkolaborasi pemberian
12.05 obat
jam/intravena, Levofloxacin
67
1 tablet/12 jam/oral
diberikan
meningkatkan mengonsumsi
buah - buahan
68
6. Evaluasi keperawatan
tidak dihabiskan
BB : 42 Kg
P : intervensi dilanjutkan
sering.
yang diberikan. BB 42 Kg
P : intervensi dilanjutkan
69
Kamis, 05 14.10 S : Pasien mengatakan nafsu Nining
kering, BB 42 Kg
P : Intervensi dilanjutkan
apel , BB 45
P : intervensi dilanjutkan
70
2018 mual sudah mulai berkurang, selva.M
P : intervensi dipertahankan
Pengukuran antropometri
atas trisep
71
Berdasarkan tabel prkembangan antropometri pada hari pertama
begitupun pada hari kedua dan ketiga, berat badan pasien masih 42 kg.
stelah lima hari perawatan, pada hari ke empat berat badan pasien
lima hari perawatan berat badan pasien menjadi 42,5 kg. kenaikan berat
B. Pembahasan
kanker serviks dan kebutuhan nutrisi. Pada pembahasan ini penulis akan
membahas tentang perbandingan antara teori dan hasil studi kasus yang
Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas kota kendari pada tanggal 02 juli
1. Pengkajian keperawatan
dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari
72
Menurut teori pada tahap pengkajian penderita kanker serviks keluhan
lainyang dirasakan adalah keluarnya cairan dari vagina yang berbau tidak
sedap, terasa nyeri pada bagian panggul, pinggang, dan tungkai, gangguan
saat berkemih, atau kesulitan buang air kecilkarena adanya sumbatan pada
rumah sakit pasien mengatakan keluar darah dari jalan lahir yang terjadi
tersebut pasien mengalami keputihan yang tidak biasa dialami yaitu terasa
gatal dan berbau busuk. Keluhan yang dirasakan pasien saat dilakukan
pengkajian pasien mengatakan, tidak nafsu makan karena rasa mual dan
ingin muntah, merasa nyeri pada daerah panggul dan susah buang air kecil,
tubuh terasa lemah dan mudah lelah. Pasien mengatakan berat badan
sebelum sakit 47 Kg dan saat ini BB pasien 42 Kg. Nampak pasien lemah,
73
2. Diagnosa keperawatan
Pada pengkajian dan analisa data yang dilakukan pada Ny. H tidak
ditemukan kesenjangan antara teori dan hasil studi kasus dimana diagnosa
6) Berat badan 20% atau lebih dibawah rentang berat badan ideal
5) Faktor biologis
6) Ketidakmampuan makan
sesuai dengan teori, berdasarkan data yang didaptkan yaitu nampak pasien
74
lemah mukosa bibir kering. pasien mengatakan kurang nafsu makan,
merasa mual dan ingin muntah, porsi makan tidak dihabiskan. Pasien
3. Intervensi keperawatan
Manajemen nutrisi
pasien
vitamin
dibutuhkan
75
Berdasarkan diagnosa yang telah ditegakan oleh penulis maka untuk
4. Implementasi keperawatan
selalu berorientasi pada rencana yang telah dibuat berdasarkan teori NIC
Manajemen nutrisi :
dibutuhkan
76
d. Mengatur diet pasien
dan vitamin
dan keluhan pasien. Pada implemantasi mengatur diet pasien hampir setiap
kebutuhan nutrisi pasien yang adekuat. Tujuan ini juga sesuai dengan
tujuan pada teori yaitu tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
akibat dari nutrisi yang tidak adekuat. pengukuran berat badan digunaikan
signifikan.
5. Evaluasi Keperawatan
perubahan keadan pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria
tahap akhir proses keperawatan dengan cara menilai sejauh mana tujuan
77
a. Terpenuhnya kebutuhan nutrisi ditujukan dengan tidak adanya
2018 pukul 10.00 WIT setelah lima hari perawatan. berdasarkan hasil
mengakan masih merasa mual dan belum ada nafsu makan, 1 porsi
makan sedikit tapi sering, keadaan umum pasien masih lemah, turgor
sesudah makan, rasa mual sudah mulai berkurang, nafsu makan sudah
peneliti dengan memakan satu buah apel , BB 45. pada hari keempat
makan, rasa mual sudah mulai berkurang, nafsu makan sudah ada,
78
keadaan umum pasien sedang, nampak pasien mengikuti anjuran peneliti
dengan memakan satu buah apel , BB 42,5. dan pada hari kelima
mual sudah mulai berkurang, nafsu makan sudah mulai ada, dan
makan yang diberikan walaupun cara makan sedikit – sedikit tapi sering,
BB 42,5 Kg.
Menurut hasil analisa peneliti tidak ada kesenjangan antara teori dan
badan, Tidak ada tanda – tanda mal nutrisi, Memperlihatkan adanya selera
makan, dan tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti. Teori
selama lima hari perawatan didapatkan data pasien mengatakan rasa mual
sudah bisa diatasi, sudah mampu menghabiskan satu porsi makan yang
berikan walaupun cara makannnya sedikit – sedikit tapi sering, dan setelah
hasil yang diharapkan tidak terlepas dari peberian obat farmakoloigi untuk
79
sebelumnya mengenai asuhan keperawatan pada pasien kanker serviks
referensi yang diperoleh dari buku memiliki tahun terbit yang hampir
sudah tidak dapat digunakan dalam pustaka KTI, sehingga teori yang
studi kasus, karena studi kasus ini untuk pertama kali diterapkan pada
angkatan tahun 2015, sehingga peneliti belum paham bagai mana tepatnya
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan studi kasus pada bab sebelumnya dan
1. Pengkajian keperawatan
nafsu makan,sering merasa mual dan muntah, tubuh terasa lemah dan
2. Diagnosa keperawatan
3. Intervensi keperawatan
4. Implementasi keperawatan
81
5. Evaluasi keperawatan
yang signifikan
B. Saran
1. Bagi perawat
nutrisi
82
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, I.,setiyohadi, B.,dkk. (2009). Ilmu penyakit dalam jilid 1 edisi V. Jakarta:
Internapublishing
Harnanto , A., M. & Rahayu, S. (2016). Kebutuhan Dasar Manusia II. Jakarta:
Pusdiknakes
Novelia, D. (2017). Asuhan keperawatan pada pasien dengan kanker serviks post
kemoterapi di ruang Gynekologi-Onkologi Irna Kebidanan RSUP
Dr.Djamil pada.Poltekkes Padang
Trijayanti, E., & Probosari, E. (2016). Hubungan Asupan Makan dan Status Gizi
Pada Pasien Kanker Serviks Post kemoterapi. Jurnal Kedokteran
Diponegoro 5(4) 751-760.
81
Wahida,. Elyasari,. Malahayatin, A. (2016). Efektivitas penyuluhan kanker serviks
menggunakan IVA test di kelurahan Talia Kecamatan abeli Kota
Kendari.
http://169.254.182.216/etd/index.php?p=show_detail&id=596&keyw
ords=kanker+serviks . diakses 16 Maret 2018
82
Lampiran 1.
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK
Batuk/pilek Lain-lain
Debu Lainnya
81
Masalah Keperawatan :
…………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :
Lain-lain :
Riwayat nutrisi
Nafsu makan :
Pola makan :
Minum : Jumlah :
Pantangan :
Menu makanan :
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
…………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
82
5. Genogram
1. PERNAPASAN
a. Bentuk dada : Normal Tidak, jenis
b. Pola nafas : Frekuensi
Irama : teratur Tidak teratur
Jenis : Dispnea Orthopnea Kusmaul
Biot Cheyne stokes PCH
Bunyi nafas : Vesikuler Bronchial Bron, vesikuler
Ronchi Weezing Frictien rub
c. Retraksi otot bantu nafas : Ada Tidak ada
ICS Supraclavikula Suprasternal
d. Perkusi thorax : Sonor Hipersonor Redup/pekak
e. Alat bantu pernafasan : Tidak Ya : liter/menit
Nasal Masker Respirator
f. Batuk : Tidak Ya, sputum : Tidak ada
Ada warna : ........ Jumlah ; .... Konsistensi
g. Lain-lain
Masalah keperatan :
2. KARDIOVASKULER
a. Nyeri dada : Tidak Ya Menjalar
b. Irama jantung : Reguler Ireguler
c. Pulsasi : Kuat lemah
d. Bunyi jantung : S1, S2 tunggal Ya Tidak
Mumur Gallop Thirl
e. CRT : < 3 detik > 3 detik
f. Cyanosis : Ya Tidak
g. Clubingfinger : Ada Tidak ada
h. Lain-lain
………………………………………………………………………………………
83
3. PERSYARAFAN
a. Kesadaran : CM Apatis Somnolen
Sopor Koma
4. GENETOURINARIA
a. Bentuk : Normal Tidak normal sebutkan
b. Uretra : Normal Hipospadia
Lainnya, sebutkan
.........................................................................................................................
c. Kebersihan alat kelamin
Bersih Kotor
Frekuensi kemih : bau :
Produksi urine :
Masalah eliminasi urine :
Normal Disuria Oliguria
Poliuria Inkontinensia
Retensio Menggunakan kateter
d. Lain-lain :
.........................................................................................................................
Masalah keperawatan :
84
5. PENCERNAAN
a. Mulut :
Mukosa : Lembab Kering Somatitis
Bibir : Normal Labioskisis Patatoskisis
Lidah : Hiperemik Kotor Bergetar
Kebersihan rongga mulut :
Bersih Kotor Berbau
Kebiasaan gosok gigi : 2 x sehari 3 x sehari
Caries : Ada Tidak ada
b. Tenggorokan : Kemerahan Sakit saat menelan
c. Abdomen : Mual Muntah ...... kali Nyeri
Normal/supel Tegang kembung
Nyeri tekan, lokasi........... peristaltik................ x/menit
Buang air besar : Konsistensi
Masalah eliminasi alvi :
Konstipasi Diare Obstipasi
Feces berdarah / berlendir
Pemakaian obat pencahar : Ya Tidak
Lavement : Ya Tidak
Masalah keperawatan :
85
7. PENGINDERAAN
a. Mata :
Pupil : Isoskor Anisokor Midriasis
Miosis
Reflek cahaya Positif Negatif
Konsungtiva : Pucat Merah muda Merah
Sklera : Ikterik Tidak ikterik
Palpebra : Edema Tidak
Alat bantu : Kaca mata Tidak
b. Hidung : Normal Mimisal Beringus
Mukosa : Pucat Edema
Sekret : Purulen Jernih
Pergerakan bila mata : Normal Tidak
Kelainan lain, sebutkan : ..................................................................................
c. Telinga, Bentuk : Normal Tidak
Nyeri / gatal Sekret mukopurulen Berbau
Benda asing Serumen
Ketajaman pendengaran Normal Tidak
Kelainan lain, sebutkan : ..................................................................................
d. Perasa : Manis Pahit Asin
c. Peraba : Panas Dingin
f. Kelainan lain :
......................................................................................................................
Masalah keperawatan :
8. ENDOKRIN
a. Pembesaran kelenjar tiroid : Ya Tidak
b. Pembesaran kelenjar parotis : Ya Tidak
c. Hiperglikemia : Ya Tidak
d. Hipoglikemua : Ya Tidak
e. Lain-lain
........................................................................................................................
Masalah keperawatan :
9. ASPEK PSIKOSOSIAL
a. Ekspresi efek dan emosi Senang Sedih Menangis
Cemas Marah diam
Takut Lain
86
d. Dampak hospitalisasi bagi orang tua :
-
Masalah Keperawatan :
IV. KARDIOVASKULER
V. TERAPI
87
88
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90