Anda di halaman 1dari 14

No Paper Judul Negara Tujuan Responden Metode penelitian Temuan Utama/Hail

(Tahun)
Norma N, et Pengaruh tekhnik Indonesi Tujuan penelitian dalam sebulan Desain penelitian penelitian
1. al, 2019 relaksasi genggam untuk mengetahui sebanyak 21 pasien menggunakan pre- menunjukkan sebelum
jari terhadap pengaruh relaksasi Intervensi dan 15 eksperimental pemberian relaksasi
penurunan skala genggam jari Kontrol. Sampling dengan pendekatan genggam jari
nyeri pada klien post terhadap penurunan menggunakan total Non-equivalent mengalami nyeri
operasi apendisitis nyeri dan perbedaan Sampling. Sampel Control Group sedang dan berat
skala nyeri pada sebanyak 36 Design terkontol yaitu
pasien post operasi responden. penelitian ini sebanyak 9 responden
apendisitis Terdapat 2 variabel, menggunakan jenis (25,0 %). setelah
variabel penelitian Quasi pemberian relaksasi
independen dengan Exsperimen genggam jari sebagian
relaksasi genggam (eksperimen semu) besar mengalami nyeri
jari dan dependen dengan desain Non- ringan sebanyak 11
dengan penurunan equivalent Control responden (30,6 %).
nyeri. Group Design 8 Didapatkan p value =
Pengumpulan data .Untuk mengetahui 0,000 ≤ α = 0,05. Ada
menggunakan skala pengaruh tekhnik pengaruh relaksasi
Visual Analoge relaksasi genggam genggam jari terhadap
Scale (VAS). jari terhadap penurunan nyeri pada
Analisis statistik penurunan intensitas pasien post operasi
menggunakan nyeriSampel dalam apendicitis dan hasil
Paired sample t test penelitian ini independent t test
untuk menguji menggunakan total terdapat perbedaan
pengaruh pre test - populasi yaitu semua skala nyeri dengan p
post test dan pasien post operasi value = 0,000 ≤ α =
menggunakan apendisitis di RSUD 0,05 di ruang Kakatua
Independent sample Kabupaten Sorong dan MelatiTeknik
t test untuk menguji dan Rumah Sakit relaksasi genggam
perbedaan pada Sele Be Solu Kota merangsang meridian
intervensi dan Sorong yang jari yang meneruskan
kontrol dengan memenuhi kriteria gelombang tersebut ke
taraf signifikasi inklusi sebanyak 36 dalam otak. Hasil dari
0,05 sampel. Perlakuan relaksasi
Menggunakan alat genggam jari akan
ukur, berupa lembar menghasilkan impuls
observasi untuk yang dikirim validitas
menguji dan reabilitas.
kebenarannya nonnosiseptor
menggunakan sehingga stimulus
ujivaliditas dan nyeri terhambat dan
reabilitas. 1. Untuk berkurang.
menguji pengaruh
tekhnik relaksasi
genggam jari pada
kelompok intervensi
uji yang digunakan
adalah Paired Sample
T-Test. Untuk
mengetahui
perbedaan pengaruh
intensitas nyeri pada
kelompok intervensi
dan kelompok
kontrol maka
menggunakan uji
Dependent T-Test
2. Naila sulung Teknik relaksasi Indonesia bertujuan untuk angka mortalitas Penelitian ini Hasil bivariat didapat
et al, 2017 genggam jari meneliti pengaruh akibat menggunakan desain p value 0,000.
terhadap intensitas teknik relaksasi appendicitis adalah Quasy Experiment Sehingga
Nyeri pada pasien genggam jari 21.000 jiwa, di dengan rancangan menunjukkan ada
post appendiktomi terhadap mana One Group Pre-test perbedaan intensitas
intensitas nyeri pada populasi laki-laki Post-test. Jumlah nyeri sebelum dan
pasien post lebih banyak populasi penelitian sesudah dilakukan
appendiktomi. dibandingkan ini adalah seluruh teknik relaksasi
perempuan. Angka pasien genggam jari pada
mortalitas post appendiktomi di pasien
appendicitis sekitar Teknik pengambilan post appendiktomi.
12.000 jiwa pada sampel Dari hasil penelitian
lakilaki menggunakan teknik diatas dapat
dan sekitar 10.000 Purposive sampling. disimpulkan bahwa
jiwa pada Penelitian ini pelaksanaan teknik
perempuan. di dilakukan pada relaksasi
Amerika Serikat diruangan bedah. genggam jari
terdapat Data dianalisis berpengaruh terhadap
70.000 kasus dengan pengurangan rasa nyeri
appendicitis setiap menggunakanUji insisi post
tahunnya. Paired T-Test dengan appendiktomi.
nilai signifikan
α=0,005.

3. Abdul hayat Pengaruh tehnik Indonesia :Untuk mengetahui Nyeri yang enelitian perhitunganmengguna
et al, 2020 relaksasi genggam pengaruh tehnik dirasakan sebagian menggunakan Pre- kan uji Wilcoxon
jari terhadap relaksasi genggam besar experimental design Signed Ranks
penurunan skala jari terhadap respondensebelum one group pre-test Testpada tehnik
nyeri pada pasien penurunan skalan diberikan tehnik post-test design. relaksasi genggam
post appendictomy yeri pada pasien post relaksasi genggam Pengambilan sampel jari sebelum dan
Appendictomy jari yaitu nyeri menggunakan teknik sesudah diberikan
sedang sebanyak 17 non perlakuan diperoleh p
orang(89,5%)dan probabilitysampling value = 0,000 < α 0,05
Nyeri yang dengan pendekatan sehingga H0ditolak
dirasakan sesudah consecutive sampling dan H1diterima,
diberikan dengan jumlah artinya ada
tehnikrelaksasi sample 19 pengaruh tehnik
genggam jari relaksasi genggam
adalah responden jari terhadap skala
tidak nyeri nyeri pasien post
sebanyak 8 operasi appendiktomy
orang(42.1%). dengan Positive
Ranks menunjukkan
15bartinya sebanyak
15 orang mengalami
perubahan,dan
4corang yang
menunjukkan tingkat
nyerinya tetap atau
tidak mengalami
perubahan.
Kemudian Negative
Ranks menunjukkan
0aartinya tidak ada
responden yang
mengalami
peningkatan nyeri
(dari nyeri ringan ke
nyeri sedang)
4. Asni hasaini, Efektifitas Relaksasi Indonesia Untuk menganalisis Populasi dalam Tingkat nyeri Tingkat nyeri sebelum
2019 Genggam Jari efektifitas relaksasi penelitian ini sebelum diberikan diberikan relaksasi
Terhadap Penurunan genggam jari adalah seluruh relaksasi genggam genggam jari
Nyeri Pada Pasien terhadap penurunan klien yang jari didapatkan didapatkan dikategori
Post Op nyeri pada pasien terdiagnosa Post dikategori nyeri nyeri sedang, dan
Appendiktomi post op Op sedang, dan sesudah sesudah diberikan
appendiktomy Appendictomyseba diberikan dikategorikan nyeri
nyak 43 responden, dikategorikan nyeri ringan. Hasil analisis
dan sampel dalam ringan. Hasil analisis sebelum dan sesudah
penelitian ini sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi
berjumlah 15 orang dilakukan relaksasi genggam jari
responden. Teknik genggam jari didapatkan p=0,000
pengumpulan didapatkan p=0,000 (p< 0,05) maka H0
sampel (p< 0,05) maka H0 ditolak yang artinya
menggunakan ditolak yang artinya ada pengaruh
simple random ada pengaruh (signifikan) Ada efek
Pasien post op (signifikan) Ada efek relaksasi genggam jari
appendiktomy yang relaksasi genggam terhadap penurunan
mengalami nyeri jari terhadap nyeri pada pasien post
sedang dan ringan, penurunan nyeri pada op appendiktomy
3) 7-8 jam setelah pasien post op
pemberian appendiktomy
analgetik, 4) Pasien
yang sadar penuh
(compos mentis). 5)
Pasien yang
bersedia menjadi
responden.
Variabel dalam
penelitian ini
variabel
independen pada
adalah
RelaksasiGenggam
Jari yang dilakukan
sekitar 30-40 menit.
Variabel dependen
adalah penurunan
nyeri yang diukur
menggunakan
Skala intensitas
nyeri deskriptif
sederhana.

5. Ahmad Relaksasi finger Indonesia bertujuan untuk diatas menunjukan . Desain yang Dari penelitian ini
aswad, hold untuk mengetahui distribusi umur digunakan dalam dapat diungkapkan
2020 penurunan nyeri pengaruh teknik responden yang penelitian ini adalah bahwa penurunan
pasien post operasi relaksasi Finger Hold paling banyak yaitu quasy experiment skala nyeri pada
appendektomi terhadap penurunan 12-20 tahun yaitu dengan teknik one pasien post operasi
nyeri pada pasien berjumlah 18 orang group pretest dan appendiktomi, teknik
post operasi (56,3%).distribusi posttest design tanpa relaksasi Finger Hold
kelompok kontrol.
appendiktom jenis kelamin ini nyeri yang
Pengambilan sampel
responden yang dirasakan oleh
dilakukan dengan
paling tinggi adalah metode non responden menjadi
laki-laki yaitu probability sampling berkurang. Perlunya
berjumlah 19 orang melalui teknik seorang perawat
(59,37%).pendidika accidental sampling dalam menguasai
n responden paling sebanyak 32 pasien teknik relaksasi Finger
banyak adalah SMA post operasi Hold ini bukan hanya
berjumlah 15 orang appendiktomi. Alat untuk mengurangi
(46,9%).skala nyeri ukur skala nyeri nyeri pada penurunan
sebelum Visual Analog Scale nyeri pasien post
pemberian Teknik (VAS). Analisis data operasi appendektomi
Relaksasi Finger meliputi univariat saja. Akantetapi bisa
Hold yang tertinggi dan bivariat juga untuk mengatasi
adalah Nyeri sangat menggunakan uji nyeri pada pasien-
berat skala 7-8 wilcoxon. Hasilnya, pasien dengan gejala
sebelum dilakukan
berjumlah 17 orang nyeri yang lainnya.
teknik relaksasi
(53,1%). perlunya teknik
Finger Hold skala
nyeri sangat berat relaksasi Finger Hold
(53,1) dan berat untuk mengurangi
(46,9). Setelah nyeri yang dirasakan
dilakukan teknik pada pasien post
relaksasi Finger Hold operasi appendiktomi.
skala nyeri sangat
berat (25,0) dan nyeri
berat (75,0).
6. Wati Ra et al, Perbandingan terapi Indonesia Untuk mengetahui usia dewasa awal Penelitian ini tentang perbandingan
2020 musik klasik dan perbandingan terapi dengan rentang merupakan jenis terapi musik klasik dan
genggam jari musik klasik dan 26-35 tahun penelitian kuantitatif genggam jari terhadap
terhadap penurunan genggam jari sebanyak 4 dengan penurunan nyeri post
nyeri post operasi terhadap penurunan responden (40%). menggunakan desain operasi appendiktomy .
appendiktomy di nyeri post operasi Pekerjaan penelitian studi pengaruh pemberian
rsud karanganyar appendiktomy, terbanyak adalah penelitian terapi music klasik
swasta dan petani eksperimen semu untuk menurunkan
sebanyak 3 (quasi eksperiment nyeri pada pasien post
design). Desain operasi Appendiktomy
responden (30%),
penelitian yang dimana nilai p = 0,038
sedangkan
digunakan adalah pada signifikan 5%.
berdasarkan two group TerdapatPengaruh
pengalaman comparison pretest- pemberian terapi
operasi sebagian postest design. genggam jari untuk
besar adalah 1 kali Sampel dalam menurunkan nyeri
yakni 8 responden penelitian ini adalah pada pasien post
(80%). 10 responden dengan operasi Appendiktomy
perbandingan 5 dimana nilai p = 0,038
responden terapi pada signifikan 5%.
musik klasik dan 5 Hasil perbandinagn
responden genggam antara terapi music
jari. Teknik sampling klasik dengan Terapi
dalam penelitian ini genggam jari dalam
adalah non menurunkan nyeri
probability sampling Tidak ada perbedaan
dengan teknik bermakna dimana nilai
accidental p = 0,650 atau
samplingAnalisa data p>0,05.Kedua
dilakukan dengan intervensi tersebut
menggunakan sama – sama efektif
program SPSS for menurunkan nyeri
Windows versi 19.0. sehingga dapat
Hasil pretest dan digunakan sebagai
posttest dari masing- nursing action.
masing metode
dianalisis dengan
menggunakan uji
wilxocon kemudian
dilakukan uji mann
whitney untuk
mengetahui
perbedaan.
7. Fitria wati et Penurunan Skala indonesia untuk mengetahui berjenis kelamin menggunakan desain didapatkan hasil
al, 2020 Nyeri Pasien Post-Op pemberian terapi laki-laki dengan deskriptif dengan penelitian
Appendictomy teknik relaksasi presentase 72,2% pendekatan Evidence menunjukkan adanya
Mengunakan Teknik genggam jari dalam sedangkan berjenis Based Nursing penurunan skala nyeri
Relaksasi Genggam menurunkan skala kelamin perempuan Practice Jumlah sebelum dan sesudah
Jari nyeri pasien post op hanya 27,8%. pada sampel yang dilakukan intervensi
Appendictomy. usia dewasa ahir digunakan sebanyak pemberian teknik
dan balita, kejadian 2 orang pasien post relaksasi genggam jari.
appendicitis op appendectomy Skala nyeri kedua
meningkat pada dengan kriteria yang sebjek studi kasus
usia remaja dan sudah ditentukan dapat dilihat dengan
dewasa dengan dengan skala nyeri 3- indentifikasi nyeri.
rentang usia 20-30 6. Pengukuran skala Kedua subjek studi
tahun terdapat 82 nyeri mengunakan kasus mengalami
responden yang Numeric Rating penurunan setelah
mempunyai pola Scale (NRS). Hasil intervensi dengan
makan buruk dan perbandingan skala selisih penurunan yaitu
mengalami nyeri antara ke dua skala nyeri 1 dari hari
appendicitis responden sebelum pertama hingga hari
sebanyak 32 dan sesudah di ketiga setelah
responden (70,4%). lakukan terapi pemberian intervensi.
perbandingan skala menunjukan Subjek studi kasus
nyeri antara ke dua penurunan skala pertama pada hari 1
responden sebelum nyeri. Responden 1 pemberian terapi
dan sesudah di Hari ke-1: Selisihnya pasien mengatakan
lakukan terapi 1 (dari skala 5-skala skala nyeri 4, tetapi
menunjukan 4), hari ke-2: setelah 3 hari subjek
penurunan skala Selisihnya 1 (dari studi kasus mengalami
nyeri. Responden 1 skala 4-skala 3), hari penurunan nyeri
Hari ke-1: ke-3: Selisihnya 1 dengan skala nyeri 2.
Selisihnya 1 (dari (dari skala 3- skala Subjek studi kasus
skala 5-skala 4), 2). Responden 2 Hari kedua pada hari 1
hari ke-2: ke-1: Selisihnya 1 pemberian terapi
Selisihnya 1 (dari (dari skala 6-skala 5), mengatakan skala
skala 4-skala 3), hari ke2: Selisihnya nyeri 5, tetapi setelah 3
hari ke-3: 1 (dari skala 5-skala hari subjek studi kasus
Selisihnya 1 (dari 4), hari ke-3: kedua mengalami
skala 3- skala 2). Selisihnya 1 (dari penurunan nyeri
Responden 2 Hari skala 4- skala 3). dengan skala nyeri 3.
ke-1: Selisihnya 1 Terapi teknik
(dari skala 6-skala relaksasi genggam
5), hari ke2: jari dapat
Selisihnya 1 (dari menurunkan skala
skala 5-skala 4), nyeri pada pasien
hari ke-3: post appendectomy.
Selisihnya 1 (dari
skala 4- skala 3).
8. Damayanti Perbedaan intensitas Indonesia untuk mengetahui relaksasi genggam Desain Penelitian ini uji statistik paired t
RT, et al nyeri antara perbedaan intensitas jari 13 dari 17 menggunakan test menunjukkan
2019 pemberian terapi nyeri antara responden comparative study bahwa terdapat
back massage pemberian terapi diantaranya belum dengan pendekatan perbedaan intensitas
dengan relaksasi back massage dengan pernah mengalami two group pre test - nyeri yang signifikan
genggam jari pada relaksasi genggam opereasi post test without sebelum dan sesudah
pasien post jari pada pasien yang sebelumnya. control design. terapi back massage
laparatomi mengalami Responden yang Teknik sampling dan relaksasi
pembedahan belum pernah yang digunakan genggam jari dengan
laparatomi mengalami operasi adalah purposive p-value=0,000
sebelumnya belum sampling dengan (p<0,05) dan pada uji
mampu untuk sampel 2 kelompok statistik independent
mengatasi dan masing-masing test menunjukan
mentoleransi nyeri kelompok berjumlah bahwa tidak terdapat
yang dialami 17 responden. perbedaan yang
dibandingkan Analisis yang bermakna terhadap
dengan pasien yang digunakan dalam intensitas nyeri antara
pernah menjalani penelitian ini adalah pemberian terapi back
operasi uji Paired T Test dan massage dengan
sebelumnya. uji Independent Test. relaksasi genggam jari
Hasil penelitian dengan nilai p-
menunjukkan rata- value=0,312 (p>0,05)
rata intensitas nyeri yang berarti
sebelum terapi back
massage adalah 4,21
dan sesudah terapi
back massage
menjadi 3,19
sedangkan rata-rata
intensitas nyeri
sebelum relaksasi
genggam jari adalah
4,01 dan sesudah
relaksasi genggam
jari menjadi 2,94.
9. Satriana et Efektivitas Teknik Indonesia Tujuan dari Populasi penelitian Jenis penelitian ini Hasil analisis
al, 2020 Relaksasi Benson penelitian ini adalah ini adalah 21 adalah kuantitatif multivariat
dan Terapi Genggam untuk mengetahui responden dengan dengan jenis menggunakan uji t-test
Jari terhadap Tingkat efektivitas antara sampel yang penelitian analitik independen
Kecemasan pada teknik relaksasi digunakan adalah dengan pendekatan menunjukkan bahwa
Pasien Laparatomi benson dan terapi 20 responden. studi cohort dengan teknik relaksasi benson
genggam jari Analisis meliputi metode quasi- lebih efektif
terhadap tingkat analisis univariat experiment.Desain menurunkan tingkat
kecemasan pada dan bivariat penelitian ini kecemasan daripada
pasien laparatomi menggunakan uji menggunakan pre- terapi genggam jari
paired sample t-test test dan post-test pada pasien laparatomi
dan multivariat dengan rancangan yaitu p value 0.014
menggunakan uji t- without control 2.400.
test independent. design.
10. Yukiko Pengaruh genggam jepang Tujuan dari Peserta di bagi Sebuah Menurut actigraph,
Kudo et al, tangan dengan mandi penelitian ini adalah menjadi 2 desaincrossoer hari intervensi
2020 pada pasien untuk kelompok : 28 digunakan, pasien menunjukan
appendicitis : uji mengklarifikasikan orang, usia rata- dibagi menjadi dua peningktan efesiensi
coba crossover pengaruh genggam rata peserta adalah kelompok : kondisi tidur secara signifikan
tangan dengan mandi 77,8 +- 6,8 tahun kontrol petama dan (p = 0,048) dan latensi
air hangat terhadap (n =28). Kondisi intervensi kedua, onset tidur (p = 0,015).
tidur, aktivitas saraf kontrol pertama atau kondisi Mengenai aktifitas
otonom, dan dan intervensi intervensi pertama saraf otonom, detak
relaksasi pada pasien kedua, atau kondisi dan kontrol kedua. jantung menurun
appendicitis. intervensi pertama Indeks tidur yang di secara signifikan
dan kontrol kedua. niai dengan aktigrafi, setelah intervensi (p =
aktivitas saraf 0,001), tetapi tidak ada
otonom, kuaitas tidur perbedaan signifikan
subjektif, dan yang terlihat pada
rilekssi. indeks lainnya.
Kualitas tidur
subyektif, yag
diselidiki
menggunakan
kuesioner tidur oguri-
shirakawa-azumi versi
paruh baya dan lanjut
usia, secara signifikan
lebih tinggi setelah
intervensi untuk empat
dari lima faktor.
Kenyamanan subjektif
dan relaksasi secara
signifikan lebih tinggi
setelah inter vensi
untuk semua item.
SINTESIS GRID

INTERVENSI PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GENGGAMAN JAR

TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI APPENDISITIS

OLEH :

ALISAH RAMADHANI

BT 1901035

II B

AKADEMI KEPERAWATAN BATARI TOJA

WATAMPONE

2021

Anda mungkin juga menyukai