Anda di halaman 1dari 15

1

CONTOH :

A. Konsep Keperawatan Komplementer : Akupresur

1. Definisi
Akupresur adalah salah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan
pemijatan dan stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh. Akupresur
berguna untuk mengurangi bermacam-macam sakit dan nyeri serta
mengurangi ketegangan kelelahan dan penyakit (Tania, 2016).
Akupresur pada titik akupuntur akan memberikan efek lokal yaitu
penurunan rasa nyeri pada daerah sekitar titik penekanan. Energi akupresur
pada titik akupuntur akan mengalir melalui aliran meridian menuju target
organ (Enggal Hadi Kurniawan, 2016).
Akupresur adalah salah satu metode non farmakologik yang berpotensi
untuk menurunkan keluhan nyeri serta meningkatkan kenyamanan tubuh
pada penderita hipertensi.
Akupresur merupakan suatu tindakan pengobatan tradisional
keterampilan dengan cara menekan titik-titik akupuntur dengan penekanan
menggunakan jari atau benda tumpul di permukaan tubuh. Kelebihan
akupresur ini lebih rendah resiko, mudah dilakukan dan dipelajari,
bermanfaat untuk mengilangkan nyeri dan relaksasi. Akupresur adalah
terapi non-invasif yang didasarkan pada pengobatan tradisional cina, dan
mungkin menawarkan modalitas terapi yang berharga untuk mengelola
gejala pada pasien ini. Akupresur merupakan aplikasi dari tekanan yang
tegas dan terus menerus pada lokasi khusus pada area tubuh tertentu yang
bertujuan meningkatkan pemenuhan rasa nyaman, menghasilkan relaksasi
yang nyaman (Roza dkk, 2019).
2. Tujuan
Teknik pengobatan akupresur bertujuan untuk membangun kembali sel-sel
dalam tubuh yang melemah serta mampu membuat sistem pertahanan dan
meregenerasi sel tubuh. Umumnya penyakit berasal dari tubuh yang
teracuni, sehingga pengobatan akupresur memberikan jalan keluar
2

meregenerasikan sel-sel agar daya tahan tubuh kuat untuk mengurangi sel-
sel abnormal (Fengge, 2012).
3. Manfaat
Manfaat akupresur antara lain membantu dalam pengelolaan stres,
menenangkan ketegangan syaraf, dan meningkatkan relaksasi tubuh.
Teknik terapi ini menggunakan jari tangan yang dilakukan pada titik yang
berhubungan dengan penyakit hipertensi. Pijatan-pijatan pada titik tertentu
dalam terapi akupresur dapat merangsang gelombang saraf sehingga
mampu melancarkan aliran darah, merelaksasikan pembuluh darah yang
mengalami spasme/ kaku, dan menurunkan tekanan darah (Hartono, 2012).
4. Indikasi akupresur menurut Citra (2016) sebagai berikut : nyeri akut, nyeri
kronis, insomnia, mual, vertigo. Terapi akupresur dilakukan pada skala
nyeri sedang (4-6), karena pada skala nyeri ringan (0-3) nyeri ringan
sehingga masih bisa ditahan, sedangkan nyeri sedang (4-6) dapat ditangani
dengan terapi akupresur, pada nyeri berat (7-10) tidak bisa dilakukan
akupresur karena memerlukan terapi medis.
5. Kotraindikasi
Kontraindikasi akupresur menurut Citra (2016) sebagai berikut: akupresur
tidak boleh dilakukan pada bagian tubuh yang luka, bengkak, tulang retak
atau patah dan kulit yang terbakar.
6. SOP
Langkah-langkah terapi akupresur (Murdiyanti, 2019)
a. Alat yang dibutuhkan
1) Tensimeter
2) Stetoskop
3) Minyak zaitun
4) Lembar observasi tekanan darah
5) Tisue Basah dan kering
6) Masker
b. Pre interaksi
1) Persiapkan alat yang diperlukan
3

2) Cuci tangan

c. Tahap orientasi

1) Beri salam, panggil responden dengan namanya, dan perkenalkan


diri (untuk pertemuanpertama)
2) Menanyakan keluhan atau kondisi responden
3) Jelaskan tujuan, prosedur, dan lainnya tindakan hal yang perlu
dilakukan oleh pasien selama terapi akupresur dilakukan
4) Berikan kesempatan pada pasien atau keluarga untuk bertanya
sebelum terapi dilakukan
5) Lakukan pengkajian untuk mendapatkan keluhan dan kebutuhan
komplementer yang diperlukan
d. Tahap kerja

1) Jaga privasi pasien dengan menutup tirai.


2) Siapkan alat dan bahan seperti matras, minyak zaitun, tissu basah
& kering, sphygmomanometer.
3) Atur posisi pasien dengan memposisikan pada posisi terlentang
(supinasi), duduk dengan tangan bertumpu dimeja, berbaring
miring, atau tengkurup dan berikan alas.
4) Pastikan pasien dalam keadaan rileks dan nyaman.
5) Bantu melepaskan pakaian pasien atau aksesoris yang dapat
menghambat tindakan akupresur yang akan dilakukan, jika perlu.
6) Cuci tangan.
7) Kaji keluhan pasien dan ukur TTV pasien.
8) Bersihkan bagian yang akan dilakukan akupresur dengan
menggunakan tisu basah, kemudian keringkan menggunakan tisu
kering.
9) Tuangkan minyak zaitun secukupnya
10) Massage ringan dengan cara menekan dengan jari jempol searah
jarum jam pada titik akupresur untuk melemaskan otot-otot agar
4

tidak kaku.

11) Mulai lakukan akupresur pada titik PC 6 Neiguan, LI 11 Quchi,


LI 4 Hegu, GB20 Fengchi, lakukan tekanan selama 2 menit pada
masing-masing titik.
Tabel 2.2 Prosedur Kerja Akupresur

No Prosedur

1 PC 6 Neiguan

Terletak 3 jari di atas pergelangan tangan

2 L11 Quichi

Terletak pada lipatan siku

3 L1 4 Hegu

4 Gb 20 Fengchi
5

Terletak 2 jari dari batas rambut belakan pada sebuah


lekukan

5 LV 3 Taichong

Terletak proximal pertemuan tulang-tulang metatarsal 1 dan


II

12) Setelah titik ditemukan, oleskan minyak secukupnya pada titik


tersebut untuk memudahkan melakukan pemijatan atau penekanan
dan mengurangi nyeri lecet ketika penekanan dilakukan.
13) Lakukan pemijatan atau penekanan menggunakan jempol tangan
atau jari lain dengan 30 kali pemijatan atau pemutaran searah
jarum jam untuk menguatkan dan 40-60 kali pemijatan atau
putaran ke kiri untuk melemahkan. Pemijatan dilakukan pada
masing-masing bagian tubuh (kiri dan kanan) kecuali pada titik
yang terletak di bagian tengah.
e. Terminasi
6

1) Beritahu responden bahwa tindakan sudah selesai dilakukan,


rapikan kelien kembali ke posisi yang nyaman
2) Evaluasi perasaan pasien
3) Berikan reinforcement positif kepada pasien dan berikan air putih
1 gelas
4) Rapikan alat dan cuci tangan
f. Evaluasi

1) Evaluasi hasil kegiatan dan respon pasien setelah tindakan


2) Lakukan kontrak untuk terapi selanjutnya
3) Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
4) Cuci tangan
g. Dokumentasi

1) Catat tindakan y ang telah dilakukan, tanggal, dan jam pelaksanan


2) Catat hasil tindakan ( respon subjektif dan objektif)
3) Dokumentasi tindakan dalam bentuk SOAP
7

7. State of the art (Peneliti Sebelumnya )


Tabel 2.3 Peneliti Sebelumnya

No Judul penelitian Nama Metode penelitian Hasil penelitian


peneliti
1 Efektifita Sri Desain Hasil
s Harya dalam penelitian
Akupresu ni penelitian menunjukkan
r dalam , ini bahwa terdapat
Menurun Misni menggunak perbedaan
kan arti an desain rata-rata skor
Skala 2020 penelitian nyeri antara
Nyeri quasy sebelum
Pasien experiment dengan setelah
Hipertens dengan diberikan
i Di menggunak intervensi
wilayah an pretest- akupresur.
Kerja postest with Akupresur
Puskesm control dapat
as group. digunakan
Perumna untuk
s mengurangi
nyeri lebih
baik dengan p
value 0,001.
2 Efektifita Priyo Penelitian Hasil
s , ini penelitian
Relaksasi Marg merupakan menunjukkan
Autogeni ono, penelitian adanya
k & Nurul eksperimen penurunan
Akupresu Hidayah semu tekanan darah
r (quasy- maupun nyeri
Menurun experiment) pada pasien
kan Sakit dengan lansia
Kepala & menggunak hipertensi baik
Tekanan an dengan
Darah rancangan akupresur.
pada Lansia two group
Hipertensi pre-post test
design.
yang
dilakukan di
desa
Ngargomul
yo yang
8

merupakan
daerah
rawan
bencana
Kabupaten
Magelang.
3 Penurunan Aminuddin1, Penelitian ini Hasil penelitian
Tekanan Darah Yulianus menggunakan menunjukkan
Penderita Sudarman2, metode penelitian distribusi frekuensi
Hipertensi Moh Syakib2 analitik dengan tekanan darah
Setelah 2020 menggunakan responden setelah
Diberikan Terapi desain penelitian pra terapi akupresur dari 7
Akupresur eksperimen dengan responden terdapat 5
one group pre dan orang (71,42%) terjadi
post test design. penurunan dan 2
orang (28,58%) tetap.
4 Pengaruh Sulton Penelitian ini Hasil analisa
Penekanan Titik Wariin ,Andi menggunakan mengunakan uji
Akupresur Taixi Eka Pranata2 rancangan quasy paired sampel t-test.
(Ki3), eksperiment one Hasil penelitian
Sanyinjiao (Sp6) group pretest post didapatkan bahwa
Terhadap test. Penelitian ini nilai sistol p= 0,001
Penurunan mengobservasi (p < α), nilai MAP p=
Tekanan Darah tekanan darah 0,000 (p < α) dan
Pada Lansia sebelum dilakukan diastol menggunakan
Dengan tindakan akupresur uji Wilcoxon signed
Hipertensi Di dan tekanan darah rank test didapatkan
Pstw Jember setelah melakukan p= 0,004 (p < α) yang
tindakan akupresur menunjukkan bahwa
di PSTW Jember. penekanan titik
akupresur Taixi (Ki3)
dan Sanyinjiao (Sp6)
efektif menurunkan
tekanan darah pada
lansia dengan
hipertensi di PSTW
Jember.
5 Terapi Arfiyan Jenis penelitian Hasil penelitian
Akupresur Sukmadi dkk menggunakan quasi menunjukkan bahwa
Menurunkan 2021 eksperiment dengan terdapat pengaruh
Tekanan Darah one group pre dan yang signifikan antara
Pasien post test design. pemberian terapi
Hipertensi akupresur terhadap
penurunan tekanan
darah pada penderita
hipertensi
9

6 Asuhan Khikmatul Desain studi kasus Terapi akupresur


Keperawatan Aulia, ini adalah deskriptif dilakukan selama 3
pada Pasien Mei 2018 study, dengan hari selama 15 menit.
Hipertensi pendekatan pre test Hasil yang didapat
dengan Aplikasi and post test pada pasien yang
Terapi Design awalnya hipertensi
Akupresur untuk sedang kemudian
Menurunkan menjadi hipertensi
Tekanan Darah ringan dengan rata-
di Desa rata penurunan Mean
Kedungsari Arterial Pressure
Kecamatan (MAP) adalah 12,1
Tembalang mmHg. Hasil tersebut
Semarang menunjukkan bahwa
pemberian terapi
akupresure efektif
menurunkan tekanan
darah. Terapi
akupresur bisa
dijadikan salah satu
intervensi asuhan
keperawatan pada
pasien hipertensi.
10

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus untuk
mengeksplorasi asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa aman nyaman (nyeri).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model asuhan keperawatan
dimana fokus permasalahannya dijabarkan menggunakan pendekatan asuhan keperawatan
secara komprehensif yaitu dengan cara pengkajian, identifikasi diagnosa dan masalah aktual,
menyusun perencanaan keperawatan, melakukan implementasi, mengevaluasi, serta pemberi
asuhan keperawatan secara biologis, psikologis, sosial dan spiritual melalui intervensi yang
diberikan. Sedangkan pendokumentasian menggunakan metode dokumentasi, rekaman arsip,
wawancara, dan observasi.
B. Subjek penelitian

Subjek dalam studi kasus ini 2 orang responden hipertensi di wilayah Puskesmas Telaga
Dewa Kota Bengkulu
1. Kriteria inklusi :
a. Pasien yang tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90
mmhg.
b. Pasien jenis kelamin perempuan.
11

c. Pasien mengeluh nyeri kepala di bagian dahi dan tengkuk.


d. Pasien dengan skala nyeri 4-6 (nyeri sedang ).
e. Pasien bertempat tinggal di Kota Bengkulu.
f. Satu responden sebelum menopause, dan satu responden setelah menopause.
g. Pasien yang mengalami hipertensi 5 sampai 10 tahun
h. Pasien yang mau dilakukan terapi akupresur
i. Pasien yang bersedia tidak minum obat pada saat diberikan terapi

2. Kriteria ekslusi
a. Pasien yang mengalami penurunan kesadaran yang progresif.
C. Definisi operasional
1. Pasien hipertensi adalah pasien yang mengalami kenaikan tekanan darah diastolic di atas
140 mmHg dan sistolik di atas 90 mmHg, yang mengalami nyeri kepala di bagian dahi dan
tengkuk, dan yang mengalami nyeri sedang.
2. Terapi akupresur pada pasien hipertensi
Terapi akupresur adalah terapi yang menstimulasi pelepasan histamin yang berpengaruh
pada vasodilatasi pembuluh darah yang dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi
nyeri. Mulai lakukan akupresur pada setiap titik selama 2 menit PC 6 Neiguan, LI 11
Quchi , LI 4 Hegu , GB20 Fengchi , dan Taichong. Dilakukan 1 kali sehari selama 10
menit selama 6 hari pada waktu pagi hari.
D. Lokasi dan waktu studi penelitian
1. Lokasi
Penelitian ini akan dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu.
2. Waktu
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 6 hari dan terapi akupresur dilakukan selama 6
hari pada waktu pagi hari berturut-turut.
12

E. Tahap Penelitian
Bagan 3.1 Tahapan Penelitian
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hipertensi
Responden dipilih sesuai kriteria insklusi:
Izin puskesmas a. Pasien yang tekanan darah systolik di atas
140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmhg
b. Pasien mengeluh nyeri kepala di bagian
Pengkajian untuk dahi dan tengkuk.
menentukan pasien c. Pasien dengan skala nyeri 4-6 (nyeri
hipertensi sedang)
d. Pasien bertempat tinggal di kota Bengkulu
e. Satu responden sebelum menopause, dan
satu responden setelah menopause
f. Pasien yang mengalami hipertensi 5 sampai
10 tahun
g. Pasien mau dilakukan terapi akupresur
Tidak bersedia h. Pasien yang bersedia tidak minum obat saat
menjadi responden diberikan terapi
Kriteria ekslusi
a. Pasien yang mengalami penurunan kesadaran
Bersedia menjadi yang progresif.
responden

Pengkajian Memaparkan tentang terapi akupresur


untuk mengurangi nyeri dan
penurunan tekanan darah pasien
Menegakkan diagnosa hipertensi
keperawatan
13

Intervensi : Implementasi :
Manajemen nyeri ,terapi
Pelaksanaan tindakan
akupresur, manajemen
keperawatan manajemen
energi, perawatan Evaluasi
nyeri, terapi akupresur
jantung, manajemen
sebelum pemberian obat,
hipervolemia,
manajemen energi,
manajemen peningkatan
perawatan jantung,
intrakranial.
manaemen hipervolemia,
manajemen peningkatan
intrakranial.

F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik pengumpulan data

a. Wawancara
Merupakan dialog yang dilakukan oleh penulis untuk memperoleh informasi atau data
dari responden yaitu menanyakan identitas pasien, menanyakan keluhan utama,
menanyakan riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, dan riwayat penyakit
keluarga. Pada pengambilan kasus ini peneliti melakukan wawancara dengan pasien dan
perawat guna pengkajian untuk memperoleh data untuk menegakkan diagnosa
keperawatan. Adapun pertanyaan-pertanyaan yang penulis ajukan dalam wawancara
yang dilakukan sebagai berikut:
1) Wawancara dengan perawat
Menanyakan identitas, berapa lama kerja di puskesmas, apakah tindakan
komplementer yang dilakukan pada penderita hipertensi.
2) Wawancara dengan pasien
Menanyakan identitas pasien, keluhan yang dirasakan, riwayat kesehatan,
tindakan yang dilakukan untuk mengurangi nyeri dan penurunan tekanan darah.

b. Observasi dan pemeriksaan fisik


Observasi adalah suatu metode yakni memperhatikan sesuatu objek dengan
menggunakan seluruh alat indra pada penelitian ini observasi dilakukan untuk
14

mendapatkan data penunjang. Pemeriksaan fisik dalam pengkajian keperawatan


dipergunakan untuk memperoleh data objektif dari pasien. Tujuan dari pemeriksaan
fisik ini adalah untuk menentukan status kesehatan pasien, mengidentifikasi masalah
kesehatan, memperoleh data dasar guna menyusun rencana asuhan keperawatan, dan
memperoleh hasil evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan.

c. Studi dokumentasi dan format keperawatan medikal bedah


Peneliti menggunakan studi dokumentasi dan format asuhan keperawatan medikal
bedah berupa hasil pengukuran tekanan darah pada lembar observasi tekanan darah dan
pengukuran skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan akupresur.
2. Instrumen Pengumpulan data

a. Format pengkajian keperawatan untuk mendapatkan data pasien


b. SOP Terapi Akupresur
c. Menggunakan skala penilaian numerik (Numerical Rating Scale)
d. Nursing kit digunakan untuk mengukur tekanan darah (alat-alat yang digunakan
tensimeter, stetoskop)
e. Lembar penetapan subjek penelitian berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi.
f. Lembar observasi hasil pengukuran tekanan darah dan pengukuran skala nyeri
sebelum dan sesudah dilakukan akupresur.
G. Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan cara mengemukakan fakta, selanjutnya dituangkan
dalam opini pembahasan. Teknik analisis yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban-
jawaban yang diperoleh dari hasil interpretasi wawancara mendalam yang dilakukan untuk
menjawab rumusan masalah. Teknik analis digunakan dengan cara observasi oleh penlitian
dan studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya dinterpretasikan dan
dibandingankan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi dalam
intervensi tersebut. Menurut (Siyoto & Sodik, 2015) menjabarkan urutan dalam analisis data
tersebut sebagai berikut:
1. Pengumpulan data
15

Teknik ini data dikumpulkan berdasarkan dari wawancara, observasi, serta dokumentasi
yang kemudian ditulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian disalin dalam bentuk
transkip (catatan terstruktur).
2. Penyajian data
Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan, maupun teks naratif.
Kerahasiaan dari pasien dijamin dengan jalan mengaburkan identitas dari pasien.

3. Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan hasil-hasil
penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan. Penarikan kesimpulan
dilakukan dengan metode induksi. Data yang dikumpulkan terkait dengan data pengkajian,
diagnosis, perencanaan, tindakan, evaluasi.

H. Etika Penelitian
1. Informed consent (lembar persetujuan)
Responden telah menyetujui informed consent sebelum dilakukannya intervensi.
2. Nonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga identitas responden penulisan tidak mencantumkan nama responden
melainkan hanya inisial nama, kode nomor atau kode tertentu pada lembar
pengumpulan data (format pengkajian, lembar observasi pengkuran tekanan darah dan
pengukuran skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan tindakan akupresur) yang
akan diisi oleh peneliti sehingga identitas responden tidak diketahui oleh publik.
3. Confidential (kerahasiaan)
Peneliti tidak akan menyebarkan informasi yang diberikan oleh responden dan
kerahasiaannya akan dijamin oleh peneliti.

Anda mungkin juga menyukai