Anda di halaman 1dari 2

Nama : Bayu Samodera

Nim/Kelas : 161111003/IAT 4A

Tafsir al-Maraghi adalah sebuah kitab tafsir yang disusun oleh Ahmad
Mushthofa al-Maraghi. Syeikh Maraghi mengarang tafsir ini pada tahun 1352
(mulai menulis) sampai 1365 (pertama diterbitkan). Kitab ini terdiri dari 10 jilid
yang masing-,masing berisi 3 jus dan jumlah halamnnya berkisar 200-300
halaman. Sedangkan edisi terjemahan ke bahasa Indonesia terdiri dari 30 jilid
yang mana mempermudah pembaca dalam memahami, juga praktis dibawa
bepergian kemanapun.
Nama lengkap al-Maraghi adalah Ahmad Musthofa al-Maraghi Ibn
Musthofa IbnMuhammad Ibn ‘Abd al-Mu’in al-Qadhi al-Maraghi. Ia lahir pada
tahun 1300 H/1883 M di kota Maraghah, yaitu kota yang terletak pinggiran sungai
Nil, kira-kira 70 km arah ke selatan kota Kairo. Ahmad Mushthofa al-Maraghi
berasal dari keluarga ulama yang taat dan menguasai bebrbagai ilmu agama.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah al-Maraghi
melanjutkan studinya di al-Azhar. Dan disinilah ia mendalami bahasa Arab ,
tafsir, hadits, fikih akhlaq, dan ilmu falaq. Disamping juga dalam masa studinya
telah terlihat kecerdasan al-Maraghi yang menonjol sehingga ketika beliau
menyelesaikan studinya pada tahun 1904, beliau tercatat sebagai alumnus terbaik
dan termuda.
Apabila ditinjau dari bentuk penafsiran al-Qur’an terdapat dua bentuk yaitu
bi al-Riwayah dab bi al-Ra’yi. Adapun tafsir al-Maraghi termasuk dalam kategori
bi al- Ra’yi, karena terdapat uraian-uraian yang didasarkan pada akalnya akan
tetapi tidak mengabaikan sumber penafsiran yang lain untuk mendukung
pendapatnya. Hal ini juga didukung oleh penadapat Nashruddin Baidan dalam
bukunya Wawasajn Baru Ilmu Tafsir.
Kitab tafsir al-Maraghi ini menggunakan metode Tahlili atau analitis, hal ini
dikarenakan dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an, mufasir menjelaskan secara
rinci baik dari arti mufradat sampai penjelasan ayat-ayat tersebut. Menerangkan
hubungan (munasabah) baik antar satu ayat dengan ayat lainnya ataupun satu surat
dengan surat yang lain.
Dalam menafsirkan kitab al-Qur’an, Ahmad Mushtofa al-Maraghi selaku
mufasir dari kitab al-Maraghi mengungkapkan penafsirannya dengan penyajian
tartib mushafi yaitu sang mufasir menyusun kitab tafsirnya urut berdasarkan
urutan surat dalam al-Qur’an. Adapun teknik dalam menyusunnya beliau pertama-
tama memaparkan menyampaikan ayat-ayat di awal pembahasan. Kemudian,
menjelaskan kata-kata yang penting. Selanjutnya menjelaskan maksud ayat secara
global. Juga, menyertakan asbab an-nuzul terhadap ayat terdapat asbab an-
nuzulnya dan jika terdapat riwayat shohih dari hadits yang menjadi pegangan para
mufasir. Selanjutnya, al-Maraghi memaparkan penafsiran dari para mufassir
terdahulu. Setelah itu, baru menafsirkannya serta menarik kesimpulan akan topik-
topik dalam sekelompok ayat.
Pendekatan penafsiran yang digunakan Ahmad Musthofa al-Maraghi dalam
kitab al-Maraghi yaitu berbasis sastra/ bahasa dan sosial kemasyarakatan.
Pendekatan tersebut adalah sebuah pendekatan yang berorientasi pada sastra
budaya dan kemasyarakatan.
Pendekatan ini mengarah pada corak tafsir al-Maraghi itu sendiri yaitu
Adabi Ijtima’i yang berusaha mengungkapkan apa yang dimaksud oleh al-Qur’an
dari segi balaghah nya, dan mengungkapkan betapa mulianya al-Qur’an itu
sebagai yang mengandung hukum-hukum alam dan solusi dari permasalahan yang
terjadi dalam kehidupan.

Referensi:

Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar,


2005), hal 426.

Hasani Ahmad Said, Kajian Kitab Tafsir al-Misbah, (Jakarta : Penerbit Amzah,
2015), hal 5.

Al-Maraghi, Ahmad Mushthafa, 1992, Tafsir al-Maraghi Terj, Jil. 1, Semarang:


Karya Toha Putra.

Anda mungkin juga menyukai