Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH HEMOSTASIS

BLEEDING TIME (WAKTU PERDARAHAN)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hemostasis

Dosen Pengampu Rachmad Bayu Kuncara, S.ST.

Disusun Oleh :

Yesica Putri Oktavianti

P1337434116064

Tingkat II Reguler B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

TAHUN 2017/2018
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i

KATA PENGANTAR ......................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................

B. Rumusan Masalah .................................................................

C. Tujuan ....................................................................................

D. Manfaat .................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................

BAB III METODE ..............................................................................

A. Metode Pemeriksaan ............................................................

B. Nilai Normal ...........................................................................

C. Alat dan Bahan ......................................................................

D. Cara Kerja ..............................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................

KESIMPULAN ..................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbagai macam pemeriksaan laboratorium diantaranya adalah

pemeriksaan untuk fungsi hemostasis. Proses hemostasis adalah

mekanisme keseimbangan dalam menghentikan dan mencegah

perdarahan. Vasokontriksi pembuluh darah akan terjadi apabila

pembuluh darah luka, kemudian trombosit berkumpul dan melekat

pada pembuluh darah yang luka membentuk sumbat trombosit. Faktor

koagulasi akan diaktifkan sehingga membentuk benang fibrin yang

membuat sumbat trombosit menjadi stabil maka dari itu pendarahan

dapat dihentikan. Gangguan hemostasis terdiri dari BT, CT, aPTT, PT,

dan TAT (Prima Astiawanti, 2008).

Waktu perdarahan (Bleeding Time, BT) adalah uji laboratorium

untuk menentukan lamanya tubuh menghentikan perdarahan akibat

trauma yang dibuat secara laboratoris. Pemeriksaan ini mengukur

hemostasis dan koagulasi. Masa perdarahan tergantung dari

ketepatgunaan cairan jaringan dalam memacu koagulasi, fungsi

pembuluh darah kapiler dan trombosit. Pemeriksaan ini terutama

mengenai trombosit, yaitu jumlah dan kemampuan untuk adhesi pada

jaringan subendotel dan membentuk agregasi (Juliantisilaen, 2014).

Pemeriksaan waktu perdarahan terdapat beberapa metode

yaitu metode Ivy dan Duke. Metode Ivy dinyatanyan normal apabila
waktu perdarahannya antara 1-6 menit. Perdarahan yang berlangsung

lebih dari 10 menit telah membuktikan adanya sesuatu kelainan dalam

mekanisme hemostasis.Metode Duke dinyatakan normal apabila

waktu perdarahannya antara 1-3 menit (R.Gandasoebrata,2010).

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Bleeding Time (waktu perdarahan) ?

2. Bagaimana cara pemeriksaan Bleeding Time dengan metode Ivy

dan Duke?

3. Berapa nilai normal pada pemeriksaan Bleeding Time ?

4. Apakah pada sampel yang diperiksa mengalami gangguan

kemampuan vaskular dan trombosit untuk menghentikan

perdarahan ?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian Bleeding Time (waktu perdarahan).

2. Mengetahui cara pemeriksaan Bleeding Time (waktu

perdarahan) dengan metode Ivy dan Duke.

3. Mengetahui nilai normal pada pemeriksaan Bleeding Time

4. Mengetahui adanya gangguan kemampuan vaskular dan

trombosit untuk menghentikan perdarahan

D. Manfaat

Menambah pengetahuan mengenai pemeriksaan Bleeding Time

(waktu perdarahan).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Trombosit

Trombosit adalah kepingan darah terkecil dari sel darah. Sel ini

berbentuk bulat oval atau gepeng tidak berinti dan mempunyai struktur

mirip piringan dengan diameter antara 1 sampai 4 mikron dan volume

antara 7- 8 fl. Trombosit dihasilkan dari pecahan fragmen

megakariosit, suatu sel muda di dalam sumsum tulang dimana setiap

megakariosit menghasilkan 3000 – 4000 trombosit. Trombosit beredar

di dalam sirkulasi darah antara 7 – 10 hari. Rentang hidup trombosit

dari differensiasi stem sel sampai dihasilkan trombosit memerlukan

waktu sekitar 10 hari (Kiswari, 2014).

Gambar 1. Megakariosit dan trombosit (Wirawan R. 2006)

Trombosit mempunyai peranan penting dalam hemostatis yaitu

pembentukan dan stabilitas sumbat trombosit. Pembentukan sumbat

trombosit melalui beberapa tahap yaitu adhesi trombosit, agregasi

trombosit dan reaksi pelepasan (Setiabudy, 2009).


B. Hemostasis

Hemostasis merupakan fungsi tubuh yang bertujuan untuk

mempertahankan keenceran darah agar darah tetap mengalir dalam

pembuluh darah dan menutup kerusakan dinding pembuluh darah

disebut fungsi hemostasis. Fungsi hemostasis berguna untuk

mengurangi kehilangan darah pada saat terjadinya kerusakan

pembuluh darah (I Made Bakta, 2012). Langkah-langkah dalam

hemostasis yaitu hemostasis primer terjadi pembentukan primary

plateletplug (sumbat trombosit). Hemostasis sekunder, pada langkah

ini terjadi pembentukan stable hemostatic plug (plateletdan fibrin plug).

Langkah III Fibrinolisis yang menyebabkan lisis dari fibrin setelah

dinding vaskuler mengalami reparasi sempurna sehingga pembuluh

darah kembali paten.

C. Pemeriksaan Bleeding Time (Waktu Perdarahan)

Bleeding time (waktu perdarahan) adalah uji laboratorium

untuk menentukan lamanya tubuh menghentikan perdarahan akibat

trauma yang dibuat secara laboratoris. Pemeriksaan ini mengukur

hemostasis dan koagulasi. Masa perdarahan tergantung dari

ketepatgunaan cairan jaringan dalam memacu koagulasi, fungsi

pembuluh darah kapiler dan trombosit. Pemeriksaan ini terutama

mengenai trombosit, yaitu jumlah dan kemampuan untuk adhesi pada

jaringan subendotel dan membentuk agregasi (Juliantisilaen, 2014).


Pemeriksaan Bleeding Time (waktu perdarahan) terdapat dua

metode yaitu Ivy dan Duke. Metode duke dinilai kurang teliti dan

kurang akurat, sehingga dilakukan perbaikan berdasarkan metode

Ivy.Agar pemeriksaan terstandarisasi maka dilakukan penyamaan

tekanan pembuluh darah dengan menggunakan sfigmomanometer

pada tekanan 40 mmHg. Tusukan dilakukan pada lengan bagian

bawah menggunakan lanset (Nugraha, Gilang, 2015). Metode Duke

kurang memberatkan pada mekanisme hemostasis karena tidak

diadakan pembendungan. Namun metode Duke sebaiknya hanya

dipakai pada bayi dan anak kecil saja, karena pembendungan

menggunakan figmomanometer pada lengan atas tidak mungkin atau

susah dilakukan (R.Gandasoebrata, 2010).

D. Masalah Klinis pada Pemeriksaan Bleeding Time (Waktu

Perdarahan)

1. Pemendekan waktu

Penyakit Hodkin

2. Pemanjangan Waktu

Purpura trombositopenia, disarankan untuk memeriksa jumlah

trombosit sebelum melakukan tes waktu perdarahan (v.dacie,

sir john dan lewis S.M), Abnormalitas fungsi trombosit,

gangguan ini bisa disebabkan oleh obat paraprotein atau

kelainan trombosit, DIC (disseminated intravascular

coagulation),Defisiensi faktor (V, VII, XI).


BAB III

METODE PEMERIKSAAN

A. Metode Pemeriksaan

1. Metode Ivy

Ikatan spigmomanometer dikenakan pada lengan atas dengan

tekanan 40 mmHg. Penusukan bagian lengan bawah kira-kira 3 jari

dibawah lipat siku dengan kedalaman tusukan 3mm

(R.Gandasoebrata,2010). Insisi harus dibuat di tempat yang sudah

dibersihkan, bebas dari penyakit kulit dan jauh dari vena

(Riswanto, 2013). Prinsip metode Ivy : Dibuat perlukaan standar

pada permukaan volar lengan bawah. Lamanya perdarahan

sampai berhenti dicatat sebagai waktu perdarahan (Riswanto,

2013).

2. Metode Duke

Pemeriksaan dilakukan dengan melakukan tusukan pada bagian

cuping telinga dengan kedalaman 2 mm (R.Gandasoebrata, 2010).

Prinsip metode Duke : Dibuat perlukaan standar pada daun telinga.

Lamanya perdarahan sampai berhenti dicatat sebagai waktu

perdarahan (Riswanto, 2013).

B. Nilai Normal

1. Metode Ivy : 1-6 menit

2. Metode Duke : 1-3 menit


C. Alat dan Bahan

1. Alat

Metode Ivy Metode Duke

1. Lancet 1. Lancet
2. Stopwatch 2. Stopwatch
3. Kertas saring 3. Kertas saring
4. Tensimeter 4. Objeck glass
2. Bahan

Metode Ivy Metode Duke

1. Kapas kering 1. Kapas kering


2. Alkohol 70 % 2. Alcohol 70 %

D. Prosedur Kerja

1. Metode Ivy

a) Pra Analitik

1. Memasang manset tensimeter pada lengan atas, dengan batas

bawah manset 2-3 cm dari lipat siku.

2. Memompa tensimeter sampai tekanan 40 mmHg.

3. Mendesinfektan daerah volar lengan bawah ± 5 cm bawah siku

menggunakan kapas alcohol.

b) Analitik

1. Menusuk dengan softclick/ buat insisi dengan lancet standar,

dan secara otomatis darah akan mengalir.

2. Segera menjalankan stopwatch saat darah keluar.

3. Setiap 30 detik darah dihisap dengan kertas saring hingga


benar-benar berhenti.

4. Membaca hasil Bleeding time pada kertas saring

Gambar 3. Metode Ivy


2. Metode Duke

a) Pra Analitik

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Memijat derah pinggir cuping telinga hingga memerah.

3. Membersihkan daun telinga dengan kapas alcohol 70%

b) Analitik

1. Menusuk cuping telinga dengan lancet menggunakan

bantuan objeck glass yang diletakkan dibawah cuping telinga

hingga darah keluar.

2. Menyalakan stopwatch saat darah mulai keluar.

3. Setiap 30 detik darah diisap dengan kertas saring sampai

darah berhenti. Membaca hasil pada kertas saring

4. Membersihkan sisa darah yang mengering pada cuping

Gambar 4. Metode Duke


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Probandus Metode Ivy Metode Duke

Nama :Sukardianto
Usia :19 tahun
Jenis : Laki-laki
Kelamin

Detik 30 ke-1 : (+) Detik 30 ke-1 : (+)


Detik 30 ke-2 : (-) Detik 30 ke-2 : (+)

Pada praktikum kali ini, dilakukan pemeriksaan Bleeding Time

(waktu perdarahan) yang berguna untuk menguji pembentukan

gumpalan/sumbatan trombosit dan integritas kapiler. Ada dua macam

metode tes perdarahan yang dilakukan yaitu dengan metode Duke

dan metode Ivy (McKenzie, Shiryn B, 2004).

Metode Ivy dilakukan dengan memasang tensimeter dengan

tekanan 40mmHg pada lengan atas. Setelah diusap dengan kapas

alcohol, kulit lengan bawah bagian volar direnggangkan lalu dilakukan

tusukan dengan lancet sedalam 3 mm. stopwatch dijalankan waktu

darah keluar. Setiap 30 detik darah dihisap dengan kertas saring.

Setelah darah tidak keluar lagi, stopwatch dihentikan. Didapatkan

hasil Bleeding Time (waktu perdarahan) selama 30 detik karena

bercak pada kertas saring mempunyai diameter 5 mm. Hal ini


disebakan karena pada penusukan kurang dalam sehingga masa

perdarahan kurang dari 1 menit, oleh karena itu diperlukan

pengulangan. Hasil yang didapatkan kurang dari nilai normal akan

tetapi perlu dilakukan pengulangan dalam pemeriksaan karena

kurang dalamnya saat proses penusukan sehingga darah yang keluar

sangat sedikit. Nilai normal Bleeding Time (waktu perdarahan)

metode ini berkisar antara 1-6 menit.

Sedangkan metode Duke dilakukan dengan cara membuat sebuah

luka pada cuping dan membutuhkan waktu pada saat perdarahan terjadi

hingga selesai. Ini berhubungan dengan fungsi platelet dan integritas dari

kapiler (GK&Pal, Pal, Pravati, 2006). Didapatkan hasil Bleeding time selama

60 detik (1 menit) karena pembacaan bercak daraah pada kertas saring

harus dengan diameter 5 mm. Hasil yang didapatkan tergolong normal

karena nilai normal Bleeding Time (waktu perdarahan) metode ini berkisar

antara 1-3 menit. Sehingga dapat dikatakan bahwa probandus tidak memiliki

gangguan kemampuan vaskular dan trombosit untuk menghentikan

perdarahan

Metode Duke kurang memberatkan pada mekanisme

hemostasis karena tidak diadakan pembendungan. Namun metode

Duke sebaiknya hanya dipakai pada bayi dan anak kecil saja, karena

pembendungan menggunakan figmomanometer pada lengan atas

tidak mungkin atau susah dilakukan (R.Gandasoebrata, 2010).

Pemeriksaan Bleeding Time (waktu perdarahan) lebih baik dengan


menggunakan metode Ivy, karena dilakukan pada permukaan volar

lengan bawah yang mudah diakses, memiliki pasokan darah

superfisial yang relative seragam, kurang peka terhadap nyeri, dan

mudah terpengaruh oleh peningkatan ringan tekanan hidrastatik

(Riswanto, 2013)
KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilkukan dapat disimpulkan

bahwa :

1. Bleeding time (waktu perdarahan) adalah uji laboratorium untuk

menentukan lamanya tubuh menghentikan perdarahan akibat

trauma yang dibuat secara laboratoris.Pemeriksaan ini mengukur

hemostasis dan koagulasi.

2. Pemeriksaan bleeding time (waktu perdarahan) terdapat dua

metode yaitu metode Ivy dan metode Duke. Metode Duke

dilakukan dengan cara membuat sebuah luka pada cuping dan

membutuhkan waktu pada saat perdarahan terjadi hingga selesai.

Metode Ivy dilakukan memasang tensimeter dengan tekanan

40mmHg pada lengan atas, kulit lengan bawah bagian volar

direnggangkan lalu dilakukan tusukan dengan lancet sedalam 3

mm.

3. Nilai normal Bleeding Time (Waktu perdarahan) Metode Ivy 1-6

menit sedangkan metode Duke 1-3 menit

4. Pada sampel yang digunakan memiliki nilai Bleeding Time (Waktu

perdarahan) yang normal sehingga tidak menunjukkan adanya

gangguan kemampuan vaskular dan trombosit untuk

menghentikan perdarahan.
DAFTAR PUSTAKA

Rahajuningsih D. Setiabudy. 2009. Hemostasis dan Trombosis Edisi

Keempat. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Gandasoebrata R. 2007. Penentuan Laboratorium Klinik Cetakan 13.

Jakarta: Dian Rakyat.

Mayangsari. 2016. Gambaran Hasil Pemeriksaan Bleeding Time (Waktu

Perdarahan) Dengan Metode Ivy dan Duke. Ciamis

Bakta I Made. 2006. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta : ECG.

Arif Mansyur. 2015. Penuntun Praktikum Hematologi. Fakultas Kedokteran

Universitas Hasannudin. Makasar.

Anda mungkin juga menyukai