Makalah Periode Rasul
Makalah Periode Rasul
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan tentang sejarah dakwah rasulullah periode mekah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Persoalan yang dihadapi masyarakat Yastrip waktu itu adalah tidak adanya
kepemimpinan yang membawahi semua suku Yastrip. Hanya ada pemimpin-pemimpin suku
yang saling berebut pengaruh. Akibatnya, perang antar-suku pun sering terjadi.
2) Mendirikan Masjid
Mendirikan masjid, hal ini merupakan usaha pertama nabi yang sangat penting dalam
pembinaan masyarakat yaitu sebagai tempat beribadah kepada Allah, tempat Rasulullah
3
manyampaikan ajaran-ajaran beliau dari wahyu Allah yang baru diterima. Masjid ini juga
tempat para sahabat bermusyawarah atau menanyakan suatu masalah kepada Rasululah dan
juga berfungsi sebagai tempat menerima tamu dari negeri lain. Masjid yang pertama kali di
bangun oleh Nabi adalah Masjid Nabawi. Kemudian umat islam turut-turut membangun
beberapa masjid Jumu’ah (tempat pertama Rasulullah melaksanakan shalat jumat), Masjid
Gamamah (tempat pertama kali dilaksanakan shalat hari raya Islam), Masjid Bani Quraizah,
Masjid Salman, Masjid Ali.
3) Ukhuwah Islamiyah
Para penduduk kota Madinah telah mendengar bahwa Rasulullah akan hadir dan
menetap di kota mereka. Para penduduk menyambut kehadiran Rasulullah dengan riang
gembira. Penduduk Madinah yang menyambut kehadiran Rasulullah disebut sebagai kaum
Anshar, sedang kaum Muslimin yang hijrah dari Makkah ke Madinah disebut kaum
Muhajirin.
Meskipun kaum Anshar mengetahui bahwa sebagiankaum Muhajirin tidak membawa
harta bendanya ketika berhijrah, kaum Anshar tetap bersedia berbagi tempat tinggal,
pekerjaan, dan pakaian. Bahkan, Rasulullah menyatakan bahwa kaum Anshar dan kaum
Muhajirin saling mewarisi. Dasar persaudaraan yang di bangun oleh Rasulullah adalah
Ukhuwah Islamiyah, yaitu persaudaraan yang didasarkan pada kesamaan suku. Para sahabat
yang dipersaudarakan, antara lain :
a) Abu Bakar as-Siddiq dengan Kharijah Bin Zuhair;
b) Umar Bin Khitab dengan Itban bin Malik;
c) Utsman bin Affan dengan Aus bin Tsabit;
d) Zubair bin Awwam dengan Salamah bin Salamah;
e) Salman al-Farisi dengan Abu Darda’.
Tujuan mempersaudarakan mereka adalah agar satu sama lain saling tolong
menolong, yang mampu menolong yang kekurangan, serta untuk menyelapkan rasa asing
pada diri sahabat-sahabat Muhajirin di kota Madinah.
4
perikemanusiaan, keadilan sosial, toleransi beragama, gotong royong untuk kebaikan
masyarakat, dan lain-lain. Saripatinya adalah sebagai berikut:
Kesatuan umat Islam, tanpa mengenal perbedaan.
Persamaan hak dan kewajiban.
Gotong royong dalam segala hal yang tidak termasuk kezaliman, dosa, dan
permusuhan.
Kompak dalam menentukan hubungan dengan orang-orang yang memusuhi umat.
Membangun suatu masyarakat dalam suatu sistem yang sebaik-baiknya, selurusnya
dan sekokoh-kokohnya.
Melawan orang-orang yang memusuhi negara dan membangkang, tanpa boleh
memberikan bantuan kepada mereka.
Melindungi setiap orang yang ingin hidup berdampingan dengan kaum Muslimin dan
tidak boleh berbuat zalim atau aniaya terhadapnya.
Umat yang di luar Islam bebas melaksanakan agamanya. Mereka tidak boleh dipaksa
masuk Islam dan tidak boleh diganggu harta bendanya.
Umat yang di luar Islam harus ambil bagian dalam membiayai negara, sebagaimana
umat Islam sendiri.
Umat non Muslim harus membantu dan ikut memikul biaya negara dalam keadaan
terancam.
Umat yang di luar Islam, harus saling membantu dengan umat Islam dalam
melindungi negara dan ancaman musuh.
Negara melindungi semua warga negara, baik yang Muslim maupun bukan Muslim.
Umat Islam dan bukan Islam tidak boleh melindungi musuh negara dan orang-orang
yang membantu musuh negara itu.
Apabila suatu perdamaian akan membawa kebaikan bagi masyarakat, maka semua
warga negara baik Muslim maupun bukan Muslim, harus rela menerima perdamaian.
Seorang warga negara tidak dapat dihukum karena kesalahan orang lain. Hukuman
yang mengenai seseorang yang dimaksud, hanya boleh dikenakan kepada diri pelaku
sendiri dan keluarganya.
Warga negara bebas keluar masuk wilayah negara sejauh tidak merugikan negara.
Setiap warga negara tidak boleh melindungi orang yang berbuat salah atau berbuat
zalim.
5
Ikatan sesama anggota masyarakat didasarkan atas prinsip tolong-menolong untuk
kebaikan dan ketakwaan, tidak atas dosa dan permusuhan.
Dasar-dasar tersebut ditunjang oleh dua kekuatan. Kekuatan spiritual yang meliputi
keimanan seluruh anggota masyarakat kepada Allah, keimanan akan pengawasan dan
penlindungan-Nya bagi orang yang baik dan konsekuen, dan Kekuatan material yaitu
kepemimpinan negara yang tercerminkan oleh Nabi Muhammad saw.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan makalah di atas, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa dakwah
Rasulullah SAW periode Madinah itu merupakan dakwah lanjutan yang dilakukan Rasulullah
SAW pada saat beliau hijrah dari kota Mekah ke kota Madinah. Dimana dalam periode
Madinah ini, pengembangan Islam lebih ditekankan pada dasar-dasar pendidikan masyarakat
Islam dan pendidikan sosial kemasyarakatan.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna perbaikan makalah kami dimasa yang akan datang.
7
DAFTAR PUSTAKA