Kebijakan
Khalifah yang setiap
berkuasa Khalifah
MASA DI FASE KETIGA
Pada periode ini, Daulah Abbasiyah berada di bawah
kekuasaan Bani Buwaih. Keadaan Khalifah lebih buruk
dari sebelumnya, terutama karena Bani Buwaih
adalah penganut aliran Syi’ah. Khalifah tidak lebih
sebagai pegawai yang diperintah dan diberi gaji. Bani
Buwaih membagi kekuasaannya kepada tiga bersaudara :
Ali untuk wilayah bagian selatan negeri Persia, Hasan
untuk wilayah bagian utara, dan Ahmad untuk wilayah
Al- Ahwaz, Wasit dan Baghdad.
Dengan demikian Baghdad pada periode ini tidak
lagi merupakan pusat pemerintahn Islam karena telah
pindah ke Syiraz di masa berkuasa Ali bin Buwaih yang
memiliki kekuasaan Bani
KONDISI UMUM FASE KETIGA
Pada masa ini dikenal dengan masa disintregasi di
kekuasaan dinasti abbasiyah dan mulukt tawaif di dinasti
umayyah 2 andalusia. Wilayah jauh abbasiyah seperti di
afrika utara, dan di india minta merdeka dari abbasiyah.
Tuluniyah dan fatimiyah di mesir, serta idrisi di
maroko dan sabaktakim di india mengumumkan
merdeka dan lepas dari kekuasaan pusat abaiyah.
Pada fase ini perkembangan ilmu masih berjalan meskipun
sudah menurun, mahasiswa dari eropa masih tetap belajar di
pusat-pusat peradaban islam baik di bahgdad maupun di
andalusia masih diramaikan dengan kegiatan belajar mengajar,
karya-karya monumental dari ilmuan umaiyah andalusia juga
masih menjadi idola para pengajar eropa untuk
mempelajarinya
PERISTIWA PENTING YANG TERJADI DI
FASE KETIGA
Selanjutnya periode II, III, IV, kekuasaan Politik Abbasiyah
sudah mengalami penurunan, terutama kekuasaan politik
sentral. Hal ini dikarenakan negara-negara bagian (kerajaan-
kerajaan kecil) sudah tidak menghiraukan pemerintah pusat,
kecuali pengakuan politik saja. Panglima di daerah sudah
berkuasa di daerahnya,dan mereka telah mendirikan atau
membentuk pemerintahan sendiri misalnya saja munculnya
Daulah-Daulah kecil, contoh;Daulah Bani Umayyah di
Andalusia atau Spanyol, Daulah Fatimiyah.
Pada periode ini, Daulah Abbasiyah berada di bawah kekuasaan
Bani Buwaih. Keadaan Khalifah lebih buruk dari sebelumnya,
terutama karena Bani Buwaih adalah penganut aliran Syi’ah.
Khalifah tidak lebih sebagai pegawai yang diperintah dan diberi
gaji.
Baghdad pada periode ini tidak lagi merupakan pusat
pemerintahn Islam karena telah pindah ke Syiraz di masa
berkuasa Ali bin Buwaih yang memiliki kekuasaan Bani Buwaih.
Dalam bidang ilmu pengetahuan Daulah Abbasiyah
terus mengalami kemajuan pada periode ini. Pada masa inilah
muncul pemikir-pemikir besar seperti al-Farabi, Ibnu Sina, Al-
Biruni, Ibnu Maskawaih, dan kelompok studi Ikhwan as-Safa.
Bidang ekonomi, pertanian, dan perdagangan juga mengalami
kemajuan. Kemajuan ini juga diikuti dengan pembangunan
masjid dan rumah sakit. Pada masa Bani Buwaih berkuasa di
Baghdad, telah terjadi beberapa kali kerusuhan aliran antara
Ahlussunnah dan Syi’ah, pemberontakan tentara dan sebagainya.
KHALIFAH YANG BERKUASA PADA FASE
KETIGA
Al mu’thi
Ath – Thai
Al-Qadir
Al – Qayyim
AL MU’THI
Al-Muthi‘ Lillahi
(Arab: 0مطيع00) لا
bergelar Abu al-Qasim
Nama aslinya al-Fadhl
bin al-Muqtadir bin al-
Mu'tadhid
Merupakan Khalifah Bani
Abbasiyah di Baghdad
Berkuasa tahun 946 -974.
Nama asli Abdul-Karim
bin al-Muthi‘ adalah
Memerintah
dari 974 hingga 991 M
AL- QADIR
Al-Qadir Billah (Arab: قادرBB) لا
(m. 1031) bergelar Abu al-'Abbas
Nama asli Ahmad bin Ishaq bin al-
Muqtadir
Memerintah 991 - 1031 M.