Anda di halaman 1dari 11

1.1.

Pemeliharaan dan Perawatan Tali


Agar tali-tali dapat tahan lama (awet) dan aman dalam penggunaannya,
maka diperlukan pemeliharaan dan perawatan yang sesuai dan baik. Untuk
maksud itu kita harus mengenal jenis-jenis, sifat dan karakteristik dari tali
tersebut.

3.3.1. Tali Serat Khususnya Tali Serat Nabati dianjurkan agar :


a. Dihindarkan/jauhkan dari air, udara lembab. Disimpan ditempat yang
tidak kering dan lembab,
b. Tidak berhubungan langsung dengan besi kapal (dek dan dinding
kapal) dengan cara diberikan ganjal (dunnage) dari kayu supaya ada
peranginan atau ventilasi,
c. Jika habis dipakai agar dikeringkan lebih dahulu dengancara diangin-
anginkan sebelum disimpan,
d. Dihindarkan dari minyak atau bahan lain yang mengandung minyak
misalnya cat, tir dan lain-lain,
e. Dijauhkan dari bahan-bahan/cairan kimia,
f. Dihindarkan dari sengatan panas secara langsung, biasanya
ditempatkan yang terlindung dibawah atap atau ditutup dengan
terpal, dan jauhkan dari mesin, ketel dan lain-lain,
g. Dijaga agar tali tidak kusut/bertombol, dengan cara digulung searah
dengan arah pintalannya. Ujung setiap tali atau yang baru dipotong
harus diikat (takling),
h. Hindarkan dari benda keras dan tajam,
i. Dalam pemakaian hindarkan dari sentakan-sentakan dan beban yang
melebihi keamanan muatnya (SWL).

1.3.2. Tali Kawat Baja (wire rope)


Untuk pemeliharaan tali kawat baja pada umumnya sama dengan
pemeliharaan tali serat, kecuali untuk tali jenis ini :
a. Agar sering diminyaki dengan jalan dibersihkan terlebih dahulu
kotoran dengan sikat kawat dan minyak tanah, kemudian disemir
dengan minyak pelumas (grease),
b. Digulung di dek atau pada tromol dengan gulungan berdiameter
besar atau secara angka delapan. Dibawah ini ada beberapa gambar
dalam penanganan tali pada kegiatan dikapal.

Gambar. Penanganan tali

Membuka gulungan tali dari coilnya, adalah hal yang perlu diperhatikan,
jika cara mengeluarkan tali dari gulungannya salah maka akan terbentuk
tekukan-tekukan kecil sebanyak sejumlah gulungan yang dikeluarkan.
Menghilangkan tekukannya adalah dengan cara menegangkan tali sembari
diputar untuk membebaskan tekukan tali. Tekukan ini terjadi jika kita membuka
gulungan tali mulai dari gulungan dalam, biasanya baru dua tekukan atau lebih
sudah tampak membentuk tekukan. Jika demikian, masukkan ujung tali yang
telah dikeluarkan melalui lubang dalamnya. Gulungan dibalik dan tariklah ujung
tali dari muka lubang lainnya, Perhatikan Gambar di bawah, gambar (1) adalah
cara mengurai gulungan tali yang salah dan (2) adalah yang benar.
(1) (2)

Gambar 7. 1 Contoh membuka gulungan tali, (1) Salah, dan (2) Benar

Gambar. Pemasangan tali di bolder

1. Mengunci ujung tali (splicecing)


4.1. Back splice (Anyaman Membalik)
1. Setiap helaian dianggap (a, b, c)
11. Mengunci Ujung T a li

(1) Back2.Splice (Anyaman


Tekuk Balik)
helai “a” kedepan
3. Tindihkan helaian “b”kesisi luar helaian “a”
① Setiap helaian dianggap “a”, “b”, “c”.
② 4. helaian
Tekuk Himpitkan “c”dari
“a” ke depan.sisi luar “b” dan masukkan ke lingkaran “a” inidi sebut
③ Tindihkan helaian
“crown “b” atau
knot” ke sisisimpul
luar helaian “a”.
mahkota
④ Himpitkan “c” dari sisi luar “b” dan masukkan ke lingkaran “a”. Ini disebut “Crown Knot”
5. Kencangkan
(simpul mahkota) anyaman helaian tersebut dengan kuat, melipat setiap
⑤ Kencangkan anyaman
helaian helaian ke
dan selipkan tersebut dengan kuat,
masing-masing melipat
celah setiap helaian dan selipkan ke
helaian
masing2 celah helaian.
6. Anyam
⑥ Anyam setiap3 helaian
setiap helaian kali dan 3 kalai
lebih danmenyelesaikan.
untuk lebih untuk menyelesaikan

a
b
c

① ② ③

④ ⑤ ⑥

4.2. Eye splice (Membuet Mata)


1. Setiap helaian dianggap (a, b, c)
2. Sisipkan “a” kedalam celah tali
3. Sisipksn helaian “b” di bawah helaian dimana helain “a” telah disisipkan
4. Balikkan talinya ke belakang
5. Menyelipkan helaian “c” ke helaian lainnya searah tanda panah
6. Dan 7 kencangkan ketiga helaian dengan kuat, lalu lakukan anyaman
kedua
7. 8 anyam setiap helaian 3 kali dan lebih untuk menyelesaikan.
② Sisipkan “a” ke dalam celah tali.
③ Sisipkan helaian b di bawah helaian dimana helaian a telah disisipkan.
④ Balikkan talinya ke belakang.
⑤ Menyelipkan helaian c ke helaian lainnya searah tanda panah.
⑥ , ⑦ Kencangkan ketiga helaian dengan kuat, lalu lakukan anyaman kedua.
⑧ Anyam setiap helaian 3 kali dan lebih untuk menyelesaikan.

a c a b
b

① ② ③ ④

⑤ ⑥ ⑦ ⑧
4.3. Short Splice (Sambungan Pendek)
1. Mengurai helai kedua tali.
2. Gabungkan setiap helaian.
3. Menyisipkan setiap helain tali sisi kanan ke sisi kiri satu kali.
4. Anyam sebanyak 3 kali.
5. Anyam helaian tali yang lainnya 3 kali.
6. Lakukan anyaman helaian tali dari masing-masing sisi sebanyak 3
kali dan lebih untuk menyelesaikannya.

① ② ③
④ ⑤ ⑥

2. SIMBOL-SIMBOL DAN NAMA DAGANG


5.1. Simbol - simbol
Informasi komponen dan ukuran alat tangkap disampaikan dalam
bentuk simbol seperti pada tabel 2 berikut di bawah ini.
No
Arti Keteran
Simbol
Inggris Indonesia gan
1 2 3 4 5
1 Rope) Tali

2 Net/webbing Bagian Jaring

3 Float Pelampung

4 Sinker Pemberat

5 Mesh size Ukuran mata jaring

6 Ø Diameter Garis tengah

7 Upper panel Sisi atas

8 Lower panel Sisi bawah

9 Right side panel Sisi kanan

10 Left side panel ) Sisi kiri

N direction in
11 Arah jaring
netting

12 II Thickness Tebal

13 Circumferen Keliling

14 Approximatelly Rata-rata

15 Optional Boleh pilih


……../……..
16 Ring Cincin
Tabel 2. Simbol-simbol dalam desain alat tangkap

2.2. Singkatan - singkatan


Informasi komponen dan ukuran alat tangkap disampaikan dalam bentuk
singkatan huruf seperti pada tabel 3 berikut di bawah ini.

Arti
No Singkatan Keterangan
Inggris Indonesia
1 2 3 4 5
1 ALU Almunium Almunium
2 BR Brass Kuningan
3 CHRO Chromium Chromium
4 CK Cork Gabus
5 COC Coconut Sabut kelapa
6 COMB Combination rope Tali kombinasi
7 COT Cotton Katun
8 CU Cupper Tembaga
9 CUT Cut Potong
 
10 DKN Double knot Simpul ganda
11 FE Iron Besi
12 FISH Fish Ikan
13 GALV Galvanized Lapisan galvanis
14 L Length Panjang
15 MAN Manila Serat manila
16 MAT Material Bahan
17 MET Metal Logam
18 NTS Net sounder Penduga alt
19 PA Polyamide Polyamide  
20 PE Polyethylene Polyethylene  
21 PES Polyester Polyester Serat sintetis
bahan pembuat
22 PP Polypropele Polypropele
tali ataupun
23 PVA Poly vinyl alcphol Poly vinyl alcphol jaring
24 PVC Polyvinyl Chloride Polyvinyl Chloride  
25 PL Plastic Plastik
26 PB Lead Pemberat Bahan
27 RUB Rubber Karet pelampung
28 SIS Sisal Serat sisal Bahan
29 SST Stainless Stell Biji anti karat pemberat
30 SW Swivel Kili-kili  
31 SYN Synthetic fibre Serat sintetis
32 TIN Tinned Timah  
32 TIN Tinned Timah
33 WIRE Wire rope Tali baja
34 ZN Zinc Seng

Persentase
perbandingan
Hanging ratio panjang jarring
35 €
(HR) dengan tali
penggantung
jaring

Berat (g)
36 Rtex Resultan tex 1.000 meter
benang jadi
Tabel 3. Kode/singkatan pada desain alat tangkap

5.3. Nama dagang


5.3.1. Jenis bahan dan nama dagang
Bahan dasar jaring maupun tali yang digunakan untuk membuat pukat
cincin berasal dari serat sintetis, seperti Polyamide (PA), Polyethylene
(PE), Polyester (PES) dan Polyvinyl acohol (PVA). Di beberapa negara
bahan-bahan dasar tersebut memiliki nama dagang sendiri-sendiri,
misalnya PA dikenal dengan nama dagang nylon, PVA dikenal dengan
kuralon, dan lain sebagainya.

N0 Jenis Bahan Nama Dagang

1 2 3
1 Polyamide Nylon (banyak Negara), amilon (jepang),
(PA) Caprolan
(USA), Kapron, Anid (Rusia), Kenlon,
Knoxlock, Enkalon (Inggris), Lilion, Forlion
(Italia), Perlon, Platil (Jerman), Nailonsix
(Brasil)
2 Polyethylene Etylon, Hiralon, Hi-zex (Jepang), Verlon
(USA),
Durlene, Norfil, Rigidex (Inggris), Sainthene,
Flotten (Perancis), Vestolen, Nortylen
(Jerman), Nymplex (Belanda), Levilene (Italia),
Laveten (Swedia), Axvaflek (Norwegia)

(PP)

3 Polypropylene Verlon P (USA), Drylene, Ribofil (Inggris),


(PP) Hostalen
(Jerman), Meraxlon (Italia), Danaflex,
Multiflex
(Denmark), Porlene (Argentina

4 Polyester Tetoron (Jepang), Dacron (USA), Diolen,


(PES) Trevira

5 Poly vinyl Cremona, Kanebian, Kuralon, Mexlon,


alcohol (PVA) Trawlon,
Vinilon (Jepang)

Tabel 4. Jenis bahan dan nama dagang


5.3.2. Jenis bahan dan sifat fisik
Bahan dari serat sintetis dimaksud mempunyai sifat fisik yang berbeda-beda
seperti pada tabel 8 di bawah ini.

Nama
No Serat Sintetis Kode Densitas Sifat Fisik

1 2 3 4 5

Tenggelam
1 Polyamide PA 1,14 Kekuatan dan daya
tahan gesekan baik
Kemuluran amat baik

Tenggelam
2 Polyester PES 1,38 Kekuatan sangat baik
Kemuluran kurang

Terapung
3 Polyethylene PE 0,94 – 0,96 Ketahanan gesekan baik
Kelenturan baik

Terapung
4 Polypropelene PP 0,91 – 0,92 Kekuatan baik
Ketahanan gesekan baik

Tenggelam
5 Polyvinyl alcohol PVA 1,30 – 1,32 Kethanan gesekan baik
Kemuluran baik

Tabel 5. Sifat Fisik Serat Sintetis


3. MENJURAI JARING

Tabel 6. Peralatan kerja pembuatan alat penangkap ikan pukat cincin

Rincian peralatan di atas adalah standar untuk 1 orang, sehingga jumlah yang dibutuhkan
sesungguhnya masing-masing peralatan di kalikan dengan jumlah tenaga yang akan
dilibatkan di dalam pekerjaan tersebut.

6.1 Simpul dasar untuk merajut

Saat merakit sendiri jaring, dengan satu atau lain cara, Anda harus bekerja dengan
pancing, menghubungkan dan menenunnya. Masalahnya cukup ederhana, hal utama di sini
adalah mendekati masalah ini dengan benar, untuk memperoleh keterampilan membuat simpul
yang cepat dan berkualitas tinggi.

Anda mungkin juga menyukai