Tight control atau pengendalian ketat didasari oleh prinsip manajemen bahwa manajer
akan bekerja lebih efektif dalam hal – hal yang spesifik, misalnya: mencakup tujuan
jangka pendek. Di samping itu, pengendalian ketat merupakan sarana bagi manajer
untuk mengevaluasi kemampuan dirinya untuk mencapai kondisi sesuai yang
diharapkan dan pencegahan tindakan yang tidak diinginkan. Pencapaian dari
pengendalian yang ketat tergantung pada karakteristik dari definisi daerah/ area hasil
yang diinginkan, pengukuran kinerja, dan bagian yang disediakan.
Dimensi dari hasil haruslah sejalan dengan tujuan organisasi yang sebenarnya,
kinerja target harus spesifik, dengan umpan balik dalam waktu tambahan yang
singkat agar pengendalian manajemen dianggap ketat. Hasil yang diinginkan harus
secara efektif dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada orang-orang yang
perilakunya dikendalikan dan jika hasil pengendalian digunakan hanya semata-
mata dalam daerah kinerja yang diberikan, pengukurannya haruslah lengkap.
a. Kongruen (sejalan/ atau sebangun)
Sistem pengendalian yang ketat mungkin menderita oleh karena masalah
kongruensi baik karena manajer tidak memahami secara baik tujuan organisasi
yang sebenarnya ataupun karena dimensi kinerja yang manajer pilih untuk
mengukur hasilnya tidak merefleksikan tujuan yang sebenarnya juga.
b. Spesifikasi dan Jangka Waktu
Pengendalian yang ketat juga tergantung dari target kinerja yang dideskripsikan
dalam istilah yang spesifik dan dalam jangka waktu yang singkat. Target yang
spesifik tidak bersifat gambaran umum dan dikuantitatifkan seperti $2,21 biaya
tenaga kerja setiap unit produksi, 15% Return on Assets setahun atau kurang
dari 1% keluhan pelanggan.
c. Komunikasi dan Internalisasi
Sangatlah jelas kalau pengendalian yang ketat harus mengkomunikasikan secara
efektif dan menginternalisasi kinerja target kepada orang-orang yang
diperintahkan untuk mencapainya.
d. Kelengkapan
Syarat terakhir dari pengendalian yang ketat adalah kelengkapan. Kelengkapan
di sini berarti bahwa daerah yang diidefinisikan dalam sistem pengendalian
manajemen termasuk daerah yang organisasi inginkan berkinerja bagus dan
untuk pegawai yang terlibat memberikan dampak.
2. Pengukuran Kinerja
Pengendalian mungkin lebih ketat jika penghargaan dan hukuman secara signifikan
melibatkan pegawai secara langsung dan secara tegas menghubungkannya dengan
prestasi atau kegagalan dari hasil yang diinginkan. Sebuah hubungan langsung
berarti bahwa hasil diterjemahkan secara otorisasi menjadi penghargaan atau
hukuman tanpa pandang bulu dan tanpa ambiguitas/ kebimbangan.
a. Manajer lebih terfokus pada tujuan – tujuan jangka pendek sehingga mengambil
keputusan yang berbahaya bagi perusahaan di masa datang;
b. Menekankan profit jangka pendek, sehingga tidak mengambil kesempatan yang
dapat memberi keuntungan di masa datang;
c. Timbulnya distorsi komunikasi antara manajer unit dan manajer senior jika
anggaran dijadikan satu-satunya tolak ukur;
d. Pengawasan ketat dapat mendorong manajer memanipulasi data.
Contoh:
Salah satu contoh pengendalian yang ketat melalui anggaran, untuk sewa mobil
dengan total biaya di atas Rp. 1 juta, kelompok harus melampirkan salinan
kontrak dengan pemasok. Sewa mobil diperbolehkan ketika situasi/ kondisi di
lapangan memerlukan itu, seperti di daerah yang sangat sulit. Biasanya sewa
mobil untuk mengangkut pelatih, mengambil makanan dan bahan pelatihan, dll.
Pembatasan fisik dapat mulai dari hal yang mudah seperti mengunci meja kantor
tempat menyimpan dokumen penting dan hanya orang tertentu yang memiliki
otorisasi sampai sistem sidik jari elektronik unutk absensi.
A. Differentiation Product
Untuk dapat menekan biaya dan bersaing dengan maskapai penerbangan lain, PT
Citilink Indonesia menerapkan strategi berikut : tidak ada pelayanan gratis (untuk
pelayanan seperti asuransi, pembelian tiket, pemilihan tempat duduk, serta fasilitas
bagasi Citilink membebankan biaya tambahan yang bervariasi per penumpang);
jaringan atau rute penerbangan jarak pendek (Citilink memilih rute penerbangan jarak
pendek yang mempunyai durasi penerbangan tidak lebih dari 3 jam agar dapat
menghemat biaya); fasilitas yang standar (salah satu strategi menghemat biaya
operasional penerbangan adalah fasilitas yang sederhana); sistem operasional
sederhana (Citilink berencana akan menggunakan pesawat baling baling atau
propheler dalam menjalankan usahanya, hal ini dilakukan karena Citilink hanya
melayani rute penerbangan jarak pendek); penghematan distribusi dan strategi
promosi (promosi dilakukan dengan penjualan tiket murah yang bisa menarik
perhatian calon penumpang, Citilink juga bekerjasama dengan perbankan dalam
penyediaan layanan tiket agar Citilink tidak perlu mengeluarkan biaya distribusi
penjualan tiket)
Minerva
Produsen minuman soda Big Cola merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan
strategi ini. Meskipun memilih segmen pasar yang sama, Big Cola mampu menjual
minuman soda dengan harga yang lebih murah dibandingkan produsen lain seperti
Pepsi ataupun Coca Cola. Big Cola mampu menjual minuman soda yang lebih murah
karena mereka menggunakan bahan – bahan local dan diawal kemunculannya untuk
menghemat biaya pemasaran mereka tidak melakukan pemasaran melalui iklan di
media cetak ataupun elektronik melainkan sengaja membuang botol kemasannya ke
tempat sampah agar produknya dilihat orang.
Nexian
Sampai Maret 2010, ponsel Nexian telah digunakan oleh lebih dari 5.500.000
masyarakat Indonesia. kelengkapan fitur yang ditawarkan oleh nexian, serta
penggunaan sparepart yang cenderung murah, menjadikan merk ini menjadi incaran
masyarakat.
Produsen jam tangan dari Swiss, Swatch mampu mendapatkan sebuah struktur biaya
yang lebih rendah 30 persen dibandingkan perusahaan jam tangan lainnya di dunia.
Pada saat itu, jam kaca kuarsa berpresisi tinggi dan murah (sekitar $75) dari Jepang
dan Hongkong menguasai mayoritas pasar. Swatch memasang harga $40, tingkat
harga di mana orang bisa membeli sejumlah jam Swatch sebagai aksesoris fashion.