Anda di halaman 1dari 12

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS

“Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru


melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21”
Surakarta, 22 Oktober 2016

TEORI KETIDAKPASTIAN HEISENBERG


DALAM PERISTIWA ISRO’ MI’ROJ

Sri Jumini

Universitas Sains AlQuran (UNSIQ) Jawa Tengah, Wonosobo, 56351

Email Korespondensi: umyfadhil@yahoo.com

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian teori Ketidakpastian Heisenberg dalam
peristiwa perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhamad SAW. menggunakan metode library research (penelitian
kepustakaan) dengan menelaah dan menganalisis buku-buku yang berkaitan langsung maupun tidak
langsung. Teknik berpikir induktif digunakan untuk menelaah teori, Sedangkan dalam penafsiran Al-Qur’an,
menggunakan metode tafsir tahlili dengan memaparkan segala aspek-aspek kandungan di dalam ayat-ayat
yang ditafsirkan serta menerangkan makna-makna yang tercakup di dalamnya sesuai dengan keahlian dan
kecenderungan mufasir yang menafsirkan Qur’an Surat Al-Isra’ ayat 1 dan Qur’an Surat An-Najm ayat 13-
18. Hasil analisis menyatakan 1) Teori ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa Apabila Nabi
Muhammad dalam kondisi The New State of Matter maka akan dapat menempati posisi di mana saja dalam
ruang dan waktu; 2) Hukum Bose-Einstein Condensate menyatakan bahwa apabila suatu benda didinginkan
mendekati nol derajat kelvin maka akan berubah menjadi super fluida yang dapat memenuhi hukum
ketidakpastian heisenberg serta melanggar hukum gravitasi; 3) Al-Qur’an menjelaskan bahwa Peristiwa Isra’
Mi’raj merupakan peristiwa luar biasa sebagai tanda ke Agungan Allah SWT yang tidak dapat dilaksanakan
oleh makhluk lain kecuali atas kehendak-Nya yang dapat menembus batas-batas hukum kausalitas umum.

Kata kunci : Perjalanan Nabi Muhamad SAW, The New State of Matter, Al-Isra Ayat 1, An-Najm Ayat 13-18

Pendahuluan Salah satu kisah yang diterangkan dalam


Al-Qur’an ialah mengenai perjalanan
Sains adalah penyelidikan terhadap Rasulullah SAW yang dengan kehendak-Nya
dunia materi melalui pengamatan dan tidak ada seorang manusiapun yang mampu
percobaan. Oleh karena itu melalui aktivitas melakukannya selain beliau. Rasulullah
penyelidikan, sains akan menghasilkan SAW telah diperjalankan untuk menempuh
berbagai kesimpulan berdasarkan informasi jarak yang luar biasa jauhnya dan sampai
yang dikumpulkan lewat pengamatan dan detik ini tidak diketahui ilmuwan manapun
percobaan(Harun Yahya, 2004: 13). Ilmu mengenai jarak yang sebenarnya. Rasulullah
pengetahuan sangat dibutuhkan oleh manusia SAW telah menembus batas-batas materi
sebab dengan modal ilmu pengetahuan alam semesta yang menurut catatan berjarak
menjadikan manusia semakin kritis dalam 13,7 milyard cahaya. Sehingga dinyatakan
menanggapi signal-signal yang diisyaratkan dan diabadikan dalam Al-Qur’an bahwa
oleh alam semesta. Muhammad SAW telah melihat sebagian
Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan tanda-tanda kebesaran kekuasaan Allah SWT
mempunyai hubungan yang sangat erat. yang paling besar.
Dalam Al-Qur’an dijelaskan berbagai macam Perjalanan Rasulullah SAW tersebut
ilmu pengetahuan. Bahkan banyak dijumpai dikenal dengan istilah Isra’ Mi’raj. Isra’
ilmu pengetahuan yang berkembang saat ini Mi’raj sendiri merupakan dua gabungan
merupakan pembuktian dari isi Al-Qur’an, di istilah yang menandakan adanya suatu
mana Al-Qur’an merupakan pedoman bagi perjalanan pada diri Nabi Muhammad SAW,
manusia yang mengandung banyak aspek Isra’ secara bahasa bermakna perjalanan di
kemukjizatan yang menjadikannya tidak malam hari, sedangkan menurut istilah
tertandingi dengan kitab-kitab lain, bahkan adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW
menjadi penyempurna dan pembenar kitab- dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa di
kitab yang diturunkan sebelumnya.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS) 2016 | 467


Yerusalem (Abdurahman As’ari, 2014 : 282). diantaranya menyatakan bahwa peristiwa ini
Firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Isra’ ayat sepenuhnya bersifat ghaib dan diluar
1. Artinya : Maha suci (Allah), yang telah jangkauan akal, sehingga peristiwa ini harus
memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) dilihat dengan keimanan sebagai mukjizat.
pada malam hari dari Masjidil Haram ke Berbagai pendapat pula seputar apakah
Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi Rasulullah SAW melakukan perjalanan
sekelilingnya agar Kami perlihatkan tersebut sekaligus jasad dan ruhnya ataukah
kepadanya sebagian tanda-tanda ruhnya saja telah dilontarkan oleh berbagai
(Kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia ulama muslim diantaranya adalah yang
adalah Maha Mendengar, Maha Melihat. dikemukakan oleh Wahbah Zuhaily dalam
(Q.S. Al Isra : 1). tafsir Al-Munir, ia mengatakan bahwa
Mi’raj secara bahasa bermakna tangga Muhammad melakukan perjalanan tersebut
dan secara istilah bermakna perjalanan Nabi sebagai satu kesatuan jasad dan ruh, sebagai
dari bumi naik ke langit ke tujuh hingga interpretasi dari kata bi ‘abdihi, kata abdun
sampai di Sidratul Muntaha, suatu tempat disitu adalah sebuah kesatuan jasad dan ruh
yang tidak bisa dijangkau dengan (Misbahudin, 2012 : 16).
pengetahuan manusia (Muh Nur AlGhozali : Melihat beberapa fakta yang telah
251). Firman Allah SWT dalam Q.S. An- disebutkan di atas, maka perlu dilakukan
Najm ayat 13-18. Artinya : “(13) Dan kajian sains yang logis, yang dapat dijadikan
sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya sebagai sebuah informasi yang mengarah
(dalam rupanya yang asli) pada waktu yang kepada petunjuk baru untuk mempelajari
lain, (14) (yaitu) di Sidratil Muntaha, (15) di tabir Isra’ Mi’raj menggunakan Teori
dekatnya ada surga tempat tinggal, (16) Ketidakpastian Heisenberg.
(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil
Muntaha diliputi oleh sesuatu yang
meliputinya, (17) penglihatannya Metode Penelitian
(Muhammad) tidak menyimpang dari yang
Pendekatan penelitian yang digunakan
dilihatnya itu dan tidak (pula)
adalah kualitatif dengan teknik library
melampauinya. (18) Sungguh, dia telah
research, yakni penelitian kepustakaan
melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran)
dengan menelaah dan menganalisis buku-
Tuhannya yang paling besar.” (Q.S. An-
buku yang berkaitan langsung maupun tidak
Najm : 13-18)
langsung dengan judul yang penulis bahas
Peristiwa Isra’ Mi’raj tidak dapat
(Mestika Zed, 2008 : 2).
dirasionalkan oleh akal manusia yang penuh
Berdasarkan sumbernya, data
dengan segala keterbatasannya. Bagi manusia
dibedakan menjadi dua: 1) data primer,
yang selalu memakai kemampuan
merupakan sumber asli yang memuat
penalarannya, Isra’ dan Mi’raj itu sangat
informasi atau data tentang teori
tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan
ketidakpastian Heisenberg dalam buku fisika
pengalaman hidup. Sangat tidak mungkin
kuantum, fisika statistik dan fisika modern.
seseorang dapat menempuh jarak antara
Adapun materi yang berkaitan dengan
Mekah dan Yerusalem pulang pergi pada
peristiwa Isra’ Mi’raj dalam Al-Qur’an,
waktu itu hanya dalam waktu kurang dari
digunakan metode tafsir dari berbagai
semalam.
sumber mufasir khususnya untuk tafsir Al-
Berbagai macam penafsiran telah
Qur’an surat Al-Isra’ ayat 1 dan Al-Qur’an
dilakukan oleh ulama, dan berbagai
surat Al-An’am ayat 13-18 (Tantang M.
penjelasan ilmiah scientific telah diupayakan
Arifin, 1995 : 133); 2) data sekunder,
agar dapat memecahkan teka-teki dibalik
merupakan data yang diperoleh dari sumber
peristiwa Isra’ Mi’raj ini. Kecepatan cahaya
yang sudah ada (S. Nasution, 2009: 145).
yang dinyatakan sebagai kecepatan tertinggi
berupa buku-buku, majalah, jurnal, artikel,
dalam sains ternyata tidak cukup untuk dapat
situs-situs internet dan hasil penelitian yang
melakukan perjalanan sejauh itu dalam waktu
berkaitan dengan konsep korelasi Isra’ dan
yang sangat singkat. Bagaimana sebenarnya
Mi’raj.
proses kejadian peristiwa ini, bahkan banyak
468 | Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru Melalui Penelitian & Pengembangan
dalam Menghadapi Tantangan Abad-21
Teknik analisis data dilakukan dengan: pengetahuan manusia masih begitu sempit
1) Teknik Berfikir Induktif yaitu proses jika dibandingkan dengan ilmu Allah SWT.
mengorganisasikan fakta-fakta atau hasil Pembahasan tentang perjalanan Isro’
pengamatan yang terpisah-pisah menjadi Mi’roj Nabi Muhamad ini akan dibahas
suatu rangkaian hubungan atau suatu dalam dua perspektif yang saling
generalisasi (Saifun Azwar, 1998: 40). 2) berhubungan, yaitu perspektif sains dan
Teknik Tafsir Tahlili (analisis). perspektif AlQuran.
a) Teori Ketidakpastian Heisenberg
Hukum Fisika klasik dianggap berlaku
Hasil Penelitian dan Pembahasan universal dan dapat menjelaskan kejadian
Alam semesta, dalam pandangan yang akan datang berdasarkan keadaan awal.
manusia merupakan ruang yang sangat luas Tahun 1920 Niels Bohr dan Werner
dan sulit di cari batas-batasnya. Dalam ruang Heisenberg berusaha menentukan sifat-sifat
mahaluas ini, miliaran bintang dan galaksi sub-atomik. Dua peubah yang ditentukan
yang tidak terhitung jumlahnya bergerak dan dalam menentukan sifat ini adalah
berthawaf dalam orbitnya yang terpisah. kedudukan partikel (x) dan momentumnya
Meskipun demikian, semua berada dalam (p). Kesimpulan dari pemikiran ini ialah
keserasian. Bintang, planet, dan bulan bahwa dalam penentuan sub-atomik selalu
beredar pada sumbunya masing-masing dan terdapat ketidakpastian (Yunis Eka Putra,
dalam sistemnya yang tersendiri. Kadang- 2016 : 1).
kadang sebuah galaksi yang terdiri atas 200- Prinsip ini mengatakan bahwa manusia
300 miliar bintang bergerak melalui satu hanya dapat mengamati secara teliti separuh
sama lain. dari kenyataan keadaan fisik suatu sistem.
Selama masa peralihan dalam Artinya kalau kita dapat mengukur posisi
beberapa contoh yang sangat terkenal, yang suatu partikel, pengukuran posisinya menjadi
diamati oleh para astronom, tidak pernah tidak teliti. Sebaliknya, semakin teliti kita
sekalipun terjadi tabrakan yang menyebabkan mengukur posisi suatu partikel, semakin
kekacauan dalam keteraturan alam semesta tidak teliti pengukuran kecepatannya.
(Tauhid Nur Azhar, 2012: 64). Hal ini tidak Akibatnya subatomik tidak bisa dilepaskan
akan terjadi apabila tidak karena kehendak dari kesadaran pengamatnya (Nikmatul
Dzat yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT. Masfuah, 2012: 64). Ketidakpastian ini
Tak berbeda dengan perjalanan luar biasa menurut Heisenberg, bukan disebabkan
yang di alami oleh Rasulullah Muhammad ketidakmampuan manusia atau keterbatasan
SAW yang telah menimbulkan banyak alat, tetapi merupakan sifat yang melekat
pertanyaan bagi umat manusia. Perjalanan pada alam semesta. Alam pada tingkat
agung ini dapat terjadi karena kehendak dari subatomik seakan mengelak untuk diketahui
sang Maha Pencipta. Berbagai pandangan manusia.
ilmuwan mencoba untuk menafsirkan Benda padat merupakan kumpulan
Perjalanan Isra’ Mi’raj dengan berbagai teori atom-atom yang terhubung satu sama lain
sains. oleh kisi-kisi. Kisi-kisi ini bergetar yang
Al-Qur’an menerangkan bahwa kecepatannya ditentukan oleh suhu benda
perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad tersebut. Semakin tinggi suhu suatu benda
SAW berlangsung sehari semalam, yaitu maka semakin cepat getarnya dan sebaliknya
Nabi di Isra’ kan dari Masjidil Haram Mekah semakin rendah suhu suatu benda maka
menuju Masjidil Aqsha Palestina, kemudian semakin lambat getarannya (Tri L.
beliau di Mi’raj kan ke langit ke tujuh hingga Astraatmaja, 2016: 1). Sehingga hampir
Sidratil Muntaha. Sampai sekarang ilmu kehilangan vibrasi yang menyebabkan
astronomi belum bisa menjelaskan tentang frekuensinya mengecil. Perhatikan
hakikat langit. Jangankan langit ke tujuh, persamaan 1 berikut :
𝑐
langit yang pertama saja definisinya masih 𝜆 = ................(1)
𝑓
belum benar-benar jelas. Hal tersebut karena Pada persamaan di atas diketahui
bahwa panjang gelombang berbanding

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS) 2016 | 469


terbalik dengan frekuensi, sehingga apabila Apabila Nabi Muhammad SAW
frekuensi semakin mengecil maka panjang “didinginkan” atau energinya di nol kan
gelombang akan semakin besar atau limit maka akan menciptakan bentuk baru, bukan
menuju tak hingga. gas, cair, padat maupun plasma yang dikenal
dengan istilah The New State of Matter di
mana seluruh partikel (atom-atom) seolah
bertumpuk dan berlaku sebagai sebuah
partikel (atom) saja. Dengan pandangan
Bose-Einstein Condensate, maka apabila
Nabi Muhammad SAW “didinginkan” atau
energinya dikosongkan maka panjang
gelombang menjadi mendekati tak hingga
sehingga Nabi Muhammad SAW dapat
muncul di manapun dalam ruang waktu
Gambar 1. Hubungan Panjang Gelombang, dalam kesatuan wujud (ruh dan jasadnya).
Frekuensi dan Energi Istilah “didinginkan” disini, hal ini
Pada keadaan seperti ini, akibat dari bukan dalam pengertian sempit didinginkan
frekuensi dan energi yang melemah maka tubuhnya namun lebih luas lagi, yakni tatkala
momentum akan diketahui. Di mana atom dalam kesadaran yang lebih “primer” energi
nyaris kehilangan aspek vibrasi Nabi Muhammad SAW (pembangkangan/
gelombangnya, sehingga posisinya bisa ego) di nolkan atau berada pada kesadaran
berada di mana saja. Termasuk saling pasrah-total secara total atas Kehendak-Nya.
menumpuk menjadi satu sehingga apabila Dengan kata laian dibersihkan hatinya.
terdapat seribu partikel maka akan berlaku Saat suhu diturunkan maka energi dan
seolah-olah hanya satu partikel saja. Hal ini frekuensi menuju nol, akibatnya panjang
sesuai dengan hukum ketidak-pastian gelombang yang berbanding terbalik,
Heisenberg di mana jika momentum merentang menuju tak hingga. Dengan kata
diketahui, maka posisinya menjadi kabur dan lain, zat ini “bisa berada dimanapun” dalam
bisa saling menumpuk atau bisa berada di ruang-waktu. Akibatnya yang paling esensiel
manapun juga dalam ruang dan waktu karena adalah, tidak ada jarak dengan apapun
panjang gelombang mendekati tak hingga. eksisten yang ada diseluruh penjuru alam
semesta, baik dalam konteks ruang maupun
∆𝑥. ∆𝑝𝑝𝑥 ~ ħ ..........(2) waktu.
Persamaan 2 dikenal sebagai hubungan
Saat frekuensi diturunkan, maka energi
ketidakpastian Heisenberg yang menyatakan
juga turun. Energi dalam ruang kesadaran
bahwa tidak ada satu percobaan yang dapat
akan membentuk ego. Semakin kompleks
dilakukan sedemikian rupa sehingga
sebuah struktur, maka energi ikatannya
memberikan ketidakpastian dibawah ħ
semakin tinggi, artinya egonya semakin besar
(Kenneth Krane, 1992: 143).
pula. Penurunan energi sama dengan
Ketika suatu partikel energinya
penurunan sang Ego, yaitu ego yang
didinginkan (dinolkan) maka akan
senantisa pasrah pada apapun kehendak Sang
menciptakan zat baru yang aneh, karena
Pencipta. Dia menjadi abdullah yang
semua hukum fisika materi dilanggarnya.
sesungguhnya, hanya menjadi hamba Allah
Tanpa kecuali hukum gravitasi dan prinsip
yang sebenar benarnya. Pada saat hal itu
eksklusi Paulli tak berlaku bagi zat ini. Teori
terjadi, maka faktor jarak bukan lagi
probabilitas dalam fisika kuantum berlaku
hambatan. Tak peduli berapa besar alam
sepenuhnya, yaitu saat momentum diketahui,
semesta materi yang diameternya mencapai
maka lokasi zat akan semakin kabur alias tak
13,7 milyar tahun cahaya. Tak peduli berapa
diketahui. Momentum adalah energi,
luas langit-langit diatasnya yang besarnya
berbanding lurus dengan temperatur serta
triliun triliun kali lebih besar lagi dibanding
frekuensi, ditunjukkan dengan persamaan (3).
alam materi ini. Semua tak lagi berjarak,
∆𝐸. ∆𝑇~ ħ.......... (3) karena dia ada dimana mana dalam seluruh
ruang dan seluruh momen waktu.
470 | Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru Melalui Penelitian & Pengembangan
dalam Menghadapi Tantangan Abad-21
Pada kejadian Isra’ Mi’raj, akan menyebabkan beberapa ilmuwan fisika
sebagaimana yang telah dijelaskan pada Q.S. mencoba menyangkal temuan Aspect. Tapi
Al-Isra’ ayat 1 “Mahasuci Allah yang telah penemuan itu telah mengilhami orang lain
memperjalankan hamba-Nya”, kata untuk bahkan menawarkan penjelasan yang
“memperjalankan” disini berarti Allah lebih radikal (Hengky Kuntarto, 2016: 1).
berkuasa penuh atas Nabi Muhammad SAW Prinsip non-lokalitas yang mengatakan
sehingga vibrasi kesadaran bergetar cepat bahwa partikel-partikel subatomik dapat
menuju tak hingga dan “melembut” atau saling mempengaruhi secara seketika dari
latief. Sehingga sangat mungkin sekali Nabi jarak yang jauh, tanpa ada penyebab lokal
Muhammad SAW pada saat itu dapat muncul penemuan ini kelak menghadirkan jangkauan
di manapun dalam ruang waktu, baik di implikasi yang sangat jauh. Dapat
kamar beliau, di gurun bersama kafilah unta, dibayangkan kosmos ini sebagai sebuah
di masjidil Aqsha bersama dengan Jibril, di jaringan partikel-partikel yang saling
alam semesta ini bahkan ke Sidratil Muntaha berinteraksi dalam sebuah sistem kuantum
sebagai batas akhir lingkup perjalanan maka prinsip non-lokalitas ini
manusia. mengungkapkan sifat kesalinghubungan
Peristiwa Mi’raj Nabi Muhammad dalam kosmos. Ada cosmic connection dalam
telah melampaui batas-batas ruang dan waktu alam ini (Nikmatul Masfufah, 2012: 65).
sebagai realitas ciptaan Allah SWT yang Non-lokalitas ialah suatu realitas yang
secara logis Allah tidak mungkin terikat oleh di dalamnya kemampuan mirip hantu dari
waktu dan ruang sebagai ciptaan-Nya sendiri, benda-benda yang terikat pada teori kuantum
dan Allah menjadikan Nabi Muhammad agar untuk tetap “mengetahui” diri masing-masing
tidak terikat lagi oleh ruang dan waktu agar meskipun setiap benda ini terpisah oleh jarak
dapat mencapai Sidratil Muntaha. Bahkan yang sangat jauh (Seba Woseba, 2016: 1).
Rasulullah telah diperjalankan ke masa lalu Hal yang teraneh tentang dunia kuantum
dan bahkan masa mendatang di akherat adalah caranya sebuah benda seperti elektron
sehingga seringkali didengar hadits-hadis seakan-akan berada di beberapa tempat
Rasulullah yang menceritakan keadaan di bersamaan. Waktu yang sama, tempatnya
akhirat kelak. berbeda. Dalam dunia kuantum, ide masuk
b) Non Lokalitas akal tentang “lokalitas” gagal dan sebuah
Pada tahun 1982 sebuah peristiwa partikel secara nyata dapat berada di lebih
yang luar biasa terjadi. Di Universitas Paris, dari satu tempat dalam saat bersamaan.
sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Pernyataan non-lokalitas sudah
fisikawan Alain Aspect melakukan apa yang terbukti dalam sebuah eksperimen yang
mungkin berubah menjadi salah satu dilakukan oleh seorang ilmuwan India
eksperimen yang paling penting di abad ke- bernama Jhon Bell. Dalam eksperimen
20. Aspect dan timnya menemukan bahwa tersebut, sebuah atom diinduksi agar
dalam kondisi tertentu partikel subatomik, memancarkan dua buah foton secara simultan
seperti elektron, mampu berkomunikasi dalam arah yang berlawanan. Karena kedua
dengan seketika satu sama lain tanpa foton ini berasal dari tempat yang sama
tergantung pada jarak yang memisahkan berarti mereka terkorelasi satu dengan yang
mereka. Tidak peduli apakah mereka hanya lainnya dan menurut persamaan-persamaan
terpisah 10 kaki atau 10 miliar mil. fisika kuantum, mereka tetap terkait
Entah bagaimana setiap partikel walaupun ketika mereka terpisah jauh
selalu mengetahui apa yang dilakukan seakan-akan mereka membentuk satu
partikel lainnya. Masalah dengan presentasi partikel.
ini adalah bahwa hal itu melanggar prinsip Non-lokal maksudnya kelihatan
Einstein yang telah lama diakui bahwa tidak terpisah, tapi secara fundamental terhubung
ada komunikasi dapat berjalan lebih cepat satu sama lain. The Holographic Universe:
daripada kecepatan cahaya. Karena The Revolutionary Theory of Reality, sebuah
perjalanan lebih cepat dari kecepatan cahaya buku karya Michael Talbot yang sangat
ini berarti menembus dinding waktu, maka spektakuler menjelaskan teori relaitas
prospek yang menghebohkan ini kehidupan. Bahwa alam semesta sebenarnya

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS) 2016 | 471


merupakan hologram yang terkait satu sama Sehingga dengan pendekatan teori ini, ada
lain, menjelaskan misteri Fisika dan kuantum kemungkinan bahwa Nabi Muhammad pada
yang mungkin belum terjawab. Hampir waktu yang sama berada pada ruang yang
semua orang mengetahui hologram tiga berbeda, yaitu di masjidil Aqsha Palestina
dimensi yang diproyeksikan ruang angkasa ketika beliau di isra’kan, kemudian ketika
dengan bantuan laser. beliau di mi’raj kan ke langit pertama dan
Dua pemikir terkemuka di dunia bertemu dengan Nabi Adam, langit kedua
percaya bahwa alam semesta itu sendiri ketika bertemu dengan nabi Isa dan nabi
mungkin hologram raksasa, secara harfiah Yahya, langit ketiga beliau bertemu Nabi
semacam gambar atau peralatan yang dibuat Yusuf, langit keempat beliau bertemu Nabi
oleh pikiran manusia. Fisikawan David Idris, langit kelima beliau bertemu Nabi
Bohm (anak didik Einstein) salah satu Harun, langit keenam beliau menjumpai Nabi
fisikawan paling dihormati di dunia Musa, langit ke tujuh beliau bertemu Nabi
Kuantum, dan Karl Pribram seorang Ibrahim dan di Sidratul Muntaha ketika
pemaham otak modern, telah beliau bertemu dengan Allah SWT.
mengembangkan cara baru yang luar biasa Kejadian itu hanya terjadi sehari
dalam memandang alam semesta. semalam sehingga dengan pendekatan teori
Bohm yakin bahwa alasan mengapa non lokalitas maka kejadian isra’ mi’raj Nabi
partikel-partikel subatomik mampu Muhammad SAW dapat diyakini sebagai
berhubungan satu sama lain tanpa suatu perjalanan luar biasa yang dalam
terpengaruh oleh jarak yang memisahkan konsep non lokalitas disebut “seluruh dalam
mereka adalah bukan karena mereka setiap bagian” yang artinya meskipun
mengirimkan isyarat bolak-balik, melainkan terpisah-pisahkan oleh ruang namun
oleh karena keterpisahan mereka adalah ilusi. perjalanan ini merupakan satu kesatuan yang
Bohm berkilah bahwa pada suatu tingkat utuh.
realitas yang lebih dalam, partikel-partikel c) Teori The New State of Mater
seperti itu bukanlah entitas-entitas individual, Tidak ada yang mengetahui secara
melainkan merupakan perpanjangan dari pasti berapa luasnya alam semesta ini.
sesuatu yang esa dan fundamental. Menurut sains, alam semesta berjarak 13,7
Dalam dunia atomik dan subatomik, milyard tahun cahaya. Artinya bahwa ketika
eksperimen-eksperimen sejenis EPR dan suatu cahaya yang mempunyai kecepatan
Alain Aspect telah menunjukkan bahwa 3x108 m/s melewati alam semesta maka ia
"realitas" adalah "tak terpisahkan". Dua membutuhkan waktu selama 13 milyard
partikel cahaya yang telah berinteraksi satu tahun. Sedangkan dalam ilmu fisika,
sama lainnya, akan berlanjut beraksi sebagai diketahui bahwa tidak ada kecepatan yang
bagian dari suatu realitas. Seberapapun jauh melebihi kecepatan cahaya. Oleh karena itu
mereka berpisah, mereka selalu berkorelasi memerlukan pendekatan lain untuk dapat
secara spontan tanpa adanya pertukaran menganalisis peristiwa perjalanan Isra’
informasi. Inilah salah satu prinsip lainnya Mi’raj secara sains.
dari interdependensi. Suatu benda ketika berada dalam
Dengan demikian, dapat disimpulkan kondisi Bose-Einstein Condensate, ia akan
bahwa tidak mustahil bagi Nabi Muhammad mempunyai sifat super yang berbeda dengan
SAW untuk mengunjungi masjidil aqsha benda pada hukum fisika umumnya. Ia akan
kemudian dilanjutkan menuju alam lain melanggar beberapa hukum fisika
dalam sekejap saja, padahal jarak antara konvensional dan hanya dapat dijelaskan
bumi dengan planet tersebut adalah jutaan dengan hukum fisika kuantum. Ilmu fisika
tahun cahaya. Perpindahan dapat terjadi kuantum hadir membawa berita baru
tanpa melalui ruang di antaranya, karena bahwa di dunia energi terhalus, berlaku
ruang itu sendiri bersifat ilusif. hukum yang berbeda dengan dunia benda
Selain itu teori non lokalitas juga yang ‘tampak’. Yaitu hukum fisika kuantum
menjelaskan tentang kemungkinan suatu yang unik dan terkadang sulit dipercaya.
benda padat (waktu) yang sama berada pada Teori The Zero Kelvin yang
x (kondisi) atau ruang yang berbeda. berhubungan dengan atom-atom suatu benda.
472 | Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru Melalui Penelitian & Pengembangan
dalam Menghadapi Tantangan Abad-21
Apabila suatu benda didinginkan mendekati mudah melalui dinding. Helium cair keluar
nol derajat kelvin maka sama dengan dari tabung dengan cara merangkak ke atas
melemahkan atau mengosongkan energinya. melawan gaya gravitasi. Keberadaan helium
Pernyataan inilah yang akan menjadi dasar ini seolah-olah menjadi eksistensi super
dari upaya untuk menafsirkan dan mencari karena ia mempunyai sifat yang berbeda dari
penjelasan mengenai proses kejadian Isra’ sebelumnya, ia dapat menembus ruang-ruang
Mi’raj. antar atom (dinding bejana) bahkan dapat
Pada keadaan The Zero Kelvin, materi melawan hukum fisika berupa gaya gravitasi.
yang didinginkan dapat bersifat super fluidal. Pada Q.S. Al-Isra’ ayat 1 juga
Sebagaimana gas helium-4 yang ketika dijelaskan “Kami perlihatkan kepadanya
didinginkan pada suhu 2 derajat Kelvin dapat sebagian dari tanda-tanda (Kebesaran)
bergerak menembus dinding bejana atau naik Kami”. Nabi Muhammad SAW mungkin
ke atas dinding dan tidak dikenai oleh hukum menjadi contoh bagaimana kondisi eksistensi
gravitasi. super dicapai. Sebab wujud yang ada adalah
“wujud super” yang bisa bergerak menembus
hukum-hukum kausalitas umum (hukum
adat) seperti gravitasi umpamanya dan bukan
sekedar tampilan wujud materi dikenali
secara umum atau istilahnya The New State
of Matter yang bersifat Super Fluida.
Dalam sebuah riwayat dijelaskan
bahwa malaikat Jibril melakukan
pembedahan hati Nabi Muhammad SAW,
yaitu mengeluarkan kotoran dalam hati
beliau dan kemudian mengisikan dengan
hikmah dan iman. Setelah menuangkan sifat
Gambar 2. Kapasitas Panas Helium Cair santun, ilmu, keyakinan dan Islam ke dalam
dada Nabi SAW Jibril kemudian
Di bawah titik lambda (2,17 K), mengatupkannya kembali. Ini merupakan
helium cair tampaknya mampu melawan usaha simbolik pembersihan sang ego,
tarikan gravitasi bumi, dengan mengalir ke membuat ego yang menjadi hamba Allah,
atas dan tumpah ke luar dari tabung menjadi Abdullah sepenuhnya (Al Isra ayat
penampungnya. Caranya, helium cair 1). Sebuah kondisi saat energinya diturunkan
membentuk lapisan tipis yang merangkak ke limit mendekati nol, sehingga wujudnya
atas sepanjang dinding tabung yang berubah menjadi bersifat super fluidal.
kemudian menarik ke atas helium cair sisa Menjadikan beliau tak lagi berjarak dengan
dan akhirnya menetes dari dasar tabung langit-langit manapun juga. Sehingga
(Kerneth Krane, 1992 : 516). masalah kecepatan yang selama ini
diperdebatkan menjadi tak lagi relevan
dibicarakan.
d) AnalisisPerjalanan Isra’dan Mi’raj
dalam Perspektif Al-Qur’an Surat Al-
Isra’ Ayat 1 dan Al-Qur’an Surat An-
Najm Ayat 13-18
Al-Qur’anulkarim adalah mukjizat
Islam yang abadi. Kemajuan Ilmu itu tidak
akan bertambah kecuali dengan meresapkan
Gambar 3. Fenomena Super Fluida Al-Qur’an ke dalam jiwa (Mana’ul Quthan,
1998:1). Al-Qur’an memotivasi manusia
Pada gambar 3, ketika helium cair untuk melakukan tasabur (perenungan atau
didinginkan di bawah suhu 2,18 derajat penyelidikan) terhadap segala kejadian yang
kelvin maka viskositasnya hilang di mana hal menyangkut perjalanan masa, perputaran
ini menyebabkan helium mengalir dengan matahari, peredaran berbagai planet, bulan

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS) 2016 | 473


dan seluruh kosmos kita ini dengan segala Muntaha, di dekatnya ada surga tempat
isinya (T.H. Thalhas, 2001: 28). tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika
Dalam kerangka alamiahnya, Al- Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang
Qur’an melingkupi seluruh realitas baik meliputinya, penglihatannya (Muhammad)
dunia eksternal yang mungkin bersifat tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu
mmetafisik supranatural maupun natural-riil dan tidak (pula) melampauinya. Sungguh,
(Wajihudin Antalaqi, 2001: 61). Pelajaran dia telah melihat sebagian tanda-tanda
yang ada dalam penciptaan alam, bagian- (kebesaran) Tuhannya yang paling besar.”
bagian serta keteraturannya menunjukkan (Q(Abdurahman AsA’ari, 2014: 526).
kesempurnaan kekuasaan sang Pencipta Perjalanan Isra’ Mi’raj. Sebuah
(Ibnu Qoyim, 2001: 176). perjalanan yang agung nan suci yang diakhiri
Alam semesta adalah segala sesuatu bertemunya sang hamba yang dicintai dengan
yang terdapat di langit dan di bumi. Para sang Maha Pencipta. Isra’ Mi’raj adalah dua
ilmuwan kemudian memberikan definisi bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh
yang lebih spesifik tentang alam semesta, Muhammad dalam waktu satu malam saja.
yaitu ruang angkasa beserta semua benda Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa
langit yang ada di dalamnya. Agama penting bagi umat Islam, karena pada
memberikan pendapat yang berbeda peristiwa ini Nabi Muhammad SAW
mengenai alam. Agama (Islam) mengartikan mendapat perintah untuk menunaikan shalat.
alam semesta dengan segala sesuatu selain (Siis Muzarofah, 2014 : 11).
Allah SWT. Dengan demikian, pengertian Allah meng Isra’kan Muhammad ke
alam menurut ilmu agama jauh lebih luas, Baitul Maqdis dengan menaiki buraq dan
tidak hanya ruang angkasa beserta benda- ditemani Jibril. Beliau turun di sana dan
benda yang ada di dalamnya, tetapi juga menjadi imam sholat bagi para Nabi.
segala sesuatu yang maujud, baik yang Rasulullah menambatkan buraq dilingkaran
bersifat materi maupun nonmateri, semuanya pintu masjid. Setelah itu beliau naik ke langit
tercakup dalam makna alam. dunia. Di sana beliau melihat Adam, dengan
Ruang angkasa merupakan sebuah arwah orang-orang yang berbahagia berada
ruang yang teramat luas. Sampai sekarang di sebelah kanannya, sementara di sebelah
belum ada satu pun manusia yang mampu kirinya terdapat orang-orang yang sengsara.
mengetahui berapa luas alam semesta. Kemudian beliau naik ke langit kedua
Andaipun ada itu hanya asumsi atau dan di sana beliau bertemu dengan Nabi Isa
perhitungan kasar yang tidak seratus persen dan Nabi Yahya. Selanjutnya naik ke langit
akurat. Sebagai contoh, jarak terjauh dari luas ketiga, di sana beliau melihat Nabi Yusuf.
semesta yang berhasil dihitung oleh para Lalu naik lagi ke langit keempat, di sana
ilmuwan tidak lebih dari 15 biliun tahun beliau bertemu Nabi Idris. Lantas naik lagi ke
cahaya. Padahal, boleh jadi, semesta yang langit kelima, di sana beliau bertemu dengan
ada sekarang luasnya melebihi angka Nabi Harun. Setelah itu beliau naik ke langit
perkiraan itu (Tauhid Nur Azhar, 2012: 63). keenam, disana beliau menjumpai Nabi
Firman Allah SWT dalam Q.S. Al- Musa. Ketika beliau melewatinya, Musa
Isra’ ayat 1. Artinya : Maha suci (Allah), menangis. Kemudian Musa ditanya, “Apa
yang telah memperjalankan hamba-Nya yang menyebabkanmu menangis?” Musa
(Muhammad) pada malam hari dari Masjidil menjawab, “Aku menangis karena ada
Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami seorang pemuda yang diutus setelahku, di
berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan mana lebih banyak umatnya yang masuk
kepadanya sebagian tanda-tanda surga dibandingkan umatku”.
(Kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Beliau kemudian naik lagi ke langit
adalah Maha Mendengar, Maha Melihat. ketujuh. Di sana beliau bertemu Nabi
(Abdurahman AsA’ari, 2014: 282). Ibrahim. Lantas beliau naik lagi ke Sidratul
Firman Allah Q.S. An-Najm : 13-18, Muntaha. Setelah itu beliau diangkat ke
Artinya : “Dan sungguh, dia (Muhammad) Baitul Makmur. Di sana beliau melihat Jibril
telah melihatnya (dalam rupanya yang asli) dalam wujudnya yang asli. Jibril memiliki
pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil tujuh ratus sayap, seperti yang di Firmankan
474 | Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru Melalui Penelitian & Pengembangan
dalam Menghadapi Tantangan Abad-21
Allah dalam Al-Qur’an surat An-Najm ayat tempat dan alam-alam lain yang teramat jauh
13 sampai 14. Selanjutnya Allah berdialog pada jarak waktu yang begitu teramat cepat.
langsung dengan beliau dan memberinya Dan memang benar, ada sebagian
sesuatu. Allah juga menetapkan kewajiban mereka yang keluar dari Islam (murtad), dan
shalat bagi beliau. Shalat itulah yang ada sebagian yang lain menjadikan peristiwa
kemudian menjadi penenang dan penyenang ini sebagai bahan cercaan dan keragu-raguan
hati beliau. terhadap agama Islam. Akan tetapi, ini semua
Ketika pada paginya Rasulullah tidaklah melemahkan semangat Rasulullah
menyampaikan peristiwa tersebut kepada dalam menyiarkan kebenaran yang beliau
kaumnya. Bukannya percaya, tapi pendustaan yakini. Ini merupakan teladan bagi semua
mereka justru semakin parah. Mereka lantas aktivis dakwah agar mereka tetap
meminta beliau menggambarkan Baitul menyuarakan kebenaran tanpa khawatir akan
Maqdis. Allahpun menampakannya di dampaknya pada penerimaan orang
hadapan beliau. Nabi kemudian menjelaskan kebanyakan (Sayyid Qutub, 2002 : 234).
tentang gambaran Baitul Maqdis dan Memang, peristiwa Isra’ Mi’raj
merekapun tidak mampu membantahnya. merupakan sesuatu yang ganjil dan
Rasulullah juga menceritakan tentang kafilah memancing keheranan. Namun keganjilan
mereka yang beliau lihat saat perjalanan dan keheranan merupakan satu masalah
beliau ke Sidratul Muntaha dan kepulangan tersendiri. Sedangkan pengingkaran adalah
beliau. Dan keadaan kafilah itu persis seperti masalah lain. Tidak semua hal yang ajaib
yang beliau katakana (Sami, 2008 : 130). kemudian diingkari. Dan tidak semua
Nabi SAW pun menceritakan berapa peristiwa yang mengejutkan tidak realistis.
jumlah unta-unta mereka beserta kondisinya Sebab, semua bentuk kemukjizatan pada
masing-masing. Beliau berkata, “Rombongan dasarnya adalah sesuatu yang unik, ganjil,
kafilah itu akan sampai di Mekah pada hari dan eksentrik (di luar kebiasaan). Namun
(Nabi menyebutkan nama harinya) demikian ia benar-benar nyata. Inovasi-
bersamaan dengan terbitnya matahari; dan inovasi teknologi manusia yang unik juga
yang terdepan adalah seekor unta belang.” sering memancing tanda tanya di kalangan
Maka, merekapun pada hari yang disebutkan umum dan ilmuwan. Namun fakta tetap
Nabi itu bergegas keluar menuju daerah mempercayainya, merasakannya dan
perbukitan untuk melihat-lihat kedatangan menikmati hasil-hasilnya (Sayyid Ahmad Al
kafilah. Seorang di antara mereka berkata, Musyamar, 1998 : 215).
“Inilah matahari sudah terbit.” Yang lain
berkata, “Dan ini dia Demi Allah, kafilah itu
telah datang didahului seekor unta belang, Simpulan, Saran, dan Rekomendasi
persis seperti yang dikatakan Muhammad.”
Berdasarkan uraian dan analisis di atas, maka
Akan tetapi, mereka tidak mau beriman.
dapat diambil kesimpulan:
Ada perbedaan versi juga, apakah
1) Teori Ketidakpastian Heisenberg
peristiwa Isra’ itu terjadi di saat Nabi terjaga
memungkinkan Nabi Muhammad
ataukah sedang tidur. Kami memandang tak
melampaui batas-batas ruang dan waktu,
perlu adanya polemik panjang yang terjadi
sehingga mampu mengunjungi masjidil
sejak dahulu hingga sekarang, seputar bentuk
aqsha kemudian dilanjutkan menuju
kejadian peristiwa ini yang sebenarnya. Tak
alam lain dalam sekejap saja, padahal
perlu ada jarak apakah peristiwa Isra’ Mi’raj
jarak antara bumi dengan planet tersebut
ini terjadi dengan roh ataukah dengan tubuh
adalah jutaan tahun cahaya.
(fisik), dan apakah ia sekadar sebuah mimpi
2) The Zero Kelvin menyatakan bahwa
di waktu tidur ataukah penglihatan nyata di
apabila suatu benda didinginkan
saat beliau terjaga. Jarak antara ini semua
mendekati nol derajat kelvin maka sama
tidaklah terlampau jauh, dan tidak pula
dengan mengenolkan energinya yang
mengubah (mengurangi) sedikitpun tabiat
dapat menyebabkan seluruh atom-atom
dari peristiwa ini, yang sesungguhnya
akan menumpuk menjadi satu dan
bertujuan untuk menyingkap tabir dan
berubah menjadi super fluida yang dapat
memperlihatkan kepada Rasulullah tempat-

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS) 2016 | 475


memenuhi hukum ketidakpastian kepada peserta didik bahwa terdapat
heisenberg serta dapat melanggar hukum korelasi antara ilmu sains dan Al-
gravitasi yang berlaku pada benda Qur’an.
umumnya.
3) Isra’ Mi’raj adalah dua bagian dari
perjalanan yang dilakukan oleh Daftar Pustaka
Muhammad dalam waktu satu malam
Abdurrahman Al-Asy’ari. 2014. Al-Qur’an
saja. Kejadian ini merupakan salah satu
dan Terjemahnya Jawa Tengah:
peristiwa penting bagi umat Islam,
Yayasan Al-Asy’ariyyah
karena pada peristiwa ini Nabi
Harun Yahya. 2004. Al Qur’an dan Sains
Muhammad SAW mendapat perintah
Bandung : Dzikra
untuk menunaikan shalat. Nabi di Isra’
Hengki Kuntarto,
kan dari Masjidil Haram Mekah menuju
https://henkykuntarto.wordpress.com/2
Masjidil Aqsha Palestina, kemudian
011/03/01/the-holographic-
beliau di Mi’rajkan sampai langit ke
universe/#more-5042 (29 Juli 2016)
tujuh dan berakhir di Sidratil Muntaha.
Mestika Zed. 2008. Metode Penelitian
4) Apabila Nabi Muhammad SAW berada
Kepustakaan. Jakarta : Yayasan Obor
dalam kondisi The New State of Matter,
Indonesia,
yaitu ketika Nabi Muhammad SAW
Kerneth Krane. 1992. Fisika Modern Jakarta
“didinginkan” atau di nolkan energi
: Universitas Indonesia Press
“primer” yaitu kesadarannya, sehingga
Muhammad Nur Al Ghazaly.
beliau dalam kesadaran pasrah-total
2008.Perjalanan Hidup Rasulullah
secara total atas kehendak-Nya maka
SAW, Cetakan ke-1 (Surabaya: Arkola
beliau akan berubah menjadi wujud
Misbakhudin. 2012. Isra’ Mi’raj Sebagai
super yang dapat menembus hukum
Mukjizat Akal (Upaya Memahami Q.S.
fisika yaitu gravitasi dan panjang
Al Isra : 1), Jurnal Religia, vol. 15 no.
gelombang mendekati tak hingga
1 (April 2012), http://e-journal.stain-
sehingga Nabi Muhammad SAW dapat
pekalongan.ac.id/index.php/Religia/art
muncul di mana saja dalam ruang waktu
icle/view/120 (16 januari 2016).
dalam kesatuan wujud (ruh dan
Nasution, S. 2009. Metode Research
jasadnya).
Penelitian Ilmiah . Jakarta : Bumi
Aksara.
Saran
Ni’matul Masfufah. 2012. Islam, Kosmologi
1. Bagi peneliti yang mengkaji
Baru dan Agama Baru. Yogyakarta:
kandungan Al-Qur’an yang
Garudhawaca Publisher.
berhubungan dengan sains dan
Saifudin Azwar. 1998. Metode Penelitian
teknologi sebaiknya memilih topik
Yogyakarta: Pustaka Tarbiyah Baru.
yang belum banyak orang
Seba Woseba,
membahasnya sebagai bahan
http://infoiptek21.blogspot.co.id/search
wawasan baru.
/lael/non-lokalitas (28 Juli 2016)
2. Bagi para mufasir yang akan
Siis Muzarofah.2014. Implikasi Kisah Isra’
mengkaji dan menelaah ilmu Al-
Mi’raj terhadap Pendidikan karakter
Qur’an, sebaiknya menggunakan
(Kajian Q.S. Al-Isra’ Ayat 1)
metode yang tepat agar pembahasan
Tatang M. Arifin. 1995. Menyusun Rencana
lebih jelas dan mendapatkan hasil
Penelitian, Jakarta : PT. Raja Grafindo
yang autentik.
Persada
3. Bagi para pendidik, khususnya yang
Tauhid Nur Azhar.2012. Mengenal Allah :
beragama Islam alangkah baiknya jika
Alam, Sains dan Teknologi. Solo :
memperbanyak pengetahuan peserta
Tinta Medina.
didik mengenai sains yang ada dalam
Al-Qur’an. Hal ini dimaksudkan agar
memunculkan karakter tauhid peserta
didik serta memberikan pemahaman
476 | Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru Melalui Penelitian & Pengembangan
dalam Menghadapi Tantangan Abad-21
Yunis Eka Putra,
https://yuniseka.wordpress.com/bahan-ajar-
kimia/about/struktur-atom/ (29 Juli
2011

Pertanyaan :
1. Imam : Bagaimana hubungan
antara
2. Salamah : Apakah sebagai manusia,
kita bisa meminimalkan panjang
gelombang?
3. Ulya Ulfa : Apakah mungkin
dalam masa mendatang ada teknologi
teleportasi ? Bila melihat Hukum
Bose-Einsten Condensate, maka
dikatakan bahwa suatu benda dapat
berada disuatu tempat yang tak
terdefinisikan. Jika demikian, apakah
mungkin ada penghuni diluar bumi?

Jawaban:
1. Imam : Nabi Muhammad
didinginkan. Hatinya dibelah dan
dibersihkan dari keegoisan. Energinya
di nol-kan. Menurut teori Hasen Berg
dalam posisi samar, frekuensi
berbanding terbalik dengan panjang
gelombang. Jika suhu nol (frekuensi
rendah) seperti sifat gelombang (dapat
menembus dinding).
2. Salamah : tidak bisa
3. Ulya ulfa: BISA, buktinya seorang
kyai saat bersamaan ada di 2 tempat
yang berbeda

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS) 2016 | 477


478 | Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru Melalui Penelitian & Pengembangan
dalam Menghadapi Tantangan Abad-21

Anda mungkin juga menyukai