Anda di halaman 1dari 8

Islam dan Ilmu Pengetahuan

Hubungan Islam dan Sains: Persfektif Historis


Dosen Pengampu: Novia Ballianie, M.Pd.I
Kelas: Pendidikan Biologi 4
Nama Kelompok 4 : 1. Sayidatul Islamiyah (1930207098)
2. Anatia Novalia Putri.A (1930207104)
Pandangan Al-Qur’an dalam Sains.

Pandangan Islam tentang sains dan


Dalam ayat yang lain, Allah SWT memuji
teknologi dapat diketahui prinsip- Contoh ayat lain yaitu berbunyi
hambanya yang memikirkan penciptaan langit
prinsipnya dari analisis wahyu pertama Artinya: Katakanlah: “Perhatikanlah
dan bumi. Contohnya dalam Q.S. Al-Imran
yang diterima oleh Nabi Muhammad apa yang ada di langit dan di bumi.
yang artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan
SAW. yang artinya: “Bacalah dengan Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan
langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
(menyebut) nama Tuhanmu yang Allah dan rasul-rasul yang memberi
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-
Menciptakan, Dia Telah menciptakan peringatan bagi orang-orang yang
orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
manusia dari segumpal darah. Bacalah, tidak beriman”. (QS. Yunus: 101).
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Ayat-ayat di atas adalah sebuah
dalam keadan berbaring dan mereka
yang mengajar (manusia) dengan dukungan yang Allah berikan kepada
memikirkan tentang penciptaan langit dan
perantaran kalam, Dia mengajar kepada hambanya untuk terus menggali dan
bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami,
manusia apa yang tidak diketahuinya” memperhatikan apa-apa yang ada di
tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-
(QS. Al-‘Alaq: 1-5). alam semesta ini.
sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami
dari siksa neraka. (QS. Al-Imran: 190-191)
Hubungan Islam dan Perkembangan Sains
dalam Persfektif Historis

Pengetahuan ilmiah orang Arab pada mulanya sangat


Perkembangan ilmu di dunia terbatas dan secara umum bersandar pada mitologi.
Islam masa klasik ditandai Orang-orang yang punya rasa ingin tahu yang keras,
dengan kemunculan begitu masuk Islam, tertarik pada pengetahuan kuno Ajaran paling mendasar yang memandu
perpustakaan-perpustakaan di yang secara tiba-tiba mereka ketahui. Mengikuti tradisi pemikiran ilmiah Islam menyatakan bahwa
wilayah Islam. Perpustakaan para multi-disipliner Yunani, ilmuwan-ilmuwan di al-Qur’ān mengandung semua kebenaran
‘Abbāsīyah di Baghdad dunia Islam juga melakukan kajian di semua bidang dan pengetahuan: pertama, prinsip-prinsip
dinamakan dengan “Bayt al- pengetahuan. Penafsiran atas pernyataan al-Qur’ān semua pengetahuan ada dalam al-Qur’ān;
untuk menyelidiki jagad raya terus mendorong dan kedua, al-Qur’ān dan Ḥadīts
Ḥikmah” yang didirikan oleh
penelitian mereka. Setelah menyerap karya-karya mendefinisikan lingkungan dan nilai-nilai
Khilafah al-Ma’mūn (813-833
terjemahan yang berasal dari dunia Yunani dan Persia, yang inheren dalam pengembangan ilmu.
M). Peran utama perpustakaan Kedua premis pokok ini mendasari
Bayt al-Ḥikmah adalah ilmuwan-ilmuwan Muslim melakukan kajian secara
pandangan Islam bahwa semua
menyimpan terjemahan ilmu-ilmu bebas. Motivasi kaum Muslim melakukan gerakan
pengetahuan sesuai dengan Akal Universal
Yunani. . Di Mesir, para wazir intelektual di berbagai negara seperti Mesir, Syria, Irak dan dengan Tuhan.
pun memunyai perpustakaan- dan Iran serta negara-negara lainnya tidak lain untuk
perpustakaan yang besar. kesuksesan, kekuasaan, dan juga untuk rasa ingin.
Hubungan Islam dan Perkembangan Sains dalam Persfektif
Historis
Sumbangan terpenting pertama para
Falsafat yang merupakan bentuk ilmuwan Arab muncul pada Hubungan ilmu dan agama pada masa kejayaan Islam
pengetahuan rasional telah pertengahan abad ke-8 hingga ke-9, merupakan sebuah hubungan yang sangat harmonis di
saling memengaruhi dengan terutama dalam bidang kimia. Namun antara keduanya. Bahkan dapat menjadi contoh bagi
pengetahuan agama terutama berbeda dari para alkimiawan pengembangan ilmu dan agama sepanjang sejarah
teologi. Aliran-aliran teologi Aleksandria yang tertutup, para peradaban manusia sampai saat ini. Dalam kajian sains, Al-
dalam Islam seperti Mu‘tazilah alkimiawan Arab lebih terbuka. Qur’an telah memberikan dasar yang jelas, banyak ayat-ayat
dan Asy‘arīyah dibangun di atas Mereka menyumbangkan berbagai Al-Qur’an yang menyentuh berbagai bidang dalam disiplin
landasan argumentasi falsafat karya penting yang sangat sains. Dalam buku Quranic Sicences, Afzalu Rahman
Yunani. Hubungan antara falsafat membantu melicinkan telah menyebutkan sebanyak 27 cabang ilmu sains yang
dan agama direspon oleh pengembangan ilmu kimia beberapa disentuh oleh Al-Qur’an. Diantaranya kosmologi,
kalangan ulama saat itu dengan abad kemudian di Eropa Barat. Dua astronomi, astrologi, fisika, kimia serta betani dan lain
beragam, ada yang berusaha abad kemudian, barulah muncul sebaginya. Hal ini menjadi buktiterhadap relevansi sains
untuk mencari titik temu di sumbangan penting para ilmuwan dalam agama. Selain itu Al-Qur’an selalu menganjurkan
antara keduanya seperti al-Kindī, Arab dalam bidang fisika dan manusia untuk mengasah dan menggunakan nalar .
al-Fārābī dan juga Ibn Sīnā, atau astronomi. Dalam bidang fisika,
malah memusuhi falsafat seperti khususnya optik, yang patut dicatat
aliran Asy‘arīyah adalah sumbangan al-Ḥasan ibn al-
Haytsām atau al-Hazen (965-1038)
dari Kairo, Mesir.
Sumbangsih Ilmuwan Muslim Terhadap Perkembangan Sains

Ilmuwan Muslim telah banyak berjasa dalam


pengembangan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), Kertas pada awalnya dibuat oleh orang-orang
khususnya ilmu kimia. Istilah alkali untuk basa Cina dengan menggunakan bahan sutera
dengan proses yang rumit. Namun, Ilmuwan Para ahli kimia Muslim juga telah
berasal dari kata Arab “al-kali” yang berarti abu
Muslim membuat kertas dari kapas karena mengenal cara memperoleh tembaga
tumbuhan, dan natrium hidroksida adalah basa
kayu sangat jarang terdapat di wilayah Timur murni, yaitu dengan jalan mengalirkan
penting yang telah dibuat oleh ilmuwan
Tengah. Mereka telah mampu mengolah larutan tembaga sulfat pada potongan-
Muslim. Eksperimen yang mereka lakukan
kapas dengan bahan-bahan kimia melalui potongan besi. Ini adalah suatu penemuan
meliputi antara lain destilasi, sublimasi,
proses kimia dalam jumlah besar, sehingga dalam bidang elektrokimia. Juga
kristalisasi, oksidasi, dan presipitasi. Mereka
dalam abad pertengahan telah dapat dibuat penemuan pembuatan baja untuk pedang
juga telah membuat beberapa senyawa dalam
jutaan buku. Penemuan pembuatan kertas yang dikenal di seluruh dunia dilakukan
jumlah besar, baik untuk keperluan ilmiah
dengan cara ini telah membuka cakrawala oleh para pekerja Muslim di kota
maupun pengobatan. Senyawa mineral yang
baru dalam peradaban manusia. Teknologi Damaskus dan di Spanyol. Demikian pula
telah disintesis antara lain besi sulfat, merkuri
pembuatan kertas ini kemudian dipelajari dan mereka telah menyempurnakan teknologi
sulfida, merkuri oksida, tembaga sulfat,
dikembangkan oleh para ilmuwan di Eropa. pembuatan kertas pada abad ke-9 M
tembaga sulfida, natrium bikarbonat, dan
kalium sulfida.
Sumbangsih Ilmuwan Muslim Terhadap Perkembangan Sains

Jabir Ibnu Hayyan merupakan seorang ahli


kimia Muslim pada awal perkembangan kimia.
Ia dilahirkan pada tahun 721 dan meninggal Hasil karya Jabir Ibnu Hayyan,
padatahun 815. Di Eropa, ia dikenal dengan baik berupa buku maupun risalah,
sebutan Geber. Jabir Ibnu Hayyan telah sebanyak lebih dari 500 buah pada
melakukan banyak eksperimen dan membuat waktu ini terdapat pada
catatan yang sistematis atas observasi dan hasil perpustakaan kota Paris di
eksperimennya. Jabir Ibnu Hayyan juga Perancis dan Berlin di Jerman.
seorang ahli dalam bidang astronomi, Salah satu bukunya yang terkenal
matematika, logika, botani, farmakologi, dan ialah tentang Komposisi Kimia,
kedokteran. Penguasaannya terhadap Bahasa yang digunakan sebagai buku teks
Yunani menunjang kegiatan dalam melakukan di Eropa hingga abad ke-18 M.
penerjemahan dan menulis tanggapan terhadap
buku karya ilmuwan Yunani. Namun demikian,
ia lebih terkenal sebagai ahli kimia dan
memperoleh sebutan “Bapak Kimia Islam”
dan pendiri laboratorium kimia pertama.
Sumbangsih Ilmuwan
Muslim Terhadap
Al-Kindi
Perkembangan Sains

Al-Kindi dikenal sebagai seorang filsuf Islam dan juga


seorang ahli ilmu pengetahuan alam. Hasil karyanya
meliputi berbagai bidang antara lain astronomi,
meteorologi, kedokteran, geometri, matematika, dan
logika. Ia juga menguasai cara-cara pemurnian suatu zat
kimia, misalnya destilasi, sublimasi, pengendapan, dan
pelarutan. Hasil karya Al-Kindi dalam bidang fisika
yang terkenal ialah tentang optika. Tulisannya tentang
optika itu sangat dikagumi dan dijadikan acuan oleh
Roger Bacon dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
bidang fisika.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai