0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan8 halaman
Islam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan. Pada masa keemasan Islam, ilmuwan Muslim banyak berkontribusi dalam bidang kimia, optik, astronomi, dan teknologi seperti pembuatan kertas dan baja. Mereka mengembangkan ilmu dengan menganalisis al-Qur'an dan hadis serta menerjemahkan karya Yunani dan Persia. Hubungan antara agama dan ilmu sangat harmonis, dengan al-Qur'an mendukung penelitian
Islam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan. Pada masa keemasan Islam, ilmuwan Muslim banyak berkontribusi dalam bidang kimia, optik, astronomi, dan teknologi seperti pembuatan kertas dan baja. Mereka mengembangkan ilmu dengan menganalisis al-Qur'an dan hadis serta menerjemahkan karya Yunani dan Persia. Hubungan antara agama dan ilmu sangat harmonis, dengan al-Qur'an mendukung penelitian
Islam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan. Pada masa keemasan Islam, ilmuwan Muslim banyak berkontribusi dalam bidang kimia, optik, astronomi, dan teknologi seperti pembuatan kertas dan baja. Mereka mengembangkan ilmu dengan menganalisis al-Qur'an dan hadis serta menerjemahkan karya Yunani dan Persia. Hubungan antara agama dan ilmu sangat harmonis, dengan al-Qur'an mendukung penelitian
Dosen Pengampu: Novia Ballianie, M.Pd.I Kelas: Pendidikan Biologi 4 Nama Kelompok 4 : 1. Sayidatul Islamiyah (1930207098) 2. Anatia Novalia Putri.A (1930207104) Pandangan Al-Qur’an dalam Sains.
Pandangan Islam tentang sains dan
Dalam ayat yang lain, Allah SWT memuji teknologi dapat diketahui prinsip- Contoh ayat lain yaitu berbunyi hambanya yang memikirkan penciptaan langit prinsipnya dari analisis wahyu pertama Artinya: Katakanlah: “Perhatikanlah dan bumi. Contohnya dalam Q.S. Al-Imran yang diterima oleh Nabi Muhammad apa yang ada di langit dan di bumi. yang artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan SAW. yang artinya: “Bacalah dengan Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam (menyebut) nama Tuhanmu yang Allah dan rasul-rasul yang memberi dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang- Menciptakan, Dia Telah menciptakan peringatan bagi orang-orang yang orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang manusia dari segumpal darah. Bacalah, tidak beriman”. (QS. Yunus: 101). mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Ayat-ayat di atas adalah sebuah dalam keadan berbaring dan mereka yang mengajar (manusia) dengan dukungan yang Allah berikan kepada memikirkan tentang penciptaan langit dan perantaran kalam, Dia mengajar kepada hambanya untuk terus menggali dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, manusia apa yang tidak diketahuinya” memperhatikan apa-apa yang ada di tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia- (QS. Al-‘Alaq: 1-5). alam semesta ini. sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Al-Imran: 190-191) Hubungan Islam dan Perkembangan Sains dalam Persfektif Historis
Pengetahuan ilmiah orang Arab pada mulanya sangat
Perkembangan ilmu di dunia terbatas dan secara umum bersandar pada mitologi. Islam masa klasik ditandai Orang-orang yang punya rasa ingin tahu yang keras, dengan kemunculan begitu masuk Islam, tertarik pada pengetahuan kuno Ajaran paling mendasar yang memandu perpustakaan-perpustakaan di yang secara tiba-tiba mereka ketahui. Mengikuti tradisi pemikiran ilmiah Islam menyatakan bahwa wilayah Islam. Perpustakaan para multi-disipliner Yunani, ilmuwan-ilmuwan di al-Qur’ān mengandung semua kebenaran ‘Abbāsīyah di Baghdad dunia Islam juga melakukan kajian di semua bidang dan pengetahuan: pertama, prinsip-prinsip dinamakan dengan “Bayt al- pengetahuan. Penafsiran atas pernyataan al-Qur’ān semua pengetahuan ada dalam al-Qur’ān; untuk menyelidiki jagad raya terus mendorong dan kedua, al-Qur’ān dan Ḥadīts Ḥikmah” yang didirikan oleh penelitian mereka. Setelah menyerap karya-karya mendefinisikan lingkungan dan nilai-nilai Khilafah al-Ma’mūn (813-833 terjemahan yang berasal dari dunia Yunani dan Persia, yang inheren dalam pengembangan ilmu. M). Peran utama perpustakaan Kedua premis pokok ini mendasari Bayt al-Ḥikmah adalah ilmuwan-ilmuwan Muslim melakukan kajian secara pandangan Islam bahwa semua menyimpan terjemahan ilmu-ilmu bebas. Motivasi kaum Muslim melakukan gerakan pengetahuan sesuai dengan Akal Universal Yunani. . Di Mesir, para wazir intelektual di berbagai negara seperti Mesir, Syria, Irak dan dengan Tuhan. pun memunyai perpustakaan- dan Iran serta negara-negara lainnya tidak lain untuk perpustakaan yang besar. kesuksesan, kekuasaan, dan juga untuk rasa ingin. Hubungan Islam dan Perkembangan Sains dalam Persfektif Historis Sumbangan terpenting pertama para Falsafat yang merupakan bentuk ilmuwan Arab muncul pada Hubungan ilmu dan agama pada masa kejayaan Islam pengetahuan rasional telah pertengahan abad ke-8 hingga ke-9, merupakan sebuah hubungan yang sangat harmonis di saling memengaruhi dengan terutama dalam bidang kimia. Namun antara keduanya. Bahkan dapat menjadi contoh bagi pengetahuan agama terutama berbeda dari para alkimiawan pengembangan ilmu dan agama sepanjang sejarah teologi. Aliran-aliran teologi Aleksandria yang tertutup, para peradaban manusia sampai saat ini. Dalam kajian sains, Al- dalam Islam seperti Mu‘tazilah alkimiawan Arab lebih terbuka. Qur’an telah memberikan dasar yang jelas, banyak ayat-ayat dan Asy‘arīyah dibangun di atas Mereka menyumbangkan berbagai Al-Qur’an yang menyentuh berbagai bidang dalam disiplin landasan argumentasi falsafat karya penting yang sangat sains. Dalam buku Quranic Sicences, Afzalu Rahman Yunani. Hubungan antara falsafat membantu melicinkan telah menyebutkan sebanyak 27 cabang ilmu sains yang dan agama direspon oleh pengembangan ilmu kimia beberapa disentuh oleh Al-Qur’an. Diantaranya kosmologi, kalangan ulama saat itu dengan abad kemudian di Eropa Barat. Dua astronomi, astrologi, fisika, kimia serta betani dan lain beragam, ada yang berusaha abad kemudian, barulah muncul sebaginya. Hal ini menjadi buktiterhadap relevansi sains untuk mencari titik temu di sumbangan penting para ilmuwan dalam agama. Selain itu Al-Qur’an selalu menganjurkan antara keduanya seperti al-Kindī, Arab dalam bidang fisika dan manusia untuk mengasah dan menggunakan nalar . al-Fārābī dan juga Ibn Sīnā, atau astronomi. Dalam bidang fisika, malah memusuhi falsafat seperti khususnya optik, yang patut dicatat aliran Asy‘arīyah adalah sumbangan al-Ḥasan ibn al- Haytsām atau al-Hazen (965-1038) dari Kairo, Mesir. Sumbangsih Ilmuwan Muslim Terhadap Perkembangan Sains
Ilmuwan Muslim telah banyak berjasa dalam
pengembangan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), Kertas pada awalnya dibuat oleh orang-orang khususnya ilmu kimia. Istilah alkali untuk basa Cina dengan menggunakan bahan sutera dengan proses yang rumit. Namun, Ilmuwan Para ahli kimia Muslim juga telah berasal dari kata Arab “al-kali” yang berarti abu Muslim membuat kertas dari kapas karena mengenal cara memperoleh tembaga tumbuhan, dan natrium hidroksida adalah basa kayu sangat jarang terdapat di wilayah Timur murni, yaitu dengan jalan mengalirkan penting yang telah dibuat oleh ilmuwan Tengah. Mereka telah mampu mengolah larutan tembaga sulfat pada potongan- Muslim. Eksperimen yang mereka lakukan kapas dengan bahan-bahan kimia melalui potongan besi. Ini adalah suatu penemuan meliputi antara lain destilasi, sublimasi, proses kimia dalam jumlah besar, sehingga dalam bidang elektrokimia. Juga kristalisasi, oksidasi, dan presipitasi. Mereka dalam abad pertengahan telah dapat dibuat penemuan pembuatan baja untuk pedang juga telah membuat beberapa senyawa dalam jutaan buku. Penemuan pembuatan kertas yang dikenal di seluruh dunia dilakukan jumlah besar, baik untuk keperluan ilmiah dengan cara ini telah membuka cakrawala oleh para pekerja Muslim di kota maupun pengobatan. Senyawa mineral yang baru dalam peradaban manusia. Teknologi Damaskus dan di Spanyol. Demikian pula telah disintesis antara lain besi sulfat, merkuri pembuatan kertas ini kemudian dipelajari dan mereka telah menyempurnakan teknologi sulfida, merkuri oksida, tembaga sulfat, dikembangkan oleh para ilmuwan di Eropa. pembuatan kertas pada abad ke-9 M tembaga sulfida, natrium bikarbonat, dan kalium sulfida. Sumbangsih Ilmuwan Muslim Terhadap Perkembangan Sains
Jabir Ibnu Hayyan merupakan seorang ahli
kimia Muslim pada awal perkembangan kimia. Ia dilahirkan pada tahun 721 dan meninggal Hasil karya Jabir Ibnu Hayyan, padatahun 815. Di Eropa, ia dikenal dengan baik berupa buku maupun risalah, sebutan Geber. Jabir Ibnu Hayyan telah sebanyak lebih dari 500 buah pada melakukan banyak eksperimen dan membuat waktu ini terdapat pada catatan yang sistematis atas observasi dan hasil perpustakaan kota Paris di eksperimennya. Jabir Ibnu Hayyan juga Perancis dan Berlin di Jerman. seorang ahli dalam bidang astronomi, Salah satu bukunya yang terkenal matematika, logika, botani, farmakologi, dan ialah tentang Komposisi Kimia, kedokteran. Penguasaannya terhadap Bahasa yang digunakan sebagai buku teks Yunani menunjang kegiatan dalam melakukan di Eropa hingga abad ke-18 M. penerjemahan dan menulis tanggapan terhadap buku karya ilmuwan Yunani. Namun demikian, ia lebih terkenal sebagai ahli kimia dan memperoleh sebutan “Bapak Kimia Islam” dan pendiri laboratorium kimia pertama. Sumbangsih Ilmuwan Muslim Terhadap Al-Kindi Perkembangan Sains
Al-Kindi dikenal sebagai seorang filsuf Islam dan juga
seorang ahli ilmu pengetahuan alam. Hasil karyanya meliputi berbagai bidang antara lain astronomi, meteorologi, kedokteran, geometri, matematika, dan logika. Ia juga menguasai cara-cara pemurnian suatu zat kimia, misalnya destilasi, sublimasi, pengendapan, dan pelarutan. Hasil karya Al-Kindi dalam bidang fisika yang terkenal ialah tentang optika. Tulisannya tentang optika itu sangat dikagumi dan dijadikan acuan oleh Roger Bacon dalam mengembangkan ilmu pengetahuan bidang fisika. THANK YOU