Anda di halaman 1dari 9

NAMA : ZUHRIAL RISKY

NIM : 1915020110
KELAS : IATD 6
DOSEN : IBUNDA ILHAMNI, LC, MA

TUGAS UTS I’JAZ AL-QUR’AN

SOAL
1. 10 buku yang menulis tentang “ Ijaz Al-Qur’an” di era kontemporer, baik

buku bahasa Indonesia maupun buku bahasa Arab, dan tema apa aja yang

dibuat oleh pengarang di dalamnya mengenai I’jaz Al-Qur’an.

2. Bahasan khusus yang dikaji oleh para penulis tersebut tentang I’jaz tasyri’i

wa ikhbari/ ghaibi

Buku pertama

1. Judul buku : Studi Ilmu-Ilmu Qur’an.

Karya : Manna Khalil al-Qattan.

Tema yang dibuat penulis dalam kitabnya mengenai I’jaz adalah :

a. Pendahuluan.

b. Defenisi kemukjizatan dan ketetapannya.

c. Aspek –aspek kemukjizatan Qur’an.

d. Kadar kemukjizatan Qur’an.

e. Kemukjizatan bahasa.

f. Kemukjizatan ilmiah.

g. Kemukjizatan tasyri’1
1
Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, (Bogor :2006) h, 369-399

1
2. Bahasan khusus yang dikaji penulis tentang kemukjizatan tasyri’i wa

ikhbari/ghaibi adalah Qur’an merupakan dustur tasyri paripurna yang

menegakkan kehidupan manusia di atas dasar konsep yang paling utama.

Dan kemukjizatatn tasyri wa ikhbari dan kemukjizatatn bahasanya akan

senantiasa esksis selamanya, dan tidak seorang pun yang dapat

mengingkari bahwa Al-Qur’an telah memberikan pengaruh besar yang

dapat mengubah wajah sejarah dunia.2

Buku Kedua

1. judul buku : Ulumul Al-Qur’an 1.

Karya : Drs. H. Rusydi Am, Lc, MA.

Tema yang dibuat penulis dalam kitabnya mengenai kajian I’jaz :

a. Pengertian dan macam-macam Mukjizat.

b. Segi-segi Kemukjizatan Al-Qur’an.3

2. Bahasan khusus yang dikaji penulis tentang I’jaz tasry’i wa

ikhbari/ghaibi adalah ada golongan yang lain mengemukakan

kemukjizatan Al-Qur’an terletak pada pengkabaran berita berita yang

ghaib dimasa datang yang tidak bisa diketahui kecuali melalui wahyu,

atau berita-berita tentang peristiwa yang telah terjadi semenjak

penciptaan makhluk , dimana berita-barita itu tidak akan mucul dari

seseorang yang ummi yang tidak berhubungan dengan ahli kitab.

Pendapat ini ditolak oleh Zarkasyi , karena ia berdampak pada

pengertian bahwa ayat ayat yang tidak berisi berita yang ghaib, baik

masa datang maupun masa lalu tidak mengandung kemukjizatan, pada

2
Ibid, 399.
3
Rusydi Am, Ulumul Qur’an 1, (IAIN IB Press:1999) h,110-119.

2
hal menurut Zarkasyi Allah menjadikan setiap surat itu sebagai

mukjizat.4

Buku Ketiga

1. Judul buku : Beberapa Aspek Ilmiah Tentang Qur’an.

Karya : Prof. K.H. Bustami A. Gani dan Drs. H.

Chatibul umam.

Tema yang dibuat penulis dalam kitabnya mengenai kajian I’jaz :

a. Kemukjizatan Qur’an dari segi uslub dan isi.

b. Mukjizat nabi Muhammad Saw.

c. Aspek-aspek Kemukjizatan Qur’an.

d. Dari segi uslub Qur’an.

e. Dari segi isi dan pemikiran.5

2. Bahasan khusus yang dikaji oleh para penulis tersebut tentang I’jaz

tasyri’i wa ikhbari/ghaibi adalah diantara aspek kemukjizatan

Qur’an ialah aspek hukum atau tasyri’i, dimana Qur’an penuh

dengan penuh hukum hukum yang sangat perlu bagi kehidupan

manusia, baik dalam kehidupan individu maupun kehidupan

bernegara dan beermasyarakat. Bahkan ayat yang pertama turun

Qs. Al-Alaq ayat 1, telah menetapkan hak dan kewajiban manusia,

yaitu hak belajar dan kewajiban beriman.6

Buku Keempat

1. Judul buku : Pengantar Ulumul Qur’an.

4
Ibid. 117
5
Bustami dan Khatibul Umam, Beberapa Aspek Ilmiah Tentang Qur’an, (Jakarta : 1994) h,
34-60.
6
Ibid, 39

3
Karya : Dr. Rohison Anwar, M.A,g.

Tema yang dibuat penulis dalam bukunya mengenai kajian I’jaz :

a. Pengertian I’jaz Qur’an.

b. Bukri historis kegagalan menandingi Al-Qur’an.

c. Mukjizat Al-Qur’an berupa gaya bahasa.

d. Perbedaan pendapat tentang aspek-aspek kemukjizatan Al-

Qur’an.7

2. Bahasan khusus yang dikaji oleh para penulis tersebut tentang

I’jaz tasyri’i wa ikhbari/ghaibi adalah dalam kajian I’jaz ghaibi

adalah Al-Qur’an mengemukakan hal-hal yang ghaib yang akan

terjadi pada masa yang akan datang dalam kehidupan dunia ini,

disamping berita berita alam akhirat yang akan dialami oleh

manusia kelak, segala yang dikemukakakn Al-Qur’an tersebut

kemudian terbukti dalam perjalaln hidup manusia ini. Misalnya ,

Allah Swt memberikan dalam Surah An-Nur ayat 55 bahwa

ummat islam akan menjadi adikuasa di dunia ini.hal ini benar

benar telah terjadi.8

Buku Kelima

1. Judul buku : Kaidah Tafsir.

Karya : M. Quraish Shihab.

Tema yang ditulis penulis dalam bukunya tentang kajian I’jaz:

a. Al-Qur’an sebagai Mukjizat.

b. Keindahan dan ketelitian bahasa Al-Qur’an.

c. Isyarat ilmiah yang diketengahkan Al-Qur’an .

7
Rosihon Anwar, Pengantar Ulumul Qur’an, (Bandung : 2009) h, 16-41.
8
Ibid, 33.

4
d. Pemberitaan ghaib.9

2. Bahasan khusus yang dikaji penulis tentang I’jaz tasyri’i wa

ikhbari/ghaibi adalah tgerkait dengan I’jaz ghaibi, sexcara

garis beras, pemberitaan ghaib di informasikan Al-Qur’an

dapat dibagi dalam 2 pokok :

1. Gaib masa datang yang belum terjadi saat diinformasikan

Al-Qur’an. Ini ada yang terbukti dan ada yang belum

2. Gaib masa lalu yan g telah ditelan sejarah, lalu

diungkapkan Al-Qur’an dan ternyata kemudian setelah

sekian abad terbukti kebenarannya.10

Buku Keenam

1. Judul buku : Studi Al-Qur’an Kontemporer

Karya : Drs. H. Marzuki Wahid, M.A.

Tema yang ditulis penulis dalam bukunya mengenai kajian

I’jaz adalah :

a. Doktrin I’jaz

b. Kekuatan makna isi Al-Qur’an

c. Keindahan kata kata Al-Qur’an

d. Susunan sastra dan gaya retoris

e. I’jaz dan implikasinya bagi hermeneutik11

2. Bahasan khusus yang dikaji oleh para penulis tentang I’jaz

tasyri’i wa ikhbari/ghaibi adalah dengan kajian ikhbari (masa

depan) sejak permulaan islam, kamun muslimin telah

9
M Quraish Shihab, Kaidah Tafsir, (Tangerang : 2013) h, 335-347.
10
Ibid, 342.
11
Marzuki Wahid, Studi Al-Qur’an Kontemporer Persepektif Islam dan Barat, (Bandung :
2005) h, 136-149.

5
memegang konsep sifat kemukjizatan dan keterbandingan Al-

Qur’an sebagai sebuah tanda atau bukti kenabian nabi

Muhammad Saw. Al- Baqilani berkata kenabian dibangun

atas mukjizat ini,yaitu dimana sebuah mukjizat yang kekal

dari masa pewahyuaannya sampai hari kiamat.12

Buku Ketujuh

1. Judul buku : Mukjizat Al-Qur’an

Karya : M. Quraish Shihab

Tema yang ditulis penulis tentang kajian I’jaz adalah :

a. Makna mukjizat Al-Qur’an

b. Perlunya dibuktikan kemukjizatan Al-Qur’an

c. Memahami kemukjizatan Al-Qur’an.13

2. Bahasan khusus yang dikaji penulis dalam tentang I’jaz

tasyri’i wa ikhbari/ghaibi adalah keistimewaan Al-Qur’an

dimasa depan/ikhbari diakui oleh kawan maupun lawan dari

dahulu sampai kelak nanti dimasa depan, sejak zaman nabi

meski mereka yang tidak mengakui itu firman Allah tetapi

keistimewaanya mereka akui.14

Buku kedelapan

1. Judul buku : Samudera Al-Qur’an

Karya : Drs. Rosihon Anwar, MA.g

Tema yang ditulis penulis tentang kajian I’jaz adalah :

a. Pengertian I’jaz Qur’an

12
Ibid, 136.
13
M. Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur’an, (Mizan : 1996) h, 43-63.
14
Ibid, 47-48

6
b. Buka historis kegagalan menandingi Al-Qur’an

c. Mukjizat Al-Qur’an berupa gaya bahasa

d. Perbedaan pendapat tentang aspek aspek kemukjizatan.15

2. Bahasan khusus yang dikaji penulis tentang I’jaz Tasyri’i wa

ikhbari/ghaibi adalah tentang I’jaz ghaibi bahwasanya Al-

Qur’an mengemukakan hal-hal ghaib yang akan terjadi pada

masa ikhbari/yang akan datang dalam kehidupan dunia ini

disamping berita-berita akhirat yang akan dialami ummat

manusia kelak, maka segala yang ada dalam Al-Qur’an ini

kelak pasti akan terjadi.16

Buku Kesembilan

1. Judul buku : Pengantar ilmu tafsir

Karya : Prof. Dr. H. Rachmat Syafe’i, MA

Tema yang ditulis penulis dalam bukunya mengenai kajian

I’jaz adalah :

a. Pengertian Mukjizat Al-Qur’an

b. Mukjizat Al-Qur’an

c. Tahap tantangan Al-Qur’an

d. Kadar Kemukjizatan Al-Qur’an

e. Kesimpulan mengenai Mukjizat.17

2. Kajian khusus yang dibahas penulis tentang I’jaz tasyri’i wa

ikhbari/ghaibi adalah terkait dengan ghaibi bahwasanya

peberitaan yang ghaib, nabi Muhammad Saw tidak memiliki

pengetahuan sebelumnya tentang itu seperti terdapat dalam


15
Rosihon Anwar, Samudera Al-Qur’an, (Bandung : 2001), 16-41.
16
Ibid, 33.
17
Rahmad Syafe’i, Pengentar Ilmu Tafsir, (Bandung : 2006) h, 55-68.

7
Al-Qur’an. Juga tidak ada jalan yang dapat dilaluinya untuk

mengetahui itu. Dan sangat tidak masuk akal bahwa yang

serupa itu muncul dari diri nabi Muhammad Saw, dan berita

seperti ini meliputi hal yang sudah lewat dan yang akan

datang.18

Buku Kesepuluh

1. Judul buku : Membahas ilmu-ilmu Al-Qur’an

Karya : DR. Subhi As-Shalih

Tema yang di tulis penulis dalam bukunya tentang kajian I’jaz :

a. Daya I’jaz Al-Qur’an.

b. Tasybih (penyerupaan) dan Isti’arah

c. Majaz (figuratif) dan Kinayah (kiasan).19

2. Bahasan khusus yang dikaji penulis mengenai I’jaz tasyri’i wa

ikhbari/ghaibi adalah didalam kajian ini penulis lebih mengkaji

dalam mengenai balagah ( retorika Qur’an) dan gaya bahasanya

yang unik dalam merumuskan susunan kalimat untuk melukiskan

sesuatu. Dan ini merupakan salah satu bentuk kemukjizatan dari Al-

Qur’an, dimana dalam I’jaz ikhbari( masa yang akan datang),

sampai kapapun bahasa Al-Qur’an itu tidak ada yang dapat

menandinginya dan merubahnya.

18
Ibid, 61.
19
Subhi As-Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, (Jakarta : 1995) h, 419-446.

8
9

Anda mungkin juga menyukai