Anda di halaman 1dari 35

MAHAGURU : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Mahaguru:
JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
| ISSN: xxxx-xxxx) (Online)

STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF DALAM MENINGKATKAN


MOTIVASI BELAJAR PKn PESERTA DIDIK

SYAPARUDDIN SYAPARUDDIN; MELDIANUS MELDIANUS; ELIHAMI ELIHAMI


STKIP MUHAMMADYAH ENREKANG

ABSTRAK. Srategi pembelajaran aktif (Active Learning Srategi) merupakan sebuah kesatuan
sumber kumpulan strategi-strategi pembelajaran yang komprehensif. Belajar aktif meliputi berbagai cara
untuk membuat siswa aktif sejak awal melalui aktifitas-aktifitas yang membangun kerja kelompok dan
dalam waktu singkat membuat mereka berfikir tentang materi pelajaran, Terdapat teknik-teknik
memimpin belajar bagi seluruh kelas, bagi kelompok kecil, merangsang diskusi dan debat, mempraktekan
ketrampila-ketrampilan, mendoronh adanya pertanyaan-pertanyaan bahkan membuat siswa dapat saling
mengajar satu sama lain. Metode Every one Is Teacher Here yaitu metode yang digunakan untuk
meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh
pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya mencapaian tujuan yaitu meliputi aspek:
kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan menganalisa masalah, kemampuan menuliskan
pendapat-pendapatnya (kelompoknya) setelah melakukan pengamatan, kemampuan menyimpulkan, dan
lain-lain. Berdasarkan uraian diatas, maka fokus masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah
bagaimanakah motivasi belajar siswa setelah penerapan pembelajaran aktif model Every One Is Teacher
Here, pada mata pelajaran PKn. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang menggunakan
pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara dan
dokumentasi. Dari tiga siklus yang diterapkan, sudah dapat dilihat perkembangan motivasi belajar siswa
yang bisa dilihat dari keaktifan dan antusias siswa selama proses pembelajaran. Pada evaluasi nilai post
test, rata-rata siswa mendapatkan nilai yang bagus, prosentase peningkatan nilai siswa pada siklus I
sebesar 24,3%, pada siklus II sebesar 34,5%. Hal itu terjadi karena dalam diri siswa sudah muncul
motivasi untuk selalu semangat dalam belajar.
Kata kunci: Siswa; motivasi belajar; strategi belajar

PENDAHULUAN karena itu, manusia merupakan kekuatan sentral


A. Latar Belakang dalam pembangunan, sehingga mutu dan sistem
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha pendidikan akan dapat ditentukan
sadar membudayakan manusia atau memanusiakan keberhasilannya melalui peningkatan motivasi
manusia. Manusia itu sendiri adalah pribadi yang belajar siswa.
utuh dan pribadi yang komplek sehingga sulit Ilmu pengetahuan yang diperoleh dari
dipelajari secara tuntas, oleh karena itu, masalah proses pendidikan itu merupakan bekal penting
pendidikan tidak akan pernah selesai, sebab bagi setiap orang untuk menjalankan kehidupan.
hakikat manusia itu sendiri selalu berkembang Ilmu pengetahuan yang dimiliki dapat dijadikan
mengikuti dinamika kehidupannya, pendidikan sebagai kunci bagi permasalahan-permasalahan
adalah usaha sadar bertujuan, namun tidaklah yang dihadapi selain sebagai bekal dalam
berarti pendidikan harus berjalan secara menjalankan kehidupan di dunia ilmu
konvensional dan tradisional. pengetahuan juga dapat mengantarkan seseorang
Pendidikan memiliki peranan yang penting untuk mencapai kebahagiaan hidup di akhirat.
dalam meningkatkan kualitas manusia. Oleh Dan ilmu pengetahuan itu dapat diperoleh

30
dengan melalui proses belajar. Sistem Here ini dapat mening katkan partisipasi belajar
pembelajaran pendidikan pada umumnya sampai siswa
saat ini masih didominasi oleh metode ceramah. Untuk memilih metode dan teknik
Dimana metode ini tidak begitu banyak yang digunakan memang memerlukan keahlian
mengembangkan kemampuan berfikir siswa tersendiri. Seorang pendidik harus pandai
terutama dalam memecahkan suatu permasalahan. memilih metode dan teknik yang akan
Sering dijumpai dalam pembelajaran guru hanya dipergunakan, dan teknik tersebut harus dapat
menggunakan metode yang monoton, dimana memotivasi serta memberikan kepuasan bagi
dalam metode tersebut guru hanya memberikan anak didiknya seperti hasil atau prestasi belajar
materi melalui ceramah, pemberian tugas dan siswa yang semakin meningkat.
diskusi bebas. Sehingga guru tidak bisa Untuk menjawab persoalan-persoalan
mengembangkan pembelajaran yang menarik. Ada tersebut perlu diterapkan suatu cara alternatif
kesan guru takut untuk merancang pembelajaran guna mempelajari PKn yang kondusif dengan
sendiri, sehingga dari bahan belajar sampai metode suasana yang cenderung rekreatif sehingga
evaluasi nyaris tidak ada perbedaan. memotivasi siswa untuk mengembangkan
Melihat kenyataan yang ada di lapangan, potensi kreativitasnya. Salah satu alternatif
sebagian besar teknik dan suasana pengajaran di yang bisa digunakan adalah dengan penerapan
sekolah-sekolah yang digunakan para guru kita suatu paradigma baru dalam pembelajaran di
tampaknya lebih banyak menghambat untuk kelas yaitu dengan metode pembelajaran Aktif
memotivasi potensi otak Sebagai contoh, seorang model Every One Is Teacher Here,
peserta didik hanya disiapkan sebagai seorang dikarenakan ada kecenderungan dewasa ini
anak yang harus mau mendengarkan, mau untuk kembali pada pemikiran bahwa anak
menerima seluruh informasi dan mentaati segala akan lebih baik jika siswa di beri kesempatan
perlakuan gurunya. Dan yang lebih parah lagi untuk bertindak sebagai Guru bagi siswa lain.
adalah fakta bahwa semua yang dipelajari di Belajar akan lebih bermakna jika peserta didik
bangku sekolah itu ternyata tidak integratif dengan semua berperan menjadi nara sunber terhadap
kehidupan sehari-hari. Bahkan tak jarang realitas para temannya di kelas belajar.
sehari-hari yang mereka saksikan bertolak Pembelajaran di kelas pada dasarnya
belakang dengan pelajaran di sekolah. Budaya dan adalah sokongan untuk peserta didik agar
mental semacam ini pada gilirannya membuat terjadi proses penting dalam pembelajaran,
siswa tidak mampu mengaktivasi kemampuan yaitu pemerolehan ilmu dan pengetahuan.
otaknya. Sehingga mereka tidak memiliki Menurut pasal I butir 20 UU Nomor 20 tahun
keberanian menyampaikan pendapat, lemah 2003 tentang Sisdiknas, interaksi peserta didik
penalaran dan tergantung pada orang lain. dengan pendidik merupakan proses komunikasi
Penelitian terdahulu yang relevan dengan dua arah melalui kegiatan belajar dan
penelitian ini adalah penelitian yang pernah mengajar. Pada umumnya, mengajar dilakukan
dilakukan oleh Azizudin Tahun 2009, dengan oleh guru atau pendidik dan belajar dilakukan
judul peningkatan partisipasi belajar PKn melalui oleh siswa atau peserta didik.
Strategi Pembelajaran Every one is teacher here Pembelajaran yang konvensional dan
siswa kelas X SMA Muhammadiyah 7 Surakarta. monoton dimana pendidik lebih mendominasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi dalam pembelajaran membuat siswa merasa
pembelajaran every One Is Teacher Here terbukti bosan dan tidak termotivasi untuk mengikuti
dapat meningkatkan partisipasi belajar PKn siswa pembelajaran. Proses belajar menjadi kurang
Kelas VISMA Muhammadiyah Surakarta. menggairahkan dan kurang menarik. Siswa
Partisipasi siswa pada refleksi awal sebesar tidak terlibat secara aktif dalam kegiatan
50,87% siklus 1, pada siklus 2 sebesar 63,75% dan pembelajaran.
siklus 3 sebesar 76,07%. Prosesntase ini Proses komunikasi hanya terjadi satu
menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran atau dua arah saja. Siswa hanya duduk sambil
terjadi peningkatan 10% setiap siklus partisipasi mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru
belajar PKn pada siswa Kelas VISMA dan jarang bertanya atau menungkapkan
Muhammadiyah 7 Surakarta. Berdasarkan analisis pendapat mereka. Akibatnya siswa menjadi
hasil penelitian tersebut, maka peneliti merefleksi bosan dan tidak termotivasi untuk mengikuti
bahwa strategi pembelajaran Every One Is Teacher kegiatan pembelajaran.
31
Seperti halnya yang terjadi pada Strategi pembelajaran secara khusus
pembelajaran PKn di SMA, pada umumnya adalah suatu strategi menjelaskan tentang
pembelajaran PKn masih bersifat teacher komponen-komponen umum dari suatu
centered. Hal ini dikarenakan guru masih pelajaran dan prosedur-prosedur akan
cenderung menggunakan metode digunakan bersama-sama untuk mencapai
pembelajaran yang konvensional serta materi tujuan belajar yang telah ditetapkan secara
pembelajaran banyak dan sukar dipahami oleh efektif dan efesien.
siswa sepenuhnya. Guru dan siswa juga Strategi merupakan suatu langkah yang
menganggap bahwa mata pelajaran PKn harus diambil dalam sebuah lembaga
sebagai pelajaran yang tidak menarik dan organisasi pendidikan untuk memastikan
membosankan karena bersifat hafalan. tujuan yang ingin dicapainya. Dengan strategi
Kondisi yang demikian tentu membuat proses ini lembaga organisasi pendidikan menemukan
pembelajaran hanya dikuasai oleh guru. arah yang akan dicapai dalam menjalankan fisi
dan misinya.
. Strategi Pembelajaran Aktif (Active
KAJIAN PUSTAKA Learning Srategi) adalah istilah di dalam dunia
pendidikan yaitu sebagai strategi belajar
1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif mengajar yang bertujuan untuk meningkatkan
Strategi Pembelajaran Aktif yaitu, Strategi mutu pendidikan, dan untuk mencapai
Belajar mengajar yang bertujuan untuk keterlibatan siswa secara efektif dan efesien
meningkatkan mutu pendidikan. Dan untuk dalam belajar.
mencapai keterlibatan siswa agar efektif dan Menurut Zuhairini pembelajaran aktif
efesien dalam belajar membutuhkan berbagai dapat diartikan sebagai proses belajar mengajar
pendukung dalam proses belajar mengajar. yang menggunakan berbagai metode, yang
Misalnya dari sifat siswa, guru, situasi belajar, menitik beratkan kepada keaktifan siswa dan
program belajar, dan dari sarana belajar. melibatkan berbagai potensi siswa, baik yang
Agar proses belajar aktif bisa berjalan bersifat fisik, mental, emosional, maupun
dengan baik, maka pendidik sebagai penggerak intelektual untuk mencapai tujuan pendidikan
belajar peserta didik dituntut untuk menggunakan yang berhubungan dengan wawasan kognitif,
dan menguasai strategi pembelajaran aktif. efektif, dan psikomotorik secara optimal.
Strategi pembelajaran aktif sangat diperlukan Strategi pembelajaran aktif (Active
karena peserta didik mempunyai cara belajar Learning Srategi) adalah belajar dengan
yang berbeda-beda. Ada yang senang belajar menggunakan otak, mempelajari gagasan,
dengan membaca. Berdiskusi ada yang juga memecahkan berbagai masalah, dan
senang dengan cara langsung praktik. Inilah yang menerapkan apa yang dipelajari. Belajar aktif
sering disebut dengan gaya belajar atau learning merupakan langkah cepat, menyenangkan,
style. Disamping itu penggunaan strategi mendukung dan secara pribadi menarik hati.
pembelajaran aktif bagi pendidik adalah sangat Karena seringkali siswa tidak hanya terpaku di
membantu atau memudahkan dalam mengajar. tempat duduk mereka tetapi berpindah-pindah
Bagi pendidik yang memiliki banyak jam dan dituntut untuk berfikir keras.
mengajar. Srategi pembelajaran aktif (Active
Bertitik tolak dari uraian di atas maka dapat Learning Srategi) merupakan sebuah kesatuan
di ambil suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud sumber kumpulan strategi-strategi belajar yang
strategi pembelajaran aktif adalah salah satu komprehensif. Pembelajaran aktif meliputi
strategi belajar mengajar yang menuntut berbagai cara untuk membuat siswa aktif sejak
keaktifan dan partisipasi siswa seoptimal awal melalui aktifitas-aktifitas yang
mungkin sehingga siswa mampu mengubah membangun kerja kelompok dan dalam waktu
tingkah lakunya secara lebih efektif dan efesien. singkat membuat mereka berfikir tentang
2. Perbedaan antara Strategi materi pelajaran. Juga terdapat teknik-teknik
Pembelajaran Aktif (Active learning memimpin belajar bagi seluruh kelas, bagi
strategy) dengan Cara Belajar Aktif kelompok kecil, merangsang diskusi dan debat,
(Active learning) mempraktekan ketrampilan-ketrampilan,
mendorong adanya pertanyaan-pertanyaan
32
bahkan membuat siswa dapat saling mengajar belajar mengajar, dimana siswa mengalami
satu sama lain. keterlibatan intelektual emosional, disamping
Strategi pembelajaran aktif adalah sebuah keterlibatan fisik di dalam proses belajar
strategi yang dirancang untuk membuat siswa mengajar. Dari keaktifan siswa dalam poses
belajar secara aktif, baik itu melalui tim building balajar mengajar ini maka hakikat keaktifan
(Pembentukan Tim). Untuk membuat siswa aktif merupakan proses keterlibatan intelektuak,
secara dini, independent learning (belajar emosional, dalam kegiatan belajar mengajar.
mandiri) sangat membantu memperoleh Dari buku-buku yang mejelaskan tentang
pengetahuan, keterampilan, dann perilaku secara kedua pendekatan strategi tersebut dapat
aktif, dan reviuw (pengulangan) untuk membantu disimpulkan bahwa perbedaan antara keaktifan
agar tidak lupa. dan srategi pembelajaran aktif dari aspek
Prosedur dalam proses pengajaran definisi ada kesamaan, namun yang
dikatakan sebagai strategi belajar mengajar membedakan kedua pendekatan strategi
dengan istilah lain, srategi belajar mengajar dapat tersebut adalah dari segi metode-metode yang
ditempuh dengan pendekatan kelompok. Namun dipakai. Pedekatan keaktifan tidak memakai
demikian, oleh sebab belajar itu sendiri bersifat metode secara khusus, metode yang dipakai
individual maka guru harus memikirkan tergantung pada Guru yang memberikan mata
bagaimana siswa dapat belajar secara optimal, pelajaran, disini Guru dituntut untuk kreatif
dalam arti sesuai dengan tingkat kemampuan dalam mendesain metode yang akan dipakai.
masing-masing. Akan tetapi dalam srategi dalam belajar aktif
Dalam berbagai pendapat di atas, dapat mempunyai metode-metode yang khusus
disimpulkan bahwa Active Learning Strategi seperti: Jiqsaw Learning, Everyone Is Teacher
adalah startegi pembelajaran yang dirancang agar Here, Snwboling dll. Karena srategi belajaran
siswa aktif dalam proses belajar mengajar, aktif merupakan sebuah kesatuan sumber
sedangkan keaktifan dapat diartikan dari dua kumpulan srategi-strategi belajar yang
segi, yaitu dari segi siswa yang berarti bahwa komprehensif.
keaktifan merupakan proses kegiatan yang
dilakukan siswa dalam rangka belajar. Aktifitas 3. Dasar filosofi pelaksanaan strategi
ini dapat berupa aktifitas fisik, mental, maupun pembelajaran Aktif (Active learning
keduanya. Ada juga yang lebih menekankan pada Strategi)
keaktifan mental, meskipun untuk mencapai Ketika dunia pendidikan mengalami
maksud ini dipersyaratkan keterlibatan langsung krisis yang cukup serius, konsep pendidikan
dalam berbagai keaktifan fisik. telah tereduksi menjadi pengajaran, dan
Keaktifan dilihat dari segi Guru merupakan pengajaran lalu menyempit menjadi kegiatan
suatu strategi yang dipilih guru agar keaktifan dikelas. Sementara yang berlangsung dikelas
siswa dalam kegiatan belajar berlangsung secara tidak lebih dari kegiatan guru mengajar siswa
optimal. keaktifan bukan merupakan metode dan supaya mendapat nilai yang memuaskan. Hal
juga bukan merupakan sasaran, melainkan suatu tersebut kurang memberikan tekanan pada
sistem yang mendasari belajar mengajar. Untuk pembentukan watak atau karakter, tetapi lebih
mencapai maksud ini Guru sebelumnya telah pada hafalan dan pemahaman kognitif saja.
mendesain kegiatan belajar mengajar yang Akibatnya ketika siswa masuk kejenjang
meletakkan aktifitas pada subyek didik. pendidikan yang lebih tinggi, mental akademik
Dalam prakteknya, keaktifan tidak hanya dan kemandirian belum terbentuk.Melihat
menghendaki adanya siswa yang aktif, tetapi kenyataan seperti itu, dunia pendidikan harus
Guru juga harus aktif dan kreatif. Seorang Guru memberi perhatian yang lebih khususnya pada
di tuntut untuk mampu mencari dan menemukan sistem pengajaran pendidikan. Lebih dari 2004
hal-hal baru yang dapat dikembangkan kepada tahun silam, Konfusius menyatakan : Yang
siswa. Dia juga harus memberikan bimbingan saya dengar, saya lupa. Yang saya lihat, saya
secara intensif kepada siswa tentang tugas-tugas ingat. Yang saya kerjakan, saya pahami.Tiga
yang harus dikerjakan dan memberikan penilaian pernyataan sederhana ini berbicara banyak
terhadap hasil kerja siswa sebagai umpan balik tentang perlunya cara belajar aktif. Dari tiga
terhadap hasil pekerjaan siswa. pernyataan, kemudian dimodifikasikan oleh
Keaktifan merupakan suatu proses kegiatan Silberman menjadi paham belajar aktif.Yang
33
saya dengar, saya lupa. Yang saya lihat, saya diartikan sebagai suatu cara strategi mengajar
sedikit ingat.Yang saya dengar, lihat, dan yang menuntut keaktifan siswa dan partisipasi
pertanyakan atau diskusikan dengan orang siswa secara optimal sehingga mampu
lain, saya mulai pahami.Dari yang saya dengar, mengubah tingkah laku siswa lebih efektif dan
lihat, bahas, dan terapkan, saya dapatkan efisien khususya pada mata pelajaran
pengetahuan dan keterampilan. Yang saya pendidikan PKn.
ajarkan kepada orang lain, saya kuasai. Pembelajaran pendidikan PKn, sebagai
Ada sejumlah alasan mengapa sebagian salah satu mata pelajaran yang mengandung
besar orang cenderung lupa tentang apa yang muatan ajaran-ajaran PKn dan tatanan hidup
mereka dengar, salah satu alasan yang paling secara kewarganegaraan. Perlu sekali
menarik ada kaitanya dengan tingkat kecakapan diupayakan melalui perencanaan pembelajaran
bicara guru dan tingkat kecakapan pendengaran PKn yang baik agar dapat mempengaruhi
siswa. Karena jika siswa hanya mendengarkan perkembangan hidup siswa. Karena itu, salah
ceramah dari guru mereka akan merasa bosan satu kemampuan yang harus dimiliki oleh
dan tidak bersemangat dalam menjalani proses seorang guru adalah kemampuan
belajar mengajar. Menurut McKeachie, merencanakan untuk mengembangkan strategi
bahwasannya siswa dapat mengingat 70 persen belajar secara professional.
dalam sepuluh menit pelajaran pertama pelajaran, Tugas perencanaan guru pendidikan
sedangkan dalam sepuluh menit terakhir PKn adalah berupaya dan mengatur bagaimana
pelajaran mereka hanya dapat mengingat 20 agar belajar yang direncanakan itu dapat
persen materi pelajaran. membuat siswa lebih aktif di dalam kelas,
Strategi belajar aktif merupakan sebuah butuh belajar, mau belajar, terdorong untuk
strategi yang dirancang untuk membuat siswa belajar, memudahkan belajar, dan tertarik
belajar secara aktif, baik itu melalui Team secara terus menerus untuk belajar sesuai
building (pembentukan tim), untuk membuat dengan yang diharapkan.
aktif sejak dini, Independent learning (belajar Pembelajaran yang direncanakan, untuk
mandiri) sangat membantu siswa memperoleh mempermudah proses belajar mengajar agar
pengetahuan, keterampilan dan perilaku secara lebih bermakna. Guru harus
aktif, dan review (pengulangan) untuk membantu mempertimbangkan, dari pelajaran yang
agar tidak lupa. diberikan pada siswa seberapa banyak masih
bisa dingat seberapa jauh dapat diamalkan, atau
4. Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif digunakan siswa dalam situasi yang berbeda
(Active learning Strategi) pada mata setelah seminggu, sebulan, setahun, atau
pelajaran PKn. selama hidupnya. Karena tujuan belajar adalah
Dalam proses belajar mengajar diperlukan untuk membentuk kepribadian siswa dengan
suatu strategi. Dimana dengan strategi tersebut cara membekalinya melalui seperangkat meteri
siswa bisa lebih aktif di dalam kelas, dan pelajaran.
nantinya dapat meningkatkan prestasi belajar Begitu pula dengan perencanaan belajar,
siswa. Seorang guru yang bersifat sebagai yang di rencanakan harus sesuai dengan target
fasilitator harus pandai mamilih strategi yang pendidikan. Guru dalam membuat rencana
cocok dengan karakteristik siswanya. Penerapan belajar dituntut harus dapat menyusun berbagai
strategi pembelajaran aktif bukanlah hal yang program pengajaran sesuai dengan pendekatan
baru dalam teori pembelajaran. Sebab merupakan dan strategi yang akan digunakan.
konsekuensi logis dari proses belajar mengajar di Untuk mencapai tujuan tersebut, tentunya
sekolah. Hampir tidak terjadi adanya proses guru harus mempersiapkan perangkat yang harus
belajar mengajar tanpa adanya keaktifan belajar dilaksanakan dalam merencanakan program,
siswa, ada yang kadar keaktifannya rendah, ada perangkat yang harus dipersiapkan disini adalah:
juga yang kadar keaktifannya tinggi. memahami kurikulum, menguasai bahan
Pendekatan pembelajaran aktif menuntut pengajaran, menyusun program pengajaran,
adanya kadar keaktifan belajar siswa yang melaksanakan program pengajaran.
optimal sehingga dapat mencapai hasil belajar Program pengajaran itu sendiri berarti
yang optimal pula. Ditinjau dari proses belajar suatu rencana atau kerangka pengajaran yang
mengajar, pendekatan belajar aktif dapat akan disampaikan kepada siswa dalam situasi
34
interaksi belajar mengajar di kelas. Adapun fungsi dilakukan oleh masing-masing siswa
dari perencanaan tersebut adalah agar program secara mandiri. Penetapan kegiatan
pengajaran hendaknya agar program pengajaran belajar tersebut diatur oleh guru secara
hendaknya dapat menjadikan guru lebih siap sistematis dan terencana.
dalam mengajar dengan perencanaan yang matang. e) Hubungan guru dengan siswa sifatnya
Komponen-komponen yang harus dipersiapkan harus mencerminkan hubungan
diantaranya adalah: tujuan, bahan pelajaran, manusiawi bagaikan hubungan bapak
kegiatan belajar mengajar, metode, media dan anak, bukannya hubungan pimpinan
sumber, evaluasi. Dari komponen di atas, guru dengan bawahan. Guru menempatkan
dituntut untuk dapat mempersiapkan atau diri sebagai pembimbing semua siswa
membuat perencanaan pengajaran dengan yang memerlukan bantuan manakala
mempertimbangkan dan memperhatikan menghadapi persoalan belajar.
kebutuhan siswa serta perkembangan intelektual. f) Situasi dan kondisi kelas tidak kaku
Langkah selanjutnya adalah menentukan terikat dengan susunan yang mati, tapi
kegiatan siswa. Dalam prsedur pengajaran siswa sewaktu-waktu diubah sesuai dengan
secara aktif, ini sangat membantu untuk kebutuhan siswa.
menentukan apa yang harus dilakukan siswa g) Belajar tidak hanya dilihat dan diukur
dalam mempelajari bahan ajar, dan bagaimana dari segi hasil yang dicapai siswa tapi
siswa melakukan kegiatan tersebut. juga dilihat dan diukur dari segi
Dari uraian di atas dapat diambil proses belajar yang dilakukan siswa.
kesimpulan, bahwasannya dalam belajar aktif h) Adanya keberanian siswa mengajukan
dapat mengefektifkan pelaksanaan proses belajar pendapatnya melalui pertanyaan atau
mengajar sesuai dengan yang direncanakan. Dan pernyataan gagasannya, baik yang di
seorang guru hendaknya mampu memilih strategi ajukan kepada guru maupun pada
pengajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, siswa lainnya dalam pemecahan
dan mampu merancang kegiatan belajar sehingga masalah belajar.
mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai i) Guru senantiasa menghargai pendapat
dengan tujuan pendidikan. siswa terlepas dari benar atau salah
5. Ciri-ciri Strategi Pembelajaran Aktif dan tidak diperkenankan membunuh
(Active learning Strategi) atau mengurangi atau menekan
Beberapa ciri-ciri dalam proses pendapat siswa didepan siswa lainnya,
pembelajaran aktif adalah sebagai berikut: Guru bahkan harus mendorong siswa
a. Situasi kelas menantang siswa untuk agar selalu mengajukan pendapatnya
melakukan kegiatan belajar secara bebas secara bebas.
tapi terkendali. 6. Faktor pendukung dan penghambat
b. Guru tidak mendominasi pembicaraan pelaksanaan Strategi Pembelajaran
tetapi lebih banyak memberikan Aktif (Active learning Strategi) dalam
rangsangan berpikir pada siswa untuk pembelajaran PKn.
memecahkan masalah.
c. Guru menyediakan dan mengusahakan a. Faktor pendukung
sumber belajar bagi siswa, bisa sumber Menurut Zuhairini ada beberapa
tertulis, sumber manusia, misalnya faktor pendukung dalam penerapan
murid itu sendiri yang menjelaskan belajar aktif, di antaranya yaitu:
permasalahan pada murid lainnya, 1) Sikap mental guru
berbagai media yang dilakukan, alat Guru hendaknya menyadari tentang
bantu pengajaran, termasuk guru sendiri perlunya pembaharuan strategi
sebagai sumber belajar. belajar mengajar. Hendaknya para
d. Kegiatan belajar siswa bervariasi, ada konsentratif dharapkan mengikuti
kegiatan yang sifatnya bersama-sama tentang pembaharuan tersebut.
dilakukan oleh semua siswa, ada Sehimgga mempuyai kesiapan
kegiatan belajar yang dilakukan secara mental untuk melaksanakan
kelompok dalam bentuk diskusi dan ada pendekatan belajar aktif sebagai
pula kegiatan belajar yang harus hasil dari adanya pembaharuan
35
pendidikan. belakang.
2) Kemampuan guru Dalam mengatasi hal seperti ini
Guru hendaknya mempunyai guru sebaiknya tidak terlalu
beberapa kemampuan yang dapat terikat kepada perbedaan individu
menunjang keberhasilan dalam siswa, tetapi guru harus melihat
melaksanakan kegiatan belajar siswa dalam kesamaannya secara
mengajar. Seoang guru dituntut untuk klasikal, walaupun kedua individu
mampu menguasai isi pokok anakpun harus mendapat
pelajaran pendidikan yang akan perhatian.
disampaikan dalam mengajar. Guru 3) Kesulitan dalam menentukan
harus mampu mengatur siswa dengan materi yang cocok dengan siswa.
baik, mengembangkan metode 4) Materi yang diberikan kepada
mengajar yang diterapkan, siswa haruslah disesuaiakan
mengadakan evaluasi dan dengan kondisi kejiwaan dan
membimbing siswa nya dengan baik. jenjang pendidikan mereka.
3) Media 5) Kesulitan dalam memilih
Dalam kegiatan belajar mengajar metode yang sesuai dengan
media sangat diperlukan agar dapat materi pelajaran.
menunjang tercapainya tujuan 6) Metode mengajar haruslah
pendidikan. Media harus diupayakan disesuaikan dengan materi
selengkap mungkin agar segala pelajaran dan juga dengan tingkat
aktifitas mengajar dapat dibantu kejiwaan siswa, sehingga dalam
dengan media tersebut. Sehingga proses belajar mengajar
guru tidak terlalu banyak hendaknya digunakan dengan
mengeluarkan tenaga dalam berbagai macam metode agar
menyampaikan materi atau bahan siswa tidak cepat bosen dalam
pelajaran yang akan disampaikan. belajar.
4) Kelengkapan kepustakaan 7) Kesulitan dalam memperoleh
kepustakaan sebagai kelengkapan sumber dan alat pembelajaran.
dalam menunjang keberhasilan 8) Sumber dan alat yang
pengajaran, hendakna diisi dengan digunakan dalam pembelajaran
berbbagai buku yang relevan haruslah disesuaikan dengan
sehingga upaya untuk pengayaan materi pelajaran, dan seorang
terhadap pengetahuan dan guru hendaknya pintar dalam
pengalaman siswa. memilih alat-alat dan sumber
belajar yang sesuai dengan materi
5) Menyediakan surat kabar di yang akan diajarkan.
sekolah 9) Kesulitan dalam mengadakan
Agar siswa kaya akan informasi yang evaluasi dan pengaturan waktu.
menarik. Hendaknya sekolah 10) Kelebihan waktu atau
menyediakan surat kabar yang dapat kekurangan waktu dapat
dinikmti atau di baca siswa dalam menyebabkan kegagalan dalam
menerapkan informasi-informasi melaksanakan rencana-rencana
baru yang sedang berkembang di yang telah ditentukan
masyarakat. sebelumnya. Hal ini dapat teratasi
b. Faktor penghambat apabila seorang guru telah
Menurut Zuhairini ada beberapa faktor berpengalaman dalam mengajar.
penghambat dalam penerapan belajar 7. Teknik belajar yang efektif.
aktif, di antaranya yaitu: Teknik belajar yang efektif merupakan
1) Kesulitan dalam menghadapi cara belajar yang tepat, praktis, terarah,
perbedaan karakteristik siswa. sesuai dengan situasi dan tuntutan yang
2) Perbedaan individu meliputi ada untuk mencapai tujuan belajar. Agar
intelijensi, watak, dan latar dapat belajar secara efektif ada beberapa
36
hal yang perlu diperhatikan yaitu: perlu memperhatikan kondisis internal
a. Bimbingan dan eksternal siswa, yaitu:
Bimbingan adalah bantuan yang 1. Kondisi Internal
diberikan kepada seseorang agar Yang dimaksud dengan kondisi
mengembangkan potensi-potensi yang internal yaitu kondisi yang ada
dimiliki, mengenali dirinya sendiri, dalam diri siswa, misalnya
mengatasi persoalan-persoalan sehingga kesehatan jasmani dan rohani, serta
dapat menentukan sendiri jalan ketentraman dan sebagainya, siswa
hidupnya secara bertanggung jawab dapat belajar denga baik apabila
tanpa menggantungkan kepada orang kebutuhan-kebutuhan internal
lain. dapat dipahami.
Bimbingan adalah bantuan yang 2. Kondisi Eksternal
diberikan oleh seseorang baik pria Yang dimaksud kondisi eksternal
maupun wanita yang secara pribadi adalah kondisi yang ada pada
bermutu tinggi dan terlatih dengan baik, sekitar diri pribadi siswa, seperti
kepada seorang individu dari setiap usia kebiasaan penerangan serta
untuk menolongnya mengembangkan keadaan lingkungan fisik yang lain.
arah pandanganya sendiri, membuat Untuk dapat belajar yang efektif
pilihanya sendiri, memikul bebanya diperlukan lingkungan fisik yang
sendiri. teratur dan baik. Lingkungan
Guru sebagai pembimbing dalam belajar sangat penting pengaruhnya
tugas pokonya yaitu mendidik, terhadap berhasil tidaknya dalam
hendaknya guru dapat membantu agar belajar, yang dimaksud dengan
siswanya dapat mencapai, lingkungan belajar adalah sesuatu
mengembangkan potensi-potensinya dan yang terdapat di tempat belajar,
mencapai kedewasaan secara seperti penerangan, meja kerja,
menyeluruh. Sebagai pembimbing, guru kursi dan ruang tempat belajar.
merupakan tangan pertama dalam usaha B. Tinjauan tentang metode Every One Is
membantu kesulitan-kesulitan siswa. Teacher Here
Berhasil tidaknya suatu proses 1. Pengertian metode Every One Is
belajar-mengajar secara keseluruhan Teacher Here
akan sangat bergantung kepada guru. Metode Every One Is teacher Here
Dengan demikian seorang guru harus yaitu metode yang dapat digunakan
mampu membantu siswa dalam untuk meningkatkan proses pembelajaran
mengatasi kesulitan belajar. Oleh karena siswa, dan dapat disesuaikan dengan
itu seoarangguru harus terus-menerus tujuan yang ingin dicapai oleh
mengembangkan pengetahuanya sesuai pembelajaran pada berbagai mata
dengan perkembangan ilmu yang pelajaran, khususnya mencapaian tujuan
dipelajari. Demikian pula dalam hal yaitu meliputi aspek: kemampuan
belajar ada cara-cara yang efesien dan mengemukakan pendapat, kemampuan
yang tidak efesian. Dengan itu guru menganalisa masalah, kemampuan
harus bias menentukan cara mana yang menuliskan pendapat-pendapatnya
harus dipakai, dan memberikan (kelompoknya) setelah melakukan
bimbngan pada saat proses belajar pengamatan, kemampuan menyimpulkan,
mengajar, agar siswa bisa belajar secara dan lain-lain.
efektif dan proaktif. Tehnik pembelajaran Every One Is
b. Kondisi-kondisi Teacher Here (semua orang adalah guru),
Belajar yang efektif dapat adalah pembelajaran yang
membantu siswa untuk meningkatkan memungkinkan peserta didik untuk dapat
kemampuan yang diharapkan sesuai belajar dengan mudah, menyenangkan
dengan tujuan yang di intruksikan oleh dan dapat tercapai tujuan pembelajaran
lembaga yang bersangkutan, untuk sesuai dengan tuntutan kompetensi,
meningkatkan belajar yang efektif, guru untuk mengembangkan Interaksi
37
pembelajaran siswa dilakukan dengan Teacher Here
siswa menulis pertanyaan dikartu index Menurut pendapat Asy syaibany
dan mempersiapkan jawabannya, dan Metode Every One Is Teacher Here
berkomunikasi karena dengan menjelaskan bahwa terdapat tujuh prinsip
berkomunikasi pembelajaran dititik pokok yang harus diterapkan oleh
beratkan pada hubungan antar individu dan seorang guru dalam hal metode
sumber belajar yang lain dan berorientasi pengajaran, yaitu:
pada kemampuan individu untuk 1) Mengetahui motivasi, kebutuhan, dan
berhubungan dengan sumber belajar minat anak didiknya;
tersebut. Tehnik pembelajaran ini 2) Tujuan pendidikan yang sudah
memotivasi semua siswa untuk aktif dan diterapkan sebelum pelaksanaan
memberi kesempatan pada siswa untuk pendidikan;
mengajar temannya dan mempelajari 3) Mengetahui tahap kematangan
sesuatu dengan baik pada waktu yang (maturity), perkembangan, serta
sama, serta dapat membuat pertanyaan dan perubahan anak didik;
mengemukakan pendapat. 4) Mengetahui perbedaan-perbedaan
Dibawah ini merupakan salah satu individu anak didik;
teknik pembelajaran aktif model Every one 5) Memperhatikan pemahaman dan
is teacher here dengan langkah mengetahui hubungan-hubungan, dan
penerapannya: kebebasan berfikir;
a) Every One Is Teacher Here (setiap 6) Menjadikan proses pendidikan sebagai
siswa bisa menjadi guru) pengalaman yang menggembirakan
Setiap siswa bisa menjadi guru, bagi anak didik; dan
merupakan strategi yang mudah untuk 7) Menegakkan contoh yang baik
mendapatkan partisipasi seluruh kelas (uswatun hasanah).
dan pertanggung jawaban individu. Penjelasan tersebut diperkuat
Strategi ini memberikan kesempatan bahwa tujuan diadakannya metode adalah
bagi setiap siswa untuk bertindak menjadikan proses dan hasil belajar
sebagai “guru” bagi siswa lain atau mengajar menjadi lebih baik berdaya
suatu strategi yang digunakan oleh guna dan menimbulkan kesadaran anak
pendidik dengan maksud meminta didik untuk mengamalkan ketentuan
peserta didik untuk semua berperan ajaran agama (Islam) melalui teknik
menjadi nara sumber terhadap para motivasi yang menimbulkan gairah
temannya dikelas belajar. belajar anak didik secara mantap.
Langkah-langkah penerapannya: Sementara itu, pembelajaran adalah
1) Berikan bahan bacaan dan meminta “proses interaksi peserta didik dengan
peserta untuk membaca bahan pendidik dan sumber belajar pada suatu
tersebut. lingkungan belajar.”
2) Mintalah setiap peserta untuk Sehingga dapat dipahami bahwa
membuat pertanyaan dari bahan metode pembelajaran adalah suatu cara
tersebut dan ditulis dikertas. yang harus dilalui untuk menyajikan
3) Kocoklah kertas pertanyaan tersebut, bahan pelajaran agar tercapai tujuan
lalu bagikan kembali pada semua pelajaran.
peserta. Uraian tersebut di atas,
4) Mintalah peserta dalam hati sambil menunjukkan bahwa fungsi metode
memikirakan jawabannya dari pendidikan adalah mengarahkan
pertanyaan tersebut. keberhasilan belajar dan memberikan
5) Panggil secara bergantian untuk kemudahan kepada anak didik.
membaca prtanyaan dan jawaban Sedangkan, tugas utamanya adalah
masing-masing. mengadakan aplikasi prinsip-prinsip
6) Minta peserta lain untuk membei psikologis dan pedagogis agar anak didik
tanggapan. dapat menghayati, mengetahui, dan
2. Prinsip dan Tujuan Every One Is mengerti materi yang diajarkan. Selain
38
itu, tugas utama dalam metode tersebut atas kemampuan anak.
adalah membuat perubahan tingkah laku, c. Guru tidak memiliki kecakapan dalam
sikap, minat anak didik kepada perubahan usaha diagnosis kesulitan belajar.
yang nyata. Misalnya dalam bakat, minat, sifat,
3. Peran pembelajaran Aktif dengan kebutuhan anak-anak dan sebagainya.
metode Every One Is Teacher Here d. Guru tak pandai menerangkan,
dalam meningkatkan motivasi belajar sinis dan sombong, menjengkelkan
siswa. tinggi hati, pelit dalam memberi
angka, tak adil dal lain-lain.
Pembelajaran aktif model Every One e. Guru kurang ahli, pada mata pelajaran
Is Teacher Here mempunyai peran yang yang dipegangnya. Hal ini bisa terjadi,
sangat penting dalam pembelajaran. karena yang dipegagnya kurang
Metode Every One Is Teacher Here dapat sesuai, sehingga kurang menguasi
meningkatkan motivasi, keaktifan dan lebih-lebih kalau kurang persiapan,
prestasi belajar siswa. sehingga cara menerapkan kurang
Untuk itu dalam proses belajar jelas, sukar dimengerti oleh muridnya.
mengajar guru harus mempunyai berbagai Sedangkan hal-hal yang
macam metode yang diterapkan, karena menyebabkan keaktifan siswa kurang
dapat memacu siswa untuk giat dalam antara lain:
belajar. a. Siswa cenderung bosan dengan
Apabila didalam diri peserta didik itu diskusi yang monoton.
kurang giat dalam belajar itu disebabkan b. Siswa kurang mendapat kebebasan
karena motivasi yang dimiliki rendah, untuk mengajukan permasalahan
sehingga mengakibatkan keaktifan kurang, sendiri.
dan prestasi yang rendah pula. Hal ini bias c. Siswa yang kurang memperhatikan
terjadi karena: pelajaran tidak mendapat teguran dari
a. Metode mengajar guru yang dapat guru bidan studi.
menimbulkan kesulitan belajar antara d. Siswa ramai pada saat siswa lain
lain: menuliskan jawaban kedepan kelas.
1) Metode mengajar yang mendasarkan e. Siswa hanya menulis jawaban yang
diri pada latihan mekanis tidak mereka cari saja sedangkan jawaban
didasarkan pada pegertian. yang lain tidak, dengan kata lain
2) Guru dalam mengajar tidak mereka tidak mau tau dengan jawaban
menggunakan alat peraga yang dari teman lain.
memungkinkan semua alat inderanya f. Kurang ada kerjasama dalam
sendiri. menyelesaikan masalah.
3) Metode mengajar yang menyebabkan Sehingga mengakibatkan proses
murid pasif, sehingga anak tidak ada belajar-mengajar kurang lancar dan hasil
aktivitas. Hal ini bertentangan yang dicapaipun kurang memuaskan.
dengan dasar psikologi, sebab pada
dasarnya individu ini makhluk
dinamis.
4) Metode mengajar tidak menarik, C. Tinjauan Tentang Mata Pelajaran PKn
kemungkunan materinya tiggi, atau 1. Pengertian Mata Pelajaran PKn
tidak menguasai bahan. Pendidikan Kewarganegaraan
5) Guru hanya menggunakan satu (Citizenship) merupakan mata pelajaran
metode saja dan tidak bervariasi. Hal yang memfokuskan pada pembentukan
ini menunjukkan guru yang sempit, diri yang beragam dari segi agama,
tidak mempunyai kecakapan diskusi, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku
Tanya jawab, eksperimen, sehingga bangsa untuk menjadi warga negara yang
menimbulkan aktivitas murid dan cerdas, terampil, dan berkarakter yang
suasana menjadi tidak hidup. diamanatkan oleh Pancasila dan UUD
b. Guru-guru menuntut standar pelajaran di 1945 (Kurikulum Tingkat Satuan
39
Pendidikan, 2006). Pendidikan 3. Ruang Lingkup Pembelajaran PKn
Kewarganegaraan mengalami Ruang lingkup mata pelajaran PKn
perkembangan sejarah yang sangat meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
panjang, yang dimulai dari Civic a. Persatuan dan kesatuan bangsa,
Education, Pendidikan Moral Pancasila, meliputi: hidup rukun dalam
Pendidikan Pancasila dan perbedaan, cinta lingkungan,
Kewarganegaraan, sampai yang terakhir kebanggaan sebagai bangsa indonesia,
pada Kurikulum Tingkat Satuan sumpah pemuda, keutuhan Negara
Pendidikan berubah namanya menjadi Kesatuan Republik Indonesia,
mata pelajaran Pendidikan partisipasi dalam pembelaan negara,
Kewarganegaraan. sikap positif terhadap Negara
Pendidikan Kewarganegaraan dapat Kesatuan Republik Indonesia,
diartikan sebagai wahana untuk Keterbukaan dan jaminan keadilan.
mengembangkan dan melestarikan nilai b. Norma, hukum dan peraturan,
luhur dan moral yang berakar pada budaya meliputi: tertib dalam kehidupan
bangsa Indonesia yang diharapkan dapat keluarga, tertib di sekolah, norma
diwujudkan dalam bentuk perilaku yang berlaku di masyarakat,
kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai peraturan-peraturan daerah, norma-
individu, anggota masyarakat dalam norma dalam kehidupan berbangsa
kehidupan berbangsa dan bernegara. dan bernegara, sistem hukum dan
Landasan PKn adalah Pancasila dan peradilan nasional, hukum dan
UUD 1945, yang berakar pada nilai-nilai peradilan internasional.
agama, kebudayaan nasional Indonesia, c. Hak asasi manusia meliputi: hak dan
tanggap pada tuntutan perubahan zaman, kewajiban anak, hak dan kewajiban
serta Undang Undang No. 20 Tahun 2003 anggota masyarakat, instrumen
tentang Sistem Pendidikan Nasional, nasional dan internasional HAM,
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pemajuan, penghormatan dan
tahun 2006 serta Pedoman Khusus perlindungan HAM.
Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata d. Kebutuhan warganegara meliputi:
Pelajaran Kewarganegaraan yang hidup gotong royong, harga diri
diterbitkan oleh Departemen Pendidikan sebagai warga masyarakat, kebebasan
Nasional-Direktorat Jenderal Pendidikan berorganisasi, kemerdekaan
Dasar Menengah-Direktorat Pendidikan mengeluarkan pendapat, menghargai
Menengah Umum. keputusan bersama, prestasi diri,
2. Tujuan Mata Pelajaran PKn persamaan kedudukan warganegara.
Tujuan mata pelajaran Kewarganegaraan e. Konstitusi negara meliputi:
adalah sebagai berikut ini. proklamasi kemerdekaan dan
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan konstitusi yang pertama, Konstitusi-
kreatif dalam menangggapi isu konstitusi yang pernah digunakan di
kewarganegaraan. Indonesia, Hubungan dasar negara
b. Berpartisipasi secara bermutu dan dengan kostitusi.
bertanggungjawab, dan bertindak secara f. Kekuasaan dan Politik meliputi:
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, Pemerintahan desa dan kecamatan,
berbangsa, dan bernegara. Pemerintahan daerah dan otonomi,
c. Berkembang secara positif dan Pemerintah pusat, Demokrasi dan
demokratis untuk membentuk diri sistem politik, Budaya politik, Budaya
berdasarkan pada karakter-karakter demokrasi menuju masyarakat
masyarakat Indonesia agar dapat hidup madani, Sistem pemerintahan, Pers
bersama dengan bangsa-bangsa lain. dalam masyarakat demokarasi.
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain g. Pancasila meliputi: kedudukan
dalam percaturan dunia secara langsung Pancasila sebagai dasar negara dan
dengan memanfaatkan teknologi ideologi negara, proses perumusan
informasi dan komunikasi. Pancasila sebagai dasar negara,
40
pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam dan rasa ingin tahu yang kuat untuk ikut
kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai serta dalam kegiatan belajar, (b) berusaha
ideologi terbuka. keras dan memberikan waktu yang cukup
D. Tinjauan Tentang Motivasi Belajar untuk melakukan kegiatan tersebut, dan
1. Pengertian Motivasi (c) terus bekerja sampai tugas-tugas
Menurut Ngalim Purwanto motif tersebut terselesaikan.
adalah segala sesuatu yang mendorong Menurut Siti Partini Sudirman
seseorang untuk bertindak melakukan motivasi bukanlah tingkah laku tetapi
sesuatu. Apa saja yang diperbuat manusia, kondisi internal yang kompleks yang
yang penting maupun yang kurang penting, tidak dapat diamati secara langsung
yang berbahaya maupun yang tidak tetapi mempengaruhi tingkah laku,
mengandung resiko, selalu ada motivasi adalah dorongan dari dalam
motivasinya. yang digambarkan sebagai harapan,
Seperti yang dikatakan Sartain dalam keinginan dan sebagainya yang bersifat
bukunya Psychology Understanding of menggiatkan atau menggerakkan
Human Behavior: Motif adalah suatu individu. Tanpa motivasi tidak akan ada
pernyataan yang kompleks di dalam suatu tujuan, suatu tingkah laku yang
organisme yang mengarahkan tingkah laku terorganisasi. Motivasi itu sendiri berasal
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang. dari kata motif yang artinya dorongan,
Kata “motif” diartikan sebagai daya kehendak, alasan atau kemauan. Dari
upaya yang mend orong seseorang untuk gambaran itu dapatlah dikatakan bahwa
melekukan sesuatu. Motif dapfat dikatakan motivasi adalah dorongan dari dalam
sebagai daya penggerak dari dalam dan di yang menimbulkan kekuatan individu
dalam subjek untuk melakukan aktivitas- untuk bertindak atau bertingkah laku
aktivitas tertentu demi mencapai suatu guna memenuhi kebutuhan.
tujuan. Bahkan “motif” dapat diartik an Adapun pengertian motivasi
sebagai suatu kondisi intern menurut para pakar pendidikan adalah
(kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” sebagai berikut:
itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai a. Menurut James O. Whittaker
daya penggerak yang telah menjadi aktif. menyatakanan motivasi adalah
Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, kondisi-kondisi atau keadaan yang
terutama bila kebutuhan untuk mencapai mengaktifkan atau memberi dorongan
tujuan sangat dirasakan atau mendesak. kepada makhluk untuk bertingkah
Menurut Oemar Hamalik dalam laku mencapai tujuan yang
bukunya “psikologi belajar dan mengajar” ditimbulkan oleh motivasi tersebut.
menyatakan motivasi adalah suatu b. Menurut Mc Donal, “Motivation is a
perubahan energi dalam pribadi seseorang nergy change wit hin the person
yang ditandai dengan timbulnya afektif dan characterized by affective arousal and
reaksi untuk mencapai tujuan. Dari devinisi anticipatory goal reaction”. Motivasi
ini dapat diartikan bahwa motivasi adalah adalah suatu perubahan energi
sebab-sebab yang ada dalam diri seseorang didalam pribadi seseorang yang
yang mendorongnya untuk melakukan ditandai dengan timbulnya afektif dan
suatu aktivitas atau perbuatan untuk reaksi untuk mencapai tujuan.
mencapai suatu tujuan. c. Menurut Ghuthrie motivasi hanya
Motivasi dapat diartikan sebagai menimbulkan variasi respons pada
tenaga pendorong atau penarik yang individu, dan bila dihubungkan
menyebabkan adanya tingkah laku ke arah dengan hasil belajar, motivasi tersebut
suatu tujuan tertentu. Ada tidaknya bukan instrumental dalam belajar.
motivasi dalam diri peserta didik dapat di d. Menurut Wood Worth dan Marques
amati dari observasi tingkah lakunya. motif adalah suatu tujuan jiwa yang
Apabila peserta didik mempunyai motivasi, mendorong individu untuk aktivitas-
ia akan: (a) bersungguh-sungguh, aktivitas tertentu dan untuk tujuan-
menunjukkan minat, mempunyai perhatian, tujuan tertentu terhadap situasi
41
disekitarnya. Menurut Sardiman dapat di lihat dari
Berdasarkan pengertian tersebut berbagai sudut pandang. Dengan
dapat diketahui bahwa pada intinya sama demikian motivasi atau motif yang aktif
yakni sebagai pendorong yang mengubah itu sangat bervariasi.
energi dalam diri seseorang ke dalam a. Motif dilihat dari dasar
bentuk suatu aktivitas nyata untuk pembentukannya
mencapai tujuan tertentu. Motivasi disini 1) Motif-motif Bawaan
berasal dari dalam diri sendiri, dan juga Yang dimaksud dengan moyif
motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari bawaan adalah motif yang dibawa
luar individu tersebut. sejak lahir, jadi motif itu ada tanpa
Setelah memaparkan pengertian di pelajari. Contohnya, dorongan
motivasi maka dipaparkan pengertian untuk makan, minum, bekerja,
belajar. Belajar adalah suatu perubahan istirahat dan lain sebagainya.
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
Tingkah laku dapat bersifat jasmaniah 2) Motif-motif yang di pelajari
(kelihatan) dapat juga bersifat intelektual Maksudnya motif ini timbul karena
atau merupakan suatu sikap sehingga tidak di pelajari. Contoh, dorongan untuk
mudah dilihat. belajar suatu cabang ilmu
Dalam kamus umum bahasa pengetahuan dan dorongan untuk
indonesia belajar adalah berusaha (berlatih mengajar sesuatu di dalam
dan sebagainya) supaya mendapat suatu masyarakat. Motif-motif ini
kepandaian. seringkali disebut dengan motif-
Motivasi belajar adalah merupakan motif yang diisyaratkan secara
faktor psikis yang bersifat non-intelektual. social, Jenis-jenis Motif ini antara
peranannya yang khas adalah dalam hal lain:
menumbuhkan gairah, merasa senamg dan a) Cognitive mortives
semangat untuk belajar. Siswa yang Motif ini menunjukkan pada
mamiliki motivasi kuat, akan mempunyai gejala intrinsik yakni
banyak energy untuk melakukan kegiatan menyangkut kepuaasan
belajar. Ibarat seseorang itu menghadiri individual. Kepuasan individual
suatu ceramah, tetapi karena ia tidak yang berada di dalam diri
tertarik pada materi yang di ceramahkan, manusia dan biasanya berwujud
maka tidak akan mencamkan, apalagi proses dan produk mental. Jenis
mencatat isi ceramah tersebut. Seseorang motif seperti ini adalah sangat
itu tidak memiliki motivsi, kecuali karena primer dalam kegiatan belajar di
paksaan atau sekedar seremonial. Seorang sekolah. Terutama yang
siswa yang memiliki intelegensia cukup berkaitan dengan pengembangan
tinggi, mentak (boleh jadi) gagal karena intelektual.
kekurangan motivasi. Hasil belajar akan b) Self-expression
optimal kalau ada motvasi yang tepat. Penampilan diri adalah sebagian
Apabila hati dan pikiran seseorang dari perilaku manusia. Yang
bersih dari hal-hal yan dilarang maka penting kebutuhan individu itu
motivasi itu akan mudah muncul sehingga tidak sekedar tahu mengapa dan
ia akan mudah juga dalam melakukan bagaimana sesuatu itu terjadi,
sesuatu perbuatan tertentu tanpa harus tetapi juga mampu membuat
memikirkannya terlebih dahulu. Salah suatu kejadian. Untuk ini
satunya adalah adanya motivasi dalam memang diperlukan kreativitas,
belajar, dengan hati bersih maka ilmu akan penuh imajinasi. Jadi dalam hal
mudah diterima dan ilmu tersebut dapat ini seseorang memiliki
melekat dipikiran dan hatinya sehingga keinginan untuk aktualisasi diri.
menjadi ilmu yang bermanfaat bagi dirinya c) Self-enhancement
dan orang lain. Melalui aktualisasi diri dan
2. Macam-macam motivasi pengembangn kompetensi akan
42
meningkatkan kemajuan diri melakukan suatu kegiatan
seseorang. Ketinggian dan mengantar. Alasan baru ini bisa
kemajuan diri ini menjadi salah karena untuk menghormati tamu
satu keinginan bagi setiap atau mungkin keinginan untuk
individu. Dalam belajar dapat tidak mengecewakan ibunya.
diciptakan suasana kompetensi b) Momen pilihan
yang sehat bagi anak didik untuk Momen pilih, maksudnya dalam
mencapai suatu prestasi. keadaan pada waktu ada
b. Motivasi menurut Pembagian dari alternatife yang mengakibatkan
Woodworth dan Marquis persaingan diantara alternatif
a Motif atau kebutuhan organis atau alasan itu. Kemudian
misalnya, kebutuhan untuk minum, seseorang menimbang-nimbang
makan, bernafas, beristirahat dan lain dari berbagai alternatif untuk
sebagainya. kemudian menentukan pilihan
b Motif darurat, yang termasuk dalam alternatif yang akan di kerjakan.
motif darurat ini adalah dorongan c) Momen putusan
untuk menyelamatkan diri, dorongan Dalam persaingan antara
untuk membalas, untuk berusaha dan berbagai alasan, sudah barang
lain sebagainya. tentu akan berakhir dengan
c Motif obyektif, dalam hal ini dipilihnya satu altenatif yang
menyangkut kebutuhan untuk dipilih inilah yang menjadi
melakukan eksplorasi, melakukan putusan untuk dikerjakan.
manipulasi, untuk menaruh minat. d) Momen terbentuknya kemauan
Motif ini muncul karena dorongan Kalau seseorang sudah
untuk dapat menghadapi dunia luar menetapkan satu putusan untuk
secara efektif. dikerjakan, maka timbullah
c. Motivasi Jasmaniah dan Motivasi dorongan pada diri seseorang
Rohaniah untuk bertindak, melaksanakan
Ada beberapa ahli yang menggolongkan putusan itu.
jenis motivasi itu menjadi dua jenis d. Motivasi dilihat dari dasar
yakni motivasi jasmaniah dan motivasi pokoknya dibagi menjadi:
rohaniah. 1) Motivasi intrinsik
1) Motif jasmaniah, yang termasuk Motivasi intrinsik adalah motivasi
motivasi jasmaniah misalnya reflek, yang menyertai tindakan, yang
instink otomatis, nafsu, hasrat, dan dengan kegiatan itu akan dicapai
lain-lain. tujuan tertentu yang secara
2) Motif rohaniah, yang termasuk langsung merupakan tujuan belajar
motivasi rohaniah yakni kemauan. itu sendiri. Motivasi intrinsik
Kemauan terbentuk melalui empat adalah motivasi yang tercakup di
momen yaitu: dalam situasi belajar dan
a) Momen timbulnya alasan memenuhi kebutuhan dan tujuan-
Sebagai contoh seorang pemuda tujuan murid. Motivasi intrinsik
yang sedang giat berlatih olahraga timbul sebagai akibat dari dalam
untuk menghadapi suatu porseni diri individu sendiri tanpa ada
di sekolahnya, tetapi tiba-tiba paksaan atau dorongan dari orang
disuruh ibunya untuk lain, tetapi atas kemauan sendiri.
mengantarkan seorang tamu Motivasi intrinsik adalah motif-
membeli tiket karena mau motif menjadi aktif atau
kejakarta. Si pemuda tadi berfungsinnya tidak perlu
kemudian mengantarkan tamu dirangsang dari luar, karena dalam
tersebut. Dalam hal ini si pemuda diri setiap individu sudah ada
tadi timbul alasan baru untuk dorongan untuk melakukan
menghormati tamu tersebut, untuk sesuatu. Sebagai contoh seseorang
43
yang senang membaca, tidak usah dinamis, berubah-ubah, dan juga
ada yang menyuruh atu mungkin komponen-komponen lain
mendorongnya, ia sudah rajin dalam prose belajar-mengajar ada
mencari buku-buku untuk dibacanya. yang kurang menarik bagi siswa,
Perlu diketahui bahwa siswa yang sehingga diperlukan motivasi
memiliki motvasi intrinsik akan ekstrinsik.
memiliki tujuan menjadi orang yang 3. Bentuk-bentuk motivasi
terdidik, yang berpengetahuan, yang Menurut Tabrani Rusyan
ahli dalam bidang studi tertentu. menyebutkan ada empat macam bentuk
Satu-satunya jalan untuk menuju motivasi, yaitu:
ketujuan yang ingin dicapai ialah a. Kompetisi atau pesaingan: kompetisi
belajar, tanpa belajar tidak mungkin ada dua macam. Pertama, kompetisi
mendapat pengetahuan, tidak dengan prestasi sendiri dalam
mungkin menjai ahli. Dorongan yang pengertian bahwa individu harus
menggerakkan itu bersumber pada mengetahui prestasi yang dicapainya,
suatu kebutuhan, kebutuhan yang kemudian berusaha untuk
berisikan keharusan untuk menjadi meningkatkan prestasi yang telah
orang yang terdidik dan dicapai itu. Kedua, kompetisi dengan
berpengetahuan. Jadi memang orang lain individu mempelajari dan
motivasi itu muncul dari kesadaran membandingkan prestasi yang telah
diri sendiri dengan tujuan esensial, dicapainya dengan prestasi yang telah
bukan sekedar simbol. dicapai oleh orang lain sehingga usaha
2) Motivasi Ekstrinsik untuk mencapai tujuan makin kuat.
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi b. Mendekatkan tujuan: tujuan suatu
yang menyertai tindakan belajar, kegiatan sering kali sangat jauh. Kalau
yang dengan kegiatan ia akan melihat tujuan yang terlalu jauh, pada
mencapai tujuan tertentu yang tidak umumnya individu malas untuk
langsung berkaitan dengan kegiatan mencapainya. Agar tujuan itu tidak
belajar tersebut. Motivasi ekstrinik jauh, maka untuk membangkitkan
adalah motivasi yang di sebabkan semangat harus ada tujuan semantara
oleh faktor-faktor dari luar situasi yang dekat.
belajar seperti angka, kredit c. Tujuan yang jelas dan diakui: motif
tingkatan, hadiah, medali, mendorong individu untuk mencapai
pertentangan dan persaingan. tujuan. Kalau tujuan itu jelas dan
Motivasi ekstrinsik timbul sebagai berarti bagi individu, ia akan berusaha
akibat pengaruh dari luar individu, untuk mencapainya. Dengan
apakah karena adanya ajakan, perkataan lain dapat dirumuskan,
suruhan, atau paksaan dari orang lain semakin jelas dan berarti tujuan yang
sehingga dengan kondisi yang akan dicapai itu, semakin besar
demikian akhirnya ia mau melakukan kekuatan motif untuk mencapainya.
sesuatu atau belajar. Motivasi d. Minat: suatu kegiatan yang berjalan
ekstrinsik adalah motif-motif yang dengan lancar apabila ada minat atau
aktif dan berfungsinya karena adanya motif yang besar dalam diri individu.
perangsang dari luar. Sebagai contoh Minat itu dapat menimbulkan dengan
seseorang itu belajar, karena tahu cara sebagai berikut:
besok paginya akan ujian dengan 1) Membangkitkan suatu kebutuhan,
harapan nilai baik, sehingga akan misalnya kebutuhan untuk
dipuji oleh temannya. Perlu menghadapi keindahan, untk
ditegaskan, bukan berarti bahwa mendapatkan penghargaan dan
motivasi ekstrinik ini tidak baik dan sebagainya.
tidak penting. Dalam kegiatan belajar 2) Menghubungan dengan
mengajar tetap penting. Sebab pengalaman-pengalaman yang
kemungkinan besar keadaan siswa itu lampau.
44
Sedangkan menurut Sardiman Ada memupuk suasana yang menenangkan
beberapa bentuk dan cara untuk dan mempertinggi gairah belajar
menumbuhkan motivasi dalam kegiatan seerta sekaligus akan membangkikkan
belajar di sekolah, yaitu: harga diri.
e) Memberi angka k) Minat
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari Proses belajar itu akan berjalan lancar
nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa kalau disertai dengan minat. Mengenai
belajar, yang utama justru untuk minat ini antara lain dapat
mencapai angka atau nilai yang baik. dibangkitkan dengan cara
Sehingga siswa biasanya yang di kejar membangkitkan adanya suatu
adalah nilai ulangan aatau nilai-niai kebutuhan, menghubungkan dengan
pada raport angkanya baik-baik. persoalan pengalaman yang lampau,
f) Hadiah memberi kesempatan untuk
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai mendapatkan hasil yang baik.
motivasi, tetap tidaklah selalu demikian. 4. Motivasi Belajar
Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, Motivasi belajar adalah merupakan
mungkin tidak akan menarik bagi faktor psikis yang bersifat non-
seseorang yang tidak senang dan tidak intelektual. Peranannya yang khas adalah
berbakat dalam untuk sesuau pekerjaan dalam hal penumbuhan gairah, merasa
tersebut . senang semangat dan untuk belajar.
g) Saingan atau kompetisi Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan
Saingan atau kompetisi dapat digunakan mempunyai banyak sinergi untuk
sebagai alat motivasi untuk mendorong melakukan kegiatan belajar.
belajar siswa. Persaingan, baik Seorang siswa dapat belajar dengan
persaingan individual maupun giat karena motivasi dari luar dirinya,
persaingan kelompok dapat misalnya adanya dorongan dari orangtua
meningkatkan prestasi belajar siswa. atau gurunya, janji-janji yang diberikan
h) Memberi ulangan apabila ia berhasil dan sebagainya.
Para siswa akan menjadi giat belajar Tetapi, akan lebih baik lagi apabila
kalau mengetahui akan ada ulangan. motivasi belajar itu datang dari dalam
Oleh karena itu, memberi ulangan ini dirinya itu, siswa akan mendorong secara
juga merupakan sarana motivasi. Dalam terus-menerus, tidak tergantung pada
hal ini guru juga harus terbuka, situasi luar.
maksudnya kalau akan ada ulangan Motivasi belajar merupakan hasrat
harus diberitahukan pada siswanya. untuk belajar dari seseorang individu.
i) Mengetahui hasil Seorang siswa dapat belajar secara lebih
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, efisien apabila ia berusaha untuk belajar
apalagi kalau tejadi kemajuan, akan secara maksimal, artinya siswa
mendorong siswa untuk lebih giat memotivasi dirinya sendiri untuk belajar.
belajar. Semakin mengetahui bahwa Seorang individu akan belajar lebih
grafik hasil belajar meningkat, maka ada efisien apabila ada motivasi di dalam
motivasi pada diri siswa untuk terus dirinya. Atau dengan kata lain, seorang
belajar, dengan suatu harapan hasilnya individu akan belajar lebih efisien
terus meningkat. apabila ia berusaha untuk belajar. Agar
j) Pujian siswa dapat belajar secara efisien, maka
Apabila ada siswa yang sukses yang siswa tersebut haruslah dalam keadaan
menyelesaikan tugas dengan baik, perlu bangun dan memperhatikan
di berikan pujian. Pujian ini adalah lingkungannya secara wajar. Hal ini
bentuk reinforcement yang positif dan dimungkinkan apabila siswa tersebut
sekaligus merupakan motivasi yang memiliki motivasi untuk belajar.
baik. Oleh karena itu, supaya pujian ini Motivasi belajar dapat datang dari
merupakan motivasi, pemberiannya dalam diri siswa yang rajin membaca
harus tepat, pujian yang tepat akan buku di perpustakaan atau sering
45
mengunjungi toko buku karena adanya rasa d) Membesarkan semangat belajar,
ingin tahu terhadap suatu permasalahan, Ini sebagai ilustrasi, jika ia menghabiskan
berarti siswa tersebut dimotivasi oleh suatu dana belajar dan masih ada adik yang
kebutuhan yang datang dalam dirinya di biayai orangtua, maka ia berusaha
sendiri. Sebaliknya, jika seorang siswa agar cepat lulus.
berusaha sekuat tenaga untuk mencari nilai e) Menyadarkan tentang adanya
yang baik karena ingat pada janji orang perjalanan belajar dan kemudian
tuanya akan membelikan sepeda motor bekerja (di sela-selanya adalah
apabila nilai rapornya baik, maka hal ini istirahat atau bermain) yang
merupakan motivasi yang berasal dari luar berkesinambungan; individu dilatih
diri siswa. untuk menggunakan kekuatan
Apabila ditinjau dari segi kekuatan sedemikian rupa sehingga dapat
dan kemantapannya, maka motivasi yang berhasil.
timbul dalam diri seorang individu akan Motivasi belajar juga penting
lebih stabil dan mantap apabila diketehui oleh seorang guru.
dibandingkan dengan motivasi yang Pengetahuan dan pemahaman tentang
berasal dari pengaruh lingkungan. Dengan motivasi belajar pada siswa bermanfaat
berubahnya lingkungan yang menimbulkan bagi guru. Manfaat itu sebagai berikut:
motivasi ini, maka motivasi belajarnya juga a) Membangkitkan, meningkatkan, dan
akan mengalami perubahan. Demikian pula memelihara semangat siswa untuk
apabila lingkungan yang mempengaruhi belajar sampai berhasil;
siswa tersebut lenyap, maka motivasi siswa membangkitkan, bila siswa tak
ini pun akan ikut hilang pula. Namun bersemangat; meningkatkan, bila
demikian, suatu motivasi yang berasal dari semangat belajarnya timbul
lingkungan luar dapat tertanam secara kuat tenggelam; memelihara, bila
dan mantap pada diri siswa, sehingga yang semangatnya telah kuat untuk
tadinya merupakan motivasi dari luar, mencapai tujuan belajar. Dalam hal
akhirnya menjadi motivasi dari dalam. ini, hadiah, pujian, dorongan, atau
5. Pentingnya motivasi dalam belajar pemicu semanagat dapat digunakan
Motivasi belajar penting bagi siswa untuk mengobarkan semangat belajar.
dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi b) Mengetahui dan memahami motivasi
belajar adalah sebagai berikut: belajar siswa Di kelas bermacam-
a) Menyadarkan kedudukan pada awal ragam; ada yang acuh tak acuh, ada
belajar, proses, dan hasil akhir; yang memusatkan perhatian, ada yang
contohnya, setelah seorang siswa bermain, disamping yang bersemangat
membaca suatu bab buku bacaan, di untuk belajar. Dengan bermacam
bandingkan dengan temannya sekelas ragamnya motivasi belajar tersebut,
yang juga membaca bab tersebut; ia maka guru dapat menggunakan
kurang berhasil menangkap isi, maka ia strategi dalam belajar mengajar.
tedorong membaca lagi. c) Meningkatkan dan menyadarkan guru
b) Menginformasikan tentang kekuasaan untuk memilih satu diantara
usaha belajar, yang dibandingkan bermacam-acam peran dalam seperti
dengan teman sebaya; sebagai ilustrasi, sebagai penasihat, fasilitator,
jika terbukti usaha belajar seorang siswa instruktur, teman diskusi,
belum memadai, maka ia berusaha penyemangat, pemberi hadiah, atau
setekun temannya yang belajar dan pendidik.
berhasil. 6. Fungsi motivasi
c) Mengarahkan kegiatan belajar, sebagai Winkel mengibaratkan motivasi
ilustrasi, setelah ia ketahui bahwa dengan kekuatan mesin dikendaraan
dirinya belum belajar secara serius, mesin yang berkekuatan tinggi menjamin
terbukti banyak bersenda gurau lajunya kendaraan biar jalan itu mendaki
misalnya, maka ia akan mengubah dan kendaraan membawa muatan yang
periaku belajarnya berat. Namun motivasi belajar tidak
46
hanya memberikan kekuatan pada daya- berkenaan dengan prinsip motivasi,
daya belajar, tetapi juga memberi arah yang yaitu:
jelas. Kendaraan dengan tenaga mesin yang a. Memberikan dorongan (drive)
kuat akan mampu mengatasi rintangan Tingkah laku seseorang akan
yang di temukan di jalan, tetapi belum terdorong ke arah suatu tujuan tertentu
memberi kepastian kendaraan akan sampai apabila ada kebutuhan. Kebutuhan ini
pada tujuan yang dikehendaki. Keputusan menyebabkan timbulnya dorongan
sangat tergantung pada sang sopir. Dalam internal, yang selanjutnya mendorong
motivasi belajar, siswa sendiri berperan seseorang untuk melakukan sesuatu
baik sebagai mesin yang kuat atau lemah, untuk menuju tercapainya suatu
maupun sang sopir yang menentukan tujuan. Setelah tujuan dapat dicapai
tujuan. biasanya intensitas dorongan semakin
Fungsi Motivasi menurut Oemar Hamelik menurun.
melipiti sebagai berikut: b. Memberikan insentif
a. Mendorong timbulnya kelakuan atau Adanya karakteristik tujuan
suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka menyebabkan seseorang bertingkah
tidak akan timbul suatu sesuatu laku untuk mencapai tujuan tersebut.
perbuatan seperti belajar. Tujuan yang menyebabkan seseorang
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. bertingkah laku tersebut disebut
Artinya mengarahkan perbuatan insentif. Setiap orang mengharapkan
kepencapaian tujuan yang di inginkan. kesenangan dengan mendapatkan
c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. insentif yang bersifat positif. Begitu
Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil pula sebaliknya, orang akan
ibarat Winkel sebelum ini. Besar menghindari insentif yang bersifat
kecilnya motivasi akan menentukan negatif. Dalam kegiatan pembelajaran
cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. juga diperlukan insentif untuk lebih
7. Tujuan Motivasi meningkatkan motivasi belajar peserta
Secara umum dapat dikatakan bahwa didik. Insentif dalam pembelajaran
tujuan motivasi adalah untuk tidak selalu berupa materi, tetapi bisa
menggerakkan atau menggugah seseorang berupa nilai atau penghargaan sesuai
agar timbul keinginan dan kemauannya kadar kemampuan yang dapat dicapai
untuk melakukan sesuatu sehingga dapat peserta didik. Bila perlu, insentif
memperoleh hasil atau mencapai tujuan dapat diberikan kepada peserta didik
tertentu, Bagi seorang guru, tujuan secara bertahap sesuai tahap tingkatan
motivasi adalah untuk menggerakkan atau yang dapat dicapainya.
memacu para siswanya agar timbul c. Motivasi berprestasi
keinginan dan kemauannya untuk Karena itu, guru perlu mengetahui
meningkatkan prestasi belajarnya sehingga sejauh mana kebutuhan berprestasi
tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan peserta didik. Peserta didik yang
yang diharapkan dan ditetapkan dalam memiliki motivasi berprestasi tinggi
kurikulum sekolah. Sebagai contoh, akan menyelesaikan tugas atau
seorang guru memberikan pujian kepada makalah yang memberikan tantangan
seorang siswa maju ke depan kelas dan dan kepuasan secara lebih cepat.
dapat mengerjakan hitungan matematika di d. Motivasi kompetensi
papan tulis. Dengan pujian itu, dalam diri Setiap peserta didik memiliki
anak tersebut timbul rasa percaya pada diri keinginan untuk menunjukkan
sendiri, disamping itu timbul kompetensi dengan berusaha
keberaniannya sehingga ia tidak takut dan menaklukkan lingkungannya.
malu lagi jika disuruh maju ke depan kelas. Motivasi belajar tidak bisa di lepaskan
8. Prinsip Motivasi dari keinginannya untuk menunjukkan
Ada beberapa hal yang perlu kemampuan dan penguasaannya
diperhatikan dalam mengembangkan kepada yang lain. Karena itu di
kegiatan pembelajaran pendidikan agama perlukan: (1) keterampilan
47
mengevaluasi diri, (2) nilai tugas bagi bahwa anak (individu) memilih
peserta didik, (3) harapan untuk sukses, kebutuhan:
(4) patokan keberhasilan, (5) kontrol a. Untuk berbuat sesuatu demi kegiatan
belajar, dan (6) penguatan diri utnuk itu sendiri; activity in it self is a
mencapai tujuan. pleasure;
e. Motivasi kebutuhan b. Untuk menyenangkan hati orang lain;
Manusia memiliki kebutuhan yang c. Untuk berprestasi atau mencapai hasil
bersifat hirarkis, yaitu yang meliputi (to achieve);
kebutuhan fisiologis, keamanan, dicintai d. Untuk mengatasi kesulitan. Sikap
dan diakui kelompoknya, harga diri dan anak terhadap kesulitan banyak
prestasi, serta aktualisasi diri. tergantung pada sikap lingkungannya.
9. Cara Menumbuhkan Motivasi Ada dua kemungkinan bagi peserta didik
Beberapa cara untuk menumbuhkan yang motivasi keterlibatannya dalam
motivasi adalah melalui cara mengajar aktivitas pengajaran/belajar yaitu:
yang bervariasi, misalnya penggalangan a. Karena motivasi yang timbul dari
informasi, memberikan stimulus baru, dalam dirinya sendiri.
misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan b. Karena motivasi yang timbul dari luar
kepada peserta didik, memberi kesempatan dirinya.
peserta didik untuk menyalurkan keinginan Kebutuhan keterlibatan dalam
belajarnya, menggunakan media dan alat pengajaran/belajar mendorong timbulnya
bantu yang menarik perhatian peserta motivasi dari dalam dirinya (motivasi
didik, seperti gambar, foto, diagram, dan intrinsik atau endogen), sedangkan
sebagainya. Secara umum peserta didik stimulasi dari guru atau dari lingkungan
akan terangsang untuk belajar (terlibat aktif belajar mendorong timbulnya motivasi
dalam pengajaran) apabila ia melihat dari luar (motivasi ekstrinsik-eksogen).
bahwa situasi pengajaran cenderung Pada motivasi intrinsik, peserta didik
memuaskan dirinya sesuai dengan belajar, karena belajar itu sendiri
kebutuhannya. (menambah pengetahuan, ketrampilan,
Memang, seorang individu akan dan sebagainya). Pada motivasi
terdorong melakukan sesuatu bila ekstrinsik, peserta didik belajar bukan
merasakan ada kebutuhan. Kebutuhan ini karena dapat memberikan makna
yang menimbulkan ketidak seimbangan, baginya, melainkan karena yang baik,
rasa ketegangan yang menuntut kepuasan hadiah penghargaan, atau menghindari
supaya kembali pada keadaan hukuman/ celaan. Tujuan yang ingin
keseimbangan (balancing). dicapai terletak di luar perbuatan belajar
Ketidakseimbangan disebabkan rasa tidak itu. Maka pujian terhadap seorang peserta
puas (dissatisfaction): dissatisfaction in on didik yang menunjukkan prestasi didik
assaetial element in motivation. Dan bila yang menunjukkan prestasi belajar
kebutuhan itu telah terpenuhi dan merupakan salah satu upaya
terpuaskan aktivitas menjadi kurang atau menumbuhkan motivasi dari luar peserta
lenyap (misalnya, bila lisensi telah didik.
diperoleh) sampai muncul lagi kebutuhan-
kebutuhan baru, misalnya lisensi atau METODE PENELITIAN
kedudukan yang lebih tinggi. Penelitian tindakan ini direncanakan
Kebutuhan seseorang selalu berubah selama dua siklus (siklus I dan siklus II) masing-
selama hidupnya. Sesuatu yang menarik masing 4 kali pertemuan untuk setiap siklus.
dan diinginkannya pada suatu waktu, tidak Sesuai dengan hakikat penelitian tindakan kelas,
akan lagi diacuhkannya pada waktu lain. maka prosedur pelaksanaan penelitian untuk
Karena itu motif-motif (segala daya yang masing-masing siklus melalui tahap-tahap (a)
mendorong individu untuk melakukan perencanaan (planning), (b) pelaksanaan
sesuatu) harus dipandang sebagai sesuatu tindakan (action), (c) observasi dan evaluasi
yang dinamis. (observation and evaluation), dan (d) refleksi
Clifford T. Morgan memandang (reflection).
48
Peneliti ini bermaksud mengkaji secara yang berpartisipasi dan berkolaborasi
mendalam tentang pembelajaran aktif model dalam seluruh tahapan PTK.
Every One Is Teacher Here dalam 5. PTK adalah proses belajar yang
meningkatkan motivasi belajar siswa pada sistematis, dalam proses tersebut
mata pelajaran PKn. Adapun desain penelitian menggunakan kecerdasan kritis
yang digunakan adalah penelitian tindakan membangun komitmen melakukan
kelas atau dalam bahasa inggris disebut tindakan.
(Classroom Action Research) atau PTK yang 6. PTK memerlukan untuk membangun
dilakukan secara kolaboratif antara guru mata teori tentang praktik mereke (guru)
pelajaran dengan peneliti. 7. PTK memerlukan gagasan dan asumsi
kedalam praktik untuk mengkaji secara
Penelitian tindakan kelas adalah sistematis bukti yang menantangnya
penelitian yang bertujuan meningkatkan (memberikan hipotesis tindakan).
praktek pembelajaran secara 8. PTK memungkinkan kita untuk
berkesinambungan, yang pada dasarnya memberikan rasional justifikasi tentang
melekat pada terlaksananya misi profesional pekerjaan kita terhadap orang lain dan
pendidikan yang diemban guru. membuat orang menjadi kritis dalam
analisis.
Sedangkan menurut Suyanto secara
Secara singkat karakteristik Penelitian
singkat Classroom Action Research atau PTK
Tindakan Kelas (Classroom Action
didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian
Research) atau PTK dapat disebutkan:
yang bersifat reflektif dengan melakukan
tindakan-tindakan tertentu agar dapat 1. Situasional, artinya berkaitan langsung
memperbaiki atau meningkatkan praktek- dengan permasalahan konkret yang
praktek pembelajaran di kelas secara dihadapi guru dan siswa.
profesional. 2. Kontekstual, artinya upaya pemecahan
yang berupa model dan prosedur tindakan
Suyanto (2012:2) mendefinisikan PTK
tidak lepas dari konteksnya, mungkin
sebagai penelitian paktis yang dimaksud untuk
konteks budaya, sosial politik, dan
memperbaiki pembelajaran dikelas. Upaya
ekonomi di mana proses pembelajaran
perbaikan ini dilakukan dengan cara
berlangsung.
melakukan tindakan untuk mencari jawaban
3. Kolaboratif, partisipasi antara guru-siswa
atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan
dan mungkin asisten atau teknisi yang
tugas guru sehari-hari di kelasnya.
terkait membantu proses pembelajaran.
Ada beberapa hal yang perlu dipahami Hal ini didasarkan pada adanya tujuan
tentang penelitian tindakan kelas (PTK), yang sama yang ingin dicapai.
Menurut Suharsimi Arikunto, diantaranya 4. Self recletive dan self evaluative.
sebagai berikut: Pelaksana, pelaku tindakan, serta objek
yang dikenai tindakan melakukan refleksi
1. PTK adalah suatu pendekatan untuk dan evaluasi diri terhadap hasil atau
meningkatkan pendidikan dengan kemajuan yang dicapai. Modifikasi
melakukan perubahan kearah perbaikan perubahan yang dilakukan didasarkan
terhadap hasil pendidikan dan pada hasil refleksi dan evaluasi yang
pembelajaran. mereka lakukan.
2. PTK adalah partisipatori, melibatkan orang 5. Fleksibel, dalam arti pemberian sedikit
yang melakukan kegiatan untuk kelonggaran dalam pelaksanaan tanpa
meningkatkan praktiknya sendiri. melanggar kaidah metodologi ilmiah.
3. PTK adalah kolaboratif, melibatkan Misalnya, tidak perlu adanya prosedur
partisipan bersama-sama bergabung untuk sampling, alat pengumpul data yang lebih
mengkaji praktik pembelajaran dan bersifat informal, sekalipun
pengembangan pemahaman tentang makna dimungkinkan dipakainya instrumen
tindakan. formal sebagaimana dalam penelitian
4. PTK menumbuhkan kesadaran dari mereka eksperimental.
49
Tujuan dari penelitian tindakan kelas
ini adalah untuk memperbaiki, meningkatkan,
dan mengadakan perubahan ke arah yang 2. Membantu guru dan tenaga kependidikan
lebih baik sebagai upaya pemecahan masalah, lainnya mengatasi masalah pembelajaran
serta menemukan model dan prosedur dan pendidikan didalam dan luar kelas.
tindakan yang memberikan jaminan terhadap 3. Meningkatkan sikap professional
upaya pemecahan masalah yang mirip atau pendidik dan tenaga kependidikan.
sama, dengan melakukan modifikasi dan 4. Menumbuh kembangkan budaya
penyesuaian seperlunya dalam kegiatan akademik dilingkungan sekolah sehingga
pembelajaran untuk mengatasi kesulitan siswa terciptanya sikap proaktif didalam
dalam pembelajaran. melakukan perbaikan mutu pendidikan
dan pembelajaran secara berkelanjutan.
Manfaat dari penelitian tindakan kelas Secara sederhana, penelitian tindakan
(PTK) yang terkait dengan komponen kelas dilaksanakan mengacu pada model
pembelajaran antara lain adalah: Kemmis dan Taggart, yang berupa proses
pengkajian berdaur yang terdiri dari empet
1. Dalam aspek inovasi pembelajaran, tahap, diantaranya adalah sebagai berikut:
penelitian tindakan kelas (PTK) mampu pada tahap perencanaan (plan) peneliti
melahirkan model pembelajaran yang menyusun pedoman observasi. Pada kotak
sesuai dengan tuntutan kelasnya. tindakan (act), kegiatan menerapkan
2. Dalam aspek pengembangan kurikulum, pembelajaran aktif dengan pendekatam
penelitian tindakan kelas (PTK) dapat struktur dalam meningkatkan motivasi
membantu guru secara efektif untuk belajar siswa, mengevaluasi proses dan hasil
mengembangkan kurikulum, karena guru belajar. Pada kotak pengamatan (observer),
kelas juga harus bertanggung jawab mengobservasi proses pembelajaran dengan
terhadap pengembangan kurikulum dalam menggunakn check list observasi. Dalam
level sekolah atau kelas. kotak refleksi (reflect), peneliti melakukan
3. Dari aspek profesionalisme guru, penelitian refleksi terhadap penerapan pembelajaran
tindakan kelas (PTK) merupakan salah satu Aktif dengan model everyone is teacher
media yang dapat digunakan oleh guru here.
untuk memahami apa yang terjadi di kelas,
dan kemudian meningkatkannya menuju ke
arah perbaikan-perbaikan secara
profesional, karena guru yang profesional
tentu tidak enggan melakukan perubahan-
perubahan dalam praktek pembelajarannya
sesuai dengan kondisi kelasnya.
Suhardjono mengungkapkan secara lebih
rinci, tujuan PTK antara lain sebagai berikut:
1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses,
serta hasil pendidikan dan pembelajaran di
sekolah.

50
B. Siklus I
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Rencana Tindakan Siklus
Pada rencana tindakan siklus
a. Observasi pertama peneliti menerapkan
Dalam pertemuan itu peneliti pembelajaran Aktif dengan teknik Every
menyampaikan tujuan untuk one is teacher here, dengan model
melaksanakan penelitian di sekolah pembelajaran ini peneliti berusaha untuk
tersebut. Kepala sekolah dan waka membantu siswa untuk mempelajari dan
kurikulum serta guru PKn memberikan memahami bahan pelajaran yang mereka
izin pelaksanaan penelitian. Kemudian pelajari, dengan cara memberikan
peneliti dan guru PKn berdiskusi motivasi, dorongan agar giat belajar.
mengenai rencana penelitian yang akan Siklus I dilaksanakan sebanyak tiga (3)
dilaksanakan, dan disepakati bahwa Kelas kali pertemuan. Sebelum siklus pertama
VIyang dijadikan sumber data penelitian. dilaksanakan peneliti melakukan beberapa
Dengan pertimbangan bahwa Kelas tahap persiapaan., antara lain:
VItermasuk kelas yang mempunyai a. Membuat perencanaan pembelajaran
kemampuan yang heterogen dan juga b. Membuat atau menyiapkan materi .
merupakan kelas yang baik dalam disiplin c. Membagikan kartu indeks kepada
dan mempunyai rasa tanggung jawab yang siswa untuk diisi dengan pertanyaan.
besar terhadap apa yang diamanatkan oleh d. Mempersiapkan instrumen penelitian
setiap guru. yang digunakan untuk meneliti
Sebelum pelaksanaan tindakan, peningkatan motivasi belajar siswa
peneliti terlebih dahulu berdiskusi dengan terhadap materi yang telah dijelaskan
wali Kelas VI, peneliti meminta data dengan menggunakan metode Every
tentang Kelas VI, yaitu data tentang one is teacher here.
kemampuan belajar siswa, sebagai tolak e. Membuat langkah-langkah
ukur dalam pengelompokan belajar pembelajaran pada siklus I meliputi:
dengan tekni Pembelajaran Aktif model 1. Pendahuluan
Every One Is Teacher Here. a) Mengucapkan salam dilanjutkan
b. Pre Test dengan bacaan do'a dan salah
Sebelum tindakan dilaksanakan, satu surat pendek.
terlebih dahulu peneliti mengadakan pre b) Perkenalan antara peneliti dengan
test. Pre test dilaksanakan pada hari rabu siswa
tanggal 21 Juli 2019 dengan c) Guru mengadakan apersepsi
menggunakan pembelajaran tradisional, dengan cara menghubungkan
yaitu dengan metode ceramah. pengetahuan siswa dengan materi
c. Hasil Pre Test yang akan disampaikan.
Pada pelaksanaan pre test, siswa d) Guru menjelaskan rencana
terlihat kurang antusias terhadap kegiatan pembelajaran saat itu.
pelajaran, mereka terlihat kurang dapat 2. Kegiatan Inti
mengikuti kegiatan belajar mengajar a) Guru memberikan materi atau
dengan baik. Hal itu diketahui dari bahan belajar dan meminta
kurangnya rasa ingin tahu mereka peserta untuk membaca materi
terhadap materi yang akan diberikan. atau bahan tersebut.
Kebanyakan dari mereka kelihatannya b) Guru membagikan kartu indeks
jenuh terhadap pelajaran. Karena motivasi kepada tiap siswa dan
siswa terhadap pelajaran kurang, maka memerintah siswa untuk
prestasi belajar mereka juga kurang menuliskan pertanyaan yang
maksimal. Dari hasil evaluasi pada saat mereka miliki tentang materi
pre test, didapatkan rata-rata kelas sebesar belajar yang tengah dipelajari di
58,2. kelas.
c) Siswa mengumpulkan pertanyaan
yang ditulis di kartu tadi pada
30
guru, kemudian dikocok, dan cara menghubungkan pengetahuan
guru membagikan satu-satu siswa dikaitkan dengan materi yang
kepada siswa. Guru menyuruh akan disampaikan.
siswa untuk membaca dalam hati 4) Guru menjelaskan rencana kegiatan
pertanyaan yang mereka terima pembelajaran saat itu, yaitu
dan pikirkan jawabannya. mengkaji materi tentang hakikat
d) Guru memanggil beberapa siswa bangsa dan negara.
untuk membacakan kartu yang b. Kegiatan Inti
mereka dapatkan dan 1) Guru memberikan materi atau bahan
memberikan jawabannya. belajar tentang pengertian hakikat
e) Setelah memberikan jawaban, bangsa dan negara, proses hakikat
kemudian memberi kesempatan bangsa dan negara,dan jenis-jenis
pada siswa lain untuk hakikat bangsa dan negara. dan
memberikan tambahan atas apa meminta peserta untuk membaca
yang di kemukakan oleh siswa dan mempelajari materi atau bahan
yang membacakan kartu itu. tersebut.
f) Melakukan sharing antar teman. 2) Guru membagikan kartu indeks
g) Selama kegiatan berlangsung kepada tiap siswa dan memerintah
guru melakukan penilaian. siswa untuk menuliskan pertanyaan
3. Penutup atau refleksi yang mereka miliki tentang materi
Guru memberi kesempatan pada belajar yang tengah dipelajari di
siswa untuk mengungkapkan kelas.
pembelajaran dalam kelas, serta 3) Siswa mengumpulkan pertanyaan
memberi kesempatan untuk yang ditulis di kartu tadi pada guru,
bertanya pada guru mengenai materi kemudian dikocok, dan guru
yamg dipelajari dalam kelas. membagikan satu-satu kepada
peneliti juga mengambil langkah- siswa. Guru menyuruh siswa untuk
langkah sebagai berikut: membaca dalam hati pertanyaan
1. Memacu siswa untuk berani yang mereka terima dan pikirkan
mengungkapkan gagasan jawabannya.
bertanya. 4) Guru memanggil beberapa siswa
2. Memacu siswa untuk lebih untuk membacakan kartu yang
banyak membaca buku-buku mereka dapatkan dan memeberikan
PKn dan memberi mereka untuk jawabannya.
berkonsultasi pada guru mata 5) Setelah memberikan jawaban,
pelajaran diluar mata pelajaran. kemudian memberi kesempatan
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I pada siswa lain untuk memberikan
Pada siklus pertama diadakan tiga tambahan atas apa yang di
kali pertemuan yaitu pada tanggal 23, 30 kemukakan oleh siswa yang
Juli dan 7 Agustus 2019. Pembelajarannya membacakan kartu itu.
berlangsung selama 2 X 45 menit untuk 6) Melakukan sharing antar teman.
setiap pertemuan. Adapun langkah- 7) Selama kegiatan berlangsung guru
langkah pembelajaraan sebagaimana yang melakukan penilaian.
telah direncanakan dalam rencana c. Penutup/Refleksi
penelitian yaitu sebagai berikut: 1) Mengadakan refleksi terhadap
Pertemuan I :2X45 menit (23 Juli proses dan hasil belajar hari itu
2019). tentang beberapa hal yang perlu
a. Pendahuluan mendapat perhatian dari sebuah
1) Mengucapkan salam dilanjutkan rencana kegiatan pembelajaran.
dengan bacaan do'a dan salah satu 2) Guru memberi kesempatan siswa
surat pendek. mengungkapkan pengalaman
2) Sikap siswa siap memulai pelajaran. mereka yang berkaitan dengan
3) Guru mengadakan apersepsi dengan hakikat bangsa dan negara.
31
3) Guru memberi kesempatan siswa 7) Selama kegiatan berlangsung guru
untuk bertanya terkait dengan materi melakukan penilaian.
yang dipelajari dikelas. c. Penutup/Refleksi
Pertemuan II : 2X45 menit (30 Juli 1) Mengadakan refleksi terhadap
2019). proses dan hasil belajar hari itu
a. Pendahuluan tentang beberapa hal yang perlu
1) Mengucapkan salam dilanjutkan mendapat perhatian dari sebuah
dengan bacaan do'a dan salah satu rencana kegiatan pembelajaran.
surat pendek. 2) Guru memberi kesempatan siswa
2) Sikap siswa siap memulai pelajaran. mengungkapkan pengalaman
3) Guru mengadakan apersepsi dengan mereka, yang berkaitan dengan
cara menghubungkan pengetahuan tujuan dan faktor-faktor yang
siswa dikaitkan dengan materi yang mempengarui hakikat bangsa dan
akan disampaikan. negara.
4) Guru menjelaskan rencana kegiatan 3) Guru memberi kesempatan siswa
pembelajaran saat itu, yaitu untuk bertanya dan memberi
mengkaji bersama topik kesempatan pada siswa juga untuk
pembahasan tentang tujuan dan merencanakan tindakan yang akan
faktor-faktor yang mempengaruhi mereka lakukan terkait dengan
hakikat bangsa dan negara. materi yang dipelajari.
b. Kegiatan Inti Pertemuan III : 2X45 menit (7 Agustus
1) Guru memberikan materi atau bahan 2019)
belajar tentang tujuan dan factor- a. Pendahuluan
faktor yang mempengaruhi hakikat 1) Mengucapkan salam dilanjutkan
bangsa dan negara, dan meminta dengan bacaan do'a dan salah satu
peserta untuk membaca dan surat pendek.
mempelajari materi atau bahan 2) Sikap siswa siap memulai pelajaran.
tersebut. 3) Guru mengadakan apersepsi dengan
2) Guru membagikan kartu indeks cara menghubungkan pengetahuan
kepada tiap siswa dan memerintah siswa dikaitkan dengan materi yang
siswa untuk menuliskan pertanyaan akan disampaikan.
yang mereka miliki tentang materi 4) Guru menjelaskan rencana kegiatan
belajar yang tengah dipelajari di pembelajaran saat itu, yaitu
kelas. mengkaji bersama topik pembahasan
3) Siswa mengumpulkan pertanyaan tentang hakikat bangsa dan negara.
yang ditulis di kartu tadi pada guru, b. Kegiatan Inti
kemudian dikocok, dan guru 1) Guru memberikan materi atau bahan
membagikan satu-satu kepada belajar tentang hakikat bangsa dan
siswa. Guru menyuruh siswa untuk negara, dan meminta peserta untuk
membaca dalam hati pertanyaan membaca dan mempelajari materi
yang mereka terima dan pikirkan atau bahan tersebut.
jawabannya. 2) Guru membagikan kartu indeks
4) Guru memanggil beberapa siswa kepada tiap siswa dan memerintah
untuk membacakan kartu yang siswa untuk menuliskan pertanyaan
mereka dapatkan dan memeberikan yang mereka miliki tentang materi
jawabannya. belajar yang tengah dipelajari
5) Setelah memberikan jawaban, dikelas.
kemudian member kesempatan pada 3) Siswa mengumpulkan pertanyaan
siswa lain untuk memberikan yang ditulis di kartu tadi pada guru,
tambahan atas apa yang di kemudian dikocok, dan guru
kemukakan oleh siswa yang membagikan satu-satu kepada
membacakan kartu itu. siswa. Guru menyuruh siswa untuk
6) Melakukan sharing antar teman. membaca dalam hati pertanyaan
32
yang mereka terima dan pikirkan dengan model pembelajaran yang
jawabannya. diterapkan oleh peneliti.
4) Guru memanggil beberapa siswa Selama pelaksanaan pembelajaran,
untuk membacakan kartu yang peneliti bertindak sebagai guru sekaligus
mereka dapatkan dan memeberikan sebagai observer yang mencatat lembar
jawabannya. pengamatan pada pedoman observasi.
5) Setelah memberikan jawaban, Hasil pengamatan pada tahap
kemudian memberi kesempatan pendahuluan, terdapat peningkatan
pada siswa lain untuk memberikan motivasi, hal ini dikarenakan siswa
tambahan atas apa yang di merasa mendapatkan penyegaran dalam
kemukakan oleh siswa yang kegiatan belajar mengajar, sehingga
membacakan kartu itu. mereka berusaha memusatkan perhatian
6) Melakukan sharing antar teman. selama pembelajaran berlangsung. Akan
7) Selama kegiatan berlangsung guru tetapi, memasuki kegiatan penjelasan
melakukan penilaian. materi secara global, aktivitas siswa dalam
c. Penutup/Refleksi mengajukan pertanyaan masih kurang.
1) Mengadakan refleksi terhadap Hal ini dikarenakan siswa masih belum
proses dan hasil belajar hari itu terbiasa untuk mengajukan pertanyaan.
tentang beberapa hal yang perlu Sebaliknya, mereka lebih suka menjawab
mendapat perhatian dari sebuah pertanyaan.
rencana kegiatan pembelajaran. Memasuki tahap kegiatan inti,
2) Guru memberi kesempatan siswa peneliti memberikan materi atau bahan
mengungkapkan pengalaman belajar dan meminta peserta untuk
mereka, yang berkaitan dengan membaca dan mempelajari materi atau
agen-agen sosialissi. bahan tersebut, serta membagikan kartu
3) Guru memberi kesempatan siswa indeks, Kemudian peneliti memberi tugas
untuk bertanya dan merencanakan kepada tiap siswa dan memerintah siswa
tindakan yang akan mereka lakukan untuk menuliskan pertanyaan yang
terkait dengan materi yang mereka miliki tentang materi belajar yang
dipelajari. tengah dipelajari di kelas, Siswa
mengumpulkan pertanyaan yang ditulis di
3. Observasi Siklus I kartu tadi pada peneliti, kemudian
Pada siklus I ini, selama pelaksanaan dikocok, dan peneliti membagikan satu-
pembelajaran di kelas dengan satu kepada siswa. Peneliti menyuruh
menggunakan teknik pembelajaran aktif siswa untuk membaca dalam hati
model Every One Is Teacher Here, terlihat pertanyaan yang mereka terima dan
bahwasanya para siswa mulai antusias dan pikirkan jawabannya, setiap siswa tampak
merespon positif. Mulai adanya menyibukkan diri dalam kegiatan tersebut,
peningkatan motivasi belajar terutama membuka buku pelajaran dan
dibandingkan pada saat pre test. Hal ini LKS serta memikirkan jawabannya,
terlihat dari aktivitas bertanya siswa yang Setelah mempresentasikan jawaban,
pada saat pre test mereka masih malu- kemudian memberi kesempatan pada
malu dan takut salah, pada siklus I ini siswa lain untuk memberikan tambahan
mereka sudah mulai berani bertanya atas apa yang dikemukakan oleh siswa
meskipun bobot pertanyaannya mereka pada saat mempresentasikan jawabannya.
masih belum mencapai seperti yang Berdasarkan hasil pengamatan,
diharapkan. Pada saat kegiatan belajar diketahui bahwa motivasi belajar siswa
mengajar berlangsung, para siswa tampak masih belum seperti yang diharapkan atau
gembira dan senang, hal ini dapat dilihat bisa dikatakan masih rendah. Ini dapat
dari roman muka mereka yang tampak dilihat dari lembar observasi siswa yang
memancarkan semangat dan antusias menunjukkan bahwa aktivitas kerja siswa
untuk belajar meskipun masih ada belum mencapai apa yang diharapkan.
beberapa siswa yang belum terbiasa Kegiatan pembelajaran ini masih
33
didominasi oleh para siswa yang aktif, 4. Refleksi Siklus I
sedangkan mereka yang pasif cenderung Pelaksanaan pembelajaran pada
mengikuti hasil yang telah dikerjakan oleh siklus I ini bertujuan untuk meningkatkan
teman nya. Hal ini dikarenakan adanya motivasi dan prestasi belajar siswa
perbedaan individual pada masing-masing terhadap mata pelajaran PKn. Pada waktu
siswa. Mereka yang aktif adalah pertama kali pertemuan dengan diadakan
mayoritas yang memiliki prestasi di kelas, pembelajaran Aktif dengan model Eery
dan mereka yang pasif adalah yang One Is Teacher Here para siswa masih
berprestasi kurang atau sedang dan bingung dan merasa canggung, apalagi
mereka cenderung kurang percaya diri pada waktu mengerjakan soal awal yaitu
pada kemampuannya. menulis pertanyaan di kartu indeks
Selanjutnya, untuk mengetahui pertanyaan tersebut di ambil dari materi
tingkat motivasi belajar siswa terhadap pelajaran yang mereka pelajari pada saat
materi PKn, peneliti memberi tugas itu, mereka kelihatan bingung dan
mengilustrsikan materi yang berkaitan berusaha tidak menerimanya, dan
dengan hakikat bangsa dan negara dengan akhirnya dengan pengarahan guru mereka
dibatasi waktu sekitar 30 menit, sehingga dapat menerimanya. Every One Is Teacher
siswa termotivasi untuk berlomba Here merupakan belajar yang berpusat
menyelesaikan tugas yang cepat dan tepat. pada siswa dan guru hanya sebagai
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa fasilitator, peran guru dalam Every One Is
dengan tugas seperti ini siswa cukup Teacher Here sangatlah sederhana.
termotivasi untuk mengerjakan tugas Kembali pada tujuan peneliti
dengan sebaik-baiknya. Seluruh siswa menerapkan pendidikan dengan
cukup antusias dan tertarik untuk pendekatan pembelajaran aktif dengan
berlomba menyelesaikan tugas. Bahkan teknik Every One Is Teacher Here adalah
prestasi mereka juga mulai bertambah, hal untuk meningkatkan motivasi belajar
ini terlihat dari hasil belajar mereka yang siswa terhadap materi PKn melalui
menunjukkan peningkatan. pembelajaran yang melibatkan siswa
Pada akhir pembelajaran, siswa secara aktif, maka peneliti menyimpulkan
diberikan evaluasi berupa kuis. bahwa pada siklus I ini penerapan
Pertanyaan-pertanyaan untuk setiap siswa pendidikan dengan teknik Every One Is
telah peneliti persiapkan dalam lembaran. Teacher Here, mampu menunjukkan
Mereka berlomba menyelesaikan peningkatan motivasi, namun hasil yang
pertanyaan-pertanyaan dari materi yang dapat diperoleh sangat minim sekali. Hal
telah dipelajari. Tidak terlihat dari wajah ini dapat dilihat dari:
mereka rasa jenuh atau putus asa, bahkan a. Kegiatan siswa dalam mengungkapkan
mereka terlihat menikmati setiap jawabannya didepan, kurang bisa
pertanyaan-pertanyaan yang peneliti membawa siswa untuk aktif berbicara
berikan. Dalam hal ini peneliti ingin mengemukakan pendapat, dalam
melihat seberapa motivasi dan prestasi menjawab pertanyaan.
belajar yang dimiliki siswa. b. Motivasi belajar siswa terhadap materi
Indikator peningkatan motivasi PKn hanya dimiliki mereka yang
belajar siswa tercermin dalam semangat, sebagian besar memiliki prestasi di
antusias dan rasa ingin tahu siswa dalam kelas, sedangkan mereka yang
KBM. Sedangkan indikator peningkatan berprestasi rendah atau kurang
prestasi belajar siswa terlihat dari hasil cenderung pasif dalam kegiatan belajar
belajar siswa. mengajar. Hal ini tidak terlepas dari
Berdasarkan hasil observasi yang kebiasaan siswa dalam proses belajar
telah dilaksanakan terdapat sedikit yang dialami sebelumnya.
peningkatan motivasi siswa yang semula Berdasarkan hasil analisis dan
nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar refleksi dari siklus I, maka peneliti akan
58,2 meningkat menjadi 72,4 atau sekitar melanjutkan pembelajaran pada siklus II
24,3%. dengan mengambil langkah-langkah
34
sebagai berikut: c) Kepribadian otoriter
a. Guru lebih banyak memberikan d. Mempersiapkan instrumen penelitian
dorongan tentang manfaat materi yang digunakan untuk meneliti
pelajaran yang dipelajari, terutama peningkatan motivasi belajar siswa.
pada siswa yang pasif dan kurang e. Membuat langkah-langkah
bersemangat dalam proses pembelajaran pada siklus II meliputi:
pembelajaran. 1) Membuka pelajaran
b. Memotivasi siswa agar lebih berani a) Mengucapkan salam dilanjutkan
mengungkapkan gagasannya. dengan bacaan do'a dan salah
c. Memberi pengertian akan pentingnya satu surat pendek.
kerjasama dalam kelompok. b) Sikap siswa siap memulai
d. Pada pembelajaran tindakan sebaiknya pelajaran.
dominasi guru agak dikurangi sehingga c) Guru mengadakan apersepsi
proses belajar mengajar lebih tampak dengan cara menghubungkan
proses belajar yang berpusat pada pengetahuan siswa dikaitkan
siswa sehingga dapat meningkatkan dengan materi yang akan
motivasi belajar siswa pada bidang disampaikan.
studi PKn. d) Guru menjelaskan rencana
e. Memacu siswa untuk lebih kegiatan pembelajaran saat itu.
banyak membaca buku, baik di 2) Pengembangan pembelajaran.
perpustakaan atau buku pendukung a) Guru membagi murid menjadi
lainnya. enam (6) kelompok, masing-
C. Siklus II masing kelompok terdiri atas
1. Rencana Tindakan Siklus II enam/tujuh orang anggota
Dalam perencanaan tindakan pada siklus kelompok (tiap kelompok
II, peneliti telah menetapkan melakukan memiliki anggota yang
modifikasi dengan menerapkan teknik heterogen, baik jenis kelamin
Every one is teacher here secara maupun kemampuannya).
kelompok dan variasi simulasi. b) Guru memberikan materi atau
Diharapkan, dengan melakukan teknik bahan belajar dan meminta
Every one is teacher here secara semua kelompok untuk membaca
kelompok akan lebih meningkatkan dan memahami materi tersebut.
kreatifitas dan pemahaman siswa, c) Guru membagikan kartu indek
mengingat setelah dilakukan siklus I pada setiap kelompok untuk
ternyata hasil yang dicapai masih belum menuliskan pertanyaan yang
memuaskan. mereka miliki tentang materi
Sebagaimana halnya dengan pelaksanaan yang dipelajari dikelas.
siklus I, pada siklus II ini dimulai dengan d) Tiap kelompok melaksanakan
tahap-tahap sebagai berikut: tugas yang diberikan guru, yaitu:
a. Membuat perencanaan pembelajaran (1) Mempelajari dan memahami
b. Membagi siswa menjadi enam materi yang diberikan oleh
kelompok guru tadi serta menulis
c. Membagi materi menjadi dua bagian: pertanyaan pada kartu indeks
1) Pengertian kepribadian sesuai dengan materi yang
a) Faktor-faktor yang dipelajari.
mempengaruhi kepribadian (2) Bekerjasama dengan seluruh
b) Faktor warisan anggota kelompok masing-
c) Lingkungan fisik atau geografi masing (yang pandai
d) Kebudayaan yang ada mengajari yang lemah).
dilingkungan tersebut (3) Semua anggota kelompok
2) Tipe kepriadian bertanggungjawab atas
a) Kepribadian normatif kelompoknya masing-
b) Kepribadian perbatasan masing.
35
(4) Masing-masing kelompok siswa dikaitkan dengan materi yang
secara bergilir akan disampaikan.
mempresentasikan hasil 4) Guru menjelaskan rencana kegiatan
kerja kelompok di depan pembelajaran saat itu, yaitu
kelas. mengkaji bersama topik
(5) Memberikan kesempatan pembahasan tentang kepribadian.
kepada kelompok lain untuk b. Kegiatan Inti
memberikan sanggahan atau 1) Guru membagi murid menjadi enam
tambahan atas jawaban yang kelompok, masing-masing
didikemukakan didepan. kelompok terdiri atas enam/tujuh
(6) Melakukan sharing antar orang anggota kelompok (tiap
kelompok. kelompok memiliki anggota yang
e) Selama kegiatan berlangsung heterogen, baik jenis kelamin
guru melakukan penilaian. maupun kemampuannya).
f) Memberikan pujian kepada salah 2) Guru memberikan materi atau bahan
satu kelompok atas prestasi yang belajar tentang kepribadian, dan
diraih. meminta semua kelompok untuk
3) Penutup pembelajaran (refleksi membaca dan memahami materi
pengalaman belajar 10 menit) tersebut.
a) Mengadakan refleksi terhadap 3) Guru membagikan kartu indek pada
proses dan hasil belajar hari itu setiap kelompok untuk menuliskan
tentang beberapa hal yang perlu pertanyaan yang mereka miliki
mendapat perhatian dari sebuah terkait dengan materi yang dipelajari
rencana kegiatan pembelajaran. dikelas.
b) Guru memberi kesempatan siswa 4) Tiap kelompok melaksanakan tugas
mengungkapkan pengalaman yang diberikan guru, yaitu:
mereka, yang berkaitan dengan a) Mempelajeri dan memahami
materi saat itu. materi yang diberikan oleh guru
c) Guru memberi kesempatan siswa tadi serta menulis pertanyaan
untuk bertanya dan pada kartu indeks sesuai dengan
merencanakan tindakan yang materi yang dipelajari.
akan mereka lakukan terkait b) Bekerjasama dengan seluruh
dengan materi yang dipelajari anggota kelompok masing-
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II masing (yang pandai mengajari
Sebagaimana dalam siklus I, yang lemah).
pelaksanaan siklus II diadakan dua kali c) Semua anggota kelompok
pertemuan, yaitu tanggal 14, dan 21 bertanggungjawab atas
Agustus 2019. Pembelajarannya kelompoknya masing-masing.
berlangsung selama 2 X 45 menit untuk d) Masing-masing kelompok secara
setiap pertemuan. pada pelaksanaan siklus bergilir mempresentasikan hasil
II ini, langkah-langkah pembelajaran kerja kelompok di depan kelas.
dilakukan sebagaimana skenario e) Memberikan kesempatan kepada
pembelajaran yang terdapat dalam rencana kelompok lain untuk memberikan
pembelajaran yaitu sebagai berikut: sanggahan atau tambahan atas
Pertemuan I : 2X45 menit (14 Agustus jawaban yang didikemukakan
2019) didepan.
a. Pendahuluan f) Melakukan sharing antar
1) Mengucapkan salam dilanjutkan kelompok
dengan bacaan do'a dan salah satu 5) Selama kegiatan berlangsung guru
surat pendek. melakukan penilaian.
2) Sikap siswa siap memulai pelajaran. 6) Memberikan pujian kepada salah
3) Guru mengadakan apersepsi dengan satu kelompok atas prestasi yang
cara menghubungkan pengetahuan diraih.
36
c. Penutup/Refleksi materi yang diberikan oleh guru
1) Mengadakan refleksi terhadap tadi serta menulis pertanyaan
proses dan hasil belajar hari itu pada kartu indeks sesuai dengan
tentang beberapa hal yang perlu materi yang dipelajari.
mendapat perhatian dari sebuah b) Bekerjasama dengan seluruh
rencana kegiatan pembelajaran. anggota kelompok masing-
2) Guru memberi kesempatan siswa masing (yang pandai mengajari
mengungkapkan pengalaman yang lemah).
mereka, yang berkaitan dengan c) Semua anggota kelompok
materi saat itu. bertanggungjawab atas
3) Guru memberi kesempatan siswa kelompoknya masing-masing.
untukbertanya dan memberi d) Masing-masing kelompok secara
kesempatan pada siswa untuk bergilir mempresentasikan hasil
merencanakan tindakan yang akan kerja kelompok di depan kelas.
mereka lakukan terkait dengan e) Memberikan kesempatan kepada
materi yang dipelajari. kelompok lain untuk memberikan
Pertemuan II: 2X45 menit (21 Agustus sanggahan atau tambahan atas
2019) jawaban yang didikemukakan
a. Pendahuluan didepan.
1) Mengucapkan salam dilanjutkan f) Melakukan sharing antar
dengan bacaan do'a dan salah satu kelompok.
surat pendek. 5) Selama kegiatan berlangsung guru
2) Sikap siswa siap memulai pelajaran melakukan penilaian.
3) Guru mengadakan apersepsi dengan 6) Memberikan pujian kepada salah
cara menghubungkan pengetahuan satu kelompok atas prestasi yang
siswa dikaitkan dengan materi yang diraih.
akan disampaikan. c. Penutup/Refleksi
4) Guru menjelaskan rencana kegiatan 1) Mengadakan refleksi
pembelajaran saat itu, yaitu terhadap proses dan hasil belajar
mengkaji bersama topik hari itu tentang beberapa hal yang
pembahasan tentang tipe perlu mendapat perhatian dari
kepribadian. sebuah rencana kegiatan
b. Kegiatan Inti pembelajaran.
1) Guru membagi murid menjadi enam 2) Guru memberi kesempatan
kelompok, masing-masing siswa mengungkapkan pengalaman
kelompok terdiri atas enam/tujuh mereka, yang berkaitan dengan
orang anggota kelompok (tiap materi tersebut.
kelompok memiliki anggota yang 3) Guru memberi kesempatan
heterogen, baik jenis kelamin siswa untuk bertanya dan memberi
maupun kemampuannya). kesempatan pada siswa untuk
2) Guru memberikan materi atau bahan merencanakan tindakan yang akan
belajar tipe kepribadian, dan mereka lakukan terkait dengan
meminta semua kelompok untuk materi yang dipelajari.
membaca dan memahami materi 3. Observasi Siklus II
tersebut. Pada siklus II ini, hasil pengamatan
3) Guru membagikan kartu indek pada menunjukkan bahwa siswa mengalami
setiap kelompok untuk menuliskan peningkatan motivasi belajar yang cukup
pertanyaan yang mereka miliki tinggi dalam mengikuti kegiatan belajar
terkait dengan materi yang dipelajari mengajar, siswa mulai terbiasa bertanya
dikelas. dan mengemukakan pendapat apabila
4) Tiap kelompok melaksanakan tugas peneliti memberikan permasalahan.
yang diberikan guru, yaitu: Memasuki kegiatan inti, hasil
a) Mempelajari dan memahami pengamatan menunjukkan siswa begitu
37
antusias untuk berlomba mencapai hasil menjadi 72,4. Dan peningkatan motivasi
yang lebih baik antar sesama teman atau belajar siswa antara siklus I dengan siklus
dengan anggota kelompok. Ketika peneliti II adalah pada siklus I nilai rata-rata kelas
memberi tugas pada masing-masing sebesar 72,4 atau 24,3%. dan pada siklus
kelompok, siswa menerima tugas dengan II meningkat menjadi 78,3 atau 34,5%.
senang hati dan atas anjuran peneliti 4. Refleksi Siklus II
mereka berusaha untuk saling membantu Pelaksanaan pembelajaran pada
memahami materi yang dibebankan pada siklus II ini tetap sama dengan siklus I,
masing-masing kelompok. Sering kali yaitu bertujuan untuk meningkatkan
peneliti mendengar pertanyaan-pertanyaan motivasi belajar siswa terhadap mata
berbobot dari sesama teman atau anggota pelajaran PKn. Pada siklus II ini, siswa
kelompok untuk mencapai hasil diskusi sudah mulai mengerti dengan model
yang memuaskan. Sudah mulai ada pembelajaran yang diterapkan peneliti.
komunikasi dan kerjasama yang cukup Bahkan mayoritas dari mereka sudah
baik pada diskusi antar sesama teman atau mulai terbiasa dengan model
anggota kelompok, karena masing-masing pembelajaran yang peneliti terapkan di
siswa sudah mulai bisa menghilangkan Kelas VIini. Pada waktu mengerjakan soal
beban rasa malu dan takut salah dalam para siswa sudah mulai bisa bertukar
mengajukan pendapat. Mayoritas dari pendapat dengan sesama teman atau
mereka sudah mulai terbiasa dengan dengan teman kelompoknya, dengan
model pembelajaran yang peneliti demikian tugas yang dikerjakan secara
terapkan di Kelas VIini. Ditambah lagi individu atau kelompok sudah mulai
pada siklus II ini, peneliti berusaha mereka kerjakan bersama-sama dan
memberikan pujian pada salah satu dengan roman muka yang kelihatan
kelompok atas prestasi yang diraih, gembira.
dengan itu maka akan menjadi Kembali pada tujuan, peneliti
penyemangat bagi kelompok lain yang menerapkan pendidikan dengan
belum pernah mendapatkan pujian dari pendekatan pembelajaran aktif dengan
peneliti. teknik Every one is teacher here adalah
Pada akhir pembelajaran, peneliti untuk meningkatkan motivasi belajar
mencoba mengadakan Tanya jawab siswa terhadap materi PKn melalui
dengan siswa terkait dengan materi yang pembelajaran yang melibatkan siswa
diberikan dan dikaitkan dengan secara aktif, maka peneliti menyimpulkan
kehidupannya sehari-hari, mayoritas bahwa pada siklus II ini penerapan
mereka dapat memberikan jawaban pendidikan dengan teknik Every one is
dengan baik. Mereka dapat membedakan teacher here , dapat meningkatkan
antara perbuatan mana yang boleh motivasi belajar siswa yang cukup tinggi,
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. hal ini dapat dilihat dari:
Mereka terlihat sangat antusias dan a. Kegiatan diskusi kelompok yang sudah
gembira melaksanakan tugas-tugas yang dapat membawa siswa untuk aktif
diberikan oleh peneliti. Pada saat salah berbicara mengemukakan pendapat,
satu siswa menjawab pertanyaan dari bertanya dan menjawab pertanyaan,
peneliti, yang lainnya memperhatikan b. Sebagian siswa sudah dapat
dengan cermat dan serius. mengandalkan kemampuan menyikapi
Indikator peningkatan motivasi atau memecahkan persoalan, untuk
belajar siswa tercermin dalam mensinkronkan materi dengan
bertambahnya semangat, antusias dan rasa kehidupan nyata,
ingin tahu siswa dalam KBM dan c. Motivasi belajar siswa terhadap materi
peningkatan hasil belajar siswa. PKn dimiliki hampir semua siswa
Berdasarkan hasil observasi yang Kelas VI, jadi bukan hanya mereka
telah dilaksanakan terdapat peningkatan yang memiliki prestasi di kelas, tetapi
motivasi yang semula nilai rata-rata kelas juga mereka yang berprestasi
dari pre test sebesar 58,2 meningkat rendah/kurang.
38
d. Hasil dari menjawab pertanyaan dari menyatakan bahwa metode mengajar yang
peneliti yang hampir semua siswa menyebabkan murid pasif, sehingga anak
mendapatkan nilai A dan B, itu tidak ada aktifitas. Hal ini bertentangan
menunjukkan bahwa motivasi belajar dengan dasar sikologis, sebab pada dasarnya
dapat membuat mereka benar-benar individu itu mahluk dinamis. Untuk itu
memahami apa yang mereka pelajari. apabila menggunakan metode yang
Pada pertemuan pertama peneliti mengakibatkan siswa itu pasif, maka guru
memberikan pretest dengan pembelajaran harus bisa menerapkan metode yang lain
tradisional yaitu metode ceramah. Dimana yang pas dengan materi yang diajarkan.
guru menjelaskan, siswa mendengarkan, Dari hasil pre test dapat diketahui
menyuruh siswa unuk membaca materi yang bahwa motivasi sebesar 58,2. Berdasarkan
akan diajarkan, setelah selesai guru hasil prites, untuk meningkatkan motivasi
memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar siswa dibutuhkan lingkungan belajar
bertanya dimaksudkan untuk mengukur kondusif menjadi siswa lebih berperan aktif
seberapa paham ketika menjelaskan meteri tanpa ada rasa takut bertanya dan
tersebut. mengungkapkan pendapatnya itu tidak
Melalui pre test, dapat diketahui bahwa menarik atau berbobot dan disepelehkan,
pembelajaran tradisional dengan metode maupun memunculkan kreatifitas, mampu
ceramah ternyata menjadikan siswa kurang memberi pengalaman baru yaitu
antusias atau semangat dalam belajar. Selain pengetahuannya tentang permasalahan yang
itu keaktifan dikelas baik itu bertanya, lain. Jadi mereka tidak berfokus pada buku
menjawab, maupun mengeluarkan ide atau yang dipunya itu saja, sehingga
gagasan mereka dalam pembelajaran PKn mengantarkan siswa pada kompetensi yang
kurang sekali. Disini siswa cenderung pasif, dicapai serta menjadikan pembelajaran tetap
berbuat semaunya sendiri, tidak membawa menyenangkan.
buku, karena metode ceramah hanya Pada siklus I, materi diberikan selama
mengandalkan keterangan dari guru. Jadi tiga kali pertemuan, dengan perincian pada
mereka tidak mendapat perhatian yang lebih, pertemuan pertama diberikan materi tentang
sehingga para siswa pun bosan dan bertindak pengertian hakikat bangsa dan negara yang
semaunya sendiri. meliputi jenis-jenis hakikat bangsa dan
Selain itu, ketika guru memberikan negara, proses hakikat bangsa dan negara,
tugas kepada mereka maupun kesempatan hakikat bangsa dan negara primer, hakikat
untuk bertanya, para siswa kurang semangat bangsa dan negara sekunder. Pada pertemuan
dalam menerimanya maupun mengajukan kedua diberikan materi tentang tujuan
sebuah pertanyaan. Mereka lebih banyak hakikat bangsa dan negara. yang meliputi
diam, diam dan tidak berkomentar apapun. faktor-faktor yang mempengaruhi hakikat
Mereka hanya mau bertanya setelah bangsa dan negara, faktor intrinsik dan faktor
mendapatkan intruksi dari guru. Itupun yang ekstrinsik. Pertemuan ketiga diberikan materi
bertanya hanya 1-2 orang siswa saja. Begitu tentang hakikat bangsa dan negara.
pula prestasi yang dihasilkan atau dicapai Pada siklus I ini sebelum siswa
tidak sesuai dengan harapan atau standar. diberikan tugas-tugas, guru melakukan
Dan hasilnya minim sekali hasilnya tidak pembahasan materi tentang rencana
memuaskan. pembelajaran dan mendiskusikan tentang
Pembelajaran yang kurang melibatkan topik pelajaran, dengan menggunakan
banyak siswa, akan membuat siswa merasa metode pembelajaran aktif model Every one
bosan, malas baik dalam mendengarkan is teacher here. Strategi pembelajaran aktif
keterangan. maupun tugas yang diberikan. ini suatu metode yang bertujuan untuk
Sehingga mengakibatkan siswa kurang maningkatkan mutu pendidikan, dan untuk
semangat dalam belajar begitu juga keaktifan mencapai keterlibatan siswa secara efektif
dan prestasi yang dicapai akan menghasilkan dan efesien dalam belajar. Menurut Zuhairini
nilai yang buruk. sebagai proses belajar mengajar yang
Berdasarkan hasil pre test tersebut, menggunakan berbagai metode, yang menitik
sesuai dengan pendapat Abu Ahmadi, beratkan kepada keaktifan siswa dan
39
melibatkan berbagai potensi siswa, baik yang pertanyaan yang mereka buat. Mereka
bersifat fisik, mental, emosional, maupun terlihat kebingungan dengan apa yang akan
intelektual untuk mencapai tujuan pendidikan mereka pertanyakan. Akan tetapi antusias
secara optimal. mereka terhadap tugas yang diberikan cukup
Hal ini diasumsikan dapat menarik baik. Hal ini ditunjukkan dari semangat dan
perhatian siswa terhadap pelajaran yang kegembiraan mereka selama mengikuti
diberikan guru sebab semakin jelas apa yang pembelajaran.
ingin dicapai guru bersama siswa semakin Pada pertemuan kedua, siswa tampak
mudah dia dapat mencapainya dan semakin mulai menunjukkan rasa ingin tahu yang
mudah pula dia dapat menyimpulkan apakah cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari
ia sudah mencapai tujuan atau belum, dan munculnya pertanyaan-pertanyaan dari siswa
tentunya juga diharapkan dapat ketika guru membuka pertanyaan. Di awal
meningkatkan motivasi belajar siswa. pembelajaran siswa pun tampak bersemangat
Motivasi belajar adalah merupakan faktor dalam mengerjakan tugas dan berusaha
psikis yang bersifat non intelektual. mengerjakannya dalam waktu yang
Peranannya yang khas adalah dalam hal ditentukan, meskipun hasil diskusi belum
penambahan gairah, merasa senang dan sesuai dengan yang diharapkan. Model
semangat untuk belajar, siswa yang memiliki pembelajaran sudah mulai tampak bisa
motivasi kuat, akan mempunyai banyak diterima oleh siswa meskipun masih ada
energi untuk melakukan kegiatan belajar. beberapa siswa yang pasif dan lamban
Pada siklus I ini peneliti menggunakan menerimanya, namun suasana kelas sudah
pembelajaran dengan teknik Every one is mulai tampak hidup dan bergairah.
teacher here dimaksudkan agar siswa Pada pertemuan ketiga, peneliti
termotivasi dalam belajar materi Sosologi berusaha menjaga agar siswa tetap antusias
dan tentunya agar prestasi belajar siswa juga dalam KBM. Pada kesempatan ini siswa
meningkat. Selain itu, metode ini memang diberikan materi tentang hakikat bangsa dan
dipandang sebagai yang paling sederhana negara. Dalam pembelajaran ini, peneliti
dari pendekatan pembelajaran Aktif. berusaha memotivasi siswa agar bekerja
Dengan teknik Every one is teacher sama dalam kelompok, motivasi belajar
here ini, langkah pertama yang dilakukan penting bagi siswa, diantaranya sebagai
adalah membentuk kelompok belajar menjadi berikut:
enam kelompok, yang masing-masing terdiri 1. Menginformasikan tentang kekuatan usaha
dari enam orang anggota kelompok. Langkah belajar.
kedua tiap kelompok melaksanakan tugas 2. Mengarahkan kegiatan belajar.
yang yang diberikan oleh guru yaitu saling 3. Membesarkan semangat belajar dan
membantu menguasai bahan ajar atau materi 4. Menyadarkan tentang adanya belajar dan
melalui tanya jawab atau diskusi antar kemudian bekerja.
sesama anggota kelompok dan membuat
pertanyaan pada kartu indeks terkait dengan Kesimpulan
materi yang dipelajari. Kemudian secara Secara umum hasil penelitian siklus I
bergiliran masing-masing kelompok menunjukkan bahwa motivasi siswa dalam
mempresentasikan jawbannya didepan, dan mengikuti KBM cukup berhasil. Hal ini
memberi kesempatan pada kelompok lain dapat ditunjukkan dari mulai aktifnya siswa
yang tidak maju ke depan untuk bertanya. ketika mengikuti pelajaran dibandingkan
Forum tanya jawab ini dilakukan untuk pada saat pre test. Peneliti melihat adanya
membiasakan siswa agar cepat merespon penerimaan yang positif dari siswa Kelas VI
segala permasalahan yang ada terhadap penerapan pembelajaran aktif
disekelilingnya. dengan teknik Every one is teacher here
Pada pertemuan pertama, siswa terlihat dalam meningkatkan motivasi dan prestasi
kurang dapat mengikuti KBM dengan baik. belajar siswa terhadap matapelajaran PKn.
Hal ini dapat diketahui dari kurangnya rasa Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil observasi
ingin tahu mereka terhadap materi yang akan yang telah dilaksanakan terdapat peningkatan
diberikan serta minimnya pertanyaan yang motivasi yang semula nilai rata-rata dari pre
40
test sebesar 58,2 pada siklus I ini meningkat Selanjutnya, pada siklus II ini peneliti tetap
menjadi 72,4. melanjutkan pembelajaran dengan teknik
Berdasarkan data tes, observasi dan Every one is teacher here dimaksudkan agar
refleksi akhir maka untuk meningkatkan siswa lebih termotivasi dalam belajar mata
motivasi belajar siswa serta mengatasi pelajaran PKn dan tentunya agar prestasi
masalah-masalah yang muncul pada siklus I belajar siswa juga semakin meningkat.
peneliti mengambil langkah-langkah sebagai Ternyata, pada siklus II ini melalui
berikut: pembelajaran aktif dengan teknik every one
1) Memotivasi siswa agar lebih berani is teacher here siswa semakin menunjukkan
mengungkapkan gagasannya. rasa ingin tahu yang cukup besar. Mereka
2) Memberi pengertian akan pentingnya terlihat semakin antusias dalam mengikuti
komunikasi dan kerjasama dalam KBM. Merekapun sudah mulai terbiasa
kelompok melalui pengarahan umum di menjawab pertanyaan dikartu indeks tersebut
awal pelajaran berikutnya. meskipun pertanyaan itu bukan pertanyaan
3) Memotivasi siswa untuk membiasakan yang mereka buat sendiri melainkan
siswa aktif dalam segala permasalahan pertanyaan yang dibuat oleh temannya, dan
yang ditemui. mengajukan pertanyaan kepada guru jika ada
Kemudian pada siklus II, sebagaimana materi yang belum jelas. Selama kegiatan
dengan siklus I pada siklus ini materi berlangsung, mereka tampak riang dan
diberikan selama dua kali pertemuan, dengan gembira. Hal ini dapat dilihat dari roman
perincian pada pertemuan pertama diberikan muka mereka yang tampak bersemangat
materi tentang pengertian kepribadian, yang selama mengikuti KBM.
meliputi pengertian dan faktor-faktor yang Meningkatkan motivasi belajar
mempengaruhi kepribadian. Pada pertemuan terhadap mata pelajaran PKn melalui
kedua diberikan materi tentang tipe pembelajaran aktif dengan teknik Every one
kepribadian, yang meliputi kepribadian is teacher here diharapkan dapat
normative, kepribadin pembatasan, menciptakan kondisi persaingan positif antar
kepribadian otoriter. siswa atau antar kelompok. Karena pada
Seperti pada siklus I, pada siklus II ini umumnya situasi persaingan akan
sebelum siswa diberikan tugas-tugas mendorong siswa untuk berlomba mencapai
kelompok, guru melakukan pembahasan tujuan dalam belajar. Siswa akan terdorong
materi tentang rencana pembelajaran dan untuk belajar dengan cepat.
mendiskusikan tentang topik pelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Buchori Alma, Kewirausahaan, (Bandung : CV
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Alfabeta,2007), hal.70
Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. 2003.
Kurikulum 2004 Standar Kompetensi
Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. 2004. Mata Pelajaran Matematika Sekolah
Psikologi Belajar Edisi Revisi. Jakarta: Menengah Atas dan MA. Jakarta:
PT Rineka Cipta. Depdiknas.

Anggun Prameswari, Bakat ma Kreativitas?, . 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.


(http://a11no4.wordpress.com/2009/10/1 Jakarta: Balai Pustaka.
1/kreativitas-ma-bakat/,2009), diakses
pada tanggal 07/06/15 Diah. 2012. Macam-macam Gaya Belajar
Karekteristik.
Badolo, Mas’ud. 2012. Pedoman dan Teknik https://jurnalnbidandiah.blogpot.com/2012/0
Penulisan Skripsi. Parepare: UMPAR 4/macam-macam-gaya-belajar-
karekteristik.html?m=1 . Diakses pada
Parepare.
tanggal 05/01/15.
41
Roby. 2011. Berpikir Kreatif dalam pembelajaran
Fleming, N. D 2001. Teaching and Learning Matematika.
Styles: VARK Strategies. New Zealand: https://robymatematika.wordpress.com/2011/
Christchurch, N.Z. dan N.D. Fleming. 12/21/berpikir-kreatif-dalam-pembelajaran-
matematika/.html?m=1 . Diakses pada
tanggal 05/01/15.
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Siswono. Tatag Yuli Eko dan A. Harris R. 2005.
Menilai Kreativitas Siswa dalam
Hamzah, Ali dan Muhlisrarini. 2014. Matematika.
Perencanaan dan Strategi Pembelajaran https://tatagyes.files.wordpress.com/2009/11/
Matematika. Jakarta: PT Raja Grafindo paper05_nilaikreatif.pdf. Diakses pada
Persada. tanggal 04/01/15.

Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran Slameto, 2010, Belajar dan Faktor Yang
dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka
Pelajar. Cipta

Hurlock, Elizabeth B, (2002). Perkembangan Sobry, Sutikno, 2009, Belajar dan


Anak Jilid 2 (Meitasari Tjandrasa. Pembelajaran, Bandung : Prospect
Terjemahan) (Jakarta : Erlangga, 2002),
hal.4. Sudjana, Nana 2009.Dasar-Dasar dan Proses
Belajar Mengajar, Bandung : PT.
Joyce, B.& Weil, M. 2003. Model of Teaching.
New Delhi: Prentice Hall Inc. Sudjana, (2005).Model Statistika.Bandung:
Tarsito Bandung
Klara,I.A. 2011. Pengembangan Kreativitas dan
Keberbakatan.http://www.docstoc.com/d Syaiful, Bahri Djamarah dan Aswan Zain,2010,
ocs/6356639/Handout-Kreativitas. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta :
Diakses pada tanggal 02/01/15. Rineka Cipta

Mulyasa.(2009). Praktik Penelitian Tindak Syarilfuddin, dkk, 2011, Modul Penelitian


Kelas.Bandung : Rosdakarya. Tindak Kelas, Pekanbaru : Cendikia
Insaniy
Matlin M, W, 2003, Cognition, Third Edition,
State University of New York, Geneseo Trianto, 2010, Mendesain Model Pembelajaran
Inovatif-Progresif, Jakarta : Kencana.
Naiman, Linda. (2006). What is Creativity?, Saharuddin, A., Wijaya, T., Elihami, E., &
http://www.creativityatwork.com/articles Ibrahim, I. (2019). LITERATION OF
Content/whatis.htm. Diakses pada EDUCATION AND INNOVATION
tanggal 08/06/15 BUSINESS ENGINEERING
TECHNOLOGY. JURNAL EDUKASI
Ngalami Purwanto M, Psikologi Pendidikan
(Bandung : PT Remaja Rosdakarya, NONFORMAL, 1(1), 48-55.
2003), hal. 513-514
Wijaya, T., Elihami, E., & Ibrahim, I. (2019).
Ridwan Abdullah Sani. 2013. Inovasi STUDENT AND FACULTY OF
Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. ENGAGEMENT IN NONFORMAL
EDUCATION. JURNAL EDUKASI
NONFORMAL, 1(1), 139-147.
31
Winkel, W.S 1999, Psikologi Pengajaran. Edisi
Revisi.Jakarta : Raja Grasindo

32

Anda mungkin juga menyukai