Abstrak
Seiiring berkembangannya zaman, aktivitas manusia di bumi mengakibatkan krisis ekosistem. Arsitektur
sebagai lingkungan binaan yang mewadahi aktivitas manusia juga memiliki peran dalam krisis ekosistem
ini. Konsep desain arsitektur yang baik mulai bergeser pada arsitektur berkelanjutan. Arsitektur
berkelanjutan adalah konsep arsitektur yang meminimalkan dampak negatif dari aktivitas manusia
terhadap lingkungannya. Namun, arsitektur berkelanjutan bukan hanya berkutat pada ekosistem serta
energi, melainkan juga aspek sosial, budaya, serta ekonomi. Salah satu arsitek yang menerapkan konsep
arsitektur berkelanjutan adalah Anna Heringer. Karya-karya Heringer memiliki dampak positif untuk kualitas
kehidupan masyarakat. Analisis data dilakukan untuk memperlihatkan bagaimana Anna Heringer
memutuskan keputusan desain dalam karyanya. Dari analisis yang dilakukan menggunakan teori Geoffrey
Broadbent, ditemukan bahwa Anna Heringer selalu mempertimbangkan unsur sistem konstruksi dan
teknologi bangunan, sistem lingkungan non fisik dan sistem manusia. Hal-hal tersebut diterjemahkan
Heringer menjadi sebuah bangunan yang berdampak positif bagi masyarakat karena masyarakat
dapat meningkatkan kualitas hidupnya secara mandiri.
Salah satu arsitek dengan komitmen arsitektur lingkungan fisik dan nonfisik dan sistem
berkelanjutannya adalah Anna Heringer. Pada manusia.
saat menyelesaikan pendidikan sarjana
arsitekturnya di University of Arts and Industrial Pendekatan pertama adalah pendekatan
Design, Austria, Heringer, yang pragmatik. Dalam pendekatan ini, mekanisme
berkewarganegaraan Jerman, terlibat dalam berpikir arsitek mengandalkan pada pengalaman
program sukarela dari NGO Dipshika di yang skeptis. Arsitek fokus terhadap beberapa
Bangladesh mengenai sustainable development. alternatif yang mereka coba meskipun hasil dari
Program sukarela ini menjadi titik awal setiap alternatif tidak terlalu signifikan sehingga
komitmen Heringer pada arsitektur menghasilkan sebuah pemahaman dan
berkelanjutan. Strategi paling efektif dan diaplikasikan terhadap bangunannya.
berkelanjutan dalam pembangunan adalah
memaksimalkan potensi yang ada dan tidak Selanjutnya adalah pendekatan ikonik. Arsitek
bergantung pada faktor eksternal. Filosofi ini akan menjadikan karya arsitek lain sebagai
kemudian diterapkan Heringer pada semua preseden karena karya tersebut dianggap baik
rancangannya. dan berhasil. Ketika desain bangunan tersebut
Heringer sangat sensitif terhadap konteks lokal sudah banyak ditiru dan berhasil, arsitek akan
dan sense of place dari proyek-proyek yang ia percaya bahwa desain bangunan tersebut akan
mengikuti pola tertentu.
kerjakan. Konteks lokal dan sense of place
diterjemahkan sebagai material lokal, tenaga Selain menjadikan bangunan arsitek lain
lokal, serta kehidupan sosial masyarakat menjadi preseden, terdapat juga pendekatan
setempat. Heringer yang selalu turun langsung analogik yang meniru bentuk-bentuk alami yang
ke lapangan untuk ikut membangun selalu ada di bumi. Arsitek akan menerapkan logika
melibatkan masyarakat setempat. Proyek-proyek dari suatu bentuk alami tersebut lalu
Heringer banyak dilbangun di Bangladesh. memindahkannya ke dalam bentuk bangunan.
Meskipun Heringer terkenal dengan Secara sederhana, arsitek menganalogikan
proyek-proyek arsitektur di daerah pedesaan bentuk benda terhadap rancangannya.
Bangladesh, Heringer juga memiliki proyek
arsitektur berkelanjutan di daerah perkotaan Pendekatan yang terakhir adalah kanonik yang
dan negara-negara lain. Adapun rancangan memahami makna desain lebih dari bentuk saja.
Heringer selalu memiliki dampak baik tersendiri Bangunan yang dirancang mengikuti
pada sekitarnya. prinsip-prinsip alamiah yang ada dan berlaku
secara universal seperti aturan grid dan golden
Oleh karena itu, diperlukan suatu teori untuk section.
memahami cara berpikir Anna Heringer dengan
menggunakan teori buku Design in Architecture Unsur-unsur yang terdapat dalam Teori
oleh Geoffrey Broadbent. Broadbent dapat dipecah menjadi bagian-bagian
lebih kecil. Sistem konstruksi dan teknologi
Metode Penelitian bangunan terdiri dari ketersediaan sumber daya,
sistem struktur, sistem servis, lingkungan
Melalui buku Design in Architecture: Architecture
sensoris, hingga struktur massa dari bangunan.
and Human Sciences (1973), Geoffrey
Di samping itu, ada pula sistem lingkungan fisik
Broadbent memaparkan bahwa arsitek memiliki
dan nonfisik yang meliputi sosial, ekonomi,
setidaknya empat cara mendesain.
politik, teknologi, peraturan lahan, karakteristik
Masing-masing cara tersebut memiliki
fisik (iklim, geologi, topografi) hingga
pendekatan berbeda terhadap unsur sistem
lingkungan binaan eksisting. Sistem manusia
konstruksi dan teknologi bangunan, sistem
meliputi kebutuhan pengguna dan tujuan klien.
Lima rancangan Anna Heringer yang akan Heringer memilih bambu, rammed earth, serta
dibahas yaitu : jerami sebagai material utama. Material tersebut
mudah ditemukan di daerah tersebut sehingga
1. METI School - Bangladesh dapat menghemat biaya pembangunan.
2. DESI Center - Bangladesh Rammed earth juga dikenal sebagai material
3. Anandaloy - Bangladesh dengan rendah emisi karbon karena dapat
4. Bamboo Hostels - Cina didaur ulang kembali. Pengolahan rammed earth
juga menggunakan energi lokal yaitu kerbau.
Metode Analisis Data
Dalam membangun METI School, Heringer
Analisis data keempat bangunan dilakukan
banyak melibatkan pihak-pihak lokal termasuk
dengan menggunakan metode Broadbent yang
masyarakat setempat dari anak-anak hingga
meliputi tiga unsur permasalahan yaitu sistem
orang dewasa. Dengan mengajak masyarakat,
konstruksi dan teknologi bangunan, sistem
secara tidak langsung Heringer mengajarkan
lingkungan fisik dan nonfisik dan sistem
mereka cara membangun bangunan yang aman
manusia.
menggunakan pondasi beton karena
Hasil dan Pembahasan kebanyakan bangunan di Bangladesh tidak
menggunakan pondasi. Selain mendapatkan
Studi Kasus pengetahuan mengenai cara membangun dan
material lokal setempat, masyarakat yang
1. METI School terlibat pun akan merasa bangga dan mandiri
karena memiliki peran dalam pembangunan.
2. DESI Training Center solar panel yang menjadi sumber energi untuk
menghangatkan air dalam bangunan.
3. Anandaloy Center
Lokasi : Bangladesh
Lokasi : Bangladesh
Luas area : 300 m²
Luas area : 253 m²
Tipologi : Pusat pelatihan
Tipologi : Pusat terapi dan pelatihan disabilitas
Tahun : 2008
Tahun : 2019
Pembahasan
Gambar 4. Bamboo Hostels (Sumber : archdaily.com)
Setelah menelusuri empat bangunan karya Anna
Lokasi : Baoxi, Cina Heringer, ditemukan sebuah pola berulang dan
konsisten yang menggambarkan cara berpikir
Luas area : 1153 m²
Heringer dalam mengambil keputusan desain.
Tahun : 2016
Heringer menggunakan pendekatan pragmatik
Beton menjadi material yang mendominasi terhadap unsur sistem konstruksi dan teknologi
dalam pembangunan di seluruh dunia. Namun, bangunan. Material dan proses pembangunan
penggunaannya berakibat pada penambahan menjadi hal utama dalam arsitektur karya Anna
emisi CO2 yang buruk untuk lingkungan. Heringer. Pemilihan material utama bangunan
Heringer merasa tren seluruh dunia perlu selalu menggunakan rammed earth, bambu, dan
berpindah karena masih terdapat jerami. Pemilihan material tersebut berdasar
material-material alami yang ramah lingkungan pada ketersediaan material setempat.
untuk digunakan. Dalam acara Bamboo Material-material tersebut rendah emisi karbon
Architecture Biennale 2016, Heringer merancang sehingga memiliki dampak negatif yang kecil
dua hostel dan satu guesthouse dalam acara ini. terhadap lingkungan. Selain itu, pengeluaran
biaya untuk pembangunan menjadi lebih sedikit
Heringer mengangkat isu bagaimana material
sehingga tidak terjadi pemborosan dana.
alami yaitu bambu dan rammed earth yang
sering dicap buruk dan terbatas menjadi Dalam proses pembangunan, Heringer yang
material yang indah, kokoh dan ramah selalu turun ke lapangan dalam setiap
lingkungan. proyeknya selalu mengajak keterlibatan