Anda di halaman 1dari 7

ESSAY

Dengan Judul :

Dampak Ekonomi Terhadap Pemindahan Ibu


Kota Ke Kalimantan Timur

Dosen Pengampu : Ian Wahyuni, S.S, M. Hum

Disusun Oleh:

Kelompok 8

Akhwatunisa Agiska Sabitah 2101026226

Anggi Fentina Putri 2101026213

Muhammad Ridho Wijaya 2101026244

Ratih Dilla Maulia 2101026241

Rizky Indarwati Deanoval 2101026051

UNIVERSITAS

MULAWARMAN SAMARINDA

(2021)
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Presiden Joko Widodo pada tanggal 26 Agustus 2019
mengumumkan adanya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Provinsi
Kalimantan Timur. Sebagai langkah awal yang akan dilakukan, Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah melakukan beberapa
kajian yang terkait dengan langkah-langkah atau tahapan pemindahan
IKN. Ibukota merupakan suatu pusat kedudukan level pemerintahan baik
itu Provinsi, Kabupaten, Kecamatan atau yang diatur menurut ketentuan
perundang-undangan. Penetapan atau pemindahan Ibukota yang terjadi ini
karena adanya pertimbangan teknis untuk mengantisipasi perkembangan
dan dinamika masa depan. dengan adanya pemindahan Ibukota yang
dilakukan pemerintah ini bertujuan demi kepentingan pengembangan
semua rakyat secara menyeluruh sehingga tidak ada yang dirugikan dalam
kepentingan rakyat.

Akan tetapi, informasi yang menunjukan bahwa penetapan atau


pemindahan Ibukota seringkali mengalami kesalahanpahaman arti,
sehingga bisa menyebabkan banyak sekali macam masalah karena kurang
memperhatikan aspek-aspek krusial lainnya, seperti aspek sosial, ekonomi,
keuangan serta kemampuan bertahan pada perkembangannya, sehingga
mengakibatkan kontra-provokatif terhadap otonomi daerah.Hal krusial
yang tidak boleh diabaikan dalam mendorong pemindahan suatu Ibukota
adalah aspirasi yang diberikan oleh rakyat sebagai sebuah keharusan untuk
turut serta dipertimbangakan sehingga protes penolakan rakyat dalam
pemindahan Ibukota yang seringkali menghiasi wilayah-wilayah bisa
dihindari. dengan adanya rencana pemindahan IKN, pemerintah berharap
dapat mengakselerasi pemerataan ekonomi sekaligus mengurangi
kesenjangan 19 Vol.XI, No.16/II/Puslit/Agustus/2019 antara Pulau Jawa
dan luar Pulau Jawa. oleh sebab itu tulisan ini akan membahas dampak
ekonomi serta antisipasi risiko pada proses pemindahan Ibu Kota Negara.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Dampak Ekonomi Terhadap Pemindahan Ibu Kota


Ke Kalimantan Timur

Dari ketentuan yang telah diatur dalam RUU tersebut, sekilas bentuk
pemerintahan provinsi daerah terkhusus IKN ini memiliki tampak yang mirip
dengan Provinsi DKI Jakarta. Pemerintahan provinsi dijalankan oleh pemerintah
provinsi yaitu gubernur dan DPRD dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Daerah Provinsi Kalimantan Timur dibagi atas
wilayah kota administrasi yang dipimpin oleh walikota dan diangkat oleh
gubernur atas pertimbangan DPRD. Namun, ada perbedaan diantara bentuk
pemerintahan Provinsi DKI Jakarta dengan Provinsi DKI Kalimantan Timur.
Perbedaan itu terletak dari hadirnya kawasan khusus pusat pemerintahan IKN
(Kawasan IKN) yang dikelola oleh sebuah badan pengelola Kawasan IKN dan
dibagi menjadi wilayah distrik.

Selain itu, ada pula kekhususan lainnya seperti gubernur yang tidak
langsung dipilih oleh rakyat tetapi dipilih oleh DPRD. di sisi lain ada pula
beberapa risiko berasal dari pemindahan IKN keluar Pulau Jawa. Risiko primer
yang terkait dengan kesiapan daerah dengan tujuan yang ada pada aspek
infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung penyelenggaraan berasal dari
pemerintahan. Dari segi aspek pembiayaan, walaupun pemerintah telah
menyatakan hanya 19,2% dari total kebutuhan anggaran Rp446 triliun yang
ditanggung oleh APBN, tetapi masih ada risiko penambahan beban anggaran
negara jika telah terjadi kegagalan pembangunan yang dilakukan oleh pihak
partikelir.

Pemindahan ibu kota yang sedang direncanakan oleh pemerintah ternyata


juga membawa akibat ekonomi di daerah baru tersebut. Pemindahan ibu kota ke
lokasi baru yang terdapat di Luar Jawa tidak akan memberikan akibat negatif

3
terhadap perekonomian nasional. Dampak positif tersebut ditimbulkan karena
adanya penggunaan dari sumber daya potensial yang selama ini masih belum
termanfaatkan. Serta nantinya, akibat dari pemindahan ibu kota baru terhadap
perekonomian nasional menjadi +0,1%

Lalu, pemindahan ibu kota ini akan menurunkan kesenjangan antar


kelompok pendapatan serta pertanda ketimpangan akan menyempit. Pemindahan
ibu kota ke provinsi Kalimantan Timur adalah cara lain yang akan
mengakibatkan perekonomian lebih terdevifikasi ke arah sektor yang lebih padat
sehingga bisa membantu untuk menurunkan kesenjangan antar kelompok
pendapatan baik ditingkat regional juga di tingkat nasional. Pemindahan ibu kota
akan mengakibatkan inflasi nasional bertambah minimal sebanyak 0,3% basis
poin walaupun pemindahan ibu kota baru akan mengakibatkan tekanan dari sisi
permintaan. Dampak inflasi yang berada di provinsi lokasi ibu kota baru akan
menjadi sangat minimal Jika provinsi tersebut mempunyai kesiapan infrastruktur
yang lebih baik serta sektor produksi yang cukup beragam.

P ada kajiannya Bappenas sudah menyatakan bahwa pemindahan IKN ini


akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional dengan
prediksi kenaikan PDRB sebanyak 0,1%. Bappenas menyatakan bahwa kenaikan
PDRB bersumber dari pemanfaatan sumber daya potensial seperti pembukaan
lahan demi keperluan infrastruktur produktif serta pembukaan lapangan kerja bagi
sumberdaya manusia terampil yang selama ini belum termanfaatkan. Secara
khusus Bappenas memperhitungkan akan terjadi peningkatan upah tenaga kerja
bagi daerah sekitar yang dicerminkan dengan kenaikan price of labour sebanyak
1,37% (Bappenas, 26 Juni 2019).

Selain potensi ekonomi, pemindahan IKN juga mempunyai risiko yang


wajib diantisipasi oleh Pemerintah. Risiko pertama terkait pembiayaan berasal
dari keperluan pemindahan IKN. Bappenas memperhitungkan bahwa ada 2
skenario kebutuhan total pembiayaan berdasar desain dari IKN, yaitu sebanyak
Rp466 Triliun serta Rp323 Triliun. Skenario kebutuhan pembiayaan sangat
bergantung kepada fungsi pemerintahan serta jumlah Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang akan dipindahkan. Kebutuhan pembiayaan mencakup pembangunan
fungsi primer, fungsi pendukung, fungsi penunjang, serta pengadaan lahan.

4
Sementara dari sisi makro, Ikatan Pengusaha Real Estate Indonesia (REI)
memperkirakan kenaikan inflasi akan lebih besar daripada perhitungan Bappenas.
pada sisi lain rencana pemindahan IKN pula berdampak terhadap kenaikan inflasi
secara nasional. Bambang Brodjonegoro memperkirakan akan ada kenaikan
inflasi sebesar 0,2% selama proses perpindahan IKN. Kenaikan inflasi berasal dari
perbaikan pendapatan warga yang tentunya pula diikuti oleh kenaikan harga
barang kebutuhan utama. tetapi inflasi tersebut diperkirakan tidak akan terlalu
mempengaruhi daya beli secara nasional sebab kenaikan harga hanya terpusat di
lokasi IKN baru serta wilayah sekitarnya untuk memastikan perkembangan IKN
baru, Bappenas merencanakan akan memberikan insentif bagi pelaku perjuangan
untuk berinvestasi.

Bambang Brodjonegoro memperkirakan secara nasional akan terjadi


peningkatan arus perdagangan sebanyak 50% sebagai dampak pertumbuhan
daerah industri pada IKN yang terhubung dengan daerah lain di Indonesia.
Momentum penambahan porsi investasi serta perdagangan selayaknya dibarengi
dengan kebijakan prioritas hilirisasi industri. Dengan demikian akan tercipta
lapangan pekerjaan yang dapat meningkatkan pendapatan warga sekaligus
menaikkan PDRB lokal.dengan bauran kebijakan tersebut, pemindahan IKN
diprediksi akan menaikkan pertumbuhan ekonomi secara nasional menggunakan
tingkat inflasi yang terjaga. Secara agregat kesejahteraan warga di lokasi IKN
baru akan meningkat dan berpotensi untuk mengurangi ketimpangan ekonomi
antara Pulau Jawa serta luar Pulau Jawa. Ketimpangan antara Pulau Jawa serta
luar Pulau Jawa terjadi pada banyak aspek

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran

Pemindahan IKN berangkat dari kenyataan bahwa ibu kota saat ini
sudah menanggung beban sebagai pusat pemerintahan sekaligus pusat
bisnis. Jadi Pemindahan IKN memiliki potensi untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi nasional dengan tingkat inflasi yang tetap
rendah. Pemindahan IKN ini memberikan banyak dampak dalam
berbagai aspek baik positif maupun negatif. Seperti pada aspek
perekonomian, aspek pembiayaan, Ketimpangan perekonomian pulau
Jawa dengan pulau luar Jawa dan dampak-dampak lainnya.
Pemindahan IKN juga memiliki risiko terutama bersumber dari
kebutuhan pembiayaan. Skema pembiayaan untuk pembangunan ‘kota
baru’ beserta infastrukturnya memiliki risiko jangka panjang apalagi
sebagai pusat pemerintahan.
Jadi Pemerintah selayaknya memperhatikan aspek perencanaan
dan tata ruang wilayah sehingga penggunaan lahan dapat efektif dan
meminimalisir kemungkinan inflasi dari kenaikan harga lahan yang
tidak terkendali. DPR RI secara berkelanjutan harus memantau
perkembangan pembangunan IKN baru melalui mekanisme pengawasan
`yang melibatkan Komisi V (infrastruktur), Komisi XI (keuangan), dan
komisi terkait lainnya. Maka dari itu di lokasi ibu kota yang baru,
lembaga- lembaga pendidikan yang ada harus menyiapkan diri agar
dapat menampung warga yang pindah dan dapat dengan cepat
menyikapi dampak- dampak yang ada akibat Pemindahan Ibu Kota.

6
DAFTAR PUSTAKA

Antaranews.com. 2019. “Pemindahan Ibu Kota”,


https://www.antaranews.com/berita/965428/pemindahan-ibu-kota-ke-
kalimantan-diyakini-tingkatkan-arus-perdagangan, diakses 22 Agustus
2019
Badan Pusat Statistik. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I-2019,
Berita Resmi Statistik, No.39/05/ThXXII, 6 Mei 2019
https://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info Singkat-XI-16-II-
P3DI-Agustus-2019-227.pdf
Liputan6com. 2019. “Pemindahan Ibu Kota Dongkrak Inflasi 2%”,
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3998755/pemindahan-ibu-kota-
dongkrak-inflasi-02-persen?, diakses 21 Agustu 2019

Anda mungkin juga menyukai