OLEH :
NAMA KELOMPOK :
2021/2022
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PRAKATA
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, atas berkat rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
dengan judul “Penggunaan Bahasa Persuasif Iklan E-Commerce di Televisi dan Pengaruhnya
Terhadap Minat Bertransaksi Secara Online”, sebagai persyaratan memeroleh nilai ujian
praktek Bahasa Indonesia.
Penyusun sepenuhnya menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas dari
dukungan beberapa pihak, baik berupa material maupun moril berupa saran - saran,
informasi, motivasi, bimbingan, dan sebagainya. Untuk itu, pada kesempatan ini penyusun
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang telah
melimpahkan karunianya sehingga penyusun selalu diberi kesehatan,
kekuatan, dan kemudahan selama penyusunan karya tulis ilmiah ini.
2. I Gusti Ngurah Risma Junaedi, S.Pd.,M.Pd., selaku guru Bahasa Indonesia
yang dengan sabar membimbing penyusun dalam menyelesaikan karya tulis
imliah ini.
3. Narasumber.
4. Rekan-rekan siswa di Kelas XII MIPA 2 yang telah banyak memberikan
masukan dan motivasi kepada penyusun.
Akhir kata, penyusun menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini belum mencapai hasil
yang sempurna dan masih banyak kekurangan. Penyusun berharap semoga karya tulis ilmiah
ini bermanfaat dan berguna bagi para pembaca pada umumnya dan penyusun pada
khususnya.
Penulis
ABSTRAK
Junaedi, I Gusti Ngurah Risma (2016), Tajuk Rencana Bertemakan Politik dalam Surat
Kabar Bali Post (Sebuah Kajian Analisis Wacana Kritis Teun A. van Dijk). Tesis. Program
Studi Pendidikan Bahasa, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha.
Tesis ini telah disetujui dan diperiksa oleh Pembimbing I: Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd.
dan Pembimbing II: Prof. Dr. I Made Sutama, M.Pd.
Kata Kunci: Bali Post, tajuk rencana, politik, analisis wacana kritis.
BAB I
PENDAHULUAN
pendidikan daring atau pendidikan jarak jauh (Bao, 2020; Basilaia & Kvavadze,
2020). Mengingat pada masa pandemi, waktu, lokasi dan jarak menjadi permasalahan besar
saat ini (Kusuma & Hamidah, 2020).
Oleh karena itu, guru sebagai pendidik melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Contonya, pemanfaatan media untuk
menyampaikan materi pembelajaran secara menarik dan disukai oleh peserta didik. Pada
permulaan masa pandemi, guru mata pelajaran Pengelolaan Bisnis Ritel menggunakan
metode konvensional dalam bentuk pemberian tugas-tugas melalui grup WhatsApp dan
pemaparan materi melalui Zoom Meeting. Kondisi ini dianggap membosankan sehingga
menurunkan minat belajar peserta didik.
Tik Tok merupakan aplikasi yang disukai, dikagumi, menarik, dan digandrungi oleh
para milenial. Berdasarkan data penelitian Fatimah Kartini Bohang (2018), menunjukkan
sepanjang kuartal pertama (Q1) 2018, Tik Tok menjadi aplikasi paling banyak diunduh yakni
45,8 juta kali. Jumlah itu mengalahkan aplikasi popular lainnya, semacam YouTube,
WhatsApp, Facebook, dan Instagram. Sekitar 10 juta pengguna aktif aplikasi Tik Tok di
Indonesia, mayoritas adalah anak milenial, usia
Berdasarkan pernyataan dari guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia bahwa dalam
proses pembelajaran khususnya materi Pembelajaran dan informasi seputar perguruan tinggi
telah menggunakan media pembelajaran konvensional, tetapi jika dilihat dari hasil belajar
peserta didik terlihat bahwa rata-rata masih banyaknya peserta didik yang mendapatkan nilai
di bawah KKM.
Mengatasi hal tersebut, sangat diperlukan media yang dapat memvisualisasikan proses
pembelajaran seputar perguruan tinggi. Media yang sesuai dalam pembelajaran seputar
perguruan tinggi adalah media interaktif. Media interaktif merupakan salah satu media
pembelajaran yang sistem penyampaian pengajaran disajikan dalam bentuk kombinasi video,
gambar, teks, animasi dan audio/suara. Untuk itu, media pembelajaran interaktif yang
digunakan adalah Tik Tok.
Dari beberapa hal yang dijelaskan di atas, maka telah dikembangkan salah satu media
pembelajaran interaktif berorientasi konstruktivisme pada materi pembelajaran pembelajaran
seputar perguruan tinggi. Berdasarkan hasil penelitian penulis lakukan sebelumnya untuk
materi pembelajaran seputar perguruan tinggi dihasilkan tergolong valid dan praktis yang
selanjutnya dikembangkan dengan melihat tingkat efektivitas melalui aktivitas dan hasil
belajar peserta didik. Melalui, penggunaan media pembelajaran interaktif berupa Tik Tok
dapat diketahui apakah penggunaan Tik Tok dalam pembelajaran seputar perguruan tinggi
dapat meningkatkan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran.
Berdasar dari latar belakang yang telah diuraikan, penulis melakukan penelitian tentang uji
efektivitas pemanfaatan Tik Tok sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan hasil
belajar peserta didik dalam pembelajaran pembelajaran seputar perguruan tinggi
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut
2.Seberapa efektif kah cara penyampaian informasi dari media tiktok dalam hal persiapan dan
pembelajaran untuk masuk perguruan tinggi ?
1.3. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini dapat diuraikan
sebagai berikut
Target atau sampel yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah para pelajar kelas
12 yang akan melanjutkan pendidikan mereka ke perguruan tinggi. Disini yang akan kami
tekankan dan bahas adalah bagaimana penggunaan aplikasi tiktok dalam persiapan masuk
perguruan tinggi dan keefektivitasan cara penyampaian informasi dari media tiktok dalam hal
persiapan dan pembelajaran untuk masuk perguruan tinggi. Selain para pelajar, kami juga
akan mewawancarai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, bagaimana pandangan,
pendapat, saran dan kritik tentang bagaimana penggunaan aplikasi tiktok dalam persiapan
masuk perguruan tinggi dan kefektivitasan cara penyampaian informasi dari media tiktok
dalam hal persiapan dan pembelajaran untuk masuk perguruan tinggi dari sudut pandang
pemerintah dan apakah dengan menggunakan aplikasi tiktok sebagai media belajar akan
memiliki dampak terhadap pemerintah maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Topik yang akan kami bahas disini adalah mengenai bagaimana penggunaan aplikasi
tiktok dalam persiapan masuk perguruan tinggi dan kefektivitasan cara penyampaian
informasi dari media tiktok dalam hal persiapan dan pembelajaran untuk masuk perguruan
tinggi khususnya dalam hal informasi masuk perguruan tinggi dengan jalur SBMPTN
(Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) , SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri) dan Mandiri. Selain membahas tentang jalur masuk perguruan
tinggi dalam penelitian ini juga akan membahas tentang informasi perguruan tinggi seperti
bagaimana perguruan tinggi A bagaimana perguruan tinggi B, daya tampung yang disediakan
dan informasi seputar perguruan tinggi lainnya.
1.5. Manfaat
positif terhadap teori-teori analisis pemanfaatan aplikasi tiktok dan dapat memperkaya
pengetahuan peserta didik dalam mempersipakan diri untuk masuk perguruan tinggi.
Melalui penelitian ini pula, dapat dikembangkan lebih lanjut teori tentang pemanfaatan
1. Bagi Para pelajar, khususnya siswa sma/smk kelas 12 hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai media informasi dan pembelajaran. Para pelajar dapat melihat
media apa saja yang bagus dan cocok untuk menggali informasi tentang apa yang
harus dipersiapkan untuk masuk perguruan tinggi
2. Bagi Tenaga pendidik, hasil penelitian ini bisa dijadikan dasar dalam cara
pengajaran daring melalui media online terutama tiktok. Hal tersebut berkaitan pula
dengan masa pandemi covid-19 ini yang dimana sistem pengajaran secara daring
sangat diperlukan.
3. Bagi Pemerintah , hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai contoh cara yang
paling efektif dalam penyampaian informasi dalam media online. Dimana hal ini
sangat diperlukan di mana sekarang ini merupakan era digital.
4. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai contoh untuk
menganalisis informasi di media tiktok dengan berpaku pada sejumlah teori yang
relevan. Teori-teori dalam penelitian ini juga dapat digunakan oleh peneliti lain untuk
mengkaji informasi yang tentunya bersifat penting sehingga akan sangat bermanfaat
untuk pendidikan dan sistem penyebaran informasi kedepannya
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini memaparkan mengenai kajian pustaka. Kajian Pustaka merupakan deretan
daftar referensi dari keseluruhan jenis dari referensi yang telah diambil seperti pada buku,
mengutip dari jurnal papers, beberapa artikel, ada juga yang diambil dari disertasi, dari tesis,
dari skripsi, ada lagi yang diambil dari hand outs, diperoleh dari laboratory manuals, dan ada
juga yang dikutip dari karya ilmiah lainnya untuk di kumpulkan dalam penulisan karya
ilmiah
Kajian pustaka meliputi kajian teoretik, penelitian relevan, kerangka pikir, dan
hipotetis tindakan. Bagian kajian teoretik dalam peneliian ini terdapat beberapa teori
pendukung, di antaranya teori efektivitas, hasil belajar, media dan aplikasi tiktok dalam
bagaimana penggunaan aplikasi tiktok dalam persiapan masuk perguruan tinggi dan
kefektivitasan cara penyampaian informasi dari media tiktok dalam hal persiapan dan
pembelajaran untuk masuk perguruan tinggi.. Bagian penelitian relevan berisi penelitian
terdahulu yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Pada bagian kerangka
Sebuah penelitian terkadang berpijak dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan
ketika peneliti ingin mengembangkan sesuatu dalam lingkup yang sama. Dengan istilah lain,
penelitian sebelumnya dapat merangsang munculnya penelitian yang serupa tetapi tidak
sama. Seperti halnya penelitian ini yang menjadikan beberapa penelitian sebelumnya sebagai
pendidikan.
2.1.1.Efektivitas
ukur seberapa baik suatu pekerjaan dilakukan. Pengertian efektivitas sesuai dengan
dengan target yang telah ditetapkan, yaitu dengan cara membandingkan keluaran dengan
hasil. Menurut Moore D.Kenneth dalam Daniel (2018:14) efektivitas adalah suatu
ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah
tercapai, atau makin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya.
Menurut Nana Sudjana dalam Daniel (2018:14) efektivitas dapat diartikan sebagai
tindakan keberhasilan siswa untuk mencapai tujuan tertentu yang dapat membawa
Mengukur efektivitas suatu program kegiatan bukanlah suatu hal yang sangat
sederhana, karena efektivitas dapat dikaji dari berbagai sudut pandang dan tergantung pada
siapa yang menilai serta menginterpretasikannya. Bila dipandang dari sudut pelajar yang
menggunakan aplikasi tiktok sebagai media belajar dan media informasi untuk persiapan
masuk perguruan tinggi, maka seorang pelajar tersebut memberikan pemahaman bahwa
penggunaan aplikasi tiktok sebagai media belajar dan media informasi untuk persiapan
masuk perguruan tinggi dikatakan efektif jika banyak pelajar kelas 12 yang menggunakan
aplikasi tiktok sebagai media belajar dan media informasi seputar perguruan tinggi serta
peningkatan kesiapan para pelajar untuk menghadapi ujian ujian masuk perguruan tinggi .
Tingkat efektivitas juga dapat diukur dengan membandingkan antara rencana yang telah
ditentukan dengan hasil nyata yang telah diwujudkan. Namun, jika usaha atau hasil pekerjaan
dan tindakan yang dilakukan tidak tepat sehingga menyebabkan tujuan tidak tercapai atau
Adapun kriteria atau ukuran mengenai pencapaian tujuan efektif atau tidak dalam hal
penggunaan aplikasi tiktok sebagai media belajar dan media informasi untuk persiapan
a. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, hal ini dimaksdukan supaya para pelajar dalam
penggunaan aplikasi tiktok sebagai media pembelajaran dan media informasi untuk persiapan
masuk perguruan tinggi mencapai tujuan yang diharapkan yakni meningkatkan kesiapan para
b. Kejelasan strategi pencapaian tujuan, telah diketahui bahwa strategi adalah “pada jalan”
yang diikuti dalam melakukan berbagai upaya dalam mencapai sasaran-sasaran yang
ditentukan agar para implementer tidak tersesat dalam pencapaian tujuan, maka dari itu video
yang terdapat di aplikasi tiktok berisi penjelasan yang berdurasi singkat dan jelas yang
merupakan salah satu strategi video di tiktok agar penonton tidak bosan dengan video yang
durasinya lama .
c. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap, berkaitan dengan tujuan yang
hendak dicapai dan strategi yang telah di tetapkan artinya kebijakan harus mampu
d. Pelaksanaan yang efektif dan efisien, bagaimanapun baiknya suatu program apabila tidak
dilaksanakan secara efektif dan efisien maka tujuan tersebut tidak akan mencapai sasarannya,
karena apabila tidak sesuai tujuan atau menyimpang dari tujuan yakni penggunaan aplikasi
tiktok sebagai media pembelajaran dan media informasi untuk persiapan masuk perguruan
tinggi maka pelaksanaannya/penggunaan aplikasi tiktok tidak efektif dan efisien untuk
yang tidak sempurna, maka efektivitas penggunaan aplikasi tiktok sebagai media
pembelajaran dan media informasi untuk persiapan masuk perguruan tinggi menuntut
terdapatnya sistem pengawasan dan pengendalian. Oleh karena itu aplikasi tiktok memiliki
kebijakan kebijakan yang mendukung konten yang berisi tentang pembelajaran dan informasi
berikut:
a) Pencapaian Tujuan adalah keseluruhan upaya pencapaian tujuan harus dipandang sebagai
suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan akhir semakin terjamin, diperlukan
dalam arti periodisasinya. Pencapaian tujuan terdiri dari beberapa aktor, yaitu: Kurun waktu
Untuk itu digunakan tolak ukur proses pengadaan dan pengisian tenaga kerja.
Efektivitas berorientasi pada aspek tujuan suatu organisasi, maka bisa dikatakan
Indikator efektivitas dalam hal ini berupa peningkatan persiapan siswa kelas 12
dalam perencaan masuk perguruan tinggi dan pencarian sumber informasi seputar perguruan
tinggi dengan memanfaatkan Tik Tok sebagai media pembelajaran dan informasi. Semakin
banyak siswa kelas 12 yang siap masuk perguruan tinggi, semakin efektif media tiktok
2.1.2.Hasil belajar
Untuk memberikan pengertian tentang hasil belajar maka akan diuraikan terlebih
dahulu dari segi bahasa. Pengertian ini terdiri dari dua kata ‘hasil’ dan ‘belajar’. Dalam KBBI
hasil memiliki beberapa arti: 1) Sesuatu yang diadakan oleh usaha, 2) pendapatan; perolehan;
buah. Sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh
pengalaman.
yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.menurutnya juga anak-anak yang
berhasil dalam belajar ialah berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan
instruksional
Adapun yang dimaksud dengan belajar Menurut Usman adalah “Perubahan tingkah
laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara satu individu dengan individu lainnya
Lebih luas lagi Subrata mendefenisikan belajar adalah “(1) membawa kepada
perubahan, (2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkanya kecakapan baru, (3)
Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha dengan sengaja”.4 Dari beberapa defenisi di atas
terlihat para ahli menggunakan istilah “perubahan” yang berarti setelah seseorang belajar
belajar:
1. Belajar adalah suatu usaha, yang berarti perbuatan yang dilakukan secara sungguh-
sungguh, sistematis, dengan mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik
maupun mental
2. Belajar bertujuan untuk mengadakan perubahan di dalam driri antara lain perubahan
3. Belajar juga bertujuan untuk mengadakan perubahan sikap, dari sikap negatif menjadi
positif, dari sikap tidak hormat menjadi hormat dan lain sebagainya.
4. Belajar juga bertujuan mengadakan perubahan kebiasaan dari kebiasaan buruk, menjadi
kebiasaan baik. Kebiasaan buruk yang dirubah tersebut untuk menjadi bekal hidup seseorang
agar ia dapat membedakan mana yang dianggap baik di tengah-tengah masyarakat untuk
misalnya tidak tahu membaca menjadi tahu membaca, tidak dapat menulis jadi dapat menulis.
Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar
berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman,
sikap dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hasil belajar
merupakan salah satu indikator dari proses belajar. Hasil belajar adalah perubahan perilaku
uyang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Salah satu indikator tercapai atau
tidaknya suatu proses pembelajaran adalah dengan melihat hasil belajar yang dicapai oleh
siswa.
Hasil belajar merupakan tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti
program belajar mengajar, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Menurut Dimyati dan
Mudjiono. Dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar merupakan suatu
proses untuk melihat sejauh mana siswa dapat menguasai pembelajaran setelah mengikuti
kegiatan proses belajar mengajar, atau keberhasilan yang dicapai seorang peserta didik
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang ditandai dengan bentuk angka, huruf, atau
perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Munir
(2010: 146) menekankan bahwa perubahan perilaku adalah hasil belajar. Artinya, hasil
belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami
kegiatan belajar. Menurut Bloom dalam Sudjana (2011: 22) dalam mengklasifikasikan
hasil belajar secara garis besar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan
ranah psikomotorik.
Penilaian hasil belajar dapat dilakukan pada saat setelah proses pembelajaran
berlangsung misalnya bisa dengan melalui media pembelajaran tiktok dan banyaknya siswa
kelas 12 yang masuk perguruan tinggi yang diinginkan. Semakin baik proses pembelajaran
dan semakin banyak siswa kelas 12 yang masuk perguruan tinggi semakin baik hasil belajar
yang dicapai
2.1.3.Media
Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti
sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta
instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat
menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar”. 3). Sejalan
daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari. Berikut ini fungsi-fungsi dari
1) Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu memudahkan mengajar bagi
guru.
2) Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi lebih konkrit)
3) Menarik perhatian siswa lebih besar (kegiatan pembelajaran dapat berjalan lebih
Beberapa manfaat media pembelajaran menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai
(1991:3) adalah:
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi
belajar.
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa
3) Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui
penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga,
4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian
guru, tetapi juga aktivitas lain seperti pengamatan, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-
lain.
1) Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi
verbalisme.
3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar siswa, oleh karena itu
kalangan siswa.
5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
berbahasa siswa.
7) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu
efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar. Maka dapat diambil kesimpulan
manfaat dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar terutama
menggunakan media belajar tiktok sebagai media pembelajaran untuk persiapan masuk
perguruan tinggi dapat mengarahkan perhatian siswa sehingga menimbulkan motivasi untuk
belajar dan materi yang diajarkan akan lebih jelas, cepat dipahami sehingga dapat
Hasil ...[21-26]Jurnal Pendidikan Dompet Dhufa, Vol. 11, No. 1, Edisi Mei 2021| 23dalam
Tarigan (2013:7) yang menyatakan bahwa secara implisit mengatakan bahwa media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape-recorder, kaset, video camera, film,
slide, foto, gambar, grafik, dan komputer. Dengan kata lain media adalah perantara yang
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi yang dimana dapat merangsang
peserta didik untuk belajar. Menurut John M. Lennon dalam Kusuma & Astuti
peserta didik, memberikan data yang kuat atau terpercaya, memadatkan informasi dan
Selain sebagai media pembelajaran ada juga yang Namanya media media informasi.
Media informasi secara umum adalah alat untuk mengumpulkan dan menysusun kembali
sebuah informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat bagi penerima informasi. Melalui
media informasi masyarakat dapat mengetahui informasi yang ada serta saling berinteraksi
bentuk yang leih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Tanpa suatu informasi suatu
system tidak akan berjalan dengan lancer dan akhirnya bisa mati. Suatu organisasi tanpa
adanya suatu informasi maka organisasi tersebut tidak bisa berjalan dan beroperasi (Jogiyanto
HM, 2005)
bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai
perantara dalam menyampaikan pesan atau informasi yang dimana tujuan media
peserta didik yang nantinya diharapkan hasil belajarnya lebih meningkat , sedangkan
media informasi dapat disimpulkan sebagai alat untuk mengumpulkan dan menyusun kembali
sebuah informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat bagi penerima informasi.
Dalam hal ini pemanfaatan aplikasi tiktok sebagai media pembelajaran dan media
informasi dirasa sudah cukup baik karena, tiktok dapat membantu para siswa kelas 12 untuk
mempersiapkan diri masuk perguruan tinggi terlebih lagi informasi yang diberikan cukup
lengkap dan menarik karena dikemas dalam sebuah video yang singkat dan jelas.
2.1.4.TikTok
TikTok adalah platfrom bagi destinasi video singkat asal negeri Tiongkok yang
diluncurkan pada awal September 2016. Aplikasi inimendapat banyak perhatian dari
masyarakat karena merupakan aplikasi yang paling banyak diunduh. Berdasarkan data
(Q1) 2018, TikTok menjadi aplikasi paling banyak diunduh yakni 45,8 juta kali.
Facebook, dan Instagram. Sekitar 10 juta pengguna aktif aplikasi Tik Tok di
Indonesia, mayoritas adalah anak milenial, usia sekolah, atau biasa dikenal dengan
Aplikasi tik tok ini merupakan aplikasi yang memperbolehkan para pemakainya untuk
membuat vidio musik pendek mereka sendiri. Aplikasi ini diluncurkan pada bulan september
tahun 2016 yang dikembangkan oleh developer asal Tiongkok. ByteDance Inc,
mengembangkan sayap bisnisnya ke Indonesia dengan meluncurkan aplikasi video music dan
jejaring sosial bernama Tik Tok19. Sepanjang kuartal pertama (Q1) 2018, tik tok
mengukuhkan diri sebagai aplikasi paling banyak diunduh yakni 45,8 juta kali. Menurut
kutipan Fatimah Kartini Bohang pada tahun 2018 jumlah tersebut mengalahkan aplikasi
populer lain semacam Youtobe, WhatsApp, Facebook Messenger, dan Instagram. Mayoritas
dari pengguna aplikasi Tik Tok di Indonesia sendiri adalah anak milenial, usia sekolah, atau
biasa dikenal dengan generasi Z. Aplikasi ini pun pernah diblokir pada 3 Juli 2018.
Kemenkominfo telah melakukan pemantauan mengenai aplikasi ini selama sebulan dan
mendapati banyak sekali masuknya laporan yang mengeluh tentang aplikasi ini, terhitung
sampai tanggal 3 Juli tersebut. Laporan yang masuk mencapai 2.853 laporan
Pada saat awal-awal diluncurkannya aplikasi ini sampai sekarang, aplikasi ini sangat
dikenal banyak orang terutama anak-anak milenial, anak usia sekolah, atau biasa dikenal
dengan generasi Z. Banyak sekali konten-konten yang tidak pantas untuk dilihat dan ditiru
oleh anak-anak dibawah umur, anak-anak milenial, atau anak-anak generasi Z. Pada saat awal
diluncurkannya aplikasi tik tok ini banyak sekali remaja-remaja tanggung atau anak-anak
milenial yang membuat video dengan bergoyang goyang dengan musik DJ atau
dangdutdangdut terkini. Dan pada saat itu juga banyak anak-anak yang terkenal karna
menarik dengan ekpresi wajah yang menggemaskan, seperti Nuraini membuat video dengan
soundtrack lagu “Syantik”. Dengan wajah nya yang membuat orang membicarakan
ekspresinya di seluruh jagat raya. Pada saat pembuatan video itu, Nuraini mengganti lirik
lagu nya dengan nama Iqbal seorang aktor muda yang memiliki penggemar banyak terutama
kaum hawa. Sedangkan bowo terkenal karna videovideo nya yang didukung dengan wajah
tampan nan rupawan. Dan pada saat itu pula bowo terkenal dan mulai diajak bermain sinetron
Banyak juga dari setiap orang atau setiap individu yang mencoba eksis seperti Bowo
dan Nuraini, bagi mereka dengan menggunakan media sosial ini menjadi sebuah ajang
eksistensi diri dengan membuat video-video sekreatif mungkin dan menarik. Maka dari itu
banyak sekali saat ini yang mengunduh media sosial tik tok tersebut. Hal tersebut membuat
mereka (Peserta didik) merasa senang karena bisa terhibur jika mereka menggunakan video
tersebut
Menurut Mulyana, dalam penggunaan Tik Tok terdapat dua faktor yakni Faktor
Internal dan Faktor Eksternal. Faktor Internal seperti perasaan, sikap dan karakteristik
individu, prasangka,keinginan atau harapan, perhatian (fokus), proses belajar, keadaan fisik,
nilai dan kebutuhan juga minat, dan motivasi. Faktor eksternal seperti latar belakang
keluarga, informasi yang diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran,
a. Faktor Internal
Faktor internal yakni faktor yang berasal dari dalam diri seseorang seperti
peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam
hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif. Jadi menurut
tik tok. Karena menurutnya jika perasaan atau jiwa seseorang tidak menyukai atau
tidak senang dengan penggunaan aplikasi tik tok ini maka seseorang tersebut tidak
dapat dilihat atau dialami oleh individu sebagai perasaan senang ataupun tidak
senang melainkan dapat dilihat dari berbagai dimensi. Jadi menurut W. Wundt
penggunaan aplikasi tik tok ini tidak hanya bisa dilihat melalui perasaannya saja
melainkan dilihat dari tingkah lakunya juga. Dalam penggunaan aplikasi tik tok
ini cara setiap orang membuatnya berbeda, dengan berbagai situasi perasaan
mereka juga yang berbeda-beda. Jika perasaan sedang senang tingkah nya dalam
Karena tingkah laku pada saat mereka menggunakan aplikasi tiktok ini
orang terhadap golongan manusia tertentu, golongan ras atau kebudayaan yang
berbeda dengan golongan orang yang berprasangka itu. Jadi menurut Gerungan
prasangka juga berpegaruh dalam penggunaan aplikasi tik tok. Karena jika
seseorang memiliki prasangka baik ketika menggunakan aplikasi tik tok tersebut
maka tidak ada sisi negatif dalam penggunaan aplikasi tik tok ini. Tapi begitupun
aplikasi tik tok maka seseorang tersebut juga tidak akan ingin menggunakan
penggunaan aplikasi Tik Tok. Faktor internal juga bisa dikatakan sebuah proses
belajar dalam penggunaan media sosial termasuk penggunaan aplikasi Tik Tok.
Jadi dalam penggunaan media sosial seperti aplikasi Tik Tok tidak hanya untuk
hiburan semata, tetapi bisa juga untuk belajar berinteraksi terhadap orang orang
baru, kemudian juga penggunaan aplikasi tik tok dapat meningkatkan kreatifitas
setiap orang. Dilihat dari sisi negatif nya juga penggunaan aplikasi tik tok ini
dapat membuat setiap orang memiliki rasa malas dan lupa dengan segala
b. Faktor Eksternal
Dalam aplikasi Tik Tok orang-orang memperoleh informasi dari berbagi video
contohnya kejadian yang bersifat video seperti kapal tenggelam atau dalam bentuk
sesuatu yang sangat juga berpengaruh terhadap penggunaan aplikasi Tik Tok.
Jika seseorang tidak mendapatkan informasi tentang Tik Tok mungkin saja
mereka tidak mengenal aplikasi Tik Tok, bahkan sampai menjadi penggunanya.
Maka dari itu informasi dikatakan penting sekali dalam penggunaan aplikasi Tik
Tok. Pengaruh dari media sosial yang merupakan bagian dari media informasi
Tik Tok dapat diolah menjadi media pembelajaran dan media informasi yang
menarik dan interaktif bagi peserta didik karena berisi video yang berisi penjelasan
yang jelas dan singkat sehingga membuat penonton tidak bosan jika harus menonton video
yang berdurasi lama, khususnya para siswa kelas 12 yang ingin mencari informasi seputar
Berikut ini merupakan beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian
1. Wisnu Nugroho Aji (2018): “ Aplikasi Tik Tok Sebagai Media Pembelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia ”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi Tik Tok bersama dengan
penggunaan metode dan tekhnik yang tepat, dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran
2. Bagus Prianbodo (2018): “Pengaruh Tik Tok Terhadap Kreatifitas Remaja Surabaya”.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi tik tok memiliki pengaruh sebesar 41,6%
Penelitian penelitian diatas relevan dengan penilitian yang akan dilakukan, yaitu sama
sama membahas tentang pembelajaran media sosial khususnya media sosial tiktok sebagai
media pembelajaran. Penelitian yang akan dilakukan akan lebih dikhususkan pada bagaimana
penggunaan aplikasi tiktok dalam persiapan masuk perguruan tinggi dan kefektivitasan cara
penyampaian informasi dari media tiktok dalam hal persiapan dan pembelajaran untuk masuk
perguruan tinggi.
Berdasarkan masalah yang dihadapi oleh guru adalah selama ini proses pembelajaran
penyampian materi dengan ceramah dan mencatat hal-hal yang dianggap penting yang
disampaikan oleh guru. Pembelajaran dilanjutkan dengan membaca buku kemudian siswa
disuruh menjawab soal soal yang ada di buku dan kemudian jika tidak ada yang bisa dijawab
maka disuruh menanyakan kepada guru. Proses pembelajaran tersebut masih memiliki
kelemahan dan aspek kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran karena bisa saja
guru yang ditanyakan kebingungan dan ujung ujungnya menyuruh kembali kepada siswa
sangat kurang. Dalam hal pembelajaran khususnya dalam hal media pembelajaran dan hal
media informasi jika kita mengandalkan cara belajar yang masih seperti itu tanpa adanya
penunjang lainnya akan terasa sangat kurang apalagi di era 4.0 yang memanfaatkan teknologi
sebagai media pembelajaran dan media informasi khususnya untuk persiapan masuk
perguruan tinggi yang perlu mendapatkan informasi yang cepat dan akurat. Maka dari itu
tiktok dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan media informasi untuk persiapan
masuk perguruan tinggi sehingga penyampaian informasi yang didapatkan cepat, apalagi
video tiktok memberikan informasi yang jelas dengan durasi yang singkat sehingga membuat
penonton tidak bosan jika harus menonton video yang berdurasi lama. Dalam hal media
pembelajaran aplikasi tiktok membantu para pelajar kelas 12 dalam penyampaian materi
dimana video pembelajaran pada tiktok berdurasi singkat, padat dan jelas. Oleh karena itu
pemanfaatan aplikasi tiktok sebagai media pembelajaran dan media informasi untuk masuk
perguruan tinggi dapat menunjang pembelajaran para siswa untuk mempersiapkan diri masuk
perguruan tinggi yang diinginkan, sehingga diharapkan dengan pemanfaatan aplikasi tiktok
sebagai media belajar dan media informasi dapat meningkatkan persiapan para siswa kelas 12
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Jika dipandang perlu,
sementara atan memprediksi perubahan apa yang akan terjadi pada objek penelitian jika
suatu tindakan dilakukan. Hipotesis tindakan pada PTK pada umumnya dalam bentuk
kecendrungan atau keyakinan pada proses atau hasil belajar yang akan muncul setelah suatu
Berlandaskan kajian teori dan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas, hipotesis
penelitian ini adalah jika kita menggunakan aplikasi tiktok sebagai media pembelajaran dan
media informasi untuk persiapan masuk perguruan tinggi dan jika dilihat dari para pelajar
yang sering menggunakan media sosial sebagai media belajar dan media informasi tingkat
kefektivitasan cara penyampaian informasi dari media tiktok dalam hal persiapan dan
pembelajaran untuk masuk perguruan tinggi, sangat tinggi, maka persiapan para pelajar kelas
Sebuah karya ilmiah tidak lepas dari penggunaan metode. Secara umum metode
penelitan adalah suatu prosedur atau tata cara sistematis yang digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi. Metode penelitian atau bisa disebut metode ilmiah
dan modifikasi hipotesis berdasarkan penerapan logis dan penjelasan yang benar adanya. Dari
hal tersebut metode ini djadikan pedoman dalam penenelitian sekaligus menghasilkan karya
tulis ilmiah yang maksimal. Metode penelitian ini lebih lanjut akan membahas tentang (1)
rancangan penelitian, (2) subjek dan objek penelitian, (3) Lokasi penelitian. (4) metode
pengumpulan data, (5) instrument penelitian, dan (6) metode analisis data. Berikut akan
Rancangan penelitian adalah sistem yang digunakan untuk membuat ketetapan masuk
akal dan rasional yang digunakan untuk memperoleh hasil penelitian yang akurat dan valid
(Cavana, 2001). Penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Aplikasi Tiktok Dalam Persiapan
Peserta Didik Masuk Perguruan Tinggi” ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif
kualitatif.
Rancangan deskriptif kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan
fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat alamiah tanpa memberikan perlakuan yang
menguraikan dan menafsirkan situasi yang terjadi dalam konteks efektifitas pembelajaran dan
secara kualitatif sehingga data yang dihasilkan sesuai dengan adanya. Perlakuan manipulatif
atas tujuan pribadi tidak diberlakukan dalam penelitian ini. kecuali data yang tidak ada
sangkut pautnya dalam penelitian ini akan dihilangkan. Pelaksanaan penelitian ini
Dalam sebuah penelitian selalu dibutuhkan dengan adanya data. Melalui sebuah data
berbagai sumber informasi menjadi lebih terpercaya. Data yang dikumpulkan memiliki
peranan penting untuk memecahkan suatu masalah dan menentukan suatu kebijakan, data
yang diperoleh juga dapat digunakan sebagai acuan dalam setiap implementasi suatu kegiatan
penelitian. Dalam suatu penelitian terdapat dua hal yang sangat berpengaruh yaitu instrumen
penelitian dan juga pengumpulan data. Jika kedua hal tersebut dilaksanakan dengan benar,
Berdasarkan hal tersebut, data yang diperlukan untuk menjawab masalah yang diangkat
peneliti adalah
1. Data mengenai Efektivitas media belajar melalui aplikasi Tiktok.
2. Data mengenai kecepatan dan jangkauan informasi yang bisa disebarkan melalui aplikasi
tiktok.
3. Data mengenai pendapat wawancara dan survei kuisioner tentang informasi dan
pembelajaran melalui media aplikasi tiktok.
Untuk mengumpulkan data tersebut, akan digunakan dua metode yaitu metode kuisioner dan
metode wawancara Uraian mengenai metode akan dipaparkan secara lengkap sebagai berikut.
Subjek penelitian adalah Batasan penelitian bisa menentukan dengan benda, hal atau
pernyataan tersebut, subjek dalam penelitian ini mengangkat tajuk rencana bersifat sosial
sebagai variable yang terdapat pada penelitian kami. Kalangan Pelajar dipilih menjadi subjek
karena pada penelitian kali ini sangat sesuai untuk golongan para pelajar yang ingin lanjut
masuk perguruan tinggi Dan beberapa oknum pemerintah yang mengayomi instansi
pendidikan
3.2.2 Objek Penelitian
Yang dimaksud obyek penelitian, adalah hal yang menjadi sasaran penelitian ( Kamus
Bahasa Indonersia; 1989: 622). Menurut (Supranto 2000: 21) obyek penelitian adalah
himpunan elemen yang dapat berupa orang, organisasi atau barang yang akan diteliti.
Kemudian dipertegas (Anto Dayan 1986: 21), obyek penelitian, adalah pokok persoalan yang
hendak diteliti untuk mendapatkan data secara lebih terarah. Adapun Obyek penelitian dalam
tulisan ini meliputi: 1. Pemanfaatan aplikasi tik-tok 2. Pembelajarann pada aplikasi tik-tok 3.
atau lokasi sosial penelitian yang dicirikan oleh adanya unsur yaitu pelaku, tempat, dan
kegiatan yang dapat di observasi. Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian
dilakukan. Penetapan lokasi penelitian merupakan tahap yang sangat penting dalam dengan
lokasi penelitian berarti objek dan tujuan sudah ditetapkan sehingga mempermudah penulis
dalam melakukan penelitian. Lokasi ini bisa di wilayah tertentu atau suatu lembaga tertentu
dalam masyarakat. Untuk memperoleh data yang jelas dan akurat lokasi penelitian dilakukan
terlihat dari kekayaan data yang terkumpul. Pada dasarnya, pengumpulan data dilakukan
untuk memeroleh data yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian. Sugiyono
(2010:222) mengatakan, bahwa dalam suatu penelitian ada dua hal utama yang memengaruhi
kualitas hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data.
Ketika pengumpulan data telah dilakukan dengan maksimal dengan instrumen yang tepat,
Berdasarkan hal tersebut ada dua metode yang dilakukan untuk mendapatkan data
Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member
seperangkat pertanyaan kepada responden untuk dijawabnya, dapat diberikan secara langsung
maupun tidak langsung melalui internet. Jenis angket ada 3 yaitu angket terbuka tertutup, dan
campuran. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian adalah kuisioner campuran. Kuisioner
campuran adalah kuisioner penelitian dengan perpaduan antara kuisioner terbuka dan tertutup
dimana ada beberapa jawaban yang sudah ditentukan oleh peneliti (ya/tidak) dan ada juga
beberapa yang memberi kesempatan responden dengan pendapat sendiri. Metode kuisioner
dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab masalah yaitu effektifitas pembelajaran
Dalam hal ini, peneliti akan mengumpulkan data berupa jawaban dari responden
selama 4 hari. Kemudian difokuskan pada bagian permasalahan dan dikumpulkan sebagai
data penelitian. Kuisioner ini menjangkau banyak orang dalam waktu yang efisien peneliti
dapat memperoleh data jawaban untuk acuan dalam pembahasan masalah pertama sampai
ketiga.
Metode wawancara dilakukan untuk menambah adanya perspektif baru dari masalah
yang diteliti sebelumnya menggunakan metode kuisioner dan juga dari metode wawancara ini
dapat member informasi secara akurat, komprehensif serta objektif dan berimbang karena
dalam metode ini peneliti secara langsung menginterview responden dimana partisipasi
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur.
penelitian berupa pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya (Sugiyono 2017:220). Alasan
jawaban yang terstruktur dan subyek wawancara kita ialah sekdis pendidikan jadi wawancara
permasalahan effektifitas pembelajaran melalui media tiktok dalam metode ini peneliti akan
mendapatkan data yang lebih alid karena berinteraksi langsung dengan responden.
Wawancara akan dilakukan kepada Sekdis pendidikan kota gianyar —(tolong lanjukan lagi
sedikit bang)
Instrumen penelitian pada hakikatnya merupakan alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2010). Penelitian ini menggunakan
dua metode pengumpulan data sehingga diperlukan dua instrumen penelitian. Masing-masing
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, dapat diberikan secara
langsung atau melalui pos atau internet. Jenis angket ada dua, yaitu tertutup dan terbuka.
Kuesioner yang digunakan dalam hal ini adalah kuesioner tertutup yakni kuesioner yang
sudah disediakan jawabannya, sehingga responden tinggal memilih dan menjawab secara
Metode kuisioner atau angket digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
mengumpulkan data dari jumlah responden yang terbilang banyak. Responden dapat dengan
bebas menjawab pertanyaan yang telah disediakan tidak terlalu terikat oleh waktu dan saat
data yang sudah terkumpul dengan pertanyaan yang sama, hasil ( jawaban responden )
dianalisis dengan mudah. Perangkat atau alat yang digunakan berupa angket dalam bentuk
google form yang memuat beberapa pertanyaan berhubungan dengan masalah yang akan
diteliti. Berikut instrumen google form yang digunakan dalam penelitian ini.
Dokumentasi kuisioner :
3.5.2 Instrumen metode wawancara
Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung
berguna untuk mendapatkan data dari tangan pertama (primer), pelengkap teknik
pengumpulan lainnya, menguji hasil pengumpulan data lainnya (Usman dan Akbar, 2008:
55).
Instrumen pengumpulan data yang akan digunakan dalam wawancara adalah metode
dokumentasi berupa rekaman suara dan foto. Petanyaan dari peneliti dan jawaban dari
responden akan direkam sehingga sangat membantu dalam proses pengolahan data. Melalui
rekaman ini jawaban dari responden tidak akan tertiggal sehingga data hasil dari wawancara
tidak terlewatkan selama wawancara. Berikut instrument yang digunakan dalam wawancaara.
pendukung metode kuisioner dalam pengumpulkan data, apabila metode kuisioner kurang
mendalam sehingga dengan metode wawancara akan memperoleh informasi lebih mendalam
Pertanyaan Wawancara
Pemanfaatan Aplikasi TikTok Dalam Persiapan Peserta Didik Masuk Perguruan Tinggi
3) Apakah menurut Bapak aplikasi tiktok dapat menunjang dalam proses belajar
mengajar?
4) Jika iya,seberapa efektifkah aplikasi tiktok dalam menunjang proses belajar
mengajar?
6) Sebagai Pengawas SMA pada Dinas Dikpora Prov Bali seberapa besar mayoritas
7) Apakah Sekolah pernah bekerja sama melalui aplikasi tiktok dalam Persiapan
aplikasi tiktok?
9) Adakah wadah/tempat yang disediakan oleh sekolah terhadap content creator yang
Jawaban :
2. Tik Tok adalah sebuah aplikasi di mana para penggunanya bisa berbagi video musik
3. Ya Dapat:
5. Informasi persiapan masuk perguruan tinggi dapat dari web sekolah, system informasi
8. Selama ini belum prnah ada tendensi penyimpangan dalam penggunaan aplikasi tik
tok
9. Setahu saya belum ada wadah content creator, tapi sekolah pernah melakasankan
lomba tiktok
10. Setahu saya belum pernah ada pemanfaatan Aplikasi TikTok Dalam Persiapan Peserta
Data yang diperoleh melalui metode kuisioner dan wawancara akan dianalisis dengan
penelitian. Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data
kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah
Prosedur analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan prosedur
dengan model analisis Miles dan Huberman, yakni reduksi data (reduction data), penyajian
memilih hal-hal pokok, memfokuskan hal-hal penting, lalu dicari tema dan polanya. Reduksi
data dalam penelitian ini diawali dengan kegiatan pengumpulan data melalui metode
kuisioner dan wawancara. Yakni membuat beberapa pertanyaan (angket) dalam bentuk
google form terkait dengan masalah mengenai series Layangan Putus selanjutnya dilakukan
reduksi data terhadap hasil dari angket tersebut. Hasil data dari metode kuisioner dikaitkan
atau dihubungkan dengan hasil dari metode wawancara sehingga terlihat data yang
diinginkan. Tahap selanjutnya adalah merangkum kembali hasil data dari dua metode
tersebut dan memilah data yang diperlukan dan menghilankan data yang tidak perlu. Hal ini
dilakukan agar peneliti dapat merangkum poin-poin penting yang didapat dalam masalah
b. Penyajian Data
Dalam penelitian kuanlitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, flowcart, dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data
terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.
Penyajian data dalam penelitian ini yang terdiri dari data hasil kuisioner dan data hasil
wawancara akan disajikan dalam bentuk uraian singkat. Pemaparan uraian terstruktur sesuai
urutan rumusan masalah. Hal ini bertujuan agar hasil data yang diperoleh tersusun rapi dan
c. Verifikasi
Langkah terakhir yang dilakukan setalah adanya reduksi dan penyajian data adalah
dikakukannya penyimpulan meliputi, (1)Efektivitas media belajar melalui aplikasi Tiktok, (2)
Efektifitas penerimaan informasi tentang perguruan tinggi melalu aplikasi tiktok, (3) dampak
positif dan negative penggunaan aplikasi tiktok sebagai media pembelajaran dan informasi
seputar perguruan tinggi. Sugiono (2010:345) Kesimpulan awal masih bersifat sementara dan
akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat dalam tahap pengumpulan data
berikutnya. Namun, apabila data-data awal sudah didukung dengan bukti yang benar adanya
Dalam bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasannya. Pengambilan data dalam
penelitian ini dilakukan dengan metode angket dan wawancara. Uraian dibagi menjadi dua,
yaitu (1) hasil penelitian (data hasil angket dan data hasil wawancara) dan (2) pembahasan
Hasil penelitian yang diperoleh adalah berupa data melalui angket dan wawancara. Data hasil
penelitian dikumpulkan menggunakan metode angket pada google form. Sedangkan, data
jawabannya. Berdasarkan hal tersebut, maka akan terurai data-data yang lengkap dan sesuai
Tik Tok adalah sebuah aplikasi di mana para penggunanya bisa berbagi video musik dengan
3).Apakah menurut Bapak aplikasi tiktok dapat menunjang dalam proses belajar mengajar
4).Jika iya,seberapa efektifkah aplikasi tiktok dalam menunjang proses belajar mengajar
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak I Gusti Ngurah Rai S.Pd.,M.Pd selaku Pengawas
SMA Dinas Pendidikan Provinsi Bali, dapat disimpulkan bahwa aplikasi tiktok cukup
berperan dalam persiapan peserta didik masuk perguruan tinggi.Cara tersebut dibuktikan
dengan banyaknya penggunaan aplikasi tiktok di kalangan pelajar SMA serta melihat dari
manfaat aplikasi tiktok sebagai media pembelajaran dan juga informasi.Namun tak sedikit
pula penyimpangan yang terjadi dari aplikasi tiktok tersebut mengingat fungsi lain dari
aplikasi tiktok itu sendiri.Pemerintah Provinsi Bali sangat mendukung jika kita para pelajar
mampu memanfaatkan aplikasi tiktok seefektif mungkin terutama dalam mempersiapkan
Pembahasan hasil penelitian ini akan mengacu pada data-data yang ditemukan di lapangan, baik
4.2.1. Pemanfaatan Aplikasi TikTok Dalam Persiapan Peserta Didik Masuk Perguruan
Tinggi
Berdasarkan hasil penelitian berupa angket dan wawancara, sebagian besar responden merupakan
pengguna aktif aplikasi TikTok. Responden rata-rata menghabiskan waktu sekitar 1-2 jam dalam
menggunakan aplikasi tiktok.Dalam pemberian informasi terutama seputran perguruan tinggi, tiktok
pro kontra antara efektif atau tidaknya penggunaan aplikasi tiktok itu sendiri.Jika berbicara mengenai
konten yang terkandung didalamnya, informasi yang didapat dari media aplikasi tiktok sangat berguna
untuk mencari perguruan tinggi.Hal ini didasarkan banyak universitas yang berlomba-lomba untuk
mempromosikan kampus mereka guna dikenal di kanca nasional. Tak sedikit pula content creator
yang membahas strategi atau persiapan peserta didik masuk perguruan tinggi.Hal inilah yang
mendasari efektifitas pemanfaatan aplikasi tiktok dalam persiapan peserta didik masuk perguruan
Bagaimana tanggapan anda tentang pembelajaran dan sumber informasi seputar persiapan masuk
Respons : Sumber informasi terkait perguruan tinggi yang diberikan sangat lengkap, mudah
dimengerti, dan relavan dengan sistem penerimaan PTN sekarang. Tiktok juga membagikan video
singkat tentang materi tertentu yang sesuai dengan materi di sekolah yang sangat mudah dimengerti
karena terdapat animasi video dan disampaikan dengan interaktif (Bintang Aristia)
Bagaimana tanggapan anda tentang pembelajaran dan sumber informasi seputar persiapan masuk
Respons : Menurut saya aplikasi tiktok ini sangat bagus, kita bisa mendapatkan tips untuk belajar agar
lebih mudah dan juga informasi mengenai universitas. Selain itu juga aplikasi tiktok dapat