Anda di halaman 1dari 57

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT. DRA Component Persada


PT. DRA Component Persada merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang Manufacturing Industrial Fastering Component yang
memproduksi berbagai macam jenis baut yang digunakan untuk aksesoris peralatan
elektronik dan otomotif. Dengan proses produksi yang berlangsung bersifat job
order, yakni proses produksi berjalan apabila ada permintaan dari pelanggan.
Seluruh produk dan dirancang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
pengakuan internasional dengan sertifikat mutu ISO 9001:2008.
Produk utama yang dihasilkan adalah screw, bolt, nut, dan pin dengan
spesifikasi yang bermacam–macam sesuai dari kebutuhan customer. Untuk
menentukan baut yang diinginkan, customer dapat mengirimkan spesifikasi produk
berupa gambar desain, bentuk asli barang yang diinginkan maupun berupa
spesifikasi berdasarkan perkiraan. Kemudian tim produksi akan menentukan
gambar desain baut yang dibuat. Setelah mendapatkan persetujuan maka kemudian
barang akan diproduksi sesuai pesanan. Oleh karena itu, sistem Manufacture yang
digunakan pada PT. DRA Component Persada yaitu sistem Manufacture Job
Order, dimana perusahaan memproduksi sesuai dengan pesanan konsumennya.
PT. DRA Component Persada didirikan oleh seorang pemilik perusahaan
bernama Bapak Sodikun. Beliau memiliki latar belakang pendidikan Sarjana
Tekhnik Industri di Universitas Pancasila, Bogor, pada tahun 1992-1996 dan
melanjutkan pendidikan Pasca Sarjana Administrasi Bisnis di Universitas Mercu
Buana, Jakarta pada tahun 1998–2001. Kemudian sekarang beliau menjadi dosen
di Universitas Pancasila semenjak tahun 2011 dan beliau sekaligus menjabat
sebagai direktur PT. DRA Component Persada.
PT. DRA Component Persada pertama kali didirikan pada tanggal 18
Februari 2010 tepatnya berlokasi di Jl. Raya Narogong KM 14,5 Pangkalan 5,
Ciketing Udik, Bantar Gebang, Bekasi. Di lokasi tersebut pemilik hanya
menyewakan tempat guna dijadikan pabrik. Pada awalnya mesin yang digunakan
hanya berkisar kurang lebih 7 buah. Namun dengan tingkat permintaan yang

43
44

semakin tinggi, pemilik juga merasa mesin yang digunakan saat itu belum cukup
untuk memenuhi tingkat pesanan tepat waktu, dan apabila ingin menambah mesin,
area lokasi pabrik tidak cukup untuk memenuhi standar yang ada. Masalah juga
bertambah ketika harga sewa tempat sangat tinggi sehingga mengurangi
keuntungan dari perusahaan. Untuk menghadapi masalah tersebut akhirnya
diputuskan untuk membangun pabrik yang baru dengan tanah dan bangunan
kepemilikan sendiri dan menekan biaya sewa juga membuat pemilik memutuskan
untuk memindahkan lokasi pabrik.
Setelah melakukan pembangunan pabrik pada tahun 2015-2016, semua
aktifitas pada kantor pusat dan produksi dipindahkan ke pabrik baru yang berlokasi
di Jl. Raya Cileungsi Setu, Kampung Pasirangin, Desa Pasirangin RT.001/RW. 004,
Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor – Jawa Barat. Dengan jumlah karyawan
23 orang (November 2017). Dengan luas area tanah 900 m2 dan luas bangunan 584
m2, yang terdiri dari ruang produksi, ruang kantor, gudang finish good dan ruang
packing.
PT. DRA Component Persada mengutamakan kualitas dan berkomitmen
menghadirkan produk bermutu bagi pelanggan dengan harga yang kompetitif
sehingga mampu disejajarkan dengan perusahaan lain yang sejenis. Dalam proses
kegiatannya, PT. DRA Component Persada menggunakan sistem manajemen mutu,
yaitu ISO 9001:2008 untuk menjamin dan menjaga kesesuaian mutu proses produk
demi kepuasan pelanggan. Selain itu, PT. DRA Component Persada juga
mengutamakan keselamatan lingkungan dan umat manusia. Oleh karena itu, PT.
DRA Component Persada menerapkan RoHS Free pada produknya untuk menjaga
kelestarian lingkungan dan kelangsungan umat manusia.
4.1.1 Profil Perusahaan
PT. DRA Component Persada merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang Manufacturing Industrial Fastering Component yang
memproduksi berbagai macam jenis baut yang digunakan untuk aksesoris peralatan
elektronik dan otomotif. Seluruh produk dan dirancang sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia (SNI) dan pengakuan internasional dengan sertifikat mutu ISO
9001:2008.
Adapun profil usaha lebih rinci sebagai berikut:
45

Nama perusahaan : PT. DRA Component Persada


Nama pemilik : Sodikun
Jabatan : Direktur
Tahun berdiri : 2010
Jenis usaha :Manufacturing Industrial Fastener
Component
Produk : Screw, Bolt, Nut, dan Pin
Alamat usaha : Jalan Raya Cileungsi Setu, Kampung
Pasirangin, Desa Pasirangin RT. 001/ RW.
004, Kec. Cileungsi, Kab. Bogor - Jawa
Barat, Indonesia
Area : Tanah : 900 m2
Line Produksi : 500 m2
Area Packing : 32 m2
Area Finish Good : 26 m2
Area Kantor : 26 m2
Telepon : 021-2296-7878
Fax : 021-2296-7878
Jumlah pekerja : 30 karyawan (November, 2017)
Email : dra_component@yahoo.com
Kapasitas Mesin : 1. Mesin Heading : 9 unit
2. Mesin Rolling : 9 unit
3. Mesin Trimming : 2 unit
4. Mesin Cutting : 1 unit
4.1.2 Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan
Visi: “Menjadikan perusahaan manufaktur yang mengutamakan kepuasan
pelanggan serta menjaga kelestarian lingkungan dan dapat dipercaya”
Misi:
1. Meningkatkan dan mengembangkan mutu layanan berdasarkan prinsip
profesionalisme
2. Meningkatkan budaya kerja melalui kualitas SDM
46

3. Memelihara dan menjaga lingkungan kerja dan lingkungan masyarakat


sekitar
Nilai- Nilai Perusahaan:
1. Kerjasama tim
2. Kualitas Produk
3. Bertanggung jawab
4. Berintegritas
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Sebuah perusahaan tidak akan bisa berjalan tanpa adanya peranan dari setiap
bagian Departmen yang saling berkesinambungan dalam kegiatannya. Peranan
tersebut digambarkan melalui struktur organisasi, dimana struktur organisasi
tersebut menggambarkan pembagian kerja, pelimpahan wewenang, kesatuan
perintah dan tanggungjawab yang jelas. Untuk itu perusahaan harus memiliki
sebuah struktur organisasi agar kegiatan dapat berjalan secara sistematis dan sesuai
dengan yang diharapkan. Berikut merupakan struktur organisasi yang ada di dalam
PT DRA secara keseluruhan seperti Gambar 9.

Direktur

General Manager

Manager Manager Manager HRD & Manager ACC &


Manager ISO Manager QC Manager Manager PPIC
Procement Produksi GA Fin
Marketing

Staff ISO Staff QC Staff Procement Staff Purchasing Staff Marketing Leader Produksi Staff PPIC Staff Personalia Staff ACC & Fin

Departement Operator
Office Boy
Produksi Driver Packing

Gambar 9 Struktur Organisasi PT. DRA Comonent Persada


Sumber: PT. DRA Component Persada
Tugas dan wewenang setiap Departmen:
1. Direktur Perusahaan
a. Memimpin dan mengkoordinir organisasi agar tetap berjalan lancar.
b. Menentukan kebijakan perusahaan.
c. Mempunyai kewenangan dalam membuat perencanaan.
d. Mengendalikan segala sesuatu yang terjadi dalam perusahaan.
e. Mengatur dan mengawasi semua yang terlibat dalam perusahaan.
f. Membangun relasi dengan mitra kerja
47

g. Memberikan pelatihan dan pengembangan karyawan.


h. Memiliki kewenangan mengangkat dan memutuskan hubungan
kerja dengan karyawan.
2. General Manager
a. Mengelola operasional harian perusahaan.
b. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan
menganalisis semua aktivitas bisnis perusahaan.
c. Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran di
perusahaan.
d. Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan
dengan efektif dan optimal
e. Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusahaan.
f. Merencanakan dan mengeksekusi rencana strategis perusahaan
jangka menengah dan jangka panjang untuk kemajuan perusahaan.
g. Menghadiri pertemuan, seminar, konferensi maupun pelatihan.
3. Departemen ISO (International Organization for Standardization)
a. Bertugas untuk mengkoordinasi setiap departemen untuk
menyiapkan laporan–laporan terkait untuk keperluan audit.
b. Memeriksa dan mengevalusi kelayakan dari supplier.
4. Departemen Quality Control
Bertugas untuk menjami produk yang dihasilkan memenuhi standar
kualitas yang diinginkan pelanggan.
5. Departemen Procurement
a. Bertugas sebagai penyedia barang dan jasa agar proses produksi
berjalan dengan baik.
b. Melakukan pembandingan harga satu barang dengan yang lainnya.
c. Melakukan evaluasi kinerja supplier.
d. Melakukan pemilihan/seleksi rekanan supplier sesuai kinerja
perusahaan.
e. Membuat laporan penerimaan barang.
6. Departemen Marketing
48

a. Bertugas untuk melakukan analisis konsumen dan mencari


pesanan untuk produksi.
b. Mempromosikan barang yang akan dipasarkan.
c. Mencatat barang yang akan dipasarkan.
d. Mencatat seluruh jadwal yang berhubungan dengan pemasaran
seperti jadwal pameran.
e. Bertanggung jawab atas penjualan produk.
f. Membangun relasi dengan mitra kerja.
7. Departemen Manufacture
a. Membangun kerjasama yang baik antar bagian produksi.
b. Bertanggung jawab terhadap proses produksi.
c. Mengatur jalannya operasional sehingga berjalan dengan lancar.
d. Mengawasi proses produksi.
e. Bertugas untuk menjamin kondisi mesin dapat beroperasi dengan baik
dan membuat proses produksi berjalan dengan baik dan efisien.
f. Memastikan bahan baku yang diterima sesuai dengan yang
dibutuhkan.
8. Departemen PPIC (Production Planning Inventory Control)
a. Bertugas untuk mempersiapkan, merencanakan dan melakukan
produksi yang bersifat job order (pesanan tertentu).
b. Mencatat seluruh jadwal produksi pengiriman barang.
c. Mencatat bahan baku dan bahan penolong yang sudah terpakai
dan yang masih tersisa digudang.
9. Departemen HRD (Human Resource Development) dan General
Affair
Bertugas dalam hal penanganan sumber daya manusia seperti
perekrutan karyawan baru dan peningkatan skill karyawan
10. Departemen Accounting dan Finance
a. Bertugas menangani semua laporan keuagan perusahaan.
b. Membuat seluruh laporan keuangan perusahaan.
c. Mengatur keluar masuknya keuangan perusahaan.
d. Memeriksa keuangan perusahaan.
49

4.2 Perencanaan Sistem pada PT. DRA Component Persada


Pada tahap perencanaan dalam SDLC, penulis melakukan identifikasi ke PT.
DRA Component Persada. Langkah ini untuk mengetahui seberapa jauh PT. DRA
dalam menjalankan bisnis mengunakan sistem yang ada dan seberapa jauh
pengelolaan keuangan. Setelah hasil wawancara dengan salah satu pegawai expert
PT. DRA ternyata perusahaan tersebut belum menggunakan sistem sama sekali baik
melakukan sistem pada tahap proses bisnis berjalan, maupun sistem untuk
mengelola keuangan.
Pada penelitian ini penulis akan menganalisis proses bisnis yang sudah
berjalan pada PT. DRA secara manual kemudian akan dipindahkan proses bisnis
tersebut secara otomatis menggunakan sistem. PT. DRA akan mengadopsi sistem
informasi akuntansi open source yang bernama Odoo, sistem informasi akuntansi
yang friendly dan mudah digunakan oleh semua karyawan, sistem informasi
berbasis open source Odoo dapat memudahkan berjalannya proses bisnis pada PT.
DRA. Sistem Odoo akan mengikuti alur atau proses bisnis yang sudah berjalan
secara manual mengikuti yang sudah ada dan menganalisis untuk dapat diupload
kedalam sistem.
Banyak pilihan ERP di dunia, tapi pada penelitian ini penulis lebih memilih
untuk menggunakan Open Source Odoo. PT. DRA Component Persada adalah
perusahaan bisnis yang berada ditingkat middle, karyawan yang ada di objek
penelitian tersebut tidak terlalu paham dan tidak tertarik untuk menggunakan
software untuk mempermudah pekerjaannya. Dengan demikian peneliti
mengusulkan PT. DRA untuk mengadopsi ERP untuk membantu menjalankan
proses bisnis yang sudah ada. Odoo bersifat friendly kepada semua usernya, tidak
harus seorang bergelar sarjana untuk bisa menjalankannya, semua user yang
berlatar belakang apa saja dapat mudah mengerti dan dapat mengoprasikannya.
Odoo mempunyai integrasi yang solid antar setiap bagian mulai dari setiap
departemen, pencatatan accounting, gaji karyawan dan semua hal karena Odoo
dapat menambahkan modul sendiri, Odoo juga dapat custom sesuai keinginan,
Odoo menawarkan fleksibilitas untuk custom apapun yang ada di dalamnya, sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.
50

Penelitian ini memabahas tiga Departmen dengan proses bisnis yang


berbeda-beda, penulis akan menjelaskan dengan kualitatif dan gambar cara tiga
proses bisnis tersebut berjalan. Tiga Departmen tersebut adalah Departmen
Procurement, Departmen Marketing dan Departmen manufacturing. Pada tahap
pertama yaitu perencanaan masih membahas dengan cara digabungkan yang intinya
semua proses bisnis dalam PT. DRA belum menggunakan sistem informasi.
Dengan menggunakan Open Source Odoo penulis berharap PT. DRA dapat menjadi
perusahaan yang lebih besar dan dapat bersaing dengan perusahaan manufaktur
distrik lainnya.
No. Tahapan SDLC Mulai Selesei Presentase
1 Project Planning
a. Melakukan Wawancara
keseidaan pada Objek 08 Mei 2018 09 Mei 2018
Studi Kasus
b. Mewawancarai pegawai
untuk mengetahui sejauh
08 Mei 2018 09 Mei 2018
mana proses bisnis
berjalan pada PT. DRA
c. Mengetahui apa saja yang 100%
dibutuhkan di dalam
10 Mei 2018 10 Mei 2018
sistem untuk PT. DRA
dikemudian hari
d. Mencocokan sistem apa
yang dapat digunakan
untuk karyawan yang rata- 11 Mei 2018 11 Mei 2018
rata memiliki keterbatasan
ilmu modern
2 Analisis Kondisi Perusahaan
a. Mempelajari cara proses
bisnis berjalan pada PT. 12 Mei 2018 15 Mei 2018
DRA secara manual
b. mengambil data-data yang
dibutuhkan untuk setup
12 Mei 2018 15 Mei 2018 100%
master data pada sistem
informasi
c. Menggambar proses bisnis
manual PT. DRA dengan 16 Mei 2018 18 Mei 2018
pola Flowchart
3 Design
51

No. Tahapan SDLC Mulai Selesei Presentase


a. Dokumentasi proses
bisnis dengan Odoo dan 18 Juli 2018 19 Juli 2018
berupa narasi
b. Menggambar Proses 100%
Bisnis yang akan
20 Juli 2018 21 Juli 2018
dijalankan pada sistem
informasi Odoo
4 Implementation
a. Setup Masterdata ke
22 Juli 2018 27 Juli 2018
sistem informasi Odoo
b. Setting permodul 28 Juli 2018 29 Juli 2018 90%
c. Menjalankan Proses bisnis 10 Agustus
30 Juli 2018
yang sudah digambar 2018
d. Training ke user/ 12 Agustus 20 Agustus
karyawan PT. DRA 2018 2018
Tabel 3 Work Breakdown Structure
Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2018
Pada Table Work Breakdown Structure menjelaskan tahapan penulisan
dengan jadwal mulai sampai dengan selesei, serta Work Complate atau Presentase
meyeleseikan penelitian ini. Di mulai dari tahan Perencanaan, kedua Analisis
kondisi yang sedang berjalan pada PT. DRA Component Persada, kemudian ketiga
Design atau menggambarkan proses bisnis yang akan diimplementasikan pada
tahap selanjutnya, tahap terakhir adalah tahap keempat yaitu Implementation
mengimplementasikan porses bisnis yang sudah digambar pada tahap ketiga.

4.3 Analisis Kondisi Perusahaan Yang Sedang Berjalan


Melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu menganalisa proses bisnis manual
yang dijalankan PT. DRA. Hasil analisa penulis mengambil langsung data dan
gambar yang ada pada PT. DRA. Pada tahap ini juga penulis akan menjelaskan per
Departmen cara Departmen tersebut berjalan bekerjasama dengan perusahaan
lainnya. Performa perusahaan menjadi tolak ukur kompetensi yang muncul dari
persaingan global saat ini. Peforma itu dapat dillihat dari manajemen suatu perusahaan,
seperti laporan keuangan, produksi, kualitas, pasar penjualan, persediaan barang dan
yang tidak kalah penting yakni pengadaan bahan baku. Suatu perusahaan tidak akan
mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, maka perusahaan memerlukan hubungan dan
kerjasama dengan perusahaan lain dalam hal memenuhi kebutuhan perusahaan
52

tersebut, salah satunya yakni manajemen pengadaan barang, yang sangat


dibutuhkan untuk memastikan kebutuhan perusahaan untuk memproduksi
barang dapat terpenuhi.
4.3.1 Departmen Procurement
Departmen Procurement atau Departmen Pembelian adalah salah satu
komponen utama dari Supply Chain Management yang bertugas untuk
menyediakan input, berupa barang atau jasa yang dibutuhkan dalam kegiatan
produksi maupun kegiatan lain dalam perusahaan. Sangat penting bagi Departmen
Procurement untuk melakukan manajemen pengadaan kebutuhan perusahaan,
karena hal tersebut dapat berpengaruh pada produk yang dihasilkan, kinerja
karyawan dan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan. Begitu pula dengan PT.
DRA Component Persada, salah satu strategi untuk mendapat keuntungan yang
banyak adalah dengan cara mengontrol segala laporan informasi proses bisnis
setiap Departmen. Informasi tersebut digunakan untuk dijadikan bahan acuan
perusahaan dalam melangkah. Salah satu laporan tersebut adalah dari Departmen
Procurement mengenai manajemen pembelian bahan baku.
Ketika konsumen memesan suatu produk dan Departmen Manufacture
membutuhkan bahan baku, bagian Procurement akan memanajemenkan pembelian
dengan menentukan supplier yang menawarkan waktu delivery yang tepat. Karena
hal tersebut akan berhubungan dengan waktu produksi bahan baku sehingga
menjadi produk yang sesuai dengan spesifikasi yang diajukan oleh customer serta
waktu delivery produk 50 jual hingga sampai ditangan customer. Selain
memperhatikan waktu delivery, bagian Procurement juga memperhatikan harga
yang ditawarkan karena akan berpengaruh terhadap keuntungan yang didapatkan
oleh perusahaan dan kualitas bahan baku yang diterima, karena hal tersebut akan
mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan serta penilaian customer terhadap
PT. DRA Component Persada.
PT. DRA Component Persada memiliki suatu team yang khusus mengelola
pembelian bahan baku di perusahaan, yaitu sub Departmen Procurement. Adapun
tugas dan wewenang sub Departmen Procurement pada PT. DRA Component
Persada, yaitu:
53

1. Membuat dan menetapkan prosedur yang berkaitan dengan Procurement


seperti:
a. Melakukan evaluasi terhadap budget yang diajukan oleh PPIC.
b. Melaksanakan pengadaan atau pembelian material berdasarkan
budget material untuk kebutuhan operasional dan permintaan dari
departemen lain yang sudah disetujui atasan.
c. Mengkoordinir pelaksanaan evaluasi dari hasil kinerja supplier.
d. Melakukan pemilihan/seleksi rekanan pengadaan sesuai kinerja
perusahaan.
e. Membuat laporan penerimaan barang.
Proses pembelian pada PT. DRA Component Persada, meliputi langkah-
langkah berikut:
1. Penerimaan dan Pengecekan kelengkapan data pada Form Pengajuan
Pembelian.
Dalam prosedur ini, bagian Procurement menerima dan memeriksa kembali
formulir pengajuan pembelian lihat pada Lampiran 1 seperti nama dan
deskripsi barang, jumlah barang yang dibutuhkan, waktu kebutuhan barang,
keterangan dan catatan bila diperlukan. Jika data lengkap akan dilanjutkan
dan jika data tidak lengkap akan dikembalikan.
2. Mengajukan Quotation kepada Supplier
Dalam prosedur ini bagian Procurement mengajukan quotation (permintaan
pembelian) dalam bentuk formulir purchase order. Untuk satu jenis barang
yang diminta dapat dibuatkaan sampai dengan tiga quotation kepada tiga
supplier yang berbeda.
3. Konfirmasi Penjualan oleh Supplier
Setelah mendapatkan PO dari bagian Procurement PT. DRA Component
Persada, Supplier akan mengirimkan Sales confirmation lihat pada
Lampiran 2 yang berisi keterangan tentang ketersediaan stock, harga serta
estimasi waktu pengiriman barang.
4. Membandingkan Harga dan Waktu Kirim dari Beberapa Supplier
54

Setelah mendapatkan Sales confirmation dari beberapa supplier, bagian


Procurement akan membandingan dari harga dan waktu kirim yang
diajukan oleh Supplier, untuk menentukan Supplier mana yang akan dipilih.
5. Pembuatan Purchase Order
Setelah memilih Supplier, bagian Procurement membuat purchase order
Lampiran 3 yang dikirimkan ke supplier terpilih berdasarkan data yang ada
pada bagian Procurement.
6. Proses Penerimaan Barang
Dalam proses ini bagian Manufacture melakukan pemeriksaan yang
dituliskan dalam formulir Incoming Material Report Lampiran 4 mengenai
jenis, kualitas, mutu barang serta kesesuaian barang yang diterima dengan
barang yang dipesan dari pemasok. Kemudian bagian Manufacture
membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan barang dari
pemasok tersebut, serta menyerahkan Invoice Lampiran 5 kepada bagian
Procurement.
Formulir Incoming Material Report merupakan formulir yang beredar di
Departmen Manufacture PT. DRA Component Persada sebagai bukti
pencatatan barang apa saja yang telah diterima oleh PT. DRA Component
dari pemasok serta penilaian terhadap kualitas barang yang diterima dan
kesesuaian antara barang yang dipesan dan barang yang diterima. Selain itu,
pengecekan barang ini berguna untuk melihat apakah barang ada yang reject
atau tidak. Jika reject atau barang tidak sesuai dengan PO yang telah
dikirimkan, pihak Departmen Manufacture PT. DRA Component Persada
berhak untuk tidak menerima barang tersebut dan Supplier harus melakukan
pergantian barang yang sesuai.
Pada gambar 10 merupakan Flowchart yang digambarkan dengan aplikasi
flowchart yaitu proses bisnis pembelian bahan baku pada Departmen Procurement:
55

Proses Bisnis Pembelian Bahan Baku

Department Manufacturing Department Procurement Supplier

Mulai
Purcahse Order
Membuat Purchase
Order

Membuat Form
Permintaan
Pembeliaan
Purchase Order
Sales
Confirmed

Form Permintaan
Pembelian
Sales Confirmed

Membandingkan Purchase Order


Harga & Waktu
delivery dari tiap
1 supplier &
melakukan
pemilihan Supplier

Surat Jalan
Purchase Order
Surat Jalan ditunjukan kepada Invoice
supplier terpilih
Invoice

Invoice Pengiriman
Mengecek Barang
Incoming Material
Barang Masuk
Report
pada Form
Incoming
Material

Selesei
Incoming Material
56

Gambar 10 Flowchart Pembeliaan Bahan Baku


Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2018
Pada prosedur pembelian bahan baku, pada PT. DRA Component Persada
mempunyai beberapa tahapan/langkah untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan,
ada beberapa prosedur sistem informasi pembelian bahan baku seperti Gambar 10:
1. Departmen Procurement menerima dan melakukan pengecekan terhadap
kelengkapan data formulir permintaan pembelian dari Departmen
produksi.
2. Departmen Procurement membuat quotation (permintaan pembelian)
dalam bentuk formulir purchase order. Untuk satu jenis barang yang
diminta dapat dibuatkan sampai dengan tiga quotation kepada tiga
supplier yang berbeda.
3. Departmen Procurement menerima balasan dari Supplier berupa
Marketing confirmation yang berisi keterangan tentang ketersediaan stok,
harga serta waktu pengiriman barang.
4. Departmen Procurement akan melakukan pemilihan Supplier dengan
cara membandingkan harga serta ketetapan waktu pengiriman yang
dilampirkan oleh Supplier berdasarkan Marketing confirmation yang
diterima.
5. Departmen Procurement membuat purchase order yang kepada Supplier
terpilih.
6. Departmen Manufacture menerima barang dari Supplier yang disertai
dokumen surat jalan dan invoice serta melakukan pengecekan kualitas
dan kesuaian barang dengan pesanan pada formulir incoming material
report.
7. Departmen Procurement menerima invoice pembelian dari Supplier
melalui Departmen produksi, yang dikirimkan sebagai salah satu
dokumen dalam pengiriman barang.
8. Departmen Procurement menerima formulir incoming material report
dan Invoice dari Departmen produksi.
4.3.2 Departemen Marketing
Departemen Marketing nama lain dari Departemen Sales atau Divisi
Penjualan. Untuk meningkatkan kinerja kegiatan penjualan agar terorganisir
57

dengan baik, maka diperlukan suatu bagian khusus yang tepat dan dapat mengatur
semua kegiatan tersebut yaitu Departmen Marketing sehingga dapat menghasilkan
kontribusi yang sangat berarti bagi peningkatan keuntungan (profit) perusahaan.
Departmen Marketing adalah salah satu komponen utama dari keberlangsungan
hidup perusahaan yang bertugas untuk mencari konsumen sebanyak mungkin dan
menjaga hubungan baik dengan konsumen yang ada serta merencanakan
penjadwalan yang berhubungan dengan penjualan sehingga produk tersebut sampai
ke tangan konsumen dengan tepat waktu.
Begitu pula dengan PT. DRA Component Persada, salah satu strategi untuk
mendapatkan keuntungan yang besar adalah dengan cara mengontrol segala laporan
informasi proses bisnis setiap Departmen untuk dijadikan bahan evaluasi
perusahaan ke depannya. Salah satu laporan tersebut adalah dari Departmen
Marketing mengenai target penjualan produk. Sehingga ketika ada pesanan dari
konsumen dapat langsung diproses sampai menjadi sebuah produk untuk memenuhi
kebutuhan mereka dan meminimalkan biaya Manufacture agar mencapai laba
maksimal.
PT. DRA Component Persada memiliki suatu tim yang khusus mengatur
penjualan produk di perusahaan, yaitu Departmen Sales atau Departemen
Marketing. Adapun tugas dan wewenang Departmen Marketing pada PT. DRA
Component Persada, yaitu:
1. Menganalisa dan mencatat semua data mengenai informasi konsumen
2. Mencari order untuk produksi agar tetap menjaga keberlangsungan hidup
perusahaan
3. Mencatat dan mempromosikan barang yang akan dijual
4. Merencanakan dan mencatat seluruh jadwal yang berhubungan dengan
pengiriman barang yang telah disepakati dengan konsumen.
5. Membangun dan menjaga relasi dengan mitra kerja
6. Membuat dan merencanakan laporan target penjualan
Proses penjualan pada PT. DRA Component Persada, meliputi langkah-
langkah berikut:
1. Menerima form Purchase Order dan Drawing Product
58

Dalam prosedur ini, Departmen Marketing menerima form Purchase


Order Gambar dari customer yang sudah fix order yang berisi data
pesanan berupa nama produk, deskripsi produk, jumlah produk, harga
satuan produk, total harga, alamat tujuan, nomor PO, tanggal PO, dan
tanggal delivery yang harus dipenuhi oleh PT. DRA Component Persada.
Selain itu biasanya customer saat memberikan form PO disertakan dengan
Drawing Product. Drawing Product merupakan spesifikasi dan deskripsi
lengkap mengenai produk yang akan dipesan dalam bentuk sketsa produk
berisi ukuran serta tingkat toleransi maksimum minimum dan bentuk
produk yang diinginkan. Namun jika customer tidak menyertakan
Drawing Product saat memberikan form PO, Departmen Manufacture
akan membuatkan Drawing Product sesuai keterangan spesifikasi yang
diinginkan customer.
2. Konfirmasi Penjualan (Sale Confirmation) kepada Customer
Dalam prosedur ini Departmen Marketing memberikan balasan
persetujuan atau konfirmasi penjualan sebagai bentuk bahwa PT. DRA
Component Persada mampu melakukan proses produksi atas produk yang
dipesan customer dan akan segera melakukan produksi berupa tipe barang,
jumlah barang, harga satuan, total harga dan keterangan sehingga produk
tersebut sampai ke customer sesuai dengan waktu yang telah disepakati.
Balasan Sale Confirmation yang diberikan berupa kata-kata persetujuan
maupun pemberitahuan kendala yang terjadi selama proses produksi
sehingga dapat meminta dispensasi waktu pengiriman produk. Balasan ini
hanya melalu send email ke customer yang dituju. .
3. Memberikan Informasi Permintaan Produk
Dalam prosedur ini, Departmen Marketing memberikan data permintaan
produk ke bagian prodksi beruppa form PO Lampiran 6 dan sketsa
drawing product Lampiran 7 yang diberikan customer untuk segera
melakukan produksi atas permintaan product tersebut, namun jika
customer tidak memberikan sketsa drawing product Departmen
Manufacture akan membuat sesuai spesifikasi dan deskripsi yang
diberikan customer sehingga dapat segera melakukan proses pengiriman
59

ke customer secara on time. Sistem Manufacture yang digunakan PT.


DRA adalah job order merupakan proses produksi yang dilakukan suatu
perusahaan jika ada pesanan dari customer.
4. Penerimaan Laporan Final Inspection
Dalam prosedur ini, Departmen penjualan menerima laporan Final
Inspection Lampiran 9 dari Departmen Manufacture berupa nama produk,
product size, material yang digunakan, proses tambahan yang dilakukan
(plating, washer, heat treatment), nomor invoice, jumlah produk, kode
produk, item check, instrument, standard size, hasil pengecekan, customer,
dan tanggal packing sesuai dengan spesifikasi dan deskripsi yang
diinginkan customer. Laporan final inspection ini juga sebagai acuan
produk yang dipesan customer siap kirim.
5. Membuat Delivery Order dan Invoice
Dalam prosedur ini, setelah semua produk yang dipesan sudah jadi sesuai
spesifikasi customer dan siap dikirim, Departmen Marketing membuat
delivery order Lampiran 10 berupa nama customer, alamat customer,
tanggal delivery, nomor DO, Customer PO, deskripsi produk dan pesanan,
jumlah produk dan satuan packing. Delivery order ini juga berfungsi
sebagai surat jalan atau surat penyerahan produk berdasarkan Job Order
yang akan diiberikan ke customer dan sebagai bukti pengeluaran barang
Selain itu, Departmen Marketing akan membuat invoice Lampiran 11
berupa nomor invoice, nomor PO, nama customer, alamat customer, item
produk, jumlah produk, model number, deskripsi produk, harga satuan,
amount, subtotal, pajak, total seluruh invoice yan harus dibayar customer,
jangka maksimal pembayaran dan peberitahuan pebayaran dilakukan
secara transfer ke nomor rekening PT. DRA Component Persada. Invoice
ini berfungsi sebagai surat pernyataan tagihan biaya atas pesanan produk
tersebut yang harus dibayar customer. Invoice juga dibuat berdasarkan
dokumen delivery order yang telah dibuat sebelumnya.
5. Proses Pengiriman Barang
Dalam prosedur ini, jika semua poduk telah packing hingga pada proses
final inspection itu artinya produk tersebut siap dikirim ke customer.
60

Dalam proses pengiriman produk ada beberapa dokumen yang harus


diikutsertakan seperti form pruchase order yang diberikan oleh customer
agar customer dapat mengecek kesesuaian pesanan ketika menerima
produk, delivery order Lampiran 10 sebagai surat jalan, invoice Lampiran
11 sebagai surat penagihan biaya yang harus dibayar customer serta faktur
pajak Lampiran 12 berupa kode dan nomor sesi daktur pajak, pengusaha
kena pajak, pembelian kena pajak, nama produk kena pajak, harga jual,
dasar pengenaan pajak, PPN 10%x dasar pengenaan pajak dan total
PPBM yang telah ditentukan. Dalam proses pengiriman produk ini dapat
diambil sendiri oleh customer menggunakan kendaraan pribadi maupun
diantarkan menggunakan kedara PT. DRA
Flowchart pada gambar 11 menggambarkan proses perpindahan data yang
masuk dan keluar. Pada proses penjualan produk di PT. DRA Component Persada,
ada beberapa tahapan atau langkah untuk dapat melaksanakan penjualan produk
jadi yang hasilkan. Adapun prosesnya sebagai berikut:
1. Departmen Marketing Menerima Form Purchase Order dan disertai sketsa
Drawing Product namun jika tidak disertai Drawing Product, Departmen
Manufacture akan melakukan drawing sesuai spesifikasi dari customer.
2. Departmen Marketing memberikan Surat Balasan Sale Confirm kepada
Customer melalui send email berupa kata-kata persetujuan atas produk yang
dipesannya.
3. Departmen Marketing memberikan informasi Marketing Order dan
Drawing ke Departmen Manufacture. Produk yang dipesan oleh Customer
akan diproduksi oleh Departmen Manufacture sesuai dengan permintaan
customer.
61

Sistem Penjualan Produk


Departement
Customer Departement Marketing
Manufacture

Form Purchase
Melakukan
Mulai Order
Drawing

Form Purchase Ya
Tidak Membuat Sale
Order
Confim

Memberikan
Informasi Sales
Drawing
Order & Drawing

Sale
Confirmation

Barang
diproduksi

Laporan Final
Inspection

Delivery Order

Invoice

Selesei Pengiriman

Gambar 11 Sistem Penjualan Produk


Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2018
62

4. Departmen Manufacture melakukan Job Order yaitu proses Manufacture


ditentukan PT. DRA selanjutnya melakukan packing semua produk jadi
atau disebut proses final inspection dan yang dilakukan ketika ada pesanan
produk dari Customer. Setelah itu melakukan proses pengujian kualitas
terhadap produk yang dihasilkan dan setelah kualitas produk tersebut sudah
sesuai dengan standar yang telah produk siap dikirim.
5. Setelah semua proses produksi telah selesei dan produk siap dikirim,
Departmen Marketing akan membuat Delivery Order dan Invoice yang
ditunjukan unntuk customer sebagai dokumen untuk melakukan proses
pengiriman.
6. Dalam Proses pengiriman produk, Departmen Marketing akan mengirimkan
lampiran dokumen berupa Delivery Order sebagai surat penyerahan produk
dan Invoice sebagai surat penagihan biaya yang harus dibayar Customer.
7. Lalu Customer menerima produk berserta dengan lampiran dokumen yang
telah dikirim. Proses penagihan dilakukan 15 hari atau 30 hari setelah bayar
ke tangan Customer. Pembayaran dilakukan seccara transfer ke nomor
rekening PT. DRA Component Persada.
4.3.3 Departemen Manufakur
PT. DRA Component Persada telah menghasilkan banyak produk seperti
screw, bolt, nut dan pin, dan lain-lain. Produk yang dihasilkan berdasarkan
spesifikasi permintaan konsumen. Konsumen dapat mengirimkan spesifikasi
berbentuk gambar atau contoh berbentuk asli dari barang produk yang diinginkan
ataupun spesifikasi berdasarkan perkiraan dari konsumen. Apabila konsumen tidak
memberikan spesifikasi berupa gambar, maka departement Manufacture yang akan
membuat gambar desainnya. Setelah mendapat persetujuan dari konsumen, maka
bagian Manufacture akan mulai memproduksi barang sesuai dengan gambar desain
yang telah ditentukan. Hal tersebut untuk memudahkan dalam hal pembuatan.
Sistem Manufacturing yang berlangsung pada PT. DRA Component
Persada terdiri dari empat tahap yaki proses heading, proses trimming (opsional),
proses rolling dan proses cutting (opsional). Berikut merupakan penjelasan lebih
rinci dari proses Manufacture yang berlangsung pada PT. DRA Component
Persada:
63

1. Proses Heading
Proses Heading merupakan tahap pertama yang berlangsung pada PT.
DRA Component Persada. Pada tahap produksi ini raw material yang
berupa kawat baja akan dimasukan pada mesin. Lalu kawat baja tersebut
akan terpotong sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati. Saat proses
pemotongan mesin, sekaligus melakukan proses pembentukan produk
sepeti kepala baut. Jadi barang yang dihasilkan dari proses ini berbentuk
produk polos sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati.
2. Proses Trimming
Proses Trimming akan dilakukan apabila ada permintaan dari konsumen.
Produk yang telah melewati proses heading akan masuk ke proses ini. Pada
proses ini kepala produk yang sebelumnya berbentuk bundar akan menjadi
berbentuk sudut heksagoal.
3. Proses Rolling
Tahap produksi selanjutnya yakni proses rolling. Sesuai dengan namanya,
proses rolling merupakan proses pembentukan alir pada produk. Arah alir
produk ada dua yakni alir dengan drat arah ke kiri dan alir dengan drat arah
ke kanan.
4. Proses Cutting
Proses produksi yang berlangsung terakhir pada PT. DRA Component
Persada yaitu proses cutting. Proses cutting merupakan proses pemotongan
ujung screw sehingga screw menjadi tajam. Proses ini dilakukan sesuai
permintaan dari konsumen.
PT. DRA Component Persada juga membutuhkan sub-contractor yang
bertugas dalam menjalakan proses produksi yang tidak berlangsung pada PT. DRA
Component Persada. Hal itu dikarenakan pada PT. DRA tidak memiliki mesin
untuk menjalankan proses tersebut. Proses produksi yang dimaksud ialah proses
heat treatment dan proses platting. Berikut merupakan penjelasan lebih rinci dari
proses produksi yang berlangsung diluar PT. DRA Componet Persada:
1. Proses Heat Treatment
Pada proses ini barang yang sudah melewati seluruh proses produksi yang
ada pada PT. DRA akan dibakar pada suhu yang tinggi. Pembakaran ini
64

dimaksudkan untuk menguatkan produk yang dihasilkan, dan proses ini


dilakukan apabila ada permintaan dari konsumen.
2. Proses Platting
Proses platting merupakan proses pewarnaan pada produk. Produk awal
yang dihasilkan hanya berupa warna seperti layaknya kawat baja yang
sering kita lihat. Agar tampilanya lebih menarik dan kareena produk
yang dihasilkan diperuntukan untuk aksesoris otomotif dan peralatan
elektronik. Untuk pewarnaan pada produk itu sendiri tergantuk pada
permintaan konsumen.
Setelah semua proses dari masing-masing produk selesei maka produk akan
diperiksa oleh Quality Control untuk diperiksa apakah produk yang sudah di
Manufacture sudah lulus uji kelayakan produk sesuai dengan standar yanng sudah
ada. Ada 3 penilaian dalam proses pemeriksaan oleh Quality Control yaitu:
1. Jika produk dinyatakan repair, maka produk harus kembali masuk ke
ruang produksi kembali untuk dilakukan proses perbaikan.
2. Jika produk dinyatakan BG (not good), maka produk akan dimasukan
ke gudang untuk dijual dalam bentuk limbah ataupun dibuang pada
pembuangan limbah.
3. Jika produksi dinyatakan lulus uji kelayakan produk, maka produk akan
dipindahkan ke gudang barang jadi untuk segera dikirimkan ke
konsumen.
65

Sistem Penjualan Produk


Departement
Customer Departement Marketing
Manufacture

Form Purchase
Melakukan
Mulai Order
Drawing

Form Purchase Ya
Tidak Membuat Sale
Order
Confim

Memberikan
Informasi Sales
Drawing
Order & Drawing

Sale
Confirmation

Barang
diproduksi

Laporan Final
Inspection

Delivery Order

Invoice

Selesei Pengiriman

Gambar 12 Proses Pembuatan Produk


Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2018
66

Produk salah satu bentuk bahan jadi yang telah diproses secara menyeluruh
untuk dijadikan sebagai nilai jual dari suatu perusahaan/ penjualan. Produk juda
dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada sebuah pasar
agar diperhatikan, dimiliki dan dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan konsumen. Di bawah ini pada Gambar 12 menjelaskan
berbagai tahap untuk pembuatan produk pada PT. DRA Component Persada:
1. Memproduksi barang dimulai dari Departmen Marketing memberikan
Sales Order untuk memesan barang atau order produk kepada
Departmen Manufacture karena PT. DRA Component Persada
menggunakan sistem Job Order.
2. Proses produksi dilakukan menggunakan mesin dengan jumlah produk
yang banyak. Proses pertama yang dilakukan adalah Heading.
3. Setelah melalui Heading dibagian kepala baut, proses produksi yang
kedua adalah Trimming. Proses yang kedua disesuaikan dengan
permintaan Customer jika tidak ingin melewati proses Trimming
langsung dilanjutkan proses ke tiga.
4. Proses produksi yang ke tiga adalah Rolling, dimana pembuatan alir
pada produk.
5. Proses selanjutnya adalah Cutting, ini proses yang terakhir yang ada di
pabrik PT. DRA Component Persada.
6. Proses selanjutnya PT. DRA membutuhkan bantuan dari supplier
karena PT. DRA tidak mempunyai mesinnya. Proses selanjutnya juga
tergantung permintaan produk yg dipesan Customer. Proses ini bernama
Heat Treatment.
7. Proses terakhir pada Sub-Contractor adalah Platting
Jika semua proses produksi sudah dilakukan sesuai dengan permintaan
Customer, maka produk kembali lagi ke pabrik PT. DRA dan menyerahkan Lapran
Final Inspection kepada Departmen Marketing. Kemudian Departmen Marketing
membuat Delivery Order dan Invoice yang akan diberikan bersama saat pengiriman
barang ke customer.
67

4.4 Desain

Proses Bisnis Manufacture di PT. DRA Component Persada

Purchase Manufacturing Sales Accounting

Mulai 1

Purchase
Order
Manufacturing
Sales Order Vendor Bills
Order

Confirm Order Tidak

Chek Confirm Sale Payments


Availablitity

Receive Ya
Product

Create Workshop
2
2
1

Pengambilan
Bahan Baku

Customer Invoice

Work Order

Drop
Shipping

Selesei Proses
Produksi
Payment/ Receive
Money

Selesei

Gambar 13 Flowchart Proses Bisnis Manufacture


Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2018
Tahap ketiga pada metodelogi perancangan SDLC adalah Design. Tahap
design menjadi tahap yang penting karena dapat menjadi acuan untuk proses bisnis
dikemudian hari. Pada tahap design penulis menggambarkan dengan software
microsoft visio, agar mudah dibaca dan dipahami. Pada Gambar 13 menjelaskan
68

alur proses bisnis yang sudah dianalisan oleh penulis. Hasil analisa ini akan
diimplementasikan pada tahap selanjutnya.
Jika dilihat dari Flowchart analisis tahap dua dan Flowchart analisis tahap
tiga memiliki perbedaan yang signifikan. Pada tahap dua mejelaskan alur proses
bisnis sesuai dengan departement masing-masing secara terputus. Flowchart proses
bisnis per departemen ditahap analisis juga masih manual menggunakan kertas dan
menggunakan tanda tangan manual, hal tersebut tidak efektif jika saja kertas
tersebut hilang atau seseorang yang bersangkutan tidak bisa mendatangani.
Kemudian di tahap tiga terlihat dari setiap departemen saling berkaitan dan terlihat
simple berbasis komputer dengan semua dokumen digital. Dengan mengadopsi
ERP, PT. DRA Component Persada menjadi lebih mudah untuk menjalankan
proses bisnis.
Setelah membuat gambar Flowchart proses bisnis manufacturing pada PT.
DRA Component persada, dibawah ini akan menjelaskan narasi dan penjelasan
bagaimana alur tersebut berjalan, berikut narasinya:
1. Proses bisnis manufacture dimulai dari modul Sales. PT. DRA
menggunakan sistem Job Order maka permintaan dari customer untuk
memproduksi barang dimulai dari Sales Order.
2. Setelah Sales Order dipindahkan ke modul Manufacturing, dibuatlah
Manufacturing Order kemudian tim produksi harus mengecek keterdiaan
bahan baku dari produk yang dipesan customer, jika available makan proses
produksi akan lanjut dan jika not available maka produksi tidak lanjut tapi
membeli bahan baku terlebih dahulu di modul purchase.
3. Jika barang bahan baku tidak ada di pabrik atau tidak tersedia maka terjadi
proses bisnis pembeliian bahan baku. Dimulai dari purchase order
memesan bahan baku yang dibutuhkan. Kemudian confirm order ke vendor
yang di tuju lalu barang pesanan datang sesuai tanggal yang tertera di PO.
Terakhir pembayar pembelian bahan baku dilakukan oleh modul
Accounting, vendor bills dan payment. Setelah barang sudah tersedia baru
dapat di mulai kembali proses produksinya.
69

4. Ketika pengecekan bahan baku tersedia untuk pembuatan pemesanan MO,


maka lanjut create workshop, dengan mempersiapkan Drawing Product dan
bahan baku apa saja dan jumlah bahan baku yang dibutuhkan Routing nya.
5. Pengambilan bahan baku disini terjadi stock move dari location
procurement ke location production.
6. Memulai proses produksi di pabrik dilakukan dengan cara manual kemudian
laporan diinput ke ERP bagian Work Order yang sudah disesuaikan
routingnya yang terkait dengan Bill Of Material.
7. Setelah menyeleseikan proses produksi secara otomatis work order juga
selesei. Bahan baku menjadi barang jadi yang siap diambil atau dijual pada
modul Sales.
8. Di modul Sales terjadi proses bisnis penjualan dari Sales Order kemudian
Confirm Sales ke pelanggan pemesan kemudian barang dikirim bersama
invoice.
4.4.1 Gap Analisis
Prerbandingan antara tahap kedua yaitu analisis kondisi perusahaan dan
tahap ketiga yaitu desain proses bisnis yang berjalan pada Sistem Informasi Odoo.
Ditahap dua menjelaskan proses bisnis yang terputus antara tiga departeme
procurement, departemen marketing, departemen produksi. Padahal jika dilihat tiga
departmen tersebut saling berkaitan sesuai dengan job desc nya dan berurutan.
Ditahap analisis menjelaskan transaksi berupa invoice masih menggunakan cara
yang manual, menggunakan kertas dan setujui dengan tanda tangan.
Pada tahap ketiga menggambarkan ketiga departemen tersebut saling
bekerja sama dan bertukar informasi. Tahap design digambar digital dengan
menggunakan software microsoft visio. Di zaman era abad 22 tidak lagi
menggunakan kertas manual untuk memesan barang ke suatu perusahaan dengan
jumlah nilai yang besar, dizaman modern semua serba canggih menggunakan ERP.
Semua bukti transaksi yang dibuat oleh PT. DRA diinput dengan hardware yaitu
komputer dan diproses dengan software yaitu sistem informasi Odoo.
70

Proses Bisnis PT. DRA Proses Bisnis pada Degree of


No Analisis Gap
Component Persada Open Source Odoo Fit
Terjadi resiko besar
karena PT. DRA masih
Mengurangi resiko jika
menggunakan proses
menggunakan ERP,
bisnis manual, seperti
1. Mengurangi resiko tidak dapat mengelabui Gap
kecurangan terhadap
invoice dan bukti
invoice atau
transaksi lainnya
penjumlahan barang
pada dokumen penting
Open Source Odoo
Akan tertinggal oleh
selalu diperbarui oleh
pesaing jika tidak ada
komunitas Odoo setiap
perubahan pada jalanya
tahunya, agar dapat
proses bisnis PT. DRA,
mempermudah jalan
2 Modren hingga sekarang PT. Gap
proses bisnis, contoh
DRA masih tidak ada
modernisasi adalah
kemajuan untuk
menimput data
berkembanganya bisnis
transasksi dengan
yang berjalan
hardware dan software
PT. DRA Mennggambarkan
mengendalikan tiga dengan Flowchart tiga
proses bisnis secara proses bisnis pada
Proses bisnis yang terpisah, membuat open source odoo
3 Gap
simpel proses bisnis tersebut dapat digambangkan
lebih dikarenakan tiga dalam satu gambar
proses bisnis tersebut mejadi lebih simpel
saling terkait. dan mudah dimengerti.
Proses bisnis yang Proses bisnis yang
berjalan pada PT. DRA simpel, dapat
Proses Bisnis yang Partical
4 dapat di samakan dengan menggambarkan tiga
Berjalan Fit
sistem Odoo, walaupun bisnis proses dengan
masih terlalu rumit. satu siklus
Tabel 4 Analysis Gap
Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2018

4.5 Implementasi
Pada tahap implementasi penulis langsung menjalankan pada sistem
informasi Odoo. Menjalankan sesuai dengan desain yang sudah digambar dan
dianalisis. Pada tahap ini juga terbagi menjadi dua bagian yang pertama, setup
masterdata sesuai dengan modul dan departemen yang akan digunakan dilanjutkan
71

dengan setting setiap departemen. Kedua yaitu transaksi, transaksi akan berjalan
sesuai dengan proses bisnis pada divisi yang berbeda tapi saling keterkaitan.
4.5.1 Setup Masterdata
Proses bisnis manufature membutuhkan lima modul modul untuk
menjalankan proses bisnis. Masterdata akan disesuaikan pada kebutuhkan modul
kemudian setting permodul sesuai dengan kondisi yang sudah berjalan pada PT.
DRA Component Persada. Hanya tiga modul yang diharuskan untuk setup
masterdata, masterdara dalam bentuk document excel dapat dilihat pada lampiran.
1. Modul Accounting

Gambar 14 Chart of Account


Sumber: Odoo-localhost:8069/
Pada modul Accounting yang paling dasar adalah CoA (Chart Of Account)
Manufacture. CoA akan sangat berpengaruh untuk semua transaksi contoh
pembelian, penjualan, perpindahan barang sampai dengan gaji karyawan. Disini
CoA hanya memakai enam parent karena belum semua journal terbentuk dan
terpakai. Eman parent tersebut adalah Aset, Hutang, Ekuitas, Penjualan, Harga
Pokok Pembelian dan Beban. Jika akan CoA yang kurang dapat ditambahkan dan
disesuikan dengan parent yang sudah ada di Odoo.
72

Gambar 15 Setup Customer


Sumber: Odoo-localhost:8069/
Mensetup Customer juga pada modul Accounting, PT. DRA memiliki 11
customer tetap yang selalu order dengan jumlah yang banyak. Jaringan Pemasaran
merupakan kegiatan suatu produk atau barang sampai ke tangan pelanggan. Untuk
dapat sampai tersebut di butuhkan wadah berupa toko atau perusahaan lain yang
menjadi pelanggan agar produk tersebut dapat didistribusikan dengan baik.

Gambar 16 Setup Vendor Pemasok Bahan Baku


Sumber: Odoo-localhost:8069/
PT. DRA Component Persada mempunyai banyak pemasok bahan baku
atau supplier untuk menyeleseikan atau menyempurnakan proses bisnis yang
dijalankan. Ada 28 vendor yang bekerjasama diantaraya; 4 supplier Material, 4
supplier Tooling, 10 supplier sparepart, 10 vendor sub-contractor. Pemilihan
73

pemasok dilakukan dengan hati-hati karena pemasok dapat memiliki dampak yang
sangat positif atau yang sangat merugikan pada kinerja keseluruhan perusahaan.
Maka dari itu, PT DRA Component Persada harus mempunyai hubungan yang baik
dengan pemasok.
2. Modul Inventory

Gambar 17 Mesetup Virtual Location


Sumber: Odoo-localhost:8069/
Sebelum setup barang, setup dahulu location atau virtual per masing-masing
kategori persediaan. Contohnya Inventory Loss Bolt merupakan lokasi virtual jika
terjadi kerusakan persediaan kategori Bolt. Begitu juga dengan Virtual Location
Procurement merupakan lokasi tempat pembelian bahan baku yang dilakukan oleh
modul purchase. Virtual Location Production untuk tempat barang-barang yang
ingin di produksi.
74

Gambar 18 Setup Bahan Baku


Sumber: Odoo-localhost:8069/
Setup produk yang bisa dibeli atau yang biasa PT. DRA beli sebagai bahan
baku untuk pembuatan produk. Enam produk diatas hanya bisa dibeli tidak bisa
dijual, karena memang fungsinya adalah bahan baku atau Raw Material.
Sebenarnya pada PT. DRA Component Persada sangat banyak Raw Material yang
dibutuhkan tapi pada penelitian ini peneliti hanya diberi sampel contoh enam Raw
Material yang digunakan.

Gambar 19 Setup Produk jadi


Sumber: Odoo-localhost:8069/
Gambar 19 ini menujukan sembelian produk atau barang jadi yang sudah di
proses melalui modul manufacture untuk dijual. Sama hal nya dengan raw material
peneliti juga hanya mendapatkan sembilan sampel produk yang dihasilkan.
75

3. Modul Manufacture

Gambar 20 Setup Work Center


Sumber: Odoo-localhost:8069/
Setup masterdata pada bagian Modul Manufacture yang pertama adalah
Work Centers. Work Center digunakan untuk mencatat dan mengelola unit-unit
kerja produksi. Pada penelitian ini Work Center berupa mesin unit kerja yang bisa
dikasih penguasan suatu proses produksi dan juga perencanaan kapasitas produksi.
Dibagian analisis produksi sudah dijelaskan enam mesin sekaligus tugas kerja
prodiksinya.

Gambar 21 Setup Routing


Sumber: Odoo-localhost:8069/
Routing digunakan untuk membuat dan mengelola jalur produksi yang harus
dilalui dalam rangka memproduksi suatu produk jadi yang terdiri dari beberapa
76

Work Center. Routing akan digunakan pada suatu Bills of Material yang berisi
definisi komponen bahan mentah produk jadi.

Gambar 22 Setup Masterdata


Sumber: Odoo-localhost:8069/
Bill of Material (BoM) digunakan untuk mendefinisikan daftar komponen
bahan mentah yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk jadi. BoM akan
diganti ketika akan membuat perintah produksi atau biasa disebut Manufacturing
Order. Odoo akan menggunakan informasi yang ada pada BoM untuk secara
otomatis membuat perintah produksi berdasarkan kebutuhan dari departemen
procurement.
4.5.2 Konfigurasi perModul
1. Modul Manufacture
77

Gambar 23 Konfigurasi modul Manufacture


Sumber: Odoo-localhost:8069/
Setting Modul Manufacturing, berikut adalah penjelasa dari pilihan setting
diatas:
a. Logistics
1) Manufacturing Lead Team: Rata-rata maksimal jumlah dari proses
produksi
b. Manufacturing Order
1) Product Varians: Product can have several attributes defining
variants (PT. DRA Component Persada memilih menggunakan
variants produk)
2) By-Product: Bills of Material may produce redisual product (proses
produksi memiliki produk sampinganya yang sifatnya tetap dan
dapat distock kembali)
3) Routings & Planning: Manage production by work order (PT. DRA
menggunakan sistem Job Order kemudian dipantau proses produksi
dan setiap tahapan prosesnya melalui Work Order)
c. Extra Features
1) Master Production Schedule: No need for master production
schedule as product have short lead times (untuk merencanakan
jadwal produksi bulanan, tetapi karena PT. DRA menggunakan Job
Order jadi tidak menggubakan Schedule)
78

2) PLM: No product Lifecycle (untuk memantau product life cycle)


3) Maintenance: No maintenance machine and work order (tidak
memantau data maintenance dan mesin-mesin produksi)
2. Konfiguras Modul Accounting

Gambar 24 Setting Konfigurassi modul Accounting


Sumber: Odoo-localhost:8069/
a. Chart of Accounts
1) Chart of Account: untuk konfigurasi atau install chart of account
b. Fiscal Year
1) Fiscal Year Last Day: Tanggal tahun buku terakhir setiap tahunya
c. Accounting & Finance
1) Options: Default Company Currency (PT. DRA menggunakan mata
uang IDR/rupiah)
2) Features: tidak memilih fitur tambahan
79

Gambar 25 Lanjutan Setting Konfigurasi Modul Accounting


Sumber: Odoo-localhost:8069/
d. Invoicing & Payment
1) Customer: Allow pro-forma invoice (mengirimkann invoice
dalam status pro-forma)
2) Warning: All the partners can used in invoice (tidak ada sistem
warning)
3) Default Sale Tax: Tax 10%
Default Purchasse Tax: Tax In 10%
4) Payments: PT. DRA tidak memgunakan payment acquirer seperti,
paypal, kartu kredit dan lain sebagainya.
5) Analytic Acoounting
Purchase: Jurnal otomatis yang dapat digunakan sejak mulai PO
Sales: Jurnal otomatis yang dapat digunakan sejak mulai SO
3. Konfigurasi modul Invemtory
80

Gambar 26 Setting Konfigurasi Modul Inventory


Sumber: Odoo-localhost:8069/
a. Traceability
1) Lots and Serial Number: Track lots or serial number (fitur pelacakan
pergerakan barang menggunakan lot/ serial number)
2) Expiration Date: Do not use Expiration date on serial numbers
(tidak menggunakan pencatatatan expire date)
3) Packages: Record packages used on packing (jika menggunakan
packing)
4) Product owner: All product in your warehouse belong to your
company (fitur ini tidak menggunakan fitur produk owner)
b. Stock Accounting
1) Landed cost: No landed costs (tidak menggunakan landed cost)
2) Inventory Valuation: Perpetual inventory valuation/ stock move
generates accounting entries (secara otomastis dimana setiap
pergerakan barang akan menghasilkan jurnal stock)
81

Gambar 27 Lanjutan Setting Konfigurasi Modul Inventory


Sumber: Odoo-localhost:8069/
c. Location & Warehouse
1) Procurement: Reserve products immediately after the sale order
confirmation (menentukan bagaimana proses reserve, reserve
produk dilakukan setelah sale order confirm)
2) Warehouses and location usage level: Manage several
warehouses each one coposed by several stock location
(mengelola banyak warehouses dan didalamnya ada banyak
lokasi stock)
3) Routes: Advanced routing of product using rules (menggunakan
fitur routing antar warehouse)
4) Dropshipping: Allow supplis to deliver directly to your customer
(fitur drop shipping dimana pembeli ke supplier dapat langsung
mengirimkan barang ke customer)
5) Picking Wawes: Manage pickings one at a time (fitur pengiriman
bersama delivery order)
6) Minimum Stock Rules: Set lead times in calendar days (fitur
pengirman pada minimum stock rule)
7) Warning: All the partners can be used in pickings (tidak ada
warning terhadap supplier)
d. Product
82

1) Unit of Measure: Some product may be sold/purchases in different


units of measure (fitur satuan barang bisa dipakai banyak satuan ada
konversinya)
2) Product Variants: Product can have several attributes, defining
variants (menggunakan varian produk)
3) Packing Methods: Manage available packing options per product
(fitur untuk packing)
4. Konfigurasi modul Purchase

Gambar 28 Setting Konfigurasi Modul Purchase


Sumber: Odoo-localhost:8069/
a. Logistics
1) Purchase Lead Time: (beberapa hari rata-rata proses pembelian
sampai dengan barang diterima)
2) Purchase Order Modification: Confirmed purchase orders are no
aditable (fitur tidak boleh edit PO setelah confirm)
3) Levels of approvals: Confirm purchase orders in one step (fitur tidak
menggunakan approval, PO bisa langsung confirm)
b. Purchase Order
1) Product Variants: Products can have several attributes, defining
(variant product size, color dan sebagainya)
2) Unit of Measure: Product have only one unit of measure (satu barang
hanya ada satu satuan)
83

3) Costing method: Set a fixed cost price on each product (gunakan nilai
cost price tetap)
4) Calls for Tenders : Purchase propositions trigger darft purchase
orders to a single supplier (permintaan pembelian langsung
membentuk PO tanpa bindding)
5) Vendor Price: Manage vendor price on the product form (tidak
menggunakan price list per vendor
6) Warning : All the product and the customer can be used in pruchase
orders (tidak ada warning apapun)

Gambar 29 Lanjutan Setting Konfigurasi Modul Purchase


Sumber: Odoo-localhost:8069/
c. Location & Warehouse
1) Dropshipping : Allow Supplier to delivery directly to your
customers (menggunakan fitur dropshipping)
5. Konfigurasi modul Sales
a. Products
1) Product Variants: Product can have several attributes, defining
variants (menggunakan varian produk)
2) Units of measure: Product have only one unit of measure (satu barag
hanya ada satu satuan)
84

Gambar 30 Setting Konfigurasi Modul Sales


Sumber: Odoo-localhost:8069/
3) Default invoicing: Invoice delivered quatities (invoice sesuai djumlah
baraf pada SO)
4) Deposte Product: (Pilih produk untuk mencatat deposit atau down
payment)
5) Digital product: (terkait penjualan produk digital, jika di-tick enable
penjualan produk digital)
b. Product
1) Sale price: Advanced pricing based on formulas (harga ditentukan
berdasarkan formula seperti diskon, margin, pembulatan)

Gambar 31 Lanjutan Setting Konfigurasi Modul Sales


Sumber: Odoo-localhost:8069/
85

c. Quotation & Sales


1) Default Termsand Conditions: (redaksi yang otomatis muncul pada
sale order pada field syarat dan kondisi
2) Addresses: Display 3 fields on sales order (alamat customer, invoice
dan pengiriman bisa berbeda-beda
3) Incoterms: Show incotrems on sales order and invoice
(menggunakan incotrem di SO dan Invoice)
4) Discount: Allow discounts on sales order lines (menggunakan
diskon perbarang di SO
5) Margin: Display margins on quotations and sales orders (terkait
margin penjualan, salesman dapat melihat margin di quotations dan
SO)
6) Sales Report Layout: Do not personalize sales orders and invoice
report
7) Sales Order Modification: Never allow to modify a confirmed sales
order (SO yang sudah confirm tidak dapat diedit lagi)
8) Warning: An informative or blocking warning can be set in a
product or a customer (memakai fitue warning per partner ketika
membuat dokumen SO)
9) Tax Display: Show line subtotals without taxes (tampilkan pajak)
10) Order Routing: Choose specific routes on sales order line (dapat
memilih routing spesifik pada setiap barang di SO)
11) Date: Allow to modify the sales order dates to postpone deliveries
and procurements (tanggal SO dan tanggal pengiriman dapat
disesuaikan dengan kondisi lapangan)
86

Gambar 32 Lanjutan Setting Konfigurasi Modul Sales


Sumber: Odoo-localhost:8069/
d. Customer
1) Online Quotations: Send quotations your customer can approve & pay
online (customer dapat melihat quotation secara online dan bisa
langsung payment juga)
e. Shipping
1) Shipping: Allow adding shipping cost (dapat memunculkan ongkos
kirim)
2) Default Shipping Policy: Ship product when some are available and
allow back order (mengirim barang ketika sebagian sudah tersedia
dan sisanya masuk ke back order)
4.5.3 Proses Bisnis Procurement
Memacu pada tahap design lihat Gambar 13, pada sub bab ini akan
menjelaskan proses bisnis berjalan dengan simple dengan memakai sistem
informasi Odoo, berikut ini proses bisnis purchase yan sudah dianalisis penulis:
1. Request for quotation
Request for Quotation adalah document untuk meminta harga terbaru dari
supplier. Biasanya ini diperlukan untuk pembelian yang membutuhkan
perbandingan harga dan termin yang paling menguntunngkan konfirmasi dan
berubah menjadi purchase order. Tapi tidak menggunakan Request for Quotation
tidak berpengaruh terhadap alur proses bisnis pembelian.
87

Gambar 33 Request for quotation


Sumber: Odoo-localhost:8069/
Pada halaman ini menjelaskan bahwa PT. DRA ingin membeli enam bahan
baku pembuatan Bolt:
a. Vendor: pilih nama vendor tempat biasa bekerjasama untuk bisnis
b. Vendor referensi: Nomor referensi dari supplier jika ada.
c. Order date: isikan dengan tanggal pesanan
d. Product: pilih nama atau code produk
e. Descrption: otomatis terisi dengan nama produk yang dipilih dan bisa
diedit sesuai
f. Schedule date: Rencana tanggal pengiriman barang oleh supplier
g. Quantity: Jumlah barang yang dipesan
h. Unit Price: Otomatis terisi dengan standars price produk
i. Subtotal: Otomatis terisi dengan nilai Quantity unit Price
2. Purchase Order
Purchase Order gambar menunjukan terusan kemudian membuat Requests
For Quotation. Purchase Order tidak jauh berbeda Requests For Quotation isinya
masih sama yang membedakan adalah status dan namanya. Setelah melakukan PO
di confirm atau Validate oleh karyawan PT. DRA kemudian diprint kemudian
diberikan ke vendor yang bersangkutan.
88

Gambar 34 Purchase Order


Sumber: Odoo-localhost:8069/
4. Receive Product

Gambar 35 Receive Product


Sumber: Odoo-localhost:8069/
Menerima barang dari vendor atau incoming product status menjadi
Available. Beberapa hari kemudian barang yang pesan datang. Oleh bagian
inventory dicek kelengkapannya, kondisi fisiknya, dan hal-hal penting lainya.
1. Vendor bills
89

Gambar 36 Vendor bills


Sumber: Odoo-localhost:8069/
Setelah barang sampai ke PT. DRA tugas pada modul Purchase selesei
dilanjutkan dengan modul Accounting. Tugas modul Accounting adalah vendor
bills (invoice) yaitu pembayaran sesuai dengan barang yang sudah diterima.
4.5.4 Proses Bisnis Manufacture
Dengan menggunakan sistem informasi Odoo menjadikan mempermudah
untuk melakukan jual beli. Pada sub bab ini akan menjelaskan transaksi yang terjadi
pada sistem informasi Odoo. Pada Gambar 13 mengambarkan Flowchart proses
bisnis manufacture secara menyeluruh. Kemudian pada tahap implementasi secara
real akan dijelaskan secara berurutan sesuai gambar 13.
1. Manufacture Order

Gambar 37 Manufacture Order


90

Sumber: Odoo-localhost:8069/
Pada halaman ini contohnya membuat perintah produksi untuk
memproduksi 1 Pcs [B1-M] Bolt M6x15 :
a. Product: Pilih nama produk yang ingin dibuat
b. Product Quatity: Isi jumlah produk jadi yang akan diproduksi
c. Deadline Start: Diisi dengan tanggal rencana produksi
d. Bil Of Material: terpilih otomatis nama BoM untuk produk jadi yaitu [B1-
M] Bolt M6x15
e. Routing: Otomatis terpilih jalur produksi yang didefinisikan pada BoM
f. Resposible: Dipilih nama user yang bertanggung jawab terhadap proses
produksi ini sesuai dengan login
Pada tab Miscellanous:
a. Consumed Materials Location: dipilih nama lokasi bahan baku misalnya
PT.D/Stock
b. Finished Goods Product Location: Dipilih nama lokasi produk jadi ketika
MO selesei misalnya Finished Goods

Gambar 38 Print Manufacture Order


Sumber: Odoo-localhost:8069/
Setelah di Save Manufacture Order akan berstatus draft. Kemudian ada
stastus Waiting Raw Material dan bahan baku yang dibutuhkan [B1-M] Bolt M6x15.
Dokumen ini dapat diprint untuk dikirimkan ke bagian yang terkait misalnnya
bagian produksi dan gudang bahan baku.
2. Chek Availability
Pengecekan stock ketersediaan bahan baku di gudang Raw Material. Jika
bahan baku sudah tidak berwarna merah, artinnya bahan baku tersedia dan proses
produksi bisa lanjut. Pada proses ini barang bahan baku harus di cek ketersediaan
91

stock, karena akan mempengaruhi proses produksi. Jika pun tidak ada stock setelah
pengecekan availability maka departemen Procurement akan membelinya.

Gambar 39 Chek Availablity


Sumber: Odoo-localhost:8069/
3. Create Work Orders

Gambar 40 Create Work Order


Sumber: Odoo-localhost:8069/
Konfirmasi Manufacture Order kemudian melanjutkan Create Work Order.
Status Manufacture Order berubah menjadi Planned dan Work Order bisa dimulai.
Pada bagian consumed Material akan terlihat daftar bahan baku dan jumlahnya
yang diperlukan untuk memproduksi produk jadi dengan jumlah tersebut.
3. Pengambilan Bahan Baku
92

Gambar 41 Pengambilan Bahan Baku


Sumber: Odoo-localhost:8069/
Sebelum memulai produksi, bahan baku harus diambil dari gudang bahan
baku. Secara nilai akuntasi presediaan proses ini akan mengurangi persediaan bahan
baku dan menambah persediaan dalam proses. Bahan baku yang sudah diambil
berubah warna abu-abu, jika masih ada bahan baku lain yang tersisa akan tetap
berwarna hitam.
4. Memulai Work Order

Gambar 42 Work Order


Sumber: Odoo-localhost:8069/
Work Order adalah detail pekerjaan yang harus dilakukan untuk setiap
Manufacturing Order. Waktu Work Order pertama dimulai maka MO secara
otomatis akan berubah status menjadi Planned. Ketika Work Order terakhir
93

diseleseikan maka MO tersebut secara otomatis akan selesei (Done) dan akan
dihasilkan produk jadi sejumlah yang diminta pada MO. Proses produksi ini bisa di
pause di ingin diberhentikan sementara kemudian dilanjutkan kembali, dan setelah
proses produksi selesei status nya adalah Finised. Daftar Work Order ini sesuai
dengan urutan yang sudah didefinisikan pada Routing yang terkait dengan BoM
yang terdapat pada MO. Dalam contoh kasus ini terdapat Work Center Heading,
Trimming, Rolling, Cutting, Heat Treatment, Platting.
5. Selesei Proses Produksi
Beberapa hari kemudian barang yang diproduksi pun telah selesei. Bagian
produksi melakukan quality control terhadap barang hasil produksi tersebut.
Setelah semua Work Order bersetatus Finished, maka pada MO muncul tombol
Post Inventory lagi untuk mencatatat quantity produk jadi.

Gambar 43 Post Inventory


Sumber: Odoo-localhost:8069/
Pada tab Finished Product akan terlihat daftar product jadi dan jumlahnya
yang terbentuk akibat proses produksi MO ini dan berada pada lokasi Finished
Product Location yaitu PT.D/Finished Goods. Klik tombol Mark As Done pada
MO untuk menyatakan bahwa proses produksi ini telah selesei.
94

Gambar 44 Selesei Produksi


Sumber: Odoo-localhost:8069/
4.5.5 Proses Bisnis Penjualan
1. Sales Order

Gambar 45 Sales Order


Sumber: Odoo-localhost:8069/
Proses penjual PT. DRA Component Persada dimulai dari Sales Order
kemudian dimulai ke departement manufacture untuk produksi karena sistem
transaksi di PT. DRA menggunakan Job Order. Sales Order adalah konfirmasi
penjualan barang ke suatu Customer, artinya Customer sudah sepakat untuk
membeli barang yang diinginkan dari PT. DRA Component Persada. SO bisa dibuat
langsung maupun hasil konversi dari Quotation, tapi PT. DRA tidak menerapkan
Quotation. Proses penjualan dilanjutkan ke modul manufacture proses
95

Manufacturing Order. Setelah manufacture order ke tahap selanjutnya Create


Workshop untuk persiapan Work Order real di pabrik. Kemudian melakukan Work
Order sesuai Routing dan sesuai kejadian real di pabrik.
2. Customer Invoice
Setelah produksi selesei kembali lagi ke modul sales untuk Confirm Sale
kepada customer, pengecekan barang setelah produksi. Setelah semua produk
sesuai dengan purchase order dilanjutkan ke modul Accounting untuk proses
pembayaran.

Gambar 46 Cutomer Invoice


Sumber: Odoo-localhost:8069/
Produk jadi yaitu Bolt yang pesan oleh PT. Hartono Istana Teknologi
membuat invoice yang akan dikirim sekalian bersama produk jadi.
4.5.6 Inquary Report
1. Inventory Summary
Report Inventory Summary menunjukan jumlah total dan nilai semua barang
yang ada di gudang. PT. DRA Component Perasada mempunya berbagai gudang
sesuai dengan kategori dari raw material, production atau work in process sampai
dengan finished goods. Loparon ini akan menunjukan barang-barang sesuai tanggal
masuk gudang saat itu.
96

Gambar 47 Stock Moves Partner Location


Sumber: Odoo-localhost:8069/
Gudang pertama adalah gudang Partner Location, setelah membeli produk
bahan baku, bahan baku tersebut langsung masuk ke gudang Partner Location/
Vendor. Source Location dari Partner Locations/ Vendor berpindah ke WH/ Stock
atau Warehouse Stock tempat bahan baku pertama kali masuk untuk dilihat
pengecekan barang yang telah dipesan sesuai dengan Purchase Order.

Gambar 48 Stock Moves WH/ Stock


Sumber: Odoo-localhost:8069/
Gudang kedua adalah WH/ Stock warehouse penempatan bahan baku.
Perpindahan bahan baku dari gudang WH/ Stock ke gudang selanjutnya yaitu
Virtual Location/ Production. Gudang WH/ Stock bertugas menimbun bahan baku
yang dibutuhkan untuk produksi sesuai dengan Job Order.
97

Gambar 49 Stock Move Virtual Location/ Production


Sumber: Odoo-localhost:8069/
Gudang ketiga adalah Virtual Location/ Production, setelah dari WH/ Stock
lanjut ke Virtual Location/ Production. Virtual Location/ Production bertugas
untuk tempat memproduksi sesuai dengan Work Order dan BoM.

Gambar 50 Stock Move PT.D/ Stock


Sumber: Odoo-localhost:8069/
Gudang Ke empat adalah PT. D/ Stock, penempatan barang jadi yang telah
melewati proses produksi. Gudang ini tempat hasil produksi dari gudang Virtual
Location/ Production. Gudang PT. D/ Stock juga tempat untuk mempacking barang
sebelum dikirim ke customer. Status yang benar-benar menyatakan barang tersebut
telah selesei dari semua proses produksi adalah ‘Done’. Kemudian barang Jadi yang
berstatus Done telah siap untuk dikrim.
98

2. Inventory Management
Inventory Management bertujuan untuk memenuhi permintaan customer
dan untuk memfasilitasi proses produksi. Bentuk dari inventory itu sendiri beragam,
seperti persediaan alat-alat kantor, persediaan barang jadi dan lain-lain. Sedangkan
makna manajemen itu sendiri adalah sistem pengelolaan sehingga sesuatu tersebut
bisa benar-benar efektif. Pada penelitian perancangan proses bisnis manufacture ini
mempunyai tiga gudang yang pertama gudang penempatan bahan baku, kedua
gudang barang dalam produk dan gudag barang jadi.
a. Jurnal persediaan bahan baku
Ketika bahan baku diterima artinya nilai saldo persediaan bahan baku
meningkat melakukan perhitungan fisik dan membandingkan dengan
Purchase Order.
(Db) Persedian Bahan Baku
(Cr) Utang dagang
Bahan baku masuk ke gudang WH/ Stock
(Db) Persediaan Bahan Baku
(Cr) Stock Interim
Akun Stock interim adalah akun sementara yang akan masuk ke gudang
raw material. Akun stock interim menjadi akun yang diakui ketika
barang sampai dan akan dieliminasi ketika sudah ada invoice.
Bahan baku pindah ke produksi dalam Gudang Virtual Location/
Production
(Db) Persediaan Barang Dalam Proses
(Cr) Persediaan Bahan Baku
Jurnal penyesuaian pada bahan baku mengalami kerusakan
(Db) Harga Pokok Penjualan
(Cr) Cadangan Bahan Baku
b. Jurnal persediaan barang jadi
Persediaan barang jadi masuk ke gudang PT.D/ Stock
(Db) Persediaan Barang Jadi
(Cr) Pesedian Baraang Dalam Proses
Persediaan barang jadi dikrimin
99

(Db) Piutang Dagang


(Cr) Penjualan
Mengakui penurunan nilai persediaan barang jadi
(Db) Harga Pokok Penjualan
(Cr) Persediaan Barang Jadi

Anda mungkin juga menyukai