BAB I-III Terbaru
BAB I-III Terbaru
Abstrak – sistem informasi pendaftaran dirancang sebagai alat bantu untuk melakukan
pendaftaran pendakian gunung di Sumatera Barat. Sistem ini akan merekap data pendaki
yang melakukan pendakian agar pengelola dapat mengetahui data diri serta jumlah pendaki
secara akurat. Pembangunan sistem menerapkan metode prototype serta menggunakan
framework laravel dan MySQL sebagai basis datanya. Penelitian ini menghasilkan sebuah
sistem informasi pendaftaran yang dapat digunakan untuk melakukan pendaftaran
pendakian gunung berbasis website
Kata Kunci : Sistem Informasi, Pendaftaran, SIMAKSI, Prototype.
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................. 4
2.2 Konsep Sistem Informasi Pendaftaran Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi
(SIMAKSI) Pendakian Gunung Sumatera BaratError! Bookmark not
defined.
2.3 SDLC (System Development Life Cycle) .......Error! Bookmark not defined.
1.7 Relevansi
Sistem Informasi pendaftaran SIMAKSI pendakian gunung Sumatera Barat
merupakan sistem yang akan mempermudah pendaki untuk melakukan pendaftaran
pendakian pada gunung di Sumatera Barat, serta sistem ini juga akan mempermudah
pengelalo dalam mengumpulkan data pendaki yang melakukan pendakan. Sistem
Informasi pendaftaran SIMAKSI pendakian gunung Sumatera Barat termasuk ke
dalam bagian sebagai “Data Base Administrator” karena peneliti akan bertanggung
jawab penuh atas penelitian, perencanaan dan merekomendasikan perangkat lunak
sesuai kebutuhan pendaki dan pengelola.
BAB II. Tinjauan Pustaka
2.1 Studi Sebelumnya
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan
penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam
mengkaji penelitian yang dilakukan. Penulis mengangkat beberapa penelitian
sebagai referensi dalam bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut penelitian
terdahulu beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang penulis lakukan pada Tabel
2.1:
Table 2.2 Studi Sebelumnya Terkait Tugas Akhir
No Tahun Judul Penelitian Nama Metode Hasil Peneltian
Penelitian Peneliti Penelitian
1 2020 Analisa Muhammad Metode Menghasilkan
Perancangan Syahid Proyotype sebuah aplikasi
Sistem Qadhafi, S. pendaftaran
Informasi Kom., B. daring di
Pendaftaran Tech, kawasan
Daring Adhitya TNKS
Pengunjung Di Ilham
Taman Ramdhani,
Nasional S.Kom.,
Kerinci Seblat M.Kom
(TNKS)
Berbasis Web
2 2019 Sistem Sri Rejeki Metode Sebuah sistem
Informasi Waterfall pendaftaran
Pendaftaran SIMAKSI dan
Surat Izin pemantauan
Masuk satwa pada
Kawasan gunung Slamet
Konservasi
(Simaksi) Dan
Pemantauan
Satwa Berbasis
Web Study
Kasus Pada
Gunung Slamet
3 2020 Implementasi Mahmud Metode Sistem
Sistem Cahyono, Sri Waterfall pendaftaran
Informasi Anardani pendakian
Pendaftaran daring pada
Daring gunung Lawu
Pendakian
Gunung Lawu
Berbasis Web
Mobile
Selain menjelaskan studi-studi sebelumnya, Penulis juga melakukan beberapa
perbandingan studi sebelumnya dengan penelitian yang Penulis lakukan yang dapat
dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini:
Table 2.3 perbandingan studi sebalumnya dengan tugas akhir
Penelitian Persamaan Perbedaan Kelebihan Kekurangan/
Keterbatasan
Studi Mengguakan Hanya Memiliki Masih lemah
sebelumnya metode berfokus fitur dalam segi
prototype kepada satu penunjuk keamanan
gunung sebagai lokasi posko sistem, harus
objek pendaftaran terkoneksi
penelitian jaringan
Tugas akhir Menjadikan 6 Dapat Tidak memiliki
gunung sebagai dijadikan fitur penunjuk
objek sebagai lokasi posko
penelitian media untuk pendaftaran,
berbagi harus terkoneksi
informasi internet
Studi Sistem Hanya Memiliki Harus
sebelumnya digunakan berfokus fitur terkoneksi ke
sebagai kepada satu pemantauan internet
pendaftaran gunung sebagai satwa yang
pendakian objek berada di
penelitian kawasan
pengelolaan
Tugas akhir Menjadikan 6 Dapat Harus
gunung sebagai dijadikan terkoneksi ke
objek sebagai internet
penelitian media untuk
berbagi
informasi
Studi sistem Menggunakan Hasil yang Harus
sebelumnya digunakan metode lebih terkoneksi ke
sebagai waterfall fleksibel internet
pendaftaran digunakan
pendakian pada mobile
Tugas akhir Menggunakan Mecakup 6 Harus
metode gunung terkoneksi ke
prototype sebagai ojek internet
penelitian
2.2 Konsep Sistem Informasi Pendaftaran Surat Izin Masuk Kawasan
Analisa sistem adalah panguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan
dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,
hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan
sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. (Nugraha, 2014).
Analisis sistem merupakan sebah tahapan dalam pengembangan sistem yang
akan menghasilkan berbagai dokumen yang menyajikan rencana pekerjaan yang
akan dilaksanakan untuk mengembangkan sistem tersebut (Hanif Al Fatta, 2015).
Analisis sistem merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh
kedalam bagian-bagian komponenya dengan maksud untuk mengindentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan
yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikannya. Ada beberapa langkah dasar dari analisis sistem berikut ini:
a. Indentify, yaitu mengindentifikasi masalah.
b. Understand, yaitu memahami kerja sistem yang ada.
c. Analyze, yaitu menganalisa sistem.
d. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis. (Nugraha, 2014)
2.3.2 Perancangan Sistem
b. Class Diagram
Merupakan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas di dalam model
desain dari suatu sistem, juga memperlihatkan aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang
menentukan perilaku sistem. Class Diagram juga menunjukkan atribut-atribut dan operasi-
operasi dari sebuah kelas dan constraint yang berhubungan dengan objek yang
dikoneksikan. Class Diagram secara khas meliputi : Kelas (Class), Relasi Assosiations,
Generalitation dan Aggregation, attribut (Attributes), operasi (operation/method) dan
visibiloity, tingkat akses objek eksternal kepada suatu operasi atau attribut. (M.
Shalahuddin & Rosa A.S, 2015).
Simbol-simbol Class Diagram dapat dilihati pada Tabel 2.4:
Tabel 2. 4 Simbol-Simbol Class Diagram
No Simbol Deskripsi
+atribut
+operasi()
c. Sequence Diagram
1:login() 2:cekStatusLogi
n()
3:open()
1:nama_metode()
1:masukan mengirimkan
data/masukan/informasi ke objek
lainnya, arah penah mengarah
pada objek yang dikirimi
d. Activity Diagram
Diagram Aktivitas (Activity Diagram) menggambarkan workflow (aliran
kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Simbol-simbol yang
digunakan dalam activity Diagram dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2. 6 Simbol-Simbol Activity Diagram
No Simbol Deskripsi
System Development Life Cycle (Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems
Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak,
adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang
digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk
pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk
mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana (planning),
analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan
pengelolaan (maintenance). Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari
berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini
membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem
informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak.
Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni:
siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan
prototyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-
oriented system life cycle). Konsep SDLC mendasari model pengembangan perangkat
lunak lainnya. Model pengembangan perangkat lunak tersebut antara lain waterfall,
prototype, iterative, spiral, rapid application development (RAD) dan lainnya. Dalam
penelitian ini menggunakan model yaitu prototype.
Metode Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang
menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap
sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user). Dari pengertian data prototype yaitu
dikarnakan penulis akan mudah merancang system yang diinginkan perusahaan dan dapat
diterima oleh user. Dibuatnya sebuah Prototyping bagi pengembang sistem bertujuan untuk
mengumpulkan informasi dari pengguna sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan
model prototype yang dikembangkan, sebab prototype menggambarkan versi awal dari
sistem untuk kelanjutan sistem sesungguhnya yang lebih besar.(Ramdhani, 2020)
Penelitian pengembangan sistem akan dilakukan dengan tahapan tahapan sebagai
berikut yaitu:
1. Mendeskripsikan kebutuhan user. Mengidentifikasi dan menganalisis setiap
permasalahan yang muncul untuk menghasilkan sebuah analisis penyelesaian
permasalahan, yaitu dengan mengumpulkan setiap kebutuhan yang diperlukan dan
menunjang terbentuknya penyelesaian permasalahan user. Sehingga dapat
membangun dan merancang system dengan baik.
2. Merancang Prototype. Penulis mencoba untuk membuat sebuah model penyelesaian
sebagai bahan pertimbangan dari kebutuhan yang ingin dicapai oleh user. Model
dapat dijadikan bentuk penyelesaian yang bisa dianalisis dan diperbaiki kembali
untuk mencapai keinginan user.
3. Menguji Prototype Pada tahap ini dilakukan uji coba sistem yang telah dirancang
untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat digunakan dengan baik dan benar,
sesuai kebutuhan pemakai.
4. Memperbaiki Prototype Jika terdapat bug atau error maka pada tahap ini penulis
melakukan perbaikan aplikasi rute pendakian gunung Merbabu berbasis android
sesuai dengan keinginan pemakai.
5. Mengembangkan Versi Produk Pada tahap ini penulis memberikan gambaran
bagaimana penggunaan dan pengembangan sistem tersebut kepada pemakai setelah
sistem tersebut disetujui.
2.6 PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan
pembuatan dan pengembangan sebuah web dan bias digunakan pada HTML (Randi V.
Palit. , Yaulie D.Y. Rindengan, ST., MM., MSc. , Arie S.M. Lumenta, ST., 2015). PHP
merupakan bahasa script yang ditampatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnyalah yang
dikirimkan ke client, tempat pemakai menggunkan browser. (Kadiry, 2008) ( Nurpianti, 2013).
Jadi dapat disimpulkan PHP merupakan singkatan dari Hypertext Preprocessor, dan
merupakan bahasa yang disertakan dalam dokumen HTML, sekaligus bekerja di sisi server
(server-side HTML-embedded scripting). Artinya sintaks dan perintah yang diberikan akan
sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa, sehingga
script-nya tak tampak disisi client.
2.7 MySQL
1. Routes: berfungsi sebagai pemberi akses pada setiap request sesuai alur yang
telah di tentukan. Didalam routes memiliki 4 instruksi standar, yakni:
a. Get : berfungsi untuk memanggil request.
b. Put : berfungsi untuk mengambil data sesuai request.
c. Post : berfungsi untuk menambahkan data sesuai request.
d. Delete : berfungsi untuk menghapus data sesuai request.
2. Controller: adalah bagian yang menjadi penghubung antara model dan view.
Controller memiliki perintah-perintah yang berfungsi untuk memproses
bagaimana data ditampilkan dari Model ke View atau sebaliknya.
Struktur controller pada penulisan kode program di laravel yakni:
a. Index : Berfungsi untuk menampilkan data keseluruhan.
b. Create : Berfungsi untuk memanggil form yang berisikan kolom inputan.
c. Store : Berfungsi untuk menyimpan data ke dalam table.
d. Show : Berfungsi untuk menampilkan data sesuai Id.
e. Edit : Memanggil data sesuai Id yang berisikan form inputan untuk proses
update.
f. Update: Berfungsi untuk mengupdate data pada table.
g. Delete : Berfungsi untuk menghapus data sesuai Id.
3. Model : merupakan sekumpulan data yang memiliki fungsi-fungsi untuk
mengelola suatu table pada sebuah database. Struktur pemodelan data pada
laravel yakni memiliki fungsi yang terdiri dari table, primarykey dan fillable.
Dimana ketiga fungsi tersebut harus di protected. Pada bagian table harus diisi
dengan nama table yang sesuai pada database, di bagian primarykey harus diisi
sesuai primary key pada table tersebut dan pada bagian fillable diisi dengan
bagian-bagian yang mencakup dalam table tersebut.
4. View : merupakan file yang berisi kode html (HyperText Markup Language)
yang berfungsi untuk menampilkan suatu data ke dalam browser. Format view
pada laravel harus menggunakan istilah blade, contohnya seperti:
view.blade.php.
5. Migrations : merupakan proses perancangan suatu table, dalam hal ini
migrations berfungsi sebagai blueprint database atau dapat diistilahkan sebagai
penyedia sistem kontrol untuk skema database.
2.7 Xampp
XAMPP adalah perangkat lunak open source yang mendukung banyak sistem
operasi. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost) terdiri atas
program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa ditulis dengan
bahasa pemrograman PHP dan Perl (Palit at all , 2015). Sedangkan menurut sidik(2014)
XAMPP merupakan paket server web PHP dan database MySQL yang paling populer di
kalangan pengembang web dengan menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya
(Sidik, 2014).
Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa XAMPP adalah
software aplikasi pengembang yang digunakan untuk pengembangan website berbasis PHP
dan juga sebagai server untuk lokal dalam pembuatan database dengan MySQL.
Visual Studio Code adalah aplikasi yang digunakan untuk menuliskan kode atau
script web. Visual Studio Code memiliki nomor urut barisan kode program sehingga
memudahkan anda mencari baris kesalahan program.
Visual Studio Code adalah sebuah penyunting teks dan penyunting kode sumber
yang berjalan di sistem operasi Windows. Visual Studio Code menggunakan komponen
Scintilla untuk dapat menampilkan dan menyuntingan teks dan berkas kode sumber
berbagai bahasa pemrograman.
Dinas Pariwisata Sumatera Barat dalam hal ini akan menjadi admin yang akan
menggelola sistem yang akan peneliti bagun secara penuh, sebagai pihak yang berwenang
dalam bagian kepariwisataan serta instansi yang menaungi Kelompok Sadar Wisata
(POKDARWIS) yang mengelola posko pendakian. POKDARWIS sendiri akan berperan
menjadi user pengelola dari sistem yang akan peneliti bangun. Struktur dari Dinas
Pariwisata Sumatera Barat dapat Dilihat Pada Gambar 2.2.
Metodologi merupakan cara dan urutan kerja yang nantinya akan digunakan dalam
penelitian ini. Selain itu metodologi juga menentukan output yang diharapkan dari
masukan yang ada. Tujuan dari metodologi penelitian ini adalah agar proses yang ada
menjadi lebih teratur dan sistematis serta diharapkan akan mudah memantau
perkembangan dan tingkat keberhasilan dari tugas akhir yang dibuat.
Aris, A., Anggara, R., & Zamzami, Z. A. (2016). Perancangan Sistem Informasi
Penerimaan Siswa Baru Berbasis Web Pada PKBM Bhakti Sejahtera. Cices, 2(1), 87–
98. https://doi.org/10.33050/cices.v2i1.215
Destiningrum, M., & Adrian, Q. J. (2017). Sistem Informasi Penjadwalan Dokter Berbassis
Web Dengan Menggunakan Framework Codeigniter (Studi Kasus: Rumah Sakit
Yukum Medical Centre). Jurnal Teknoinfo, 11(2), 30.
https://doi.org/10.33365/jti.v11i2.24
K, O. T., Irfan, M., & Nurpianti, A. (2013). Pembuatan Aplikasi Anbiyapedia Ensiklopedi
Muslim Anak Berbasis Web. VII(1), 33–52.
Luthfi, F. (2017). Penggunaan Framework Laravel Dalam Rancang Bangun Modul Back-
End Artikel Website Bisnisbisnis.ID. JISKa, 2(1), 34–41.
Randi V. Palit. , Yaulie D.Y. Rindengan, ST., MM., MSc. , Arie S.M. Lumenta, ST., M.
(2015). Rancangan Sistem Informasi Keuangan Gereja Berbasis Web Di Jemaat
GMIM Bukit Moria Malalayang. 4(7), 1–7.