C DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK
EFEKTIF DENGAN DIAGNOSA MEDIS BRONKOPNEUMONIA DI
RUANG PICU RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Klinik Stase Keperawatan Anak
Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Disusun Oleh :
2021030070
2022
TUTORIAL KINIK
Komponen Uraian
1. Latar Belakang Kasus Perawat merupakan tenaga pelayanan
kesehatan yang selalu berhadapan
langsung dengan pasien, sehingga
dalam pelaksanaannya memberikan
pelayanan berupa pelayanan
keperawatan, praktik keperawatan dan
asuhan keperawatan perawat harus
senantiasa menjunjung kode etik
keperawatan dan menerapkan prinsip
etik keperawatan. Kode etik sekaligus
mencegah kesalahpahaman dan konfik
karena merupakan kristalisasi prilaku
yang dianggap benar menurut pendapat
umum dan berdasarkan pertimbangan
kepentingan profesi, kode etik berisi
prinsip-prinsip etik yang dianut oleh
profesi tertentu. Penerapan prinsip etik
penting untuk dilakukan mengingat
perawat yang dalam melakukan
asuhan keperawatan berprilaku tidak
etik menimbulkan kerugian bagi klien
sebagai penerima asuhan keperawatan
dapat menimbulkan injury atau bahaya
fisik seperti nyeri, kecacatan atau
kematian (Andi dan Edi, 2019).
Etika memiliki beberapa prinsip
utama yang bisa diterima oleh
masyarakat secara luas. Menurut
DeLaune dan Ladner (2011) serta
Purtilo (2005) dalam Lewenson dan
Truglio-Londrigan (2013), prinsip
etik terdiri dari autonomy (keputusan
individu dalam memilih sendiri),
nonmaleficence (perbuatan yang tidak
merugikan), beneficence (berbuat baik
dan mempertahankan keseimbangan
antara keuntungan dan kerugian),
justice (bersikap adil), veracity
(mengatakan yang sesungguhnya), dan
fidelity (menepati janji).
2. Ringkasan Kasus Pada hari Senin, 07 Februari 2022
mahasiswa melakukan pengkajian
kepada By. Ny. C. Saat pengkajian ibu
pasien mengatakan anaknya batuk
disertai dahak sejak satu minggu yang
lalu namun dahak tidak bisa keluar.
Hasil peneriksaan TTV didapatkan RR
71 x / menit, SpO2 99%, N 173
x/menit, suhu 36,7°C, terdapat retraksi
dinding dada, pernapasan cuping
hidung, menggunakan alat bantu
pernapasan nasal kanul 1 lpm, hasil
auskultasi terdapat ronkhi halus, hasil
laboratorium tanggal 06 Februari 2022
CRP 87 mg/L, leukosit 27790.
Kemudian untuk mengatasi masalah
tersebut perawat melakukan tindakan
kolaborasi nebulizer Ventolin + NaCl
dan melakukan tindakan keperawatan
mandiri fisioterapi dada serta
mengajarkan ibu bagaimana cara
melakukan fisioterapi dada dan
mengingatkan ibu untuk tidak
melakukan fisioterapi dada ketika anak
baru saja minum ASI.
3. Refleksi Kasus Dari ringkasan kasus di atas didapatkan
prinsip etik keperawatan yang
diterapkan oleh perawat yaitu prinsip
etik Beneficience karena perawat telah
mengajarkan fisioterapi dada sehingga
ibu bisa melakukannya secara mandiri
di rumah ketika anak tidak dapat
mengeluarkan sekret. Selian itu, prinsip
etik keperawatan yang lain yaitu Non-
Maleficience (perawat memberikan
yang terbaik dan tidak merugikan
pasien) karena perawat telah
mengingatkan untuk tidak melakukan
fisioterapi dada ketika anak baru saja
minum ASI. Karena dari tindakan yang
diajarkan kepada keluarga pasien
diharapkan memberikan efek terapi
kepada pasien bukan merugikan /
memperparah keadaan pasien.
4. Solusi/Tindak Lanjut Setelah mengajarkan cara melakukan
fisioterapi dada perawat tidak lupa
mengingatkan ibu untuk melakukan
fisioterapi dada secara mandiri atau saat
di rumah ketika anak batuk namun
tidak dapat mengeluarkan dahak.
Mahasiswa