Anda di halaman 1dari 5

No Problem Hipotesis Mechanism More info Don’t know Learning issues Problem solving

1 DS: Ketidakefektifa Pemeriksaan 1.ferofort Setelah di lakukan


Pasien n bersihan jalan penunjang adalah tindakan keperawatan
mengata nafas USG suplemen yang selama 1x24 jam
n batuk
Laboratorium mengandung diharapkan masalah
sudah
Ferofot 1x1 zat besi yang bersihan jalan nafas
selama
sore hari. digunakan tidak efektif dapat
tiga hari
Lasal untuk teratasi dengan kriteria
yang lalu.
Do:
expetoran 3x1 mengatasi hasil:

Pasien p.oral. defisiensi zat (L.01001).


terlihat Mps 4 mg 3x1 besi pada No Indicator A T
p.oral. keadaan 1 Batuk 2 4
batuk
disertai anemia dan efektif
2 Produksi 2 4
dahak. suplemen
sputum
untuk ibu 3 Frekuens 2 4
hamil dan i nafas
menyusui .
2. Lasal Manajement jalan nafas

expetoran (I.01011)

adalah obat 1. monitoring pola

yang nafas (frekuensi,


mengandung kedalaman dan
kombinasi zel usaha nafas)
butamol Terapeutik:
guaifenesis 1. posisikan semi
untuk fowler atau
menegakan fowler.
pernafasan dan 2. Berikan minum
membantu hangat.
pengeluaran 3. Berikan terapi
dahak pada oksigen.
kondisi asma Edukasi:
yang di sertai 1. Ajarkan teknik
batuk . batuk efektif.
3. mps adalah Kolaborasi:
obat yang di 1. Kolaborasi
gunakan untuk pemberian
mengendalikan bronkodilator,
pelepasan zat mukolitik,
penyebab ekspetoran, jika
peradangan perlu.
dalam tubuh
dengan cara
menekan
system
kekebalan
tubuh

JURNAL: Penyakit asma salah satu penyakit yang menyebabkan pasien memerlukan perawatan di rumah sakit. Gejala asma selain
sesak napas disertai bunyi wheezing, penderita asma juga mengalami batuk produktif karena sputum yang kental dan sulit
dikeluarkan. Intervensi yang diharapkan dapat mengeluarkan sputum adalah batuk efektif dan fisioterapi dada. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efektivitas batuk efektif dan fisioterapi dada pagi dan siang hari terhadap pengeluaran sputum pasien
asma bronkial di Rumah Sakit Paru dr.Ario Wirawan Salatiga. Desain penelitian ini adalah one shot-case study, jumlah sampel 22
responden dengan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara intervensi pagi hari
dan siang hari. Terlihat dari hasil pengeluaran sputum pada kelompok intervensi pagi hari keluaran sputum 4 -< 6 ml diperoleh dari 7
responden (63,6%), sedangkan paling sedikit 2 <- 3 ml diperoleh dari 4 responden (36,4%). Kemudian pada kelompok intervensi
siang hari keluaran sputum dari 11 responden seluruhnya sebanyak 1 -< 2 ml. Analisis dengan Independent t-test untuk intervensi
pada pagi dan siang hari menunjukkan nilai signifikansi 0,000 (<0,05), artinya ada efektivitas antara intervensi batuk efektif dan
fisioterapi dada pagi dan siang hari dalam pengeluaran sputum pasien asma bronkial. Disarankan agar metode tersebut dilakukan
secara terjadwal untuk semua pasien asma bronkial yang dirawat di ruang inap.
Kata kunci: batuk efektif dan fisioterapi dada pagi dan siang hari, asma bronkial, pengeluaran sputum

PATWAY

Anda mungkin juga menyukai