Anda di halaman 1dari 53

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA
BUKITTINGGI
NOMOR: 037/PER/DIR/ISBT/XII/2016
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
UNIT GIZI
RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA
BUKITTINGGI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan gizi rumah sakit merupakan suatu penyelenggaraan makanan kepada


pasien dan karyawan yang diawali dari perencanaan menu sampai pendistribusian
dalam rangka pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet yang tepat.
Dalam hal ini termasuk juga pencatatan dan pelaporan.

Unit gizi merupakan unit di rumah sakit yang memiliki tim kerja dengan kemampuan
khusus untuk memberikan pelayanan gizi yang bermutu kepada pasien dan karyawan
sehingga mempercepat proses penyembuhan pasien dan memperpendek masa
rawatnya.

B. Tujuan Umum

Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan
pelayanan kepada pasien dan karyawan sehingga sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi RS Islam Ibnu Sina Bukittinggi.

C. Tujuan Khusus
1. Memudahkan bagi tenaga gizi untuk membentu terciptanya kelancaran
pelayanan makanan kepada pasien dan karyawan.
2. Setiap tenaga gizi dapat bekerja berdasarkan Visi, Misi, Tujuan, dan Falsafah RS
Islam Ibnu Sina Bukittinggi.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 1


BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi

Keberadaan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi berawal dengan berdirinya
Yayasan Rumah Sakit Islam Sumatera Barat di Padang pada tanggal 31 Januari 1969
(Akta Notaris Hasan Qalbi No. 20) atas prakarsa Bapak M. Natsir, baik selaku pribadi
maupun selaku Ketua Dewan Dakwah Islamiah Indonesia.

Yayasan ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan derajad kesehatan yang optimal
bagi masyarakat seluruhnya tanpa memandang perbedaan agama, kedudukan,
warna kulit, dan asal usul, bertitik tolak dari niat yang diikrarkan "sesungguhnya
sholatku, pengorbananku, hidup dan matiku bagi Allah sekalian alam". Untuk
mencapai tujuan tersebut, maka Yayasan Rumah Sakit Islam Sumatera Barat
berusaha antara lain dengan menyelenggarakan upaya kesehatan serta upaya-upaya
lain yang berkaitan dengan meningkatkan derajad kesehatan masyarakat,
menyelenggarakan usaha-usaha lain yang dapat menunjang tercapainya tujuan
Yayasan, dan mengelola harta kekayaan Yayasan sesuai dengan tujuan.

Pada tanggal 30 Oktober 1969 berdirilah RS Islam Ibnu Sina Bukittinggi dengan status
Balai Kesehatan, yang berlokasi pada bangunan yang dikontrak di Jl. Dr. Rivai dan Jl.
Yos Sudarso Bukittinggi.

Dari sumbangan masyarakat, jamaah mesjid Bukittinggi dan sekitarnya, Badan


Penyantun dan termasuk juga dari Gubernur Sumbar dibeli tanah seluas 2Ha di
daerah Belakang Balok. Kemudian dibangun bangunan pertama yang dananya juga
berasal dari sumbangan antara lain dari Pangdam III 17 Agustus, Walikota Padang,
PNS se Sumbar dan juga dari perorangan.

Mulai tahun 1972 RS Islam Ibnu Sina Bukittinggi menempati bangunan sendiri di Jalan
Batang Agam Bukittinggi .

Pembangunan tahap kedua dilanjutkan dengan dana yang berasal dari sumbangan
Raja Faisal (King Abdul Azis bin Saud). Pembangunan selanjutnya juga tidak terlepas
dari bantuan dan sumbangan seperti untuk membangun Kamar Operasi dari

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 2


Sekretariat Organisasi Islam se dunia di Mekkah, bantuan Presiden RI untuk Asrama
Sekolah Perawat, dan sumbangan perorangan untuk VIP Khusus sebesar Rp.
10.000.000,- per ruangan. Selain bangunan bantuan untuk peralatan medis juga
diterima baik dari dalam maupun luar negeri.

Tanggal 29 Agustus 1977 Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi ditingkatkan
statusnya menjadi Rumah Sakit Umum kelas C dengan keputusan Menteri Kesehatan
RI No. 683/Yan.Kes/I.O/77.

Regulasi pemerintah mengharuskan setiap rumah sakit untuk meningkatkan mutu


pelayanan, yang dibuktikan dengan sertifikat lulus akreditasi. Berdasarkan hal itu,
untuk pertama kalinya tanggal 18 Agustus 1999 RS Islam Ibnu Sina Bukittinggi
terdaftar sebagai Rumah Sakit yang terakreditasi penuh tingkat dasar dengan
keputusan Menteri Kesehatan RI No.: YM.00.03.3.3.5.3737

Untuk meningkatkan pelayanan kepada customer, dalam perkembangannya pada


tanggal 4 Januari 2006 telah diresmikan penggunaan bangunan baru yang terdiri dari
2 kamar VVIP dan 13 kamar VIP. Dan sampai saat ini tipe kamar ini masih sangat
diminati oleh pasien yang akan dirawat.

Tuntutan akan pelayanan yang sesuai standar dan bermutu menjadi dasar bagi
pemerintah untuk mensyaratkan semua rumah sakit melaksanakan akreditasi secara
periodik. Oleh karena itu RS Islam Ibnu Sina Bukittinggi kembali mengikuti akreditasi
tingkat lanjut yang meliputi 12 pelayanan dan dinyatakan lulus dengan nomor
sertifikat KARS-SERT/286/I/2012 yang dikeluarkan pada tanggal 12 Januari 2012.

Tingginya angka penolakan terhadap pasien yang akan dirawat menjadi salah satu
dasar pemikiran untuk menambah kapasitas ruang rawat inap di RS Islam Ibnu Sina
Bukittinggi. Hal ini dituangkan dalam remaster plan RS Islam Ibnu Sina Bukittinggi
yang ditetapkan pada tanggal 21 November 2013. Penetapan remaster plan ini
sekaligus ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung baru yang
berlokasi di area bagian belakang RS.

Setelah pembangunan selesai, terhitung tanggal 4 September 2015 gedung ini mulai
dioperasionalkan. Bangunan ini terdiri dari 4 lantai yaitu basement, lantai dasar serta
ruang rawat inap di lantai 1 dan lantai 2 yang masing-masingnya terdiri dari 22

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 3


tempat tidur. Penambahan ruang rawatan di gedung baru meningkatkan kapasitas
ruang rawat inap di RS Islam Ibnu Sina Bukittinggi menjadi 170 tempat tidur.

B. Tugas Pokok Dan Fungsi Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi
1. Tugas Pokok:
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi mempunyai tugas memberikan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
2. Fungsi RS:
a. melaksanakan pelayanan kesehatan umum, spesialistik dan subspesialistik;
b. melaksanakan upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif;
c. melaksanakan pelayanan rujukan;
d. melaksanakan upaya peningkatan kompetensi melalui program pelatihan dan
pengembangan;
e. melaksanakan upaya pengembangan pelayanan melalui pembentukan
jejaring dengan berbagai pihak;
f. melaksanakan program mutu untuk secara terus menerus meningkatkan
mutu pelayanan dan keselamatan pasien;
g. melaksanakan administrasi umum dan keuangan.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 4


BAB III
FALSAFAH, VISI, MISI, TUJUAN DAN LANDASAN NILAI
RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA BUKITTINGGI

A. Falsafah
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi merupakan sarana dakwah bil hal dalam
bidang pelayanan kesehatan sebagai perwujudan keimanan dan ketaqwaan kepada
Allah SWT.
B. Visi
Mewujudkan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi menjadi rumah sakit tipe B di
tahun 2020.
C. Misi
1. Melaksanakan pelayanan prima
2. Melengkapi sumber daya
3. Meningkatkan profesionalisme
4. Mengadakan kerjasama dengan institusi terkait
5. Menerapkan nilai-nilai Islami dalam memberikan pelayanan
D. Motto
Bekerja dan beramal dengan mengharapkan ridha Allah SWT.
E. Tujuan
Berkurangnya angka kesakitan dan kecacatan melalui pelayanan kuratif, rehabilitatif
disamping pelayanan preventif dan promotif sesuai dengan perundang-undangan
yang berlaku dan kaidah-kaidah ajaran Islam tanpa memandang perbedaan agama,
kedudukan, warna kulit serta status sosial.
F. Landasan Nilai
Secara umum nilai Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi adalah JADI
J : Jujur dalam segala hal
A : Amanah dalam mengemban tugas
D : Disiplin dalam menjalankan tugas
I : Ikhlas dalam melayani

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 5


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA BUKITTINGGI

A. Struktur Organisasi Rumah Sakit


Struktur Organisasi RS Islam Ibnu Sina Bukittinggi

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi dipimpin oleh seorang Direktur yang bertugas
memimpin, menjabarkan kebijaksanaan Badan Pengurus Yayasan dan misi Rumah
Sakit ke dalam kebijaksanaan pelaksanaan (operasional) dan membina pelaksanaan,
mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan aktifitas Rumah Sakit sesuai yang
ditetapkan oleh Yayasan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Direktur
bertanggung jawab kepada Badan Pengurus Yayasan.

Dalam melaksanakan tugasnya Direktur dibantu oleh 2 Wakil Direktur yaitu Wakil

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 6


Direktur Pelayanan Medis dan Wakil Direktur Administrasi Umum dan Keuangan.
Selain itu dibawah Direktur juga terdapat beberapa jabatan non struktural yang
bertanggung jawab langsung kepada Direktur yaitu Komite Medis, SPI, Ruhul Islam,
Komite Keperawatan dan Komite-Komite lainnya.

Wakil Direktur Pelayanan Medis bertanggung jawab kepada Direktur. Tugas Wakil
Direktur Pelayanan Medis mengelola pelayanan medis, pelayanan penunjang medis
serta pelayanan keperawatan. Wakil Direktur Pelayanan Medis membawahi secara
langsung 3 (tiga) orang Kepala Bidang, yaitu Kepala Bidang Pelayanan Medis, Kepala
Bidang Penunjang Medis dan Kepala Bidang Keperawatan. Selain membawahi 3
jabatan struktural tersebut, Wakil Direktur Pelayanan Medis juga membawahi
beberapa jabatan non struktural yaitu Kepala Unit Rawat Jalan, Kepala Unit Rawat
Inap, Kepala Unit Gawat Darurat, Kepala Unit Apotek, Kepala Unit Laboratorium,
Kepala Unit Radiologi, Kepala Unit Fisioterapi, Kepala Unit Rekam Medis, Kepala Unit
Gizi, Kepala Unit Kamar Operasi serta Kepala Unit ICU.

Kepala Bidang Pelayanan Medis bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan
Medis, dan membawahi secara langsung Kepala Seksi Mutu Pelayanan Medis. Tugas
Kepala Bidang Pelayanan Medis adalah merencanakan, mengkoordinasikan dan
melaksanakan supervisi operasional, mengevaluasi serta menyiapkan seluruh
kebutuhan Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap serta Unit Gawat Darurat.

Kepala Seksi Mutu Pelayanan Medis bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Pelayanan Medis. Tugas Kepala Seksi Mutu Pelayanan Medis adalah merencanakan,
mengkoordinasikan, serta mengevaluasi seluruh pemantauan, pengawasan dan
pengendalian mutu pelayanan pada Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap serta Unit
Gawat Darurat.

Kepala Bidang Penunjang Medis bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan
Medis, dan membawahi secara langsung Kepala Seksi Mutu Penunjang Medis. Tugas
Kepala Bidang Penunjang Medis adalah merencanakan, mengkoordinasikan dan
melaksanakan supervisi operasional, mengevaluasi serta menyiapkan seluruh
kebutuhan Unit Apotek, Unit Laboratorium, Unit Radiologi, Unit Fisioterapi, Unit
Rekam Medis, Unit Gizi, Unit Kamar Operasi serta Unit ICU.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 7


Kepala Seksi Mutu Penunjang Medis bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Penunjang Medis. Tugas Kepala Seksi Mutu Penunjang Medis adalah merencanakan,
mengkoordinasikan, serta mengevaluasi seluruh pemantauan, pengawasan dan
pengendalian mutu pelayanan pada Unit Apotek, Unit Laboratorium, Unit Radiologi,
Unit Fisioterapi, Unit Rekam Medis, Unit Gizi, Unit Kamar Operasi serta Unit ICU.

Kepala Bidang Keperawatan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan


Medis, dan membawahi secara langsung Kepala Seksi Ketenagaan dan Logitik
Keperawatan serta Kepala Seksi Asuhan Keperawatan. Tugas Kepala Bidang
Keperawatan adalah merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan supervisi
operasional, mengevaluasi serta menyiapkan seluruh kebutuhan asuhan
keperawatan, ketenagaan serta logistik keperawatan pada Unit Rawat Jalan, Unit
Rawat Inap, Unit Gawat Darurat, Unit Kamar Operasi serta Unit ICU.

Kepala Seksi Asuhan Keperawatan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang


Keperawatan. Kepala Seksi Asuhan Keperawatan mempunyai tugas menyiapkan
kebutuhan asuhan keperawatan serta melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan
asuhan keperawatan pada Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Unit Gawat Darurat,
Unit Kamar Operasi serta Unit ICU.

Kepala Seksi Ketenagaan dan Logistik Keperawatan bertanggung jawab kepada


Kepala Bidang Keperawatan. Kepala Seksi Ketenagaan dan Logistik Keperawatan
mempunyai tugas menyiapkan standar kebutuhan tenaga dan logistik keperawatan
serta melakukan pemantauan terhadap kondisi ketenagaan dan logistik keperawatan
pada Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Unit Gawat Darurat, Unit Kamar Operasi
serta Unit ICU.

Wakil Direktur Administrasi Umum dan Keuangan bertanggung jawab kepada


Direktur. Tugas Wakil Direktur Administrasi Umum dan Keuangan mengelola kegiatan
urusan administrasi umum, keuangan dan akuntansi, sumber daya manusia serta
pemasaran. Wakil Direktur Administrasi Umum dan Keuangan membawahi 4
(empat) orang Kepala Bagian yaitu Kepala Bagian Administrasi Umum, Kepala Bagian
Sumber Daya Manusia, Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi serta Kepala Bagian
Pemasaran.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 8


Kepala Bagian Administrasi Umum bertanggung jawab kepada Wakil Direktur
Administrasi Umum dan Keuangan. Kepala Bagian Administrasi Umum mempunyai
tugas merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional,
mengevaluasi serta menyiapkan seluruh kebutuhan urusan administrasi, logistik
umum, EDP, inventaris, sanitasi, pemeliharaan sarana rumah sakit, pengamanan,
serta transportasi untuk menunjang pelayanan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
Bukittinggi.

Kepala Sub Bagian Umum I bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Administrasi
Umum. Kepala Sub Bagian Umum I mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan sumber
daya manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan
penyiapan pemantauan dan pelaksanaan kegiatan sanitasi, pemeliharaan sarana
rumah sakit, pengamanan, serta transportasi rumah sakit.

Kepala Sub Bagian Umum II bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Administrasi
Umum. Kepala Sub Bagian Umum II mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan
sumber daya manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan
penyiapan pemantauan dan pelaksanaan kegiatan administrasi, logistik umum, EDP
serta inventaris rumah sakit.

Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi bertanggung jawab kepada Wakil Direktur
Administrasi Umum dan Keuangan. Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi
mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan supervisi
operasional, mengevaluasi serta menyiapkan seluruh kebutuhan urusan keuangan,
verivikasi dan anggaran, akuntansi serta piutang untuk menunjang pelayanan rumah
sakit.

Kepala Sub Bagian Keuangan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Keuangan
dan Akuntansi. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyiapkan
kebutuhan sumber daya manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta
melakukan penyiapan pemantauan dan pelaksanaan kegiatan keuangan rumah sakit.

Kepala Sub Bagian Verifikasi dan Anggaran bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Keuangan dan Akuntansi. Kepala Sub Bagian Verifikasi dan Anggaran mempunyai
tugas menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 9


dibutuhkan serta melakukan penyiapan pemantauan dan pelaksanaan kegiatan
verifikasi dan anggaran rumah sakit.

Kepala Sub Bagian Akuntansi bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Keuangan
dan Akuntansi. Kepala Sub Bagian Akuntansi mempunyai tugas menyiapkan
kebutuhan sumber daya manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta
melakukan penyiapan pemantauan dan pelaksanaan kegiatan akuntansi rumah sakit.

Kepala Sub Bagian Piutang bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Keuangan dan
Akuntansi. Kepala Sub Bagian Piutang mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan
sumber daya manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan
penyiapan pemantauan dan pelaksanaan kegiatan piutang rumah sakit.

Kepala Bagian Sumber Daya Manusia bertanggung jawab kepada Wakil Direktur
Administrasi Umum dan Keuangan. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia mempunyai
tugas merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional,
mengevaluasi serta menyiapkan seluruh kebutuhan urusan administrasi kepegawaian
dan diklat untuk menunjang pelayanan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi.

Kepala Sub Bagian Administrasi Kepegawaian bertanggung jawab kepada Kepala


Bagian Sumber Daya Manusia. Kepala Sub Bagian Administrasi Kepegawaian
mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia, fasilitas dan bahan-
bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan pemantauan dan pelaksanaan
kegiatan administrasi kepegawaian rumah sakit.

Kepala Sub Bagian Diklat bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Sumber Daya
Manusia. Kepala Sub Bagian Diklat mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan sumber
daya manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan
penyiapan pemantauan dan pelaksanaan kegiatan diklat rumah sakit.

Kepala Bagian Pemasaran bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Administrasi


Umum dan Keuangan. Kepala Bagian Pemasaran mempunyai tugas merencanakan,
mengkoordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional, mengevaluasi serta
menyiapkan seluruh kebutuhan urusan customer services dan pemasaran untuk
menunjang pelayanan rumah sakit.

Kepala Sub Bagian Customer Service bertanggung jawab kepada Kepala Bagian

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 10


Pemasaran. Kepala Sub Bagian Customer Service mempunyai tugas menyiapkan
kebutuhan sumber daya manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta
melakukan penyiapan pemantauan dan pelaksanaan kegiatan customer service
rumah sakit.

Kepala Sub Bagian Pemasaran bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Pemasaran.
Kepala Sub Bagian Pemasaran mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan sumber
daya manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan
penyiapan pemantauan dan pelaksanaan kegiatan pemasaran rumah sakit.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 11


BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT GIZI

Direktur

Wadir
Pelayanan Medis

Kabid
Pelayanan Medis

Ka.Unit Gizi

Ahli Gizi Petugas Penanggung Penanggung


Ruangan Pembelian Jawab Shift Jawab Logistik

Pelaksana Gizi I Pelaksana Gizi II

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 12


BAB VI
URAIAN JABATAN

A. Kepala Unit Gizi


1. Nama Unit Kerja : Unit Gizi
2. Nama Jabatan : Kepala Unit Gizi
3. Pengertian
Penanggungjawab umum organisasi unit pelayanan gizi di rumah sakit yang
ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit.
4. Kriteria
Lulusan S1 Gizi dengan pendidikan dasar D3 Gizi atau lulusan D4 Gizi atau
serendah-rendahnya D3 Gizi.
5. Tugas Pokok
Memimpin penyelenggaraan pelayanan gizi di rumah sakit.
6. Uraian Tugas
a. Menyusun perencanaan pelayanan gizi
b. Menyususn rencana evaluasi pelayanan gizi
c. Melakukan pengawasan dan pengendalian
d. Melaksanakan pemantauan
e. Melaksanakan pengkajian data kasus
f. Melaksanakan penelitian dan pengembangan

B. Petugas Pembelian Bahan


1. Nama Unit Kerja : Unit Gizi
2. Nama Jabatan : Petugas Pembelian Bahan
3. Pengertian :
Petugas yang bertanggungjawab dalam pengadaaan bahan-bahan yang
diperlukan untuk penyelenggaraaan makanan di rumah sakit.
4. Kriteria : Lulusan SMK Tata Boga
5. Tugas Pokok :
Bertanggungjawab terhadap ketersediaan dan kesiapan bahan-bahan yang
diperlukan sesuai dengan pesanan dan spesifikasi bahan yang bermutu.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 13


6. Uraian Tugas :
a. Memeriksa daftar permintaan bahan sesuai menu sore hari ini sampai
dengan menu siang hari berikutnya
b. Melihat stok bahan di gudang penyimpanan.
c. Membeli bahan makanan ke pasar sesuai daftar permintaan bahan dan
spesifikasi bahan.
d. Menyerahkan bahan makanan yang telah dibeli ke bagian
penerimaan/logistik gizi.
e. Membantu membersihkan bahan di bagain persiapan bahan.

C. Penanggung Jawab Logistik


1. Nama Unit Kerja : Unit Gizi
2. Nama Jabatan : Penanggung Jawab Logistik
3. Pengertian
Penanggungjawab pengadaaan dan penyimpanan bahan-bahan yang
diperlukan dalam penyelenggaraaan makanan di rumah sakit.
4. Kriteria
Lulusan SMK Tata Boga
5. Tugas Pokok
Bertanggungjawab terhadap ketersediaan dan kesiapan serta penyimpanan
bahan-bahan yang diperlukan sesuai dengan pesanan dan spesifikasi bahan
yang bermutu.
6. Uraian Tugas
a. Overan pemakaian stok bahan dengan shift sebelumnya.
b. Menghitung stok bahan makanan di gudang penyimpanan.
c. Menghitung kebutuhan bahan makanan sesuai dengan menu dan
perkiraan jumlah pasien untuk setiap shift dinas (pagi, sore, malam).
d. Membagi bahan makanan ke dalam keranjang bahan per shift
pengolahan.
e. Memeriksa daftar belanjan bahan makanan harian/pasar sesuai dengan
menu dan jumlah pasien.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 14


f. Menghitung dan membagi kebutuhan pemakaian kelapa per shift dinas
sesuai dengan menu dan jumlah pasien.
g. Menerima dan menimbang bahan-bahan yang datang dari pemasok dan
di cek sesuai dengan daftar permintaaan bahan (daftar belanja) dan
spesifikasi bahan.
h. Membersihkan bahan makanan.
i. Menyimpan bahan makanan.
j. Membuat laopran stok bahan makanan basah.
k. Membuat amprah barang kebutuhan bulanan ke gudang logistic umum.
l. Overan dengan shift dinas berikutnya.

D. Pelaksana Gizi I (Pengolah I)


1. Nama Unit Kerja : Unit Gizi
2. Nama Jabatan : Pelaksana Gizi I
3. Pengertian
Petugas yang bertanggung jawab dalam pengolahan bahan makanan mentah
menjadai makanan siap saji.
4. Kritera
Lulusan SMK Tata Boga
5. Tugas Pokok
Bertanggung jawab dalam persiapan sampai dengan pengolahan bahan
makanan
6. Uraian Tugas
a. Overran dengan shift dinas sebelumnya.
b. Melihat menu yang akan di olah.
c. Menghitung jumlah bahan dan jumlah pasien.
d. Menyiapkan alat-alat dan perlengkapan untuk pengolahan.
e. Membersihkan bahan-bahan yang akan diolah.
f. Mempersiapkan dan menghitung bumbu.
g. Memasak snack pagi pasien.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 15


h. Mengolah lauk hewani untuk pasien dan keluarga pasien, terdiri dari
makanan biasa, makanan lunak, makanan diet khusus, dan permintaan-
permintaan khusus pasien.
i. Membuat makanan saring dan nasi tim.
j. Mengolah lauk hewani/ nabati untuk keluarga pasien.
k. Membersihkan bawang merah dan bawang putih untuk pengolahan shift
berikutnya.
l. Memindahkan makanan yang telah selesai di olah ke dalam panci
distribusi.
m. Membersihkan semua peralatan yang telah digunakan baik untuk
persiapan, pengolahan dan distribusi.
n. Membersihkan area pengolahan.
o. Mencuci kain lap.
p. Membersihkan kamar mandi (untuk petugas shift malam).
q. Overan dengan shift berikutnya.

E. Pelaksana Gizi II (Pengolah II)


1. Nama Unit Kerja : Unit Gizi
2. Nama Jabatan : Pelaksana Gizi II
3. Pengertian
Petugas yang bertanggung jawab dalam pengolahan bahan makanan
mentah menjadai makanan siap saji.
4. Kritera
Lulusan SMK Tata Boga
5. Tugas Pokok
Bertanggung jawab dalam persiapan sampai dengan pengolahan bahan
makanan
6. Uraian Tugas
a. Overran dengan shift sebelumnya.
b. Melihat menu yang akan diolah.
c. Memeras kelapa.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 16


d. Membersihkan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih,
daun bawang, tomat dan cabe.
e. Menggiling cabe.
f. Menyiapkan bumbu untuk sayur.
g. Mencuci beras dan memasak nasi untuk nasi biasa dan nasi lunak.
h. Memasak sayur untuk diet makanan biasa, makanan lunak dan makanan
diet khusus serta permintaan pasien.
i. Membersihkan dan memotong sayur untuk pengolahan shift berikutnya.
j. Membelah dan mengukur kelapa untuk pengolahan shift berikutnya.
k. Menyalin sayur yang telah masak ke panci distribusi.
l. Menimbang dan memasukkan ke termos nasi biasa untuk pasien di
ruang rawat VVIP, VIP, Paviliun Khusus dan Anak.
m. Mendistribusikan nasi biasa dan nasi lunak ke piring makan pasien di
ruang rawat inap lainnya.
n. Membersihkan semua peralatan yang telah digunakan .
o. Membersihkan area persiapan dan alat kukuran kelapa.
p. Overan dengan shift berikutnya.

F. Penanggung Jawab Shift


1. Nama Unit Kerja : Unit Gizi
2. Nama Jabatan : Penanggung Jawab Shift
3. Pengertian
Petugas yang bertanggung jawab dalam pengadaan makanan di rumah sakit
setiap shift dinas.
4. Kriteria
Lulusan SMK Tata Boga
5. Tugas Pokok
Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan proses produksi dan distribusi
makanan serta pencatatan dan pelaporan kegiatan dan pemakaian bahan.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 17


6. Uraian Tugas
a. Overan bahan dan alat dari petugas shift sebelumnya.
b. Mengisis papan diet pasien sesuai dengan ruang rawat inap dan diet
pasien.
c. Menghitung jumlah porsi makanan pasien dan keluarga serta karyawan
lembur.
d. Menghitung kebutuhan bahan untuk pengolahan.
e. Mencatat permintaan-permintaan khusus dari pasien.
f. Mengkoordinasikan dengan petugas pengolah lauk pengganti untuk
permintaan pasien diluar menu standar.
g. Mengolah lauk hewani/nabati untuk keluarga pasien VVIP,VIP, Paviliun
Khusus.
h. Membersihkan semua bumbu (bawang merah, bawang putih, daun
bawang, cabe,dll) untuk shift berikutnya.
i. Mempersiapkan dan membersihkan bahan snack pagi pasien.
j. Memperbaharui papan diet pasien jika ada perubahan diet atau pasien
pulang dan atau pasien baru.
k. Mendistribusikan makanan .
l. Menghitung dan menyimpan sisa makanan setelah distribusi.
m. Membersihkan meja distribusi.
n. Membersihkan area distribusi (menyapu dan mengepel lantai).
o. Mencuci tudung saji.
p. Mengisi buku laporan posisi pasien.
q. Mengisi buku laporan pemakaian bahan.
r. Overan dengan shift dinas berikutnya.

G. Ahli Gizi Ruangan


1. Nama Unit Kerja : Unit Gizi
2. Nama Jabatan : Ahli Gizi Ruangan
3. Pengertian
Ahli gizi yang bertanggung jawab melakukan asuhan gizi hingga konsultasi
gizi di ruang rawat inap maupun rawat jalan

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 18


4. Kriteria
Lulusan S1 Gizi dengan pendidikan dasar D3 Gizi atau lulusan D4 Gizi atau
serendah-rendahnya D3 Gizi.
5. Tugas Pokok
a. Menyusun rancangan makanan pasien di ruang rawat inap sesuai
dengan jenis penyakit pasien.
b. Penyuluhan dan konsultasi gizi pada pasien rawat inap dan rawat jalan.
c. Memonitor dan mengevaluasi kegiatan pelayanan gizi di ruang rawat
inap.
6. Uraian Tugas
a. Mengumpulkan data pasien, berupa umur, keadaan pasien, dan
antropometri.
b. Melakukan anamnesa gizi.
c. Menganalisa pasien.
d. Menetukan makanan pasien sesuai anjuran dokter dan hasil analisa.
e. Melihat kesesuaian makanan/diit sesuai dengan kondisi pasien dan
permintaan makanan dari ruang rawat inap.
f. Melakukan penyuluhan dan konsultasi gizi pada pasien dan keluarga
pasien.
g. Melaksanakan kunjungan keliling (visite) kepada pasien untuk
mengevaluasi penerimaan makanan.
h. Melakukan kunjungan keliling (visite) bersama tim kesehatan di ruang
rawat inap.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 19


BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA UNIT GIZI

Unit Gizi

Intern Ekstern

Logistik Umum Rekanan

Pembelian

Keuangan

Tekhnisi

Ruang Rawat Inap

Klinik Rawat Jalan

Hubungan kerja di Unit Gizi RS Islam Ibnu Sina Bukittinggi terbagi menjadi dua, yaitu:
A. Hubungan Intern
1. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di Uni Gizi diperoleh dari
logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai SPO.
2. Pembelian Bahan Makanan
Kebutuhan bahan makanan dengan spesifikasi yang telah ditetapkan di Unit Gizi
diperoleh dari bagian pembelian dengan prosedur permintaan sesuai SPO.
3. Keuangan
Kebutuhan keuangan untuk dana belanja harian dan pembayaran supplier di unit
gizi, diperoleh dari bagian keuangan dengan cara mencairkan bon sesuai dengan
prosedur permintaan.
4. Teknisi
Kerusakan peralatan dapur maupun fasilitas yang ada di unit gizi akan dilaporkan
dan akan diajukan perbaikan ke bagian teknisi.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 20


5. Ruang Rawat Inap
Ruang Rawat Inap akan menginformasikan ke bagian gizi apabila ada perubahan
diit pada pasien sesuai dengan koordinasi DPJP, perawat dan ahli gizi ruangan
6. Klinik Rawat Jalan
Klinik rawat jalan akan menghubungi ahli gizi jika ada pasien yang akan konsultasi
gizi rawat jalan.

B. Hubungan Ekstern
1. Rekanan
Kebutuhan bahan makanan terutama sumber lauk hewani dengan spesifikasi
yang telah ditetapkan di Unit Gizi diperoleh dari rekanan dengan prosedur
permintaan sesuai SPO.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 21


BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Dalam upaya perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari Unit Gizi, dibutuhkan tenaga
yang handal dan tepat. Dalam rangka mendayagunakan tenaga tersebut seefektif
mungkin pada waktu yang tepat, tenaga di Unit Gizi RSI Ibnu Sina Bukittinggi direkrut
dari staf fungsional rumah sakit.

Adapun kualifikasi sumber daya manusia di Unit Gizi Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
Bukittinggi adalah sebagai berikut:

Tabel Kualifikasi SDM di Unit Gizi Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi
Kualifikasi
No Jabatan Kebutuhan
Pendidikan Pelatihan
1 Ka.Unit Pendidikan dasar DIII Gizi Pelatihan 1
Gizi dengan Kepemimpinan
Tambahan/pendidikan Pelatihan
a. S1/ DIV Gizi Management
b. S2 Gizi adm RS Gizi RS/PGRS
c. Pengalaman kerja di
RS minimal 5 tahun.

2 Ahli Gizi Pendidikan dasar DIII Gizi Pelatihan NCP 9


Ruangan Pelatihan
Management
Gizi RS/PGRS
3 Pelaksana Pendidikan dasar SMK P.Gizi Kuliner 15
Boga

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 22


BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Program orientasi merupakan salah satu program di bidang sumber daya manusia rumah
sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi dalam memberikan pengarahan dan bimbingan serta
persiapan bagi karyawan baru untuk melaksanakan tugas sesuai jenis pekerjaannya.

Program orientasi yang dilakukan mengacu kepada profesionalisme dalam semua aspek
untuk mendorong karyawan baru agar benar-benar terampil dalam bidangnya, memiliki
Ruhul Islam yang utuh dan mampu berdakwah melalui profesinya.

Program orientasi di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi terbagi 2, yaitu:

A. Orientasi Umum
1. Pengertian
Program orientasi umum adalah proses pengenalan secara umum tentang
organisasi rumah sakit, hak dan kewajiban serta tanggung jawab calon karyawan
dilanjutkan dengan pembekalan tentang pasien safety, oleh tim KPRS dan
pencegahan penanggulangan infeksi rumah sakit oleh PPI dan Bantuan Hidup
Dasar serta Ruhul Islam oleh bagian Ruhis.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Agar karyawan baru mengetahui, memahami secara jelas sejarah, falsafah
misi dan tujuan rumah sakit serta peran karyawan untuk mencapainya.
b. Tujuan Khusus
1) Agar karyawan baru memahami secara jelas tentang sejarah, filsafah, misi
dan tujuan rumah sakit Ibnu Sina Bukittinggi.
2) Agar karyawan baru memahami tentang perannya untuk melaksanakan
misi rumah sakit.
3) Agar karyawan memahami tentang hak dan kewajiban serta tanggung
jawabnya.
4) Agar karyawan baru memahami tentang organisasi Rumah Sakit Islam
Ibnu Sina Bukittinggi.
5) Agar karyawan baru memahami tentang lingkungan rumah sakit.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 23


6) Agar karyawan baru memahami tentang tugas dan fungsinya rumah sakit.
7) Agar karyawan baru memahami SOP yang ada diunit-unit masing-masing.
8) Agar karyawan baru mengetahui cara melaksanakan Bantuan Hidup
Dasara (BHD).
9) Agar karyawan baru mengetahui dan paham tentang PPI RS.
10) Agar karyawan baru mengetahui dan paham tentang pasien safety.
11) Agar karyawan baru mengetahui dan paham tentang cara cuci tangan
yang benar.

3. Kegiatan dan Materi Orientasi

a. Kegiatan Pokok
1) Membuat daftar nama peserta orientasi
2) Koordinasi dengan unit terkait
3) Menyiapkan materi oleh panitia
4) Pre test dan post test
5) Orientasi
b. Materi
1) Keyarsian dan profil rumah sakit oleh direksi
2) Hak dan kewajiban oleh Kabag SDM
3) Ruhul Islam oleh Ka Ruhis
4) Pasien safety dan cuci tangan oleh tim PPIRS
5) BHD oleh tim BHD Rumah Sakit
6) Pengenalan uraian tugas dan SOP oleh unit terkait

4. Cara Pelaksanaan

a. Bagian diklat mengajukan proposal kegiatan ke Direktur


b. Pembentukan panitia pelaksana
c. Pelaksanaan orientasi

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 24


5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
a. Jadawal pelaksanaan kegiatan orientasi untuk karyawan baru disesuaikan
dengan jadwal rekrutmen
b. Program orientasi yang dilaksanakan oleh bagian diklat adalah orientasi
umum selama 1 hari dengan materi dan waktu sebagai berikut:
N Materi Narasumber Waktu
o
1 Profil RS, Organisasi RS Direksi 60 menit
2 Hak dan kewajiban serta aturan tata tertib Kabag SDM 90 menit
3 Ruhul Islam Ka. Ruhis 60 menit
4 Pasien safety PPI 90 menit
5 Cuci tangan PPI 30 menit

B. Orientasi Khusus
Program orientasi khusus adalah proses pengenalan seacara khusus tentang
organisasi unit gizi, tanggung jawab, hak dan kewajiban, standar prosedur yang
ada di unit gizi. Orientasi yang ada di unit gizi diberikan kepada ahli gizi dan
pelaksana gizi yang sudah mendapatkan orientasi umum dari bagian diklat.
1. Ahli Gizi
a. Pengertian
Program orientasi khusus adalah proses pengenalan seacara khusus
tentang sistem manajemen sistem penyelenggaraan makanan di unit gizi
hingga manajemen asuhan gizi klinik.
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Agar ahli gizi mengetahui sistem manajemen sistem penyelenggaraan
makanan di unit gizi hingga manajemen asuhan gizi klinik.
2) Tujuan Khusus
 Agar ahli gizi sistem perencanaan kebutuhan dan biaya bahan
makanan, pembelian, penerimaan, penyimpanan, persiapan,
pengolahan, hingga pendisitribusian makanan.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 25


 Agar ahli gizi mengetahui pencatatan dan pelaporan yang ada di
unit gizi
12) Agar ahli gizi mengetahui menu, saranan dan prasarana yang ada di
unit gizi.
13) Agr ahli gizi mampu melakukan assesmen awal gizi, menetapkan
diagnosa gizi, menentukan intervensi gizi yang akan dilakukan,
melakukan monitoring hingga evaluasi terhadap pasien rawat inap.
14) Agar ahli gizi mampu menyusun rancangan makanan pasien di ruang
rawat inap sesuai dengan jenis penyakit pasien.
15) Agar ahli gizi mampu melakukan kegiatan penyuluhan dan konsultasi
gizi rawat inap dan rawat jalan
c. Materi Orientasi
1) Perkenalan dengan seluruh karyawan unit gizi
2) Sarana dan prasarana yang ada di unit gizi
3) Sistem penyelenggaraan makanan, mulai dari perencanaan
kebutuhan dan biaya bahan makanan, pembelian, penerimaan,
penyimpanan, persiapan, pengolahan, hingga pendisitribusian
makanan.
4) Pencatatan dan pelaporan yang ada di unit gizi
5) Perkenalan dengan Kepala Ruangan rawat inap dan rawat jalan
beserta karyawannya.
6) Asuhan gizi pasien, terdiri dari assesmen awal gizi, menetapkan
diagnosa gizi, menentukan intervensi gizi yang akan dilakukan,
melakukan monitoring hingga evaluasi terhadap pasien rawat inap.
7) Rancangan makanan pasien di ruang rawat inap sesuai dengan jenis
penyakit pasien.
8) Konsultasi gizi rawat jalan
d. Cara Pelaksanaan
1) Ahli gizi yang selesai orientasi umum, langsung menuju unit gizi.
2) Koordianasi dengan Ka. Unit Gizi
3) Pelaksanaan orientasi

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 26


e. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
1) Jadawal pelaksanaan kegiatan orientasi untuk karyawan baru
disesuaikan dengan jadwal rekrutmen
2) Program orientasi yang dilaksanakan terdiri dari manajamen sistem
penyelenggaraan makanan dan manajemen asuhan gizi klinik,
dengan materi dan waktu sebagai berikut:
Hari Materi
1 Perkenalan dengan seluruh karyawan unit gizi
Sarana dan prasarana yang ada di unit gizi
Sistem penyelenggaraan makanan, mulai dari perencanaan kebutuhan dan
biaya bahan makanan, pembelian, penerimaan, penyimpanan, persiapan,
pengolahan, hingga pendisitribusian makanan.
2 dan 3 Perkenalan dengan Kepala Ruangan rawat inap dan rawat jalan beserta
karyawannya.
Asuhan gizi pasien, terdiri dari assesmen awal gizi, menetapkan diagnosa gizi,
menentukan intervensi gizi yang akan dilakukan, melakukan monitoring
hingga evaluasi terhadap pasien rawat inap.
Rancangan makanan pasien di ruang rawat inap sesuai dengan jenis penyakit
pasien.
Konsultasi gizi rawat jalan

2. Pelaksana Gizi
a. Pengertian
Program orientasi khusus adalah proses pengenalan seacara khusus
tentang sistem manajemen sistem penyelenggaraan makanan di unit gizi
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Agar pelaksana gizi mengetahui sistem manajemen sistem
penyelenggaraan makanan di unit gizi.
2) Tujuan Khusus

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 27


 Agar pelaksana gizi mampu melakukan sistem perencanaan
kebutuhan dan biaya bahan makanan, pembelian, penerimaan,
penyimpanan, persiapan, pengolahan, hingga pendisitribusian
makanan.
 Agar pelaksana gizi mampu melakukan pencatatan dan pelaporan
yang ada di unit gizi
 Agar pelaksana gizi mengetahui menu, saranana dan prasarana
yang ada di unit gizi.
c. Materi Orientasi
1) Perkenalan dengan seluruh karyawan unit gizi
2) Sarana dan prasarana yang ada di unit gizi
3) Sistem penyelenggaraan makanan, mulai dari perencanaan
kebutuhan dan biaya bahan makanan, pembelian, penerimaan,
penyimpanan, persiapan, pengolahan, hingga pendisitribusian
makanan.
4) Pencatatan dan pelaporan yang ada di unit gizi
d. Cara Pelaksanaan
1) Pelaksana gizi yang selesai orientasi umum, langsung menuju unit
gizi.
2) Koordianasi dengan Ka. Unit Gizi
3) Pelaksanaan orientasi
e. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
1) Jadwal pelaksanaan kegiatan orientasi untuk karyawan baru
disesuaikan dengan jadwal rekrutmen
2) Program orientasi yang dilaksanakan terdiri dari manajamen sistem
penyelenggaraan makanan dengan materi dan waktu sebagai
berikut:

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 28


Hari Materi
1 Perkenalan dengan seluruh karyawan unit gizi
Sarana dan prasarana yang ada di unit gizi
Sistem penyelenggaraan makanan, mulai dari perencanaan
kebutuhan dan biaya bahan makanan, pembelian, penerimaan,
penyimpanan, persiapan, pengolahan, hingga pendisitribusian
makanan.
2-3 Melakukan tugas di bagian pelaksana gizi I
4-5 Melakukan tugas di bagian pelaksana gizi II
6 Melakukan tugas di bagian penerimaan barang

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 29


BAB X
PERTEMUAN/RAPAT

A. Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan pada:
Waktu : Minggu pertama setiap bulan
Jam : 08.00 s/d selesai
Tempat : Unit Gizi
Peserta : Seluruh Karyawan Unit Gizi
Materi :
1. Evaluasi kinerja unit gizi.
2. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM di unit gizi dan program kerja
3. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan unit gizi
Kelengkapan Rapat : Daftar hadir, notulen rapat, laporan dan komitmen bulanan
B. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai kondisi
Tempat : Unit Gizi
Peserta : Seluruh Karyawan Unit Gizi
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
Kelengkapan rapat : Daftar hadir, notulen rapat, laporan hasil rapat

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 30


BAB XI
PELAPORAN

A. Laporan Harian
Laporan harian yang ada di unit gizi meliputi:
1. Laporan produksi porsi makan
2. Laporan biaya bahan makanan basah
3. Laporan biaya snack karyawan dinas malam
4. Laporan jumlah porsi dan posisi pasien
B. Laporan Bulanan
1. Laporan stock bahan makanan basah dan kering
2. Laporan biaya bahan makanan basah dan kering
3. Laporan produksi porsi makan
4. Laporan jumlah asuhan dan konsultasi gizi
5. Laporan mutu pelayanan
6. Laporan sisa makanan
C. Laporan Tahunan
1. Laporan SDM Unit Gizi
2. Laporan biaya bahan makanan
3. Laporan produksi porsi makan
4. Laporan jumlah asuhan dan konsultasi gizi
5. Laporan inventaris alat
6. Laporan pencapaian program tahunan

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 31


SOAL UJIAN NUTRISIONIST
WAKTU 120 MENIT

Jawablah pertanyaan berikut dengan menyilangi salah satu jawaban yang dianggap
benar!
1. Ilmu gizi adalah :
a. Ilmu yang membahas tentang makanan
b. Ilmu kesehatan makanan
c. Ilmu dan seni yang mempelajari hubungan anatara makanan dan kesehatan
tubuh manusia.
d. Ilmu yang mempelajari cara-cara pengolahan makanan yang baik dan benar.
2. Asuhan Gizi adalah:
a. Kegiatan penyampaian pesan-pesan gizi kepada sekolompok orang.
b. Serangkaian kegiatan yang terstruktur untuk identifikasi kebutuhan gizi dan
kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan tersebut.
c. Pendekatan sistematik dalam pemberian pelayanan.
d. Pekerjaan dibidang gizi yang dilaksanakan berdasarkan suatu keilmuan dan
bersifat melayani masyarakat.
3. Data Antropometri untuk menetapkan status gizi adalah, kecuali:
a. Tinggi badan dan Berat badan
b. IMT
c. LILA
d. LALA
4. Angka Metabolisme Basal (AMB) dipengaruhi oleh, Kecuali:
a. Umur
b. Gender
c. TB, BB
d. Aktifitas fisik
5. Rumus menentukan AMB adalah….
a. Semua benar

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 32


b. Harris Benedict
c. WHO
d. Cara cepat
6. Cara menetapkan Berat Badan Ideal yang sederhana adalah dengan
menggunakan rumus:
a. Harris benedict
b. Brocca
c. WHO
d. Semua benar
7. Langkah-langkah proses Asuhan Gizi Terstandar adalah:
a. Diagnosa gizi
b. Intervensi gizi
c. ADIME
d. Monitoring dan evaluasi
8. Diagnosa gizi merupakan:
a. Penyakit yang diderita oleh pasien
b. Masalah gizi spesifik yang menjadi tanggung jawab dietisien untuk
menanganinya.
c. Masalah kesehatan pasien yang menjadi kewajiban dietisien untuk mengatur
perencanaan perbaikan kesehatannya.
d. Penyakit yang diderita pasien yang menjadi tanggung jawab dietisien untuk
menanganinya.
9. Langkah awal dalam melaksanakan Asuha Gizi adalah
a. Diagnosa Gizi
b. Assesmen Gizi
c. Penentuan Diet
d. Intervensi Gizi
10. Pernyataan Diagnosis Gizi ditulis dalam format:
a. PES
b. ADIME
c. Domain
d. Etiologi

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 33


11. Diagnosis Gizi dikelompokkan dalam beberapa Domain, kecuali:
a. Antropometri
b. Asupan
c. Klinis
d. Perilaku-lingkungan
12. Pronlem, etiologi, Signs and Symptom merupakan format pernyataan:
a. Intervensi gizi
b. Monitoring dan evaluasi gizi
c. Diagnosa Gizi
d. Assesmen Gizi
13. Seseorang yang mempunyai tinggi badan 160 cm dengan kerangka badan besar
maka berat badan idealnya adalah:
a. 54 kg
b. 60 kg
c. 48,6 kg
d. 59,4 kg
14. Rumus menghitung IMT adalah….
a. BBkg/TB (m2)
b. TB cm/BB (kg2)
c. TB (m2)/BB kg
d. TB cm/BB kg
15. Seorang laki-laki mempunyai berat badan 45 kg dengan tinggi badan165 cm, IMT
laki-laki tersebut adalah…
a. 16,5 kg/m2
b. 17,3 kg/m2
c. 18,5 kg/m2
d. 19 kg/m2
16. Dari soal no 14 tersebut status gizi laki-laki itu adalah;
a. Kekurangan berat badan tingkat ringan
b. Kekurangan berat badan tingkat berat
c. Kelebihan berat badan tingkat irngan
d. Kelebihan berat badan tingkat berat

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 34


17. Kebutuhan Energi laki-laki dangan berat badan 52 kg dan aktifitas ringan
adalah….
a. 2145 kkal/hari
b. 2575 kkal/hari
c. 2100 kkal/hari
d. 1900 kkal/hari
18. Diet rendah garam diberikan kepada pasien dengan…kecuali
a. Hipertemsi
b. Pasien dengan edema/acites
c. Hepatitis
d. Gagal ginjal
19. Diet Rendah Garam I boleh diberikan garam dapur pada makananya sebanyak…
a. 2 gr/hari
b. 4 gr/hari
c. 0 gr/hari
d. 1 gr/hr
20. Pasien dengan Sirosis Hepatis diberikan diet…
a. Diet hati
b. Diet Rendah Lemak
c. Diet Rendah garam
d. Diet Rendah serat
21. Berapa jenis Diet Diabetes mellitus yang biasa digunakan?
a. 6
b. 5
c. 8
d. 9
22. Kandungan Energi pada Die DM V adalah:
a. 1500 kkal/hari
b. 1700 kkal/hari
c. 1800 kkal/hari
d. 1900 kkal/hari
23. Komplikasi DM dengan ginjal disebut

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 35


a. Diabetese mellitus tipe 1
b. Diabetes mellitus tipe 2
c. Nefropati Diabetes
d. Retinopati Diabetes
24. Tujuan diet penyakit DM dengan gangguan ginjal adalah mempertahankan status
gizi optimal serta menghambat laju kerusakan ginjal dengan cara…..kecuali
a. Memberikan makanan tinggi protein
b. Mengendalikan kadar glukosa darah dan tekanan darah
c. Mencegah menurunnya fungsi ginjal
d. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
25. Salah satu fungsi ginjal adalah
a. Mengeluarkan hasil sisa metabolism melalui urin
b. Memompa darah
c. Metabolisme lemak
d. Metabolism glukosa
26. Uji fungsi ginjal dapat dilakukan degan
a. Laju filtrasi glomerulus (LFG)
b. Clearance creatinin test (CCT)
c. Laju endap darah
d. a dan b benar
27. Tujuan pengaturan diet pada penyakit ginjal kronik adalah
a. mempertahankan status gizi
b. menurunkan ureum darah
c. mengatur keseimbangan air dan elektrolit
d. semua benar
28. Prinsip diet pada penyakit gagal ginjal kronik adalah
a. Cukup energy, protein lebih rendah dari kebutuhan normal, lemak cukup, air
yang masuk seimbang dengan air yang keluar melalui urine
b. Tinggi lemak
c. Rendah gula
d. Makanan padat
29. Anjuran kebutuhan gizi PGK dengan dialysis adalah

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 36


a. Energi 35 kkal/kg BB/hari
b. Protein : 1,1 – 1,2 gr/kg BB/hari
c. Air sesuai jumlah urin yang keluar + 500 cc/ hari
d. Semua benar
30. Penyakit Asam urat dikenal juga dengan
a. Hipertensi
b. Hiperkolesterolimia
c. Hiperurikemia
d. Dislipidemia
31. Bahan makanan yang harus dihindari untuk pasien dengan kadar asam urat tinggi
adalah
a. Makanan tinggi natrium
b. Makanan tinggi purin
c. Makanan rendah lemak
d. Makanan rendah gula
32. Kegiatan Pelayanan Gizi Rumah Sakit meliputi:
a. Asuhan Gizi Rawat Inap dan Rawat jalan
b. Penyelenggaraan Makanan
c. Penelitian dan Pengembangan
d. Semua benar
33. Penyelenggaraan makanan rumah sakit merupakan rangkaian kegiatan yang
dimulai dari…
a. Perencanaan anggaran
b. Perencanaan menu
c. Pencatatan dan pelaporan
d. Pengadaan bahan makanan
34. Tujuan penyelenggaraan makanan di rumah sakit adalah
a. Tersedianya makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi, biaya , aman
dan dapat diterima oleh pihak rumah sakit guna meningkatkan jumlah
pasien.
b. Tersedianya makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi, biaya, aman
dan dapat diterima oleh konsumen guna mencapai status gizi yang optimal.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 37


c. Tersedianya makanan yang sesuai dengan penyakit pasien sehingga
mempercepat kepulangan pasien.
d. Tersedianya makanan sesuai dengan kondisi rumah sakit sehingga
meningkatkan keuntungan pihak rumah sakit.
35. Yang dimaksud dengan menu adalah…
a. Serangkaian hidangan dalam variasi yang serasi dan harmonis
b. Berbagai macam menu yang bervariasi dan harmonis
c. Sejumlah makanan yang dihidangkan sesuai dengan variasi warna dan rasa
d. Makanan yang disusun sedemikian rupa yang menimbulkan selera makan
36. Kegiatan pengadaaan bahan makanan meliputi….kecuali
a. Penetapan spesifikasi bahan makanan
b. Pemesanan dan pembelian bahan makanan
c. Survey konsumen
d. Survey pasar
37. Spesifikasi bahan makanan meliputi…
a. Ukuran bahan makanan
b. Bentuk bahan makanan
c. a dan b benar
d. a dan b salah
38. Sistim distribusi makanan yang biasa dilakukan adalah…
a. Sistim kombinasi
b. Sistim sentralisasi
c. Sistim desentralisasi
d. Semua benar
39. Sisitim distribusi sentralisasi juga disebut dengan….
a. Sistim distribusi makanan yang tidak dipusatkan
b. Sistim distribusi yang dipusatkan
c. Sistim distribusi secara bersama
d. Sistim distribusi yang menghemat biaya
40. Cara penyimpanan bahan makanan menggunakan sistim
a. FEFO
b. FIFO

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 38


c. a dan b benar
d. a dan b salah

Soal kasus: lakukan asuhan gizi dengan format NCP


1. Ny T usia 41 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan luka pada jempol kaki kiri
dan bernanah akibat memaki sepatu yang sempit. Diagnose dokter Diabetes
Mellitus type 2 dengan komplikasi ulkus diabetikum. Luka sudah ada sejak 1
bulan yang lalu dan diberi obat antibiotic, namun luka tidak kunjung sembuh.
Pasien baru mengetahui dirinya menderita diabetes pada saat ini. Adik Ny t juga
diketahui menderita Diabetes mellitus.
Hasil pemeriksaan laboratorium di Rumah Sakit adalah; gula darah puasa 483
mg/dl, gula darah 2 jam pp 355 mg/dl, hemoglobin 12,5 g/dl, leukosit
12600/mm3,. Saat ini pasien diberi insulin dengan dosis 6-6-6.
Hasil kunjungan dietisin, 2 hari setelah pasien masuk rumah sakit didapatkan
informasi bahwa pasien diberikan diet DM 1500 kalori dan selalu dihabiskan.
Namun pasien masih merasa lapar dan menambah makanan dari luar berupa
pisang goreng, bakwan goring dan sate. Hasil recall 24 jam selama di rumah sakit
menunjukkan asupan E 2178 kal, protein 71,28 gr, lemak 67,05 gr dan
karbohidrat 302,9 gram. Swlama ini pasien mempunyai kebiasaan sering
konsumsi cemilan, gorengan dan minuman manis karena pasien sering merasa
haus dan lapar.
Hasil pengukuran berat badan saat ini 54 kg, sedangkan tinggi badan 156 cm.
menurut pasien berat badan 1 tahun yang lalu 64 kg. pasien telah menikah dan
mempunyai 3 orang anak, bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan
pendidikan terakhir SMP.
2. Seorang pasien, laki-laki usia 45 tahun mengeluh kesemutan di ujung jari tangan
dan kaki. Berat badan saat ini 65 kg dari yang sebelumnya 85 kg tiga bulan yang
lalu. Tinggi badaan 165 cm. aktivitas sehari-hari adalah pedagang (kasir). Makan
pagi dilakukan di rumah sebanyak 350 gr nasi dan sepotong lauk, makan siang
dilakukan di pasar (nasi bungkus) dan sangat menyukai jeroan, sedangkan makan
malam dilakukan di rumah setelah sholat magrib sebanyak 500 gr nasi dengan 1-
2 potong lauk dan kurang menyukai sayuran. Kebiasaan ngemil gorengan pagi

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 39


dan sore hari disertai minum kopi. Malam kadang-kadang suka konsumsi
makanan porsi seperti martabak, sate,dan makana porsi lainnya. Punya riwayat
keturunan diabetes mellitus dari orang tua (ayah). Hasil pemeriksaan lab
ditemukan kadar gula darah puasa 245.
Buatlah asuhan gizi dengan metode NCP dan lakukan konseling gizi pada pasien
tersebut. Hitung kebutuhan zat gizi sehari, disertai dengan contoh menu dan
resepnya.
3. Ibu rumah tangga usia 60 tahun, berat badan 80 kg, tinggi badan 155 cm. datang
ke IGD dengan keluhan pusing, tangan dan kaki sebelah kiri susah digerakkan.
Saat di periksa tekanan darah 180/100 mmhg. Sebelumnya ibu makan durian dan
martabak telur. Kebiasaan makan nasi 2 kali sehari (siang dan malam saja), suka
ngemil kerupuk dan biscuit. Sering konsumsi makanan yang diolah dengan
tambahan penyedap rasa. Tidak pernah melakukan olahraga.
Buatlah asuhan gizi dengan metode NCP dan lakukan konseling gizi pada pasien
tersebut. Hitung kebutuhan zat gizi sehari, disertai dengan contoh menu dan
resepnya.
4. Seorang nenek usia 71 tahun dirawat dengan melena. Hasil pemeriksaan lab
menunjukkan kadar HB 7,3 mg%, kadar asam urat 8,9 gr. Terdapat bengkak di
sendi jari kaki dan dikeluhkan terasa sakit dan nyeri. Kebiasaan minum jamu
asam urat setiap hari. Suka mengkonsumsi jeroan, sarden kaleng, udang dan ikan
asin.
Buatlah asuhan gizi dengan metode NCP dan lakukan konseling gizi pada pasien
tersebut. Hitung kebutuhan zat gizi sehari, disertai dengan contoh menu dan
resepnya.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 40


SOAL TEST CALON KARYAWAN PELAKSANA GIZI
WAKTU 120 MENIT
PETUNJUK:
Bacalah soal dengan teliti. Silangi huruf jawaban yang benar di lembar jawaban yang
telah di sediakan.
Soal:
1. Warna merah , serat halus, bau khas, adalah ciri daging….
a. Daging kerbau
b. Daging sapi
c. Daging kambing

2. Yang termasuk protein nabati adalah….


a. Kentang
b. Tempe
c. Ikan laut

3. Memasak dengan menggunakan minyak sedikit disebut….


a. Memanggang
b. Menggoreng
c. Menumis

4. Yang dimaksud dengan pengolahan makanan adalah…….


a. Kegiatan merubah bahan makanan mentah menjadi makanan yang
berkualitas tinggi
b. Menggulai
c. Menggoreng

5. Tujuan pengolahan makanan adalah, kecuali….


a. Meningkatkan rasa dan penampilan makanan
b. Meningkatkan jumlah

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 41


c. Bebas dari kuman dan zat yang berbahaya untuk tubuh

6. Sebelum melakukan pengolahan makanan, hal yang harus dilakukan adalah…


a. Mencuci alat
b. Membersihkan ruangan
c. Persiapan bahan makanan
7. Daftar yang memuat jenis masakan disebut….
a. Menu
b. Daftar belanja
c. Jumlah bahan

8. Presto adalah alat yang digunakan untuk…


a. Memasak nasi
b. Mengempukkan daging
c. Memanggang daging

9. Untuk mengurangi rasa asin pada masakan , maka dapat ditambahkan….


a. Garam
b. Gula
c. Kentang

10. Memotong bahan menjadi potongan yanga lebih tipis dan kecil disebut…..
a. Belah
b. Cincang
c. Iris

11. Potongan wortel untuk sup adalah…


a. Kotak
b. Bulat serong
c. Iris korek api

12. Perbedaan opor dengan korma adalah pada bahan….

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 42


a. Jahe
b. Lengkuas
c. Kunyit

13. Bahan makanan yang lebih cepat matang saat direbus adalah…..
a. Toge
b. Daun singkong
c. Wortel

14. Cara pengolahan yang menggunakan api kecil adalah….


a. Bakar
b. Menggulai
c. Menumis

15. Ciri-ciri ikan segar adalah….


a. Kulit mengkilap, mata jernih, insang pucat
b. Mata jernih, sisik terlepas, insang merah
c. Daging padat, mata jernih, insang merah

16. Cara memotong daging yang benar adalah


a. Melintang serat
b. Sesuai arah serat
c. Potong kotak

17. Yang dilakukan agar warna buah yang dipotong tidak hitam adalah….
a. Merendam dalam air
b. Merendam dalamair yang di beri sedikit cuka/jeruk nipis
c. Merendam dalam cuka

18. Yang dimaksud dengan merebus adalah


a. Memasak dengan sedikit air
b. Memasak tanpa air

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 43


c. Memasak dengan banyak air

19. Mengukus adalah cara pengolahan dengan menggunakan….


a. Uap air
b. Air
c. Minyak goreng

20. Perbedaan pengolahan sayur acar kuning dengan acar bening adalah pada
bahan….
a. Santan
b. Timun
c. Wortel

SOAL ESSAI
1. Apa yang dimaksud dengan pengolahan makanan?
2. Tujuan pengolahan bahan makanan adalah?
3. Uraikan prosedur kerja pengolahan makanan!
4. Sebutkan dan uraikan metode pemasakan makanan!
5. Apa yang anda lakukan jika masakan anda tidak disukai konsumen?

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 44


LEMBAR JAWABAN
Hari/Tanggal : Nama:
Jam :
1. A B C D 21. A B C D
2. A B C D 22. A B C D
3. A B C D 23. A B C D
4. A B C D 24. A B C D
5. A B C D 25. A B C D
6. A B C D 26. A B C D
7. A B C D 27. A B C D
8. A B C D 28. A B C D
9. A B C D 29. A B C D
10. A B C D 30. A B C D
11. A B C D 31. A B C D
12. A B C D 32. A B C D
13. A B C D 33. A B C D
14. A B C D 34. A B C D
15. A B C D 35. A B C D
16. A B C D 36. A B C D
17. A B C D 37. A B C D
18. A B C D 38. A B C D
19. A B C D 39. A B C D
20. A B C D 40. A B C D

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 45


STANDAR KOMPETENSI CALON KARYAWAN YARSI SUMBAR
III. PROFESI PENUNJANG
2. AHLI GIZI

Nama Calon Karyawan :


Untuk Jabatan :
Pewawancara :
Hari/Tanggal :

No Kompetensi yang Diharapkan Nilai Bobot


1 Mampu membuat assesmen nutrisi pasien
2 Mampu memberikan konsultasi gizi kepada pasien
3 Mampu memberikan penyuluhan gizi di rumah sakit
4 Mampu menyelenggarakan PKMRS
5 Mampu menyelenggarakan Sistem Penyelenggaraan Makanan
Rumah Sakit
6 Mampu membuat diit pasien sesuai penyakit dan diagnose penyakit
7 Mampu membuat menu dan kuliner pasien dan keluarga pasien
8 Komunikasi yang efektif

Rekomendasi Penguji Bukittinggi,................................


................................................................
................................................................ Penguji
................................................................
................................................................ (.............................................)

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 46


STANDAR PENILAIAN CALON KARYAWAN YARSI SUMBAR
III. NON MEDIS
6. SMK TATA BOGA

Nama Calon Karyawan :


Untuk Jabatan :
Pewawancara :
Hari/Tanggal :

No Aspek Indikator Penilaian Nilai Bobot


Penilaian
1 Aplikasi 1.1.Mampu menjelaskan cara pemilihan bahan
Pekerjaan makanan basah yang baik
1.2 Mampu menjelaskan persiapan dan
pengelolaan bahan makanan agar nilai gizi pada
bahan makanan tersebut tidak rusak
1.3 Mampu menjelaskan jenis-jenis proses
pemasakan
1.4 Mampu menjelaskan tentang garnish
1.5 Mampu menjelaskan tentang menu dan
kriteria menu yang baik

2 Sikap dan 2.1 Mampu memahami konsep komunikasi yang


Komunikasi baik pada pasien, keluarga dan rekan kerja
2.2 Mampu memahami Attitude Komunikasi yang
baik kepada pasien, keluarga, dan rekan kerja

3 Praktek 3.1 Mampu menyusun menu dalam 1 hari


3.2 Mampu melaksanakan salah satu jenis

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 47


masakan (lauk hewan)

Rekomendasi Penguji Bukittinggi,................................


................................................................
................................................................ Penguji
................................................................
................................................................ (.............................................)

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 48


FORM PENILAIAN WAWANCARA CALON KARYAWAN
YARSI SUMBAR
Nama Calon Karyawan : ........................................................ KESIMPULAN
Untuk Jabatan : ........................................................ DISARANKAN
Pewawancara : ........................................................ DIPERTIMBANGKAN/DISARANKAN UNTUK..........
Hari/Tanggal : ........................................................ TIDAK DISARANKAN
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah angka pada salah satu kolom penilaian yang dianggap paling sesuai
PENILAIAN
NO FAKTOR-FAKTOR
KURANG (0-59) CUKUP (60-69) BAIK (70-100)
A. PENAMPILAN/SIKAP 16) Berlebihan dalam 19) Sederhana dalam 21) Berpakaian sesuai
Kesan yang muncul berpakaian atau tidak berpakaian/cukup rapi dengan situasi yang
dari penampilan, rasa rapi 20) Bersikap tenang namun sedang dihadapi
percaya diri, dll 17) Gugup/gelisah/terlalu kadang-kadang nampak 22) Percaya diri, tenang,
santai/acuh tak gelisah bersikap wajar, sopan,
acuh/sombong dan tegas
18) Kurang percaya
diri/terlalu percaya diri
B. PENGALAMAN KERJA 23) Sering berpindah-pindah 26) Pernah pindah kerja 29) Pindah pekerjaan karena
(Khusus bagi yang pekerjaan dengan alasan dengan alasan yang meningkatkan karir, ada

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 49


telah bekerja) yang kurang logis (tidak dapat diterima peningkatan
Latar belakang puas dengan 27) Pernah beberapa bulan jabatan/tanggung jawab
meninggalkan atasan/suasana menganggur namun ada dibandingkan pekerjaan
pekerjaan yang baru- kerja/gagal dalam tugas, pekerjaan sambilan terdahulu
sering tidaknya pindah dll) 28) Berpengalaman dalam 30) Pengalaman kerja yang
pekerjaan- 24) Terlalu lama menganggur bidang kerja yang dimiliki sesuai dengan
perkembangan (2 thn) tanpa ada dilamar, namun belum yang dibutuhkan/dapat
karirnya- kegiatan lain sesuai dengan memperlancar
keberhasilan/kegagala 25) Pengalaman kerja tidak kebutuhan pelaksanaan
n dari pekerjaan yang sesuai dengan bidang
terdahulu yang dilamar
C. PENGETAHUAN/ 31) Pengetahuan/ 32) Cukup mempunyai 33) Pengetahuan/
KETERAMPILAN keterampilan sangat pengetahuan/keterampi keterampilan yang
minim lan yang dibutuhkan dimiliki sesuai dengan
kebutuhan
D. MOTIVASI 34) Belum mengetahui 35) berminat 36) Ingin menambah
Alasan/minat melamar tujuan kerja, masih mengembangkan diri wawasan dan
mencoba dan mencari- dibidang pekerjaan yang mengambangkan karir
cari pengalaman dilamar dibidang kerja yang
dilamar sesuai dengan

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 50


disiplin ilmu yang dimiliki
E. KOMUNIKASI VERBAL 37) Tampak gugup, kesulitan 38) Dapat menerangkan 39) Mampu
Cara mengemukakan dalam sesuatu namun kadang- menerima/menjelaskan
ide/pendapat menerima/menerangkan kadang tampak sesuatu dengan jelas dan
suatu pendapat gugup/kesulitan sistematis
menjelaskan sesuatu

F. STABILITAS EMOSI 40) Tampak tidak mampu 41) Kadang-kadang terlihat 42) Mampu mengendalikan
mengendalikan diri dan emosional namun masih diri terhadap suatu
mudah terpancing mampu mengendalikan keadaan
keadaan diri
G. KONTAK SOSIAL 43) Tidak menyukai/tertarik 44) Pernah mengikuti 45) Senang mengikuti
kegiatan organisasi kegiatan organisasi berbagai kegiatan
kelompok walaupun hanya organisasi/kelompok
sebagai anggota tanpa mengganggu
aktifitas lain
H. KEPEMIMPINAN 46) Tidak mempunyai 47) Pernah memimpin 50) Pernah memimpin
Pengalaman, pengalaman sebagai suatu organisasi namun beberapa kali suatu
kemampuan pemimpin/tidak berminat dalam ruang lingkup badan atau oragnisasi
koordinasi dengan memimpin orang lain yang besar dalam jangka

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 51


bawahan kecil. lama
48) Ada minat 51) Mampu mengarahkan
mengembangkan diri dan mengatur
menjadi pemimpin bawahan/orang lain
49) Cukup mempunyai dengan tepat
kemampuan
mengkoordinasi orang
lain/kemampuannya
tersebut dikembangkan
SCORE RATA-RATA KURANG/CUKUP/BAIK *)
KOMENTAR Bukittinggi,....................
................................................................................................................................... Pewawancara,
...................................................................................................................................

(..........................................)

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 52


Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 53

Anda mungkin juga menyukai