Anda di halaman 1dari 2

MASA TRANSISI PENGGUNAAN MESIN APM (ANJUNGAN

PENDAFTARAN MANDIRI)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1 dari 2
Ditetapkan :
Standar Prosedur Tanggal terbit : Direktur Utama
Operasional
Dr.dr.Fathema Djan Rachmat.SpB.SpBTKV(K), MPH
Pengertian Kegiatan edukasi yang dilakukan petugas pendaftaran pasien lama
yang akan berobat ke poliklinik dengan menggunakan mesin APM
(Anjungan Pendaftaran Mandiri)
Tujuan Mengedukasi dan mendampingi pasien selama masa transisi pasien
yang akan melakukan pendaftaran ke poliklinik menggunakan mesin
APM agar lebih cepat tanpa harus mengantri ke counter pendaftaran.
Kebijakan 1. Permenkes No. 269/ MENKES / PER / III / 2008
2. SK Direksi tentang peraturan RS No:009B/ARS/II/2013 tentang
Rekam Medis: Setiap pasien yang mendapatkan pelayanan medis,
penunjang medis harus terdaftar di registrasi
Prosedur 1. Melakukan edukasi kepada doorman dan satpam agar mengetahui
bahwa alur pendaftaran dilakukan perubahan. Pasien tidak perlu
lagi mengambil nomor antrian, melainkan dapat langsung menuju
mesin APM. Pasien yang diberikan nomor antrian adalah pasien
baru yang sama sekali belum memiliki nomor rekam medis.
2. Pada masa transisi petugas pendaftaran selalu memberikan
informasi kepada pasien lama mengenai kartu RFID yang
digunakan untuk mempermudah proses pendaftaran pada mesin
APM. Untuk pasien lama yang belum memiliki kartu RFID
diharapkan melakuakan pencetakan kartu RFID.
3. Petugas APM selalu menanyakan kepada pasien yang akan
melakukan pendaftaran di mesin APM “Apakah bapak/ibu sudah
pernah melakukan pendaftaran melalui mesin APM?”
4. Jika pasien menjawab “Belum pernah menggunakan mesin APM”
petugas harus membantu proses pendaftaran sambil menjelaskan
langkah-langkah pendaftaran dengan mesin APM sesuai SPO
MASA TRANSISI PENGGUNAAN MESIN APM (ANJUNGAN
PENDAFTARAN MANDIRI)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2 dari 2
pendaftaran pasien menggunakan mesin APM.
5. Jika pasien menjawab “Apakah bapak/ibu sudah pernah
melakukan pendaftaran menggunakan APM?” Petugas tetap
mendampingi pasien agar pasien semakin lancar dalam
menggunakan mesin APM.
6. Pasien lansia dan pasien dengan kebutuhan khusus yang tidak
didampingi keluarga dapat dibantu proses pendaftarannya di loket
khusus lansia.
7. Petugas memberikan nomor defect dan mengarahkan pasien ke
Defect counter ketika gagal diproses di mesin pendaftaran APM.
8. Petugas defefct counter melayani pasien sesuai dengan antrian
defect counter.
9. Petugas defect counter selalu melakukan pengecekan adakah data
yang tidak lengkap dan yang belum terupdate agar dilengkapi dan
diupdate sehingga pendaftaran selanjutnya dapat menggunakan
kartu RFID di mesin APM.
10. Petugas APM yang membantu pendaftaran pasien perjanjian,
selalu mengingatkan agar pasien datang sesuai jam kedatangan
atau 2 jam sebelumnya sesuai dengan jam yang tertera di printout
bukti perjanjian.
11. Petugas pendaftaran yang menggunakan selempang “tanya Saya”
harus memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pasien.
Unit Terkait 1. Inst Rawat Jalan
2. Unit Customer Service /Bagian Pemasaran
3. Bagian IT

Di buat oleh Inst Rekam Medis & Infokes

Anda mungkin juga menyukai