Anda di halaman 1dari 4

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI

NOMOR ......./ ...... /........./20.....

TENTANG
HAK AKSES BERKAS DAN INFORMASI REKAM MEDIS PASIEN
RUMAH SAKIT UMUM PEKERJA
Menimbang : a. bahwa dalam upaya menjamin keamanan dan kerahasiaan dokumen rekam medis pasien
diperlukan kebijakan yang mengatur tentang hak akses keberkas dan informasi rekam medis
pasien di Rumah Sakit Umum Pekerja.
b. bahwa kebijakan hak akses keberkas dan informasi rekam medis pasien perlu ditetapkan
dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Pekerja.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5071);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437);
5. KeputusanMenteriKesehatanNomor 1333/Menkes/SK/XII/1999
tentangStandarPelayananRumahSakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis;
7. PeraturanMenteriKesehatanRepublik Indonesia Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011
tentangKeselamatanPasienRumahSakit;

8. Keputusan Bupati Lampung Barat Nomor B/286/KPTS/III.07/2013 tentang Izin


Operasional Rumah Sakit Umum Daerah Liwa Kabupaten Lampung Barat.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Hak Akses Berkas dan Informasi Rekam Medis Pasien Rumah Sakit Umum Pekerja.

KEDUA : Hak Akses berkas dan informasi rekam medis pasien sebagaimana tercantum dalam lampiran
surat keputusan ini.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di :
Padatanggal :

Direktur Rumah Sakit Umum Pekerja

dr. Merty Supriharti


Hak Akses Berkas dan Informasi Rekam Medis Pasien Rumah Sakit Umum Pekerja dapat diberikan
kepada :
1. Dokter :
a. Dokter memiliki hak akses informasi serta hak akses berkas rekam medis pasien yang pernah
dirawat.
b. Dokter spesialis yang menerima konsul pasien memiliki hak akses terhadap informasi serta berkas
rekam medis pasien yang sedang dikonsulkan.
c. Dokter dapat mengakses kembali berkas rekam medis yang dipulangkan terkait dengan kelengkapan
berkas serta permintaan resume medis pasien atau untuk kepentingan kesehatan pasien.
2. Perawat :
a. Perawat memiliki hak akses terhadap berkas rekam medis pasien yang saat itu sedang dirawat.
b. Perawat dapat mengakses kembali berkas rekam medis pasien yang telah dipulangkan untuk
kepentingan kelengkapan berkas.
3. Tenaga medis lain selain perawat hanya dapat mengakses berkas rekam medis yang saat itu dalam
asuhannya atau untuk kelengkapan pengisisan berkas rekam medis pasien yang telah dipulangkan.
4. Residen yang sedang melaksanakan kepaniteraan klinik dan maha siswa tenaga kesehatan yang
melakukan praktik di Rumah Sakit Umum Pekerja memiliki hak akses terhadap informasi rekam medis
dan tidak diperkenankan melihat isi rekam medis pasien tanpa seijin pasien yang bersangkutan.
5. Pasien memiliki hak akses terhadap informasi dari berkas rekam medisnya sesuai dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Permintaan informasi medis terkait dengan data rekam medis pasien diatur sesuai dengan SPO
permintaan resume medis.
b. Rekam medis pasien hanya dapat diakses oleh pasien sendiri dan / atau orang yang telah diberikan
kuasa oleh pasien sendiri dan atau orang yang telah diberikan kuasa oleh pasien untuk mengetahui isi
rekam medis.
c. Rekam medis pasien anak hanya dapat diakses oleh orang tua kandung pasien, orang tua adopsi dan
wali yang secara sah ditunjuk jika pasien masih dalam pengampuan.
6. Aparatur penegak hukum :
a. Aparatur penegak hukum atas dasar pendapat memperoleh informasi medis pasien dengan
mengajukan Visum et Repertum . PermintaanVisum et Repertum diatur secara khusus dalam SPO
permintaanVisum et Repertum.
b. Pengadilan dapat meminta berkas rekam medis yang asli dalam hal pembuktian hukum. Peminjaman
berkas rekam medis untuk kepentingan pengadilan ini diatur dalam SPO peminjaman rekam medis.
7. Permintaan data medis oleh institusi atau lembaga tertentu:
a. Permintaan data medis oleh institusi atau lembaga tertentu dapat dipenuhi sesuai dengan perjanjian
yang telah diatur antara pihak rumah sakit dengan instansi yang terkait.
b. Pemberian resume medis pada pihak ketiga yakni asuransi serta perusahaan rekanan tetap didasarkan
pada persetujuan pasien atas pelepasan informasi medisnya.
c. Badan atau lembaga tertentu yang berkepentingan terhadap penelitian, pendidikan maupun audit
medis.
d. Badan atau lembaga tertentu yang mengakses informasi maupun berkas rekam medis untuk
kepentingan penelitian, pendidikan maupun audit medis tidak boleh mencantumkan identitas pasien
terkait kepentingannya terhadap akses rekam medis pasien.
e. Peminjaman berkas rekam medis untuk kepentingan penelitian, pendidikan maupun audit medis
tidak boleh mencantumkan identitas pasien terkait kepentingan penelitian, pendidikan maupun audit
medis diatur dalam SPO peminjaman berkas rekam medis.
8. Petugas non tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Pekerja:
a. Bagian kerohanian miliki hak akses informasi terkait kondisi pasien untuk dilakukan tidakan
bimbingan kerohanian dengan tetap harus menjaga kerahasiaan pasien.
b. Bagian keuangan dapat mengakses berkas rekam medis terkait kepentingan pembiayaan perawatan
pasien di rumah sakit dan pemenuhan persyaratan klaim asuransi atau perusahaan rekanan.
c. Petugas kasir atau petugas keuangan lain harus tetap menjaga kerahasiaan rekam medis.
d. Hak akses informasi rekam medis setiap petugas terkait dengan pelaksanaan rekam medis elektronik
dibatasi sesuai dengan kewenangannya. Bagian SIRS memfasilitasi hak akses tersebut.

Direktur Rumah Sakit Umum Pekerja

dr. Merty Supriharti

Anda mungkin juga menyukai