No. Dokumen
No. revisi
Halaman
1/2
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BITUNG
Jl. S.H.Sarundajang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Tanggal terbit
DITETAPKAN
DIREKTUR
22-12-2014
Dr. Jeaneste Watuna M.MKes
Prosedur ini mengatur tata cara pelayanan di Sub
Bagian Rekam Medik untuk menerima dan mendaftar
pasien yang akan berobat di rawat jalan.
Memberikan pedoman dan aturan dalam proses
penerimaan pasien di TPPRJ
1. Berdasarkan jenis pengunjung terdiri dari:
a. Pasien / pengunjung baru adalah orang yang
baru pertama kali datang berobat ke rumah sakit
Dadi Keluarga
b. Pasien / pengunjung lama adalah orang yang
pernah datang berobat ke RSU Dadi Keluarga
sehingga memiliki kartu control.
2. Berdasarkan cara pembayaran terdiri dari:
a. Pasien Umum
b. Pasien BPJS
PBI (Penerimaan Bantuan Iuran)
Non PBI
c. Pasien Asuransi lain
I.
PASIEN BARU
1.
Pasien Umum
a. Pasien membayar Uang Pendaftaran Rp.
10.000 di loket pendaftaran.
b. Pasien mendaftarkan diri sebagai pasien
baru di loket pendaftaran dan dicatat data
identitas diri / poliklinik yang dituju melalui
loket pendaftaran.
c. Kartu berobat baru diserahkan kepada
penderita/ keluarga di loket pendaftaran.
d. Petugas rekam medik/ urusan arsip
mengantarkan dokumen rekammedik ke
poliklinik yang dituju.
2. Pasien BPJS dan Asuransi lain
a. Pasien menyerahkan surat rujukan dari
Puskesmas/dokter keluarga beserta kartu
No. revisi
Halaman
1/2
Jl. S.H.Sarundajang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Tanggal terbit
DITETAPKAN
DIREKTUR
22-12-2014
Dr. Jeaneste Watuna M.MKes
Prosedur ini mengatur tata cara pelayanan di Sub
Bagian Rekam Medik untuk menerima dan mendaftar
pasien yang akan berobat di Instalasi Gawat Darurat.
Memberikan pedoman dan aturan dalam proses
penerimaan pasien di TPPGD
1.
Berdasarkan jenis pengunjung terdiri
dari:
a.
Pasien / pengunjung baru adalah orang yang
baru pertama kali datang berobat ke RSU Dadi
Keluarga.
b. Pasien / pengunjung lama adalah orang yang
pernah datang berobat ke rumah sakit Dadi
Keluarga sehingga memiliki kartu berobat.
2. Berdasarkan cara pembayaran terdiri dari:
a.
Pasien Umum
b.
Pasien BPJS
c.
Pasien Asuransi Lain
PASIEN BARU
1. Pasien / Keluarga pasien mendaftarkan
diriidentitas lengkap.
2. Pasien rekam medik / urusan pelayanan
membuatkan dokumen rekam medik.
3. Petugas rekam medik menyerahkan dokumen
rekam medik tersebut kepada petugas IGD
4. Petugas rekam medik memberikan kartu control
ke keluarga penderita
PASIEN LAMA
1. Pasien / Keluarga Pasien menyerahkan atau
menginformasikan identas lengkap.
2. Petugas rekam medik mencari dokumen medik
di gudang rekam medik
No. revisi
Halaman
1/2
Jl. S.H.Sarundajang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Tanggal terbit
DITETAPKAN
DIREKTUR
22-12-2014
Dr. Jeaneste Watuna M.MKes
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. revisi
Halaman
1/2
Jl. S.H.Sarundajang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Tanggal terbit
DITETAPKAN
DIREKTUR
22-12-2014
Dr. Jeaneste Watuna M.MKes
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
ASSEMBLING (PERAKITAN)
No. Dokumen
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BITUNG
No. revisi
Halaman
1/2
Jl. S.H.Sarundajang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Tanggal terbit
DITETAPKAN
DIREKTUR
22-12-2014
Dr. Jeaneste Watuna M.MKes
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
IDENTIFIKASI PASIEN
No. Dokumen
No. revisi
Halaman
1/2
Jl. S.H.Sarundajang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
PENGERTIAN
TUJUAN
Tanggal terbit
DITETAPKAN
DIREKTUR
22-12-2014
Dr. Jeaneste Watuna M.MKes
Prosedur ini mengatur tata cara mendata pasien sesuai
dengan identitas pasien yang meliputi nama, umur, jenis
kelamin, agama dan alamat yang ditulis secara benar,
jelas dan lengkap.
Memberikan pedoman dan aturan dalam proses
penulisan identifikasi pasien.
Pasien yang berobat ke RSUD Bitung akan didata
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
PERINATOLOGI
No. Dokumen
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BITUNG
No. revisi
Halaman
1/2
Jl. S.H.Sarundajang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Tanggal terbit
DITETAPKAN
DIREKTUR
22-12-2014
Dr. Jeaneste Watuna M.MKes
Prosedur ini mengatur tata cara mencatat identitas bayi
(baru lahir) berdasarkan data fisik bayi.
Untuk mencegah tertukarnya bayi.
a. Identifikasi bayi dilakukan petugas setempat:
- Petugas IGD Perinatal : lahir di IGD + luar RS
- Petugas IBS Perinatal : lahir di IBS
- Petugas VK Perinatal : lahir di VK
b. Identitas nama menggunakan nama Ibu, bila bayi
kembar, ditambah tanda A, B dst.
c. Identitas bayi ditulis dalam 2 macam:
1. Label gelang dipasang pada lengan / kaki bayi +
ibu
i. Isi data : nama, Tgl, jam lahir, jenis, BBL
ii. Warna gelang : biru untuk jenis laki-laki,
merah untuk jenis perempuan.
2. Lembar / blangko identitas, dipasang pada
status RM. Isi data:
iii. Nama bayi, cara lahir, penolong
iv. Antropometri, jenis kelamin, tgl, jam lahir
v. Stempel telapak kaki bayi
vi. Tanda tangan penolong + orang tua / saksi
d. Identifikasi : disaksikan oleh orang tua / keluarga
e. Label gelang dipasang dengan kunci mati, dan
digunting pada waktu bayi pulang / telah
diserahkan pada ibu
f. Blangko identitas bayi dan label gelang disediakan
di VK, IGD, dan IBS.
1. Identifikasi bayi baru lahir segera dilakukan setelah
resusitasi / mengatasi kegawatan.
2. Bila memungkinkan perlihatkan bayi pada ibu /
orang tua sebelum atau saat identifikasi.
3. Lembar identitas bayi setelah diisi, ditanda tangani
NICU
VK
IBS
Bayi kiriman dari luar (RS/PKM) usia 0 28 hari.
No. Dokumen
No. revisi
Halaman
1/2
Jl. S.H.Sarundajang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Tanggal terbit
DITETAPKAN
DIREKTUR
22-12-2014
Dr. Jeaneste Watuna M.MKes
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
ii.
iii.
6. Diagnosa
7. Tindak lanjut, penunjang medik, dirujuk
8. Tindakan dan keterangan
UNIT TERKAIT
No. revisi
Halaman
1
Jl. S.H.Sarundajang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Tanggal terbit
DITETAPKAN
DIREKTUR
22-12-2014
Dr. Jeaneste Watuna M.MKes
Prosedur ini mengatur tata cara untuk menampilkan data
dalam bentuk tabel, ataupun grafik sehingga menjadi
informasi yang dapat dibaca.
Sebagai bahan informasi dan pelaporan agar lebih
mudah dibaca dan dimengerti.
Penyajian data dibuat tiap bulan dalam bentuk tabel, dan
setahun sekali dalambentuk tabel besar dan grafik.
1. Petugas rekam medik mengolah data baik secara
manual dan computer untuk dibuat tabel sebulan
sekali, baik data rawat jalan maupun data rawat
inap, meliputi antara lain:
b. Jenis kunjungan
c. Jenis pembayaran
d. Jenis kelamin
e. Kasus
f. Asal wilayah
g. Jenis penyakit
h. Jenis operasi
i. Jumlah kematian
2. Petugas rekam medik mengolah data bulanan
menjadi data tahunan baik secara manual dan
computer untuk dibuat tabel dan grafik setahun
sekali, baik data rawat jalan maupun data rawat
inap.
3. Grafik data ditampilkan dalam bentuk grafik
batangan dan grafik bulets (berdasarkan prosentase)
Sub Bagian Rekam Medik
No. revisi
Halaman
1
Jl. S.H.Sarundajang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Tanggal terbit
DITETAPKAN
DIREKTUR
22-12-2014
Dr. Jeaneste Watuna M.MKes
Prosedur ini mengatur tata cara mengumpulkan data
pasien secara periodik sebagai bahan informasi dan
pelaporan.
Digunakan sebagai bahan informasi dan pelaporan.
Pengolahan Rekam Medik yang akurat mendukung
pelayanan medis di Rumah Sakit.
1. Petugas Rekam Medik mengumpulkan data secara
periodik.
2. Setiap hari : mengumpulkan sensus rawat inap dan
rawat jalan serta data lainnya untuk diolah sesuai
kebutuhan untuk membuat baik secara manual
maupun komputerisasi.
3. Setiap bulan mengumpulkan sensus bulanan dari
ruangan rawat inap untuk mempersiapkan dan
membuat laporan RLL.
4. Setiap tiga bulan sekali mengumpulkan dokumen
medik rawat inap yang pulang antara tanggal 1 10
(sekitar 10 Dokumen medik) untuk membuat
laporan data individual.
Instalasi Rawat Jalan, instalasi Gawat Darurat, instalasi
Rawat Inap, sub Bagian Rekam Medik
No. revisi
Halaman
1
Jl. S.H.Sarundajang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Tanggal terbit
DITETAPKAN
DIREKTUR
22-12-2014
Dr. Jeaneste Watuna M.MKes
Prosedur ini mengatur tata cara menyimpan data dan
menata dokumen medik sehingga mudah untuk dicari
dan diambil apabila diperlukan.
Untuk mempermudah proses pencarian / pengambilan
dokumen rekam medik
1. Penyelenggaraan penyimpanan dokumen rekam
medik yang tepat sasaran merupakan bukti tentang
mutu pelayanan.
2. Cara penyimpanan dokumen rekam medik dengan
menggunakan sistem nomor langsung (straight
numerical), diurutkan dari nomor terkecil ke nomor
yang besar.
3. Penyimpanan dokumen medik dibagi dua:
1) Arsip dokumen aktif (lima tahun terakhir masih
berobat)
2) Arsip non aktif (lima tahun tidak pernah berobat
atau mati)
1. Petugas urusan arsip dokumen medik menerima/
memeriksa pengambilan dokumen rekam medik.
2. Petugas urusan arsip dokumen rekam medik
mengurutkan (sortir) nomor dokumen rekam
medik.
3. Petugas urusan arsip memasukkan dokumen rekam
medik ke dalam rak dengan cara menjajarkan (map
berdiri) sesuai dengan nomor urut dan
mengeluarkan traser (kertas pengganti dokumen
rekam medik).
Sub Bagian Rekam Medik
No. revisi
Halaman
1
Jl. S.H.Sarundajang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Tanggal terbit
DITETAPKAN
DIREKTUR
22-12-2014
Dr. Jeaneste Watuna M.MKes
Prosedur ini mengatur tata cara mengambil dokumen
rekam medik sesuai dengan peraturan / prosedur yang
ada..
Untuk memberikan pedoman/ aturan dalam proses
pengambilan dokumen rekam medik.
Pengambilan dokumen hanya boleh dilakukan oleh
petugas rekam medik (urusan arsip).
1. Adanya permintaan melalui formulir pendaftaran
pasien lama.
2. Lihat nomor dokumen rekam medik dan nama
pasien yang akan diambil.
3. Lihat tanda digit nomor pada urutan rak
penyimpanan dokumen rekam medik.
4. Ambil dokumen rekam medik dan masukantraser
pada rak untuk menggantikan posisi dokumen
rekam medik yang diambil.
5. Cek kembali nomor rekam medik/ nama pasien
sesuai dengan permintaan.
6. Dilanjutkan prosedur distribusi / peminjaman.
Sub Bagian Rekam Medik
No. revisi
Halaman
1
Jl. S.H.Sarundajang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Tanggal terbit
DITETAPKAN
DIREKTUR
22-12-2014
Dr. Jeaneste Watuna M.MKes
Prosedur ini mengatur tata cara untuk mengendalikan /
mengontrol dokumen rekam medik yang keluar dari
ruang penyimpanan dokumen.
Untuk memudahkan monitoring dokumen rekam medik
ke poliklinik secara cepat dan tepat guna mendukung
pelayanan medis kepada pasien.
Pengendalian dilakukan dengan lembar kendlai yang
berisi informasi, nama , nomor rekam medik, poliklinik
yang diminati dan cara pembayaran (umum, askes,
astek, dan lain-lain).
1. Dokumen rekam medik yang diambil dari rak
diserahkan kepada petugas kendali.
2. Petugas kendali menulis nama, nomor, rekam
medik, poliklinik yang diminati dan cara
pembayaran (umum, askes, astek dan lain-lain).
3. Dilanjutkan prosedur distribusi
4. Selesai
jam
pelayanan
petugas
kendali
merekapitulasi jumlah dokumen rekam medik yang
keluar dari gudang arsip.
Sub Bagian Rekam Medik
No. revisi
Halaman
1
Jl. S.H.Sarundajang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Tanggal terbit
DITETAPKAN
DIREKTUR
22-12-2014
Dr. Jeaneste Watuna M.MKes
Prosedur ini mengatur tata cara peminjaman dokumen
rekam medik untuk keperluan tertentu setelah
mendapatkan persetujuan dari yang berwewenang
dengan mengikuti pedoman / aturan yang berlaku.
Untuk memberikan pedoman / aturan dalam proses
peminjaman dokumen rekam medik.
1. Peminjaman dapat dilakukan untuk keperluan
penelitian, pengendalian, visum et repertum,
asuransi dan tindak lanjut perawatan.
2. Peminjaman dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang berkompeten terhadap dokumen rekam medik
tersebut.
3. Peminjaman bertanggung jawab atas keutuhan
urutan lembar per lembar dalam dokumen rekam
medik dan tidak terjadi kerusakan.
I.
Peminjaman oleh Tenaga Kesehatan di Rumah
Sakit Umum Dadi Keluarga.
1. Peminjam datang ke bagian arsip rekam medik
dengan membawa identitas dokumen pasien
yang akan dipinjam meliputi : nomor rekam
medik, nama pasien, tanggal pulang rawat (bila
pernah dirawat), dan kunjungan terakhir di
Rumah Sakit Umum Dadi Keluarga.
2. Petugas urusan arsip mencari dokumen rekam
medik yang dimaksud di ruang penyimpanan.
3. Petugas urusan arsip menyerahkan blanko/
formulir peminjaman yang harus diisi dan
ditanda tangani peminjam.
4. Peminjam menyerahkan blanko peminjaman
yang telah diisi dan ditanda tangani kepada
petugas urusan arsip.
5. Dokumen rekam medik diserahkan kepada
peminjam.
II.
UNIT TERKAIT
No. revisi
Halaman
1
Jl. S.H.Sarundajang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Tanggal terbit
DITETAPKAN
DIREKTUR
22-12-2014
Dr. Jeaneste Watuna M.MKes
Prosedur ini mengatur tata cara mengambil dokumen
rekam medik sesuai dengan peraturan / prosedur yang
ada..
Untuk memberikan pedoman/ aturan dalam proses
pengambilan dokumen rekam medik.
Pengambilan dokumen hanya boleh dilakukan oleh
petugas rekam medik (urusan arsip).
1. Adanya permintaan melalui formulir pendaftaran
pasien lama.
2. Lihat nomor dokumen rekam medik dan nama
pasien yang akan diambil.
3. Lihat tanda digit nomor pada urutan rak
penyimpanan dokumen rekam medik.
4. Ambil dokumen rekam medik dan masukantraser
pada rak untuk menggantikan posisi dokumen
rekam medik yang diambil.
5. Cek kembali nomor rekam medik/ nama pasien
sesuai dengan permintaan.
6. Dilanjutkan prosedur distribusi / peminjaman.
Sub Bagian Rekam Medik
No. revisi
Halaman
1
Jl. S.H.Sarundajang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Tanggal terbit
DITETAPKAN
DIREKTUR
22-12-2014
Dr. Jeaneste Watuna M.MKes
Prosedur ini mengatur tata cara untuk mengendalikan /
mengontrol dokumen rekam medik yang keluar dari
ruang penyimpanan dokumen.
Untuk memudahkan monitoring dokumen rekam medik
ke poliklinik secara cepat dan tepat guna mendukung
pelayanan medis kepada pasien.
Pengendalian dilakukan dengan lembar kendlai yang
berisi informasi, nama , nomor rekam medik, poliklinik
yang diminati dan cara pembayaran (umum, askes,
astek, dan lain-lain).
1.
Dokumen rekam medik yang diambil dari rak
diserahkan kepada petugas kendali.
2. Petugas kendali menulis nama, nomor, rekam
medik, poliklinik yang diminati dan cara
pembayaran (umum, askes, astek dan lain-lain).
3. Dilanjutkan prosedur distribusi
4. Selesai
jam
pelayanan
petugas
kendali
merekapitulasi jumlah dokumen rekam medik yang
keluar dari gudang arsip.
Sub Bagian Rekam Medik