Anda di halaman 1dari 17

BIJAK Volume 14, No.

02, September 2017


Majalah Ilmiah Institut STIAMI
ISSN 1411-0830

MEMPROMOSIKAN BIR PLETOK SEBAGAI MINUMAN KHAS BETAWI MELALUI


PENYAJIAN SEBAGAI WELCOME DRINK

Lila Muliani
Institut Ilmu Sosial dan Manajemen Stiami
lilamuliani@gmail.com

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran konsep pariwisata berbasis kuliner
lokal khas Betawi, khususnya Bir Pletok. Sebagai produk wisata, serangkaian strategi dan promosi
harus dipersiapkan agar minuman tradisional yang terbuat dari ekstrak rempah menyehatkan ini
layak jadi duta yang mewakili kekayaan kuliner Betawi serta memiliki standar cita rasa yang
konsisten dan mutu organoleptik yang optimal. Selain itu, juga dirancang untuk membuat deskripsi
dan gambaran secara faktual dan akurat mengenai fakta-fakta sejarah yang berhubungan dengan Bir
Pletok sebagai salah satu kearifan lokal Betawi. Untuk seleksi terhadap produsen Bir Pletok
dilakukan pada 5 wilayah administratif yaitu wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat,
Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara.
Jakarta merupakan kota yang menyandang banyak fungsi dan peran. Status sebagai kota modern
dengan invasi gelombang pembangunan besar-besaran pun turut berperan melunturkan keberadaan
etnis Betawi, penghuni asli kota Jakarta yang sepatutnya menyambut kehadiran para pendatang.
Sebagai salah satu daerah destinasi wisata di Indonesia, cukup banyak budaya lokal Jakarta yang
bisa dikembangkan dan dipromosikan, termasuk kekayaan kuliner. Ada sederet sajian lezat dan unik
khas Betawi yang sangat potensial jadi daya tarik para culinary tourist, baik karena cita rasa, khasiat
bagi kesehatan, atau pun nilai filosofi dan sejarah yang menyertainya. Sayangnya hingga saat ini
kekayaan kuliner Betawi belum menjadi alasan bagi para wisatawan untuk datang ke Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bir Pletok sebagai bagian dari kekayaan kuliner Betawi
mendapat dukungan dan apresiasi positif jika disajikan sebagai welcome drink. Pembuatan
Konsentrat Bir Pletok menjadi salah satu cara yang dapat mempermudah penyimpanan dan
penyajiannya sehingga lebih praktis dan efisien. Pembuatan konsentrat dengan pemekatan volume
sebesar 1/4 kali dan waktu perebusan selama 60 menit dalam skala penelitian (1/2 resep), terbukti
dapat menghasilkan Konsentrat Bir Pletok dengan kualitas rasa dan aroma yang tidak berbeda dari
Bir Pletok segar yang tanpa pemekatan.

Kata Kunci: Bir Pletok, Welcome Drink, Minuman Betawi, dan DKI Jakarta.

Abstract. This study aims to obtain a description of the concept of local culinary-based tourism
typical of Betawi, especially Pletok Beer. As a tourism product, a series of strategies and
promotions should be prepared so that traditional drinks made from healthy spice extracts are
worthy of being ambassadors representing Betawi culinary riches as well as having consistent
standards of taste and optimal organoleptic quality. In addition, it is also designed to make factual
and accurate description and description of historical facts related to Pletok Beer as one of Betawi
local wisdom. The selection of Pletok Beer producers was conducted in 5 administrative areas,
namely East Jakarta, South Jakarta, West Jakarta, Central Jakarta and North Jakarta.
Jakarta is a city that has many functions and roles. Status as a modern city with a massive wave of
development invasion also played a role to wipe out the existence of ethnic Betawi, the native
inhabitants of Jakarta who deservedly welcome the presence of the immigrants. As one of the
tourist destinations in Indonesia, quite a lot of Jakarta's local culture can be developed and
promoted, including culinary riches. There are a line of delicious and unique dishes that are very
potent Betawi so the appeal of the culinary tourist, either because of taste, health benefits, or the

219
BIJAK Volume 14, No. 02, September 2017
Majalah Ilmiah Institut STIAMI
ISSN 1411-0830

value of philosophy and history that accompany it. Unfortunately until now the Betawi culinary
wealth has not become a reason for tourists to come to Jakarta.
The results showed that Pletok Beer as a part of Betawi culinary wealth got support and positive
appreciation if presented as welcome drink. Making Concentrate Beer Pletok be one way that can
facilitate the storage and presentation so that more practical and efficient. Preparation of
concentrate with concentration of 1/4 times and boiling time for 60 minutes in the research scale
(1/2 recipe), proven to produce Pletok Beer Concentrate with taste and aroma quality that is not
different from fresh Pletok beer without concentration.

Keywords: Pletok Beer, Welcome Drink, Betawi Drink, and DKI Jakarta.

PENDAHULUAN wisatawan asing, selain Bali dan Batam


(Hermawan, 2014). Sepanjang tahun 2013,
Jakarta merupakan kota yang
jumlah wisatawan (nusantara dan
menyandang banyak fungsi dan peran. Selain
mancanegara) yang datang ke Jakarta
sebagai ibukota provinsi, Jakarta juga
meningkat secara signifikan. Namun, selain
merupakan ibukota negara. Hiruk pikuk
karena predikat sebagai kota metropolitan,
rutinitas sebagai pusat pemerintahan, kota
daya tarik wisata lainnya dinyatakan berasal
dagang, pusat administrasi, sentral kegiatan
dari sejumlah festival seni dan budaya yang
politik, serta pusat pendidikan, seolah tiada
diselenggarakan di Jakarta (Deny, 2014).
henti menawarkan modernitas dan ‘warna
Karena itu, selain menawarkan kehebatan
baru’ yang nyaris menenggelamkan identitas
kota urban yang gemerlap dengan fasilitas
diri kota Jakarta. Asimilasi budaya pun tak
mewah, Jakarta sepatutnya juga lebih sering
terelakkan, apalagi sejak dulu kota Jakarta
memamerkan keunikan budaya etnis Betawi,
sudah menjadi melting pot. Beragam etnis
termasuk kuliner, yang sarat dengan nilai
lokal maupun asing memadati kota Jakarta.
sejarah dan filosofi.
Status sebagai kota modern dengan invasi
Data dari sebuah survey yang dilakukan
gelombang pembangunan besar-besaran pun
Hilton Worldwide terhadap 2.700 wisatawan
turut berperan melunturkan keberadaan etnis
dari sembilan negara di Asia Pasifik
Betawi, penghuni asli kota Jakarta yang
menyatakan bahwa makanan dan minuman
sepatutnya menyambut kehadiran para
merupakan faktor penentu dalam memilih
pendatang.
tujuan wisata. Sebanyak 86% wisatawan
Sebelum tahun 1960-an di pusat Jakarta
merasa wajib mencicipi makanan khas lokal
terdapat banyak perkampungan Betawi,
saat mereka berkunjung ke suatu tempat
namun karena pembangunan dan
wisata, 90% wisatawan mencari pengalaman
industrialisasi, banyak orang Betawi Kota
kuliner yang unik saat mereka berkunjung ke
yang pindah ke pinggiran kota Jakarta
suatu tempat wisata, dan 89% wisatawan
(Shabab, 2004). Lahan milik warga Betawi
mengatakan bahwa mereka akan kembali
semakin banyak yang diperjualbelikan secara
menunjungi sebuah tempat karena
bebas. Kota Jakarta pun kemudian
menemukan pengalaman bersantap yang
ditinggalkan penduduk aslinya, berganti
memuaskan (Daneswari, 2014). Sebagai salah
dengan para pendatang yang berlomba
satu daerah destinasi wisata di Indonesia,
mencicipi indahnya metropolitan. Berkedok
cukup banyak budaya lokal Jakarta yang bisa
globalisasi, kearifanlokal tradisional Betawi
dikembangkan dan dipromosikan, termasuk
kian terasa asing di kampungnya sendiri.
kekayaan kuliner. Ada sederet sajian lezat dan
Derasnya arus pembangunan ini, di satu sisi
unik khas Betawi yang sangat potensial jadi
telah melahirkan kota Jakarta yang modern
daya tarik para culinary tourist, baik karena
dan siap bersaing dengan kota-kota besar lain.
cita rasa, khasiat bagi kesehatan, atau pun
Jakarta termasuk satu dari 3 daerah di
nilai filosofi dan sejarah yang menyertainya.
Indonesia yang paling banyak dikunjungi
220
Lila Muliani, Mempromosikan Bir Pletok Sebagai Minuman Khas Betawi Melalui Penyajian...

Sayangnya hingga saat ini kekayaan kuliner diperkenalkan. Berbagai jenis minuman
Betawi belum menjadi alasan bagi para tradisional yang berasal dari ekstrak rempah
wisatawan untuk datang ke Jakarta. sejak dulu sudah dimanfaatkan untuk
Tempat makan yang representatif dan mengatasi berbagai masalah kesehatan dan
khusus menjual makanan khas Betawi di sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat
tengah kota Jakarta hingga saat ini memang Indonesia.
belum terlalu banyak. Kalaupun ada, sajian Dengan populernya gaya hidup sehat
yang dijajakan terbatas pada pilihan makanan berkonsep kembali ke alam (back to nature),
populer seperti Nasi Uduk, Gado-Gado, Bir Pletok makin menjadi penting untuk
Ketoprak, Kerak Telur, Asinan, dan Soto diperkenalkan. Tren gaya hidup sehat dunia
Betawi. Padahal sesungguhnya masih banyak ini dipicu oleh prevalensi penyakit kronis
makanan atau minuman lain yang tak kalah yang meningkat, adanya kegagalan
lezat dan layak untuk diperkenalkan kepada penggunaan obat modern untuk penyakit
para wisatawan, salah satunya Bir Pletok. Bir tertentu (seperti kanker), mahalnya harga
Pletok merupakan salah satu minuman Betawi obat, dan komplikasi yang ditimbulkan dari
yang bisa direkomendasikan. Terbuat dari obat sintetik serta meluasnya akses informasi
ekstrak rempah namun sama sekali tidak mengenai obat herbal ke seluruh dunia
mengandung alkohol, walau namanya (Syafputri, 2012). Demi mempromosikan Bir
mengandung kata bir. Saat ini, mencicipinya Pletok maka diperlukan sebuah cara yang
saja masih jadi satu hal yang eksklusif, lebih fokus untuk memperkenalkannya
bahkan bagi warga Jakarta sekalipun. Padahal kepada para wisatawan yang datang ke
minuman pemberi efek hangat dan berwarna Jakarta. Salah satu upaya yang bisa dilakukan
kemerahan akibat kontribusi kayu secang adalah dengan menjadikan Bir Pletok sebagai
dalam komposisi bahannya ini dulu adalah welcome drink. Cara ini langsung menyasar
minuman rakyat yang biasa dijajakan oleh pada target yang diharapkan dan secara tidak
pedagang keliling. Namun kepopuleran Bir langsung dapat mempromosikan pariwisata
Pletok kini hanya terdengar sayup-sayup. kota Jakarta. Saat ini, penyajian minuman
Bir Pletok terbuat dari racikan rempah tradisional sebagai welcome drink sudah
khas Indonesia. Sejak dulu rempah sudah diaplikasikan pada beberapa hotel, terutama
menjadi bagian penting dalam dapur hotel yang mengedepankan konsep heritage
Indonesia, sebelum revolusi cita rasa Eropa Indonesia, ataupun spa tradisional. Pada
abad ke- 15. Dengan demikian minuman dari Konferensi Asia Afrika (KAA) yang
ekstrak rempah ini, secara historis akan berlangsung April 2015 lalu, jamu juga
menggugah ingatan pada kejayaan rempah disajikan sebagai welcome drink di 19 hotel
Indonesia masa lalu sehingga sangat pantas yang menjadi tempat beristirahat para
menjadi alternatif minuman bagi para delegasi KAA di Jakarta dan Bandung.
wisatawan, baik nusantara maupun Respon yang diberikan ternyata cukup baik
mancanegara. Jika wisatawan sudah (Syarifani, 2015). Bahkan persediaan jamu
mencicipi Bir Pletok, mengetahui khasiatnya, sepanjang KAA tersebut harus terus ditambah
menyukai rasanya, maka mereka akan tertarik untuk memenuhi kebutuhan para tamu
untuk membeli dan mencari tahu tentang (Nursalikah, 2015).
produsennya. Jika ia termasuk seorang Adanya beberapa formulasi resep dan cita
wisatawan minat khusus yang menggilai rasa Bir Pletok yang ada di masayarakat
kuliner (food traveller), maka kemungkinan Betawi saat ini memerlukan tahap
besar ia dan mengapresiasi cerita terkait penyeleksian untuk memilih formulasi Bir
sejarah dan budaya yang ada dibelakangnya Pletok yang paling disukai, melalui uji
sehingga akan tertarik untuk lebih sensori. Terhadap Bir Pletok terpilih dan
mengeksplorasi Jakarta dan mengenal kuliner disukai ini kemudian akan dilakukan
khas lainnya. Di samping cita rasanya yang pengembangan, terutama dalam hal
khas, khasiat Bir Pletok yang menyehatkan kepraktisan dalam penyimpanan. Saat ini
merupakan keunggulan yang patut pengembangan produk Bir Pletok sudah

221
BIJAK Volume 14, No. 02, September 2017
Majalah Ilmiah Institut STIAMI
ISSN 1411-0830

dilakukan melalui pembuatan Bir Pletok menggambarkan ‘siapa’, ‘mengapa’,


instan berbentuk serbuk/bubuk yang tinggal ‘bagaimana’, bahkan ‘di mana’ dan ‘dari
diseduh dengan air panas. Namun, proses mana kita berasal’. Definisi budaya yang
instanisasi yang dilakukan membuat kualitas dimaksud memiliki pengertian yang lebih luas
aroma dan rasanya rempahnya menurun. dari sekedar etnis atau suku. Budaya juga
Karena itu diperlukan sebuah langkah meliputi bahasa, cara berkomunikasi, value
pengembangan lain yang bisa (nilai), hingga agama atau kepercayaan.
mempertahankan kualitas aroma dan rasa Bir Istilah cultural cuisine atau cultural foods
Pletok yang lebih optimum, salah satunya kemudian memberikan pemahaman bahwa
dengan cara pembuatan Konsentrat Bir makanan bisa merefleksikan letak geografis,
Pletok. Berdasarkan penjelasan di atas iklim, hingga sejarah dan value dari daerah
dirumuskan masalah sebagai berikut: asal makanan tersebut. Konsep cultural food
1. Bagaimana cara mendapatkan ini menjadi dasar dari culinary tourism atau
rekomendasi Bir Pletok yang mewakili wisata kuliner yang belakangan kian marak
tiap wilayah administratif di Jakarta? sejalan dengan laju industri pariwisata dunia,
2. Dari 5 variasi Bir Pletok yang mewakili termasuk di Indonesia, yang
tiap wilayah adminsitratif di Jakarta, kecenderungannya terus meningkat.
formula mana yang paling disuka dan Di Indonesia, industri pariwisata yang
kemudian terpilih untuk dijadikan sempat ambruk pasca tragedi bom Bali tahun
Konsentrat Bir Pletok? 2002, sudah kembali meningkat mulai tahun
3. Bagaimana teknik yang tepat untuk 2007. Menurut situs resmi Kementerian
memilih formula Bir Pletok yang paling Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
disukai? pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia
4. Bagaimana membuat Konsentrat Bir tahun 2014 mencapai 9,39% lebih tinggi dari
Pletok dengan kualitas (rasa dan aroma) tahun sebelumnya. Angka itu di atas
yang tetap menjaga keauntentikan cita pertumbuhan ekonomi nasional yang
rasa aslinya? mencapai 5,7%. Konsep culinary tourism
5. Seberapa besar dukungan yang diberikan sepatutnya mengedepankan makanan lokal
oleh warga Jakarta jika Bir Pletok atau makanan tradisional sebagai daya tarik
disarankan untuk disajikan sebagai wisata. Menurut Inskeep (1991: 286), kualitas
welcome drink? dan keunikan makanan menjadi faktor yang
6. Apa saja kajian pustaka dari khasiat Bir bisa mempromosikan makanan lokal. Istilah
Pletok yang memiliki latar belakang culinary tourism atau wisata kuliner pertama
ilmiah untuk menjadi nilai jual yang kali oleh Lucy Long pada tahun 1998.
dapat meningkatkan promosi Bir Pletok Wisatawan yang dikategorikan sebagai
sebagai salah satu daya tarik wisata kota culinary tourist adalah mereka yang berwisata
Jakarta? dengan motivasi untuk mencicipi makanan
7. Apa saja nilai-nilai sejarah dan budaya dan minuman (Wolf, 2002 dalam Karim,
yang terkait dengan asal muasal hadirnya 2006).
Bir Pletok dalam budaya masyarakat Tak semua negara memiliki kesempatan
Betawi yang dapat yang dapat menjadi target destinasi wisata kuliner yang
meningkatkan promosi Bir Pletok sebagai mampu mengedepankan aspek sejarah dan
salah satu daya tarik wisata kota Jakarta? budaya dari makanannya. Kanada, Australia,
dan New Zealand memiliki tantangan besar
TINJAUAN PUSTAKA dalam mengembangkan culinary tourism
(Blakey, 2012). Sebagai negara yang lahir
Makanan (food) dan budaya (culture)
dari peleburan banyak budaya, tanpa catatan
merupakan dua hal yang tidak bisa
sejarah kuliner yang kaya, ketiga negara
dipisahkan. Makanan yang kita makan tidak
tersebut harus mampu menemukan angle lain
hanya menjelaskan ‘apa’ tapi juga bisa
222
Lila Muliani, Mempromosikan Bir Pletok Sebagai Minuman Khas Betawi Melalui Penyajian...

dalam mempromosikan wisata kulinernya. ditetapkan sebagai satu dari 96 Warisan


Sangat berbeda dengan negeri kita, Indonesia. Budaya Tak Benda Indonesia yang
Dengan sekitar 17.000 pulau dan lebih dari dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan
900 etnis, artinya Indonesia memiliki lebih Kebudayaan Republik Indonesia, pada
dari 900 kekayaan kuliner yang memiliki ciri Oktober 2014 lalu. Sayangnya kepopuleran
khas dan keunikan tersendiri (Murdijati, Bir Pletok kini makin meredup. Produksinya
2014). Keberagaman ini lah yang sangat sangat terbatas dan hanya dipasarkan secara
berpotensi menjadi objek menarik bagi para konvensional oleh industri-industri rumah
wisatawan. Makanan lokal bisa menjadi salah tangga dan diperuntukkan bagi kebutuhan
satu cara untuk mengeksplorasi budaya masyarakat Betawi yang akan mengadakan
sebuah negara, karena makanan juga suatu acara.
mewakili letak geografis, sejarah, dan Awal tahun 2015 Pemerintah Provinsi
kebiasaan masyarakat setempat. Makanan DKI Jakarta sempat mengeluarkan pernyataan
merupakan salah satu identitas dari sebuah yang membawa angin segar untuk
daerah/negara, layaknya sebuah simbol perkembangan kuliner Betawi, terutama Bir
daerah (Reza, 2014). Pletok. Pemprov DKI rencananya akan
Long (1998) mendefiniskan culinary merevisi peraturan daerah tentang minimarket
toursim sebagai eksplorasi wisatawan dan akan mewajibkan pengelola minimarket
terhadap citarasa makanan dan kebiasaan untuk menjual produk-produk UMKM (Usaha
makan daerah tertentu. Karena itulah Mikro Kecil dan Menengah) khas Jakarta,
makanan daerah setempat lokal (local seperti Nasi Uduk atau Bir Pletok. Wacana ini
cuisine/local food) menjadi salah satu poin sudah langsung diimplementasikan di
penting dalam wisata kuliner. Bagaiamana beberapa minimarket yang menjual Bir Pletok
memperkenalkan dan mempromosikan instan dalam kemasan paper cup. Tinggal
makanan/minuman lokal dengan cita rasa diseduh dengan air panas, Bir Pletok hangat
autentik pada para wisatawan? Itulah siap dinikmati. Produk Bir Pletok instan ini
tantangan yang harus dihadapi. merupakan produksi Alifah, sebuah UMKM
Berdasarkan data Sensus Penduduk tahun produsen Bir Pletok dari Jakarta Barat. Ditilik
2000, jumlah etnis Betawi di Jakarta tinggal dari definisi jamu dalam Permenkes
sekitar 27.65%, sisanya dijejali oleh No.003/Menkes/Per/I/2010 yang
pendatang, dari etnis Jawa sekitar 35.16% menyebutkan bahwa jamu adalah bahan atau
(paling tinggi), Sunda (15.27%), Tionghoa ramuan bahan yang berupa tumbuhan, bahan
(5.53%), Batak (3.61%), dan Minangkabau hewan, bahan mineral, sediaan sarian
(3.18%). Sisanya ada etnis Melayu, Bugis, (galenik), atau campuran dari bahan tersebut
Madura, Banten, Banjar, serta etnis lainnya. yang secara turun temurun telah digunakan
Derasnya arus pendatang yang tergiur dengan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan
gemerlap ibu kota, globalisasi dan sesuai dengan norma yang berlaku di
modernisasi, tak hanya telah mengubah pola masyarakat, maka Bir Pletok masuk dalam
makan etnis Betawi tapi juga membuat kategori jamu, karena terbuat dari racikan
komunitas Betawi sedikit demi sedikit rempah-rempah yang termasuk dalam jenis
tergeser dari pusat kota. Tak heran jika tumbuhan. Khasiat Bir Pletok pun sejak dulu
kuliner Betawi pun kalah pamor dibandingkan juga sudah diyakini sebagai obat masuk
kuliner pendatang. Baru tahun 2014 Bir angin, obat batuk, dan dapat mengobati
Pletok menjadi salah satu kuliner Betawi yang masalah sulit tidur.
dijadikan ikon dalam Jakarta Fair, menemani Dalam industri perhotelan, penyajian
Kerak Telur yang sudah belasan tahun welcome drink atau minuman selamat datang
menjadi host tunggal di festival tahunan memang bukan termasuk mandatory atau
tersebut. Hal ini bertujuan untuk prosedur baku yang wajib dilakukan. Karena
mengembalikan eksistensi Bir Pletok dalam itu tidak semua hotel menyajikannya,
khasanah kuliner Betawi. Bir Pletok dari biasanya hanya disajikan oleh hotel-hotel
Provinsi DKI Jakarta juga baru saja berbintang, dan tidak untuk hotel-hotel kecil

223
BIJAK Volume 14, No. 02, September 2017
Majalah Ilmiah Institut STIAMI
ISSN 1411-0830

atau guesthouse. Penyajian welcome drink Bir Pletok disajikan panas karena es batu
pada dasarnya merupakan salah satu bentuk pertama kali dikenal di Jakarta pada tahun
servis yang diberikan pihak hotel kepada para 1860-an dan mulai populer di awal tahun
tamu yang baru datang. Karena pada 1900-an, sedangkan ia meyakini bahwa
prinsipnya industri hospitality, termasuk sebagai minuman tradisional Betawi, Bir
hotel, mengunggulkan servis sebagai salah Pletok sudah lebih dulu lahir dari pada
satu added value, penyajian welcome drink industri es batu. Konon, Bir Pletok dulunya
merupakan wujud pelayanan yang pantas memang dihidangkan di malam hari, saat
untuk diaplikasikan. musim penghujan, sebagai minuman
Dalam Good Practices Guide for penghangat bagi penduduk Betawi yang kala
Guesthouses and Small Hotels yang itu masih tinggal di pedalaman dalam
dipublikasikan ILO (International Labour lingkungan yang dingin (Sandy, 2014).
Organization) dalam website-nya, penyajian
welcome drink di hotel-hotel kecil dan METODOLOGI PENELITIAN
guesthouse bisa menjadi salah satu cara Secara umum, penelitian ini bertujuan
promosi sederhana yang akan memberikan untuk memperoleh gambaran konsep
kesan postif bagi para tamu. Karena bukan pariwisata berbasis kuliner lokal khas Betawi,
merupakan mandatory, belum aturan baku khususnya Bir Pletok. Sebagai produk wisata,
dalam penyajian welcome drink, baik dari serangkaian strategi dan promosi harus
jenis minuman, porsi, dan cara penyajian. dipersiapkan agar minuman tradisional yang
Pada prinsipnya, jenis minuman yang dipilih terbuat dari ekstrak rempah menyehatkan ini
sebagai welcome drink adalah minuman yang layak jadi duta yang mewakili kekayaan
menyegarkan karena penyajiannya sengaja
kuliner Betawi serta memiliki standar cita
diberikan sebagai minuman untuk mengatasi rasa yang konsisten dan mutu organoleptik
kelelahan para tamu. Selama ini, mocktail, yang optimal. Selain itu, penelitian ini juga
cocktail, atau soft drink menjadi pilihan dirancang untuk membuat deskripsi dan
utama sebagai welcome drink. Pada beberapa gambaran secara faktual dan akurat mengenai
hotel yang mengedepankan konsep heritage fakta-fakta sejarah/legenda/riwayat yang
ataupun kearifan lokal budaya, minuman berhubungan dengan Bir Pletok sebagai salah
tradisional atau sentuhan bahan-bahan satu kearifan lokal Betawi.
tradisional mulai banyak diperkenalkan Untuk seleksi terhadap produsen Bir
sebagai welcome drink. Di Indonesia, Kunyit Pletok dilakukan pada 5 wilayah
Asem dan Beras Kencur sudah diperkenalkan administratif. Melakukan survey terhadap
di beberapa hotel berbintang. wakil kelompok masyarakat Betawi dan
Dalam deskripsi singkat tentang Bir
menyebarkan kuisioner untuk mendapatkan 5
Pletok yang terdaftar dalam Warisan Budaya macam Bir Pletok yang mewakili wilayah
Tak Benda dari DKI Jakarta, tertulis bahwa Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat,
nama ‘pletok’ diambil dari bunyi kapulaga Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara. Adapun
(Amomumcompactum), salah satu rempah yang digunakan dengan melakukan
yang digodog dalam ramuan Bir Pletok, yang wawancara, studi pustaka, dan observasi
‘pecah’ saat direbus sehingga menimbulkan langsung untuk mendapatkan resep dari 5
bunyi mirip ‘pletok’. Sementara istilah ‘bir’, macam Bir Pletok referensi. Sementara
konon merupakan istilah yang diambil Pitung, pemilihan Bir Pletok yang paling disuka
karena kerap melihat kebiasaan orang dengan melakukan uji ranking terhadap 20
Belanda minum bir. Meskipun bisa dinikmati panelis semi terlatih untuk mendapatkan 3
dalam keadaan panas, layaknya wedang, Bir rangking terbaik dari 5 Bir Pletok yang
Pletok kini lebih populer disajikan dalam dijadikan sampel. Panelis merupakan
keadaan dingin. Hasil wawancara dengan mahasiswa dan tim pengajar dari STIP
Heryus Saputro, pengamat budaya, aslinya Triksati yang memiliki pengetahuan tentang
224
Lila Muliani, Mempromosikan Bir Pletok Sebagai Minuman Khas Betawi Melalui Penyajian...

pengujian sensori dan atribut sensori. Tiap tokoh, dan praktisi kuliner Betawi untuk
panelis diminta untuk memberikan peringkat mendapatkan deskripsi dan gambaran tentang
urutan kesukaan dengan nilai 1 sampai 5. sejarah Bir Pletok. Adapun analisis data untuk
Sample yang paling disukai diberi ranking menentukan Bir Pletok terpilih dan disukai
satu, yang disukai kedua diberi ranking 2 dan dianalisis menggunakan ANOVA (Analisis
seterusnya. Tiga sampel yang terpilih Varians) pada tingkat kepercayaan 95%,
selanjutnya disebut Bir Pletok terpilih. diikuti dengan uji Duncan (Duncan Multiple
Kemudian dilakukan uji hedonik terhadap Range Test) untuk menentukan perbedaan
20 panelis semi terlatih untuk mendapatkan 1 nyata antarsampel. Aroma, rasa, warna, dan
Bir Pletok yang paling disuka dari 3 sampel penilaian secara keseluruhan (overall)
Bir Pletok terpilih. Selanjutnya disebut menjadi parameter yang dianalisis. Parameter
sebagai Bir Pletok terpilih dan disukai. Tiap ini merupakan atribut pangan yang berperan
panelis diminta untuk memberikan penilaian penting dalam menentukan penerimaan atau
dari 1 sampai 6 dengan kriteria (1) sangat penolakan terhadap suatu makanan atau
tidak suka, (2) tidak suka, (3) agak tidak suka, minuman oleh konsumen. Sedangkan data uji
(4) agak suka, (5) suka, dan (6) sangat suka. hedonik untuk menentukan tingkat kesukaan
Tahap selanjutnya adalah pembakuan resep dan penerimaan terhadap Bir Pletok sebagai
Bir Pletok terpilih dan disukai. Ini dapat welcome drink dianalisis menggunakan
dilakukan dengan uji coba sebanyak 3 kali metode One Sample T-Test.
untuk memastikan bahwa resep dan metode
pembuatan yang telah dibakukan dapat HASIL DAN PEMBAHASAN
menghasilkan rasa dan aroma yang tidak Penelitian ini terdiri dari 2 tahap, yaitu
berbeda dengan Bir Pletok terpilih dan penelitian pendahuluan dan penelitian utama.
disukai. Dalam pembakuan resep Konsentrat Tahap penelitian pendahuluan diawali dengan
Bir Pletok dan penyiapan welcome drink,
melakukan observasi dan wawancara untuk
adalah membakukan formula Konsentrat Bir menyeleksi beberapa variasi Bir Pletok dari
Pletok dengan variasi pemekatan volume produsen berbeda yang mewakili 5 wilayah
sebesar 1/4 dan 1/8, variasi waktu perebusan administratif Jakarta, yaitu Jakarta Timur,
atau ekstraksi selama 20, 40, dan 60 menit. Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara,
Dalam resep baku pembuatan konsentrat, gula dan Jakarta Pusat. Kemudian dilanjutkan
sengaja tidak ditambahkan karena penyajian dengan uji coba pengolahan Bir Pletok sesuai
welcome drink dari Konsentrat Bir Pletok dengan formula dan metode yang sama dari
yang diharapkan adalah dengan produsen Bir Pletok yang terpilih dan disukai
menyandingkannya bersama sirop gula supaya didapatkan kualitas rasa dan aroma
sehingga wisawatan bisa menambahkan gula yang tidak berbeda.
sesuai dengan tingkat kesukaan. Wisatawan Selanjutnya, pada penelitian utama
yang sedang diet gula pun bisa mengatur
dilakukan pembakuan formula dan teknik
sendiri penambahan gula sesuai pengolahan Konsentrat Bir Pletok. Diawali
kebutuhannya. dengan melakukan percobaan untuk
Pengujian terakhir adalah tingkat mendapatkan volume pemekatan yang
penerimaan terhadap Bir Pletok sebagai optimum. Selanjutnya adalah melakukan
welcome drink. Dilakukan dengan kombinasi terhadap dua variable, yaitu suhu
menyiapkan dan menyajikan Konsentrat Bir dan waktu pengolahan, untuk mendapatkan
Pletok sebagai welcome drink kepada 80 formula paling optimum yang saat diencerkan
orang panelis umum yang mewakili kembali akan memberikan rasa, aroma, dan
konsumen atau wisawatan secara umum. warna yang tidak berbeda dengan Bir Pletok
Pengujian ini dilakukan untuk melihat terpilih dan disukai. Konsentrat Bir Pletok
seberapa besar dukungan masyarakat terhadap yang terpilih ini kemudian akan diujikan lagi
penyajian Bir Pletok sebagai welcome drink. untuk mendapatkan gambaran dari
Oleh karena itu, secara paralel dilakukan masyarakan umum terhadap penerimaannya
wawancara terhadap sejarawan, budayawan, dan dukungannya atas rencana penyajian Bir
225
BIJAK Volume 14, No. 02, September 2017
Majalah Ilmiah Institut STIAMI
ISSN 1411-0830

Pletok sebagai welcome drink sebagai bentuk minuman herbal tradisional dan memiliki
promosi kuliner Betawi di Jakarta. karakter yang kuat. Berikut Bir Pletok yang
terpilih:
A. Seleksi Bir Pletok di Jakarta a. Bir Pletok Alifah dari Kedoya Selatan,
Meski belum menjadi minuman populer Jakarta Barat.
yang terkenal sebagai ikon ibu kota Jakarta, b. Bir Pletok Warung None dari
produsen Bir Pletok dapat ditemukan secara Kemayoran, Jakarta Pusat.
226sporadis, tersebar di berbagai wilayah c. Bir Pletok Mpok Nini dari Bekasi
Jakarta. Para produsen tersebut menjajakan (mewakili wilayah Jakarta Timur).
Bir Pletok di rumah makan atau warung d. Bir Pletok Cempedak Lestari dari
Betawi sederhana, atau melayani pemesanan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
untuk acara-acara besar atau perhelatan e. Bir Pletok Siri Dare dari Warung Buncit,
khusus komunitas Betawi di Jakarta dan Jakarta Selatan.
wilayah sekeliling Jakarta (yang disebut Dari hasil yang didapat, tidak ditemukan
Bodetabek, Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi). referensi Bir Pletok dari wilayah Jakarta
Dari pengamatan yang dilakukan, ditemukan Utara. Sebaliknya, ada 2 perwakilan Bir
variasi dan keragaman dari tiap Bir Pletok Pletok dari Jakarta Selatan. Secara historis,
yang ada. Keragaman terjadi pada semua pembangunan ibu kota secara besar-besaran
aspek, baik bahan baku, cara produksi, di sekitar tahun 1970-an menyebabkan
kemasan, rasa, warna, dan aroma (Anonim, terjadinya migrasi penduduk Betawi dari
2011). Untuk mendapatkan referensi tengah kota Jakarta ke pinggiran, termasuk ke
produsen Bir Pletok mana yang akan diteliti selatan Jakarta, seperti Pasar Minggu dan
dan dikembangkan lebih lanjut, perlu Depok. Itu yang membuat jumlah etnis
dilakukan observasi, baik dengan metode Betawi di wilayah ini cukup banyak, sehingga
wawancara langsung atau dengan menggali produsen Bir Pletok pun lebih mudah ditemui.
informasi melalui media digital. Sedangkan di Jakarta Utara, komunitas etnis
Wawancara dilakukan kepada beberapa Betawi jumlahnya tergolong paling sedikit.
tokoh Betawi, antara lain pengurus LKB Penduduk Betawi di Jakarta Utara
(Lembaga Kebudayaan Betawi), pengurus terkonsentrasi di area Cilincing dan Marunda
Pusat Kebudayaan Betawi Setu Babakan, dan (Anonim, 2014). Jadi pantaslah jika selama
beberapa pemilik bisnis kuliner Betawi. observasi, tidak ditemukan produsen Bir
Wawancara dilengkapi dengan survei berisi Pletok dari wilayah Jakarta Utara.
beberapa pertanyaan terbuka tentang Bir Dari 5 (lima) sampel Pletok yang didapat,
Pletok dan referensi dari para tokoh terhadap masing-masing memiliki keunikan yang
Bir Pletok yang diunggulkannya. Selanjutnya, berbeda-beda, baik dari warna, rasa, dan
dipilih 5 (lima) Bir Pletok dari semua aroma. Perbedaan masing-masing karakter Bir
referensi yang memiliki rasa dan aroma Pletok dapat dilihat sebagai berikut:
memenuhi kriteria standar Bir Pletok sebagai

226
Lila Muliani, Mempromosikan Bir Pletok Sebagai Minuman Khas Betawi Melalui Penyajian...

Tabel. 1. Karakter Bir Pletok

Bir Pletok Warna Rasa Aroma


Pedas
Alifah Merah-keunguan Harum berempah
berempah
Pedas
Warung None Merah-oranye Harum berempah
berempah
Pedas
Merah-cokelat
Mpok Nini berempah Harum berempah
gelap
cenderung pahit
Merah Pedas
Cempedak Lestari Harum berempah
kecokelatan berempah
Pedas
Merah
Siri Dare berempah, Harum berempah
kecokelatan
cenderung pahit

Dari kelima sampel Bir Pletok yang sampel yang digunakan jumlahnya relatif
diujikan, selanjutnya dilakukan seleksi untuk banyak.
memilih Bir Pletok yang paling disuka. Untuk hasil uji rangking, tiap panelis
Seleksi dilakukan dengan melakukan uji memberikan penilaiannya terhadap 5 sampel
sensori secara 2 tahap. Tahap pertama Bir Pletok berdasarkan peringkat
dilakukan dengan metode Uji Rangking kesukaannya, dari peringkat 1 hingga
(dalam hal ini adalah Uji Ranking Kesukaan) peringkat 5. Rata-rata hasil uji ranking ini
dan tahap kedua menggunakan Uji Hedonik. dapat dilihat sebagai berikut:
Pengujian perlu dilakukan bertahap karena

Tabel 2. Hasil Uji Ranking Bir Pletok

Produsen Cempedak lestari Alifah Siri Dare

Total 38 64 68

Nilai rata-rata 1,9 3,2 3,4

Analisis data dilakukan menggunakan Sementara untuk hasil uji hedonik, tiap
metode rata-rata (mean). Sampel dengan nilai panelis memberikan penilaiannya untuk
mean paling kecil merupakan sampel yang memilih satu Bir Pletok yang paling disuka
paling banyak dipilih sebagai peringkat 1, dan dari 3 Bir Pletok terpilih. Uji ini dilakukan
seterusnya. Dapat dilihat bahwa tiga nilai untuk mengkonfirmasi hasil uji Rangking
mean terkecil yang menduduki peringkat 3 sebelumnya. Hasil uji hedonik dianalisis
besar, adalah Bir Pletok Cempedak Lestari menggunakan metode Duncan, hasilnya
(peringkat 1), Warung None (peringkat 2), adalah sebagai berikut:
dan Alifah (peringkat 3).

227
BIJAK Volume 14, No. 02, September 2017
Majalah Ilmiah Institut STIAMI
ISSN 1411-0830

Tabel 3. Hasil Uji Hedonik

Nilai Kesukaan
Bir Pletok Rasa Warna Aroma Keseluruhan
Alifah 2,7000a 4,1000a 3,1000b 3,3500a
Warung None 3,6500b 4,5000a 4,0500a 4,0000a
Cempedak
5,0500c 4,2000a 4,8000a 4,9500b
Lestari

Hasil uji sensori menunjukkan bahwa Pertanian DKI Jakarta karena itu proses
tingkat kesukaan terhadap atribut rasa pada produksinya sudah memiliki SOP yang baku
ketiga sampel Bir Pletok menunjukkan bahwa dan standar keamanan pangan. Bir Pletok
Bir Pletok Cempedak Lestari dengan nilai Cempedak Lestari sering kedatangan tamu
tertinggi (5.0500) adalah paling disukai dan dari Dinas Pertanian atau instansi pemerintah
berbeda nyata dengan Bir Pletok lainnya. daerah lain yang ingin melakukan studi
Sedangkan tingkat kesukaan terhadap atribut banding. Hingga saat ini Bir Pletok
warna, Bir Pletok Warung None dengan nilai Cempedak Lestari tidak memiliki toko atau
tertinggi (4.5000) adalah paling disukai walau tempat khusus untuk berjualan, produksinya
secara statistik nilanya tidak berbeda nyata. masih sebatas melayani pesanan yang secara
Untuk tingkat kesukaan terhadap atribut rutin datang dari Setu Babakan dan rumah
aroma, Bir Pletok Cempedak Lestari dengan makan Betawi di sekitar wilayah Jagakarsa.
nilai tertinggi (4.8000) adalah paling disukai Melalui teknik pemasaran word of mouth,
namun secara statistik tidak berbeda nyata kini jumlah pesanan Bir Pletok Cempedak
dengan Bir Pletok Warung None. Secara Lestari semakin meningkat, keluar dari area
keseluruhan, Bir Pletok Cempedak Lestari Jagakarsa.
adalah paling disukai dengan nilai tertinggi
(4.9500) dan secara statistik berbeda nyata B. Pembuatan Konsentrat Bir Pletok
dengan Bir Pletok Warung None dan Bir 1. Teknik Pengolahan Bir Pletok
Pletok Alifah. Dapat disimpulkan, dari hasil Bahan-bahan berupan rempah yang
uji sensori dengan metode hedonik, Bir Pletok dibutuhkan untuk membuat Bir Pletok terdiri
Cempedak Lestari merupakan Bir Pletok dari 12 jenis rempah yang terdiri dari 4 jenis
terpilih dan disukai yang selanjutnya akan rempah segar, yaitu jahe, serai, daun pandan,
dikembangkan lebih lanjut untuk menjadi Bir dan daun jeruk, serta 8 jenis rempah kering,
Pletok konsentat. yaitu kayumanis, cengkih, kayu mesoji,
Bir Pletok Cempedak Lestari merupakan kapulaga, merica, biji pala, cabe jawa, dan
produsen Bir Pletok di bawah binaan Setu kayu secang. Gula yang digunakan adalah
Babakan. Merupakan usaha yang dijalankan gula pasir. Penambahan garam, meski dalam
oleh sekelompok ibu-ibu PKK di Kampung jumlah kecil, berkontribusi membuat rasa
Cempedak, Kelurahan Srengseng Sawah, manis menjadi semakin ‘bulat’.
Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Jahe merupakan bahan utama yang
Mereka adalah Ibu Hj Etih, Ibu Acih Sugianti, digunakan dalam porsi paling besar dalam
Ibu Ningsih, dan Ibu Ika Hartika, dan Ibu formulasi Bir Pletok. Rempah ini jugalah
Suryati, yang secara kebetulan kelimanya yang memberikan kontribusi paling besar
masih memiliki hubungan persaudaraan. terhadap sensasi khas rasa pedas dan hangat
Usaha skala rumah tangga ini telah berjalan pada Bir Pletok. Dalam formulasi yang
selama 8 tahun, berlokasi di bagian belakang digunakan, dibutuhkan 2 jenis jahe, yaitu jahe
rumah Ibu Hj. Etih. Usaha keluarga ini gajah dan jahe emprit dengan rasio 1: 1. Jahe
menjadi salah satu UKM binaan Dinas gajah berukuran besar, memiliki kadar air
228
Lila Muliani, Mempromosikan Bir Pletok Sebagai Minuman Khas Betawi Melalui Penyajian...

tinggi, ‘daging’ berwarna kuning muda, pada minuman ekstrak jahe cenderung
229memberi rasa pedas yang sedang, dan meningkat dengan metode pengecilan ukuran
merupakan jenis jahe yang umum digunakan diparut (Mayani, 2014).
untuk memasak. Jahe emprit berukuran kecil, Dengan diparut, komponen serat pada
kadar air relatif lebih rendah, ‘daging’ jahe semakin banyak yang terekstrak sehingga
berwarna kuning keabu-abuan, berserat, dan padatan yang tidak terlarut jadi semakin
memiliki rasa pedas yang dominan. tinggi sehingga ekstrak jahe jadi terlihat lebih
Rasio 1:1 merupakan jumlah yang paling keruh. Penambahan kayu secang sebagai
tepat untuk dapat menghasilkan cita rasa Bir pewarna dilakukan di akhir proses
Pletok yang sesuai. Terlalu banyak jahe pengolahan. Sebelum memasukkan kayu
emprit akan memberikan rasa pedas yang secang, rempah-rempah lainnya ditiriskan
cenderung pahit. Sedangkan jika jahe gajah terlebih dahulu agar warnanya tidak ikut
yang lebih banyak, rasa pedasnya jadi terasa terserap oleh rempah-rempah tersebut. Dalam
kurang. Proses pengolahan diawali dengan metode pembuatan Bir Pletok Cempedak
proses penyortiran bahan. Gunakan rempah Lestari, kayu secang cukup direbus selama 5
yang berkualitas baik untuk mendapatkan rasa menit untuk mendapatkan warna yang
dana aroma yang optimum. Rempah-rempah diharapkan. Lama ekstraksi kayu secang ini
segar dipilih yang masih fresh, tidak kering sesuai dengan SOP (Standard Operation
dan tidak busuk. Rempah-rempah kering Procedure) Pembuatan Bir Pletok yang
dipilih yang bersih, utuh, dan tidak berjamur. dikeluarkan oleh Balai Pengkajian Teknologi
Kemudian semua bahan dicuci hingga bersih Pertanian Jakarta (Anonim, 2011).
di bawah air mengalir. Khusus untuk jahe, Jumlah kayu secang yang ditambahkan
bagian kulit harus dipastikan bersih dari sisa- dalam formula pembuatan Bir Pletok
sisa kotoran dan tanah yang terselip. Cempedak Lestari relatif banyak, yaitu 200 g
Dalam pengolahan, kedua jenis jahe yang untuk 11 L air. Padahal jumlah yang
digunakan tidak perlu dikupas terlebih disarankan oleh Balai Pengkajian Teknologi
dahulu. Cukup disikat dan dicuci bersih di Pertanian Jakarta adalah 50 g untuk 10 L air.
bawah air mengalir. Selain memberikan Perbedaan jumlah kayu secang ini membuat
dampak positif dari sisi ekonomi (lebih warna Bir Pletok Cempedak Lestari
praktis dan tidak banyak bagian yang cenderung merah kecokelatan, bukan merah
dibuang), bagian bawah kulit jahe ternyata keunguan. Warna kecokelatan yang
mengandung lebih banyak minyak atsiri dihasilkan dalam ekstrak kayu secang berasal
(komponen volatil oil atau minyak menguap) dari senyawa tanin yang kadarnya cukup
dibanding pada bagian tengahnya (Yenita, tinggi dalam kulit kayu secang, yaitu sekitar
2010). Mengolah jahe bersama bagian 44% (Anonim, 2012). Proses penyaringan
kulitnya akan membuat rasa dan aroma jahe berperan cukup penting dalam menentukan
menjadi lebih pekat. Sebelum proses penampakan atau tampilan Bir Pletok yang
perebusan, dilakukan proses pengecilan dihasilkan karena kekeruhan akan
ukuran terhadap semua rempah yang memberikan kesan kotor. Karena itu sedapat
digunakan. Tujuannya adalah meningkatkan mungkin Bir Pletok yang dihasilkan terlihat
volume dan luas permukaan untuk jernih dan mengandung sesedikit mungkin
memaksimalkan ekstraksi dari komponen- endapan.
komponen yang terkandung dalam rempah. Komponen tak larut air dari hasil
Proses pengecilan ukuran dapat dilakukan ekstraksi atau perebusan rempah-rempah
dengan cara dimemarkan, diiris/dipotong, menghasilkan endapan halus yang
atau diparut. Dalam pembuatan Bir Pletok memerlukan penggunaan saringan khusus.
Cempedak Lestari, metode pengecilan ukuran Saringan yang digunakan adalah kain monyl
yang digunakan adalah diiris/dipotong (untuk tipe T25. Kain ini merupakan kain
jahe, daun pandan, dan daun jeruk) dan saring/screen yang biasa digunakan dalam
dimemarkan (untuk rempah lainnya, termasuk industri sablon. Proses pengecilan ukuran
rempah kering). Total padatan tidak terlarut rempah yang semakin halus akan

229
BIJAK Volume 14, No. 02, September 2017
Majalah Ilmiah Institut STIAMI
ISSN 1411-0830

meningkatkan luas permukaan rempah yang mendistribusikan penyebaran partikel dalam


terekstrak dan menghasilkan komponen tidak pelarut selama proses ekstraksi sehingga
larut air yang semakin tinggi sehingga permukaan kontak antara pelarut dan
endapan semakin banyak dan penampilannya komponen yang akan dilarutkan menjadi
menjadi semakin keruh (Mayani, 2014). semakin luas.
Jumlah pelarut yang terlalu sedikit akan
2. Pembuatan Konsentrat Bir Pletok dan mengurangi gradien konsentrasi sehingga
penyiapan welcome drink mempercepat terjadinya kondisi
Persiapan konsentrat Bir Pletok. Proses kesetimbangan konsentrasi (Sridianti, 2015).
pemekatan untuk menghasilkan Konsentrat Kondisi kesesetimbangan konsentrasi ini
Bir Pletok dilakukan dengan metode disebut juga kondisi jenuh. Dan proses
sederhana, bukan dengan penggunaan ekstraksi dinyatakan selesai. Artinya, semakin
evaporator, karena tujuannya adalah agar kecil volume air yang digunakan bukan
mudah diaplikasikan oleh industri skala berarti semakin pekat konsentrat yang akan
rumah tangga. Teknik pemekatan yang dihasilkan. Variabel lain yang diuji dalam
dilakukan adalah dengan mengurangi volume pembuatan Konsentrat Bir Pletok adalah
air dan mendapatkan waktu ekstraksi terbaik. waktu perebusan rempah atau waktu kontak
Volume air dikurangi hingga mencapai antara pelarut (dalam hal ini air) dengan
jumlah yang tepat untuk tetap dapat partikel solid (dalam hal ini rempah-rempah)
mengekstrak rempah-rempah secara optimum. selama proses ekstraksi berlangsung.
Demikian juga dengan waktu ekstraksinya Tujuannya adalah untuk mendapatkan waktu
yang harus disesuaikan untuk mendapatkan perebusan yang paling optimum untuk
kualitas ekstrak yang optimum. Tahapan ini menghasilkan Konsentrat Bir Pletok dengan
diawali dengan percobaan pendahuluan untuk kualitas yang tidak berbeda dengan Bir Pletok
mengetahui seberapa banyak volume air yang Cempedak Lestari sebagai Bir Pletok terpilih
bisa dikurangi secara optimum untuk dan disukai. Mengacu pada resep baku
membuat Konsentrat Bir Pletok. Kemudian pembuatan Bir Pletok pada Gambar 2 yang
dilanjutkan dengan menentukan waktu membutuhkan waktu selama 30 menit, maka
perebusan atau ekstraksi yang paling percobaan dilakukan dengan variasi waktu 20,
optimum. 40, dan 60 menit. Ukuran partikel dan suhu
Percobaan dilakukan dengan melakukan perebusan atau ekstraksi merupakan faktor
pemekatan volume air sebesar 1/4 dan 1/8 lain yang mempengaruhi proses ekstraksi
dari volume air standar. Dari hasil percobaan, padat-cair. Namun dalam penelitian ini kedua
pemekatan yang terpilih adalah pemekatan variabel tersebut dianggap sama dan tidak
volume sebesar ¼. Artinya, jumlah rempah diperhitungkan.
yang digunakan adalah sebanyak 1 resep, Penyiapan welcome drink. Untuk
tetapi volume air yang digunakan adalah 1/4 menyiapkan Konsentrat Bir Pletok menjadi
resep. Pada pemekatan volume sebesar 1/4, welcome drink diperlukan penelitian lanjutan
jumlah air masih cukup untuk merebus semua untuk mendapatkan tingkat pengenceran yang
rempah dalam keadaan terendam. Sedangkan memiliki rasa, aroma, dan warna yang tidak
pemekatan volume sebesar 1/8, jumlah airnya berbeda dengan Bir Pletok Cempedak Lestari
tidak cukup untuk merebus semua rempah sebagai Bir Pletok terpilih dan disukai.
dalam keadaan terendam, mengingat Variasi tingkat pengenceran yang dilakukan
komposisi rempah yang digunakan cukup adalah 4, 5, dan 6 kali sehingga seperti
banyak dan bulky. Selain itu, jumlah pelarut tertulis pada tabel dibawah ini akan didapat 9
menentukan kualitas hasil ekstraksi yang kombinasi Konsentrat Bir Pletok, yaitu A1,
dihasilkan. Jumlah pelarut harus mampu A2, A3, A4, A5, A6, A7, A8, A9.

230
Lila Muliani, Mempromosikan Bir Pletok Sebagai Minuman Khas Betawi Melalui Penyajian...

Tabel 4. Variasi tingkat pengenceran Bir Pletok


Waktu perebusan (menit)
Pengenceran
20 40 60
4x A1 A2 A3
5x A4 A5 A6
6x A7 A8 A9

Selanjutnya terhadap 9 kombinasi mendalam karakter rasa, aroma, dan warna


tersebut dilakukan Uji Paired Comparison Bir Pletok Cempedak Lestari yang digunakan
untuk mendapatkan 1 kombinasi yang sebagai kontrol. Hasil uji paired comparison
dinyatakan tidak berbeda dari Bir Pletok dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Dari
Cempedak Lestari sebagai kontrol. Panelis hasil uji paired comparison, semua panelis
untuk uji paired comparison adalah 4 orang terlatih memilih sampel A6 sebagai sampel
ibu-ibu produsen Bir Pletok Cempedak yang tidak berbeda dengan kontrol. Sampel
Lestari yang termasuk kategori panelis terlatih A6 merupakan sampel Konsentrat Bir Pletok
karena mereka memiliki kepekaan yang dengan kombinasi waktu perebusan 60 menit
sangat tinggi dan memahami secara dan pengenceran sebesar 5 kali.

Tabel 5. Hasil Uji Paired Comparison


Panelis
Sampel
1 2 3 4
A1 1 1 1 1
A2 1 1 1 1
A3 1 1 1 1
A4 1 1 1 1
A5 1 1 1 1
A6 0 0 0 0
A7 1 1 1 1
A8 1 1 1 1
A9 1 1 1 1
Keterangan:
0: sama
1: berbeda

Dalam penyiapan welcome drink, pedas dari rempah pada Bir Pletok. Jika rasa
pengenceran 5 kali artinya adalah dibutuhkan manisnya kurang, maka rasa pedas rempah
sebanyak 100 ml Konsentrat Bir Pletok dan pun terasa kurang tajam. Dan begitu pun
400 ml air untuk menghasilkan 500 ml sebaliknya. Pengenceran 5 kali cukup efektif
welcome drink Bir Pletok. Dan untuk dan efisien dalam memberikan kepraktisan
memberikan rasa manis yang pas, kepada pihak hotel ataupun restoran untuk
direkomendasikan untuk menambahkan 200 menyiapkan dan menyimpan Konsentrat Bir
ml sirop gula untuk tiap 1 L welcome drink Pletok yang akan disajikan sebagai welcome
Bir Pletok. Pada aplikasinya, jumlah drink.
penambahan gula untuk penyajian welcome
drink Bir Pletok bisa disesuaikan dengan 3. Dukungan masyarakat terhadap welcome
tingkat kesukaan atau kebutuhan tiap orang. drink Bir Pletok.
Tetapi, berdasarkan percobaan yang Selama ini, jenis minuman untuk
dilakukan, rasa manis bersinergi dengan rasa welcome drink yang umumnya disajikan
231
BIJAK Volume 14, No. 02, September 2017
Majalah Ilmiah Institut STIAMI
ISSN 1411-0830

pilihannya adalah mocktail, jus, soft drink akan memberikan khasiat yang baik untuk
untuk hotel dan beberapa jenis minuman kesehatan dan kebugaran.
beralkohol, seperti cocktail, untuk bar atau Untuk mengetahui dukungan masyarakat
kafe. Beberapa tahun belakangan, saat tren terhadap penyajian Bir Pletok sebagai
local cuisine dan apresiasi terhadap kearifan welcome drink, dilakukan uji sensori lanjutan.
lokal kian tinggi, minuman tradisional seperti Bentuk dukungan tersebut diukur melalui
Kunyit Asem, Temulawak, atau Beras Kencur seberapa banyak panelis yang setuju jika Bir
sudah mulai dipromosikan sebagai welcome Pletok dijadikan welcome drink. Pengujian
drink pada hotel-hotel berbintang yang dilakukan terhadap 80 panelis, mewakili
mengedepankan konsep heritage of Indonesia. masyarakat umum dan wisatawan. Para
Minuman ini disajikan dalam tampilan yang panelis juga dimintai penilaian hedonik
cantik dalam kondisi dingin. Penyajian Bir terhadap rasa, aroma, warna dan keseluruhan
Pletok sebagai welcome drink tak semata- (overall) Bir Pletok yang disajikan. Bir Pletok
mata hanya untuk mempromosikan kekayaan disajikan dalam keadaan dingin untuk
kuliner Betawi kepada para wisatawan. Selain memberi kesan menyegarkan. Hasil pengujian
menyegarkan, kandungan senyawa bioaktif dapat dilihat pada tabel berikut ini:
yang ada dalam tiap rempah yang digunakan,

Tabel 6. Hasil Pengujian Bir Pletok dijadikan welcome drink


One-Sample Test
Test Value = 0
95% Confidence Interval of the
Sig. (2- Mean Difference
t Df tailed) Difference Lower Upper
Aroma 55,507 79 ,000 2,92500 2,8201 3,0299
Rasa 52,011 79 ,000 3,23750 3,1136 3,3614
Warna 38,743 79 ,000 2,85000 2,7036 2,9964
Overall 59,599 79 ,000 3,06250 2,9602 3,1648
welcome.drink 52,769 79 ,000 3,11250 2,9951 3,2299

Penilaian kesukaan atau hedonik Dalam pengujian ini, hipotesa atau dugaan
dilakukan menggunakan 4 kriteria, yaitu 1: atau kesimpulan sementara yang diharapkan
sangat tidak suka, 2: tidak suka, 3: suka, dan adalah Bir Pletok dapat diterima sebagai
4: sangat tidak suka. Penerimaan terhadap Bir welcome drink. Sebagai dugaan atau
Pletok sebagai welcome drink juga dilakukan kesimpulan sementara, pernyataan ini disebut
dengan 4 kriteria, yaitu 1: sangat tidak setuju, H1 atau Ha (Hipotesis alternatif) atau Hk
2: tidak setuju, 3: setuju, dan 4: sangat setuju. (Hipotesis kerja). Berarti, pernyataan H0
Data pengujian dianalisis menggunakan adalah Bir Pletok belum dapat diterima
metode One Sample T-Test yang merupakan sebagai welcome drink.
salah satu jenis uji hipotesis, yaitu cabang Data penerimaan Bir Pletok sebagai
ilmu statistik yang dipergunakan untuk welcome drink pada Tabel 4.5 menunjukkan
menguji kebenaran suatu pernyataan secara bahwa karena nilai t hitung (52,769) ˃ t tabel
232statistik dan menarik kesimpulan apakah (1,99045) dan p=0.0000 ˂ 0.005 maka
menerima atau menolak pernyataan tersebut. keputusannya adalah H0 ditolak, H1 diterima.
Uji Hipotesis juga dapat memberikan Maka kesimpulannya adalah Bir Pletok dapat
kepercayaan diri dalam pengambilan diterima sebagai welcome drink. Jika data
keputusan yang bersifat objektif (Kho, 2015). dianalisis menggunakan metode rata-rata,
232
Lila Muliani, Mempromosikan Bir Pletok Sebagai Minuman Khas Betawi Melalui Penyajian...

maka dapat disimpulkan bahwa secara


keseluruhan (overall) Bir Pletok disukai (nilai DAFTAR PUSTAKA
rata-rata 3,06250) dan penyajian Bir Pletok Acandra. (2010). Cengkeh “Super Food”
sebagai welcome drink disetujui (nilai rata- Baru. Melalui:
rata 3,11250). <http://female.kompas.com/read/2010/03
/19/10230731/cengkeh.superfood.baru>[
PENUTUP 07/05/15].
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bir Adi, W.,& Permanasari, I. (2013). Kala
Pletok sebagai bagian dari kekayaan kuliner Beragam Makanan Bertempur. Melalui:
Betawi mendapat dukungan dan apresiasi <http://travel.kompas.com/read/2013/07/
positif jika disajikan sebagai welcome drink. 16/0812158/Kala.Beragam.Makanan.Bert
Pembuatan Konsentrat Bir Pletok menjadi empur>[07/20/15].
salah satu cara yang dapat mempermudah
penyimpanan dan penyajiannya sehingga Anonim. (2006). Pengujian Organoleptik
lebih praktis dan efisien. Pembuatan (Evaluasi Sensori) dalam Industri
konsentrat dengan pemekatan volume sebesar Pangan. Melalui:
1/4 kali dan waktu perebusan selama 60 menit <http://tekpan.unimus.ac.id/wp-
dalam skala penelitian (1/2 resep), terbukti content/uploads/2013/07/Pengujian-
dapat menghasilkan Konsentrat Bir Pletok Organoleptik-dalam-Industri-Pangan.pdf
dengan kualitas rasa dan aroma yang tidak > [08/19/15].
berbeda dari Bir Pletok segar yang tanpa Anonim. (2011). Standarisasi Mutu Bir
pemekatan. Pletok. Melalui:
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah <http://jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/
dilakukan, ada beberapa keterbatasan yang index.php?option=com_content&view=ar
bisa menjadi saran untuk pengembangan lebih ticle&id=29:standarisasi-mutu-bir-
lanjut, yaitu: pletok&catid=43:bir-pletok&Itemid=43>
1. Pembuatan Konsentrat Bir Pletok dalam [07/26/15].
skala yang lebih besar.
2. Evaluasi umur simpan Konsentrat Bir Anonim. (2014). Penyebaran Penduduk
Pletok. Betawi di Wilayah Jakarta Utara.
3. Agar predikat Bir Pletok sebagai Melalui:
minuman herbal yang sehat dapat lebih <http://jakartapedia.bpadjakarta.net/index
diterima semua kalangan, termasuk .php/Penyebaran_Penduduk_Betawi_di_
orang-orang yang harus diet gula dan Wilayah_Jakarta_Utara>[08/19/15].
kalori karena alasan kesehatan, dapat Blakey, Christina. (2012). Consuming Place:
dicoba menambahkan pemanis alami nol Tourism’s Gastronomy
kalori, misal Stevia yang berasal dari Connection. University of Hawai‘i at
ekstrak tanaman stevia. Hilo · Hawai‘i Community College, p.52.
4. Untuk menyiasati perbedaan tingkat
penerimaan terhadap rasa manis yang Bustan, M.D, Febriayani, R., dan Pakpahan,
berbeda-beda pada tiap orang, dapat H. (2008). Pengaruh Waktu Ekstraksi dan
digunakan rujukan pustaka tentang Ukuran Partikel Terhadap Berat
threshold atau ambang batas maksimal Oleoresin Jahe yang Diperoleh dalam
yang dapat diterima terhadap tingkat rasa Berbagai Jumlah Pelarut Organik
manis. (Methanol).Jurnal Teknik Kimia, No. 4,
5. Untuk dapat mengimplementasikan Volume: 15.
usulan penyajian Bir Pletok sebagai Daneswari, Prita. (2014). Kuliner, Faktor
welcome drink dalam industri hospitality Utama Wisatawan Indonesia Tentukan
di Jakarta, peran serta pemerintah daerah Melalui:
provinsi DKI Jakarta sangatlah http://microsite.metrotvnews.com/lifestyl
dibutuhkan. e/read/2014/02/19/912/217137/Kuliner-
233
BIJAK Volume 14, No. 02, September 2017
Majalah Ilmiah Institut STIAMI
ISSN 1411-0830

Faktor-Utama-Wisatawan-Indonesia- Mayani, L., Yuwono, S.S., Ningtyas, D.W.


Tentukan-Tujuan-Wisata > [12/03/14]. (2014). Pengaruh Pengecilan Ukuran
Jahe dan Rasio Air Terhadap Sifat Fisik
Dara, T.T. (2014). Delapan Manfaat Besar
Kimia dan Organoleptik Pada Pembuatan
Kayu Manis. Melalui:
Sari Jahe (Zingiber officinale). Jurnal
<http://rona.metrotvnews.com/read/2014/
Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No 4
09/23/295425/8-manfaat-besar-kayu-
p.148-158.
manis>[07/05/15].
Moeloek, N., dkk. (2010). Uji Klinik Ekstrak
Deny, Septian. (2014). Jakarta Makin Banyak
Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl)
Disambingi Wisatawan. Melalui:
sebagai Fitofarmaka Androgenik pada
<http://bisnis.liputan6.com/read/789463/j
Laki-laki Hipogonad. Majalah
akarta-makin-banyak-disambangi-
Kedokteran Indonesia, Volume: 60,
wisatawan> [12/05/14].
Nomor: 6.
Dewoto, H.R. (2007). Pengembangan Obat
Murdijati-Gardjito. (2013). Bumbu,
Tradisional Indonesia Menjadi
Penyedap, dan Penyerta Masakan
Fitofarmaka. Majalah Kedokteran
Indonesia. Gramedia Pustaka Utama,
Indonesia, Volume: 57, Nomor 7.
Jakarta.
Edward Inskeep. (1991). Tourism Planning,
Murdijati-Gardjito. (2014). Gastronomy –
An Integrated and Sustainable
Indonesia: The World of Wellness and
Development Approach, Van Nostrand
Enjoyment. Pidato Dies Natalis STP
Reinhold, NewYork, p.286
Trisakti.
Hermawan. (2014). Tiga Daerah Penyumbang
Nastiti, P.T., (2012). Jeruk Purut Segarkan
Turis Asing Terbesar. Melalui:
Badan Lelah. Melalui:
<http://www.portalkbr.com/berita/nasion
<http://www.solopos.com/2012/08/24/tip
al/3367620_4202.html> [12/20/14]
s-herbal-jeruk-purut-segarkan-badan-
Karim, Shahrim AB. (2006). Culinary lelah-321536>[07/05/15]
Tourism As A Destination Attraction: An
Nursalikah, A. (2015). Delegasi KAA
Empirical Examination Of The
Ternyata Gemar Minum Jamu. Melalui:
Destination’s Food Image and
<http://www.republika.co.id/berita/nasion
Information Sources. Dissertation Report.
al/umum/15/04/24/nnbjfq-delegasi-kaa-
Faculty of the Graduate College of the
ternyata-gemar-minum-jamu>[08/28/15]
Oklahoma State University.
Padmaningrum, R.T., Marwati, S., dan
Kho, Dickson. (2015). Pengertian Uji
Wiyarsi, A. (2012). Karakter Ekstrak Zat
Hipotesis dan Jenis-jenisnya. Melalui:
Warna Kayu Secang (Caesalpinia Sappan
<http://teknikelektronika.com/pengertian-
L.) sebagai Indikator Titrasi Asam Basa.
uji-hipotesis-jenis-jenisnya/>[08/30/15].
Prosiding Seminar Nasional Penelitian,
Koswara, S. (2009). Jahe, Rimpang dengan Pendidikan, dan Penerapan MIPA,
Sejuta Khasiat. Melalui: Fakultas MIPA, Universitas Negeri
<https://minyakatsiriindonesia.wordpress. Yogyakarta. Yogyakarta.
com/atsiri-jahe/sutrisno-
Panjaitan, R. H. (2005). Faktor-Faktor yang
koswara>[07/05/15].
Mempengaruhi Volume Pemasaran Bir
Lestari A.J. dan Robi, H. (2013). Evaluasi Pletok (Studi Kasus di Kelompok Usaha
Sensori Uji Ranking. Laporan Praktikum, Ayu Lestari, Kelurahan Srengseng
Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Sawah, Kecamatan Jagakarsa,
Soedirman. Purwokerto. Kotamadya Jakarta Selatan). Fakultas
Pertanian, Universitas Nasional. Jakarta.

234
Lila Muliani, Mempromosikan Bir Pletok Sebagai Minuman Khas Betawi Melalui Penyajian...

Purwaningsih, E.H. (2013). Jamu, Obat Sappan L.) dalam Upaya Prevensi
Tradisional Asli Indonesia:Pasang Surut Kerusakan DNA Akibat Paparan Zat
Pemanfaatannya di Indonesia. Potensial Karsinogenik Melalui MNPCE
Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Assay. Program Studi Farmasi, Fakultas
Fakultas Kedokteran Universitas Farmasi, Universitas Gadjah Mada.
Indonesia, Jakarta. Yogyakarta.
Rahmawati, F. (2011). Kajian Potensi Sridianti. (2015). Pengertian Difusi dan
“Wedang Uwuh” sebagai Minuman Faktor yang Mempengaruhinya. Melalui:
Fungsional. Seminar Nasional Wonderful <http://www.sridianti.com/pengertian-
Indonesia. Jurusan Pendidikan Teknik difusi-dan-faktor-yang-
Boga dan Busana, Universitas Negeri mempengaruhinya.html>[08/29/15].
Yogyakarta. Yogyakarta. Syafputri, Ella. (2012). Indonesia salah satu
Reza, Alberto. (2014).The Role of Local Food laboratorium tanaman obat dunia.
in the Touristic Experience. Bachelor’s Melalui:
thesis Degree Programme International <http://www.antaranews.com/berita/3009
Business. Tampere University of Applied 97/indonesia-salah-satu-laboratorium-
Science. tanaman-obat-dunia>[01/05/15].
Risfaheri. (2012). Diversifikasi Produk Lada Syamsir, E. 2011. Penanganan Bumbu dan
(Piper ningrum) Untuk Peningkatan Rempah. Majalah Kulinologi Indonesia,
Nilau Tambah. Buletin Teknologi edisi 7.
Pascananen Pertanian Vol 8 (1). Balai Syarifani. (2015). DI KAA Putri Indonesia
Pengkajian Teknologi Pertanian. Bangka- Bagi-Bagi Jamu. Melalui:
Belitung. <http://nasional.tempo.co/read/news/201
Rudi, A. (2015). Minimarket di Jakarta Akan 5/04/21/078659514/di-kaa-puteri-
Diwajibkan Jual Bir Pletok dan Nasi indonesia-bagi-bagi-jamu>[08/27/15].
Uduk. Melalui Utami, Sri. (2013). Pengaruh Strategi Nation
<http://megapolitan.kompas.com/read/20 Branding “Wonderful Indonesia”
15/01/09/15010331/Minimarket.di.Jakart Terhadap Proses Keputusan Berkunjung
a.Akan.Diwajibkan.Jual.Bir.Pletok.dan.N Wisatawan Australia ke Indonesia,
asi.Uduk> [07/04/15] Universitas Pendidikan Indonesia.
Sandy, G. (2014). Melestarikan Bir Pletok Bandung.
dan Gecok Jantung Pisang. Melalui: Widjono, R.H. (2013). Sejarah adalah Guru
<http://www.kompasiana.com/gapey- Kehidupan dan Pesan dari Masa Silam.
sandy/melestarikan-bir-pletok-dan-gecok- Melalui:
jantung- <http://www.kompasiana.com/nomaden/s
pisang_54f3ab657455137c2b6c7d89> ejarah-adalah-guru-kehidupan-dan-pesan-
[06/16/15]. dari-masa-
Shahab, Yasmine Zaki. (2004). Identitas dan silam_55287f98f17e6133558b45e7 (28>
Otoritas: Rekonstruksi Tradisi Betawi. [08/15/15]
Depok: Laboratorium Antropologi, FISIP Yenita. (2010). Pengaruh Pemberian Ekstrak
UI. Jahe (Zingiber Officinale rocs.) terhadap
Sommer, A.K. (2011). Fresh Lemongrass Kadar Malondialdehid (MDA) Ginjal dan
Field in Israel Become Mecca for Cancer Gambaran Histopatologis Tubulus
Patients. Melalui: Proksimal Ginjal Mencit yang Diberi
<http://www.greentokri.com/lemongrass. Plumbum Asetat. Tesis. Program Studi
pdf> [07/05/15]
Magister Ilmu Biomedik, Fakultas
Sugiyanto, Raisatun Nisa, dkk. (2013). Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.
Aplikasi Kayu Secang (Caesalpinia Medan.

235

Anda mungkin juga menyukai