Jiptummpp GDL Faradilara 48110 3 Babii
Jiptummpp GDL Faradilara 48110 3 Babii
KAJIAN PUSTAKA
dengan anak-anak secara umum lainnya. Anak ini dikatakan berkebutuhan khusus
jika ada sesuatu yang kurang atau bahkan lebih dalam dirinya. ABK adalah anak
perkembangan dan kelainan yang dialami anak. Mereka yang digolongkan pada
anak normal lainnya. Layanan yang diberikan untuk anak berkebutuhan khusus
adalah layanan yang telah diterapkan oleh pemerintah. Melalui Peraturan Menteri
8
9
untuk belajar bersama dengan anak normal lainnya di sekolah yang sama
(Widiastuti : 2010).
yang berbeda dengan anak normal pada umumnya. Adapun pengertian anak
anak luar biasa adalah anak yang menyimpang dari rata-rata anak normal dalam
pengembangan potensi.
2007 : 12) menjelaskan bahwa ABK adalah anak yang dalam proses pertumbuhan
dalam kelainan fisik, mental intelektual, sosial atau emosi dibandingkan dengan
anak-anak lain seusianya. Menurut Prof. Dr. Bandhi Delphi dalam buku
merupakan istilah lain untuk anak luar biasa yang menandakan adanya kelainan
khusus. ABK mempunyai karakteristik yang berbeda antara satu dan lainnya.
Beberapa definisi dari para ahli di atas tentang anak berkebutuhan khusus
dapat disimpulkan bahwa anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan anak yang
mengalami penyimpangan atau perbedaan dari rata-rata anak normal lainnya. Pada
mental, sosial dan emosi. Anak berkebutuhan khusus ini pun memiliki karakteristik
10
yang berbeda antara satu dan lainnya atau memiliki perbedaan sesuai dengan jenis
yang sama seperti anak normal lainnya tetapi layanan pendidikan yang diberikan
khusus yang diterapkan atau yang telah diatur oleh pemerintah seperti program
perbedaan antara satu dan lainnya sesuai dengan jenis kelainan yang dialami oleh
anak. Pada buku (Ilahi : 2013) Anak berkebutuhan khusus dikategorikan dalam dua
kelompok yaitu anak berkebutuhan khusus yang bersifat temporer (sementara) dan
khusus yang bersifat sementara (temporer) adalah anak yang memiliki hambatan
belajar dan hambatan perkembangan karena faktor eksternal, seperti kondisi dan
(permanen) adalah anak yang memiliki hambatan belajar dan perkembangan yang
bersifat internal dikarenakan kecacatan atau bawaan sejak lahir (Hurlock, 1995:23)
Penanganan adalah cara yang dilakukan oleh seorang yang ahli atau
pengajar atau pendidik terhadap siswa berkebutuhan khusus untuk mancapai hasil
11
dalam kelas.
cara yang khusus dan berbeda-beda dalam memahami kepribadian anak yang
anak itu sendiri. Penanganan siswa berkebutuhan khusus menurut Putranto (2015).
12
Tabel 2.1
Jenis Penanganan Siswa Berkebutuhan khusus
oleh pemerintah terkait dengan pendidikan inklusi dilihat dari layanan pendidikan
khusus :
berkebutuhan khusus sesuai dengan jenis kelainan yang dimiliki anak, karena
penanganan anak berkebutuhan khusus harus tepat sesuai dengan kebutuhan anak
agar tercapai.
digabungkan antara siswa normal dan siswa berkebutuhan khusus belajar bersama
14
dalam satu kelas. Pembelajaran di kelas inklusi secara umum tidak jauh berbeda
berkebutuhan khusus dan siswa normal belajar dan berinteraksi di kelas yang sama.
berbeda dengan belajar mengajar di kelas reguler pada umumnya. Porsi belajar
di dalam kelas dengan kemampuan siswa berkebutuhan khusus. Pada kelas inklusi,
SISWA
Memahami dirinya
MATERI METODE
MENGAJAR
GURU
mewujudkan tujuan hidup secara optimal. Minat, bakat, kemampuan dan potensi-
15
potensi yang dimiliki oleh peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa
bantuan guru. Dalam kaitan ini guru perlu memperhatikan peserta didik secara
individual, karena antara peserta didik yang satu dengan yang lain memiliki
berperan penting dalam sebuah pendidikan karena peran guru diantaranya adalah
guru sebagai pendidik, guru sebagai pengajar, guru sebagai pembimbing, guru
sebagai pelatih, guru sebagai penasehat, guru sebagai inovator, guru sebagai model
dan teladan, guru sebagai pribadi, guru sebagai peneliti, guru sebagai pendorong
kreatifitas, guru sebagai aktor, guru sebagai emansipator, guru sebagai evaluator,
melati menilai dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur
2010). Menurut Nasution (2012) yang harus dimiliki oleh seorang guru sebelum
terlebih dahulu untuk mengetahui karakteristik anak dan kebutuhan yang diperlukan
Beberapa dari peran guru yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan
bahwa guru harus memiliki dan menjalani perannya sebaik mungkin agar kualitas
pendidikan semakin baik karena peran guru bukan hanya memberikan materi
pelajaran saja, tetapi guru harus dapat mendidik dan memotivasi peserta didiknya
agar menjadi siswa siswi yang berkualitas. Peran guru di sekolah inklusi tidak
berbeda jauh dengan guru di sekolah umum, hanya saja peran guru di sekolah inklusi
harus lebih ekstra memperhatikan anak didiknya agar dapat perhatian dan
oleh seorang guru pada saat mengajar di sekolah inklusi yaitu mengetahui
ini menyatakan bahwa masih banyak masalah yang di hadapi guru kelas dalam
mengajar di dalam kelas inklusi bersama siswa ABK. Persamaan lainnya yaitu
yang dilakukan oleh guru kelas saat mengajar di dalam kelas inklusi bersama
siswa ABK.
Judul penelitian analisis penanganan siswa lamban belajar dalam proses belajar
F. Kerangka Pikir
1.Pengumpulan data
1.Observasi
2.Reduksi data
2.Wawancara
3.Penyaji data
3.Dokumentasi
4.Kesimpulan
Hasil Penelitian