SKENARIO
Seorangperempuanberusia 28 tahundibawa oleh keluarganyakeunit gawatdarurat RS
dengankeluhansesaknapassejak 2 jam yang lalu. Riwayatkecelakaanlalulintas (+),
tidakadapenyakit penyerta. Pada pemeriksaanfisikdidapatkantampaksianosis,tekanandarah
130/90 mmHg, denyutnadi 120x/menit,frekuensinapas 32 x/menit, suhu 37oC. Regio
thoraksnampakjejas pada dada kiri dan jejas pada region abdomen kiriatas.
KATA/KALIMAT KUNCI :
1. Perempuan, 28 tahun
3. Riwayatkecelakaan (+)
4. Tidakadapenyakitpenyerta
5. Tampaksianosis
6. Tanda-tandavital :
Nadi 120x/menit
Frekuensinapas 32x/menit
Suhu 37o C
7. Regio thoraks nampak jejas pada dada kiri dan jejas pada region abdomen kiri atas.
PERTANYAAN
2. Jelaskanetiologigagalnapas!
3. Jelaskanpenangananawal pada pasiengagalnapasakibat trauma!
PEMBAHASAN
2. EtiologiGagalNapas
Gagalnapasadalahsuatukondisidimanasistemrespirasigagaluntukmelakukanfungsipertu
karan gas, pemasukanoksigen dan pengeluarankarbondioksida.
Ketidakmampuanitudapatdilihatdarikemampuanjaringanuntukmemasukkanoksigen
dan mengeluarkankarbondioksida. Gagalnafasdibagimenjadiduayaitugagalnafastipe I
dan gagalnafastipe II.
GagalNapasTipe I
- Pirau intrapulmonal yang terjadi bila aliran darah melalui area paru-paru
yang tidak pernah mengalami ventilasi. Contohnya adalah malformasi
arterio-vena paru, malformasi adenomatoid kongenital.
GagalNapasTipe II
Obstruksijalannapas
Cedera abdomen
a) Airway
Jikapasiendapatberkomunikasisecara verbal,
jalannapaskemungkinanbesartidakdalambahaya.Namun,
penilaianberulangterhadappatensijalannapastetapperludilakukan. Selainitu,
pasiendengancederakepalaparah yang memilikitingkatkesadaran yang
berubahatauskor Glasgow Coma Scale (GCS) 8
ataulebihrendahbiasanyamemerlukanpemasanganjalannapasdefinitif. Manuver
jaw-thrust atau chin-lift sering kali cukupsebagaiintervensiawal.
Jikapasientidaksadar dan tidakmemilikirefleksmuntah,
pemasangansalurannapasorofaringdapatmembantuuntuksementara.
Tetapkanjalannapasdefinitifjikaadakeraguantentangkemampuanpasienuntukmenja
gaintegritasjalannapas.
Cedera yang
secarasignifikanakanmenggangguventilasidalamjangkapendekmeliputitension
pneumothorakx, hemothoraxmasif, pneumothorakxterbuka, dan
cederatrakeaataubronkial. Cederainiharusdiidentifikasiselamaprimary survey dan
seringkalimemerlukanperhatiansegerauntukmemastikanventilasi yang efektif.
Karena tension pneumothorax menggangguventilasi dan sirkulasi, dekompresi
dada harussegeradilakukanjikadicurigaimelaluievaluasiklinis.
d) Disability
Unresponsive :Pasientidakmeresponsecaraspontan.
Pasientidakmeresponrangsangan verbal ataunyeri.
e) Exposure
3. Menilaijalannapas
Tandaadanyaobstruksijalannapasyaitu :
Suaramendengkuratauberkumur
Agitasi (hipoksia)
Sianosis
4. Menjagastabilitasservikal
5. Mempertimbangkanperlunyamanajemenjalannafastingkatlanjut.
Indikasiuntukteknikpengelolaanjalannafastingkatlanjutuntukmengamankanjala
nnafas, meliputi
Apnea
Hipoksia
Trauma dada
Cederamaksilofasial
Sianosis
Luka penetrasi
Fail chest
Sucking wounds
b. Palpasi (FEEL) :
Pergeserantrakea
Emfisemasubkutan
c. Auskultasi (LISTEN) :
TINDAKAN RESUSITASI
Cederayang mengancamjiwaharusditanganisecepatmungkin.
Sebagianbesarcederatoraks yang
mengancamjiwadapatditanganidenganmengontroljalannapasataumelakukandekom
presi dada denganjarum, jari, atauselang. Secondary survey dipengaruhi oleh
riwayatcedera dan indekskecurigaan yang tinggiuntukcederatertentu.
Eksposseluruhbagiantoraks dan leherpasienuntukmemungkinkanpenilaianpada
vena leher dan pernapasan. Pada saatmelakukaninspeksi neck collar pada leher di
lepassementara, dalamkasusini,
secaraaktifbatasigerakanserviksdenganmemegangkepalapasiensaatkerahdilonggar
kan. Lihatdindingtoraksuntukmenilaigerakan dan tentukanapakahitusama.
Nilaikecukupanpernapasan. Evaluasisuaranapas yang sama dan
identifikasisuaratambahan yang mungkinmenunjukkanefusiataumemar.
Lakukanpalpasiuntukmenentukanapakahada area nyeritekan, krepitasi, ataucacat.
Tanda-tandacedera dada dan / atauhipoksia yang signifikan,
namunseringtidakkentara, termasukpeningkatanlajupernapasan dan
perubahanpolapernapasanpasien, yang sering kali ditunjukkandenganpernapasan
yang semakindangkal. Ingatlahbahwasianosisadalahtandaakhirhipoksia pada
pasien trauma dan sulitterlihat pada kulitberpigmengelap;
ketiadaannyatidakselalumenunjukkanoksigenasijaringan yang
adekuatataujalannapas yang adekuat.
Gambar 1. Mekanismecedera
5. Deferential Diagnosis
A. Tension Pneumothorax
Tension Pneumothoraxterjadiketikakebocoranudara "One-Way-Valve"
terjadidariparu-paruataumelaluidinding dada. Hal initerjadi pada 40 sampai 50%
pasien yang menderita trauma toraks. Adanyaudara pada ronggapotensial di antara
pleura visceral dan pleura parietal menyebabkanparu-
paruterdesaksesuaidenganjumlahudara yang masukkedalamrongga pleura tersebut,
semakinbanyakudara yang masukkedalamrongga pleura akanmenyebabkanparu –
parumenjadikolapskarenaterdesakakibatudara yang masukmeningkattekanan pada
intrapleura.Secaraotomatisterjadi juga gangguan pada proses
perfusioksigenkejaringanatau organ, akibatdarah yang menujukedalamparu yang
kolapstidakmengalami proses ventilasi, sehingga proses oksigenasitidakterjadi.
Nyeri dada
Air Hunger
Takipnea
Gangguanpernapasan
Takikardia
Hipotensi
Deviasitrakeamenjauhisisicedera
Hilangnyabunyinafas unilateral
Hemitoraks yang meningkattanpagerakanpernapasan
Sianosis (manifestasiakhir)
B. Hemothorax
Tujuanutamatatalaksanadari
hemothoraxadalahuntukmenstabilkanhemodinamikpasien,
menghentikanperdarahan dan mengeluarkandarahsertaudaradarirongga pleura.
Langkahpertamauntukmenstabilkanhemodinamikadalahdenganresusitasisepertidi
berikanoksigenasi, cairaninfus, transfusidarah, dilanjutkanpemberiananalgetik
dan antibiotic. Setelah
hemodinamikpasienstabildapatdirencanakanuntukpengeluarancairan (darah)
darirongga pleura denganpemasanganchest tube yang disambungkandenganwater
shield drainage dan didapatkancairan (darah).
Pemasangannyaselamabeberapahariuntukmengembangkanparukeukuran normal.
C. KontusioParu
Kontusioringanmungkindapatbersifatasimtomatik. Dalamkasuskontusiaparu
yang parah, pertukaran gas alveolar yang
terganggumenurunkankonsentrasioksigenarteri. Hipoksiajaringan yang
dihasilkanmenyebabkandispnea, takipnea, dan akibatnyatakikardia. Gejalaklinis
yang terlihattidakkhas dan seringberkembangsecaraperlahan.
Auskultasidapatmenilaisuarapernapasan yang berkurang di atas area yang memar,
kesulitanbernapas dan batuk juga dapatdiamati. Bronkorea dan hemoptisis yang
berlebihanmuncul pada kontusioberat. Nyeri, patahtulangrusuk, hematoma, dan
emfisemasubkutandapatterjadi di area dada yang terkena, di sampingtakikardia
dan hipotensi.
D. Flail Chest
Flail chest adalahkondisi trauma yang terjadi pada thorax. Flail chest
terjadiketika 3 tulangrusukataulebihpatah di setidaknya 2 tempat. Flail chest
menyebabkansegmendinding dada bergeraksecaraindependendaridinding dada
lainnya. Flail chest dapatmenyebabkangangguansignifikan pada
fisiologipernapasan. Flail chest adalahcederapentingdengankomplikasi yang
signifikan. Flail chest biasanyadikaitkandengan trauma dinding dada tumpul yang
signifikan.. Flail chest seringkali unilateral tetapibisa bilateral.
Sulituntuksecaraakuratuntukmelaporkaninsidenkeseluruhansebenarnyadaricederad
iafragmakarenatingginyajumlah diagnosis yang terlewatatautertunda dan
kematianpra-rumahsakit. Pada
sebuahliteraturdijelaskanbahwarupturdiafragmadapatterjadi 4 kali lebihsering pada
laki-lakidengandekadeusia ke-3. Trauma
tumpulmenjadipenyebabterseringyaitusebesar 80% kasus,
diikutidenganjatuhdariketinggian (10%) dan trauma tajam (10%).
Rupturdiafragmabagiankirisebesar 68,5-73,9%, 24,2-26,1% terjadi pada bagiankanan,
1,5% terjadi bilateral, 0,9% perikardial, dan 5% tidakterklasifikasi.
Distrespernapasanmerupakankeadaanmengancamnyawadarigejalarupturdiafra
gmaakibatherniasi organ intra-abdominal
kedalamronggatorakssehinggaparumenjadikolaps dan pergeseran mediastinum
kearah kontralateral.2 Pada keadaanhemopneumotoraks, chest tube dengan WSD
harusdipasang. Pada beberapakasusrongga yang
terciptasetelahdarahatauudaraintrapleuradialirkanmelaluichest tube
akandigantikandengan organ abdomen yang
terherniasiakibatperbedaantekananantararongga abdomen
denganronggaintrapleura.