Anda di halaman 1dari 2

BAB 4 : SUHU DAN PERUBAHANNYA

SUB MATERI : PEMUAIAN ZAT


KOMPETENSI DASAR :
3.4 Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme menjaga
kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan.
4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda serta perpindahan kalor.

A. PENGERTIAN PEMUAIAN b. Muai Luas


Pemuaian adalah peristiwa perubahan dimensi atau Muai luas adalah pertambahan ukuran luas benda akibat
ukuran suatu benda akibat perubahan suhu. Pemuaian menerima kalor. Pertambahan luas zat padat untuk
dapat terjadi pada zat padat, cair dan gas. setiap kenaikan 1°C pada zat seluas 1 m2 disebut
B. PEMUAIAN ZAT koefisien muai luas (𝛽). Pertambahan luas dirumuskan :
1. Pemuaian Zat Padat
Contoh pemuaian pada zat padat dalam kehidupan AT = A0 (1 + 𝛽 (T2 – T1))
sehari-hari yaitu kabel listrik dipasang kendur
supaya saat menyusut di malam hari kabel tidak AT = A0 (1 + 𝛽 𝑥 ∆T)
putus, pemberian celah di pemasangan rel kereta
api supaya saat memuai di siang hari rel tidak
bengkok, pemberian celah pada kaca jendela supaya ∆A = AT – A0 𝛽 =2x𝜶
saat memuai tidak pecah. Pada zat padat terjadi Keterangan :
pemuaian panjang (pemuaian satu dimensi), luas AT = luas setelah pemanasan
(pemuaian dua dimensi) dan volume (pemuaian tiga A0 = luas awal ∆𝐴 = pertambahan luas
dimensi). 𝛽 = koefisien muai luas (/°C)
a. Muai Panjang
c. Muai Volume
Muai panjang adalah pertambahan ukuran
Muai volume adalah pertambahan ukuran volume benda
panjang benda akibat menerima kalor. Faktor
akibat menerima kalor. Pertambahan volume di
yang mempengaruhi muai panjang yaitu
rumuskan :
besarnya perubahan suhu dan koefisien muai
panjang (𝛼). Koefisien muai panjang adalah
besarnya pertambahan panjang setiap satuan
VT = V0 (1 + 𝜸 (T2 – T1)
panjang zat jika suhunya dinaikkan sebesar 1°C.
Sedangkan koefisien muai panjang dipengaruhi VT = V0 (1 + 𝜸 𝑥 ∆T)
oleh jenis zat. Berikut beberapa koefisien muai
panjang zat padat. ∆V = VT – V0 𝜸=3x𝜶
Keterangan :
VT = volume setelah pemanasan
V0 = volume awal ∆𝑉 = pertambahan volume
𝛾 = koefisien muai volume (/°C)
2. Pemuaian Zat Cair
Contoh pemuaian zat cair yaitu pemuaian raksa dan
alkohol pada termometer. Zat cair mengalami pemuaian
Rumus muai panjang yaitu : volume, dirumuskan sebagai berikut :

LT = L0 (1 + 𝜶 (T2 – T1)) VT = V0 (1 + 𝜸 (T2 – T1)

LT = L0 (1 + 𝜶 x ∆T VT = V0 (1 + 𝜸 𝑥 ∆T) ∆V = VT – V0
3. Pemuaian Zat Gas
∆L = LT - L0 Contoh pemuaian zat gas yaitu pada balon udara terjadi
pemuaian udara yang berasal dari api, ban kendaraan
Keterangan : pada saat mengisi ban mobil/motor/sepeda tidak boleh
LT = panjang setelah pemanasan (m/cm) terlalu penuh karena udara akan memuai saat panas, jika
L0 = panjang awal (m/cm) di isi penuh ban akan meledak. Zat gas juga hanya
𝛼 = koefisien muai panjang (/°C) mengalami pemuaian volume, dengan rumus :
∆T = perubahan suhu (°C)
T1 = suhu mula-mula (°C) VT = V0 (1 + 𝜸 (T2 – T1)
T2 = suhu akhir (°C)
∆𝑳 = pertambahan panjang (m/cm) VT = V0 (1 + 𝜸 𝑥 ∆T) ∆V = VT – V0
C. PENERAPAN PEMUAIAN DALAM KEHDUPAN SEHARI-HARI
1. Keping bimetal dan penggunannya Pada suhu tertentu bimetal melengkung cukup besar sehingga ujung bimetal akan
Keping bimetal terdiri dari dua logam yang berbeda jenis yang melekat satu menjauh dari kontak dengan konduktor elemen pemanas. Akibatnya, arus listrik
sama lain. Saat terjadi perubahan suhu salah satu keping akan memuai/menyusut akan terputus. Ketika aliran listrik putus, suhu setrika mulai turun dan bimetal
lebih besar dibandingkan keping lainnya. Sehingga keping bimetal tersebut akan perlahan-lahan kembali lurus. Saat bimetal telah lurus, ujungnya akan bersentuhan
melengkung. dengan konduktor yang menuju ke elemen pemanas sehingga arus listrik akan
kembali mengalir. Demikian seterusnya.

Pemuaian keping bimetal ini dimanfaatkan pada sensor suhu yaitu pada setrika
listrik, alarm kebakaran, bel listrik, lemari es.
Keping bimetal juga digunakan sebagai alat sensor panas otomatis pada alarm
kebakaran. Apabila terjadi kebakaran dan suhu disekitar panas (bimetal panas)
maka bimetal akan melengkung mengubungkan arus listrik yang terhubung pada
alarm. Keping bimetal juga digunakan pada termometer bimetal dan lampu sein.

2. Pemasangan kabel listrik yang dibuat kendur


3. Pemberian celah pada pemasangan kaca pada bingkainya
4. Sambungan rel kereta api yang di buat bercelah
5. Pemasangan baja pada dua lintasan jalan beton pada jembatan yang diberi
celah diantaranya

Bimetal sebagai sensor suhu bekerja dengan prinsip pemuaian panjang. Pada saat
setrika dihubungkan dengan sumber listrik, maka bimetal yang awalnya dalam
keadaan lurus mengalirkan arus listrik ke elemen pemanas. Selama pemanas pekerja,
suhu bimetal akan naik. Semakin lama, suhunya semakin tinggi. Peningkatan suhu ini
akan membuat bimetal mulai sedikit melengkung.

Anda mungkin juga menyukai