BILANGAN k-FIBONACCI
1∗
Mahasiswa Program Studi S1 Matematika
2 Dosen Jurusan Matematika
∗ sucioktarina36@gmail.com
ABSTRACT
This article discusses the relationship between the k-Lucas numbers and the
k-Fibonacci numbers. In this article we prove the relationship between the
k-Lucas numbers and the k-Fibonacci numbers. This relationship is showed by
four relations and some other formulae. This a review of some parts of Falcon’s
paper [International Journal of Contemporary Mathematical Sciences, 6 (2011),
1039–1050].
Keywords: k-Lucas Numbers, k-Fibonacci Numbers, Binet Formula, Lucas
Sequences, Fibonacci Sequences.
ABSTRAK
1. PENDAHULUAN
1
cara yang sama seperti barisan Fibonacci, yaitu dengan cara menjumlahkan kedua
bilangan yang telah berurutan sebelumnya [1, h. 284].
Barisan Fibonacci dan Lucas telah banyak digeneralisasi menjadi suatu barisan
bilangan yang baru, salah satu hasil generalisasi dari barisan Fibonacci dan barisan
Lucas adalah barisan bilangan k-Fibonacci dan barisan bilangan k-Lucas. Barisan
bilangan k-Fibonacci ditemukan oleh Falcon dan Plaza [3] dari pembelajaran
aplikasi rekursif dari dua transformasi geometris yang dikenal sebagai partisi
four-triangle longest-edge (4TLE) pada tahun 2007 yang dipublikasikan melalui
artikel yang berjudul ”On the Fibonacci k-numbers”, sedangkan barisan bilangan k-
Lucas dipublikasikan pada tahun 2011 melalui artikel yang berjudul ”On the k-Lucas
Numbers”.
Artikel ini membahas hubungan antara bilangan k-Lucas dengan k-Fibonacci
yang dinyatakan dalam rumus relasi pertama, relasi kedua, relasi ketiga, relasi
keempat, rumus dari teorema convolution, rumus dari identitas D’ocegne, dan
rumus jumlah dari bilangan k-Lucas pertama. Artikel ini merupakan tinjauan
dari sebagian artikel yang ditulis oleh Falcon [4].
Pada bagian ini diberikan definisi dari bilangan k-Fibonacci dan bilangan k-Lucas
serta diberikan rumus Binet dari bilangan k-Fibonacci dan k-Lucas. Falcon dalam
[2] mendefinisikan bilangan k-Fibonacci, yaitu
2
barisan k-Fibonacci jika dilakukan secara manual akan memakan waktu yang lama.
Cara yang lebih baik untuk menentukan suku ke-100 ataupun suku ke-1000 dari
barisan bilangan k-Fibonacci adalah dengan menggunakan rumus Binet. Falcon [4]
menyatakan rumus Binet dari bilangan k-Fibonacci sebagai
σkn − (σk )−n
Fk,n = , (3)
σk + σk−1
√
k+ k2 + 4
dengan σk = adalah suatu akar positif dari persamaan karakteristik
2
r2 − k · r − 1 = 0 yang berkaitan dengan relasi rekursif untuk mendefinisikan
bilangan k-Fibonacci.
Selain rumus Binet untuk bilangan k-Fibonacci, Falcon dalam [4] juga
menjelaskan rumus Binet untuk bilangan k-Lucas, yaitu
L2k,n = (k 2 + 4)Fk,n
2
+ 4(−1)n . (5)
3
Bukti. Dengan menggunakan rumus Binet k-Fibonacci diperoleh
( )2
L2k,n = σkn + (−σk )−n ,
= σk2n + 2σkn (−σk )−n + (σk )−2n ,
= σk2n + 2(−1)n + (σk )−2n ,
= σk2n − 2(−1)n + (σk )−2n + 4(−1)n ,
L2k,n = (k 2 + 4)Fk,n
2
+ 4(−1)n . (6)
Teorema 4 terbukti.
Teorema 5 (Relasi Kedua) [4] Hubungan antara bilangan k-Lucas dan bilangan
k-Fibonacci dinyatakan sebagai
Teorema 5 terbukti.
Teorema 6 terbukti.
4
Teorema 7 (Relasi Keempat) [4] Untuk n ∈ N
Teorema 7 terbukti.
Selain empat buah rumus relasi, hubungan antara bilangan k-Lucas dengan
bilangan k-Fibonacci juga dinyatakan dalam rumus dari teorema convolutian, yaitu
Oleh karena itu untuk m = 1 persamaan (13) benar. Selanjutnya, persamaan (13)
ditunjukkan juga benar untuk m − 1 dan m − 2, yaitu
dan
5
Kemudian akan dibuktikan bahwa persamaan (13) adalah benar. Dengan
menggunakan Definisi 1, persamaan (15) dan persamaan (16) diperoleh
Teorema 8 terbukti.
ii. Jika m = n+1, maka persamaan (13) akan memiliki bentuk yang sama dengan
persamaan (9) (persamaan relasi ketiga), yaitu
iv. Jika m = 1, maka persamaan (13) berubah menjadi persamaan (14), yaitu
6
Bukti. Dengan menggunakan induksi matematika, ambil n = 0, kemudian akan
ditunjukkan persamaan (20) benar. Dengan menggunakan persamaan (19) diperoleh
dan
Lk,m Lk,n+1 − Lk,m+1 Lk,n = Lk,m (kLk,n + Lk,n−1 ) − Lk,m+1 (kLk,n−1 + Lk,n−2 ) ,
= kLk,m Lk,n + Lk,m Lk,n−1 − kLk,m+1 Lk,n−1 −
Lk,m+1 Lk,n−2 ,
= k (Lk,m Lk,n − Lk,m+1 Lk,n−1 ) +
(Lk,m Lk,n−1 − Lk,m+1 Lk,n−2 ) ,
[ ]
= (−1)n (k 2 + 4) kFk,m−(n−1) − Fk,m−(n−2) ,
Lk,m Lk,n+1 − Lk,m+1 Lk,n = (−1)n (k 2 + 4)Fk,m−n . (24)
Teorema 9 terbukti.
Bukti. Dengan menggunakan persamaan (7) dan rumus jumlah n suku pertama
dari bilangan k-Fibonacci dalam [4] yaitu
∑
n
1
Fk,i = (Fk,n+1 + Fk,n − 1),
i=1
k
7
diperoleh
∑n ∑
n
Lk,i = Lk,0 + Lk,i ,
i=0 i=1
∑
n
=2+ Lk,i ,
i=1
∑
n
=2+ (Fk,i−1 + Fk,i+1 ) ,
i=1
1 1
= 2 + (Fk,n + Fk,n−1 − 1) + (Fk,n+2 + Fk,n+1 − 1) − Fk,1 ,
k k
1
= 2 + (Fk,n−1 + Fk,n+1 + Fk,n + Fk,n+2 − 2) − 1,
k
∑
n
1
Lk,i = 1 + (lk,n + Lk,n+1 − 2). (26)
i=0
k
Teorema 10 terbukti.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dari bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara bilangan k-Lucas dengan bilangan k-Fibonacci diperoleh dari
rumus relasi pertama, relasi kedua, relasi ketiga, dan relasi keempat. Selanjutnya
hubungan antara bilangan k-Lucas dengan bilangan k-Fibonacci diperoleh juga
dari beberapa rumus-rumus lainnya yaitu rumus dari teorema convolution, identitas
D’ocegne, dan jumlah dari bilangan k-Lucas pertama.
Hubungan-hubungan ini dibuktikan dengan menggunakan rumus Binet dari
bilangan k-Lucas dan bilangan k-Fibonacci serta digunakan beberapa rumus
identitas untuk barisan bilangan k-Fibonacci.
DAFTAR PUSTAKA
[1] D. M. Burton, Elementary Number Theory, seventh edition, McGraw-Hill, New
York, 2011.
[2] S. Falcon dan A. Plaza, The k-Fibonacci sequence and the Pascal 2-triangle,
Chaos, Solitons & Fractals, 33 (1) (2007), 1303-1307.
[3] S. Falcon dan A. Plaza, On the Fibonacci k-number, Chaos, Solitons & Fractals,
32 (2007), 1315-1624.
[4] S. Falcon, On the k-Lucas number, International Journal of Contemporary
Mathematical Sciences, 6 (2011) , 1039-1050.
[5] A. D. Godase dan M. B. Dhakne, Fibonacci and k Lucas sequences as series of
fraction, Mathematical Journal of Interdisciplinary Sciences, 4 (2016), 107-119.