Anda di halaman 1dari 27

◆ RM STORAGE

INTAKE 1
◆RECEIVING 1. QC memastikan
kebenaran BB yang
RM BIN 2 dicurah dan kualitas BB
◆Hand Addition 1 tersebut.
◆INGREDIENTS
DIAGRAM PROSES
2. QC memastikan
4 SCALING kebenaran isi bin dan
kualitan BB yang ada di
dalam bin tersebut.
QC/LAB GRINDING ◆Hand Addition 2 3. QC mencek kebenaran
Untuk pakan
& Liquid/Oil input formula di control
ukuran < 5 mm,
PULVURAISER room
lewat pulvuraiser,
FORMULATION 4. QC memastikan
>= 5mm tanpa
kebenaran pemakaian
lewat pulvuraiser
MIXING via hand intake.
5 5. QC memastikan akurasi
3
pemakaian liquid via
PELLETIZING EXTRUDING 6 mixer dan QC mengecek
granulasi after mixing.
6. QC mengecek BJ dan
DRYING kadar air.
7. QC memastikan akurasi
fat coating, cek
FAT COATING 7 keseragaman,
belang/tidak.
8. QC mengecek PDI pakan
COOLING 8 9. QC mengambil sampel
untuk analisa fisik, NIR,
PACKING dan proximate (Lab).
◆DELIVERY ◆ FG STORAGE 9
(KEMAS)
SILO
1. Pastikan Silo tahan korosif, karena jagung yang akan masuk
silo sebaiknya disemprot anti jamur terlebih dahulu
2. Pastikan silo memiliki pintu masuk atas dan tengah
3. Pastikan silo memiliki system airasi tertutup untuk jika
terjadi proses fumigasi jagung.
4. Patikan silo memungkinkan dirotasi untuk proses
pembersihan
5. Pastikan silo memiliki system pengukuran volume dan
suhu
Intake Jagung curah
1. Pastikan intake jagung memiliki system dust collector
2. Pastikan pembuangan udara dari blower dust collector
tidak berhubungan dengan lingkungan pemukiman
3. Sebaiknya memiliki mesin classifier untuk memisahkan
jagung dengan “sampah” seperti tumpi, janggel, dan
bahan lainnya, serta memisahkan jagung pecah, jagung
kecil, dan hanya jagung yang bagus saja yang masuk silo
a) Pada classifier, jagung diayak untuk memisahkan
antara jagung bagus dan jagung jelek. Jagung bagus
masuk ke silo, jagung jelek, masuk ke tampungan
b) Pada classifier ada angin yang bertiup berlawanan arah
dgn arah jagung, sehingga bahan2 ringan seperti
tumpi, janggel dan debu akan naik ke atas, dan masuk
ke tampungan khusus “sampah”
Gudang Bahan Baku dan Pakan
1. Pastikan gudang bahan baku dan Gudang pakan terpisah
untuk menghindari kontaminasi kutu dari bahan baku ke
pakan
2. Pastikan bahan baku dengan kadar lemak tinggi seperti
MBM, PMM, Tepung Ikan tidak di stafle dan memiliki
ruang jarak antar palet untuk memungkinkan adanya
aerasi. Bahan-bahan dengan kadar lemak tinggi mudah
terbakar.
3. Pastikan gudang memiliki ventilasi namun tidak
menyebabkan tampias Ketika terjadi hujan
4. Untuk bahan baku curah, pastikan terpisah dengan bahan
baku yang dipallet (bagging).
5. Layout Gudang mempengaruhi efesiensi. Karena itu
perancangan tata letak perlu diperhatikan untuk
rancangan alur forklift yang efesien.
Boiler
1. Pastikan boiler memiliki kapasitas yang cukup untuk
kapasitas mesin pelletmill yang terpasang.
2. Boiler dengan system bahan bakar dari gas lebih efesien
dari pada dari solar. Untuk boiler dengan bahan bakar dari
batu bara adalah yang paling efesien, namun membuat
lingkungan kotor dan dapat mencemari pakan.
3. Untuk feedmill dengan kapasitas 7 ton/jam, biasanya
dibutuhkan boiler dengan kapasitas 3 ton steam/jam yang
dihasilkan
Drum Sieves
1. Drum Sieves diperlukan untuk memisahkan kotoran
berupa tali rapia, benang-benang sak, dan batu2 serta
gumpalan bahan baku yang berjamur
2. Drum Sieves dipasang sebelum bahan baku masuk ke
dalam bin bahan baku
Rotary Distributor
1. Rotary distributor adalah alat untuk mendristribusikan
bahan baku ke bin bahan baku sesuai dengan yang
diinginkan pada feedmill otomatis
2. Jika Feedmill dijalankan secara otomatis, maka pastikan
bahan baku yang berat seperti MCP dimasukkan ke mixer
secara manual.
3. Jika bahan baku berat seperti MCP masuk ke bin, pastikan
rotary distributor mennutup dengan pas, karena celah
sedikit saja akan membuat MCP akan terus mengucur
sehingga akan terjadi kontaminasi pada bin lainnya.
Bin Bahan Baku, Bin Pellet, dan Bin Pakan
1. Pastikan Bin memiliki satu sisi yang lurus pada bagian
bawahnya untuk menghindari terjadinya segregasi pada
bahan
2. Pastikan Bin memiliki lubang untuk mengambil sampel
untuk proses Quality Control harian
3. Pastikan tersedia bin kosong untuk rotasi dan pembersihan
Segregasi bahan
Tangki Oil/CPO
1. Pastikan tangka oil memiliki pemanas baik pada tangka
utama maupun pada daily tank untuk menghindari
terjadinya pembekuan minyak terutama pembekuan pada
pipa distribusi pada pagi hari atau pada musim hujan.
2. Suhu CPO pada daily tank ± 60 oC
3. Ada system spray CPO di dalam mixer
4. Sistem distribusi oil dilengkapi dengan air kompresor
untuk memastikan minyak yang telah ditimbang
terdistribusi semua ke dalam mixer sesuai dengan
formulasi
Magnet Trap
1. Magnet trap dipasang sebelum grinding (Hammer Mill)
2. Magnet trap bertujuan untuk memastikan besi-besi
sampah seperti paku dll yang ada di bahan baku tidak
masuk ke dalam hammer mill sehingga tidak merusak
saringan/hammermill
3. Beberapa feedmill memasang magnet trap setelah mixer
atau sebelum pelletmill. Namun ini tidak disarankan,
karena dikhawatirkan mineral besi (Fe) yang ada di premix
akan terperangkap dan menyebabkan pakan kekurangan
mineral besi (Fe). Untuk itu supaya dapat dipastikan
minerap besi oksida (FeO) tidak terperangkap di magnet
trap jika kontraktor mesin hendak memasang magnet trap
setelah mixer atau sebelum pelletmill.
Hammermill
1. Pastikan hammermill memiliki system yang mebuat
feeding bahan baku ke hammermill merata, sehingga
umur screen dan beater bisa lebih lama
2. Pastikan memiliki pemisah/penghancur benda non logam
atau batu
3. Pastikan mudah dalam pengoperasian dan maintenance
4. Sebaiknya untuk Hammermill membeli mesin dengan
merek yang sudah terpercaya dan teruji.
Fulverizer/Diskmill
1. Merupakan alat untuk menghaluskan bahan baku
sehingga menjadi tepung
2. Digunakan pada pakan ikan dan udang
3. Bisa menjadi alternatif untuk produksi pakan ayam dengan
biaya formulasi yang lebih rendah
4. Bisa menjadi terobosan teknologi untuk menggunakan
bahan baku kecernaan rendah sebagai pengurang bahan
baku kecernaan tinggi pada pakan ayam
Mixer
1. Mixer merupakan jantung dari feedmill, sehingga
penempatan dan kapasitas menentukan kelancaran dan
efesiensi operasional feedmill
2. Mixer sebaiknya ditempatkan di pinggir sehingga Ketika
akan mengganti mixer dengan kapasitas yang lebih besar
memungkinkan untuk dilakukan
3. Sebaiknya di atas mixer diberikan hopper untuk intake
premix secara langsung
4. Intake premix tidak disarankan dilakukan di intake bahan
baku yang mengharuskan premix masuk ke mixer melalui
bucket elevator
5. Untuk Feedmill dengan kapasitas 7 ton/jam biasanya
dibutuhkan mixer dengan kapasitas 1 ton/bacth dengan
siklus 7-8 batch/jam
Pelletmill
1. Pelletmill sebaiknya memiliki 2 conditioner. Karena jika 1
conditioner, suhu 80 oC sulit untuk tercapai.
2. Pastikan pelletmill mudah dalam maintenance terutama
saat pergantian Dies dan Roller
3. Pastikan garansi kapasitas. Kapasitas running minimal 75%
dari kapasitas terpasang.
4. Conditioner pertama berfungsi untuk pendorong,
sedangkan conditioner kedua berfungsi untuk penahan,
sehingga pakan memungkinkan untuk lebih lama di
conditioner dan matang.
5. Conditioner biasanya memiliki dua jenis pemanas pada
tiap conditioner yaitu steam jaket dan inject
6. Pastikan aliran bahan lancer dan tidak ada bahan yang
tertahan
Pelletmill
7. Untuk pakan Broiler untuk memastikan pakan memiliki
kepadatan dan memiliki tampilan yang bagus, sebaiknya
terpasang fat spray pada pelletmill (after pellet)
8. Fat spray ini terpasang langsung pada pelletmill after dies
Conditioner Raw Material Flow
Cooler
1. Cooler system counter flow
2. Cooler dilengkapi sensor atas dan bawah, untuk
memastikan pada ketinggian pakan berapa kisi di bawah
cooler membuka
3. Pastikan memiliki tempat intake untuk pakan yang out
spek kadar air (kadar air tinggi), sehingga pakan tidak perlu
diproses dari awal, tapi bisa dimasukkan Kembali ke cooler.
Cooler

Max Temp product: ambient temperature + 5 oC


Check pellet moisture
Crumble
1. Usahakan membeli mesin crumble yang settingan
kerapatan silinder dengan pengaturan yang sama.
2. Kesulitan setting crumble terjadi pada mesin crumble
memiliki 2 stir pengatur kerapatan pada kiri dan kanan,
kadang sering kali settingan tidak sama
Grading Siever
Pastikan ada jalur yang langsung memasukkan debu hasil
ayakan pada pakan jadi ke bin pellet atau bin khusus sebelum
scalling jika debu balikan ini akan masuk dalam formulasi.

Principle of sieving.
Size clasification
Packing
1. Packing otomatik diperlukan untuk penimbangan yang
sesuai dengan target
2. Pastikan ada system pembersih debu pada hopper packing
Sistem Automatic
1. Jika memakai system automatic, pastikan data batching
dapat di download untuk proses pengolahan data QC.
2. Dengan data batching dari system PLC, QC dapat
memastikan apakah proses batching sudah sesuai dengan
formula
3. Data yang dapat di download juga dapat digunakan untuk
perhitungan deviasi antara batching dengan formulasi,
untuk menghitung berapa susut bahan baku.
4. Pastikan juga formulasi dapat diupload langsung ke system
PLC tanpa harus mengetik manual untuk menghindari
human error. Sistem harus dapat support file xls, pdf, atau
txt
Sistem Pengambilan sampel
Pastikan dalam system feedmill memungkinkan pengambilan
sampel pada:
1. Bin bahan baku melalui manhole pada pipa after bin
bahan baku
2. After grinding melalui manhole pipa after hammermill
untuk pengukuran kadar air. Pengukuran kadar air after
grinding memastikan kita mengetahui efesiensi mesin
grinding kita.
3. After Mixer melalui manhole pipa after mixer untuk
pengujian homogenitas mixer
4. After cooler/crumble untuk pengecekan bentuk crumble
dan kadar air. Pengecekan secara dini untuk kadar air akan
menekan banyak produk outspek yang di reject. Jika ini
dilakukan, akan memberikan efesiensi.
Penutup
1. Efesiensi feedmill tidak hanya dari sisi mesin, tapi juga
dimulai dari layout pabrik, formulasi, Quality Control,
maintenance mesin, dan Manajemen OFE (OverallFactory
Efectiveness)
2. Bagus tidaknya pakan, formulasi hanya memegang
peranan 20%, dan paling banyak dipegang oleh Quality
Control.
3. Hammermill, Mixer, dan Pelletmill merupakan jantungnya
feedmill, karena itu, sebaiknya membeli mesin dari
produsen yang terpercaya untuk ketiga mesin tersebut
4. Dalam proses feedmill, yang sering terjadi bottle neck
adalah pelletmill. Sebab itu pastikan pelletmill yang dibeli
memiliki garansi kapasitas.

Anda mungkin juga menyukai