Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN RESIKO

KEWIRAUSAHAAN

DISUSUN OLEH :

SUSANTO NIM. 19.12.008

M. NAJIB IKROM NIM. 19.11.017

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ABDI NUSA

STUDI AKUNTANSI

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberi
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“MANAJEMEN RESIKO” ini tepat pada waktunya.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Kewirausahaan pada Semester Genap (IV) di Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Abdi Nusa Tahun 2021.

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,


dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun berkat bantuan dari
pembimbing kami serta berbagai bantuan dari berbagai pihak, akhirnya
pembuatan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis berharap dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis sendiri dan bagi para pembaca umumnya serta semoga dapat menjadi
bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang
akan datang.

Palembang, Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ...........................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH .......................................................................2

C. TUJUAN PENULISAN..........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. MERUMUSKAN MASALAH...............................................................3

B. KEGAGALAN KARENA TAKUT RESIKO DAN MENGHINDARI

MASALAH.............................................................................................7

C. MENGAMBIL RESIKO USAHA..........................................................9

D. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN...........................................11

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN ..................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Resiko merupakan bagian dari kehidupan kerja individual maupun
organisasi. Resiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan
yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Resiko
berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi karena kurang atau tidak
tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang
tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.
Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen resiko menjadi trend utama
baik dalam perbincangan, praktik, maupun pelatihan kerja. Hal ini secara
konkret menunjukkan pentingnya manajemen resiko dalam bisnis pada
masa kini.
Oleh sebab itu resiko sangat perlu diolah karena resiko mengandung
biaya yang tidak sedikit. Bayangkan suatu kejadian di mana suatu
perusahaan sepatu yang mengalami kebakaran. Kerugian langsung dari
peristiwa tersebut adalah kerugian finansial akibat asset yang terbakar
(misalnya gedung, material, sepatu setengah jadi, maupun sepatu yang siap
untuk dijual). Namun juga dilihat kerugian tidak langsungnya, seperti
tidak bisa beroperasinya perusahaan selama beberapa bulan sehingga
menghentikan arus kas. Akibat lainnya adalah macetnya pembayaran
hutang kepada supplier dan kreditor karena terhentinya arus kas yang
akhirnya akan menurunkan kredibilitas dan hubungan baik perusahaan
dengan partner bisnis tersebut.
Resiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui manajemen
resiko. Peran dari manajemen resiko diharapkan dapat mengantisipasi
terjadinya resiko yang sangat berlebihan yang dapat membuat perusahaan
gulung tikar, oleh sebab itu kita perlu melakukan ha-hal yang lebih
terarah, salah satunya dengan mengukur dimensi resiko yang akan terjadi
pada diri sendiri pada khususnya dan pada perusahaan pada umunya.

1
2

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan merumuskan masalah itu?
2. Bagaimana mengatasi kegagalan karena takut resiko dan menghindari
masalah?
3. Bagaimana cara mengambil resiko usaha?
4. Bagaimana pengambilan keputusan?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan merumuskan masalah
2. Untuk mengetahui bagaimana mengatasi kegagalan karena takut resiko
dan menghindari masalah
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengambil resiko usaha
4. Untuk mengetahui bagaimana pengambilan keputusan
BAB II

PEMBAHASAN

A. MERUMUSKAN MASALAH

Pengertian manajemen resiko menurut Djohanputro (2008) Manajemen


resiko merupakan proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi,
mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif penanganan resiko, dan
memonitor dan mengendalikan penanganan resiko.

Pengertian manajemen resiko menurut Siahaan (Manajemen Resiko. PT


Elex Media Computindo. Jakarta. 2007) manajemen risiko adalah perbuatan
(praktik) dengan manajemen Resiko, menggunakan metode dan peralatan
untuk mengelola Resiko sebuah proyek.

Pengertian manajemen resiko menurut William Manajemen resiko juga


merupakan suatu aplikasi dari manajemen umum yang mencoba untuk
mengidentifikasi, mengukur, dan menangani sebab dan akibat dari
ketidakpastian pada sebuah organisasi.

Pengertian manajemen resiko menurut Fahmi (2010) Manajemen resiko


adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi
menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada
dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara komprehensif
dan sistematis.

Tidak ada hidup yang benar-benar bebas dari masalah dan tidak ada orang
yang sukes baik di sekolah (berprestasi), bekerja, ataupun berwiraisaha yang
tidak menemui atau mengahdapi masalah. Masalah itu ada beberapa bentuk,
cara munculnya, dan jenisnya, tetapi yang pasti bila kita ingin sukses menjadi
wirausahawan, kita harus melewati masalah demi masalah karena kesuksesan
itu berada di belakangnya atau tersembunyi di dalam masalah itu sendiri.

3
4

1. Teknik Pemecahan Masalah


Kemampuan mengatasi ketakutan adalah kunci awal pemecahan
masalah, salah satu pengahalang orang untuk meraih kesuksesan,
melangkah lebih lanjut, mencoba, menyelesaikan tugas, mengatasi
masalah, dan memutuskan untuk berhenti adalah rasa takutnya yang
terlampau besar. Bila ia mempunyai rasa takut yang berlebihan, maka
dampaknya akan negatif (tidak baik) dalam penyelesaian masalah.
Teknik pemecahan masalah yang harus dilakukan pertama kali adalah
kalahkan rasa takut anda yang hanya sebuah angan-angan yang berlebihan.
Padahal dalam kenyataannya, hal itu tidak seperti yang anda bayangkan.
Contoh:
a) Dulu sewaktu kecil, kita tidak takut belajar berjalan karena kita tidak
mengenal rasa takut, yang setelah besar akhirnya bisa berjalan dengan
mempersiapkan terlebih dahulu faktor keamanannya.
b) Kita melihat api lilin dan takut menyentuhnya, tetapi bila pelan-pelan
jari kita mendekatinya maka lilin itu tidak menakutkan, bukan?
Bahkan bisa kita matikan dengan dua jari.
c) Takut gagal dalam memulai sebuah usaha atau menjadi
wirausahawan. Hal ini dikarenakan kita belum mengetahui apa yang
terjadi. Coba kita bertanya kepada seseorang, membaca buku
kewirausahaan, mencoba terlebih dahulu, ikut orang berbisnis, maka
niscaya rasa takut itu akan hilang perlahan-lahan.

Semua faktor penyebab diatas sebenarnya muncul karena tidak mau


mencoba lagi, bukan karena kita tidak mampu atau tidak siap. Hal yang
terpenting dalam memecahkan masalah adalah mengalahkan rasa takut
anda dengan cara:
a) Ketakutan itu hanya persepsi saja. Cobalah anda lihat lebih detail
lagi dan uraikan maslahnya.
b) Pelajari dari segala hal sehingga ketakutan anda berkurang.
c) Ketakutan terkadang mengada-ngada saja, hal ini dikarenakan
pikiran kita ‘gelap’ tidak tahu harus berbuat apa.
5

d) Masuklah kedalam rasa takut itu, maka ketakutan itu hanya


wajahnya saja yang buruk tetapi dalamnya tidak.
e) Ketakutan itu muncul karena tekanan mental dan psikologis anda
akan kesempurnaan. Cobalah dengan ketidaksempurnaan dan
biarkan anda mengenali masalahnya secara dan jernih, kemudian
uraikanlah!
f) Persiapan yang semakin baik akan membuat rasa takut
berkurang. Semakin anda mengetahui keadaan yang terjadi dan
hal-hal yan g menghambat, maka ketakutan itu menghilang
dengan sendirinya.
g) Buatlah rasa takut itu sekecill mungkin atau ‘nyaris’ tiada
artinya. Misalnya, kita memiliki modal Rp. 10 juta maka jangan
pertaruhkan semuanya untuk modal usaha, tetapi 10-30% sajalah.
Jadi bila ada kejadian diluar dugaan dan kita belum siap
merencanakannya maka masih ada cadangan dana untuk
menutupi kerugian usaha dan kita bisa mengambil pelajaran
untuk melanjutkan kembali usaha kita.
h) Mulailah dari hal yang anda bisa kerjakan. Ciptakan kepercayaan
diri dulu baru anda mendapatkan keberanian. Faktor ketakutan
yang berlebihanlah yang mebuat kita tidak mau menyelesaikan
masalah kita dan bahkan cenderung menghindarinya. Inilah
faktor penting dalam teknik pemecahan masalah.

Beberapa cara dalam mencari dan menentukan alternatif pemecahan


masalah, yaitu:

a) Merumuskan masalah dengan melihat factor penyebabnya.


b) Mengumpulkan data riil dan fakta-fakta yang ada terlebih dahulu.
c) Membuat kerangka keputusan terlebih dahulu beserta solusinya.
d) Mengadakan riset baik itu daklam bentuk audit (pemeriksaan) data atau
penelusuran di lapangan.

Pemecahan masalah kompleks sedikit berbeda dari pemecahan masalah


tunggal, perbedaanya ada pada :
6

a) Proses identifikasi dan faktor penyebabnya lebih kompleks.untuk itu lebih


baik dibuat pohonmasalah (dicision tree) dan factor penyebabnya.
b) Analisa dampaknya juga lebih banyak dan kompleks.
c) Proses langkah identifikasinya diteliti dan ditelaah dengan baik dan
seksama.
d) Proses pengambilan keputusan perlu dilibatkan dalam rapat manajemen
tingkat direksi dan manajer.
e) Lebih fokus dari masalah simultan tunggal
f) Lebih lama
g) Lebih luas dampaknya
h) Lebih besar dampaknya bila terjadi kesalah dalam mengambil keputusan
i) Lebih berisiko

Kunci sukses yang orang – orang gunakan untuk memecahkan masalah


mereka:

a) Bersikap tenang. tidak gegabah dalam mengambil keputusan dan tindakan


dalam memecahkan masalah.
b) Berpikir positif. Semua yang diawalaidengan positif akan menghasilkan
sesuatu yang positif
c) Beripikir detail dan imajinasi tentang dampaknya secara global (luas), agar
bisa diketahui hal yang akan terjadi di luar kendali kita
d) Lakukan uji dan riset dilapangan bila diperlukan
e) Berfikir kreatif dalam memecahkan masalah
f) Berorientasi inovatif dalam mengambil langkah-langkah pemecahan
masalah untuk membuat terobosan yang kreatif sehingga masalah bisa
diubah menjadi peluangan, gagasan, ide, dan keunggulan.
g) Perluas informasi, pengetahuan, dan wawasan yang berhubungan dengan
analisamasalah tersebut dalam mengabil keputusan
h) Usahakan untuk bertanya pada orang yang berpengalaman dalam bisnis
atau masalah tersebut. Gali pengetahuan sebanyak mungkin.
i) Cari dan rekrut orang orang yang kompeten untuk membantu dalam proses
pemecahan masalahyang anda rasa belum mampu menyelesaikannya.
7

j) Jangan malu bila terjadi masalah karena itu hal yang lumrah.
k) Ingat, masalah bisA membesarkan bisnis anda dan bisa menghancurkan
bisnis anda! Itu semua tergantung pada anda.
l) Percaya diri dan keyakinan diri yang kuat sebagai kunci sukses terakhir.
Untuk itu, carilah bisnis yang benar benar anda sukai dan cintai sehingga
apabila anda menghadapi sebuah masalah itu, itu tidakl menjadi beban
hidup tetapi menjadi sebuah pekerjaan yang mengasyikan.

B. KEGAGALAN KARENA TAKUT RESIKO DAN MENGHINDARI


MASALAH
Orang yang menghindari masalah, berpikir bahwa sukses tanpa
masalah, takut mengambil resiko,dan ingin segalanya lancar adalah orang
yang akan menemui kegagagalan. Jadi mengelola resiko adalah cara yang
tepat.
Kemampuan untuk mengenal resiko merupakan sebuah keunggulan
dan resiko tidak selamanya buruk karena di dalam resiko terkandung
keuntungan atau manfaat sebesar resiko yang anda lihat.

1. Faktor penyebab timbulnya resiko

a). perubahan

b). kesalahan strategis dan perencanaan

c). keputusan yang tidak tepat menimbulkan kejadian di luar rencana

d). persiapan yang kurang matang

e). kelengahan pribadi atau penanggung jawab

2. Cara mengidentifikasi resiko


Mengidentifikasi resiko merupakan hal penting yang harus dilakukan
oleh seorang wirausahawan agar dapat meminimalisasi resiko yang
terjadi. Adapun cara-cara untuk mengidentifikasi resiko adalah sebagai
berikut :
a) Metode analisa dari pengalaman dan sejarah
8

b) Metode pengamatan dan survey


c) Metode acuan
d) Metode dari pakar atau pendapat ahli

Apapun yang terjadi, resiko itu akan diminimalisir dari pengalaman


anda yang semakin banyak, pengetahuan dan wawasan yang baik dan
berfikir kreatif serta inovatif untuk mengetahui secara dini kejadian yang
bakal dihadapi nanti.minimnya pengetahuan dan keterampilan dapat
menghambat minimalisasi risiko karena risiko berhubungan dengan
ketidakpastian. Jadi, semakin banyak pengetahuan dan keterampilan maka
intuisinya semakin terlatih dan terasah. Berani menghadapi kegagalan dan
mengambil manfaatnya merupakan cara satu-satunya untuk mengelola
resiko yang terjadi.

3. Mengatasi dan memperkecil resiko

Apapun resikonya, mengatasi dan memperkecil resiko menjadi salah


satu faktor sukses dalam berwirausaha. Cara mengatasi dan memperkecil
resiko adalah :

a) Gunakan pengetahuan anda untuk mengetahui secara dini dampak


yang akan terjadi atau resikonya.
b) pengalaman adalah guru terbaik dalam memperkecil resiko
c) berpikir kreatif dan inovatif bahwa segala sesuatu pasti ada
penyelesaian (jalan keluar)
d) asuransikan apa yang perlu diasuransikan. Misalnya, asuransi
kerugian, asuransi kecelakaan, asuransi kebakaran , asuransi jiwa, dan
lain-lain.
e) berfikir prestatif adalah faktor pendorong untuk mendapatkan
pengetahuan yang baru melalui problem and experiential based
learning (belajar dari masalah yang terjadi dan belajar dari
pengalaman).
f) keahlian menganalisa, menelaah, menilai, menguraikan sebab akibat,
dan keyakinan diri untuk mengambil resiko.
9

g) mengubah keadaan yang bias menimbulkan resiko untuk menjadikan


keadaan lebih baik dan beresiko kecil.
h) proaktif dan antisipatif adalah kunci penting dalam mengelola risiko.
C. MENGAMBIL RESIKO USAHA
1. Jenis resiko dalam usaha
Di dalam kondisi saat yang penuh ketidakpastian dan begitu ketatnya
persaingan usaha, tidaklah mungkin kita menghindari dari resiko atas
ketidakpastian. Untuk itu, salah satu cara yang efektif dan efesien dalam
menghadapi resiko adalah menngenali jenis jenis resiko itu sendiri.
Jenis jenis resiko yang sering terjadi dalam dunia usaha dan
berwirausaha adalah sebagai berikut :
a) Resiko perusahaan
Resiko yang terjadi pada usaha anda berdampak pada
kelangsungan hidup perusahaan anda atau niali perusahaan anda
(saham)
b) Resiko keuangan
Resiko yang terjadi dan berdampak pada kerugian di aspek
keuangan perusahaan.
c) Resiko likuiditas (ketersedian uang tunai)
Terjadi pada saat adanya masalah macetnya tagihan dari pelanggan
sehingga menyebabkan permasalahan dalam ketersedian uang tunai
(likuiditas) dalam perusahaan. Hal ini bisa berdampak pada
masalah kerugian tingkat bunga dan kesulitan dalam membayar
gaji. Resiko ini seharusnya dihindari dan diperlihatkan agar
perusahaan anda tetap bertahan (survive)
d) Resiko permodalan
Yang terjadi akibat penjualan, likuditas, dan keuangan yang
membuat modal usaha anda mengalami penurunan signifakan (rugi
besar). Hal ini harus segera diatasi dengan meniliti dan
mengevaluasi asal faktor penyebabnya.
e) Resiko pasar
10

Yang terjadi akibat persaingan usaha, perubahan pola persaingan,


daya hidup pelangan, dan munculnya pesaing baru yang besar di
pasar produk anda. Dampaknya mengurangi jumlah persentase
pasar dan omset penjualan.

f) Resiko oprasional
Adalah potensi penyimpangan dari hasil yang diinginkan atas tidak
sempurnanya penerapan keputusan, perubahan system, SDM,
teknologi, produktifitas, inofasi, proses, dan mutu produk.

Resiko lainya
Antara lain :
a) Resiko investor
b) Resiko strategis
c) Resiko reputasi
d) Resiko merk dan pemasaran (marketing)
e) Resikolingkungan sosialdan ekonomi

2. Prosedur menganalisis resiko usaha

Setelah kita mengidentifikasi, mengetahui, dan mengatasi resiko yang


sekiranya akan terjadi, maka kita perlu tahu bagaimana prosedur dalam
menganalisa resiko usaha. Prosedur-prosedur itu adalah sebagai berikut :

a) Apa tujuan dan sasaran (visi dan misi) anda terhadap kejadian yang
mengandung resiko tersebut. Setelah mengetahui tujuan dan sasaran anda
maka bias ditarik garis lurus dari posisi sekarang dengan sasaran anda
sehingga diharapkan risiko yang akan terjadi tidak begitu besar bila ada
sedikit penyimpangan keputusan dari anda. Hal yang penting adalah tetap
pada tujuan dan sasaran anda.
b) Coba meneliti apakah ada alternative-alternative lain dari resiko yang akan
terjadi. Buat table sebab-akibat dan risikonya untuk memilih langkah dan
11

keputusan strategis mana yang harus anda pilih dengan risiko yang
minimal.
c) Pilih, rencanakan, dan tentukan langkahnya. Cari alternative terbaik dari
yang ada dan rencanakan tindakan yang harus anda lakukan agar mendapat
resiko yang bias anda tanggung saat ini.
d) Taksirlah resiko lain yang bisa muncul dari taksiran table sebak-akibat
kemudian anda coba lagi menaksir apakah ada resiko yang melekat di
dalamnya tetapi anda belum mengetahui dan menyadarinya.
e) Kumpulkan semua informasi yang bisa anda dapatkan sebagai bahan
pertimbangan.
f) Tanyakan terlebih dahulu kepada pakar atau ahli tentang hal ini sebelum
mengambil keputusan.
g) Putuskan dan yakinlah bahwa anda telah mempunyai rencana lain yang
telah direncanakan.

D. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Dalam hidup kita,sudah ribuan bahkan jutaan kali kita telah mengambil
keputusan baik untuk diri sendiri ataupun untuk keperluan lain. Setiap
pengambilan keputusan pasti dilatarbelakangi oleh sebuah alasan atau faktor
penyebabnya yang sangat penting. Begitu juga saat anda memutuskan untuk
tidak melakukan tindakan apapun juga termasuk sebuah keputusan.

Menjadi wirausahawan yang cerdas berarti pandai mengambil keputusan


yang bertujuan positif, menguntungkan bagi usahanya dn tentunya untuk
menyelesaikan masalah, tetapi perlu diketahui bahwa ada beberapa jenis
keputusan yang biasa dilakukan oleh seorang wirausahawan yang cerdas.

1. Jenis Keputusan

Ada beberapa jenis keputusan yang sering kita lakukan dan juga biasa
diambil oleh seorang wirausahawan. Jenis-jenis keputusan itu adalah sebagai
berikut :
12

a) Keputusan untuk mengambil solusi dalam menyelesaikan masalah


(problem solving decision)
Pengambilan keoutusan yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah
yang baru saja terjadi agar terselesaikan dengan baik. Keputusan ini sering
disebut sebagai problem solving decision
b) Keputusan berdasarkan intuisi (intuitive decision)
Sebuah keputusan yang diambil bukan karena ada masalah yang terjadi
tetapi mungkin akan terjadi di kemudian hari sehingga tujuannya adalah
bersifat personal. Ciri-cirinya adalah :
a. Ada tujuan yang bersifat imajinatif intuitif karena ia mengambil
keputusan yang bersifat visioner.
b. Ada alasan personal dari orang yang mengambil keputusan tersebut.
c. Bersifat antisipatif dan proaktif.
d. Mengandung unsure strategic decision.
c) Keputusan kreatif (creative decision)
Bila masalah itu sering terjadi dan terus terjadi baik dalam kehidupan
sehari-hari atau dalam kegiatan bisnis maka perlu diambil sebuah
keputusan yang bersifat tuntas dan kreatif yang mungkin mengandung
manfaat inovasi agar di kemudian hari tidak terjadi lagi. Keputusan jenis
ini disebut keputusan kreatif atau creative decision.
d) keputusan untuk mengatasi konflik (conflict decision)
Seperti telah diuraikan dalam bab sebelumnya perihal mengelola konflik,
dalam menyelesaikan konflik perlu diambil sebuah keputusan agar tidak
berujung pada pertikaian atau mengarah ke sesuatu yang bersifat negative
bagi usaha atau tim anda. Keputusan yang bersifat menyelesaikan konflik
disebut keputusan konflik (conflict decision).
 Terjadinya konflik antar individu atau antar perorangan dalam satu
tim atau organisasi
 Konflik antar kelompok atau departemen dalam usaha anda
 Konflik dealam persaingan usaha
 Konflik dengan konsumen
 Konflik dalam pertikaian konflik antara atasan dan bawahan
13

Semua keputusan itu bisa bersifat intuitif, kreatif, atau menyelesaikan


konflik. Namun ada jenis keputusan yang tidak termasuk jenis di atas.

e) Keputusan yang diambil berdasarkan alasan yang strategis (strategi


decision)
Perbedaan keputusan ini dengan keputusan intuitif, konflik, atau
keputusan kreatif adalah terletak pada :
a. Alasan yang kuat dalam visi jangka panjang
b. Lebih strategis dari keputusan kreatif, intuitif, dan kreatif karena
dampaknya lebih luas
c. Punya risiko lebih besar dari jenis keputusan-keputusan lainnya
d. Bersifat survival, artinya keputusan ini dibuat agar bisa bertahan
dankonflik yang terjadi atau yang akan terjadi di masa yang akan
datang.

Oleh karena itu, keputusan yang bersifat strategis dengan tujuan agar
usahanya atau dirinya sendiri bisa mengatasi konflik yang terjadi dan yang
akan terjadi di masa mendatang.

f) Tidak ada keputusan atau keputusan diam (silent decision)


Apapun tindakan dan langkah kita itu sekalipun bersifat ‘diam seribu
bahasa’, maka itu adalah sebuah keputusan yang diambil untuk sifat :
a. Menunggu apa yang akan terjadi
b. Melihat reaksinya
c. Tidak mau mengikuti arus atau emosi yang terjadi
d. Membiarkan itu terjadi
e. Dan sejenisnya
Untuk itu, keputusan yang tidak mengambil tindakan atau keputusan
untuk diam disebut keputusan diam (silent decisian).

2. Latar Belakang Sebuah Keputusan

Benar sekali bahwa pasti ada alasan dan tujuannya mengapa kita
mengambil sebuah keputusan? Beberapa diantaranya adalah :
14

a) Diambil untuk memenuhi harapan yang selama ini diiinginkannya


b) Karena itu adalah pilihan yang terbaik daripada tidak mengambil
keputusan
c) Sudah mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya sehingga ia merasa
bahwa keputusan yang diambil tidak begitu beresiko bagi usahanya atau
dirinya.
d) Karena memang sudah direncanakan sebelumnya
e) Diambil agar muncul semangat baru (motivasi)

3. Proses pengambilan keputusan

Ternyata ada banyak faktor yang mempengaruhi proses pengambilan


keputusan sehingga proses sebuah keputusan itu terkadang membutuhkan
waktu yang cukup lama. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan tahap-
tahap proses pengambilan keputusan adalah :

a) Motif
b) Tujuan dari sebuah keputusan (visi dan misi)
c) Analisa untuk mencari penyebab masalah
d) Menganalisa risiko yang ada
e) Mencari alternative pemecahan masalah yang bisa diambil
f) Trial and research
g) Feedback atau input dari kejadian uji coba
h) Untuk merumuskan masalah dan mengambil kesimpulan
i) Untuk mendapatkan keputusan akhir
j) Komunikasikan keputusan anda
15
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kemampuan mengatasi ketakutan adalah kunci awal pemecahan
masalah, salah satu pengahalang orang untuk meraih kesuksesan,
melangkah lebih lanjut, mencoba, menyelesaikan tugas, mengatasi
masalah, dan memutuskan untuk berhenti adalah rasa takutnya yang
terlampau besar. Teknik pemecahan masalah yang harus dilakukan
pertama kali adalah kalahkan rasa takut anda yang hanya sebuah angan-
angan yang berlebihan.
Orang yang menghindari masalah, berpikir bahwa sukses tanpa
masalah, takut mengambil resiko,dan ingin segalanya lancar adalah orang
yang akan menemui kegagagalan. Jadi mengelola resiko adalah cara yang
tepat.

Menjadi wirausahawan yang cerdas berarti pandai mengambil


keputusan yang bertujuan positif, menguntungkan bagi usahanya dn
tentunya untuk menyelesaikan masalah, tetapi perlu diketahui bahwa ada
beberapa jenis keputusan yang biasa dilakukan oleh seorang wirausahawan
yang cerdas.

15
DAFTAR PUSTAKA

Darmawi, Herman. Manajemen Resiko. Bumi Aksara, 2005.

Djohanputro,Bramantyo. 2008. Manajemen Risiko koporat. Jakarta: ppm.

Fahmi, I. (2011). Manajemen Risiko Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung: Alfabeta.

16

Anda mungkin juga menyukai