DOSEN PENGAMPU :
Manajemen Pendidikan.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
pemerintah tidak akan luput dari masalah, terutama masalah yang berhubungan
terjadinya masalah bisa disebabkan dari pihak internal maupun pihak eksternal.
Banyak pihak yang menganggap bahwa masalah yang datangnya dari pihak
kehancuran dari sebuah perusahaan atau suatu instansi. Karena masalah yang
harus kita Setiap perusahaan maupun instansi pemerintah tidak akan luput dari
manajemen.
disebabkan dari pihak internal maupun pihak eksternal. Banyak pihak yang
masalah yang datangnya dari dalam (internal) tidak terlalu berbahaya. Inilah
suatu pandangan yang salah dan bisa menyebabkan kehancuran dari sebuah
perusahaan atau suatu instansi. Karena masalah yang harus kita waspadai dan
harus segera kita selesaikan adalah masalah yang datangnya dari internal.
1
2
dengan suatu yang nyata terjadi, sehingga penyebabnya perlu ditemukan dan
masalah jauh lebih rumit dari pada hanya sekedar pemecahan masalah saja,
sebagai berikut :
PEMBAHASAN
mungkin tidak didapat dengan segera (Saad & Ghani, 2008:120). Pendapat
keluar dari suatu kesulitan Polya, 1973:3). Davidoff (1988) juga menjelaskan
suatu usaha yang cukup keras yang melibatkan suatu tujuan dan hambatan-
hambatannya.
Ciri dari masalah sederhana adalah, berskala kecil, berdiri sendiri (kurang
Pemecahan masalah ini bisa dilakukan secara individual. Teknik yang biasa
Ciri dari masalah rumit adalah, berskala besar, tidak berdiri sendiri (memiliki
4
5
masalah ini harus dilakukan secara kelompok yang melibatkan pimpinan dan
segenap staf pembantunya. Jenis dari masalah ini adalah masalah yang
(unstructured problems)
program tetap.
rutin, tidak jelas faktor penyebab dan konsekuensinya, serta tidak repetitif.
Sifat pengambilan keputusannya adalah, relatif lebih sulit dan lebih lama,
decision-making.
perlu mengidentifikasi apa yang diketahui, apa saja yang ada, jumlah,
hubungan dan nilai-nilai yang terkait serta apa yang sedang mereka cari.
dan dicari, (2) menjelaskan masalah sesuai dengan kalimat sendiri, (3)
bagian yang penting dari masalah tersebut, (5) mengembangkan model, dan
mengidentifikasi pola, (6) membuat tabel, (7) eksperimen dan simulasi, (8)
Apa yang diterapkan jelaslah tergantung pada apa yang telah direncanakan
perhitungan yang berlangsung. Secara umum pada tahap ini siswa perlu
tidak bisa terlaksana, maka siswa dapat memilih cara atau rencana lain.
penyelesaian yang lain; dan (5) membaca pertanyaan kembali dan bertanya
langkah yang sulit. Kita mungkin akan gagal untuk menyadari bahwa
efektif.
8
terbatas.
metafisika atau ontology adalah cabang filsafat yang membahas tentang prinsip
yang paling dasar atau paling dalam dari segala sesuatu yang ada. Sedangkan
memahami cara bagaimana berbagai eksisten dan eksistensi saling terkait satu
sama lain.
tama kita perlu menentukan apa yang ingin kita ketahui dan mengidentifikasi
model ini, kita dapat memecahkan masalah dengan lebih mudah karena memiliki
Ontologi membahas tentang yang ada, yang tidak terikat oleh satu
Tujuan Ontologi adalah berupaya mencari inti yang termuat dalam setiap
kenyataan. Dalam rumusan Lorens Bagus; ontology menjelaskan yang ada yang
1. Aristoteles
Ontologi adalah pembahasan mengenai hal ada sebagai hal ada mengalami
2. Clauberg
Pengertian ontologi adalah ilmu pertama tentang yang ada sejauh ada. Studi
dalam ontologi mencakup semua yang ada, termasuk Allah dan semua
3. Heidegger
memungkinkan eksistensi.
4. Husserl
basis terakhir dan terdalam semua ilmu. Ontologi material mencakup esensi
seperti sekarang, khususnya bagi generasi muda banyak yang memiliki mental
merupakan suatu proses, yang tidak mungkin terjadi begitu saja dalam waktu
singkat.
11
terbaik dari alternatif-alternatif yang tersedia agar tujuan yang dacapai dapat
dianggap tepat, efektif dan efisien. Saat mengambil keputusan, ada beberapa
1. Schermerhorn
masalah tersebut. Agar tidak berlanjut berdampak pada hasil yang kurang
Dalam dunia kerja, tidak dapat dipungkiri jika tidak semua orang memiliki
masala.
4. Virlics
sedang dalam mood baik, akan lebih baik saat membuat keputusan daripada
dasar-dasar ini tidak mudah dilakukan, namun jika terbiasa untuk dilatih,
1. Intuisi
akibat proses tak sadar dari pengalaman masa lalu yang pernah dilalui.
2. Aturan Praktis
dilakukan dan yang tidak dapat dilakukan. Tidak dapat dipungkiri bahwa
keputusan yang hendak diambil dapat dilakukan atau tidak. Itu sebabnya,
3. Pengalaman
Bagi pemimpin yang sudah memiliki pengalaman dan jam terbang tinggi,
sama dengan masalah saat ini, atau bisa juga berbeda dari
13
masalah yang dulu dengan yang sekarang tentu saja sudah berbeda.
4. Fakta
berdasarkan intuisi dan pengalaman masa lalu, bisa saja kurang efektif.
Karena permasalahan yang terjadi saat ini akan berbeda dengan kondisi
5. Wewenang
6. Logika/Rasional
solvingnya.
dan masuk akal. Setidaknya cara ini lebih efektif karena mendekati
yang nama nya kejelasan masalah. Jadi kita harus tahu sumber masalahnya
itu apa, kemudian tahu orientasi tujuan yang hendak dicapai. Karena
maksimal.
permasalahan saja.
ini.
Faktor yang paling umum dan hampir semua pemimpin memiliki adala
masa lalu. Jadi pengalaman masa lalu menjadi faktor yang dapat
Sadar atau tidak sadar usia menjadi salah satu faktor yang menentukan
loh.
5. Komitmen
tidak memiliki komitmen kuat, akan gusar dan risau saat ingin membuat
sebuah keputusan.
6. Posisi (Kedudukan)
hasli dan proses pengambilan keputusan. Tentu saja orang yang memiliki
Situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan juga dapat menjadi faktor
8. Jenis Masalah
1. Overconfidence bias
2. Anchoring bias
3. Confirmation bias
4. Availability bias
5. Escalation of commitment
keputusan yang sudah dibuat, padahal bisa saja keputusan yang dibuat
6. Randomness error
ketidaksengajaan.
7. Risk aversion
memilih hasil yang tidak berisiko, dengan kata lain, memilih masalah yang
aman.
8. Hindsight bias
1. Pengambilan Keputusan
individu ataupun organisasi yang tidak tau apa sih masalah utamanya.
gagal masih ada plan b, c dst. Seringkali saat membuat alternatif problem
19
tersebut. Nah, daripada pusing cara tersebut, tips saya tulis saja alternatif
membuat keputusan.
3. Memilih alternatif
Dari kumpulan alternatif permasalahan dan jalan keluar yang sudah kamu
dilakukan analisa apakah alternatif yang ingin diambil efektif, efisien atau
tidak.
4. Pelaksanaan alternatif
Di tahap empat adalah melaksanakan pilian yang sudah dipilih. Jadi kamu
5. Evaluasi
BAB III
3.1 Kesimpulan
adalah suatu deviasi antara yang seharusnya terjadi dengan suatu yang
itu sendiri; 2. Identifikasi sasaran dan tujuan kegiatan yang akan dilakukan; 3.
model yang lain 10. Mengetes hasil analisis untuk lebih meyakinkan; 11.
juga saran-sarannya.
3.2 Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
Beach, L.R & Connolly, T. (2005) The Psychology of Decision Making. Thousand
Oaks, California: Sage Publications. Creswell, J. W. (2010).
https://www.tweetilmu.web.id/2020/11/pemecahan-masalah-dan-pengambilan-
keputusan.html
https://www.google.com/search?
q=antologi+pemecahan+masalah+adalah&oq=antologi+pemecahan+mas
alah+a&aqs=chrome.0.69i59j69i57.10221j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-
8
23
24