Anda di halaman 1dari 2

4.1.

2 Toleransi Salinitas

a. Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)

Praktikum Fisiologi Hewan Akuakultur materi osmoregulasi tentang toleransi

salinitas ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) didapatkan hasil pada A meja 2 dan A

meja 1. Data A meja 2 pada pukul 08.00 dengan ikan lele berwarna abu tua dengan

berat 8,67 gram. Pukul 08.20 ikan stress dan warna memucat. Pukul 08.40 ikan

sangat stress dengan warna tetap memucat. Pukul 09.10 ikan lele dumbo lemas

dengan warna semakin pucat. Pukul 09.30 gerakan ikan lele dumbo melemah dan

warna ikan pucat sekali. Pukul 09.50 keadaan ikan lele dumbo lemas dan sirip ikan

rusak. Pukul 10.10 ikan lele dumbo sekarat dengan berat akhir 2,36 gram.

Pengamatan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) pada A meja 1 memiliki berat awal

10,95 gram. Hasil pengamatan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) pada A meja 1

didapatkan hasil pada pukul 07.59 ikan bergerak pasif, berwarna tetap, dan air

keruh. Pukul 08.19 ikan tetap bergerak pasif, berwarna tetap, dan air keruh. Pukul

08.39 ikan begerak pasif, berwarna pucat, dan air keruh. Pukul 08.59 ikan tetap

bergerak pasif, berwarna pucat, dan air keruh. Pukul 09.19 ikan tetap bergerak pasif,

berwarna pucat, dan air keruh. Pukul 09.39 ikan bergerak pasif, berwarna pucat,

keadaan ikan lemas, dan air keruh. Pukul 09.59 ikan bergerak pasif, berwarna pucat

dengan keadaan lemas, da air keruh. Berat akhir ikan lele dumbo yaitu 10,99 gram.

Hasil dari pengamatan pada A meja 2 berbeda dengan pengamatan pada A meja 1.

Hal tersebut disebabkan oleh tingginya kadar salinitas pada A meja 2 sehingga

kondisi ikan lebih lemah sampai sekarat dibandingkan pada pengamatan A meja 2

ikan hanya lemas dan bergerak pasif.


Ikan lele dumbo strain Sangkuriang yang dipelihara dalam kolam plastik

masih tahan terhadap perubahan nilai salinitas perairan, sehingga proses

metabolisme tubuh dalam hal ini adalah konsentrasi osmotik dalam darah masih

berlangsung dengan baik, khususnya dalam pemanfaatan efisiensi pakan yang

diberikan. Dampak osmotik yang ditimbulkan dari variasi salinitas tidak mampu

memodifikasi peubah fisika-kimia air lain yang ada, sehingga tidak berpengaruh

terhadap efisiensi pemanfaatan pakan lele dumbo strain Sangkuriang (Clarias

gariepinus). Budidaya lele dumbo Sangkuriang dalam kolam plastik dapat dilakukan

secara efisien pada media air dengan salinitas sampai dengan 5%, tetapi dengan

memberikan perhatian khusus pada frekuensi pemberian pakan, jenis dan komposisi

nutrisi pakan yang diberikan serta kontrol terhadap kualitas air yang ada. Ikan lele

dumbo memiliki sifat osmokonformer, yaitu memiliki ismolaritas internal yang sama

dengan lingkungannya. Nilai salinitas yang paling sesuai bagi efisiensi pemanfaatan

pakan serta pertumbuhan ikan lele dumbo ditinjau dari nilai tambah pertumbuhan

kompensasi untuk pembesaran konsumsi adalah 4 ppm (Nugroho dan Diana 2016).

Berdasarkan hasil pengamatan dan literatur pembanding, dapat disimpulkan

bahwa Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) termasuk ke dalam ikan

stenohaline yang hanya mampu menahan kadarsalinitas yang kecil. Hal tersebut

dapat terlihat dari pengamatan A meja 2 ikan lele dumbo (Clarias gariepinus)

dengan kondisi yang terus melemah hingga sekarat selama pengamatan

berlangsung. Berbeda halnya dengan pengamatan yang dilakukan pada A meja 1,

ikan tetap hidup meskipun dengan keadaan lemas dan bergerak pasif. Ikan lele

dumbo dapat hidup dengan kadar sainitas sebesar 5%. Kadar salinitas yang paling

sesuai bagi pertumbuhan ikan lele dumbo yaitu 4 ppm.

Anda mungkin juga menyukai